Anda di halaman 1dari 16

ORGANISASI MANAJEMEN

Manajemen Pelayanan Kebidanan dan Perencanaan Dalam


Pelayanan Kebidanan

Dosen Pembimbing :

Willa Folona, SST, M.Keb

Disusun Oleh
1. Agustina Norma Damayanti (P3.73.24.3.15.041)
2. Dewi Setianingsih (P3.73.24.3.15.047)
3. Dinda Pratiwi Putri (P3.73.24.3.15.051)
4. Halimah Dwi Putriyanti (P3.73.24.3.15.057)
5. Ristianti Agustin (P3.73.24.3.15.070)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


JAKARTA III
PRODI D-IV KEBIDANAN
TAHUN AJARAN 2016-2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
rahmat karunia-Nya yang telah memberi kesehatan untuk menyelesaikan makalah
tentang Manajemen Pelayanan Kebidanan dan Perencanaan Dalam Pelayanan
Kebidanan.

Makalah ini disusun dalam rangka mengerjakan tugas mata kuliah


Organisasi Manajemen. Dalam menyusun makalah ini kami banyak menemukan
hambatan dan kesulitan. Namun berkat bantuan, bimbingan dan pengarahan dari
beberapa pihak akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, Kami
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Semoga bantuan yang telah diberikan kepaada kami mendapat balasan yang
sesuai dari Tuhan Yang Maha Esa. Kami menyadari akan keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan yang dimiliki sehingga penulisan makalah ini masih jauh dari
sempuna. Oleh karena itu dengan lapang hati, kami bersedia menerima kritik dan
saran yang bersifat membangun guna memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan kemajuan kami pada khususnya.

Jakarta, September 2017


Tim Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................ ii


Daftar isi ................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................2
1.3 Tujuan ..........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Manajemen Pelayanan Kebidanan ...............................................................3
2.2 Perencanaan Dalam Pelayanan Kebidanan ..................................................5
2.3 Contoh Perencanaan Manajemen Pelayanan Kebidanan di BPS ...............10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ................................................................................................13
3.2 Saran ...........................................................................................................13

Daftar Pustaka ........................................................................................................14


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bidan merupakan salah satu profesi tertua sejak adanya peradaban umat
manusia. Bidan muncul sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan
menolong ibu yang melahirkan. Peran dan posisi bidan dimasyarakat sangat
dihargai dan dihormati karena tugasnya yang sangat mulia, memberi semangat,
membesarkan hati,mendampingi, serta menolong ibu yang melahirkan sampai
ibu dapat merawat bayinya dengan baik. Bidan sebagai pekerja profesional
dalam menjalankan tugas dan prakteknya, bekerja berdasarkan pandangan
filosofis yang dianut, keilmuan, metode kerja, standar praktik pelayanan serta
kode etik yang dimilikinya.
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang merupakan salah satu dari
praktik kebidanan tentunya seorang bidan memiliki hak dan kewajiban. Dalam
hal ini asuhan kebidanan adalah bantuan yang diberikan oleh bidan kepada
individu pasien atau klien yang pelaksanaannya dilakukan dengan cara
a. Bertahap dan sistematis
b. Melalui suatu proses yang disebut manajemen kebidanan.
Dua hal dasar yang harus dipenuhi, dimana ada keseimbangan antara
tuntutan profesi dengan apa yang semestinya didapatkan dari pengembanan
tugas secara maksimal. Memperoleh perlindungan hukum dan profesi
sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar profesi dan Standar Operasional
Prosedur (SOP) merupakan salah satu hak bidan yang mempertahankan
kredibilitasnya dibidang hukum serta menyangkut aspek legal atas dasar
peraturan perundang-undangan dari pusat maupun daerah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi operasional ?
2. Bagaimana langkah – langkah dalam manajemen pelayanan kebidanan ?
3. Bagaimana perencanaan dalam manajemen pelayanan kebidanan ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi operasional
2. Mengetahui langkah – langkah dalam manajemen pelayanan kebidanan
3. Mengetahui perencanaan dalam manajemen pelayanan kebidanan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Manajemen Pelayanan Kebidanan


2.1.1. Definisi Operasional
Manajemen adalah ilmu atau seni bagaimana sumber daya
secara efisien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan lulus
pendidikan bidan, mendapat izin dan terdaftar secara legal untuk
melakukan praktek kebidanan. (ICM / WHO ).
Pelayanan Kebidanan merupakan bagian dari integral dari
pelayanan kesehatan yang berfokus pada pelayanan kesehatan
perempuan, bayi baru lahir dan anak balita.
Buku 50 tahun IBI, 2007, Manajemen kebidanan adalah
pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode
pemecahan masalah secara sistematis mulai dari pengkajian, analisis
data, diagnosis kebidanan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Manajemen pelayanan kesehatan adalah suatu metode
pengaturan, pengorganisasian pikiran dan tindakan dalam suatu
urutan yang logis dan menguntungkan baik bagi pasien maupun
petugas kesehatan.
Menurut Depkes RI, 2005, Manajemen kebidanan adalah
metode dan pendekatan pemecahan masalah ibu dan anak yang
khusus dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan
kepada individu, keluarga dan masyarakat.
Helen Varney (1997), Manajemen kebidanan adalah proses
pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk
mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,
penemuan-penemuan, keteranpilan dalam rangkaian tahapan yang
logis untuk pengambilan suatu keputusan berfokus pada klien.

2.1.2. Langkah-Langkah Dalam Manajemen Pelayanan Kebidanan


(P1, P2, P3)
Langkah– langkah Manajemen Pelayanan Kebidanan dibagi 3
yaitu :
a. P1 ( Perencanaan )
Perencanaan adalah proses untuk merumuskan masalah
kegiatan, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia,
menetapkan tujuan kegiatan yang paling pokok dan menyusun
langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (
landasan dasar ).
Contoh :
1) Jadwal Pelayanan ANC di Posyandu, Puskesmas.
2) Rencana Pelatihan untuk kader, tenaga kesehatan

b. P2 ( Pengorganisasian )
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan
menggolong-golongkan, dan mengatur berbagai kegiatan,
penetapan tugas-tugas dan wewenang seseorang dan
pendelegasian wewenang dalam rangka pencapaian tujuan
layanan kebidanan.
Inti dari pengorganisasian adalah merupakan alat untuk
memadukan atau sinkronisasi semua kegiatan yang berasfek
personil, finansial, material dan tata cara dalam rangka mencapai
tujuan pelayanan kebidanan yang telah di tetapkan.
Contoh : P2 (Pelaksanaan )
1) Puskesmas
2) Puskesmas Pembantu
3) Polindes dan Pembantu
4) Balai Desa

c. P3 (Penggerakan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian)


Penggerakan dan Pelaksanaan adalah suatu usaha untuk
menciptakan iklim kerja sama di antara pelaksanaan program
pelayanan kebidanan sehingga tujuan dapat tercapai secara
efektif dan efisien.
Fungsi manajemen ini lebih menekankan bagaimana
seseorang manajer pelayanan kebidanan mengarahkan dan
menggerakkan semua sumber daya yang ada untuk mencapai
tujuan pelayanan kebidanan yang telah di sepakati.
Contoh :
1) Pencatatan dan pelaporan ( SP2TP )
2) Supervisi
3) Stratifikasi Puskesmas
4) Survey

2.2. Perencanaan Dalam Manajemen Pelayanan Kebidanan


Perencanaan Dalam Pelayanan Kebidanan Adalah suatu proses
mempersiapkan secara sistimatis kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Seorang Bidan haruslah berfikir logikatik, analitis, sistematik, teruji secara
empiris, memenuhi sifat pengetahuan umum yaitu : objektif, umum dan
memiliki metode ilmiah.
Untuk membuat perencanaan kita harus mengetahui si-a-bi-di-ba
• Si ( siapa yg akan membuatnya )
• A ( apa yg hrs direncanakan )
• Bi ( bila dilaksanakan )
• Di ( dimana tpt pelaksanaan )
• Ba ( bagai mana hasilnya )
Pengorganisasian dalam pelayanan kebidanan pengorganisasian,
pengarahan, pengawasan, pengkoordinasiann dan penilaiaan terhadap su,ber,
tatacara dan kesanggupan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan dan
tuntutan terhadap kesehatan, perawatan kedokterab serta lingkungan yang
sehat dengan ja;an menyediakan dan menyelenggarakan berbagai upaya
kesehatan yang ditunjukan kepada perseorangan, keluarga, kelompok dan atau
masyarakat. (Dr. Suparyanto, 2009).
Perencanaan dalam manajemen pelayanan kebidanan merupakan
bagian dari administrasi kesehatan, yang mana terdiri atas 3 unsur pokok, yaitu:

a. Input
Input (masukan) adalah segala sesuatu yg dibutuhkan untuk dapat
melaksanakan pekerjaan manajemen. Input berfokus pada sistem yang
dipersiapkan dalam organisasi dari menejemen termasuk komitmen, dan
stakeholder lainnya, prosedur serta kebijakan sarana dan prasarana fasilitas
dimana pelayanan diberikan.
Semua hal yang diperlukan untuk terselenggaranya suatu pelayanan
kesehatan .Unsur masukan yang terpenting adalah tenaga ,dana dan sarana
.Secara umum di sebutkan apabila tenaga dan sarana kuantitas dan
kualitas.tidak sesuai standar yang ditetapkan ,serta jika dana yang tersedia
tidak sesuai dengan kebutuhan ,maka sulitlah diharapkan bermutunya
pelayanan kesehatan .
Menurut Komisi Pendidikan Administrasi Kesehatan Amerika Serikat,
input ada 3 macam, yaitu:
 Sumber (resources)
Sumber (resources) adalah segala sesuatu yang dapat dipakai untuk
menghasilkan barang atau jasa. Sumber (resources) dibagi 3 macam:
 Sumber tenaga (labour resources) dibedakan atas:
 Tenaga ahli (skilled): dokter, bidan, perawat
 Tenaga tidak ahli (unskilled): pesuruh, penjaga.
 Sumber modal (capital resources), dibedakan menjadi:
 Modal bergerak (working capital): uang, giro
 Modal tidak bergerak (fixed capital): bangunan, tanah, sarana
kesehatan.
 Sumber alamiah (natural resources) adalah segala sesuatu yang
terdapat di alam, yang tidak termasuk sumber tenaga dan
sumber modal.

 Tatacara (prosedures)
Tatacara (procedures): adalah berbagai kemajuan ilmu dan
teknologi kesehatan yang dimiliki dan yang diterapkan.

 Kesanggupan (capacity)
Kesanggupan (capacity): adalah keadaan fisik, mental dan biologis
tenaga pelaksana.
Menurut Koontz input manajemen Merujuk pada sumber-sumber yang
diperlukan untuk melaksanakan aktifitas yang meliputi :
1) Man : Tenaga yang di manfaatkan.
Contoh : Staf atau Bidan yang kompeten
2) Money : Anggaran yang di butuhkan atau dana untuk program
3) Material : Bakau atau materi ( sarana dan prasarana ) yang dibutuhkan
4) Metode : Cara yang di pergunakan dalam bekerja atau prosedur kerja
5) Minute / Time : Jangka waktu pelaksanaan kegiatan program
6) Market : Pasar dan pemasaran atau sarana program

b. Proses
Proses (process) adalah langkah yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Proses dikenal dengan nama fungsi
manajemen. Pada umumnya, proses ataupun fungsi manajemen
merupakan tanggung jawab pimpinan. Pendekatan proses adalah semua
metode dengan cara bagaimana pelayanan dilakukan.
Semua tindakan yang dilakukan pada waktu menyelenggarakan
pelayanan kesehatan. Tindakan tersebut dapat dibedakan atas dua macam,
yakni tindakan medis dan tindakan non medis. Secara umum disebutkan
apabila kedua tindakan ini tidak sesuai dengan standar yang di tetapkan,
maka sulitlah di harapkan bermutunya pelayanan kesehatan.
Penilaian terhadap proses adalah evaluasi terhadap dokter dan profesi
kesehatan dalam me-manage pasien. Kriteria umum yang digunakan
adalah derajat dimana pengelolaan pasien, konform dengan standar-
standar dan harapan-harapan masing-masing proses.
Sebagai contoh adalah tindakan yang dilakukan saat menyelenggarakan
pelayanan kesehatan. Tindakan tersebut adalah tindakn medis dan
tindakan non medis
Proses dalam perencanaan dalam manajemen pelayanan kebidanan
adalah dengan memonitor tugas atau kegiatan yang dilaksanakan. Meliputi
Manajemen Operasional dan Manajemen asuhan, mulai dari:
 Perencanaan ( P1 )
 Pengorganisasian ( P2 )
 Penggerakan dan pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian ( P3 )
c. Output
Output adalah hasil dari suatu pekerjaan manajemen. Untuk
manajemen kesehatan, output dikenal dengan nama pelayanan kesehatan
(health services). Hasil atau output adalah hasil pelaksanaan kegiatan.
Output Yaitu yang menunjuk pada penampilan
(perfomance) pelayanan kesehatan Penampilan daat di bedakan atas dua
macam. Pertama, penampilan aspek medis pelayanan kesehatan. Kedua,
penampilan aspek non medis pelayanan kesehatan. Secara umum di
sebutkan apabila kedua penampilan ini tidak sesuai dengan standar yang
telah di tetapkan maka berarti pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
bukan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Dalam output perencanaan manajemen pelayanan kebidanan ini
terdapat Cakupan Kegiatan Program, yaitu :
1) Jumlah kelompok masyarakat yang sudah menerima layanan
kebidanan (memerator), di bandingkan dengan jumlah kelompok
masyarakat yang menjadi sasaran program kebidanan. (Denominator)
2) Pelayanan yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan kebidanan
(Mulai dari KIE, Asuhan Kebidanan, dan sebagainya)
Contoh :
a) Kesejahteraan ibu dan janin
b) Kepuasan Pelanggan
c) Kepuasan bidan sebagai provider
2.3. Contoh Perencanaan Manajemen Pelayanan Kebidanan Di Bidan
Praktek Swasta
Perencanaan manajemen pelayanan kebidanan di BPM Hj.Hendriati
Jl.Madukoro Raya No.54 Semarang
Rencana Pelayanan Kebidanan:
1. Kelas Ibu Hamil
a. Perencanaan (P1)
1) Tujuan Kegiatan
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu
agar memahami tentang Kehamilan, keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan dan persiapan persalinan.
2) Sasaran kelas ibu hamil peserta kelas ibu hamil :
Sasaran kelas ibu hamil di BPM Hj.hendriati ini adalah ibu
hamil dengan usia kehamilan >28 minggu (Trimester 3). Jumlah
peserta kelas ibu hamil maksimal sebanyak 15 orang setiap
kelas.
3) Sarana dan Prasarana
a) Matras 15 buah
b) Pengeras suara
c) Ruangan untuk kapasitas 15 orang 6 x 5 m.
d) Leaflet atau buklet
4) Tempat dan Lokasi
Kelas ibu hamil ini akan dilaksanakan di satu ruangan yang
ada di BPS Hj.Hendriati dengan ukuran 6 x 5 m
5) SDM
Asisten bidan 3 orang
6) Strategi dan Kemitraan
Bekerjasama dengan Prenagen
7) Keuangan dan Pendanaan
Modal pribadi Rp. 1.000.000
Sponsor dari prenagen Rp. 250.000
Rencana anggaran dan pendapatan :
a) Pendapatan
Senam hamil Rp. 20.000/orang

Lama Banyaknya Pendapatan

Rp 300.000 – Rp

1 bulan 400.000
15-20 orang
1 tahun Rp 3.600.000 – Rp
4.800.000

b) Pengeluaran
Matras 15 buah @ Rp. 50.000 : Rp. 750.000
Buklet : Rp. 25.000
Gaji 3 asisten khusus senam hamil/bulan : Rp. 150.000

b. Pengorganisasian (P2)
Pembagian tugas ketenagaan

Tenaga Tugas

1 asisten bidan Sebagai instruktur senam hamil

Sebagai pengatur posisi ibu saat senam


hamil
1 asisten bidan
Membenarkan posisi ibu saat senam
hamil

1 asisten bidan Menyajikan materi

c. Penggerakan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Pengendalian (P3)


1) Penggerakan dan Pelaksanaan
a. Pertemuan kelas ibu hamil dilakukan 4 kali dalam 1 bulan.
Materi kelas ibu hamil yang akan disampaikan disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi ibu hamil
b. Senam hamil dilaksanakan 1x/minggu dan dilakukan setiap
awal pertemuan
c. Waktu pertemuan setiap hari minggu pagi selama 60 menit
termasuk sanam hamil dan penyampaian materi.

2) Pengawasan dan Pengendalian


Pengawasan dan pengendalian kelas ibu hamil di BPS
Hj.hendriati ini dilakukan dengan :
 memonitor peserta (keadaan dan minat peserta, kehadiran ),
memonitor sarana prasana yang ada dan memonitor
keefektifan waktu.
 Pemantauan dengan penyusunan laporan pada setiap selesai
melaksanakan kelas ibu hamil. Isi laporan minimal memuat
tentang : Waktu pelaksanaan , Jumlah peserta
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Pada dasarnya untuk melakukan manajemen kebidanan memang harus
melewati beberapa tahap. Seperti dikemukakan Hellen Varney ada 7 langkah
sedangkan dari depkes menyatakan 5 langkah. Pada prinsipnya masing-masing
pendapat sama, hanya berbeda dalam cara pendokumentasiannya. Namun
dalam penerapannya nanti tidaklah harus kaku menggunakan 5 langkah atau 7
langkah yang perlu diingat bahwa dalam manajemen kebidanan tersebut
dilakukan secara sistematis dengan metode pendekatan tertentu dalam
membantu pemecahan masalah kesehatan ibu dan anak. Secara umum konsep
manajemen kebidanan berkualitas meliputi :
1. Manajemen dilakukan melalui pendekatan dengan mengidentifikasi
kebutuhan konsumen.
2. Meliputi seluruh kegiatan.
3. Meliputi seluruh aspek pelayanan dan dedikasi aktif seluruh staf untuk
mengidentifikasi seluruh konsumen.
4. Memberikan pelayanan secara berkesinambungan.
5. Memonitor kepuasan konsumen.
6. Memahami kebutuhan dan memantau perubahan yang terjadi melalui
pemantauan ulang.
7. Meningkatkan sumber daya untuk mengembangkan kualitas tindakan dab
pelayanan khusus secara tetap melalui prosedur dan system informasi yang
fleksibel.
3.2. Saran
Penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk lebih jauh
memahami makalah ini dan dapat memberikan kritik dan saran yang sifatnya
membangun
DAFTAR PUSTAKA

1. Scribd. (“__”). Tugas Bu Lis Manajemen. Diperoleh pada 30 Agustus


2017 dari https://www.scribd.com/doc/195431084/Tugas-Bu-Lis-
Manajemen pukul 13.03 WIB
2. Simatupang, Erna Juliana. 2008. Manajemen Pelayanan Kebidanan.
Jakarta: EGC.
3. Stikeskusumahusada. Materi Konsep Kebidanan. Diperoleh pada 30
Agustus 2017 dari
http://www.stikeskusumahusada.ac.id/images/file/10.pdf pukul 13.38
WIB
4. Syahlan, J.H.Dr. SKM. 1996. Kebidanan Komunitas. Jakarta: Yayasan
Bina Sumber Daya Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai