Anda di halaman 1dari 30

ASUHAN KEPERAWATAN

HEMOROID GRADE IV PADA SDR. K


DENGAN TINDAKAN HEMOROIDEKTOMI
DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL
RUMAH SAKIT ISLAM FATIMAH CILACAP
Pengertian
 Hemoroid merupakan pelebaran dan inflamasi pembuluh
darah vena di daerah anus yang berasal dari plexus
hemorrhoidalis (Sudoyo, 2006).
 Hemoroidektomi atau eksisi bedah dapat dilakukan untuk

mengangkat semua jaringan sisa yang terlibat dalam


proses ini. Selama pembedahan, sfingter rektal biasanya
didilatasi secara digital dan hemoroid diangkat dengan
klem dan kauter atau dengan ligasi dan kemudian dieksisi.
Setelah prosedur operatif selesai, selang kecil dimasukkan
melalui sfingter untuk memungkinkan keluarnya flatus dan
darah. Penempatan Gelfoan atau kassa oxygel dapat
diberikan diatas luka anal (Smeltzer dan Bare, 2002).
Derajat Hemoroid
 
Anatomi
ASUHAN KEPERAWATAN
Tgl Pengkajian : 19 Juni 2021/ Jam: 13.55 WIB
Biodata Pasien
 Nama : Sdr.K
 Umur : 20 tahun
 Diagnosa Medis : Hemoroid
 Tindakan Operasi : Hemoroidektomi
 Kamar Op/Tanggal : OK 4/19 Juni 2021

Status Kesehatan
 Kesadaran : Composmentis
 TD : 130/80 mmHg
 RR : 20x/menit
 N : 80x/menit
 S : 36,0 derajat celcius
Riwayat Kesehatan

 Riwayat kesehatan sekarang


Pasien di ruang operasi (persiapan operasi hemoroid),
pasien sudah dipersiapkan untuk operasi hemoroid
(memakai baju operasi, dipasang kateter), pasien
mengatakan khawatir, cemas dan takut akan operasi yang
akan dilakukan karena ini adalah operasi pertama kali.
Pasien tampak gelisah.
 Riwayat Penyakit Dahulu : tidak ada
 Riwayat Penyakit Keluarga : tidak ada
 Riwayat Alergi : tidak ada
 Cairan Parenteral
Cairan RL 500cc 32 tpm
 Jenis Anestesi

Anestesi Spinal/ Regional


 Pencukuran Daerah Operasi

Sudah dilakukan pencukuran di daerah sekitar operasi


PRE OPERASI
 Persiapan Operasi :
1. Persiapan pasien
2. Alat operatif steril
3. Pelaksanaan Pembedahan
4. Persiapan instrument (Hemoroid Set)
5.  Medical Suplai
Analisa Data
No Tanggal Analisa Data Etiologi Problem
/Jam
1 19 Juni 2021 DS : Krisis Ansietas
14.00 1. Pasien mengatakan situasional
takut Operasi
untuk dioperasi. Pasien
mengatakan bahwa ini
 pngalaman
pertamanya operasi
Do :
2. Pasien tampak
gelisah
3. Pasien terlihat
tegang
4. TD : 130/80
mmHg
5. Nadi : 80x/menit
6. RR : 20x/menit
 
 
Diagnosa Keperawatan

1. Ansietas Berhubungan Dengan Krisis Situasional


Operasi
Intervensi Keperawatan
 Dx Kep : Ansietas
 Luaran (SLKI)
 Luaran : Tingkat Ansietas (L.09093)
 Ekspektasi : Menurun

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x10 menit


diharapkan tingkat ansietas pasien menurun, dengan kriteria hasil
1. Verbalisasi kahwatir akibat kondisi yang dihadapi menurun (5)
2. Perilaku gelisah menurun (5)
3. Perilaku tegang menurun (5)
4. Frekuensi pernafasan menurun (5)
5. Frekuensi nadi (5)
6. Tekanan darah menurun (5)
Lanjutan……..
 Intervensi (SIKI)
Intervensi : Reduksi Ansietas (I.09314)
Observasi

1. Identifikasi saat tingkat stress berubah


Terapeutik

2. Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan


Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan
3. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
4. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan
Edukasi

1. Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami


2. Informasikan secara factual mengenai prognosis, diagnosis dan
pengobatan
3. Latih teknik relaksasi
Implementasi
 Implementasi 1:
 Mengkaji dan mendokumentasikan tingkat kecemasan pasien

dan memonitor TTV pasien.


 Evaluasi 1:
 Pasien mengatakan cemas akan dilakukan operasi

 TD : 120/80 mmHg RR : 22x/menit N : 89x/menit S :


36,2 derajat Celsius
 Implementasi 2:
 Menjelaskan informasi tentang prosedur, senasi yang mungkin

biasanya dirasakan ketika operasi


 Evaluasi 2:
 Pasien mengatakan mengerti tentang tindakan operasi yang akan

dilakukan
 Pasien tampak kooperatif
 Implementasi 3:
- Memberikan informasi factual terkait diagnosis dan tindakan operasi
yang dilakukan
 Evaluasi 3:
 Pasien tampak lebih tenang ketika sudah mengetahui
 Pasien tampak kooperatif.

 Implementasi 4:
 Mengajarkan dan menganjurkan pasien untuk melakukan relaksasi

distraksi
 Evaluasi 4:
 Pasien dapat melakukan kembali terapi relaksasi distraksi
 Pasien tampak lebih tenang

 Implementasi 5:
 Menenangkan pasien dengan sentuhan dan doa

 Evaluasi 5:
 Pasien berdoa sesuai ajarannya
 Pasien tampak lebih tenang
INTRA OPERASI
 Data Fokus
 Anamnesa : Pasien mengatakan lemas dan dingin
 A (Airway) : Tidak ada sumbatan jalan nafas pada
pasien
 B (Breathing) : Suara nafas vesikuler,
RR : 19x/menit
 C (Circulation) : Tidak ada sianosis, TD : 120/80

mmHg, Nadi : 85x/menit


Analisa data

No Tanggal/Jam Analisa Etiologi Problem


Data

1. 19 Juni 2021 DS : - -  Risiko


14.18 Do : Perdarahan
1. Panjang insisi
kurang lebih
10cm
2. TD :
130/80mmHg
3. Nadi :
85x/menit
4. RR :
20x/menit
 
Diagnosa Keperawatan

1. Risiko Perdarahan
Intervensi Keperawatan

 Dx Kep : Risiko Perdarahan


 Luaran (SLKI)
 Luaran : Tingkat Perdarahan (L.02017)

 Ekspektasi : Menurun
 Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama operasi berlangsung

diharapkan perdarahan tidak terjadi, dengan kriteria hasil


 Perdarahan pasca operasi menurun (5)
 Tekanan darah membaik (5)

 Denyut nadi apical membaik (5)

 Suhu tubuh membaik (5)

 Intervensi (SIKI)
 Intervensi : Pencegahan Perdarahan (I.02067)
 Observasi
 Monitor tanda dan gejala perdarahan.

 Monitor tanda tanda vital

 Monitor cairan
Implementasi dan Evaluasi
 Implementasi 1:
 Memonitor perdarahan pada daerah pembedahan selama

operasi berlangsung .
 Evaluasi 1:
 Perdarahan kurang lebih 100 cc
 Perawat instrument melakukan dep pada luka pembedahan

 Implementasi 2:
 Monitor tanda-tanda vital pasien

 Evaluasi 2:
 TD : 130/80 mmHg
 Nadi : 80x/menit

 RR : 19x/menit
POST OPERASI

 Pengkajian Primer
A (airway) : Tidak ada sumbatan jalan nafas
B (Breathing) : suara nafas vesikuler, RR : 22x/menit, Spo2 : 99%
C (Circulation) : tidak ada sianosis, CRT 2 detik, TD : 120/80
mmHg, Nadi : 85x/menit
 Pengkajian Sekunder

Kesadaran pasien : Composmentis


TD : 120/80 mmHg
Nadi : 85x/menit
 Pemeriksaan Fisik

Kepala : Bentuk mesocepal, tidak ada lesi atau benjolan,


rambut sedikit kotor
Lanjutan…..
 Mata : konjungtiva tidak anemis
 Hidung : Bersih, tidak ada cuping hidung, terpasang nasal
kanul 3 liter/menit
 Mulut : mukosa bibir lembab, bibir pucat, tidak ada
pembesaran tonsil
 Telinga : Tidak ada lesi, simetris dan tidak ada serumen
 Dada : bentuk dada normal, tidak ada massa
 Abdomen : tidak ada lesi, turgor kulit normal
 Genetalia : terpasang DC, terdapat luka bekas operasi di anus
 Esktremitas : Tangan kiri terpasang infus RL, pasien belum
bisa mengangkat kedua kakinya.
Analisa data

No Tanggal/Jam Analisa Data Etiologi Problem

  19 Juni 2021 DS :   Risiko


14.58 1. Pasien mengatakan Asipirasi
pusing
2. Pasien mengatakan
mual dan lemas
Do :
3. Pasien tampak pucat
dan lemas
4. Masih terdapat efek
dari anestesi
5. TD : 120/80 mmHg
6. Nadi : 85x/menit
Diagnosa Keperawatan

1. Risiko Aspirasi
Intervensi Keperawatan

 Dx kep : Risiko Aspirasi


 Luaran (SLKI)

Luaran : Tingkat Aspirasi (L.01006)


Ekspektasi : Menurun
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 1x30 menit diharapkan risiko aspirasi
tidak terjadi, dengan kriteria hasil
2. Tingkat kesadaran menibgkat (5)
3. Kelemahan otot menurun (5)
4. Gelisah menurun (5)
Lanjutan…
Intervensi : Pencegahan Aspirasi (I.01018)
1. Monitor tingkat kesadaran, batuk, muntah
dan kemampuan menelan
2. Monitor status pernafasan
3. Monitor bunyi nafas
4. Monitor TTV
5. Terapeutik
6. Posisikan semi fowler (30-45 derajat)
7. Pertahankan posisi semi fowler
8. Pertahankan kepatenan jalan nafas
Implementasi dan Evaluasi
 Implementasi 1:
- Memonitor gejala subyektif mual
 Evaluasi 1:

- Pasien mengatakan mualnya sedikit berkurang


 Implementasi 2:

- Mengajarkan kepada pasien menelan sceara sadar atau


nafas dalam untuk menekan reflek muntah
 Evaluasi 2:
 Pasien dapat melakukannya
 Pasien kooperatif
Lanjutan…
 Implementasi 3:
 Memposisikan posisi semi fowler

 Evaluasi 3:

- Bed pasien sudah diposisikan semi fowler


- Pasien kooperatif
 Implementasi 4:

- Memonitor tanda tanda vital


 Evaluasi 4:

- TD : 120/80 mmHg
- Nadi : 80x/menit
- RR : 20x/menit
Evaluasi

S : Pasien mengatakan mual berkurang


O : Pasien tampak masih lemas, pasien tidak
mual dan muntah, TD 120/80 mmHg, nadi :
80x//menit, RR : 20x/menit
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan intervensi dengan mendelegasikan
ke perawat ruangan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai