Di Susun Oleh :
Kelompok 1
Nama :
1. Devia Morens (20220002)
2. Dita Rahmalia Putri (20220003)
3. Maharani Eka Putri (20220008)
4. Romi Syahrial (20220015)
Mata Kuliah : Manajemen Keperawatan
Semester :7
Dosen P : Ns. Alkhusari., S.Kep., M.Kes
Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segalarahmat, kasih
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Manajemen Keperawatan.
Pembuatan makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari Dosen Pembimbing demi
kesempurnaan makalah ini dan untuk memenuhi kebutuhan dalam bidang keperawatan. Pada
kesempatan ini kami juga mengucapkan
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan
dalam penyusunan makalahini. Kiranya segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan
oleh semua pihak selama penyusunan makalah ini dapat diterima bagi kita sekalian.Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
Kelompok 1
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................5
1.3 Tujuan...................................................................................................................................5
BAB II KONSEP TEORI........................................................................................................6
2.1 Definisi Manajemen Keperawatan.......................................................................................6
2.2 Prinsip Dasar Manajemen Keperawatan..............................................................................7
2.3 Kerangka Konsep.................................................................................................................8
2.4 Fungsi Manajemen Keperawatan.........................................................................................9
2.5 Gaya Kepemimpinan..........................................................................................................12
BAB III PENUTUP................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
4
BAB II
KONSEP TEORI
5
memberikan pelayanan keperawatan yang efektif, baik kepada pasien, keluarga, dan
Masyarakat (Cecep,2013)
6
2.2 Prinsip Dasar Manajemen Keperawatan
7
4. Manajemen keperawatan harus terorganisasi.
Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan kebutuhan organisasi dalam rangka
mencapai tujuan. Terdapat empat blok struktur organisasi, yaitu unit, departemen,
top/tingkat eksekutif dan tingkat operasional.
Prinsip pengorganisasian mencakup hal-hal pembagian tugas (the devision of
work), koordinasi, kesatuan komando, hubungan staf dan lini, tanggung jawab dan
kewenangan yang sesuai serta adanya rentang pengawasan. Dalam keperawatan,
pengorganisasian dapat dilaksanakan dengan cara fungsional/penugasan, alokasi
pasien, perawatan grup/tim keperawatan, dan pelayanan keperawatan utama.
5. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi yang efektif
Komunikasi merupakan bagian penting dan aktivitas manajemen. Komunikasi
yang dilakukan secara efektif mampu mengurangi kesalahpahaman, dan akan
memberikan persamaan pandangan arah dan pengertian di antara pegawai dalam
suatu tatanan organisasi
6. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan.
Pengendalian dalam manajemen dilakukan untuk mengarahkan kegiatan
manajemen sesuai dengan yang direncanakan. Selain itu, pengendalian
dilaksanakan agar kegiatan yang dilakukan tidak banyak terjadi kesalahan yang
berakibat negatif terhadap klien dan pihak yang terkait dengan manajemen.
Pengendalian meliputi penilaian tentang pelaksanaan rencana yang telah dibuat,
pemberian instruksi, menetapkan prinsip-prinsip melalui penetapan standar, dan
membandingkan penampilan dengan standar serta memperbaiki kekurangan.
8
Perawat/keperawatan merupakan tenaga keperawatan baik tingkat manajerial puncak,
menengah, maupun bawah, dan para pelaksana keperawatan yang berada dalam rentang
komunikai untuk bekerja sama memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan
standar praktik keperawatan.
Aspek kesehatan merupakan kisaran hasil keperawatan yang berorientasi pada
beberapa dimensi pelayanan terhadap individu, keluarga, dan masyarakat melalui upaya
mencegah, mempertahankan, meningkatkan dan memulihkan. Aspek lingkungan
merupakan area kewenangan dan tanggungjawab keperawatan baik selama pasien berada
dalam institusi pelayanan maupun persiapan menjelang pulang.
9
1) Menetapkan tujuan.
2) Merumuskan keadaan sekarang.
3) Mengidentifikasi kemudahan dan hambatan.
4) Mengembangkan serangkaian kegiatan.
2. Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian suatu langkah untuk menetapkan, mengelompokkan dan
mengatur berbagai macam kegiatan, penetapan tugas-tugas dan wewenang-
wewenang seseorang, pendelegasian wewenang dalam rangka mencapai tujuan.
Fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan semua kegiatan yang
beraspek personil, finansial, material dan tata cara dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
a. Manfaat pengorganisasian, akan dapat diketahui:
1) Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok.
2) Hubungan organisatoris antara orang-orang didalam organisasi tersebut
melalui kegiatan yang dilakukannya.
3) Pendelegasian wewenang.
4) Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik.
b. Tahapan dalam pengorganisasian
1) Tujuan organisasi harus dipahami staf, tugas ini sudah tertuang dalam
fungsi manajemen.
2) Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan pokok untuk
mencapai tujuan.
3) Menggolongkan kegiatan pokok ke dalam satuansatuan kegiatan yang
praktis.
4) Menetapkan berbagai kewajiban yang harus dilakukan oleh staf dan
menyediakan fasilitas yang diperlukan.
5) Penugasan personil yang tepat dalam melaksanakan tugas.
6) Mendelegasikan wewenang
3. Kepegawaian (Staffing)
Staffing merupakan metodologi pengaturan staff, merupakan proses yang
teratur, sistematis, berdasarkan rasional diterapkan untuk menentukan jumlah dan
jenis personal suatu organisasi yang dibutuhkan dalam situasi tertentu.
Komponen yang termasuk dalam fungsi staffing prinsip : rekrutmen, seleksi,
orientasi pegawai baru, penjadwalan tugas, dan klasifikasi pasien. Komponen
10
tersebut merupakan suatu proses yang mana nantinya berhubungan dengan
penjadwalan siklus waktu kerja bagi semua personel yang ada.
Terdapat beberapa Langkah yang diambil untuk menentukan waktu kerja dan
istirahat pegawai, yaitu :
a. Menganalisa jadwal kerja dan rutinitas unit
b. Memberikan waktu masuk dan libur perkerjaan
c. Memeriksa jadwal yang telah selesai
d. Menjamin persetujuan jadwal yang dianjurkan dari manajemen
keperawatan
e. Memasang jadwal untuk memberitahu anggota staff
f. Memperbaiki dan mempebarui jadwal tiap hari
4. Pengarahan (Directing)
a. Pengertian pengarahan
Marquis (2013), menyatakan pengarahan merupakan proses penerapan
rencana manajemen untuk menggerakkan anggota kelompok untuk
mencapai tujuan melalui berbagai arahan.
b. Tujuan pengarahan
Asmuji (2014) menyatakan terdapat lima tujuan dan fungsi pengarahan,
yaitu sebagai berikut :
1) Pengarahan bertujuan menciptakan kerja sama yang lebih efesien.
Pengarahan memungkinkan terjadinya komunikasi antara ataan dan
bawahan. Manajer keperawatan setingkat kepala ruangan yang mampu
menggerakkan dan mengarahkan bawahannya akan memberikan
kontribusi dalam meningkatkan efesien kerja.
2) Pengarahan bertujuan mengembangkan kemampuan dan keterampilan
staff.
3) Pengaruhan bertujuan menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai
pekerjaan
4) pengarahan bertujuan mengusahakan suasana lingkungan kerja yang
dapat meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staff
5. Pengendalian/ evaluasi (Controlling)
Kholid (2013), menyatakan controlling merupakan proses pemeriksaan apakah
segala sesuatu yang terjadi sesuai dengan rencana yang telah disepakati, instruksi
yang dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang ditetapkan, yang bertujuan untuk
11
menunjukkan kekurangan dan kesalahan agar dapat diperbaiki dan tidak terjadi
lagi.
Tugas seorang manajerial dalam usaha menjalankan dan mengembangkan
fungsi pengawasan manajerial perlu memperhatikan beberapa prinip berikut :
a. Pengawasan yang dilakukan harus dimengerti oleh staf dan hasilnya
mudah diukur
b. Fungsi pengawasan merupakan kegiatan yang amat penting dalam Upaya
mencapai tujuan organisasi
c. Standart untuk kerja yang akan diawasi perlu dijelaskan kepada semua
staf, sehingga staf dapat lebih meningkatkan rasa tanggung jawab dan
komitmen terhadap kegiatan program.
d. Kontrol sebagai pemgukuran dan koreksi kinerja untuk meyakinkan bahwa
sasaran dan kelengkapan rencana.
12
hukuman. Tidak ada hubungan dengan bawahan karena mereka dianggap hanya
sebagai pelaksana dan pekerja saja.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Pada gaya kepemimpinan demokratis (democratic leadership style) ditemukan
peran serta bawahan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan secarah
musyawarah. Hubungan dengan bawahan dibangun dengan baik. Segi positif dari
gaya kepemimpinan ini mendatangkan keuntungan antara lain :keputusan serta
tindakan yang lebih objektif tumbuhnya rasa ikut memiliki, serta terbinanya moral
yang tinggi. Sedangkan kelemahannya : keputusan serta tindakan kadang kadang
lamban, rasa tanggung jawab kurang, serta keputusan yang dibuat terkadang
bukan suatu keputusan yang terbaik.
3. Gaya Kepemimpinan Partisipasif
Gaya kepemimpinan partisipasif adalah gabungan bersama antara gaya
kepemimpinan otoriter dan demokratis dengan cara mengajukan maslah dan
mengusulkan tindakan pemecahannya kemudian mengundang kritikan, usul dan
saran bawahan. Dengan mempertimbangkan masukan tersebut, pimpinan
selanjutnya menetapkan keputusan final tentang apa yang harus dilakukan
bawahannya untuk memecahkan masalah yang ada.
4. Gaya Kepemimpinan Santai
Pada gaya kepemimpinan santai (laissez faire leadership style) ini peranan
pemimpin hamper tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan kepada
bawahan, jadi setiap anggota organisasi dapat melakukan kegiatan masing-masing
sesuai dengan kehendak masing-masing.
5. Gaya Kepemimpinan Karismatik
Pemimpin karismatik mempunyai pengaruh terhadap pengikut pada tingkat
yang tinggi secara luar biasa, karena persepsi pengikut. Pemimpin dipandang tidak
jangan sekedar bos tetapi sebagai model peran dan panutan hidup. Karakteristik
yang khas yaitu daya Tariknyayang sangat memikat sehingga mampu memperoleh
pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Banyak memberikan
inspirasi, keberanian, dan keyakinan teguh pada pendirian sendiri.
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatik ini adalah mampu menarik dan
membuat orang terpesona dengan cara bicara yang membangkitkan semangat,
biasanya kepribadiannya visionaris dan mereka sangat menyukai perubahan serta
tantangan.
13
6. Gaya Kepemimpinan Transformasional
Model kepemimpinan transformasional merupakan model yang relative baru
dalam studi-studi kepemimpinan. Model ini dianggap sebagai model yang terbaik
dalam menjelaskan karakteristik pemimpin. Konsep kepemimpinan
transformasional mengintegraikan ide-ide yang dikembangkan dalam pendekatan
watak,gaya dan kontigensi. Pemimpin transfomasional harus mampu
mendefinisikan, mengkomunikasikan dan mengartikulasikan visi organisasi, dan
bawahan harus menerima dan mengakui kredibilitas pemimpinnya.
14
secara tidak langsung pemimpin diharapkan mengarahkan Perusahaan menuju
keberhasilan jangka Panjang dan berkelanjutan.
15
BAB III
PENUTUP
3.1
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa mayoritas
perawat memiliki beban kerja mental yang sangat tinggi sedangkan memiliki kinerja yang
sangat bagus, hal ini dikarenakan ada beberapa faktor seperti lama bekerja, tingkat
pendidikan dan usia, pelatihan dan kesejahteraan reponden diasumsikan menyebabkan kinerja
perawat sangat bagus walaupun dengan beban kerja mental yang dikategorikan sangat tinggi.
16
DAFTAR PUSTAKA
17