Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN KEPERAWATAN PERENCANAAN DAN

PENGORGANISASIAN RUANG RAWAT INAP ANAK RUMAH SAKIT


IBU DAN ANAK BUNDA AISYAH

Disusun Oleh: Kelompok 1;


Fiqih Adi Kusumah (1420123049)
Ilham Jihad Akbar (1420123017)
Sinta Nur Aini (1420123160)
Tya Az-Zahra Raihan (1420123124)
Muhamad Rifki Aqsal Djilham (1420123153)
Wildan Fanani (1420123173)

PROGRAM S1 NON-REGULER
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS GALUH
CIAMIS
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadirat tuhan yang maha esa.
Karena berkat kemurahan-nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan
yang diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas “Perencanaan Manajemen
Keperawatan di Ruang Rawat Inap Anak”. Adapun maksud dan tujuan dari
penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa,
khusunya penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik,
namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki keterbatasan sebagai
manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari
segi tehnik penulisan maupun daftar isi, kami memohon maaf dan kritik serta
saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kamu
untuk dapat menyempurnakan makalah ini, terlebih juga dalam pengetahuan kita
bersama. Demikian makalah ini kami buat semoga bermanfaat.

Tasikmalaya, 31 oktober 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TINJAUAN TEORI.................................................................................................3
A. Definisi..........................................................................................................3
B. Manfaat Perencanaan....................................................................................3
C. Syarat perencanaan.......................................................................................4
D. Peyusunan Perencanaan................................................................................6
BAB III....................................................................................................................7
DESKRIPSI RUMAH SAKIT.................................................................................7
A. VISI MISI.....................................................................................................7
B. MOTTO RUMAH SAKIT............................................................................7
C. TUGAS POKOK...........................................................................................7
D. FALSAFAH KEPERAWATAN.....................................................................7
E. TUJUAN PELAYANAN KEPERAWATAN.................................................8
F. TUJUAN PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP
ANAK..................................................................................................................8
BAB IV..................................................................................................................10
APLIKASI PERENCANAAN...............................................................................10
A. UNSUR INPUT..........................................................................................10
B. UNSUR PROSES........................................................................................11
C. UNSUR OUTPUT......................................................................................12

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen adalah suatu proses merancang dan memelihara suatu
lingkungan dimana orang-orang yang bekerja sama didalam suatu
kelompok dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan seefisien
mungkin (H.Weihrich dan H. Koontz dalam Suarli dan Bahtiar, 2009).
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf
keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional
(Nursalam, 2013). Fungsi manajemen keperawatan sejalan dengan fungsi
manajemen secara umum yaitu pengorganisasian, perencanaan,
kepemimpinan, dan pengawasan (Suarli dan Bahtiar, 2009).
Perencanaan yang adekuat mendorong pengelolaan terbaik sumber
daya yang ada. Dalam perencanaan yang efektif, manajer harus
mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta
melakukan perubahan yang diperlukan untuk menjamin kontinuitas
pencapaian tujuan oleh unit, sehingga diperlukan kreatifitas dan
ketrampilan oleh manajer tersebut. Perencanaan merupakan proses yang
sangat penting dan menjadi prioritas dalam fungsi manajemen lainnya
(Marquis, 2010).
Manajemen keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang
menggunakan konsep-konsep manajemen yang di dalamnya meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dalam
rangka mencapai tujuan tertentu. Unsur-unsurnya dikelola oleh seorang
manajer yang meliputi orang, metode, materi, anggaran, waktu dan
pemasaran (Kusnanto, 2006). Pelaksanaan keperawatan effisiensi dan
effektivitas kegiatan setelah suatu rencana dibuat, dipengaruhi oleh
bagaimana individu-individu yang ada dalam satuan kerja perlunya
perencanaan baik dari hulu ke hilir akan membuat pelayanan keperawatan
menjadi tersusun dan sesuai target yang di rencanakan.

1
Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua
kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut.
Dengan perencanaan tersebut memungkinkan para pengambil keputusan
atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara berhasil
guna dan berdaya guna.
Dengan demikian, kelompok merasa perlu mengkaji situasi dan
kondisi ruangan RAWAT INAP ANAK RSIA BUNDA AISYAH
TASIKMALAYA yang hasilnya diharapkan dapat menemukan masalah
untuk dicari solusinya yang berhubungan dengan perencanaan khususnya
ketenagaan, sehingga pelayanan dan asuhan keperawatan di Ranap Anak
Rsisa Bunda Aisyah meningkat.
B. Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa mengetahui konsep teoritis dari fungsi perencanaan
yang terdiri dari:
a. Pengertian
b. Manfaat Perencanaan
c. Syarat-syarat Perencanaan
d. Penyusunan Perencanaan
2. Agar mahasiswa mengetahui aplikasi manajemen keperawatan dalam
proses perencanaan sebuah organisasi Rumah Sakit yang terdiri dari:
a. Deskripsi Rumah Sakit yang meliputi visi rumah sakit, misi, motto
rumah sakit, tugas pokok, falsafah keperawatan, tujuan pelayanan
keperawatan, tujuan pelayanan keperawatan di ruang rawat inap
anak.
b. Aplikasi perencanaan metode penugasan di ruangan rawat inap
RSIA BA Tasikmalaya.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Perencanaan adalah upaya manusia secara sadar memilih alternatif
masa depan yang dikehendaki dan kemudian mengarahkan sumberdaya
untuk mewujudkan tujuan (gitosudarmo,2001).
Perencanaan merupakan suatu proses pengambilan keputusan manajerial
yang mencakup penelitian lingkungan, penggambaran sistem organisasi
secara keseluruhan memperjelas visi, misi dan filosofi organisasi,
memperkirakan sumber daya organisasi, mengidentifikasi dan memilih
langkah-langkah tindakan, memperkirakan efektifitas tindakan dan
menyiapkan karyawan untuk melaksanakannya (Gilles, 1994)
Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah di
lakukan berdasarkan fakta-fakta, dan bukan berdasarkan emosi atau
anganangan saja. Fakta-fakta di ungkapkan dengan menggunakan data
untuk menunjang perumusan masalah. Perencanaan juga merupakan suatu
keputusan untuk mengerjakan sesuatu di masa yang akan datang yaitu
suatu tindakan yaitu suatu tindakan yang di proyeksikan di masa yang
akan datang. Salah satu tugas manajer yang terpenting di bidang
perencanaan adalah menetapkan tujuan jangka panjang dan pendek
organisasi berdasarkan analisis situasi di luar (eksternal) dan di dalam
(internal) organisasi.
B. Manfaat Perencanaan
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh oleh staf dan pimpinan jika
organisasi kesehatan (rumah sakit/puskesmas) memilliki sebuah
perencanaan (Muninjaya, 2004). Mereka akan mengetahui:
1. Tujuan yang ingin dicapai dan cara mencapainya.
2. Jenis dan struktur organisasi kesehatan (rumah sakkit/puskesmas)
yang di butuhkan
3. Jenis dan jumlah staf yang di inginkan, dan uraian tugasnya

3
4. Sejauh mana efektifitas kepemimpinan dan pengarahan yang
diperlukan
5. Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.
Selain itu, dengan perencanaan akan diperoleh keuntungan sebagai
berikut:
1. Perencanaan akan menyebabkan berbagai macam aktivitas organisasi
kesehatan (rumah sakit/puskesmas) untuk mencapai tujuan tertentu
dan dapat dilakukan secara teratur.
2. Perencanaan akan mengurangi atau menghilangkan jenis pekerjaan
yang tidak produktif.
3. Perencanaan dapat dipakai untuk mengukur hasil kegiatan yang telah
dicapai karena dalam perencanaan datetapkan berbagai standar.
Perencanaan memberikan suatu landasan pokok fungsi manajemen
lainnya, terutama untuk fungsi pengawasan.
Sebaliknya, pimpinan dan staf organisasi kesehatan (Rumah
sakit/puskesmas) juga perlu memahami bahwa perencanaan juga memiliki
kelemahan yaitu:
1. Perencanaan mempunyai batasan mengukur informasi dan fakta-fakta
di masa yang akan datang.
2. Perencanaan yang baik memerlukan sejumlah dana.
3. Perencanaan mempunyai hambatan psikologis bagi pimpinan dan staf
karena harus menggukur dan melihat hasil yang akan di capai.
4. Perencanaan menghambat timbulnya inisiatif gagasan baru untuk
mengadakan perubahan harus di tunda sampai tahap perencanaan
berikutnya
5. Perencanaan juga akan menghambat tindakan baru yag harus di ambil
oleh staf.
C. Syarat perencanaan
Suatu perencanaan yang baik tentunya harus dirumuskan. Perencanaan
yang baik paling tidak memiliki berbagai persyaratan yang harus di

4
penuhi, yaitu faktual dan realisis, logis dan rasional, fleksibel, dan
komprehensif.
1. Actual atau realistis. Artinya bahwa perencanaan yang akan ditetapkan
oleh organisasi kesehatan Rumah sakit/puskesmas harus sesuai dengan
fakta dan kondisi tertentu yang akan di hadapi oleh organisasi
kesehatan tersebut.
2. Logis dan rasional. Artinya bahwa perencanaan yang akan dirumuskan
dapat diterima oleh akal (logis) dan rasional sehingga dapat dilakukan.
3. Fleksibel Artinya bahwa oaerencanaan yang baik sifatnya fleksibel
dan sifatnya tidak kaku. Perencanaan tersebut harus bisa beradaptasi
dengan perubahan-perubahan yang akan terjadi dimasa mendatang.
4. Komitmen Artinya perencanaan yang baik harus memilih melahirkan
komitmen terhadap seluruh anggota organisasi untuk dapat bersama-
sama berupaya mewujukdan tujuan organisasi.
5. Komprehensif Artinya bahwa perencanaan yang baik harus
menyeluruh dan mengkoordinasi aspek-aspek yang terkait langsung
maupun tidak langsung terhadap suatu organisasi kesehatan (rumah
sakit/puskesmas). Perencanaan yang baik tidak hanya terkait denagan
satu bagian saja, akan tetapi juga kan mempertimbangkan koordinasi
dan integrasi dengan bagian lain dalam organisasi kesehatan tersebut.
6. Rencana harus mempermudah pencapaian tujuan organisasi. Perlu kita
ketahui bahwa rencana yang kita susun agar dengan maksud guna
mempermudah realisasi pencapaian tujuan dasar organisasi yang
sudah dari awal mempunyai visi dan misi bersama yang sudah pasti
dan terperinci pelaksanaannya dengan tidak mempersulit tujuan awal
dan dasar organisasi. Rencana harus dibuat oleh orang –orang yang
benar-benar memenuhi tujuan organisasi kesehatan (Rumah
sakit/puskesmas) rencana herus dibuat oleh orang-orang yang benar-
benar mendalami teknik perencanaan.
7. Rencana harus diteliti secara merinci Ketelitian dalam penyusunan
rencana sangat diperlukan, karena ini menyangkut berhasil tidaknya

5
suatu rencana dalam perealisasinya. Langkah pertimbangan sebelum
perealisasian sangat penting untuk merinci dan menentukan apa saja
yang benar-banar diperlukan baik dalam hal perencanaannya maupun
perealisasiannya.
8. Rencana tidak boleh lepas dari pemikiran pelaksanaan Rencana yang
dibuat harus benar-benar konsisten terhadao tujuan dan tidak lepas
dari pemikiran pelaksanaan agar tidak terjadinya pemyimpangan dari
tujuan awal dan mempercepat proses perealisasian denngan secara
efektif dan efisien.
D. Peyusunan Perencanaan
Unsur Input/Masukan: 5M
1. Ketenagaan (kualitas dan kuantitas) (MAN)
2. Sumber Dana: (APBN) dan (pendapatan fungsional RS) (MONEY)
3. Fasilitas/Alat/Bahan dan obat-obatan (MATERIAL)
4. Metode/Standar/Pedoman/Prosedur tetap (METODE)
5. MARKET
Unsur Proses :
1. Proses Asuhan Keperawatan (penerapan proses keperawatan)
2. Proses Manajemen pelayanan/operasional Keperawatan (penerapan
proses manajemen), dengan fungsi-fungsi manajemen : POSAC
3. Proses Manajemen Bimbingan PKK bagi Mhs. Praktikan (penerapan
proses manajemen) dengan fungsi-fungsi POSAC
Unsur Out Put/Keluaran :
Efisiensi ruang rawat (BOR, LOS, BTO, TOI)

6
BAB III
DESKRIPSI RUMAH SAKIT
A. VISI MISI
VISI
Menjadi Rumah Sakit Islami Yang Profesional, Terpercaya Dengan
Memberikan Pelayanan Prima Dan Komprehensif.
MISI
Misi Menerapkan Syariat Islam Dalam Memberikan Pelayanan Dan
Pengelolaan Rumah Sakit, Yaitu Ta’awun, Tawashi Dan Fastabikhul
Khoirot, Memberikan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu, Profesional,
Ramah, Bersahabat, Cepat Dan Tepat Serta Mewujudkan Tim Islami Yang
Profesional, Dinamis, Inovatif Dan Berdedikasi Tinggi.
B. MOTTO RUMAH SAKIT
“Sahabat Kesehatan Bunda dan Buah Hati”
C. TUGAS POKOK
Menurut WHO (World Health organization) rumah sakit merupakan
bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi
menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif) kepada Masyarakat.
Rumah sakit juga merupakan pusat pelatihan bagi tenaga Kesehatan dan
penelitian medis.
Menurut UU no. 44/2009: Rumah sakit adalah institusi pelayanan
Kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan Kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan Kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
dan gawat darurat.
Menurut keputusan Menteri Kesehatan republic inodnesi No.
340/MENKES/PER/III/2010 adalah: Rumah sakit adalah institusi
pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan Kesehatan

7
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat.
D. FALSAFAH KEPERAWATAN
Setiap manusia memerlukan falsafah dalam dirinya. Karena dengan
falsafah seseorang dapat mengartikan nilai, kepercayaan dan pendapat
mereka tentang dunia, dan menginformasikan ide-ide yang dimilikinya.
Falsafah hadir dalam diri seseorang berdasarkan pada pengalaman hidup
yang dialaminya, dari cara mereka mengevaluasi suatu pengamatan dan
percobaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Falsafah
dalam keperawatan sendiri merupakan keyakinan perawat terhadap nilai-
nilai yang dimilikinya, yang dapat meningkatkan kemampuan perawat
dalam mengaplikasikan teori keperawatan dan memberikan ruang bagi
perawat untuk lebih memahami tentang keperawatan terutama yang
berkaitan dengan praktik keperawatan (Mcintyre & Mcdonald 2013).
Falsafah keperawatan juga berhubungan erat dengan hubungan yang
holistik menyeluruh yang berpusat pada klien sebagai sasaran dan layanan
yang diberikan juga tidak hanya berpusat pada individu yang sakit
melainkan individu yang sehat juga (Asmadi, 2008).
E. TUJUAN PELAYANAN KEPERAWATAN
Keperawatan merupakan bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejateraan
manusia. Pelayanan keperawatan adalah upaya untuk membantu individu
baik yang sakit maupun yang sehat, dari lahir hingga meninggal dalam
bentuk pengetahuan, kemauan dan kemampuan yang dimiliki.
F. TUJUAN PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP
ANAK
Ruang perawatan anak merupakan salah satu dari Ruang Rawat Inap di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Aisyah yang memberikan pelayanan
pada anak yang sakit. Ruang Perawatan Anak memberikan kenyamanan
kepada pasien dengan memberikan pelayanan professional, handal dan
keramahan staff, serta fasilitas yang memadai. Ruang perawatan terdiri

8
dari 2 lantai yaitu Lantai 3 dengan 4 kamar kls 1 BPJS kls 3 BPJS VIP A
1, VIP B 2, VIP
C 2 dan VVIP 1 kamar, Lantai 4 terdiri dari 5 kamar dengan kls BPJS kls
2:d ada 3 kamar, kls 3: 1 kamar dan VIP C 1 kamar.

9
BAB IV

APLIKASI PERENCANAAN
A. UNSUR INPUT
Masukan 5 M (Man, Money, Material, Metode, Market
1. Man
Sumber daya manusia yang memadai dilihat dari indikator mutu
lulusan yang di terima oleh pihak manajer yaitu bagian SDM yang
khusus menyeleksi dari tingkat pendidiakn dari (DIII, S,Kep dan
S,Kep,Ners)
2. Money
Pendapatan dan pengeluaran
a. Pendapatan
Pendapatan ruangan sudah di anggarkan dari bagian keuangan
yang didapat dari yayasan keluarga besar Bunda Aisyah anggaran
ranap selalu tersedia namun perlu ada dengan laporan bila ada
barang atau fasilitas ranap yang perlu dai tambah dan rusak
b. Pengeluaran
Bila ada fasilitas yang perlu diganti atau rusak
3. Material

10
4. Metode

Berikut merupakan metode asuhan keperawatan


5. Market
Promosi dilakukan melalui media sosial baik Website dan Instagram,
Twiter, Whatsaap, Facebook dll. Serta dari kerja sama dr. yang
membuka praktek diluar Rumah Sakit.
B. UNSUR PROSES
1. Manajemen keperawatan (Asuhan keperawatan)

2. POSAC
Coba cari di google

11
3. Manajemen PKK Bagi mahasiswa praktikan
Rumah sakit sudah jarang menerima mahasiswa praktikan karena dr
kandungan sudah tidak mengajar lagi, dulu sempat mengajar di
POLTEKES KEMENKES TASIKMALAYA
C. UNSUR OUTPUT
Efisiensi ruang rawat inap anak
1. BOR
Menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat
tidur pada satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran
tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai
parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI, 2005).
Rumus BOR:
Jumlah hari perawatan rumah sakit X 100%
(Jumlah TT X Jumlah hari dalam satu periode)
Persentase BOR 60% - 85%/tahun merupakan standar nilai dari
DEPKES RI, bila rata-rata tingkat penggunaan tempat tidur di
bawah 60% berarti tempat tidur yang tersedia di rumah sakit belum
dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan apabila lebih dari
85% dapat menjadi risiko terjadinya peningkatan infeksi
nosocomial.
2. AVLOS (AVERAGE LENGTH OF STAY)
AVLOS menurut Depkes RI (2005) adalah ratarata lama rawat seorang
pasien. Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat
efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan. Secara
umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).
Rumus AVLOS =
Jumlah lama dirawat
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).
Jadi apabila nilai AVLOS dibawah 6 ada kemungkinan pelayanan
yang jelek atau sebaliknya (tinggal melihat jenis kepulangan pasien).

12
Bila lebih dari 9 kemungkinan tingkat efisiensi pelayanan buruk,
gambaran mutu pelayanan keperawatan yang jelek.
3. Indicator BOR LOS di ruang rawat inap anak RSIA Bunda Aisyah
a. bulan Agustus
No Bulan BOR LOS TOI BTO
1 Agustus 72,7% 2,5 hari 1,14 hari 6,72 kali

b. Bulan September dan oktober


Jumlah bed : Lt3 16 bed, Lt4 11 bed
Jumlah pasien bulan September : 69 orang
Jumlah pasien bulan oktober : 79 orang
Jumlah hari rawat : 399 (total semua pasien pada bulan September
dan oktober.
BOR = Jumlah hari perawatan rumah sakit X 100%
(Jumlah TT X Jumlah hari dalam satu periode)
= 399 X 100%
27 X 30
= 399 X 100%
810
= 49,2%
LOS = Jumlah lama dirawat
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
= 399
148
= 2,7
No Bulan BOR LOS
1 Agustus 72,7% 2,5
2 September dan 49,2% 2,7
oktober
Jumlah 121,9 5,2
Rata-Rata 60,9 % 2,6

13
4. Analisa SWOT
a. Analisa Faktor internal
BOBOT RATING SKOR
NO KEKUATAN
STRENGHT
1 Pelayanan keperawatan yang
memadai sehingga minat
0,16 4 0,48
masyarakat untuk dirawat di RSIA
Bunda Aisyah cukup tinggi
2 Akreditasi utama 0,17 4 0,68
3 Kepuasan pasien 0,16 4 0,48
4 Laboratorium lengkap 0,18 3 0,62
5 Jenis pemasukan / pendapatan 0,16 4 0,48
6 Lokasi strategis 0,17 4 0,68
TOTAL SKOR 1 3,42

BOBOT RATING SKOR


NO KELEMAHAN
WEAKNESS
1 Jumlah kebutuhan tenaga
kepegawaian di RS IA
Bunda Aisyah saat ini
belum mencukupi 0,24 3 0,72
kebutuhan dalam
memenuhi pelayanan rawat
inap (perawat ;aki-laki)
2 Perawat memiliki tugas
0,26 2 0,78
yang rangkap
3 Sarana dan prasarana
0,27 3 0,81
masih ada kekurangan
4 Penggunaan APD dalam 0,23 3 0,69

14
melakukan asuhan
keperawatan
TOTAL SKOR 1 3

b. Analisa Faktor Eksternal

NO PELUANG
OPPORTUNITY
1 Penggunaan media sosial untuk
0,28 4 1,12
promosi Rumah Sakit
2 Adanya kesempatan melanjutkan
0,25 4 1
pendidikan ke jenjang lebih tinggi
3 Meningkatkan kerjasama dengan
0,28 4 0,84
pelayanan kesehatan lainnya
4 Adanya kesempatan menambah
anggaran untuk pembelian alat yang 0,19 4 0,57
belum diadakan di ruangan
TOTAL SKOR 1 3,53

NO ANCAMAN
THREAT
1 Adanya pelayanan kesehatan
swasta seperti klinik Dokter
0,32 3 0,96
mandiri dan klinik rawat inap di
wilayah Indihiang
2 Adanya ancaman penularan
penyakit Covid-19 di era pandemi
0,33 3 0,99
baik terhadap tenaga kesehatan
ataupun pasien lainnya
3. Adanya stigma masyarakat jika
0,35 3 1,4
periksa ke Rumah Sakit akan di

15
anggap mengalami penyakit
Covid-19
TOTAL SKOR 1 3,35

DISTRIBUSI PENDIDIKAN KEPERAWATAN di


RUANG RAWAT INAP RSIA BUNDA AISYAH
14

12

10

0
D III S1 S1 + Ners

INIDKATOR 10 PENYAKIT TERBESAR DI RUANG


RAWAT INAP RSIA BUNDA AISYAH
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
A RE UE IA S
I D BP GE PA DR DS TB
PHO DI
A IS NG ON DA &K
Y DE OM K
T U KD
AM E
E M PN
D

16

Anda mungkin juga menyukai