Anda di halaman 1dari 18

DEMAM DENGUE

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit demam akut dengan ciri-ciri demam
manifestasi pendarahan dan bertendensi mengakibatkan kejang yang dapat berakhir dengan
kematian. Penyakit demam berdarah masih menjadi masalah serius di negara subtropics dan
tropis seperti Indonesia. Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara,
India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat
ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Dokter dan tenaga kesehatan
lainnya seringkali salah dalam penegakkan diagnosa, karena kecenderungan gejala awal yang
menyerupai penyakit lain seperti Flu dan Tipes (Typhoid). Di Indonesia kasus penyebaran
penyakit dengue tergolong tinggi, bahkan Indonesia termasuk negara nomor dua didunia
setelah Brazil yang memiliki kasus demam dengue terbanyak dengan jumlah rata-rata korban
meninggal hingga 700 jiwa per tahun.
Penyakit demam berdarah disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internalnya, yaitu daya tahan tubuh atau imunitas yang lemah. Daya tahan
tubuh yang lemah biasanya terdapat pada kalangan anak-anak, apalagi yang belum diimunisasi.
Imunisasi ini bertujuan untuk mencegah berbagai macam penyakit sedari kecil, sehingga ketika
tumbuh dewasa, daya tahan tubuh seseorang menjadi kuat. Maka dari itu, anak-anak lebih
rentan terkena atau tertular penyakit demam berdarah. Akan tetapi, bukan berarti kalangan
anak-anak saja yang mudah terkena penyakit demam berdarah, melainkan seluruh kalangan
masyarakat, baik tua maupun muda.
Sedangkan faktor eksternalnya adalah banyaknya genangan air akibat hujan yang
tersebar di mana-mana, seperti di selokan yang mampat, kaleng-kaleng atau botol-botol bekas,
atau fasilitas TPA yang kurang baik. Akibatnya, tempat-tempat tersebut sering dijadikan
sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk Aedes Aegypti memiliki
ciri-ciri badan kecil, berwarna hitam dengan garis putih, sering terbang, menggigit pada pagi
dan siang hari. Perjalanan penyakit ini sering menimbulkan gejala-gejala yang mengejutkan
atau tidak terduga.
Masa tunas / inkubasi selama 3 – 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue.
Penyakit ini akan mulai menunjukkan gejalanya setelah 4-10 hari pasca gigitan nyamuk.
Penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah. Gejala-gejala yang
timbul akibat penyakit demam berdarah bisa dilihat dari ciri-ciri berikut :
1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 – 40 derajat Celsius).
2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), mimisan (epitaksis),
buang air besar dengan kotoran berupa lendir bercampur darah.
4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
6. Pada pemeriksaan darah di laboratorium pada hari ke 3 – 7 terjadi penurunan trombosit
dibawah 100.000/mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari
nilai normal (Hemokonsentrasi).
7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu
makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang, dan sakit kepala.
8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
10. Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

Bila mendapati gejala penyakit yang demikian, sebaiknya segera menghubungi dokter
karena bagaimanapun juga penyakit demam dengue yang diderita ini harus segera
mendapatkan penanganan secepatnya sebelum mengalami komplikasi menjadi demam
berdarah dengue. Meski demam berdarah ini bisa disembuhkan, namun tak jarang penderita
penyakit demam berdarah meninggal dunia karena terlambat ditangani.
Pengobatan pada penderita penyakit DBD berfokus pada mengatasi perdarahan,
mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita
banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).
Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah
dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah
platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang
timbul, misalnya :
- Paracetamol membantu menurunkan demam.
- Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare
Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder.

Selain itu, lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok.
Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol.
Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok,
namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya
dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.
Penyebaran penyakit demam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti dan Aedes Albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan
penyakit demam berdarah akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat
menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk disekitarnya. Biasanya agar tidak terjadi
penularan adalah dengan cara pencegahan.
Pencegahan yang dilakukan dapat seperti pengadaan Fogging di tempat yang rawan
terkena demam berdarah. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat
penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain. Selain itu, pemerintah
juga menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan di sekitar rumah untuk
menanggulangi penyakit demam berdarah. Dengan disertai peran masyarakat, pemerintah jadi
lebih mudah untuk menanggulangi penyakit ini. Sebaiknya mencegah daripada mengobati dan
pencegahan penularan demam dengue tak hanya berfungsi semata-mata untuk mencegah
demam dengue, namun juga untuk menjaga kesehatan serta mengusir binatang pembawa
penyakit lainnya seperti tikus, kecoa dan lalat.
INTERAKSI SOSIAL DALAM AKTIVITAS PENGUNJING

Pergunjingan merupakan bagian dari kehidupan sosial manusia sebagai sarana untuk
meluapkan kekecewaan seseorang dalam interaksi sosialnya. Ruang gunjing selalu tercipta
bahkan menjadi rutinitas. Dalam pergunjingan terpendam hasrat dan kepuasan ketika bisa
mengorek aib kehidupan orang lain, termasuk menikmati kehancuran orang lain dalam
interaksi sosial. Umumnya setiap agama mengutuk perbuatan bergunjing ini. Sebenarnya,
mengapa dan bagaimana pergunjingan itu dapat terjadi dalam kehidupan sosial?
Salah satu penyebab menjamurnya kelompok pergunjingan dalam interaksi sosial
adalah adanya pikiran menganggur yang tidak mendapat pekerjaan tepat. Kondisi yang
demikian, akan mendorong interaksi antar manusia untuk saling menjejali pekerjaan pikiran
berupa gunjingan aib orang lain, akibat dari kelebihan energi pikirannya.Pergunjingan terjadi
begitu saja, tanpa ada sponsor dan moderator. Dalam kesehariannya, manusia saling berbicara
tentang berbagai hal ringan. Seperti sekadar berbasa-basi dan bertukar canda. Ketika seseorang
telah merasakan kekecewaan pada objek yang sama dengan orang lain, mereka akan dengan
mudah membentuk kelompok sosial yang tujuannya adalah sebagai wahana pencurahan atas
kekecewaannya tadi. Kelompok tersebut disebut kelompok pergunjingan.Setelah terbentuk
kelompok pergunjingan atas dasar perasaan senasib sepenanggungan tersebut, individu secara
personal akan mengungkapkan rasa kekecewaannya dengan rinci tanpa ada yang tertinggal.
Masing-masing individu akan saling menyetujui, meyakinkan, dan mengiyakan semua hal
yang mereka anggap benar dalam forum pembicaraan tidak resmi itu. Di sini, ruang gunjing
sangat memberi dampak positif bagi si pelaku pergunjingan, karena secara tidak langsung dapat
meringankan kepenatan sosial.
Dengan demikian, pergunjingan terjadi dengan diawali adanya pikiran yang
menganggur. Kemudian terjadi interaksi sosial yang didukung perasaan senasib
sepenanggungan atas dasar kekecewaan yang sama, serta sikap egois yang akan mendorong
terbentuknya interaksi sosial antar manusia untuk saling menjejali pikiran masing-masing
dengan berupa gunjingan aib orang lain.
KEBAKARAN HUTAN

Kebakaran hutan adalah peristiwa di mana wilayah yang memiliki banyak tumbuhan lebat
(pohon), semak belukar, paku-pakuan, rumput, dan lain-lain atau yang dikenal hutan mengalami
perubahan bentuk yang disebabkan oleh aktifitas pembakaran secara besar-besaran. Kebakaran
hutan merupakan suatu keadaan dimana hutan di landa api sehingga memberi dampak negatif
maupun positif. Berdasarkan fakta yang ada dampak negatif kebakaran hutan jauh lebih
mendominasi dari pada dampak positifnya.
Faktor penyebab terjadinya kebakaran hutan ada dua macam yaitu faktor alam dan faktor
manusia. Kebakaran hutan yang terjadi karena faktor alam sering disebabkan oleh musim kemarau
berkepanjangan, sambaran petir. dan aktifitas vulkanik yang biasanya mengeluarkan lahar dan
awan panas yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran. Kebakaran di bawah tanah (Ground
Fire) juga termasuk faktor alam karena pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut kebakaran
diatas tanah pada saat musim kemarau ketika cuaca sedang panas-panasnya.
Kebakaran hutan di Indonesia, hampir 95 persen kebakaran hutan di sebabkan oleh ulah
manusia. Faktor manusia sering kali dilakukan dengan unsur kesengajaan oleh manusia seperti
kelalaian membuang putung rokok, membakar hutan dalam rangka pembukaan lahan, api unggun
yang lupa dimatikan atau tidak benar-benar mati saat ditinggalkan, pembakaran sampah, dan
berbagai kelalaian lainnya. Kebakaran jenis ini sering terjadi di hutan-hutan di gunung-gunung
yang sering dikunjungi pecinta alam (pendaki gunung) di pulau Jawa seperti kebakaran hutan
digunung sindoro pada september 2015.
Kebakaran hutan berdamapak kegundulan hutan yang bisa menyebabkan tanah longsor dan
banjir menerjang yang di karenakan kegundulan hutan. Kebakaran hutan selalu membawa
kerusakan besar bagi lingkungan, ekosistem alam, dan korban manusia. Kerusakan lingkungan,
misalnya kekeringan karena berkurangnya sumber daya air, pencemaran udara, dan emisi gas CO2
ke atnosfer yang menyebabkan hujan asam. Kerusakan ekosistem alam, misalnya musnahnya satwa
dan tumbuhan yang hidup didalam hutan. Kadangkala terjadi korban jiwa karena terinfeksi di
saluran pernapasan dan biasanya terkena kanker paru-paru terutama untuk yang berusia lanjut dan
anak-anak yang menghirup udara yang sudah terkontamisai oleh asap kebakaran hutan.
Dengan kesadaran pribadi, kita harus menjaga hutan agar tidak terjadi kebakaran. Kita bisa
mencegah kebakaran hutan dengan cara tidak membuang barang yang mudah terbakar di hutan
(putung rokok), tidak membakar hutan untuk pembukaan lahan dan segera mematikan api yang
sudah tidak dipakai lagi. Dengan begitu kita telah ikut berpartisipsi melestarikan hutan.
DEMONSTRASI ATAU MOGOK MASSA

Demonstrasi/mogok adalah tindakan massa yang mendukung, menolak, atau


mengoreksi kebijakan pemerintah pusat atau daerah. Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi
hampir setiap waktu dan terjadi di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi sudah menjadi
fenomena yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita. Menanggapi fenomena tersebut,
seorang kepala daerah menyatakan bahwa penyebab demonstrasi dan anarkisme tidak lain
adalah faktor laparnya masyarakat. Lantas ia mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei yang
adem ayem, lantaran kesejahteraan mereka terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu
jarang terjadi.
Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka memprotes dan
meminta sang bupati mencabut kembali pernyataannya. Para mahasiswa tidak terima dan tidak
merasa memiliki motif serendah itu. Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang biasa
mereka lakukan murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kemungkaran yang
terjadi di hadapan mereka.
Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa
yang sama sekali tidak didasari oleh motif itu. Dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia,
Abraham Maslow membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling
mendasar adalah makan dan minum. Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan akan
aktualisasi diri.
Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih didasari oleh
kebutuhan tingkatan akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan
dari pemerintah ataupun pihak-pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Karena
merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, kemudian mereka berusaha untuk
menunjukkan jati dirinya dengan cara berdemonstrasi.
Banyak fakta dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awal reformasi di
negeri ini pada tahun 1997–1998, bukan dilakukan oleh rakyat miskin ataupun orang-orang
lapar. Justru hal itu dilakukan oleh warga dari kalangan menengah ke atas, dalam hal ini adalah
mahasiswa dan golongan intelektual. Belum lagi jika merujuk pada kasus-kasus yang terjadi
di luar negeri. Dalam beragam skala (besar atau kecil), demonstrasi bukan hal aneh lagi bagi
negara-negara Eropa. Demonstrasi yang mereka lakukan sudah tentu tidak didorong oleh
kondisi perut yang lapar karena mereka pada umumnya dalam kondisi yang sangat makmur.
Dengan fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama untuk
terjadinya gelombang demonstrasi. Akan tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh
kemampuan berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka tahu akan hak-haknya, mengerti
pula bahwa di sekitarnya telah terjadi pelanggaran dan kesewenang-wenangan. Mereka
kemudian melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Apabila faktor-faktor itu
tidak ada di dalam diri mereka, apapun yang terjadi di sekitarnya, mereka akan seperti kerbau
dicocok hidung: manggut-manggut dan berkata “ya” pada apapun tindakan dari pimpinannya
meskipun menyimpang dan bahkan menzalimi mereka sendiri.
ALIRAN ENERGI

Aliran energi bermula dari matahari sebagai sumber utamanya. Energi cahaya matahari
masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen. Oleh produsen, energi cahaya matahari
diubah menjadi energi kimia. Energi kimia mengalir dari produsen ke konsumen dari berbagai
tingkat trofik melalui jalur rantai makanan. Energi kimia yang diperoleh organisme digunakan
untuk kegiatan hidupnya.
Setiap organisme melakukan pemasukan dan penyimpanan energi. Pemasukan dan
penyimpanan energi dalam ekosistem disebut produktivitas ekosistem. Produktivitas ekosistem
terbagi dua, yakni produktivitas primer dan produktivitas sekunder.
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja. Produsen dan konsumen akan
menggunakan sebagian dari energinya untuk aktivitas hidup seperti tumbuh, reproduksi,
respirasi, dan sebagainya. Akan tetapi, sebagian lagi hilang dalam bentuk energi panas.
Energi masuk ke dalam komponen biotik melalui produsen. Energi ini disimpan dalam
bentuk zat organik yang dapat digunakan sebagai bahan makanan dan disebut produksi primer.
Hal ini merupakan patokan (parameter) untuk menghitung seluruh arus energi yang melalui
komponen biotik. Berdasarkan hal tersebut, dapat diperoleh ukuran jumlah kehidupan yang
dapat didukung oleh suatu ekosistem.
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama dalam kehidupan. Tumbuhan
berklorofil memanfaatkan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Sinar matahari yang
ditangkap oleh tumbuhan itu berbeda-beda banyaknya. Hal ini bergantung pada ketinggian dari
permukaan laut (dpl) dan penutupan oleh tumbuhan suatu daerah.
Sebagian kecil energi matahari diserap oleh klorofil dan digunakan untuk memproduksi
molekul-molekul organik yang disimpan sebagai energi kimia. Kecepatan menyimpan energi
kimia oleh tumbuhan disebut produksi primer kotor (PPK). Kurang lebih 20% dari PPK
digunakan oleh tumbuhan sendiri untuk respirasi dan fotorespirasi. Sisanya baru disimpan oleh
tumbuhan dan dikenal sebagai produksi primer bersih (PPB).
Energi yang tersimpan dalam makanan digunakan oleh konsumen untuk aktivitas
hidupnya. Pembebasan energi yang tersimpan dalam makanan dilakukan dengan cara oksidasi
(respirasi).
Organisme yang menggunakan energi cahaya untuk mengubah zat anorganik menjadi
zat organik disebut fotoautotrof. Organisme yang menggunakan energi yang didapat dari reaksi
kimia untuk membuat makanan disebut kemoautotrof.
KOREAN WAVE DI MASA PANDEMI COVID-19

Korean Wave adalah sebutan dari Jjurnalis Tiongkok yang diperuntukkan pada
popularitas industri kebudayaan Korea Selatan melalui musik dan drama (Korean Culture and
Information Service, 2011). Saat ini, Pandemi Covid-19 memaksa sebagian besar orang untuk
tetap di rumah dan bepergian keluar seperlunya saja. Tentu saja beragam konten daring akan
dijelajahi, termasuk segala hal yang berbau Korea. Apalagi saat ini, masyarakat di dunia,
terutama Indonesia, tengah dilanda demam Korea baik dari segi musik ataupun drama.
Saat ini, Korean Wave menjadi produk budaya populer yang masih dinikmati oleh
banyak kalangan. Pendapat kelompok feminis dalam hal ini perlu dibenarkan bahwa budaya
populer itu merupakan penjahat sekaligus sumber kenikmatan. Budaya populer dikatakan
sebagai penjahat karena secara tidak langsung dapat mengikis budaya asli yang dimiliki oleh
suatu kelompok. Saat ini mulai banyak masyarakat yang lebih menikmati menonton Drama
Korea dibandingkan dengan sinetron Indonesia. Sedangkan budaya populer sebagai sumber
kenikmatan telah membawa masyarakat untuk terus berpusat pada hal tersebut.
Di tengah pandemi covid-19 ini, banyak industri yang terpaksa harus mengalami
penurunan sebab tidak bisa berjalan hanya dengan work from home saja, seperti industri
pariwisata, maskapai penerbangan, perusahaan manufaktur, hingga UMKM. Namun, industri
drama dan musik Korea justru semakin melejit dan populer.
Drama Korea dikenal memiliki kekuatan alur cerita yang menarik hingga mampu
membuat banyak penonton baper. Kemampuan tokoh dalam membawakan karakternya juga
menjadi penggaet utama penikmat drama Korea. Pandemi covid-19 membuat orang
menghabiskan hampir seluruh waktunya di rumah sehingga mereka akan mengeksplor apa saja
yang terdapat di media online sebagai hiburan, tidak terkecuali drama Korea. Tidak sedikit pula
orang yang awalnya tidak begitu tertarik dengan drama Korea, semenjak pandemi justru
mencandui drama Korea.
Penyebaran Korean Wave tidak bisa dipisahkan dari peran media sebagai penyebar
informasi yang memopulerkan suatu produk budaya, terutama media daring dan media sosial.
Dalam hal ini, media sosial memiliki peran yang lebih besar. Contohnya di Twitter, masyarakat
saling bertukar informasi mengenai drama Korea yang menarik dan seru untuk ditonton,
berdiskusi mengenai kelanjutan dari suatu drama.
Besarnya pengaruh media sosial dalam memopulerkan suatu produk budaya,
dimanfaatkan oleh para agensi Idol K-Pop dan para aktor maupun aktris dalam drama Korea
untuk memperluas jaringan dan memberikan pengaruh terhadap masyarakat di dunia.
Misalnya, mereka memutuskan untuk membuat konten-konten menghibur bagi fans melalui
YouTube. Adanya konten-konten tersebut tentu saja akan meraih atensi dari fans yang tidak
dapat bertemu langsung dengan para Idol, apalagi dengan adanya pandemi Covid-19 ini.
Pandemi Covid-19 justru menjadi berkah bagi para aktor dan idol K-Pop sebab mereka
tetap bisa bekerja dengan cara Work From Home melalui pemanfaatan media sosial. Besarnya
antusias masyarakat di seluruh dunia, terutama Indonesia, akan drama Korea dan K-Pop
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah para aktor dan kemampuannya dalam
membawakan karakter yang dimainkan, sehingga membuat para penontonnya seakan turut
merasakan emosi seperti halnya dalam drama tersebut.
BENCANA ALAM TSUNAMI

Tsunami adalah salah satu jenis dari bencana alam yang ada hubungannya langsung
dengan gelombang-gelombang air di lautan. Tsunami tidak akan datang secara tiba-tiba. Akan
tetapi pada umumnya terjadinya tsunami ini ada yang menghantarkan, sehingga terjadilah
kejadiantsunami.
Kejadian yang bisa menghantarkan atau mendatangkan tsunami ialah gempa bumi yang
terjadi di dasar laut, letusan-letusan gunung yang berada di dasar laut, berlangsungnya longsor
yang berada di dasar laut dan adanya hantaman-hantaman yang berada di dalam laut.
Tsunami ialah sebuah bencana alam yang dahsyat yang ada kaitannya dengan
gelombang air laut. Tsunami ialah penjelasan ombak besar yang menghantam sampai daerah
daratan. Kata tsunami ini berasal dari bahasa Jepang Tsu yang memiliki arti pelabuhan dan
Nami memiliki arti gelombang.
Secara harfiah tsunami ini mempunyai arti ombak besar yang ada di pelabuhan.
Lebih rasional lagi, yang dimaksud dengan tsunami ialah terjadinya perpindahan badan air
yang diakibatkan oleh pergerakan dasar laut secara vertikal yang terjadi secara tiba-tiba.
Gelombang tsunami ialah jenis gelombang yang bisa bergerak ke segala arah bahkan jaraknya
bisamencapairibuankilometer. Kekuatan kerusakan yang disebabkan dari gelombang tsunami
ini akan semakin kuat jikalau wilayah daratan tersebut dekat dengan pusat terjadinya gangguan
gelombang tsunami. Jikalau di lautan, tinggi dari gelombang tsunami ini tidak terlalu tinggi
hanya berkisar 1 meter saja.
Walaupun seperti itu, kecepatan-kecepatan yang dipunyai oleh gelombang tsunami ini
bisa menggapai 500 bahkan bisa mencapai 1000 KM/jamnya. Pergerakan kecepatan ini
menyerupai dengan pergerakan kecepatan pada pesawat jet. Saking cepatnya gerakan
gelombang tsunami ini, kapal-kapal yang sedang berada di lautan tidak akan kerasan dengan
kehadiran gelombang tsunami.
Begitu juga dengan sebaliknya, semakin mendekati dengan ekosistem pantai,
kecepatan-kecepatan pada gelombang ini akan semakin menurun, kecepatan pada gelombang
ini hanya berkisar 35 hingga 50 kilometer per jamnya. Akan tetapi, tinggi dari gelombang
tersebut akan semakin naik, bahkan tinggi dari gelombang tersebut bisa mencapai 20 meter.
Dengan ketinggian gelombang yang sedemikian, maka gelombang tsunami ini bisa masuk ke
daerah daratan dan bisa menyebar sampai puluhan kilometer.
Jadi, tsunami itu ialah suatu fenomena alam yang sangat dahsyat dan diakibatkan oleh
beberapa faktor yang mengakibatkan gelombang tsunami itu hadir, misalkan seperti
berlangsungnya gempa bumi yang berada di dasar laut, letusan-letusan gunung berapi yang
berada di bawah laut, berlangsungnya longsor yang ada di bawah laut dan juga adanya
hantaman meteor yang mengarah ke dasar laut.
Gelombang tsunami ini mempunyai kecepatan yang sangat tinggi di lautan dan apabila
mendekati ekosistem laut maka gelombang tsunami itu akan menurun dengan sendirinya,
namun dengan catatan “Tinggi dari gelombang tsunami itu akan semakin tinggi, bahkan bisa
mencapai 20 meter ketinggiannya”.
INFORMASI HOAX

Sering kita mendengar kata hoax di berbagai media massa. Akhir-akhir ini hoax gencar
diberitakan di media massa karena telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat
karena berita-berita palsu yang ia bawa.
Lalu apa yang dimaksud dengan hoax? Menurut Ahli Komunikasi Universitas
Indonesia Profesor Muhammad Alwi Dalan, hoax merupakan merupakan kabar bohong yang
sudah direncanakan penyebarannya. Jadi, hoax adalah suatu pemberitaan palsu/pemberitahuan
yang tidak jelas sumbernya dan biasanya isinya tidak benar digunakan untuk menipu pembaca
agar mempercayai sesuatu yang belum terbukti dengan penyebaran terencana dan di jaman
sekarang dimana informasi dengan mudah didapat, menjadikan hoax semakin cepat menyebar
di kalangan masyarakat.
Banyak jenis hoax yang dapat kita temukan di media massa, baik web internet maupun
di media sosial yang membuat resah. Pertama, hoax jenis urban legend yang berisi berita
tentang kisah mengerikan suatu tempat. Kedua, hoax pesan berantai mengenai sebuah pesan
palsu apabila tidak menyebarkannya mendapat keburukan ataupun kutukan. Ciri-ciri hoax
pesan berantai, yakni terdapat kata-kata “bagikan pesan ini” contohnya, “bagikan kepada 10
teman anda, kalau tidak dalam 3 hari hal buruk akan terjadi pada anda”. Ketiga, jenis hoax
politik, yakni hoax yang paling sering kita jumpai menjelang pemilu.
Berbagai jenis hoax tesebut dibuat oleh seseorang dengan berbagai alasan. Alasan yang
paling umum adalah penulis ingin mencari polaritas. Hoax yang ditulis seseorang akan
memancing rasa penasaran orang-orang yang membacanya dan kemudian membagikan tautan
hoax tersebut ke orang lain, sehingga nama penulis berita hoax tersebut semakin dikenal.
Tujuan penulis hoax lainnya yakni ingin memprovokasi masyarakat. Rata-rata hoax seperti ini
merembet ke isu SARA yang dapat memancing emosi dan rasa gelisah di masyarakat yang
dapat menimbulkan konflik di masyarakat. Tentu hal ini tidak dapat dibiarkan.
Dalam proses penyebarannya, hoax sangat cepat menyebar, bagai api di kayu kering.
Cepatnya penyebaran hoax disebabkan oleh masyarakat yang percaya isi berita hoax akan
menyebarkannya kepada orang lain terus menerus baik melalui media sosial seperti WA dan
BBM maupun memperbicangkannya dari mulut ke mulut. Terus menerus disebarkan hingga
akhirnya menimbulkan tingkat keresahan tinggi di kalangan masyarakat.
Hoax yang telah menyebar dengan luas dapat menimbulkan dampak yang merugikan,
yakni hoax membuang-buang waktu seseorang yang membacanya dan pada hoax yang berisi
fitnah dapat memberikan reputasi buruk pada seseorang atau benda. Selain itu, hoax juga
menimbulkan keresahan, hal inilah yang perlu diwaspadai karena menyebarnya hoax secara
luas tentu menimbulkan keresahan yang tinggi yang dapat berujung pada konflik. Mengingat
banyaknya dampak yang ditimbulkannya, sebagai masyarakat seharusnya kita tidak menelan
mentah-mentah berita yang kita dapatkan dan menyaring berita tersebut sebelum disebarkan.
Sebenarnya pemerintah telah berupaya menangani masalah hoax dengan melakukan sosialisasi
mengenai hoax di berbagai media massa dan membentuk polisi cyber yang dapat mencari
penulis hoax dengan mudah. Pemerintah juga membuat peraturan UU ITE no. 11 tahun 2008
agar pelaku jera. Walaupun demikian, tetap diperlukan peran masyarakat untuk memblokir
situs-situs hoax mengingat sekarang ini penulis hoax semakin manjamur. Dengan adanya
peran pemerintah dan masyarakat maka wabah hoax dapat dicegah menyebar luas.
Hoax yang menyebar luas memberikan dampak merugikan bagi masyarakat dan
menguntunkan penulis hoax karena tujuannya tercapai. Memang banyak jenis hoax yang
berkembang di media massa namun, berbagai jenis hoax tersebut dapat kita tangani dengan
cara yang sama yakni dengan tidak menyebarkan situs-situs hoax. Sebagai masyarakat yang
bijaksana akan teknologi informasi seharusnya kita menyaring berita terlebih dahulu apa yang
kita terima agar dampak buruk tidak timbul dampak buruk di hari kemudian.
PERUNDUNGAN ATAU INTIMIDASI

Perundungan (intimidasi) dunia maya adalah bullying atau biasa juga disebut pelecehan
dengan menggunakan teknologi digital atau perangkat digital seperti ponsel, komputer/laptop,
dan tablet. Hal ini umumnya terjadi di media sosial seperti Instagram dan Facebook,
platform chatting seperti SMS dan WhatsApp, platform bermain game seperti Mobile Legends
dan Free Fire, forum, ataupun platform apapun di mana orang dapat melihat, berpartisipasi,
atau berbagi konten. Adapun menurut UNICEF, cyberbullying merupakan perilaku agresif dan
memiliki tujuan yang dilakukan oleh suatu kelompok atau individu, dengan menggunakan
media elektronik, secara berulang-ulang dari waktu ke waktu, terhadap seseorang yang
dianggap tidak mudah melakukan perlawanan atas tindakan tersebut, ataupun orang yang
lemah yang biasanya tidak dapat membalas perbuatan cyberbullying tersebut. Jadi, pelaku dan
korban memiliki perbedaan kekuatan yang signifikan, perbedaan kekuatan dalam hal ini
merujuk pada sebuah persepsi yaitu dari kapasitas fisik dan mental. Cyberbullying memiliki
contoh yang sangat banyak, termasuk juga tindakan mengirim, memposting, membagikan
konten yang tidak pantas dan berbau negatif, berbahaya, palsu, atau jahat tentang orang lain.
Tindakan ini dapat mencakup seperti kegiatan berbagi informasi pribadi atau pribadi tentang
orang lain yang menyebabkan rasa malu, terhina, ataupun tersakiti. Beberapa tindakan
cyberbullying dapat melewati batas dan menjadi perilaku yang melanggar hukum atau kriminal
yang tentunya pelakunya dapat diproses secara hukum dan dipenjara.
Cyberbullying memiliki contoh yang bermacam-macam, diantaranya terdapat
komentar yang mencakup ujaran kebencian di blog, jejaring sosial, email, dan kiriman. Ucapan
kebencian yang satu ini sengaja dibuat untuk menyinggung perasaan orang lain. Tentunya
perilaku ini dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang yang sedang di-bully. Orang yang
mengalami bullying ini pastinya akan mengalami dampak dari segi mental, fisik, maupun
emosionalnya. Diantaranya korban dapat merasa cemas, malu, khawatir, tidak percaya diri
dengan diri sendiri, menganggap dirinya bodoh, hingga sakit kepala dan insomnia, dan yang
paling buruk dan paling berbahaya yaitu korban mungkin memiliki pikiran untuk bunuh diri.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Universitas Padjajaran, terdapat lima faktor
yang memengaruhi cyberbullying pada remaja dapat terjadi. Yang pertama yaitu faktor
individu diantaranya pernah pengalaman kekerasan, persepsi, gender, usia, kontrol psikologis,
dan penggunaan zat adiktif dan zat-zat terlarang seperti narkoba. Selanjutnya yaitu ada faktor
keluarga meliputi pola asuh dari orang tua, dukungan keluarga, dan stres orang tua. Lalu yang
ketiga yaitu faktor dari teman berupa dukungan dan pergaulan. Selanjutnya ada faktor dari
sekolah yaitu jenis sekolah dan pelajaran atau pendidikan yang dari sekolah ajarkan ke
muridnya. Faktor kelima atau yang terakhir yaitu penggunaan internet berupa intensitas dan
kompetensi media etis.
Simpulan yang dapat kita ambil dari kasus cyberbullying yang saat ini sedang marak
terjadi di era digital ini tentunya tidak hanya merugikan dari segi fisik korban, tetapi juga dapat
membahayakan kondisi mental korban. Mental korban dapat sangat rusak dan akan
memengaruhi tumbuh kembang korban yang mengalami cyberbullying ini. Sehingga korban
bullying dalam platform digital ini nantinya dapat mengalami gangguan mental dan korban
akan kesulitan mengontrol emosinya. Korban juga memiliki kemungkinan yang sangat besar
untuk melukai dirinya sendiri bahkan ingin bunuh diri karena menganggap dirinya bodoh dan
tidak berguna. Oleh karena itu, kita semua sebagai warga internet yang baik harus bisa
mencegah dan menghentikan cyberbullying di semua platform digital yang tersedia pada saat
yang bersamaan dan serentak. Kita semua harus bisa menciptakan platform digital yang bebas
dari cyberbullying dan semua tindakan kejahatan dan yang tidak baik di era modern seperti ini,
yang semuanya mengandalkan teknologi digital untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
SENIMAN JALANAN DI INDONESIA

Zaman kini semakin banyak seniman jalanan terutama di kota–kota besar seolah
menimbulkan masalah tersendiri. Masyarakat menanggapinya secara positif namun lebih
banyak lagi masyarakat menanggapinya secara negatif. Pengamen jalanan adalah penari,
penyanyi, atau pemain musik yang mengadakan pertunjukkan di jalanan dengan cara berpindah
– pindah dari satu kendaraan ke kendaraan lain. Pengamen jalanan lekat dengan simbol anak
jalanan yang digambarkan dekil, kotor, nakal, kriminal, dsb. Buruknya pandangan masyarakat
terhadap pengamen jalanan menimbulkan problema tersendiri yang patut untuk dibahas.
Pendapat negatif masyarakat terhadap keberadaan pengamen sudah berlangsung sejak
lama. Banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Faktor tersebut antara lain , karena
sebagian besar masyarakat menganggap buruk profesi ini. Masyarakat berasumsi bahwa semua
pengamen jalanan tidak berpendidikan dak akrab dengan dunia hitam kriminal, dan masih
banyak lainnya. Faktor – faktor diatas hanya segelintir dari beragam alasan yang muncul di
masyarakat terkait tanggapan negatif mereka terhadap pengamen jalanan.
Banyak hal yang melatarbelakangi orang–orang untuk turun ke jalan dan mengamen.
Adayang dikarenakan himpitan ekonomi sehingga mengharuskan mereka untuk turun ke jalan
demi sesuap nasi. Ada juga yang dilatarbelakangi alasan untuk menyalurkan hobi dan minat
mereka. Lazim ditemui para mahasiswa yang menjadi pengamen karena minat dan hobi mereka
adalah bernyanyi dan bermain musik.
Masyarakat di kota–kota besar yang menggunakan moda transportasi pribadi maupun
publik mungkin sudah terbiasa dengan hilir mudik pengamen jalanan yang menyatu dengan
para pedagang asongan, pengemis, gelandangan, dll. Tanggapan masyarakat awam tentang
pengamen jalanan beragam, ada yang mengaku cukup terhibur dan senang terhadap keberadaan
mereka. Lebih banyak lagi yang merasa terganggu dan tidak nyaman terhadap mereka. Cita
pengamen diperburuk lagi dengan banyaknya kasus kriminal yang melibatkan pengamen
jalanan sebagai pelakunya.
Pengamen jalanan tidak boleh kita pandang hanya dengan sebelah mata. Sebab ada
beberapa artis papan atas Indonesia hingga dunia yang merintis karirnya dari jalanan. Dalam
negeri ada Charlie Van Houten, yang dulu tergabung dalam salah satu band ternama di
Indonesia, ST 12. Ia mengaku memulai karirnya mengamen dari satu stasiun kereta ke stasiun
lainnya. Ada juga Tegar, Aris ‘Idol’, dll. Di luar negeri, ada grup band termahsyur di zamannya
yaitu bahkan melegenda hingga sekarang band kenamaan The Beatles. Ada juga Ed Sheeran
yang dahulunya merupakan pengamen jalanan di sekitaran arena O2 di London, Inggris. Ia
telah diakui sebagai musisi yang hebat, ditambah banyaknya penghargaan yang telah diraihnya
termasuk yang paling bergengsi dalam industry music dunia “Grammy Awards”. Artis – artis
di atas menjadi bukti nyata bahwa pengamen jalanan tidak boleh dipandang sebelah mata.
Menanggapi keberadaan pengamen jalanan haruslah dilihat dari dua sisi. Pola
penyelesaian masalah ini harus dilakukan di seluruh lapisan masyarakat. Pemerintah juga harus
memegang peran untuk mengedukasi dan membimbing para pengamen jalanan agar menjadi
pribadi – pribadi yang lebih baik kedepannya. Kita sebagai masyarakat harus bersikap
bijaksana. Seperti pepatah yang mengungkapkan “jangan hanya menilai buku dari sampulnya”,
mungkin sudah saatnya kita menggunakan pepatah ini dalam menanggapi keberadaan
pengamen jalanan di sekitar kita.

Anda mungkin juga menyukai