Disusun Oleh :
Kelompok 5
Aulia Mustikawati (163010057)
Bima Agung Tri Buana (163010058)
Endi (163010064)
Fajar Eka Saputra (163010065)
Febrina Syafira (163010066)
Heni Guswinda (163010070)
Khairomi Putri Sari (163010074)
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari bebagai pihak
sehingga dapat memperlancar kami dalam proses pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat mempebaiki makalah ini.
Akhir kata kami berrharap semoga makalah tentang Konsep Holistic Care ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
ii
Falsafah dan Teori Keperawatan
DAFTAR ISI
Bab I ………………………………………………………………… 1
1.1 Tujuan Umum …………………………………………………..… 1
1.2 Tujuan Khusus ………………………………………………….… 1
Bab II ……………………………………………………………….. 2
1.1 Konsep Holistic Care ………………………………….……….... 2
1.2 Sejarah Holistic Care …………..................................................... 2
1.3 Perawatan Holistic …………………...…………..……................ 3
1.4 Dimensi Perawatan Holistic …………....……………………….. 3
1.5 Nilai Utama Perawatan Holistic ……..…….……………………. 3
1.6 Macam-Macam Cabang Penyembuhan Holistic …………..….… 4
1.7 Penerapan Holistic Care ………………………………………… 5
1.8 Motto Klinik Holistic Care ……………………………………… 6
1.9 Holisme ………………………………………………………….. 6
1.10 Humanisme ……………………………………………………… 7
1.11 Ciri-Ciri Humanisme ……………………………………………. 7
iii
Falsafah dan Teori Keperawatan
BAB I
PENDAHULUAN
1
Falsafah dan Teori Keperawatan
BAB II
ISI
Holistic memiliki arti ‘menyeluruh’ yang terdiri dari kata holy dan healty.
Pandangan holistic bermakna membangun manusia yang utuh dan sehat, dan seimbang
terkait dengan seluruh aspek dalam pembelajaran, seperti spiritual, moral, imajinasi,
intelektual, budaya, estetika, emosi dan fisik. Pengobatan holistic adalah pengobatan dengan
menggunakan konsep menyeluruh, yaitu keterpaduan antara jiwa dan raga, dengan metode
yang alamiah dan ilmiah, serta ilahi yang mana tubuh manusia merupakan keterpaduan
sistem yang sangat kompleks, dan saling berinteraksi satu sama yang lainnya dengan sangat
kompak dan otomatis tergangguna fungsi atau unsur tubuh manusia dapat mempengaruhi
fungsi yang lainnya.
Pengobatan holistic terpadu memiliki perbedaan konsep yang sangat nyata dengan
konsep kedokteran (konvensional). Konsep konvensional ini lebih menekankan kepada
tindakan seperti pemberian obat-obatan kimia, dan tindakan rekayasa fisik dengan
pembedahan operasi dan lain-lain. Sementara pengobatan holistic lebih menekankan
membangkitkan sistem imun pasien dan memperbaiki secara menyeluruh dari faktor
pencetus penakit (akar permasalahan penyakit), sehingga defisini kesembuhan cenderung
permanen (tidak kambuh lagi), sedangkan yang konvvensional pada umumnya bersifat
tindakan sementara (kambuhan).
2
Falsafah dan Teori Keperawatan
dan mengajarkan bahwa kita harus memandang tubuh sebagai keseluruhan, bukannya
bagian yang terpisah.
3
Falsafah dan Teori Keperawatan
d. Holistic Communication, Therapeutic Environment and Cultural Competency
Menekankan pada perkembangan untuk memanfaatkan penkajian dan asuhan terapeutik
yang mengacu pada pola, masalah dan kebutuhan klien dan suatu lingkungan yang
mendukung proses penyembuhan pasien.
4
Falsafah dan Teori Keperawatan
2. Hukum alam, berpedoman pada hokum alam.
3. Kasih,mendasari pemikiran dan prakteknya atas dasar kasih.
1. Diabetes mellitus
2. Kolestrol tinggi dan sakit jantung
3. Stroke
4. Asam urat dan rematik
5. Tumor dan kanker
6. TBC
7. Maag akut dan kronis
8. Hepatitis
9. Gagal ginjal
10. Demam berdarah
11. AIDS
5
Falsafah dan Teori Keperawatan
g. Terapi doa, dengan kepasrahan mencapai God Spot
h. Hydrotherapy dan stimulant alam sebagai pelengkap dan penyeimbang.
1.9 Holisme
Holisme adalah nama yang diberikan kepada keyakinan bahwa adalah semua
terkait erat. Holistic melihat dirinya terus-menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan
menganggap yang lain (manusia, hewan, tumbuhan atau objek) sebagai yang lain. Konsep
holisme selalu mengemukakan bahwa organism merupakan satu kesatuan yang utuh, bukan
terbagi-bagi dalam bagian-bagian, sehingga pikiran dan tubuh bukan bagian yang terpisah,
tetapi merupakan satu bagian yang utuh dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya maka
akan berpengaruh pada keseluruhannya.
Holisme menegaskan bahwa organism selalu bertingkah laku sebagai kesatuan
yang utuh, bukan sebagai rangkaian bagian atau komponen yang berbeda. Jiwa dan tubuh
bukan dua unsur yang terpisah tetapi bagian dari satu kesatuan dan apa yang terjadi dibagian
satu akan mempengaruhi bagian yang lain. Hukum inilah yang semestinya ditemukan agar
dapat dipahami berfungsinya setiap komponen.
Pandangan holistic dalam kepribadian yang terpenting adalah:
1. kepribadian normal ditandai oleh unitas, integrasi, konsistensi dan koherensi. Organisasi
adalah keadaan normal dan disorganisasi berarti patologik.
2. Organism dapat dianalisis dengan membedakan tiap bagiannya, tetapi tidak ada bagian
yang dapat dipelajari dalam isolasi. Keseluruhan berfungsi menurut hokum-hukum yang
tidak terdapat dalam bagian-bagian.
3. Organism memiliki satu dorongan yang berkuasa, yakni aktualisasi diri (self
actualization). Orang berjuang tanpa henti (continuous) untuk merealisasikan pitensi
inheren yang dimilikinya pada ranah maupun terbuka baginya.
6
Falsafah dan Teori Keperawatan
4. Pengaruh lingkungan eksternal pada perkembangan normal bersifat minimal. Potensi
organisme, jika terkuak di lingkungan yang tepat akan menghasilkan kepribadian yang
sehat dan integral.
5. Penelitian komprehensif terhadap satu orang lebih berguna daripada penelitian ekstensif
terhadap banyak orang mengenai fungsi psikologis yang di isolir.
1.10 Humanisme
Humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep
perikemanusiaan sebagai focus dan satu-satunya tujuan. Humanisme juga didefinisikan
sebagai sebuah sistem pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai karakteristik dan
tindak tanduk yang dipercaya terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas supernatural
manapun.
Dalam teori humanisme lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian
manusia. Pendekatan ini melihat kejadian yaitu bagaimana dirinya untuk melakukan hal-
hal yang positif. Kemampuan positif ini disebut sebagai potensi manusia dan para
pendidik beraliran humanism biasanya memfokuskan pengajarannya pada pembangunan
kemampuan yang positif. Kemampuan positif tersebut erat kaitannya dengan
pengembangan emosi positif yang terdapat dalam domain efektif. Emosi merupakan
karakteristik yang sangat kuat nampak daripada pendidik beraliran humanisme.
Dalam teori pembelajaran humanistic, belajar merupakan proses yang dimulai
dan ditunjukkan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Dimana memanusiakan
manusia disini berarti mempunyai tujuan untuk mencapai aktualisasi diri, pemahanan diri
serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal.
7
Falsafah dan Teori Keperawatan
e. Mampu mengarahkan dirinya sendiri dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa
mengetahui apa yang dipelajari serta tahu seberapa besar siswa tersebut dapat
memahaminya juga siswa dapat mengetahui mana, kapan dan bagaimana mereka akan
belajar.
f. Aliran humanisme memandang belajar sebagai sebuah proses yang terjadi dalam
individu meliputi bagian atau domain diantaranya domain kognitif, afektif dan
psikomotorik.
g. Pendekatan humanisme menekankan pentingnya emosi atau perasaan, komunikasi
terbuka dan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap individu.
8
Falsafah dan Teori Keperawatan
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pengobatan holistic adalah pengobatan dengan menggunakan konsep menyeluruh
yaitu keterpaduan antara jiwa dan raga dengan metode alamiah yang ilmiah, serta ilahiah yang
mana tubuh manusia merupakan keterpaduan sistem yang sangat kompleks dan saling
berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi
tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya.
Holistic melihat dirinya terus menerus sebagai bagian dari keseluruhan dan
menganggap yang lain (manusia, hewan, tumbuhan, atau objek) sebagai yang lain. Konsep
holisme selalu mengemukakan bahwa organism merupakan satu kesatuan yang utuh bukan
terbagi-bagi dalam bagian-bagian. Sehingga pikiran dan tubuh bukan merupakan bagian yang
terpisah, tetapi merupakan satu bagian yang utuh dan apabila terjadi sesuatu pada salah satunya
maka akan berpengaruh pada keseluruhannya.
Perkembangan psikologi humanistic tidak lepas dari pandangan psikologi holistic dan
humanistic. Humanisme dipandang sebagai sebuah gagasan positif oleh kebanyakan orang.
Humaniusme mengingatkan kita akan gagasan-gagasan seperti kecintaan akan perikemanusiaan,
perdamaian, dan persaudaraan. Tetapi makna filosifis dari humanisme jauh lebih signifikan,
humanisme adalah cara berpikir bahwa mengemukakan konsep perikemanusiaan sebagai focus
dan satu-satunya tujuan. Kamus umum mendefinisikan humanisme sebagai sebuah sistem
pemikiran yang berdasarkan pada berbagai nilai karakteristik, dan tindak tanduk yang dipercaya
terbaik bagi manusia, bukannya pada otoritas supernatural manapun.
SARAN
1. Bagi mahasiswa keperawatan diharapkan mampu memahami tentang konsep holistic
care.
2. Bagi pendidikan diharapkan menyediakan buku referensi lainnya agar mahasiswa
keperawatan dapat menambah wawasan lagi dalam dunia keperawatan.
9
Falsafah dan Teori Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika
10
Falsafah dan Teori Keperawatan