Oleh
Ekfatil Mardiyah, S.Kep NIM 192311101052
Ajib Dwi Santoso NIM 15231010….
Dhea Erlinda Ayu R NIM 152310101128
2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan pengajaran tentang guided imagery upaya untuk
membuat tubuh lebih rileks dan nyaman, diharapkan sasaran dapat memahami
tindakan yang disampaikan.
2.2 Manfaat
perubahan dalam fungsi imun (Potter & Perry, 2009). Menurut Smeltzer dan Bare
(2002), manfaat dari guided imagery yaitu sebagai intervensi perilaku untuk
mengatasi kecemasan, stres dan nyeri.
Jenis relaksasi guided imagery dapat dilakukan dengan satu orang pelatih
untuk membimbing klien dalam membangun kesan positif dan berkonsentrasi
pada pengalam sensori. Guided imagery dapat diterapkan pada semua kelompok
usia dan beberapa penelitian menyebutkan guided imagery dapat mengatasi
keluhan seperti sakit kepala, memperbaiki mood yang buruk, kecemasan dan lain
sebagainya (Carter, 2006). Relaksasi guided imagery akan membuat tubuh lebih
rileks dan nyaman. Ketika resopnden dianjurkan nafas dalam, secara perlahan
tubuh responden akan merasa rileks.
=Sasaran/Audience
= Pemateri
DAFTAR PUSTAKA
American Geriatrics Society Panel. 2002.“Te management of persistent pain in
older persons,” Journal of the American Geriatrics Society, vol. 50,
article 120.
Kaplan, H.I, Sadock. B.J & Grebb, J.A. 2010. Sinopsis Psikiatri Jilid 2.
Terjemahan Widjaja Kusuma. Jakarta: Binarupa Aksara. P.17-35.
Lampiran:
Lampiran 1 : Berita Acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Standard of Procedure (SOP)
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Leaflet
Bondowoso, 12 September 2019
Pemateri
BERITA ACARA
Pada hari Kamis tanggal 12 September 2019 pukul 09.30- 10.00 WIB di Wisma
Seruni UPT PSTW Bondowoso Provinsi Jawa Timur telah dilaksanakan kegiatan
pendidikan kesehatan tentang guided imagery pada lansia untuk membuat tubuh
lebih rileks dan nyaman oleh mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas
Jember.
Bondowoso, 12 September 2019
Mengetahui
Pembimbing/ Penguji
PSP2N Stase Keperawatan Gerontik
Fakultas Keperawatan
UniversitasJember
DAFTAR HADIR
Kegiatan pendidikan kesehatan tentang guided imagery dilaksanakan pada hari
Kamis, 12 September 2019 jam 09.30-10.00 WIB di Wisma Seruni UPT PSTW
Bondowoso Provinsi jawa Timur dihadiri oleh :
Standar Kompetensi
1. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 30 menit
klien mampu:
a. Memahami manfaat guided imagery,
b. Memahami cara melakukan guided imagery,
c. Melaksanakan guided imagery untuk terapi non-farmakologi.
2. Pokok Bahasan:
Guided imagery pada lansia.
3. Subpokok Bahasan
a. Definisi guided imagery,
b. Tujuan dilakukan guided imagery,
c. Indikasi guided imagery,
d. Kontraindikasi guided imagery,
e. Cara melakukan guided imagery.
4. Waktu
1 x 30 Menit
7. Setting tempat
Keterangan:
: Peserta
: Pemateri
8. Persiapan
Mahasiswa menyiapkan materi tentang guided imagey pada lansia
Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Kegiatan Audien
Pendahuluan a. Memberi salam dan Memperhatikan dan 2 menit
memperkenalkan diri menjawab salam
b. Menjelaskan tujuan Memperhatikan
c. Menyebutkan pokok Memperhatikan
bahasan yang akan Memperhatikan dan
disampaikan. menjawab
d. Menyampaikan kontrak
waktu
Penyajian a. Penyajian hasil Menyimak dan 25 menit
pengkajian masalah. memperhatikan
b. Penetapan masalah
kesehatan pada lansia. Menyimak,
c. Penyusunan rencana memperhatikan, dan
tindakan keperawatan mengikuti gerakan
yang dilakukan untuk
Laporan PSP2N Stase 2019
Keperawatan Gerontik – Fakultas
Keperawatan Universitas Jember
meningkatkan mobilitas
fisikpada lansia yaitu:
1. Definisi guided
imagery
2. Tujuan dilakukan
guided imagery
3. Indikasi guided
imagery
4. Kontraindikasi
ROM guided
imagery
5. Cara melakukan
guided imagery
Evaluasi:
Menanyakan kembali tujuan
dilakukan guided imagery
10. Evaluasi
JUDUL SOP:
GUIDED IMAGERY
FAKULTAS
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS
JEMBER
NO DOKUMEN: NO REVISI: HALA
MAN:
PROSEDUR
TETAP TANGGAL TERBIT: DITETAPKAN OLEH:
4. Sindrom premenstruasi.
4. KONTRAINDIKASI 1. Pada pasien yang
mengalami nyeri akut;
2. Pada pasien
Laporan PSP2N Stase 2019
Keperawatan Gerontik – Fakultas
Keperawatan Universitas Jember
yang
mengalami
agitasi/kegelisahan,
ketakutan.
selanjutnya
Lampiran 5 : Materi
KECEMASAN
1. Definisi
Kecemasan adalah suatu perasaan subjektif mengenai ketegangan mental
yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu
masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menentu tersebut pada
umumnya tidak menyenangkan yang nantinya akan menimbulkan atau disertai
perubahan fisiologis dan psikologis (Kholil Lur Rochman, 2010).
2. Penyebab
Secara garis besar kecemasan dapat ditimbulkan oleh dua sebab. Pertama,
Perasaan cemas yang timbul dari apa yang ada pada diri sendiri seperti rasa takut,
terkejut, perasaan bersalah/berdosa, merasa terancam, dan sebagainya. Kedua,
perasaan cemas yang terjadi diluar kesadaran dan tidak mampu menghindari dari
perasaan yang tidak menyenangkan itu (Prasetyono, 2007).
4. Cara Mencegah
Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan:
5. Cara Mengatasi
a. Penanganan Biologis
Penanganan biologis diberikan obat-obat antipanik. Beberapa
obatan tersebut menunjukkan keberhasilan sebagai penanganan biologi
bagi penderita gangguan panik.
b. Penanganan Psikologis
Penangan biologis dengan pemberian pemaparan pada terapi dapat
berguna dalam gangguan panik dengan agoraphobia. Beberapa studi
menemukan bahwa efek pemaparan meningkat saat pasien di dorong
untuk rileks, namun tidak adanya manfaat tambahan dari relaksasi.
Penanganan psikologis terhadap gangguan panik telah berubah seiring
berjalannya waktu. Barlow dan rekan-rekannya 12 mengembangkan terapi
pengendalian kepanikan (PCT-Panic Control Therapy) yang memiliki tiga
komponen, yaitu:
1. Training relaksasi.
2. Kombinasi intervensi behavioral kognitif dari Ellis dan Beck.
3. Pemaparan dengan tanda-tanda internal yang emmicu kepanikan.
(Craske & Barlow; dalam Davison,dkk, 2004)
Laporan PSP2N Stase Keperawatan Gerontik – Fakultas Keperawatan
Universitas Jember
Lampiran 6: Leaflet