Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

Dibuat untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester


Mata Kuliah Teori Organisasi

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Purwadhi, M.Pd


Dr. Yani Restiani Widjaja, SE, M.M

Disusun Oleh:
Lena Fitriyani Martal
Kelas 11 B

PROGRAM STUDI PASCASARJANA MANAGEMEN RUMAH SAKIT


UNIVERSITAS ADHIRAJASA RESWARA SANJAYA
2023
1. Organisasi harus senantiasa memperhatikan faktor lingkungannya, supaya mampu
beradaptasi dan berkembang untuk mencapai tujuan. Karakteristik suatu organisasi publik
tentunya diharapkan dapat dipercaya oleh seluruh lapisan masyarakat. Jelaskan bagaimana
organisasi publik dapat dipercaya sehingga menjadi suatu organisasi yang terpercaya
(trustworthy government), berikan penjelasan disertai contohnya ?
Jawaban:
Organisasi publik merupakan suatu kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
dasar sesuai dengan hak-hak dasar setiap warga negara dan penduduk atas suatu barang,
jasa dan atau pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan terkait
dengan kepentingan publik. Organisasi ini bertujuan untuk melayani kebutuhan
masyarakat demi kesejahteraan. Dalam Undang - Undang no 5 tahun 2009 tentang
pelayanan publik, pelayanan publik diartikan sebagai kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan
administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Sementara
penyelenggara pelayanan publik adalah setiap insitusi penyelenggara negara, korporasi,
lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan
publik, dan badan hukum lain yang semata-mata dibentuk untuk kegiatan pelayanan publik.
Namun, organisasi publik juga banyak konflik-konflik yang terjadi sehingga masyarakat
tidak dapat percaya kepada organisasi publik itu sendiri, hal ini diakibat ketidakpuasan
pelayanan yang diberikan organisasi kepada masyarakat, ketidakjelasan bentuk pelayanan,
kualitas pelayanan yang diberikan, keterlambatan pelayanan. Bagaimana suatu organisasi
publik dipercaya sebaiknya dilakukan keterbukaan terhadap aturan, memberikan kualitas
pelayanan yang baik, selain itu pemerintah mendukung suatu organisasi yang memberikan
pelayanan terhadap jasa atau barang, sehingga kebutuhan dari suatu organisasi tidak
kekurangan dalam melayani masyarakat. Beberapa organisasi yang ada di Indonesia dalam
sektor publik adalah organisasi pemerintah pusat, organisasi pemerintah daerah, organisasi
parpol dan LSM, organisasi yayasan, organisasi pendidikan dan kesehatan, dan organisasi
tempat peribadatan.
Beberapa contoh misalnya dibidang kesehatan, penggunaan BPJS (Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial) banyak masyarakat yang kecewa dengan pelayanan yang
diberikan oleh organisasi pelayanan BPJS, dimana masyarakat mengeluhkan penanganan
lama, sistem rujukan yang tidak jelas, dan pelayanan tidak baik. Selain itu, dibidang
pendidikan, masih adanya pembayaran berupa santunan oleh pihak sekolah. Dalam
ketentuan Pasal 9 Ayat (1) Permendikbud Nomor 44 tahun 2012 Tentang Pemungutan dan
Sumbangan Biaya Pendidikan menyebutkan santunan pendidikan dasar yang
diselenggarakan pemerintah Daerah dilarang memungut biaya santunan pendidikan.

2. Organisasi tidak bersifat statis, tetapi bersifat dinamis sesuai dengan perubahan
lingkungan. Jelaskan alasannya yang menyebabkan organisasi harus melakukan
perubahan, serta organisasi yang bagaimanakah yang sesuai dengan perubahan lingkungan
?
Jawaban:
Perubahan-perubahan di lingkungan organisasi adalah untuk meningkatkan
kemampuan organisasi. Peningkatan ini digunakan untuk melakukan perubahan dan
perbaikan menjadi organisasi semakin efektif dalam mencapai tujuannya. Perubahan
dilingkungan organisasi bertujuan:
a. Mengubah dan mengembangkan pandangan terhadap perspektif organisasi dengan
memperluas wawasan anggota organisasi.
b. Kemampuan mengadaptasi perubahan, perkembangan dan kemajuan ilmu dan
teknologi, sehingga dapat membantu organisasi meningkatkan efisiensi, efektifitas,
produktifitas dan kualitas kerja dan hasilnya.
c. Peningkatan pengetahuan, keterampilan/keahlian dalam bekerja. Tujuan perubahan
dilingkungan organisasi harus diarahkan pada menghasilkan anggota organisasi sebagai
sumber daya manusia yang menguasi ilmu/pengetahuan dan keterampilan/keahlian
mendayagunakan teknologi terbaru yang diperlakukan dalam melaksanakan tugas
pokok organisasi.
d. Pengembangan orientasi pada peningkatan produktifitas dan pemberian pelayanan yang
berkualitas.
e. Perubahan-perubahan kemampuan mengadaptasi perubahan-perubahan nilai sosial dan
nilai-nilai kerja.

3. Jelaskan serta analisis kondisi RS/klinik/tempat Bpk ibu bekerja sebagai suatu organisasi
publik dalam perspektif teori organisasi ?

Jawaban:
Saya bekerja di Klinik Pratama C**** di daerah Jakarta Barat. Merupakan klinik pratama
24 jam, dan terdiri dari 4 ruang konsultasi, atau 4 dokter yang memberikan pelayanan
dalam 24 jam. Selain ruangan konsultasi klinik ini memiliki ruangan seperti ruangan
pendaftaran, ruang tunggu, ruang obat, ruang tindakan, ruang pojok ASI dan kamar mandi
sebanyak 5. Dokter dokter dan tenaga medis yang bekerja sudah teregistrasi atau
mempunyai SIP (Surat Izin Praktik). Klinik merupakan organisasi publik yang beronterasi
dibidang kesehatan, salah satunya adalah klinik, klinik menurut kemenkes dibagi 2, yaitu
klinik pratama dan klinik khusus. Klinik pratama merupakan klinik yang
menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum maupun khusus. Dibangunan klinik
terdapat beberapa ruangan yaitu ruangan pendaftaran, ruang konsultasi, ruang administrasi,
ruang obat dan bahan habis pakai, ruang tindakan, ruang pojok ASI, dan kamar mandi.
Menurut kemenkes klinik pratama dapat memberikan pelayanan paling tidak klinik
memiliki 2 dokter.
Sebagai organisasi publik pelayanan klinik sudah diatur melalui undang-undanng,
dimana suatu klinik mampu memberikan pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Klinik ini sudah sesuai dengan teori organisasi
publik dimana organisasi publik bertujuan melayani kebutuhan masyarakat, dalam hal ini
dalam sektor jasa berupa kesehatan. Tidak hanya itu juga, pada saat pemeriksaan dokter
tidak hanya menanyakan tentang keluhan, namun memberikan penjelasan mengenai
penyakit, serta mengedukasi setiap pasien berobat. Selain itu dalam pemberian jasa atau
pelayanan kesehatan klinik ini terdapat operator yang bertujuan untuk mendengarkan
ketidakpuasan dari pelayanan kesehatan, sehingga dapat menjadi evaluasi untuk klinik
menjadi lebih baik dalam memberikan pelayanan kesehatan dan dapat berkembang.

4. Jelaskan menurut pendapat Bpk/Ibu, bahwa dengan adanya pengorganisasian akan


menyebabkan lahirnya suatu struktur organisasi sebagai wadah yang bisa menggabungkan
setiap aktivitas dengan teratur ?
Jawaban:
Organisasi merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orangnya dapat
bekerja sama, proses kerjasama ini sedikitnya antar dua orang, dan memiliki kejelasan
tugas masing masing dalam mencapai tujuan organisasi. Sehingga suatu organisasi
memerlukan suatu struktur organisasi, yang bertujuan untuk kegiatan-kegiatan dalam
organisasi dapat berjalan dengan lancar sehingga tidak ada doubel pekerjaan atau adanya
kegagalan komunikasi. Beberapa fungsi dari struktur organasisasi adalah kejelasan
tanggung jawab, kejelasan kedudukan dan koordinasi, kejelasan dalam jalur hubungan,
pengendalian dan pengawasan. Selain dari fungsi tersebut adanya struktur organisasi juga
mencegah terjadinya konflik antar karyawan, dan pelemparan tugas organisasi.
5. Jelaskan mengapa konflik perlu dikelola secara efektif didalam suatu organisasi, serta
jelaskan manfaat konflik dalam organisasi?
Jawaban:
Konflik adalah proses sosial dalam masyarakat yang terjadi antara pihak berbeda
kepentingan untuk saling memberikan dampak negatif, artinya pihak-pihak yang berbeda
tersebut senantiasa memberikan perlawanan. Konflik dapat berdampak positif dan negatif,
maka manajemen tidak harus berusaha untuk menghilangkan semua konflik yang ada, akan
tetapi bagaimana mengusahakan konflik yang memiliki efek mengahancurkan organisasi
didalam mencapai tujuannya dapat diminimalisir. Kondisi itu tergantung pada sejumlah
faktor dan bagaimana konflik itu dapat ditangani dan dikendalikan. Konflik yang positif,
bila dikelola dengan semestinya dan dimanfaatkan secara konstruktif bisa memberikan arah
menuju pemahaman serta keterbukaan yang lebih besar, mengurangi ketegangan,
menghasilkan hubungan yang lebih baik dan meningkatkan rasa saling percaya didalam
kelompok. Namun, konflik apapun akan menjadi konflik yang berkepanjangan jika konflik
itu bersifat pribadi, berlangsung berlarut-larut, sangat menyita perhatian, dan terjadi terlalu
sering. Sehingga pihak manajemen harus segera mencari solusi, dan bukan mencari
kambing hitam. Atau manajemen dapat mencegah agar setiap perselisihan atau konflik
tidak berubah menjadi situasi menang atau kalah. Selain itu konflik juga dapat memberikan
stimulasi bagi anggota organisasi, beberapa dampak positif konflik pada organisasi:
a. Konflik memperkuat ikatan hubungan
b. Meningkatnya kepercayaan
c. Dapat meningkatkan harga diri
d. Mempertinggi kreativitas dan produktifitas
e. Meningkatkan kepuasaan kerja

6. Didalam suatu organisasi menurut Weber terdapat tiga jenis otoritas yang berpengaruh
terhadap pola kepemimpinan maupun dalam pengambilan keputusan, jelaskan dan analisis
menurut pendapat Bpk/Ibu mengenai jenis otoritas tersebut ?
Jawaban:
a. Otoritas Tradisional
Otoritas tradisional ini berlandaskan pada suatu kepercayaan terhadap tradisi-
tradisi zaman dahulu serta legitimasi status mereka yang mengunakan otoritas yang
dimilikinya. Otoritas tradisional merupakan suatu organisasi yang dimiliki seorang
pemimpin karena adanya hubungan keluarga dengan pemimpin terdahulu dari para
pengikutnya, sehingga pengikut sudah memiliki rasa patuh terhadap pemimpinnya
secara otomatis akan mengikuti terhadap otoritas yang dibuat oleh pimpinan mereka.
Salah satu alasan orang taat pada otoritas ini karena orang tersebut menganggap bahwa
hal itu sudah ada dan aturan-aturan yang dibuat oleh pihak yang memiliki otoritas
merupakan peraturan yang telah ada sejak lama dan dihormati sepanjang waktu secara
turun temurun.
Tipe Otoritas ini mempunyai konsekuensi, Setiap usaha untuk melakukan
perubahan pada adat kebiasaan maupun struktur yang telah ada, akan selalu berhadapan
dengan aturan tradisi sudah ada. Sehingga pemimpin maupun aparatur yang
menjalankan roda pemerintahannya akan menjalankan peran-perannya atas dasar adat
kebiasaan yang telah berlangsung selama generasi bergenerasi. Hal ini menyebabkan
rendah motivasinya untuk mengembangkan kualitas-kualitas terbaik dalam dirinya
karena adat kebiasaan pada akhirnya yang menentukan. Apa gunanya mengembangkan
kecerdasan dan kreativitas jika pada akhirnya yang dihargai ialah senioritas dan
kepatuhan pada tradisi? Apa gunanya berinovasi jika pada akhirnya yang dihargai ialah
apa yang selaras dengan adat tradisi? Insentif bagi munculnya inovasi-inovasi dalam
menjalankan kewenangannya lemah.
Tipe Tradisional akan berfungsi dengan baik dalam situasi-situasi dimana cara-
cara tradisional bisa menjawab problem-problem yang muncul. Dengan kata lain, ini
berarti bahwa problem-problem yang muncul haruslah juga merupakan problem-
problem yang memiliki karakteristik yang sama atau serupa dengan problem-problem
yang dulu pernah berhasil dengan cara-cara tradisional. Semakin berkembangnya dunia,
semakin banyaknya inovasi-inovasi yang muncul ditengah kehidupan kita maka akan
muncul masalah-masalah baru. Bila kita menggunakan otoritas tradisional saat ini
dalam menghadapi perkembangan dunia perilaku ini malah akan menghancurkan daya
cipta masyarakat. Lemah motivasi dan miskin inovasi menjadi potret umum dari
birokrasi maupun masyarakat yang masih mendasarkan diri pada tipe otoritas kedua ini.
b. Otoritas karismatik
Otoritas ini didasarkan pada mutu luar biasa yang dimiliki oleh seorang pemimpin.
Otoritas ini muncul karena adanya sikap luar biasa yang muncul dari dalam diri seorang
pemimpin yang memiliki sifat kepemimpinan atau sering disebut “karisma”, karisma
itu sendiri merupakan daya tarik pribadi yang ada pada seseorang sebagai pemimpin,
sehingga para pengikutnya dengan sukarela mengikuti aturan-aturan yang dibuat oleh
pemimpin. Sehingga, pemimpin sangat mudah untuk mengendalikan dan memimpin
pengikutnya, karena dengan sifatnya akan disegani dan dipatuhi atau bahkan dapat
menjadi panutan bagi anggotanya.
Konsekuensi dari tipe otoritas yang demikian ialah bahwa mereka yang dipimpin
akan mudah sekali kehilangan arah tujuan hidupnya manakala sang pemimpin tak lagi
berada di antara mereka. Kematian sang pemimpin identik dengan matinya kompas
pemandu tujuan hidup mereka. Masyarakat akan kehilangan pegangan hidup sehingga
biasanya kemudian terjadi disintegrasi atau perpecahan dalam masyarakat tersebut
karena tidak ada sosok yang bisa menyatukan kemauan dan gerak langkah masyarakat
tersebut. Di sisi lain, ketergantungan terhadap sosok sang pemimpin juga menjadikan
kemampuan-kemampuan menentukan arah tujuan hidupnya tak berkembang dalam diri
yang dipimpin. Mereka yang dipimpin tak terlatih untuk mengembangkan kemampuan
memilih tujuan hidupnya sendiri maupun cara bagaimana mencapai tujuan tersebut.
Maka, tipe otoritas yang demikian berfungsi ideal pada situasi-situasi dimana kehidupan
yang melingkupi sebuah masyarakat masih begitu sederhana dan problem-problem yang
muncul bisa diselesaikan dengan cara-cara yang sederhana. Dengan kesederhanaan
situasi dan problem itu, maka sosok pemimpin akan bisa menjalankan fungsinya sebagai
yang maha tahu. Sang pemimpin-lah yang bertugas memberikan jawaban atas banyak
persoalan yang dialami oleh mereka yang dipimpin.
Tipe ini akan menjadi problematik manakala kehidupan telah menjadi
sedemikian kompleks, ruang kehidupan semakin saling terkait secara luas dan dinamika
kehidupan semakin cepat. Jika semua problem lantas harus menunggu jawaban dari
sang pemimpin, maka akan ada banyak energi dan waktu yang terbuang percuma hanya
untuk menunggu. Organisasi pemerintahan yang ada pun lantas menjadi lamban dan tak
responsif terhadap tantangan-tantangan yang terus muncul. Secara keseluruhan,
bangunan sosial politik yang didasarkan pada tipe otoritas semacam ini akan menjadi
rapuh justru karena ketergantungannya kepada satu figur karismatik.
c. Otoritas Legal-Rasional
Dalam sistem otoritas ini adalah karena dia memiliki suatu posisi sosial yang
menurut peraturan yang sah dia memiliki posisi otoritas. Pempimpin yang akan
melaksanakan tugasnya sudah diatur dalah sebuah peraturan yang sah dan telah diakui
oleh suatu organisasi birokrasi. Bawahan pada sistem ini disebut dengan rakyat akan
tunduk terhadap otoritas pemimpin karena posisi sosial mereka diatur dan dipaksa oleh
aturan-aturan dalam bidang tertentu untuk tunduk terhadap kebijakan otoritas yang
dibuat oleh pemimpin dalam sistem otoritas Legal-Rasional.

Anda mungkin juga menyukai