DISUSUN OLEH:
Kelompok 2
Alisa Sri A.
Melin (SR19213092)
Nurmaya (SR19213083)
Putri Ramadini
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, atas rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Makalah Manajemen Keperawatan dengan judul “Menyusun Perencanaan
Manajemen Keperawatan Suatu Unit Ruang Rawat Sesuai denan Tahapan Penyusunan
Perencanaan dan Standar Akreditasi Pelayanan”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan perkembangan ilmu keperawatan dengan perkembangan
kurikulum terbaru, khususnya mata kuliahManajemen Keperawatan.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk
pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua dan para
pembaca dapat memahami dan mendapatkan pengetahuan yang lebih baik, sehingga dapat
diaplikasikan untuk mengembangkan kompetensi dalam keperawatan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
selalu bersedia dengan terbuka menerima berbagai saran dan kritik demi perbaikan di
masa mendatang.
Penyusun,
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
D. Manfaat...........................................................................................................................1
BAB ll................................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................................2
BAB III............................................................................................................................21
PENUTUP.......................................................................................................................21
A. Kesimpulan...................................................................................................................21
B. Saran..............................................................................................................................21
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang buruk adalah suatu hal
yang mudah untuk dilakukan, karena kita jarang mengartikan frase
mengambil keuntungan dari sebuah situasi sama halnya dengan kita
mengartikan frase memperbaiki sebuah situasi yang buruk. Kita akan
memperhitungkan peraihan kesempatan kedalam pemecahan masalah dengan
mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi atau peristiwa yang
merugikan atau memiliki potensi untuk merugikan bagi sebuah
perusahaan atau yang menguntungkan atau memiliki potensi untuk
menghasilkan keuntungan. Selama proses pemecahan masalah, manajer
akan terlibat dalam pengambilan keputusan.
4
berkembang adalah puskesmas merupakan pelayanan kesehatan masyarakat
strata pertama sehingga fungsi yang lain seolah tertinggal.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu :
1. Bagaimana konsep dasar, tujuan, syarat, dan komponen perencanaan?
2. Bagaimana jenis perencanaan yang disusun kepala ruang gawat?
3. Bagaimana proses penyusunan rencana penyelesaian masalah manajemen?
4. Bagaimana perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di ruang rawat
dan puskesmas yang sesuai standar akreditasi nasional dan internasional?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui konsep dasar, tujuan, syarat, dan komponen perencanaan.
2. Mengetahui jenis perencanaan yang disusun kepala ruang gawat.
3. Mengetahui proses penyusunan rencana penyelesaian masalah manajemen.
4. Mengetahui perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di ruang rawat
dan puskesmas yang sesuai standar akreditasi nasional dan internasional.
5
BAB II
PEMBAHASAN
b) Manfaat perencanaan
1) Membantu proses manajemen dalam menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan lingkungan.
2) Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih
jelas.
3) Membantu penetapan tanggung jawab lebih tepat.
4) Memberikan cara pemberian perintah yang tepat untuk pelaksanaan.
5) Memudahkan koordinasi
6) Membuat tujuan lebih khusus, lebih terperinci dan lebih mudah dipahami.
7) Meminimlkan pekerjaan yang tidak pasti.
8) Menghemat waktu dan dana. (Seniwati dkk, 2022).
6
2. Tujuan perencanaan
Tujuan perencanaan adalah untuk menimbulkan keberhasilan dalam mencapai
sasaran dan tujuan, agar penggunaan personel dan fasilitas tersedia efektif, efektif
dalam hal biaya, membantu menurunkan elemen perubahan, karena perencanaan
berdasarkan masa lalu dan akan datang, dapat digunakan untuk menemukan
kebutuhan untuk berubah. (Seniwati dkk, 2022).
3. Syarat perencanaan
Peryaratan perenecanaan menurut Simamora, 2012 dalam Asmuji, 2014)
yaitu:
c) Fleksibel
Perencanaan yang baik bukan berarti kaku dan kurang fleksibel.
Perencanaan yang baik justru perencanaan yang dapat disesuaikan
dengan kondisi dimasa datang, sekalipun tidak berarti perencanaan dapat
diubah seenaknya.
d) Komitmen
Perencanaan yang baik harus melahirkan komitmen bagi seluruh
anggota dalam organisasi untuk berupaya mencapai tujuan organisasi.
e) Komprehensif
Perencanaan yang baik juga memenuhi syarat komprehensif, artinya
menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek secara langsung maupun
tidak langsung dalam organisasi.
7
4. Komponen perencanaan
Menurut Nursalam, 2011 dalam Asmuji, 2014) manajemen keperawatan
terdiri atas beberapa komponen yang saling berinteraksi. Pada umumnya suatu
sistem dicirikan oleh 5 elemen, yaitu: input, proses, output, control dan
mekanisme umpan balik.
a) Input
Input dalam proses manajemen keperawatan antara lain berupa
informasi, personel, peralatan dan fasilitas. Proses pada umumnya
merupakan kelompok manajer dan tingkat pengelola keperawatan
tertinggi sampai keperawatan pelaksana yang mempunyai tugas dan
wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
Input yang dapat mengukur pada bahan alat sistem prosedur atau
orang yang memberikan pelayanan misalnya jumlah dokter, kelengkapan
alat, prosedur tetap dan lain-lain.
b) Output
Elemen lain dalam pendekatan sistem adalah output atau keluaran
yang umumnya dilihat dan hasil atau kualitas pemberian asuhan
keperawatan dan pengembangan staf, serta kegiatan penelitian untuk
menindaklanjuti hasil atau keluaran.
Output yang menjadi tolak ukur pada hasil yang dicapai, misalnya
jumlah yang dilayani, jumlah pasien yang dioperasi, kebersihan ruangan.
c) Control
Control dalam proses manajemen keperawatan dapat dilakukan
melalui penyusunan anggaran yang proporsional, evaluasi penampilan
kerja perawat, pembuatan prosedur yang sesuai standar dan akreditasi.
8
d) Mekanisme umpan balik
Mekanisme umpan balik dapat dilakukan melalui laporan keuangan,
audit keperawatan, dan survey kendali mutu, serta penampilan kerja
perawat. Proses manajemen keperawatan dalam aplikasi di lapangan
berada sejajar dengan proses keperawatan sehingga keberadaan
manajemen keperawatan dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan
proses keperawatan. Proses manajemen, sebagaimana juga proses
keperawatan, terdiri atas kegiatan pengumpulan data, identifikasi masalah,
pembuatan rencana, pelaksanaan kegiatan, dan kegiatan penilaian hasil
(Gillies, 2011 ).
e) Proses
Proses adalah suatu rangkaian tindakan yang mengarah pada suatu
tujuan. Di dalam proses keperawatan, bagian akhir mungkin berupa
sebuah pembebasan dari gejala, eliminasi resiko, pencegahan komplikasi,
argumentasi pengetahuan atau ketrampilan kesehatan dan kemudahan dari
kebebasan maksimal. Di dalam proses manajemen Keperwatan, bagian
akhir adalah perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua kelompok
pasien.
9
6) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan,
medis yang dilakukan, progam pengobatan dan mendiskusikan dengan
dokter.
7) Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan.
a) Rencana harian
Rencana bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu bulan.
Rencana bulanan ini harus disinkronkan dengan rencana harian. Rencana
bulanan dapat dibuat oleh kepala ruang dan ketua tim/ perawat primer.
c) Rencana tahunan
10
Rencana tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali.
Rencana tahunan disusun berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun
sebelumnya. Rencana tahunan dibuat oleh kepala ruang.
Ada dua jenis perencanaan yaitu :
1. Perencanaan strategi merupakan perencanaan yang sifatnya jangka panjang yang
ditetapkan oleh pemimpin dan merupakan umum suatu organisasi. Perencanaan
jangka panjang digunakan untuk mengembangkan pelayanan keperawatan yang
diberikan kepada pasien, juaga digunakan untuk merevisi pelayanan yang sudah
tidak sesuai lagi dengan keadaan masa kini.
2. Perencanaan operasional menguraikan kativitas dan prosedur yang akan
digunakan serta menyusun jadwal waktu pencapaian tujuan, menentukan siapa orang-
orang yang bertanggung jawab untuk setiap aktivitas, menetapkan prosedur serta
menggambarkan cara menyiapkan orang-orang untuk bekerja dan metode untuk
mengevaluasi perawatan pasien.
Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2013) sebagai
berikut: Perencanaan : dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran,
kebijaksanaan, dan peraturan — peraturan : membuat perencanaan jangka pendek
dan jangka panjang untuk mencapai visi, misi, dan tujuan, organisasi, menetapkan
biaya — biaya untuk setiap kegiatan serta merencanakan dan pengelola rencana
perubahan.
11
1) Pengumpulan data.
2) Analisis lingkungan
a) Analisis Situasi
Jika keperawatan ingin berhasil, jangan takut untuk berpikir besar. Oleh
karena itu, keperawatan harus memulai bertindak berdasarkan tujuan. Perawat
sebagai manusia seringkali melewatkan hal-hal semestinya perawat lakukan dan
melakukan hal-hal yang mestinya perawat lewatkan. Hal ini terjadi karena
sebagian besar perawat lupa merumuskan tujuan dari setiap langkah yang
diambilnya sehingga seringkali terjadi perawat tersesat ditengah jalan dan hanya
berputar-putar. Selalu diperlukqan upaya untuk memusatkan konsentrasi
organisasi layanan keperawatan untuk melihat apa yang diinginkanya,
bagaimana cara mencapainya dan melakukan evaluasi sejauh mana hal tersebut
terlaksana. Proses manajemen merupakan proses yang holistik,
melibatkan banyak sisi yang akan saling berinteraksi. Sebagai langkah, langkah
teknis yang dapat dilaksanakan adalah bagaimana keperawatan dapat memetakan
masalah dengan suatu metode analisis tertentu seperti SWOT< TOWS dan analisi
“tulang ikan” .
Tabel 3-1 contoh pasangan kekuatan dan kelemahan dalam analisis situasi.
Tabel 3-2 Contoh pasangan kesempatan dan ancaman dalam analisis situasi
14
tetapkan. Tujuan dapat di tetapkan dengan membangun visi — misi atau program
dalam layanan keperawatan yang akan di bahas. (Simamora, 2012). Pada analisis
SWOT ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1. Pengisian Item Knternal Hamtors (IFAS) dan Nxternal jamtors (EFAS)
15
yang lebih dalam menghadapi persaingan.
c. Pada kuadran ST, strategi perencanaan bersifat diversifikasi dengan
tujuan merubah kekuatan internal yang ada untuk mengantisipasi faktor
ancaman dari luar.
d. Pada kuadran WT, strategi perencanaan bersifat bertahan dnegan tujuan
mempertahankan eksistensi supaya institusi/perusahaan tetap ada dan
dapat menjalankan fungsinya secara minimal.
c) Analisis TOWS
Menurut Simamora (2012) model ini di kembangkan oleh david (2010) yang
tidak menggunakan singkatan SWOT seperti yang lazimnya, namun menggunakan
TOWS David tampaknya ingin mendahulukan analisis ancaman dan peluang, untuk
kemudian melihat sejauh mana kapabilitas internal sesuai dan cocok dengan factor
— factor eksternal tersebut. Terdapat empat strategi yang tampil dari hasil analisis
TOWS tersebut.
Strategi SO digunakan untuk menarik keuntungan dari peluang yang tersedia
dalam lingkungan eksternal. Para manager tidak akan meninggalkan kesempatan
untuk memanfaatkan kekuatannya mengejar peluang yang di maksud. Strategi WO
bertujuan memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang dari
lingkungan luar. Sering di jumpai dilema bahwa ada peluang terlihat, namun
organisasi tidak mampu mengejarnya. Strategi ST akan di gunakan organisasi
untuk menghindari, setidaknya memperkecil dampak ancaman yang datang dari
luar. Strategi WT adalah taktik pertahanan yang di arahkan pada usaha
memperkecil kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Dalam hal
ini, aktivitas organisasi mungkin harus menghentikan sementara dan
membubarkannya, lalu organisasi yang baru atau melebur masuk ke organisasi
sejenis yang lain, mengadakan rasionalisasi, dan lain — lain.
3) Analisis Tulang Ikan
Analisis tulang ikan digunakan untuk mengategorikan berbagai sebab
potensial dari suatu masalah atau pokok persoalan dengan cara yang mudah
dipahami dan rapi. Cara ini juga membantu dalam menganalisi apa yang
sesungguhnya terjadi dalam proses, yaitu dengan cara memecah proses menjadi
sejumlah kategori yang berkaitan dengan proses, mencakup manusia, material,
16
mesin, prosedur, kebijakan, dan lain-lain. Menfaat analisis tulang ikan adalah
memperjelas sebab-sebab suatu masalah atau persoalan. Langkah-langkah dalam
dalam membuat analisi tulang ikan:
1. Mengidentifikasi akibat atau masalah. Tulis akibat atau masalah yang
akan ditangani pada kotak paling kanan diagram tulang ikan, misalnya laporan
keperawatan akhir bulan terlambat
2. Mengidentifikasi berbagai kategori sebab utama. Dari garis horizontal utama,
terdapat empat garis diagonal yang menjadi “cabang”. Sebab tipa cabang
mewaliki “sebab utama” dari masalah yang ditulis.
3. Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saram. Setiap
kategori memiliki penyebab yang perlu diuraikan dengan menggunanakan
curah pendapat. Bila penyebab dikemukakan, tentukan bersama-sama karena
penyebab tersebut harus ditempatkan pada diagram tulang ikan. Sebab-sebab
dituliskan pada garis horizontal sehingga banyak “tulang” kecil keluar dari
garis horizontal utama.
4. Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama. Setelah setiap kategori diisi,
cari sebab-sebab yang muncul pada lebih dari satu kategori. Sebab sebab inilah
yang merupakan petunjuk :sebab yang tampaknya paling mungkin”. Catat
jawabanya pada kertas flipchart terpisah
5. Mencapai kesepakatan atas sebab yang paling mungkin. Di antara sebab sebab
harus dicari sebab yang paling mungkin. Kaji kembali sebab yang telah
didaftarkan dan tanyakan, “mengapa ini sebabnya?”. Tanyakan mengapa
sampai pertanyaan itu tidak dapat dijawab lagi, dan pada tahap ini sebab pokok
teridentifikasi.
17
Unsur manajemen atau sumber daya bagi manajemen adalah hal-hal yang
merupakan modal bagi pelayanan anajemen, dengan modal itu akan lebih
menjamin pencapaian tujuan yang terdiri dari 6M yaitu:
a. M1 (Man) : Ketenagaan/sumber daya manusia.
d. M4 (Money) : Pemasukan.
18
misi Rumah sakit atau Puskesmas, hasil penyelenggaraan model asuhan
keperawatan sebelumnya, bagaimana kekuatan sumber daya yang ada dan
sarana serta prasarana yang telah diidentifikasi pada pengumpulan data
sebelumnya.
b) Rencana Strategi Perencanaan
Pada tahap ini organisasi yang sudah terbentuk mulai merencanakan
bagaimana rencana strategis yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan
didalam Manajemen Keperawatan. Organisasi mulai menentukan dan
mendiskusikan bentuk dan penerapan praktek keperawatan yang
professional, bagaimana format dan pendokumentasian, mengatur
kebutuhan tenaga perawat, mengatur tugas dan wewenang dari masing-
masing perawat di ruangan, jadwal kerja dari masing-masing perawat,
bagaimana mensupervisi perawat, bagaimana system kepemimpinannya,
instalasi instalasi yang menunjang idalam proses keperawatan seperti
farmasi, radiologi, laboratorium, gizi (jalur opersional). Hubungan dengan
bagian-bagian lain yang turut mendukung didalam organisasi rumah sakit
ini (anggaran, karyawan, non medis).
c) Pengaturan dan Kegiatan
Pada tahap ini setelah semua rencana strategis disusun maka mulai
dilakukan penentuan kegiatan apa saja yang harus dilakukan dan kapan
waktunya. Sebagai contoh dibawah ini akan diberikan rencana kegiataan
kelompok dalam penerapan model asuhan keperawatan professional yang
akan dilakukan dalam satu bulan
Minggu Uraian rencana kerja
I 1) Pembuatan struktur organisasi kelompok
2) Orientasi ruangan dan perkenalan
3) Analisa situasi dan perumusan masalah
4) Penyusunan program kerja
5) Penyusunan proposal pelaksanaan model asuhan
keperawatan profesional
6) Penyusunan jadwal dan rancangan pembagian peran
dalam penerapan model praktek keperawatan profesional
7) Penyusunan format pengkajian khusus dan sistem
19
dokumentasi asuhan keperawatan
8) Penyusunan proposal, prosedur sentralisasi obat dan
kelengkapan administrasinya
9) Penyusunan format supervise
10) Penyusunan format penunjang kegiatan lainnya seperti
format kegiatan harian
11) Uji coba peran
20
Dalam kegiatan pendokumentasian, hal yang perlu dipersiapkan antara
lain bentuk sistim dokumentasi keperawatan, format pengkajian, format
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya. Termasuk didalam pesiapan ini
adalah mengevaluasi kesesuaian format yang dipergunakan selama ini
berdasarkan criteria : apakah sudah sesuai dengan standar dokumentasi
keperawatan, apakah mudah atau dipahami semua perawat yang ada di
ruangan, apakah efisien dan efektif dalam pelaksanaannya. Dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian ditentukan tentang model
pendokumentasian yang sesuai.
e) Persiapan Evaluasi
Evaluasi meliputi penentuan teknik evaluasi, pembuatan alat evaluasi
dan sekaligus didalamnya adalah pendokumentasian hasil kegiatannya
secara umum.
Fungsi perencanaan pelayanan dan asuhan keperawatan dilaksanakan oleh
kepala ruang. Swanburg (2010) menyatakan bahwa dalam keperawatan,
perencanaan membantu untuk menjamin bahwa klien akan menerima pelayanan.
1) Lingkup Manajemen Keperawatan (Suyanto, 2015) terdiri dari:
Manajemen pelayanan keperawatan dirumah sakit dikelola oleh bidang
perawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:
21
melainkan juga mengenai institusi (rumah sakit atau puskesmas):''
tenaga keperawatan, administrasi, dan bagian keuangan yang akan
mempengaruhi fungsi organisasi keperawatn secara keseluruhan.
Manajer perawat yang efektif harus mampu memanfaatkan proses
manajemen dalam mencapai suatu tujuan melalui usaha orang lain.
22
e) Manajemen keperawatan harus terorganisir
i) Pengembangan staf
Pada setting ruang rawat rumah sakit kita mengenal adanya kepala
ruangan (karu). Kepala ruangan adalah tenaga perawat yang diberikan tugas
memimpin satu ruang rawat danbertanggung jawab terhadap pemberian asuhan
keperawatan. Adapun hal-hal yang dikelola oleh kepala ruang yaitu:
1. SDM Keperawatan
3. Biaya/anggaran
4. Sistem informasi
c. Mengelola keuangan
23
e. Bertanggung jawab terhadap staf dan pengaturan shift
24
4. Perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di puskesmas
Menurut Menkes (2015) yaitu puskesmas merupakan garda depan dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan dasar. Puskesmas yang merupakan Unit
Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan
manajemen risiko dilaksanakan secara berkesinambungan di Puskesmas, maka
perlu dilakukan penilaian oleh pihak eksternal dengan menggunakan standar yang
ditetapkan yaitu melalui mekanisme akreditasi. Puskesmas wajib untuk diakreditasi
secara berkala paling sedikit tiga tahun sekali, demikian juga akreditasi merupakan
salah satu persyaratan kredensial sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang bekerja sama dengan BPJS.
Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan
mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem
manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan
program, serta penerapan manajemen risiko, dan bukan sekedar penilaian untuk
mendapatkan sertifikat akreditasi.
Pendekatan yang dipakai dalam akreditasi Puskesmas adalah keselamatan
dan hak pasien dan keluarga, dengan tetap memperhatikan hak petugas. Prinsip ini
ditegakkan sebagai upaya meningkatkan kualitas dan keselamatan pelayanan.
25
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
26
DAFTAR PUSTAKA
Asmuji. 2014. Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media
Seniwati, S., Anugrahwati, R., Silitonga, J. M., Hutagaol, R., Gunawan, D., Sihura, S. S.
G., ... & Solehudin, S. (2022). Buku Manajemen Keperawatan.
27