Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP HOLISTIC CARE

Disusun Oleh :
Kelompok 5
Aulia Mustikawati (163010057)
Bima Agung Tri Buana (163010058)
Endi (163010064)
Fajar Eka Saputra (163010065)
Febrina Syafira (163010066)
Heni Guswinda (163010070)
Khairomi Putri Sari (163010074)

Program Studi Ilmu Keperawatan


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Payung Negeri Pekanbaru
Tahun Ajaran 2016/2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukurr atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehinggga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Konsep
Holistic Care.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari bebagai pihak
sehingga dapat memperlancar kami dalam proses pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat mempebaiki makalah ini.

Akhir kata kami berrharap semoga makalah tentang Konsep Holistic Care ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Pekanbaru, 18 Novermber 2016

Penyusun

ii
Falsafah dan Teori Keperawatan
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................. ii

Daftar isi ....................................................................................... iii

Bab I ………………………………………………………………… 1
1.1 Tujuan Umum …………………………………………………..… 1
1.2 Tujuan Khusus ………………………………………………….… 1

Bab II ……………………………………………………………….. 2
1.1 Konsep Holistic Care ………………………………….……….... 2
1.2 Sejarah Holistic Care …………..................................................... 2
1.3 Perawatan Holistic …………………...…………..……................ 3
1.4 Dimensi Perawatan Holistic …………....……………………….. 3
1.5 Nilai Utama Perawatan Holistic ……..…….……………………. 3
1.6 Macam-Macam Cabang Penyembuhan Holistic …………..….… 4
1.7 Penerapan Holistic Care ………………………………………… 5
1.8 Motto Klinik Holistic Care ……………………………………… 6
1.9 Holisme ………………………………………………………….. 6
1.10 Humanisme ……………………………………………………… 7
1.11 Ciri-Ciri Humanisme ……………………………………………. 7

Bab III ……………………………………………………………… 9


2.1 Simpulan .................................................................................. 9
2.2 Saran ........................................................................................ 9

Daftar pustaka .............................................................................. 10

iii
Falsafah dan Teori Keperawatan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Umum


Mahasiswa mampu memahami dan menganalisis konsep holistic care

1.2 Tujuan Khusus


1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep holistic care
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang sejarah holistic care
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang perawatan holistic
4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang dimensi perawatan holistic
5. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang nilai utama perawatan holistic
6. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang macam-macam cabang penembuhan holistic
7. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang teknik pengobatan atau penerapan holistic care
8. Mahasiswa mampu menjelaskan motto klinik holistic care
9. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang holism
10. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang humanisme
11. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang cirri-ciri humanisme

1
Falsafah dan Teori Keperawatan
BAB II
ISI

1.1 Konsep Holistic Care


Holistic care adalah pelayanan kesehatan dengan lebih memperhatikan keutuhan
aspek kehidupan sebagai manusia yang meliputi kehidupan jasmani, mental, sosial, spiritual
yang saling mempengaruhi.

Holistic memiliki arti ‘menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy dan healty.
Pandangan holistic bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang
terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran, seperti spiritual, moral, imajinasi,
intelektual, budaya, estetika, emosi dan fisik. Pengobatan holistic adalah pengobatan dengan
menggunakan konsep menyeluruh, yaitu keterpaduan antara jiwa dan raga, dengan metode
yang alamiah dan ilmiah, serta ilahi yang mana tubuh manusia merupakan keterpaduan
sistem yang sangat kompleks, dan saling berinteraksi satu sama yang lainnya dengan sangat
kompak dan otomatis tergangguna fungsi atau unsur tubuh manusia dapat mempengaruhi
fungsi yang lainnya.

Pengobatan holistic terpadu memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan
konsep kedokteran (konvensional). Konsep konvensional ini lebih menekankan kepada
tindakan seperti pemberian obat-obatan kimia, dan tindakan rekayasa fisik dengan
pembedahan operasi dan lain-lain. Sementara pengobatan holistic lebih menekankan
membangkitkan sistem imun pasien dan memperbaiki secara menyeluruh dari faktor
pencetus penakit (akar permasalahan penyakit), sehingga defisini kesembuhan cenderung
permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konvvensional pada umumnya bersifat
tindakan sementara (kambuhan).

1.2 Sejarah Holistic Care


Sejarah holistic dimulai sebelum istilah holisme diperkenalkan oleh Jan Christian
Smuts dalam bukunya “Holisme and Evolution”. Holisme saat ini berkembang dalam istilah
holistic, yang dikombinasikan pentyembuhan, seni, dan ilmu hidup. Holistic populer dengan
cepat ditahun 70-an. Walaupun istilah holisme diperkenalkan di tahun 1926, penyembuhan
holistic sebenarnya sudah ada jauh di zaman kuno kira-kira 5000 tahun yang lalu.
Sejarahwan belum bisa memastikan dari bangsa manakah pertama kali ia dipraktekkan.
Kebanyakan sejarahwan percaya bahwa penyembuhan holistic dimulai dari India dan atau
Cina. Para praktisi holistic mempraktekkan prinsip hidup sehat lewat menyeimbangkan
tubuh, pikiran, dan roh untuk menyatu atau harmoni dengan alam. Contoh praktisi holistic
adalah Socrates, yang hidup 4 abad sebelum kelahiran kristus. Ia menganut pandangan ini

2
Falsafah dan Teori Keperawatan
dan mengajarkan bahwa kita harus memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya
bagian yang terpisah.

1.3 Perawatan Holistic


Semua bentuk praktek keperawatan yang tujuannya adalah membantu
kesembuhan seseorang secara menyeluruh. Perawat melihat pasien sebagai manusia secara
total dimana ada keterkaitan antara tubuh, pikiran, emosi, sosial budaya, spirit, relasi, dan
konteks lingkungan asuhan keperawatan yang didasarkan kepada perawatan pasien secara
total yang mempertimbangkan kebutuhan fisik, emosi, sosial, ekonomi dan spiritual
seseorang. Perawat perlu mempertimbangkan respon pasien terhadap penyakitnya dan
mengkaji tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya.perawat harus
menjadi teman yang mendukung dan memotivasi pasien, mendorong pasien agar memahami
arti kehidupan.

1.4 Dimensi Perawatan Holistic


a. Dimensi perawatan holistic berhubungan antara bio-psiko-sosial dan spiritual seseorang.
b. Dimensi pemahaman bahwa seseorang merupakan satu kesatuan utuh tanpa bisa
dipisahkan.

1.5 Nilai Utama Perawatan Holistic


a. Filosofi dan Pendidikan
Menekankan bahwa asuhan yang holistic didasarkan pada suatu kerangka filosofi dan
pengetahuan.
b. Holistic Etik, Teori Keperawatan dan Riset
Menekankan bahwa asuhan yang professional didasarkan pada teori, di informasikan oleh
penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktik yang kompeten.
c. Holistic Nurse Save Care
Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk meningkatkan
kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat melayani oranglain sebagai
suatu alat proses penyembuhan seseorang.

3
Falsafah dan Teori Keperawatan
d. Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural Competency
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan terapeutik
yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu lingkungan yang
mendukung proses penyembuhan pasien.

1.6 Macam-macam Cabang Penyembuhan Holistic


a. Holistic Tradisional
Suatu teknik penyembuhan yang memanfaatkan alam dengan prinsip holisme,
berawal sejak ribuan tahun lalu. Biasa disebuh penyembuhan atau pengobatan alternatif
atau pengobatan tradisional. Yang termasuk holistic tradisional adalah akupuntur,
akupresur, herbal, ayurveda, urophaty, pranic, healing, apitherapy, dan lain-lain. Gelar
para praktisinya bermacam-macam, ada yang disebut sebagai tabib, sin-se, dukun dan
lain-lain.
b. Holistic Modern
Suatu teknik penyembuhan yang menggabungkan penyembuhan tradisional atau
kuno dengan teknologi dan sains modern yang memanfaatkan alam dengan prinsip
holisme. Holistic modern berawal sekitar 200 tahun yang lalu dengan adanya
hoheophaty. Yang termasuk holistic modern adalah homeophaty, osteophaty,
ananophaty, psikologi hipnotis, naturophaty modern dan sebagainya. Gelar para
praktisinya bermacam-macam sesuai dengan aliran dan disiplin ilmunya.
c. Holistic modern ananophaty
Ananophaty adalah gabungan teknik pengobatan alternatif tradisional atau kuno
dengan teknologi dan sains modern, dimana tujuannya adalah menyembuhkan bukan
sekedar merawat. Pengobatan ananophaty berfokus pada akar penyakit, bukan gejala
penyakit. Teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan hokum alam, hokum
sebab-akibat, perbaikan pola makan dan gaya hidup, pengguanaan bahan-bahan alami,
yang diterapkan dengan basis alam dan sains modern.
Ananophaty dalam segi aplikasi ada 3 sifat :
1. Sederhana, begitu sederhana karena tidak memerlukan obat-obatan kimia dan
operasi.
2. Cerdik, mengajarkan anda untuk berpikir dan bertindak cerdik, bukannya
pandai.
3. Bijaksana, menekankan pemikiran bijak yang melihat faktor moralitas dan
keselarasan.

Dari segi pemikiran, prinsip dasar ananophaty juga ada 3, yaitu :

1. Tuhan, selalu melihat permasalahan dari sudut pandang ketuhanan.

4
Falsafah dan Teori Keperawatan
2. Hukum alam, berpedoman pada hokum alam.
3. Kasih,mendasari pemikiran dan prakteknya atas dasar kasih.

Contoh beberapa penyakit serius yang bisa di taklukkan setelah menguasai


beberapa teknik ananophaty, tanpa obat-obatan kimia dan operasi :

1. Diabetes mellitus
2. Kolestrol tinggi dan sakit jantung
3. Stroke
4. Asam urat dan rematik
5. Tumor dan kanker
6. TBC
7. Maag akut dan kronis
8. Hepatitis
9. Gagal ginjal
10. Demam berdarah
11. AIDS

1.7 Teknik Pengobatan atau Penerapan Holistic Care


Pengobatan holistic adalah pengobatan dengan menggunakan konsep menyeluruh
yaitu keterpaduan antara jiwa dan raga, dengan metode alamiah yang ilmiah, serta ilahiah
yang mana tubuh manusia merupakan keterpaduan sistem yang sangat kompleks, dan saling
berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu
fungsi tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Pengobatan holistic terpadu memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan
konsep kedokteran (konvensional), konsep konvensional lebih menekankan pada tindakan
seperti pemberian obat-obatan kimiawi, dan tindakan rekayasa fisik dengan pembedahan
atau operasi, dan lain-lain. Sementara pengobatan holistic lebih menekankan
membangkitkan sistem imun pasien dan memperbaiki secara menyeluruh dari faktor
penvetus penyakit (akar permasalahan penyakit), sehingga definisi kesembuhan cenderung
permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan konvensional pada umumnya bersifat tindakan
sementara (kambuhan).
Metode pengobatan holistic yang dikembangkan dengan terapi ini antara lain :
a. Pengaturan pola hidup dan pola makan dengan gizi dan kebutuhan yang berimbang
b. Relaksasi, dengan konsep meditasi penyembuhan
c. Stimulasi otak dengan teknik perangsangan alamiah
d. Silaturahmi doktrin
e. Pancaran bio energy (pranaisasi)
f. Stimulant promotor dengan nutrisi herbal

5
Falsafah dan Teori Keperawatan
g. Terapi doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot
h. Hydrotherapy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang.

1.8 Motto Klinik Holistic Care


C : Caring, kami senantiasa mempertahankan pelayanan kesehatan bernuansa caring
A : Accessible, kami memberikan pelayanan yang terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat
R : Research bassed, kami mengintegrasikan pembuktian klinis dengan keahlian
kami dan pilihan klien dalam membuat keputusan kesehatan yang tepat bagi
dirinya
E : Empowerment, kami memberikan informasi yang tepat bagi pasien agar mampu
memberdayakan dirinya sendiri dalam membuat keputusan yang tepat bagi
kesehatannya

1.9 Holisme
Holisme adalah nama yang diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua
terkait erat. Holistic melihat dirinya terus-menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan
menganggap yang lain (manusia, hewan, tumbuhan atau objek) sebagai yang lain. Konsep
holisme selalu mengemukakan bahwa organism merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan
terbagi-bagi dalam bagian-bagian, sehingga pikiran dan tubuh bukan bagian yang terpisah,
tetapi merupakan satu bagian yang utuh dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka
akan berpengaruh pada keseluruhannya.
Holisme menegaskan bahwa organism selalu bertingkah laku sebagai kesatuan
yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen yang berbeda. Jiwa dan tubuh
bukan dua unsur yang terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian
satu akan mempengaruhi bagian yang lain. Hukum inilah yang semestinya ditemukan agar
dapat dipahami berfungsinya setiap komponen.
Pandangan holistic dalam kepribadian yang terpenting adalah:
1. kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi. Organisasi
adalah keadaan normal dan disorganisasi berarti patologik.
2. Organism dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada bagian
yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hokum-hukum yang
tidak terdapat dalam bagian-bagian.
3. Organism memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (self
actualization). Orang berjuang tanpa henti (continuous) untuk merealisasikan pitensi
inheren yang dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya.

6
Falsafah dan Teori Keperawatan
4. Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal. Potensi
organisme, jika terkuak di lingkungan yang tepat akan menghasilkan kepribadian yang
sehat dan integral.
5. Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitian ekstensif
terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang di isolir.

1.10 Humanisme
Humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep
perikemanusiaan sebagai focus dan satu-satunya tujuan. Humanisme juga didefinisikan
sebagai sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai karakteristik dan
tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas supernatural
manapun.
Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian
manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal-
hal yang positif. Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para
pendidik beraliran humanism biasanya memfokuskan pengajarannya pada pembangunan
kemampuan yang positif. Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan
pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain efektif. Emosi merupakan
karakteristik yang sangat kuat nampak daripada pendidik beraliran humanisme.
Dalam teori pembelajaran humanistic, belajar merupakan proses yang dimulai
dan ditunjukkan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Dimana memanusiakan
manusia disini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri, pemahanan diri
serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.

1.11 Ciri-ciri Humanisme


a. Pendekatan humanisme dalam pendidikan menekankan pada pengembangan positif.
Pendekatan ini berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan
kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan tersebut.
b. Kemampuan interpersonal sosial dan metode untuk mengembangkan diri ditujukan
untuk memperkaya diri, menikmati keberadaan hidup dan masyarakat. Keterampilan
atau kemampuan membangun diri secara positif ini menjadi sangat penting dalam
pendidikan karena keterkaitannya dengan keberhasilan akademik.
c. Teori belajar humanistic ini dianggap berhasil jika siswa memahami lingkungannya
dan dirinya sendiri. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut
pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
d. Tujuan utama pendidik adalah membantu siswa untuk mengembangkan dirinya yaitu
membantu masing-masing individu untuk mengenal diri mereka sendiri sebagai umat
unik dan membantu dalam mewujudkan potensi-potensi yang ada dalam diri mereka.

7
Falsafah dan Teori Keperawatan
e. Mampu mengarahkan dirinya sendiri dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa
mengetahui apa yang dipelajari serta tahu seberapa besar siswa tersebut dapat
memahaminya juga siswa dapat mengetahui mana, kapan dan bagaimana mereka akan
belajar.
f. Aliran humanisme memandang belajar sebagai sebuah proses yang terjadi dalam
individu meliputi bagian atau domain diantaranya domain kognitif, afektif dan
psikomotorik.
g. Pendekatan humanisme menekankan pentingnya emosi atau perasaan, komunikasi
terbuka dan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap individu.

8
Falsafah dan Teori Keperawatan
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pengobatan holistic adalah pengobatan dengan menggunakan konsep menyeluruh
yaitu keterpaduan antara jiwa dan raga dengan metode alamiah yang ilmiah, serta ilahiah yang
mana tubuh manusia merupakan keterpaduan sistem yang sangat kompleks dan saling
berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi
tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Holistic melihat dirinya terus menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan
menganggap yang lain (manusia, hewan, tumbuhan, atau objek) sebagai yang lain. Konsep
holisme selalu mengemukakan bahwa organism merupakan satu kesatuan yang utuh bukan
terbagi-bagi dalam bagian-bagian. Sehingga pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang
terpisah, tetapi merupakan satu bagian yang utuh dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya
maka akan berpengaruh pada keseluruhannya.
Perkembangan psikologi humanistic tidak lepas dari pandangan psikologi holistic dan
humanistic. Humanisme dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang.
Humaniusme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan perikemanusiaan,
perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi makna filosifis dari humanisme jauh lebih signifikan,
humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep perikemanusiaan sebagai focus
dan satu-satunya tujuan. Kamus umum mendefinisikan humanisme sebagai sebuah sistem
pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya
terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas supernatural manapun.

SARAN
1. Bagi mahasiswa keperawatan diharapkan mampu memahami tentang konsep holistic
care.
2. Bagi pendidikan diharapkan menyediakan buku referensi lainnya agar mahasiswa
keperawatan dapat menambah wawasan lagi dalam dunia keperawatan.

9
Falsafah dan Teori Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat,A.A . (2004).Pengantar Konsep Dasar

Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika

Budiono . (2015).Konsep Dasar Keperawatan.Jakarta:Bumi Medika

Potter&Perry . (2009).Fundamental of Nurrsing.Jakarta:Salemba Medika

10
Falsafah dan Teori Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai