Anda di halaman 1dari 4

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)

Oleh: Cynthia Oktaviani (102013326) Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana Jl.Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510 Email : cynthia.oktaviani@civitas.ukrida.ac.id

Pendahuluan Penyakit tropis merupakan penyakit yang ditemukan didaerah tropis, hal ini karena Serangga seperti nyamuk dan lalat yang pembawa penyakit yang paling umum, atau vector aktif pada daerah beriklim tropis. Serangga ini dapat membawa parasit, bakteri atau virus yang menular kepada manusia dan hewan. Salah satu yang menyerang manusia adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau disebut juga Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali daerah-daerah yang memiliki ketinggian lebih dari seribu meter dari permukaan air laut. Hampir setiap tahunnya di Indonesia ada saja orang yang terjangkit penyakit DBD. Hal ini membuktikan bahwa sebagian masyarakat masih kurang sadar terhadap kebersihan lingkungan serta lambatnya pemerintah dalam mengantisipasi dan merespon terhadap merebaknya kasus DBD ini. Masyarakat seringkali salah dalam mendiagnosis penyakit DBD ini dengan penyakit lain seperti flu atau typhus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD bersifat asistomatik atau tidak jelas gejalanya. Pasien DBD biasanya atau seringkali menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual maupun diare.Masalah bisa bertambah karena virus DBD dapat masuk bersamaan dengan infeksi penyakit lain seperti flu atau typhus. Oleh karena itu, permasalahan DBD masih belum mencapai titik terang hingga sekarang. Pengertian Demam Berdarah Dengue adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyebab Penyakit Demam Berdarah Dengue Penyakit Demam Berdarah Dengue ini disebabkan oleh empat macam virus dengue dengan tipe Den 1, Den 2, Den 3, dan Den 4. Keempat virus tersebut dalam group B Arthropod Borne Viruses (Arboviruses). Dan keempat tipe virus tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia antara lain Jakarta dan Yogyakarta.

Dari empat tipe virus yang banyak berkembang di masyarakat adalah virus dengue dengan tipe Den 1 dan Den 3. Keempat tipe virus tersebut merupakan genus dari flaviverus famili flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Penyakit Demam Berdarah Dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ini disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh Demam Berdarah Dengue Pada awal serangan penderita Demam Berdarah Dengue memiliki hal-hal sebagai berikut : 1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 0C 40 0C) 2. Manifestasi pendarahan, dengan bentuk uji tourniquet positif puspura pendarahan, konjungtiva, epitaksis, melena, dsb. 3. Hepatomegali (pembesaran hati) 4. Syok, tekan nadi turun menjadi 20 mmHg atau kurang, tekanan sistolik sampai 80 mmHg atau lebih rendah. 5. Trombositopeni, pada hari ke 3-7 ditemukan penurunan trombosit sampai 100.000 / mm3. 6. Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai hematokrit. 7. Pendarahan hidung dan gusi. 8. Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah. Cara-cara Pencegahan dan Pengobatan 1. Cara Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue dapat dicegah dengan memberantas jentik-jentik nyamuk demam berdarah (Aedes Aegypti) dengan cara PSN (pemberantasan sarang nyamuk). Upaya ini merupakan cara yang paling mudah, murah, ampuh, terbaik dan dapat dilakukan oleh masyarakat dengan cara sebagai berikut : Membersihkan atau menguras tempat penyimpanan air seperti : bak mandi, drum, vas bunga, tempat minum burung, perangkat semut, dan lain-lain sekurang-kurangnya satu minggu sekali. Tutuplah tempat penampungan air dengan rapat, agar supaya nyamuk tidak dapat masuk dan berkembang biak di tempat itu. Kuburlah atau buang pada tempatnya barang-barang bekas seperti : kaleng bekas, ban bekas, botol-botol pecah dan barang yang lainnya yang dapat menampung air hujan agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Tutuplah lubang-lubang pada pagar yang terbuat dari bambu dengan tanah atau adukan semen. Lipatlah kain atau pakaian yang bergelantungan dalam kamar agar nyamuk tidak hinggap di situ. Untuk tempat-tempat yang tidak mungkin atau sulit untuk dibersihkan dan dikuras,

a. b. c.

d. e. f.

a. b. c.

taburkanlah bubuk ABATE ke dalam genangan air tersebut yang fungsinya untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. Selain 6 cara di atas, cara memberantas nyamuk Aedes Aegypti dapat juga dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : Penyemprotan menggunakan zat kimia Pengasapan dengan insektisida Mendaur hidup nyamuk dengan menggunakan ovitrap dan memelihara ikan cupang atau ikan pemakan jentik Untuk memberantas jentik-jentik nyamuk dapat menggunakan serbuk ABATE, dengan komposisi takaran 1 gram serbuk ABATE untuk 10 liter air. Cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue adalah dengan mengkombinasikan cara-cara di atas, yang disebut dengan 3 M PLUS yaitu menutup, menguras, menimbun. Selain itu juga melakukan beberapa plus lainnya yang sesuai dengan kondisi setempat. Cara-cara Pengobatan Pengobatan penderita penyakit Demam Berdarah Dengue dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Untuk mengantisipasi demam dapat diberikan Paracetamol. Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter 2 liter dalam 24 jam seperti : air teh, gula sirup, jus buah-buahan atau susu. Sebagai pertolongan pertama dapat diberi Oralit (garam elektrolit) kalau perlu 1 sendok makan tiap 3-5 menit. Apabila kadar hemotokrit turun sampai 40% muka harus diinfus Nacl atau ringer. Antibiotik boleh diberikan apabila terjadi infeksi sekunder. Pada saat penderita syok atau pingsan maka boleh diberikan oksigen. Transfusi darah boleh diberikan apabila penderita mengalami pendarahan yang signifikan. Penggantian cairan tubuh. Hal yang perlu diperhatikan saat pemberian cairan pengganti tubuh atau infus, harus diawasi selama 24 jam sampai dengan ditandai jumlah urine cukup, denyut nadi yang kuat dan tekanan darah membaik. Apabila pemberian cairan intravena diteruskan setelah ada tanda-tanda tersebut maka akan terjadi over hidrasi yaitu dapat mengakibatkan meningkatnya jumlah cairan dalam pembuluh darah, edema paru-paru dan gagal jantung.

2.

a. b. c. d. e. f. g. h.

PENUTUP Kesimpulan Dari pembahasan dalam paper di atas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Demam Berdarah Dengue adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyebab penyakit DBD di Indonesia adalah virus dengue dengan tipe Den 1, Den 2, Den 3, dan Den 4. Perlunya kewaspadaan yang tinggi terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue terutama pada waktu musim penghujan.Cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue adalah pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M PLUS.

DAFTAR PUSTAKA 1. Harian Kompas, 11 Maret 2004 2. Harian Radar Mojokerto, 24 Januari 2009 3. http://www.depkes.go.id Dirjen PPM-PL Depkes 2004 Kebijaksanaan Program P2 DBD dan Situasi Terkini DBD di Indonesia 4. http://www.geocities.com/mitra-sejati-2000/dbd.htm, konsultasi bagaimana cara mengenali demam berdarah ? 5. http://id.wikipedia.org/wiki/demam berdarah 6. http://www.litbang.depkes.go.id/maskes/05-2004/demamberdarah.html.

Anda mungkin juga menyukai