A. Analisis Data
No. Data Masalah
1. 1. Lingkungan fisik Resiko ketidakseimbangan nutrisi :
Adanya kebiasaan pada Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
lingkungan anak usia sekolah pada agregat anak usia sekolah
kurang baik bagi
perkembangan anak yaitu
kebiasaan tidak sarapan pagi.
52% siswa mengalami
cacingan.
B. Prioritasa masalah
Langkah awal dalam melakukan perencanaan adalah memprioritaskan diagnosa
keperawatan komunitas yang mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu dengan
masyarakat.
Prioritas untuk diagnosa komunitas pada agregrat anak usia sekolah di SMP binaan
3 : Tinggi
2 : Sedang
3 : Tinggi
Resiko
ketidakseimbangan
cacingan ditandai
dengan kebiasaan
kebiasaan jajan
sehat
Kurangnya
pengetahuan tentang
makanan sehat b/d 2 : Sedang 2 : Sedang 3: Tinggi 7
tidak adanya
pembinaan tentang
makanan sehat
ditandai dengan
pedagang yang
menjual makanan
tidak sehat seperti
junkfood disekitar
sekolah.
Ketidakefektifan
Fungsi UKS sebagai
Pelayanan Pendidikan
kesehatan, Pelayanan
kesehatan, dan 3 : Tinggi 3 : Sedang 3 : Tinggi 8
Pembinaan
lingkungan sekolah
sehat b/d Trias UKS
belum berjalan secara
optimal dan kurang
baiknya koordinasi
antar pelaksana UKS.
agregat anak usia sekolah b/d cacingan ditandai dengan kebiasaan tidak sarapan
2. Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah b/d kurangnya PHBS
ditandai dengan belum adanya fasilitas memadai untuk menunjang PHBS.
C. Intervensi Keperawatan
o. Keperawatan an de tu at
1. Resiko Noc: Nic:
1.Asupan
Protein preferensi
Lemak pasien
4.Asupan
6.Asupan menentukan
7.Asupan piramida
paling cocok
dalam
memenuhi
kebutuhan
nutrisi dan
preferensi(misal
nya., Piramida
makanan
vegetarian,
Piramida
panduan
makanan, dan
Piramida
makanan untuk
dari 70)
4.Tentukan
jumlah kalori
yang dibutuhkan
untuk memenuhi
persyaratan gizi
5.Lakukan atau
bantu pasien
terkait dengan
perawatan mulut
sebelum makan
6.Anjurkan
pasien terkait
dengan
kebutuhan
makanan
tertentu
berdasarkan
perkembangan
atau
usia(misalnya.,
Peningkatan
kalsium, protein,
cairan, dan
kalori untuk
wanita
menyusui;
peningkatan
asupan serat
untuk mencegah
konstipasi pada
orang dewasa
7.Monitor kalori
dan asupan
makanan
2. Defisit Noc: Nic:
kebersihan diri
pada agregat Perawata Diri: Bantuan
anak usia
Kebersihan Perawatan
sekolah b/d Setelah Diri:
kurangnya
PHBS ditandai Dilakukan Mandi/Kebersi
dengan belum
adanya Tindakan han
fasilitas
Keperawatan 1.Pertimbangka
memadai
untuk 3x24jam, n budaya pasien
menunjang
PHBS. Defifit saat
1.Mencuci
Tangan 2.Pertimbangka
3.Menggunakan mempromosikan
pembalut aktivitas
n Telinga
5.Menjaga 3.Letakkan
rambut
4.Sediakan
barang pribadi
yang
diinginkan(misal
nya., deodoran,
mandi, sampo,
lotion, dan
produk
aromaterapi)
5.Monitor
kebersihan
kuku, sesuai
dengan
kemampuan
merawat diri
pasien
6.Monitor
integritas kulit
7.Berikan
bantuan sampai
pasien benar-
benar mampu
merawat diri
secara mandiri
D. Implementasi
PHBS