Anda di halaman 1dari 11

PENGURANGAN RESIKO BENCANA, PENCEGAHAN

PENYAKIT SAAT BENCANA, DAN PROMOSI


KESEHATAN SAAT BENCAMA

Kelompok 10
Lara Wilvi saputri
Silvia Wahyuni
Siti Nabila Rustam
Yelza Prisilia
A. PENGURANGAN RESIKO BENCANA
• Pengurangan resiko bencana merupakan upaya komprehensif untuk
mengurangi resiko bencana dengan cara memperkecil kerentanan dan
memperbesar/ meningkatkan kapasitas. Konsep dari pengurangan resiko
bencana terdiri dari:
1. bahaya (Hazard),
2. resiko (Risk),
3. kerentanan (Vulnerability),
4. kemampuan (Capacity).
Usaha –usaha untuk mengurangi resiko bencana di indonesia telah diatur
dan disusun dalam suatu kerangka kerja yang implementasinya
memfokuskan pada beberapa kegiatan yang menjadi kunci dalam
menanggulangi resiko bencana.
Ada 5 prioritas kunci yang harus diperhatikan dalam mengurangi resiko
bencana, yaitu:
• Memastikan bahwa pengurangan resiko bencana merupakan prioritas
nasional nasional dan daerah, oleh karenanya diperlukan suatu
kelembagaan yang kuat yang menjadi dasar dalam implementasinya.
• Melakukan kegiatan yang berkaitan dengan identifikasi, penilaian dan
pengawasan resiko bencana dan peningkatan terhadap peringatan diri
• Memanfaatkan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk
membangunan suatu budaya yang aman dan fleksibel untuk semua
tingkatan
• Mengurangi faktor-faktor penyebab resiko bencana
• Meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana disetiap tingkat dan
mampu bertindak secara efektif.
B. PENCEGAHAN PENYAKIT DALAM
KEPERAWATAN BNCANA
Pada saat terjadi bencana perlu adanya mobilisasi SDM kesehatan yang
tergabung dalam suatu tim penanggulangan krisis yang meliputi:
• Tim reaksi cepat (TRC)
Tim yang diharapkan dapat segera bergerak dalam waktu 0 sampai 24 jam
setelah ada informasi kejadian bencana.
• Tim penilaian cepat (Tim RHA)
Tim yang bisa diberangkatkan bersama dengan TRC atau menyusul dalam
waktu kurang dari 24 jam yang bertugas melakukan penilaian dampak bencana
dan mengidentifikasi kebutuhan bidang kesehatan.
• Tim bantuan kesehatan
Tim yang diberangkatkan berdasarkan kebutuhan setelah tim reaksi cepat dan
tim kembali dengan laporan hasil kegiatan mereka di lapangan
Hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam manajemen pencegahan penyakit
pasca bencana antara lain:
• Koordinasi kesehatan di lapangan tetap berada pada kepala dinas kesehatan
setempat
• Bantuan dari manapun, di bawah kendali operasional kadinkes setempat,
kecuali dinyatakan sebagai bencana nasional (contoh di NAD pada tahun
2004).
• Koordinasi di sektor kesehatan sangat diperlukan, banyak kelompok keahlian
atau spesialis.
• Koordinator kesehatan dapat bekerjasama dengan koordinator sektor lain
untukmembahas isu-isu bersama.
• Ruang lingkup pencegahan penyakit saat bencana adalah
1. pengendalian penyakit,
2. pengendalian vektor,
3. imunisasi,
4. air bersih dan
5. sanitasi dasar, dan surveilans.
C. PROMOSI KESEHATAN KEBENCANAAN
Tujuan dari promosi kesehatan bencana adalah:
• Kesehatan dapat terjaga
• Mengupayakan agar lingkungan tetap sehat
• Memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada
• Anak dapat terlindungi dari kekerasan
• Mengurangi stress
Keterlibatan tenaga kesehatan professional sangat penting dalam
penanggulangan bencana, perawat seabagai bagian dari tim medis
bencana mempunyai peran yang sangat penting karena perawat sebagai
lini terdepan pelayanan kesehatan (ICN, 2009).
• Peran perawat dalam mengurangi resiko dengan pencegahan dan
promosi kesehatan
• Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan untuk meningkatkan
kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai