Anda di halaman 1dari 3

NAMA : PISTIRA

NPM A1M021021

Potensi wadah Demam Berdarah Dangue

Di Desa Beriang Tinggi kec. Tanjung Kemuning Kab. Kaur

DBD atau dikenal dengan istilah demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan
olehArbovirus ( arthro podborn virus ) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes ( Aedes
Albopictus dan Aedes Aegepty). Demam berdarah Dengue sering disebut pula Dengue
Haemoragic Fever ( DHF ). DHF + DBD adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti yang betina. (Suriadi: 2022). Demam dengue adalah penyakit yang terdapat
padaanan anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya
memburuk setelah dua hari pertama terinfeksi virus ( Arif 'ans: 2023).

Saat musim hujan seperti ini adalah masa masa nyamuk demam berdarah berkembang
biak, pasalnya nyamuk ini tidak dapat berkembang biak di air yang kotor. Tempat tempat yang
menampung air hujan menjadi tempat favorit nyamuk ini. Bisa juga bak penampungan air di
rumah kita dijadikan tempat berkembang biak nyamuk ini karena kebersihannya. Nyamuk
demam berdarah adalah nyamuk Aedes Aegepty, nyamuk ini banyak menyerang di pagi hari.
Secara sekilas memang tak ada bedanya dengan nyamuk biasa, namun belang hitam di tubuhnya
menjadi ciri yang mencolok.

Nyamuk Aedes spp yang aktif pada siang hari seperti Aedes aegypti dan Aedes
albopictus biasanya berkembangbiak pada tempat-tempat penampungan air bersih atau air hujan
seperti bak mandi, tangki penampungan air, vas bunga kaleng-kaleng atau kantung-kantung
plastik bekas, di atas lantai gedung terbuka, talang rumah, bambu pagar, kulit-kulit buah seperti
kulit buah rambutan, tempurung kelapa, ban-ban bekas, dan semua bentuk kontainer yang dapat
menampung air bersih. Jentik-jentik nyamuk (nyamuk muda) dapat terlihat berenang naik turun
di tempat-tempat penampungan air tersebut.

Menurut Kementerian Kesehatan, gejala yang paling umum dari DBD adalah demam
tinggi sepanjang hari. Tidak seperti demam biasa, suhu badan yang terus naik akan disertai
beberapa rasa nyeri pada sejumlah bagian tubuh, terutama kepala dan punggung. Dalam
beberapa kasus, ada sejumlah tanda-tanda yang muncul berupa nyeri ulu hati. Selain itu, gejala
umum yang bisa dirasakan seorang penderita demam berdarah dengue (DBD) adalah: Mual dan
muntah, Nyeri otot, sendi, dan tulang, Nyeri pada bagian belakang mata, Pembengkakan
kelenjar, DBD munculkan bintik merah atau ruam di kulit, Ruam dan bintik demam berdarah
berwarna merah cerah dan biasanya muncul pertama kali pada tungkai bawah dan dada. Bintik
demam berdarah ini biasanya muncul di hari ketiga kamu terinfeksi dan bertahan selama 2
hingga 3 hari setelahnya.
Fase demam terjadi selama 2-7 hari, sementara fase kritis demam berdarah berlangsung
selama 24-48 jam setelahnya. Jika fase kritis sudah dilewati, maka kamu akan masuk ke fase
sembuh dan pemulihan. Demam berdarah atau yang dikenal juga dengan Demam Berdarah
Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini
menyebar melalui gigitan nyamuk, khususnya nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Gejalanya meliputi demam tinggi, sakit kepala, serta nyeri tulang dan otot.

Dampak yang ditimbulkan oleh demam berdarah sangat merugikan, bahkan bisa
menurunkan kualitas hidup. Menurut info publik dinas kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu
mencatat, sejak januari hingga Desember 2023 kasus demam berdarah dengue DBD di wilayah
tersebut yang telah terkonfirmasi sebanyak 48 kasus. Kasus Dbd pada 2023 mengalami
penurunan jika dibandingkan pada 2022 yang terkonfermasi sebnyak 117 kasus. Angka ini
menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang mengalami kondisi tidak menyenangkan karena
terjangkit demam berdarah. Demam tinggi adalah ciri-ciri demam berdarah yang paling umum
terjadi. Suhu badan penderitanya bisa mencapai 39-40 derajat celcius. Padahal, suhu tubuh
normal orang dewasa berkisar antara 36-37 derajat celcius. Demam berdarah yang parah dapat
menyebabkan beberapa komplikasi, seperti perdarahan internal dan kerusakan organ. Tekanan
darah juga bisa turun ke tingkat yang berbahaya hingga menyebabkan syok. Dalam beberapa
kasus, gejala DBD yang parah juga bisa menyebabkan kematian.

Cara paling efektif dalam penanggulangan DBD adalah dengan penatalaksanaan


lingkungan, termasuk perencanaan, pengorganisasian, pelaksana dan pemantauan aktivitas
masyarakat untuk modifikasi maupun manipulasi lingkungan dengan suatu pandangan untuk
mencegah atau mengurangi perkembangbiakan dari nyamuk ini.

Cara-cara yang dilakukan warga masyarakat setempat untuk mencegah dan memberantas
penyakit DBD berhubungan erat dengan sistem pengetahuan mereka mengenai penyakit ini.
Bervariasi dan kurang akuratnya pengetahuan warga masyarakat setempat mengenai penyakit ini
mengakibatkan mereka melakukan cara cara pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD yang
kurang akurat pula. Hal ini merupakan penyebab selalu ditemukannya kasus DBD di daerah
penelitian.

Yang perlu dilakukan menurut saya adalah rnemberikan kepada warga masyarakat
setempat pengetahuan yang lebih akurat mengenai ancaman penyakit DBD di lingkungan tempat
tinggal mereka, mengenai manifestasi klinis, etiologi dan proses penularan penyakit DBD serta
mengenai aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan Program Pencegahan dan Pemberantasan
Demam Berdarah Dengue. Pengetahuan ini harus benar-benar mereka pahami dan yakini
sehingga bisa membentuk suatu perilaku yang mempunyai fungsi preventif dengan mengurangi
eksposur terhadap organisme pembawa penyakit.

Mengingat para warga sendirilah yang paling mengetahui keadaan lingkungan tempat
hidupnya, dan para pelaksana program di lapangan pada kenyataannya belum mampu
melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD ini, maka perlu dicari satu institusi
lokal yang bertugas untuk merancang dan melaksanakan aktivitasaktivitas kolektif untuk
pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD, termasuk membentuk prakondisi yang
dibutuhkan agar warga masyarakat mau melibatkan diri dalam aktivitas-aktivitas tersebut.

Adapum Upaya yang harus dilakukan masyarakat dalam pencegahan penyakit demam
berdarah (dengue) sangat penting untuk mengendalikan penyebarannya. Berikut adalah beberapa
upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat: Pengendalian Sarang Nyamuk, Masyarakat dapat
membersihkan lingkungan sekitar rumah dari tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk,
seperti genangan air di dalam pot bunga, ban bekas, atau tempat sampah yang bisa menampung
air hujan. Membuang sampah dengan benar juga dapat mengurangi tempat berkembang biaknya
nyamuk. Kedua, Penggunaan Kelambu Menggunakan kelambu saat tidur dapat mencegah gigitan
nyamuk pada malam hari, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap demam berdarah. Ke
tiga, Penggunaan Repelan Nyamuk Menggunakan lotion atau semprotan repelan nyamuk juga
dapat membantu melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes aegypti yang merupakan pembawa
virus dengue. Keempat, Pemberantasan Sarang Nyamuk Bersama Masyarakat dapat bergotong-
royong dengan tetangga untuk membersihkan lingkungan secara bersama-sama dan melakukan
penyemprotan insektisida pada area yang rawan menjadi sarang nyamuk. Ke lima, Memberikan
informasi kepada masyarakat tentang tanda dan gejala demam berdarah, serta cara pencegahan
yang efektif. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye sosial, seminar kesehatan, atau
sosialisasi di sekolah dan tempat umum lainnya. Ke enam, Pangkas dan bersihkan tanaman liar
di pekarangan rumah Pekarangan hijau dan penuh bunga memang membuat penampilan rumah
makin cantik dan apik. Namun, Anda harus rajin-rajin merawatnya agar tidak malah jadi sarang
nyamuk. Rerumputan lebat dan kumpulan ilalang liar yang tidak terawat dapat menjadi sarang
nyamuk tersembunyi. Terlebih ketika di musim hujan, tidak semua airnya terserap ke dalam
tanah. Kadang masih ada sisa-sisa genangan air yang bersembunyi di antara tanaman yang
tumbuh liar. Nah, di sinilah nyamuk akan bebas berkembang biak menelurkan ribuan jentiknya.
Babat rata dan rapikan perkarangan atau tanaman liar di sekitar rumah. Jangan lupa juga untuk
menguras setiap pot dan tutup lubang-lubang genangan, ratakan dengan tanah.

Anda mungkin juga menyukai