Anda di halaman 1dari 2

Nyamuk Demam Berdarah Dengue

Oleh : Ni’matul Jazilah

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk
pembawa virus dengue. Penyakit ini menyebabkan demam tinggi dan gejalanya mirip flu.
Demam berdarah mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan benar. DBD terbagi menjadi
dua jenis yaitu DBD dan DBD hemoragik. Perbedaan antara kedua jenis DBD ini adalah pada
DBD hemoragik terjadi kebocoran pembuluh darah sedangkan pada DBD tidak. Meskipun
biasanya menyerang pada anak-anak dibawah 15 tahun, namun orang dewasa juga masih
dapat terserang penyakit DBD. Oleh karena itu, harus dilakukan kewaspadaan terhadap
penyakit DBD, mengingat penyakit ini dapat menyerang semua kalangan usia (Safitri,
2022:1).

Kasus penyakit DBD terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data Kementrian
Kesehatan RI tahun 2020, terdapat 95.893 kasus DBD diseluruh Indonesia, 661 diantaranya
meninggal. Gejala DBD yang paling umum adalah demam tinggi sepanjang hari. Berbeda
dengan demam biasa, ketika suhu tubuh terus meningkat nyeri dibeberapa bagian tubuh,
terutama kepala dan punggung. Dalam beberapa kasus, ada beberapa tanda yang muncul
dalam bentuk sakit maag. Selain itu, gejala umum yang mungkin dialami oleh pasien demam
berdarah dengue (DBD) diantaranya adalah mual dan muntah, nyeri pada otot, sendi dan
tulang, sakit dibelakang mata, pembengkakan kelenjar, demam berdarah juga menyebabkan
bintik-bintik merah atau ruam pada kulit (Safitri, 2022:1-2). Jika sudah mengalami gejala-
gejala yang telah di sebutkan diatas, maka sebaiknya segera menghubungi atau
memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat karena keterlambatan penanganan pada
DBD paling parah dapat menyebabkan kematian.
Kementrian Kesehatan RI memperkuat kampanye 3M Plus pencegahan demam
berdarah dengue yang artinya menguras, menutup dan memanfaatkan kembali. Menguras
berarti membersihkan tempat atau wadah air seperti ember, bak mandi dan tangki air minum.
Menutup berarti wadah air seperti kendi, menara air, dan tong tidak dibiarkan terbuka.
Memanfaatkan kembali berarti menggunakan kembali barang-barang yang dapat menjadi
tempat berkembang biak nyamuk.“Plus” pada 3M Plus adalah menaburkan bubuk larvasida
ke dalam tangki air yang tidak mudah dibersihkan, menggunakan obat nyamuk untuk
mencegah gigitan atau penyebaran Aedes Aegypty, menggunakan selambu di kamar atau
tempat tidur, menanam tanaman pengusir nyamuk seperti lavender dan geranium,
mengembangbiakkan ikan yang bisa memangsa jentik nyamuk, mengubah kebiasaan
menggantung pakaian di dalam ruangan, yang bisa menjadi tempat berkembang biak
nyamuk, menyesuaikan ventilasi dan pencahayaan di dalam ruangan (Safitri, 2022:2-3).
Selalu menjaga kebersihan dan rutin memeriksa jentik-jentik menjadi hal yang penting guna
mencegah penyakit demam berdarah. Dengan pemeriksaan secara rutin, maka jika terdapat
jentik-jentik pada suatu tempat di rumah maka dapat segera ditindak lanjuti dengan cara
menguras ataupun menutup. Namun, sebenarnya pencegahan tidak hanya dilakukan dengan
menjaga kebersihan di dalam rumah saja, namun genangan air pada selokan, pada kolam ikan
yang di luar rumah juga perlu diwaspadai, sehingga pencegahan yang efektif harus dilakukan
secara menyeluruh.
Nyamuk Demam Berdarah Dengue dapat berkembang biak pada air didalam wadah
yang tidak tertutup maupun genangan air dijalan yang berkeruh. Nyamuk DBD lebih mudah
berkembang biak pada tempat gelap dan lembab. Oleh karena itu, untuk mencegah penyakit
DBD harus dilakukan penjagaan kebersihan secara meyeluruh. Mengigat penyakit ini dapat
menyerang semua kalangan usia, terutama pada anak-anak. Selain menjaga kebersihan,
penggunaan obat atau insektasida perlu dilakukan, seperti menggunakan lotion anti nyamuk
sebelum tidur, meyemprotkan pembasmi nyamuk dan juga menyemprotkan fogging secara
berkala.

Anda mungkin juga menyukai