Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen keperawatan
Disusun Oleh:
Boyolali,Indonesia
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun masih
diberi kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah yang
berjudul ”Proses Perubahan Manajemen” ini disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata
kuliah Manajemen Keperawatan di Jurusan S1 Keperawatan STIKES ESTU UTOMO
BOYOLALI.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
2. Rekan-rekan dan semua pihak yag telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini dimasa
mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan masyarakat
pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan pembaca.
Penyusu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iii
BAB I
.........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN
........................................................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................... 2
BAB
II....................................................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI
...................................................................................................................................... 3
2.1 Definisi ..................................................................................................................................... 3
2.2 Pendekatan Manajemen Perubahan .................................................................................. 5
2.3 Model – Model Perubahan ..................................................................................................... 6
BAB III
....................................................................................................................................................... 19
PENUTUP
.................................................................................................................................................. 19
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................................... 19
3.2 Saran ..................................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
................................................................................................................................. 20
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Definisi
2.1.1 Manajemen Perubahan
Suatu upaya yg dilakukan manajemen guna melakukan perubahan berencana dengan
menggunakan jasa/ bekerjasama dengan intervenis/ konsultan. Agar organisasi tersebut tetap survive
dan bahkan mencapai puncak perkembangannya.
Pengertian manajemen perubahan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
Menurut Wibowo, dalam bukunya Manajemen Perubahan, Manajemen perubahan adalah suatu
proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan
untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses tersebut (Wibowo,
2006)hlm.193)
Menurut Prof. Dr. J. Winardi, manajemen perubahan adalah upaya yang ditempuh manajer
untuk memanajemen perubahan secara efektif, dimana diperlukan pemahaman tentang persoalan
motivasi, kepemimpinan, kelompok, konflik, dan komunikasi (Winardi, 2005)hlm. 61).
Manajer perlu memahami mengapa organisasi harus siap terhadap perubahan: apakah yang bersifat
inovatif maupun strategis. Perubahan inovatif adalah perbaikan secara kontinyu di dalam kerangka
sumberdaya yang ada. Sementara perubahan strategis adalah perubahan melakukan sesuatu yang
baru. Tiap perubahan tersebut tentunya akan menggunakan pendekatan berbeda. Manajer selayaknya
proaktif menjelaskan kepada karyawan tentang strategi perubahan yang akan dijalankan organisasi.
Kebanyakan para manajer dapat merencanakan dan mempraktekan perubahan fisik dengan berhasil.
Namun dalam perubahan perilaku, para manajer banyak mengalami kesulitan. Untuk itu manajer
perlu memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Untuk melaksanakan
perubahan dengan sukses maka manajer harus mampu menciptakan kondisi yang baik untuk
memotivasi dan melibatkan karyawan. Hal ini merupakan cerminan seberapa jauh mutu
kepemimpinan manajer terbukti nyata. Di samping itu manajer dapat memaksimumkan kesempatan
untuk berhasil dalam proses perubahan melalui evaluasi dengan cermat terhadap perencanaan yang
manajer buat.
Apa saja jenis perubahan yang dihadapi organisasi? Berdasarkan derajat kedalaman perubahan dan
metodenya maka jenis perubahan yang bakal manajemen hadapi meliputi perubahan rutin, darurat,
mutu, radikal, dan kondisi makro:
Perubahan rutin: hampir selalu dihadapi manajer setiap hari, misalnya produktivitas kerja,
ketidakhadiran karyawan, perputaran karyawan, keluhan-keluhan karyawan. Sifat perubahan hampir
terjadi dari waktu ke waktu yang menuntut tindakan cepat.
Perubahan darurat: perubahan yang boleh jadi sangat mendadak dan tidak terduga sebelumnya.
Misalnya, pemutusan hubungan kerja mendesak, perubahan pesanan jumlah dan mutu produk
tertentu, terjadi kebakaran pabrik, dan pengambilalihan perusahaan oleh pihak berwajib.
Perubahan dalam hal mutu: perubahan yang terjadi tentang mutu produk yang diminta pasar. Dalam
situasi itu perlu ada perubahan penggunaan teknologi (keras dan lunak), strategi mutu kerja, bahan
baku, dan budaya mutu termasuk perlu dilakukannya survei pasar yang kontinyu.
Perubahan radikal: perubahan sistem manajemen atau struktur perusahaan karena adanya perundang-
undangan baru tentang syarat-syarat berdirinya perusahaan. Misal terjadinya divestasi, merger, dan
penutupan salah satu anak perusahaan. Bagaimana pula misalnya proses pengembangan mutu SDM
yang terbaik untuk menjawab perubahan itu.
Perubahan kondisi makro: perubahan kondisi perekonomian seperti inflasi, pengangguran, dan nilai
tukar rupiah, politik dan keamanan, kodisi lingkungan dsb. Perubahan eksternal tersebut tidak
mungkin mampu dikendalikan perusahaan namun yang terpenting perlu dicermati dan diantisipasi
kaitannya dengan mutu SDM, kinerja karyawan dan kinerja organisasi.
Hal ini menunjukan pentingnya efisiensi dalam perubahan, agar manfaat yang diperoleh cukup
memotivasi perubahan.Untuk itu hal ini diperlukan upaya – upaya mendiskreditkan keadaan sekarang
sebagai keadaan yang buruk, sehingga kita merasa perlu untuk segera bergerak. Agar kita lebih fokus
ke hari depan dari pada berbicara tentang masa lalu yang telah memberikan dampak negative pada
hari ini.
Selain peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehatan, terdapat pembagian peran perawat
menurut hasil lokakarya keperawatan tahun 1983 yang membagi menjadi 4 peran diantaranya peran
perawat sebagai pelaksana pelayanan keperawatan, peran perawat sebagai pengelola pelayanan dan
institusi keperawatan, peran perawat sebagai pendidik dalam keperawatan serta peran perawat
sebagai peneliti dan pengembang pelayanan keperawatan.
Fungsi perawat :
1. Fungsi independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan
tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis
(pemenuhan kebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenhuan
kebutuhan nutrisi, pemenuhan kebutuhan aktivitas, dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan keamanan
dan kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan
aktualisasi diri.
2. Fungsi dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat
lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh
perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
3. Fungsi interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang ber sifat saling ketergantungan di antara tam satu
dengan lainya fungsa ini dapat terjadi apa bila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam
pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderaita yang
mempunyai penyskit kompleks keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan
juga dari dokter ataupun lainya, seperti dokter dalam memberikan tanda pengobatan bekerjasama
dengan perawat dalam pemantauan reaksi obat yang telah di berikan.
4. Client advocate
-sebagai penghubung antara klien dengan tim kesehatan lain
-membela kepentingan klien dan membantu klien
-menjadi nara sumber dan fasilitator
-melindungi dan memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan kes.
-melindungi hak-hak klien
Hak-hak klien
-hak atas informasi
-mendapatkan pelayanan yg manusiawi, adil dan jujur serta bermutu sesuai dgn standar
-hak atas persetujuan dan atau penolakan
-hak atas keselamatan dan keamanan
- hak atas rahasia medik dll
Conselor
- mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan sehat sakitnya
-membimbing klien, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan
-membantu meningkatkan kemampuan adaptasi
Educator
- mendidik klien , keluarga dan masyarakat menuju hidup sehat, mandiri
Collaborator
-bekerjasama dgn tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan pelaksanaan asuhan guna
memenuhi kebutuhan klien
Coordinator
memanfaatkan semua sumber2 dan potensi yg ada utk :
– mengkoordinasi seluruh yankep
– mengatur tenaga kep yg akan bertugas
– mengembangkan sistem yankep
Change agent
- mengadakan inovasi dalam cara berfikir, bersikap dan bertingkah laku
- meningkatkan keterampilan klien dan keluarga agar menjadi sehat
Consultant
Menjadi sumber informasi yg berkaitan dengan kondisi klien
C.fungsi perawat
Dalam menjalankan perannya perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya :
- fungsi independen
- fungsi dependen
- fungsi interdependen
Fungsi independen
Fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain.
Mandiri
perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam
melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia.
Kebutuhan dasar manusia
Ø kebutuhan fisiologis
Ø kebutuhan keamanan dan kenyamanan
Ø kebutuhan mencintai dan dicintai
Ø kebutuhan harga diri
Ø aktualisasi diri
Fungsi dependen
- merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari perawat
lain.
- pelimpahan tugas diberikan.biasa dilakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum atau dari
perawat primer ke perawat pelaksana.
Fungsi interdependen
-dilakukan dalam kelompok tim yang saling ketergantungan diantara tim satu dengan tim lainnya.
-fungsi ini terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemberian
pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit
kompleks.
4. Proses perubahan
Menurut Lancater tahun 1982, proses perubahan memiliki 3 macam perubahan diantaranya perubahan
bersifat berkembang, spontan, dan direncanakan.
Berikut lebih jelasnya:
1. Perubahan Bersifat Berkembang
Sifat perubahan ini mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik pada individu, kelompok atau
masyarakat secara umum.
Proses perkembangan ini dimulai dari keadaan atau yang paling dasar menuju keadaan yang optimal atau
matang, sebagaimana dalam perkembangan manusia sebagai makhluk individu yang memiliki sifat fisik yang
selalu berubah dalam tingkat perkembangannya.
Sifat perubahan ini dapat terjadi karena keadaan yang dapat memberikan respon tersendiri terhadap
kejadian-kejadian yang bersifat alamiah yang di luar kehendak manusia, yang tidak dapat diramalkan
sehingga sulit untuk diantisipasi seperti perubahan keadaan alam, tanah longsor, banjir, dll. Semuanya akan
menimbulkan terjadi perubahan baik dirinya, kelompok, atau masyarakat bahkan pada sistem yang
mengaturnya.
3. Perubahan Bersifat Direncanakan
Perubahan terencana adalah upaya yang disengaja dan bertujuan oleh individu, kelompok, organisasi atau
system social yang lebih besar untuk mempengaruhi status quo itu sendiri, organisme lain, atau suatu situasi.
Thomas dan Bennis menyederhanakan lagi macam-macam perubahan menjadi dua, diantaranya:
adalah suatu yang sistemik dan bertujuan untuk mengubah atau membawa perubahan melalui intervensi
dari change agent.
Perubahan terencana terjadi pada sebuah urutan yang pasti, yang setiap tindakan merupakan persiapan bagi
tindakan selanjutnya, semua usaha diarahkan dan ditargetkan untuk menghasilkan perubahan.
Perubahan tidak terencana (unplanned change)
hasil dari ketidakseimbangan dalam sistem atau respons adaptif terhadap stimulus eksternal yang diarahkan
menuju kestabilan kembali pada keseimbangan antara sistem dan lingkungan.
Perubahan ini terjadi sebagai respon terhadap beberapa kejadian atau masalah yang meningkat sehingga
tidak ada kejadian tidak ada perubahan, seperti perubahan peraturan, perubahan lingkungan, perubahan
institusi dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Setiap perubahan yang terjadi pasti ada proses didalamnya untuk menyesuaikan dengan
perubahan yang terjadi. Pada proses tersebut harus ada komitmen bersama bahwa perubahan yang
dilakukan ialah untuk kemajuan bersama demi terciptanya lingkungan organisasi yang lebih baik
dan mengikuti setiap perkembangan yang terjadi di dunia luar sehingga organisai ataupun
perusahaan tersebut tidak ketinggalan dalam segala aspek, baik itu aspek sosial ekonomi maupun
aspek yang berhubungan dengan teknologi dan alat pendukung kinerja lainnya sehingga dapat
bersaing dalam segala hal dengan organisasi maupun perusahaan lain. Dari hasil perubahan ini
diharapkan dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan ataupun organisasi dan tidak menutup
kemungkinan dari perubahan ini akan dapat pula memajukan organisasi ataupun perusahaan
tersebut ke arah yang lebih maju dan lebih baik lagi dari masa sebelumnya.
3.2 Saran