Anda di halaman 1dari 10

TUGAS EPIDEMIOLOGI

Dibuat untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Managemen


Epidemiologi

Dosen Pengampu:
Dr. Agus Hadian Rahim, dr., Sp. OT(K)Spine., M.Epid., M.HKes., MMRS.
Dr. Ardini Saptaningsih Raksanagara. dr., MPH

Disusun Oleh:
Lena Fitriyani Martal

PROGRAM STUDI PASCASARJANA MANAGEMEN RUMAH SAKIT


UNIVERSITAS ADHIRAJASA RESWARA SANJAYA
Demam Berdarah dengue

1. Definisi
Demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh
virus dengue yang masuk keperedaran darah manusia melalui gigitan nyamuk
dari genus Aedes, seperti Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Aedes agypti
adalah vektor penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang paling banyak
ditemukan.
2. Triad Epidemiologi DBD
1. Agen
Dalam penyakit Demam Berdarah Dengue yang menjadi agen adalah virus
Dengue. Virus penyebab DHF/DSS adalah flavi virus terdiri dari 4 serotipe
yaitu serotipe 1,2,3 dan 4 (dengue -1, -2, -3 dan -4). Virus ini ditularkan
kemanusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina yang terinfeksi.
Aedes agypti hidup diperkotaan dan berkembang biak terutama diwadah
buatan manusia.
2. Pejamu (Host)
Pejamu penyakit DBD adalah manusia yang penderitanya merupakan
sumber penularan, terutama anak-anak. Virus dengue bertahan melalui
siklus nyamuk Aedes aegypti-manusia di daerah tropis
3. Environtmen
Faktor faktor yang mempengaruhi kejadian DBD antara lain yaitu curah
hujan yang tinggi sepanjang tahun, genangan air pada barang-barang yang
dapat menampung air seperti kaleng, ban bekas, tanaman hias. Selain itu
perilaku manusia yang kurang memperhatikan lingkungannya.
3. Riwayat Alamiah Penyakit
1. Tahap prepatogenesis
Pada tahap ini terjadi interaksi antara pejamu (Host) dan agen nyamuk
Aedes Aegypti yang telah terinfeksi virus dengue. Jika imunitas pejamu
lemah, mengalami kurang gizi dan keadaan lingkungan yang tidak
menguntungkan maka virus denngue yang telah terinfeksi nyamuk Aedes
Agepti akan melanjutkan riwayat alamiah yakni ke tahap Patogenesis.
2. Tahap patogenesis
Masa inkubasi virus dengue berkirsar 4-10 hari (biasanya 4-7 hari), nyamuk
yang terinfeksi mampu menularkan virus selama sisa hidupnya. Manusia yang
terinfeksi adalah pembawa utama dan pengganda virus, melayani sebagai
sumber virus nyamuk yang tidak terinfeksi. Pasien yang sudah terinfeksi
dengan virus dengue dapat menularkan infeksi (selama 4-5 hari; maksimum 12
hari) melalui nyamuk Aedes setelah gejala pertama mereka muncul.
4. Frekuensi dan Distribusi DBD
Jumlah penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi DKI
Jakarta pada tahun 2019 sebanyak 8,716, dengan incidence rate 83,0 per
100.0000 penduduk, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 3.007
kasus (IR 28,7). Hal ini terjadi dikarenakan kualitas lingkungan dan hidup
masyarakat di wilayah DKI Jakarta agak menurun, kesadaran masyarakat untuk
melakukan program pembasmian sarang nyamuk dengan 3M Plus serta
monitoring dan evaluasi program DBD di wilayah DKI Jakarta. Pada tahun
2019, kematian akibat DBD hanya 2 orang yang dilaporkan, yaitu dari wilayah
Jakarta Timur.
Sedangkan pada Klinik C*** di Daerah Jakarta Barat yang dinilai
selama 5 bulan (September 2022 hingga januari 2023).

Demam Berdarah Dengue


40

35

30

25

20

15

10

0
September Oktober November Desember Januari

Bulan
Dari diagram diatas dapat terlihat bawah terjadi peningkatan kasus DBD pada
bulan Desember dan Januari . Pada bulan oktober (9 orang) yang diagnosis
DBD, bulan november (11 orang), sedangkan pada desember (27 orang) dan
bulan januari (38 orang). Peningkatan DBD dikarenakan penularan virus Dengue
oleh Aedes aygepty, terutama terjadi selama musim hujan karena penampungan
air hujan akan menjadi perkembangbiakan nyamuk.

Demam Berdarah Dengue (September 2022 - Januari


2023)
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
<1 1-4 5-9 10-14 15-19 20-35 36-44 45-59 >59

Berdarkan usia kejadian DBD lebih tinggi pada kasus anak-anak usia
5-9 tahun (17 orang), pada kasus DBD merupakan penyakit menular terutama
menyerang anak-anak, hal ini berkaitan dengan imun tubuh anak yang rendah.
Selain dari imun yang rendah, perubahan iklim menyebabkan perubahan curah
hujan, suhu kelembaban, arah udara sehingga berefek terhadap ekosistem daratan
dan lautan serta berpengaruh terhadap kesehatan terutama terhadap
perkembangbiakan vektor penyakit seperti Aedes. Selain itu, faktor perilaku dan
partisipasi masyarakat yang masih kurang dalam kegiatan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN) serta pertambahan jumlah penduduk dan fator peningkatan
mobilitas penduduk sejalan dengan semakin meningkatnya penyebaran Virus
DBD. Hal ini dapat dilihat melalui diagram diatas kasus DBD tidak hanya tinggi
pada usia anak-anak namun juga menyerang seluruh kelompok umur, bahkan
lebih banyak pada usia produktif.
5. Pencegahan DBD
Di Indonesia, dikenal dengan istilah 4M Plus dalam pencegahan primer DBD
yaitu:
3. Menguras penampungan air dan membersihkan secara berkala.
2. Menutup tempat penampungan air
3. Mendaur Ulang dan membuang sampah pada tempatnya
4. memantau semua wadah air yang dapat menjadi tempat nyamuk aedes
berkembang biak.

Demam Tifoid

1. d
DIARE
140
130
120
110
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
September Oktober November Desember Januari

Bulan

Diare (September 2022 - Januari 2023)


80

70

60

50

40

30

20

10

0
<1 1-4 5-9 10-14 15-19 20-35 36-44 45-59 >59
Demam Tifoid
60
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
September Oktober November Desember Januari

Bulan

Demam Tifoid (September 2022 - Januari 2023)


40

35

30

25

20

15

10

0
<1 1-4 5-9 10-14 15-19 20-35 36-44 45-59 >59
Hipertensi
400

350

300

250

200

150

100

50

0
September Oktober November Desember Januari

Laki-laki Perempuan

Hipertensi (September 2022 - Januari 2023)


600
550
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
<1 1-4 5-9 10-14 15-19 20-35 36-44 45-59 >59

Laki-laki Perempuan
Diabetes
90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
September Oktober November Desember Januari

Laki-laki Perempuan

Diabetes (September 2022 - Januari 2023)


160

140

120

100

80

60

40

20

0
<1 1-4 5-9 10-14 15-19 20-35 36-44 45-59 >59

Laki-laki Perempuan

Anda mungkin juga menyukai