Anda di halaman 1dari 65

i

STAGE
PRAKTIK KEBIDANAN FISIOLOGIS HOLISTIK KEHAMILAN

NAMA MAHASISWA : RINI WIDIASTUTI


NIM : 221143103
TEMPAT PRAKTIK : PUSKESMAS SINGKAWANG SELATAN II
TANGGAL PRAKTIK : 14 November- 10 Desember 2022
PEMBIMBING : NURMALA SARI M.Tr.Keb

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK JURUSAN KEBIDANAN
PRODI KEBIDANAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN
TAHUN 2022

i
ii

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN FISIOLOGIS HOLISTIK KEHAMILAN


PADA Ny. P DENGAN NYERI PUNGGUNG DI PUSKESMAS SINGKAWANG
SELATAN II
KOTA SINGKAWANG TAHUN 2022

Diusulkan Oleh:

RINI WIDIASTUTI
NIM : 221143103

Telah disetujui oleh Pembimbing


Di Pontianak Pada Tanggal Desember 2022

Pembimbing Utama Pembimbing Lahan

Nurmala Sari M.Tr.Keb Filisia Delis S.Tr.Keb


NIP. 19910914 2020122007 NIP198411202009022009

Ketua Program Profesi Bidan

Riska Regia Catur Putri,S.S.T.,M.K.M


NIDN. 4022088501

ii
iii

BIODATA

Nama : RINI WIDIASTUTI


Tempat, Tanggal Lahir : 26 Februari 1978
Agama : Islam
Alamat : Kompleks Kowina Indah Blok I NO 13
No. Telphone : 085249709339
Alamat email : riniwidiaz262@gmail.com
Nama Orang Tua
1. Ayah : H.Machmud Hasan
2. Ibu : Hj. Asmani Minan
Nama Suami : Darwin S.Ip
Nama Anak
1. Tara Chalisa
2. Daran Ziandra
3. Devan Danendra

Jenjang Pendidikan
1. SD Negeri No. 05 Pontianak Tahun 1990
2. SMP Negeri No. 01 Pontianak Tahun 1993
3. SPK Dep Kes Pontianak Tahun 1996
4. Program Pendidikan Bidan Dep Kes Pontianak Tahun 1997
5. D III Akademi Kebidanan Singkawang Tahun 2015
6. D4 Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2021

Jenjang Karir
1. Bidan Pegawai Tidak Tetap Kabupaten Sanggau Tahun 1997
2. Bidan Pegawai Tidak Tetap Kabupaten Sintang Tahun 2000
3. Puskesmas Kelurahan Sei Garam Singkawang Tahun 2010
4. Puskesmas Kelurahan Bukit Batu Singkawang Tahun 2015
5. Puskesmas Pembantu Sagatani Singkawang Tahun 2020-Sekarang

iii
iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas rahmat dan karunia yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Kasus ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan stase Fisiologis
Holistik kehamilan dalam kegiatan praktik klinik Program Profesi Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Pontianak.
Dalam penyusunan Laporan Kasus ini, penulis ingin mengucapakan terima kasih
kepada :
1. Dr. Kelana K. Dharma, S.Kp., M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
2. Dini Fitri Damayanti, S. SiT, M. Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Pontianak.
3. Riska Regia Catur Putri,S.S.T.,M.K.M selaku Ketua Program Profesi Bidan
4. Nurmala Sari,M.Tr.Keb Selaku Pembimbing Institusi yang Sudah Banyak
Memberikan Masukan dan Saran dalam Laporan Kasus Ini.
5. Seluruh dosen beserta staf administrasi dan staf perpustakaan Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Pontianak.
6. Ningsih Handayani SKM selaku Kepala Puskesmas Singkawang Selatan II
7. Filisia Delis S.Tr.Keb selaku Clinical Instruktur Puskesmas Singkawang Selatan II
8. Ny P yang sudah bersedia untuk menjadi pasien dalam laporan kasus ini.
Keluarga yang selalu memberikan inspirasi, motivasi, cinta serta doa yang tulus dan
ikhlas dalam menjalani pendidikanDengan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
dalam menyelesaikan laporan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan Laporan Kasus ini. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna perbaikan Laporan Kasus ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Laporan Kasus ini berguna bagi pembaca dan
tenaga kesehatan umumnya serta penulis dan tenaga bidan khususnya.

Pontianak, Desember 2022

Penulis

iv
v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. ii
BIODATA ..................................................................................... .................. iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI..................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 4
D. Manfaat Penulisan.. .................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Kehamilan ................................................................................................... 6
1. Pengertian ............................................................................................. 6
2. Tanda dan Gejala .................................................................................. 6
3. Perubahan Fisiologis................................................................................ 9
4. Perubahan Psikologis............................................................................. 12
5. Penatalaksanaan .................................................................................... 12
6. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil.................................................................. 16
7. Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester III........................................ 17
8. Konsep Nyeri Punggung………………….......................................... 19
9. Massage Pregnancy……………………….......................................... 29
B. Nyeri Punggung Dalam Kehamilan Berdasarkan Tinjauan EBM............. 36
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Manajemen Pengkajian Kasus..................................................................... 39
B. Manajemen Asuhan Kebidanan .................................................................. 44
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................. 47
BAB VI KESIMPULAN
A. Kesimpulan..................................................................................................... 52
B. Saran.................................................................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA
CRITICAL APRAISSAL
DOKUMENTASI

v
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan adalah peristiwa yang didahului dengan bertemunya sel telur


atau ovum dengan sel sperma. Proses kehamilan akan berlangsung selama kira-
kira 9 bulan kalender, atau 40 minggu, atau 280 hari yang dihitung dari hari
pertama periode menstruasi terakhir.(Yuliani dkk 2021) Masa kehamilan adalah
masa yang berharga pada periode kehidupan seorang wanita. Masa ini
berlangsung selama 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender internasional
dimulai sejak periode menstruasi terakhir wanita dan berakhir pada proses bayi
dilahirkan. Masa kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu trimester I yang
berlangsung selama 12 minggu, trimester II yang berlangsung selama 15
minggu dan trimester III selama 13 minggu (Aprilia, 2017).
Trimester III adalah periode kehamilan memasuki usia 27- 40 minggu
dan sering disebut dengan masa waspada (Widatiningsih & Dewi, 2017). Pada
masa kehamilan trimester III ibu banyak merasakan perubahan yang terjadi
pada tubuhnya. Perubahan ini meliputi perubahan psikologis dan perubahan
fisiologis yang menimbulkan keluhan sehingga ibu menjadi kurang menikmati
masa kehamilannya (Harsono, 2013).
Selama masa kehamilan ibu hamil mengalami perubahan fisik dan
psikologis yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama trimester II dan
III seperti dispnea, insomnia, gingiviris dan epulsi, sering buang air kecil,
tekanan dan ketidaknyamanan pada perineum, nyeri punggung, konstipasi,
varises, mudah lelah, kontraksi Braxton hicks, kram kaki, edema pergelangan
kaki (non pitting) dan perubahan mood serta peningkatan kecemasan (Bobak,
2005; Perry, et al., 2013). Selama kehamilan ibu dapat mengalami gejala seperti
keletihan, nyeri punggung, nyeri ulu hati, edema dan perubahan pola
berkemih/defekasi (Hellen, 2012). Ketidaknyamanan pada kehamilan muncul
akibat dari perubahan adaptasi fisiologis dan psikologis. Ketidaknyamanan
trimester III (TM III) yaitu usia hamil 28-42 minggu yang sering terjadi
diantaranya sering buang air kecil 50%, konstipasi 40%, kram pada kaki 10%,
sesak nafas 60% dan nyeri punggung 70%, (Tyastuti, 2016)
1
2

Nyeri punggung pada ibu hamil terjadi pada trimester II dan III yang
dapat berakibat pada ketegangan otot, dan keletihan (Tyastuti, 2016). Menurut
Miratu M, 2015 Nyeri punggung mencapai puncaknya pada minggu ke-24
sampai dengan minggu ke- 28, tepat sebelum pertumbuhan abdomen mencapai
titik maksimum. Nyeri punggung juga dapat disebabkan karena semakin tuanya
kehamilan, perut semakin membesar dan punggung menjadi lordosis, sehingga
pada saat melakukan aktivitas ibu akan mengalami keletihan dan dapat terjadi
kesalahan dalam melakukan aktivitas.
Nyeri punggung umum dirasakan saat kehamilan lanjut yang disebabkan
1
oleh hormon progesterone dan relaksin (melunakkan jaringan ikat) dan postur
tubuh yang berubah serta meningkatnya beban berat yang di bawa dalam rahim
(Rukiyah, 2011). Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Mayer yang
dikutip oleh Yosefa, Febriana ea all (2014) dalam Miratu M (2015) nyeri
punggung sering di perparah dengan terjadinya backache atau sering disebut
dengan “nyeri pungung yang lama”.
Nyeri punggung (back pain) merupakan rasa seperti ditusuk-tusuk yang
terjadi pada sendi dan otot bagian tulang panggul dan punggung bagian bawah.
Nyeri ini terjadi akibat punggung yang bertugas untuk menopang tubuh yang
mengalami pertambahan berat badan (Rahmatullah & Kurniawan, 2019). Nyeri
punggung dapat juga dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti posisi tidur,
kehamilan kembar, riwayat nyeri dan kegemukan (Sinclair, 2014).
Nyeri punggung yang tidak diatasi dapat mengakibatkan nyeri punggung
kronis . Selain itu dampak nyeri punggung adalah gangguan saat tidur,
kehilangan konsentrasi, nafsu makan berkurang dan kesulitan melakukan
aktivitas santai lainnya. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan timbulnya rasa
ketidaknyamanan pada ibu sehingga ibu hamil merasa stres (Lebang, 2015).
Penatalaksanaan untuk mengurangi nyeri punggung bawah (LBP)
menurut (Zakiyah, 2015) dibagi menjadi dua, yaitu terapi farmakologi dan non
farmakologi. Salah satu terapi non farmakologi untuk mengurangi nyeri
punggung bawah dalam kehamilan trimester III adalah prenatal
massage. Massage dilakukan untuk mengurangi intensitas nyeri,
menghasilkan relaksasi dan memperbaiki sirkulasi yang dilakukan dengan
cara memberikan tekanan menggunakan tangan pada jaringan lunak, tendon,
atau ligemen tanpa merubah posisi sendi. Terapi prenatal massage dianggap
2
3

“Pintu Gerbang Tertutup” karena merangsang saraf berdiameter besar yaitu


serabut beta A, agar tubuh tidak merasakan nyeri (Zakiyah, 2015).
Prenatal massage juga memiliki efek samping dan resiko apabila
dilakukan tanpa persiapan, antara lain timbul rasa sakit, alergi, memar,
dan pembengkakan. Sehingga, sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan
sebelum melakukan prenatal massage harus memperhatikan kontraindikasi dari
intervensi tersebut, agar tujuan dari penatalaksanaan prenatal massage tercapai
yaitu menurunnya sensasi nyeri punggung bawah pada kehamilan trimester
III (Fitria, 2019).
Massage Prenancy adalah suatu teknik sentuhan dan pemijitan ringan
yang dilakukan pada masa kehamilan. Tujuannya adalah membantu untuk
mengeluarkan produksi-produksi metabolisme tubuh melalui limfatik dan
system sirkulasi, yang dapat mengurangi kelelahan dan membuat ibu lebih
berenergi, sistem sirkulası yang lancar dapat memudahkan beban kerja jantung
dan membantu tekanan darah ibu hamil menjadi normal, mengurangi
Ketidaknyamanan otot, seperti kram, ketegangan otot dan kekakuan otot,
dapat mengurangi ketidaknyamanan selama hamil, seperti nyeri punggung
bagian bawah, kekakuan leher, kram kaki, pusing kepala, oedema, dan
pergelangan kakı bengkak. Pemijatan dalam asuhan ini dilakukan pada daerah
gluteal dan punggung, di mulai dari punggung, kedua sisi tulang belakang
sampai ke otot gluteal, kearah belakang bahu sampai punggung bawah, bagian
tangan dan paha, betis serta kaki (Jurusan Kebidanan Kemenkes Pontianak,
2020).
Data sekunder yang didapatkan dari Puskesmas Singkawang Selatan II
pada bulan Oktober- November 2022 dari 68 orang ibu hamil trimester III
terdapat 22 orang ibu hamil trimester III dengan keluhan nyeri punggung. Nyeri
punggung terjadi karena seiring dengan membesarnya rahim dengan adanya
pertumbuhan janin, titik berat tubuh lebih condong kedepan sehingga ibu hamil
harus menyesuaikan posisinya untuk mempertahankan keseimbangan, akibatnya
tubuh akan berusaha menarik bagian punggung agar lebih ke belakang, tulang
punggung bagian bawahpun lebih melengkung (lordosis), serta otot-otot tulang
belakang memendek.

3
4

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah pada laporan kasus
ini adalah “Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologis Holistik Pada Ny. P di
Puskesmas Singkawang Selatan II”. Asuhan kebidanan kehamilan fisiologis
holistik diberikan kepada Ny. P G1P0A0 dengan nyeri punggung yang
menyebabkan Ny.P merasa khawatir akan mempengaruhi kehamilannya .
Penulis ingin melakukan asuhan kehamilan secara holistik agar dapat
mengurangi kekhawatiran Ny. P baik secara fisik maupun psikologis.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan asuhan kebidanan kehamilan fisiologis holistik
dengan asuhan komplementer pada Ny. P di Puskesmas Singkawang
Selatan II.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data dasar secara lengkap pada Ny. P
dengan kehamilan fisiologis holistik di Puskesmas Singkawang Selatan
II.
b. Mampu menginterprestasi data serta menemukan diagnosa kebidanan,
masalah dan kebutuhan pada kehamilan fisiologis dengan asuhan
komplementer pada Ny. P di Puskesmas Singkawang Selatan II.
c. Mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi tindakan
“Asuhan Kebidanan Fisiologis Holistik Kehamilan” pada Ny.P di
Puskesmas Singkawang Selatan II sesuai evidence based midwifery yang
telah dikaji dengan critical appraisal.

D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Guna menambah pengalaman dan mengasah kemampuan penulis dalam
menerapkan secara nyata ilmu yang sudah didapat mengenai asuhan
kebidanan fisiologis holistik.

4
5

2. Bagi Lahan Praktik


Dapat menjadi bahan masukan bagi lahan praktik dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan dan pelaksanan Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil
fisiologis holistik sesuai standar pelayanan.
3. Bagi Institusi Pendidikan Poltekkes kemenkes Pontianak
Sebagai sumber referensi, sember bacaan dan bahan pengajaran terutama yang
berkaitan dengan asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Fisiologis Holistik.

5
6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan
seorang wanita pada umumnya. Kehamilan juga dapat di artikan saat terjadi
gangguan dan perubahan identitas serta peran baru bagi setiap anggota
keluarga. Pada awalnya ketika wanita hamil untuk pertama kalinya terdapat
periode syok, menyangkal, kebingungan, serta tidak terima apa yang terjadi.
Oleh karena itu berbagai dukungan dan bantuan sangat penting di
butuhkan bagi seorang ibu untuk mendukung selama kehamilannya
(Prawiroharjo, 2016).
Kehamilan adalah penyatuan dari spermatozoa dan ovum, kemudian
dilanjutkan dengan terjadinya implantasi. Proses kehamilan normal
berlangsung selama 40 minggu (Saifuddin, 2014). Masa kehamilan dimulai
dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari
(40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Kehamilan dibagi dalam 3 trimester yaitu trimester pertama dimulai
dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester kedua dari bulan keempat sampai 6
bulan, trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Prawirohardjo,
2016).
2. Tanda Gejala
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 trimester
yaitu kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu), kehamilan
trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu) dan kehamilan trimester
terakhir (antara 28 sampai 40 minggu) (Prawirohardjo, 2016).
Untuk dapat menegakan kehamilan ditetapkan dengan melakukan
penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala hamil.
a. Tanda-tanda dugaan hamil
1) Amenorea (terlambat datang bulan)
a) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan
folikel degraf dan ovulasi

6
7

b) Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan naegle untuk


mengetahui usia kehamilan
2) Mual (nausea) dan muntah (emesis)
a) Pengaruh estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan.6
b) Menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang disebutkan
morning sickness.
c) Dalam batas fisiologis keadaan ini dapat diatasi.
d) Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang
3) Mastodinia (rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan payudara
membesar. Faskularisasi bertambah asinus dan duktus berpoliferasi
karena pengaruh estrogen dan progesteron)
4) Quickening (persepsi gerakan janin pertama biasanya di sadari oleh
wanita pada kehamilan 18-20 minggu)
5) Sering miksi.
a) Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat
terasa penuh dan sering miksi.
b) Pada trimester kedua sudah menghilang.
6) Ngidam (wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu).
7) Pingsan
a) Terjadinya gangguan sirkulasi kedaerah kepala (sentral)
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan
sinkop atau pingsan.
b) Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu.
8) Konstipasi atau obstipasi. Pengaruh progesteron dapat menghambat
peristaltik usus menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
9) Pigmentasi kulit
a) Sekitar pipi: chloasma gravidarum.
b) Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi pada kulit.
c) Dinding perut : striae livide, striae nigra, linea alba makin hitam.
d) Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae, puting susu
makin menonjol, kelenjar montgomery menonjol dan pembuluh
darah menifes sekitar payudara.

7
8

10) Epulis. Hipertropi papilla ginggivae. Sering terjadi pada trimester


pertama
11) Varices atau penampakan pembuluh darah vena.
Terdapat pada daerah genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan
betis.
b. Tanda mungkin hamil
Tanda tidak pasti kehamilan dapat ditemukan dengan jalan :
1) Perubahan pada uterus. Uterus mengalami perubahan pada ukuran
,bentuk, dan konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak bentuknya
globular. Teraba balotemen,tanda ini muncul pada minggu ke 16-20,
setelah rongga rahim mengalami obliterasi dan cairan amnion yang
cukup banyak. Balotemen adalah tanda ada benda terapung atau
melayang dalam cairan.
2) Perubahan-perubahan pada serviks
a) Tanda hegar yaitu segmen bawah rahim melunak, tanda hegar
terdapat pada dua pertiga kasus dan biasanya muncul pada
minggu ke enam dan kesepuluh serta terlihat lebih awal pada
perempuan yang hamilnya berulang. Tanda ini sulit diketahui pada
pasien gemuk atau dinding abdomen yang tegang.

b) Tanda chadwicks, biasanya muncul pada minggu ke delapan dan


terlihat lebih jelas pada wanita yang hamil berulang tanda ini
berupa perubahan warna. Warna pada vagina dan vulva menjadi
lebih merah dan agak kebiruan timbul karena adanya vaskularisasi
pada daerah tersebut.
c) Tanda piscasek, uterus membesar secara simetris menjauhi garis
tengan tubuh (setengah bagian terasa lebih keras dari yang
lainnya) bagian yang lebih besar tersebut terdapat pada tempat
melekatnya (implantasi) kehamilan. Sejalan dengan
berjalanbertambahnya usia kehamilan, pembesaran uterus akan
menjadi lebih simetris. (Wiknjosastro dalam Prawirohardjo,
2016).

8
9

3) Suhu basal
Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2-37,8
derajat celcius adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan. Gejala
ini sering di pakai dalam pemeriksaan kemandulan.

c. Tanda pasti kehamilan


Tanda pasti kehamilan dapat ditentukan dengan jalan :
1) Gerakan janin dalam Rahim
a) Terlihat/ teraba gerakan janin.
b) Teraba bagian-bagian janin
2) Denyut jantung janin
a) Didengar dengan stetokop laenec, alat kardiotokograpi,alat doppler.
b) Dilihat dengan ultrasonograf.
3) Pemeriksaan dengan alat canggih, yaitu ultrasonografi (prawirohardjo,
2016).
4) Tanda Braxton-Hiks
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda ini khas untuk uterus
dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang membesar tetapi tidak ada
kehamilan misalnya pada mioma uteri, maka tanda ini tidak di temukan.
3. Perubahan Fisiologis
Menurut Rukiah (2013), perubahan anatomi dan adaptasi fisiologi pada
ibu hamil adalah sebagai berikut:
a. Perubahan Uterus
Uterus akan membesar dibawah pengaruh estrogen dan progesteron
yang kadarnya meningkat. Pada akhir kehamilan (40 minggu) berat
uterus menjadi 1000 gram (berat uterus normal 30 gram) dengan panjang
20 cm dan ketebalan dinding uterus 2,5 cm. Ketika usia kehamilan sudah
aterm dan pertumbuhan janin normal, maka pada kehamilan 28 minggu
tinggi fundus uteri (TFU) 25 cm, pada 32 minggu 27 cm, pada 36 minggu
30 cm, pada kehamilan 40 minggu TFU turun kembali dan terletak 3 jari
dibawah Prosessus Xyfoideus (PX).

9
10

b. Serviks Uteri
Serviks mengalami perubahan yang ditentukan sebulan setelah
konsepsi perubahan itu meliputi perubahan kekenyalan yaitu serviks
menjadi lunak (tanda goodel), pembuluh darah meningkat, lendir menutupi
ostium uteri serviks sehingga menjadi lebih mengkilap.
c. Segmen Bawah Uterus
Segmen bawah uterus berkembang dari bagian atas kanalis
servikalis setinggi ostium interna bersama-sama istmus uteri. Segmen
bawah lebih tipis dari pada segmen atas dan menjadi lunak serta berdilatasi
selama minggu-minggu terakhir kehamilan sehingga memungkinkan
segmen tersebut menampung janin. Serviks bagian bawah baru menipis
dan menegang setelah persalinan terjadi.
d. Kontraksi Braxton-Hikcs
Merupakan kontraksi tak teratur rahim dan terjadi tanpa rasa nyeri di
sepanjang kehamilan. Kontraksi ini barang kali membantu sirkulasi darah
dalam plasenta.
e. Vagina dan vulva
Vagina dan serviks akibat hormon estrogen mengalami perubahan
pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebih merah, agak kebiruan (livide) disebut tanda Chadwick. Vagina
membiru karena pelebaran pembuluh darah.
f. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon
somatemammotropin, esterogen dan progesteron, akan tetapi belum
mengeluarkan air susu. Pada kehamilan akan terbentuk lemak sehingga
mammae menjadi lebih besar, lebih tegang dan aerola mammae tampak
lebih hitam karena hiperpigmentasi. Pada kehamilan 12 minggu
keatas dari puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih
disebut colostrums.
g. Sistem Endokrin
Perubahan endokrin, sekresi kelenjar hipofisis umumnya menurun
dan penurunan ini selanjutnya akan meningkatkan sekresi kelenjar
endokrin (khususnya kelenjar tiroid, paratiroid, dan adrenal). Kadar
10
11

hormon hipofise, prolaktin meningkat secara berangsur-angsur menjelang


akhir kehamilan, namun fungsi prolaktin dalam memicu laktasi disurpresi
sampai plasenta dilahirkan dan kadar esterogen menurun.
h. Sistem Kekebalan
Kehamilan dianggap berkaitan dengan penekanan berbagai macam
fungsi imunologi secara hormonal dan seluler untuk menyesuaikan diri
dengan graft janin. Titer antibodi humoral melawan beberapa virus
misalnya herves simpleks, campak, dan influenza A menurun selama
kehamilan.
i. Sistem Respirasi
Pernafasan masih diafragmatik selama kehamilan, tetapi karena
pergerakan diafragma terbatas setelah mingu ke-30, wanita hamil bernafas
lebih dalam, dengan meningkatnya volume tidal dan kecepatan ventilasi
sehingga memungkinkan pencampuran gas dan konsumsi oksigen
meningkat.
j. Tractus Urinarus
Pada akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP (Pintu Atas
Panggul), keluhan sering kencing timbul karena kandung kencing
mulai tertekan. Pada ginjal seorang wanita hamil bertambah besar,
misalnya menemukan bahwa ginjal 1,5 cm lebih panjang selama masa
nifas awal dari pada yang diukur 6 bulan kemudian.
Kecepatan fitrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal bertambah pada awal
kehamilan, pada awal trimester kedua sebanyak 50 persen, mekanisme
tepat untuk meningkatnya hal-hal ini pada kehamilan belum diketahui.
k. Traktus Digestivus
Di mulut, gusi menjadi lunak, akibat retensi cairan intraseluler yang
disebabkan oleh progesteron. Sfingter esopagus bawah relaksasi, sehingga
dapat terjadi regorgitasi isi lambung yang menyebabkan rasa terbakar
didada. Sekresi isi lambung berkurang dan makanan lebih lama berada di
lambung. Otot-otot usus relaksi disertai dengan penurunan motilitas. Hal
ini memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih banyak, sehingga
menyebabkan konstipasi yang merupakan salah satu keluhan utama wanita
hamil.

11
12

l. Sistem Muskuleskeletal
Perubahan tubuh secara bertahap dari peningkatan berat wanita
hamil menyebabkan postur dan cara berjalan wanita berubah secara
menyolok, peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul
miring ke depan, penurunan tonus otot perut, dan peningkatan berat badan
pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian ulang (realignment)
kurvatura spinalis. Pusat gravitasi wanita bergeser ke depan.

4. Perubahan Psikologis
Trimester tiga sering disebut periode penantian dengan penuh
kewaspadaan. Pada periode ini wanita mulai menyadari kehadiran bayinya
sebagai mahkluk yang terpisah sehingga ia tidak sabar menanti kehadiran sang
bayi. Perasaan was-was mengingat bayi dapat lahir kapan pun, membuatnya
berjaga- jaga dan memperhatikan serta menunggu tanda dan gejala persalinan
muncul (Rukiah, 2013).
Ibu akan merasa khawatir karena di masa ini terjadi perubahan peran
(persiapan ibu untuk menjadi orang tua). Selain khawatir karena
perubahan peran, ibu juga dikhawatir dengan kesehatan bayinya. Ibu khawatir
jika bayinya lahir cacat (tidak normal). Akan tetapi, kesibukan dalam
mempersiapkan kelahiran bayinya dapat mengurangi rasa sakit ini. Hasrat
seksual tidak seperti pada trimester sebelumnya. Hal ini dipengaruhi
oleh perubahan bentuk perut yang semakin membesar dan adanya perasaan
khawatir terjadi sesuatu terhadap dirinya. (Hutahaean, 2013).
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester
ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Di samping itu ibu
mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan
perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu
memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan (Dewi,
2011).

5. Penatalaksanaan
Pelayanan Antenatal Terpadu
Pelayanan antenatal adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sejak
terjadinya masa konsepsi hingga sebelum mulainya proses persalinan yang

12
13

komprehensif dan berkualitas dan diberikan kepada seluruh ibu hamil.


1. Indikator
a. Kunjungan pertama (K1)
K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi klinis/kebidanan dan interpersonal yang baik, untuk
mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar. Kontak
pertama harus dilakukan sedini mungkin pada trimester pertama, sebaiknya
sebelum minggu ke 8. Kontak pertama dapat dibagi menjadi k1 murni dan
k1 akses. K1 murni adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga
kesehatan pada kurun waktu trimester 1 kehamilan. Sedangkan k1 akses
adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan pada usia
kehamilan berapapun. Ibu hamil seharusnya melakukan k1 murni, sehingga
apabila terdapat komplikasi atau faktor risikodapat terdeteksi dan ditangani
sedini mungkin.
b. Kunjungan ke-4 (K4)
K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang memiliki
komptensi klinis/ kebidanan untuk mendapatkan pelayanan antenatal
terpadu dan komprehensif sesuai standar selama kehamilannya minimal 4
kali dengam distribusi waktu : 1 kali pada trimester pertama (0-12 minggu),
1 kali pada trimester kedua (>12 minggu – 24 minggu), dan 2 kali pada
trimester ketiga (>24 minggu sampai dengan kelahiran). Kunjungan
antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan (jika ada keluhan, penyakit
atau gangguan kehamilan).
c. Kunjungan ke 6 (K6)
K6 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang memiliki
kompetensi klinis/kebidanan untuk mendapatkan pelayanan antenatal
terpadu dan komprehensif sesuai standar selama kehamilannya minimal 6
kali selama kehamilannya dengan distribusi waktu: 2 kali pada trimester I
(0-12 minggu), 1 kali pada trimester II (>12 minggu- 24 minggu) dan 3 kali
pada trimester III (>24 minggu sampai dengan kelahiran)
dimana minimal 2 kali ibu hamil harus kontak dengan dokter (1 kali di
trimester 1 dan 1 kali di trimester 3).
Kunjungan antenatal bisa lebih dari 6 kali sesuai kebutuhdan dan jika ada
keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan. Jika kehamilan suda mencapai
13
14

40 minggu, maka harus dirujuk dan di putuskan terminasi kehamilannya.


Standar pelayanan antenatal terpadu minimal sebagai berikut (10t):
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas /LILA)
4. Ukur tinggi puncah rahim (Fundus Uteri)
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus diftrei
(Td) bila diperlukan
7. Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa
kehamilan
8. Tes laboratorium : tes kehamilan, kadar hemoglobin darah, golongan
darah, tes triple eliminasi (HIV, Sifilis, Hepatitis B) dan malaria pada
daerah endemis. Tes lainnya dapat dilakukan sesuai indikasi seperti:
gluko-protein urin, gula darah sewaktu, sputum basil tahan asam (BTA),
kusta, malaria daerah non endemis, pemeriksaaan feses untuk
kecacingan, pemeriksaan darah lengkap untuk deteksi dini thalasemia
dan pemeriksaan lainnya.
9. Tata laksana/ penanganan kasus sesuai kewenangan
10. Temu wicara (konseling)
Infromasi yang disampapikan saat konseling minimal meliputihasil
pemeriksaan, perawatan sesuai usia kehamilan dan usia ibu, gizi ibu
hamil, kesiapan mental, mengenalo tanda bahaya kehamilan, persalinan
dan nifas, persiapan persalinan, kontrasepsi pascapersalinan, perawatan
bayi baru lahir, inisiasi menyusui dini (IMD) dan ASI eksklusif
(Kemenkes RI, 2020).
Dilihat pembesaran perutnya apakah membesar dengan arah
memeanjang atau melebar, keadaan pusat, pigmentasi di linea
alba/nigra, adakah striae gravidarum atau bekas operasi.
2) Palpasi
Palpasi dilakukan untuk menentukan : besarnya rahim, tuanya
kehamilan menentukan letaknya janin dalam rahim. Cara melakukan
palpasi ialah menurut leopold yang terdiri dari atas 4 bagian.

14
15

a) Leopold 1
Pemeriksaan leopold 1 adalah untuk menentukan tuanya
kehamilan dengan mengukur tinggi fundus uteri serta menentukan
bagian apa yang terdapat didalam fundus.
b) Leopold II
Pemeriksaan leopold II dilakukan untuk menentukan bagian apa
yang terdapat dikiri atau kanan ibu (ekstremitas dan punggung).
c) Leopold III
Leopold III adalah untuk menentukan bagian terendah janin dan
mengetahui apakah bagian tersebut sudah masuk atau belum
masuk ke dalam pintu atas panggul(konvergen,sejajar,divergen).
d) Leopold IV
Leopold IV adalah untuk menentukan seberapa besar bagian
terendah janin yang sudah masuk ke dalam pintu atas panggul
dengan menggunakan penjarian.
3) Pemeriksaan anogenital
Pemeriksaan ini dilakukan dengan inspeksii apakah ada flour albus,
varises, oedema, tumor a tau kelainan lainnya yang dapat
mempengaruhi proses persalinan dan apabila ada kelainan dari
anogenital.
4) Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan urine dilakukan antara lain untuk mengetahui kadar urine
protein ibu agar kadar gula dalam urine yang pemeriksaan di
Puskesmas rata–rata menggunakan metode dipstick atau carik celup.
Pemeriksaan darah yang dilakukan pada ibu hamil biasanya yaitu
golongan darah dan pemeriksaan hemoglobin untuk mengetahui
anemia atau tidak, menurut saifudin (2010) disebut bahwa anemia
apabila pada kehamilan 1 dan 3 kadar hemoglobinnya rendah dibawah
11gr% atau <10,5gr% pada trimester 2, hal ini dikarnakan pada bulan
ke 5-6 terjadi kebutuhan peningkatan zat besi pada janin untuk proses
pertumbuhan tulang janin, selain itu juga memang dalam kehamilan
terjadi proses hemodilusi yang dapat menyebabkan Hb menjadi turun,
menurut shaifudin (2010) klasifikasi Hb ibu hamil yaitu 11gr%
15
16

normal, 9-10gr% anemia ringan, 7-8gr% anemia sedang, dan <7gr%


anemia berat.

6. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil


Kebutuhan kesehatan ibu hamil menurut Nugroho (2014) sebagai berikut:
a. Oksigen
Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas.
Hal ini disebabkan karena diafragma tertekan akibat membesarnya rahim.
Kebutuhan meningkat 20 %. Ibu hamil sebaiknya tidak berada di tempat-
tempat yang terlalu ramai dan penuh sesak karena akan mengurangi
masukan oksigen.
b. Nutrisi
Pada trimester II dan III, tambahan energi yang dibutuhkan 300 kkal/hari
atau sama dengan mengonsumsi tambahan makanan 100 gr daging atau
minum 2 gelas susu. Nutrisi ini berkaitan dengan pemenuhan kalori yang
digunakan oleh tubuh sebagai pengelola. Selain itu ibu hamil juga perlu
mengonsumsi tambahan vitamin dan tablet Fe sebanyak 90 tablet selama
kehamilan yang berguna untuk mencegah anemia defisiensi besi,
meningkatkan jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah
janin dan plasenta. Makanan sehari-hari yang dapat dikonsusmsi untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi ibu adalah makanan yang mengandung
karbohidrat, asam folat, protein, zat besi, kalsium, vitamin, semua sumber
nutrisi ini dapat diperoleh dengan mengonsumsi nasi secukupnya,
sayuran hijau, buah- buahan, daging ayam, ikan, telur, tahu, tempe, dan
kacang-kacangan.
c. Personal Hygiene
Personal Hygiene penting untuk dijaga oleh seorang ibu hamil karena bila
tidak dijaga akan berdampak pada kesehatan ibu dan janin. Ibu hamil
sebaiknya mandi, menggosok gigi dan mengganti pakaian dalam
minimal 2 kali sehari, menjaga kebersihan alat genitalia dan pakaian
dalam dan menjaga kebersihan payudara.
d. Eliminasi
Ibu hamil sering buang air kecil terutama pada trimester I dan III
untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman ibu, sebaiknya memperbanyak
intake di siang hari dan menguranginya di malam hari dan mengganti
16
17

pakaian dalam setiap terasa lembab, dan bila selesai buang air ceboklah
dengan baik.
e. Pakaian
Baju hamil yang praktis selama enam bulan kehamilan mengenakan
baju biasa yang longgar, pilihlah bahan yang tidak panas dan mudah
menyerap keringat, bagian dada harus longgar karena payudara akan
membesar, bagian pinggang harus longgar kalau perlu terdapat tali untuk
menyesuaikan perut yang terus membesar. Bra disiapkan paling sedikit dua
buah dengan bukaan di depan untuk memudahkan menyusui, sepatu
kenakan yang rata bukan bertumit.
f. Seksual
Ibu hamil dapat tetap melakukan hubungan seksual dengan suaminya
sepanjang hubungan seksual tersebut tidak menganggu kehamilan. Bila
hendak melakukan hubungan seksual sebaiknya gunakan kondom karena
prostaglandin yang terdapat dalam semen bisa menyebabkan kontraksi.
g. Istirahat/Tidur
Ibu hamil hendaknya tidur malam ± 8 jam dan tidur siang ± 1 jam.
Posisi tidur untuk ibu hamil dianjurkan dalam posisi miring ke kiri,
letakkan beberapa bantal untuk menyangga. Pada ibu hamil sebaiknya
banyak menggunakan waktu luangnya untuk banyak istirahat atau tidur,
walau bukan benar-benar tidur hanya baringkan badan untuk
memperbaiki sirkulasi darah dan jangan bekerja terlalu lelah.
h. Senam Hamil
Ibu hamil dianjurkan untuk mengikuti senam hamil sesuai dengan
kondisi ibu, senam ringan yang dapat dilakukan ibu adalah jalan pagi,
sambil menghirup udara segar dan sebelum maupun sesudah melakukan
senam ibu harus minum yang cukup.

7. Ketidaknyaman dalam Kehamilan Trimester III


Menurut Romauli (2014), ada beberapa ketidaknyamanan yang sering dialami
ibu hamil trimester ketiga yaitu:
a. Peningkatan Frekuensi Berkemih
Peningkatan frekuensi berkemih sering dialami ibu hamil trimester ketiga.
Uterus yang membesar atau bagian presentasi uterus juga mengambil

17
18

ruang di dalam rongga panggul sehingga ruang untuk distensi kandung


kemih lebih kecil sebelum wanita tersebut merasa perlu berkemih. Satu-
satunya metode yang dapat dilakukan untuk mengurangi frekuensi
berkemih ini adalah menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi dan
mengurangi asupan cairan sebelum tidur malam sehingga wanita tidak
perlu bolak-balik ke kamar mandi saat mencoba tidur.
b. Keputihan Hiperplasia Mukosa Vagina.
Peningkatan produksi lendir dan kelenjar endocervikal sebagai akibat
dari peningkatan kadar estrogen. Cara mencegah dengan memakai
pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih kuat daya serapnya bukan
nilon, menghindari pencucian vagina dengan sabun yang terlalu keras
atau PH-nya basa dan mencuci vagina dengan sabun dari arah depan ke
belakang. Tanda bahaya yang harus diwaspadai dapat dilihat dari
banyaknya keluar cairan atau baunya menyengat atau berwarna
kuning/abu-abu (seperti penyakit kelamin servicitis, vaginitis).
c. Nyeri Ulu Hati
Nyeri ulu hati merupakan ketidaknyamanan yang mulai timbul
menjelang akhir trimester kedua dan bertahan hingga trimester ketiga.
Saran yang dapat diberikan adalah:
1) Makan dalam porsi kecil tetapi sering untuk menghindari
lambung menjadi terlalu penuh.
2) Hindari makanan berlemak, makanan dingin, pedas atau
makanan lain yang dapat mengganggu pencernaan.
3) Hindari makanan berat sesaat sebelum
tidur.
d. Konstipasi
Wanita yang sebelumnya tidak mengalami konstipasi dapat mengalami
konstipasi saat kehamilan trimester ketiga. Salah satu efek samping dari
penggunaan zat besi adalah konstipasi. Saran yang dapat diberikan
adalah:
1) Minum air putih minimal 8
gelas/hari.
2) Minum air hangat saat bangun dari tempat tidur
untuk menstimulasi peristaltis.

18
19

3) Konsumsi buah yang mengandung banyak serat seperti


pepaya.

e. Hiperventilasi dan Sesak Nafas


Sesak nafas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang dialami pada
trimester ketiga. Selama periode ini, uterus telah mengalami pembesaran
hingga terjadi penekanan diafragma. Hal ini menimbulkan perasaan atau
kesadaran tentang kesulitan bernafas. Saran yang dapat diberikan adalah :
1) Anjurkan ibu berdiri dan meregangkan lengannya diatas
kepala secara berkala dan mengambil nafas dalam.
2) Anjurkan ibu untuk melakukan peregangan yang sama di
tempat tidur seperti saat sedang berdiri.
3) Jelaskan alasan terjadinya sesak nafas, redakan kecemasan
dan ketakutan ibu
8. Konsep Nyeri Punggung
a. Defenisi Nyeri Punggung
Kehamilan perlu dijaga agar tidak terjadi nyeri punggung yang biasa
dikeluhkan pada ibu hamil atau istilahnya back pain. Secara umum, nyeri
punggung merupakan rasa yang sangat mengganggu dan menyebabkan
ketidaknyamanan pada daerah punggung pada masa kehamilan menjelang
bulan ketujuh. Nyeri punggung terjadi didaerah punggung yaitu dari tulang
rusuk atau sudut bawah kosta sampai tulang ekor atau lumbosakral. Selain
itu, nyeri punggung dapat terasa ke bagian tubuh lain seperti daerah
punggung bagian atas dan pangkal paha (Sinclair, 2014).
b. Faktor Penyebab Nyeri Punggung
Harsono (2013), mengatakan ada beberapa factor yang menyebabkan
terjadinya nyeri punggung pada ibu hamil, yaitu:
(1. Pertambahan berat badan
Berat badan yang bertambah selama kehamilan bergantung dari
kebudayaan dan pola makannya. Umumnya, berat badan bertambah
6,5-16,5 kg. Akibat berat badan yang bertambah, terjadilah nyeri
punggung. Berat janin pada rahim menghasilkan tekanan pada syaraf
dan pembuluh darah di punggung dan nyeri pun terasa.
(2. Postur tubuh yang mengalami perubahan
19
20

Perut ibu yang makin membesar mengakibatkan terasa berat


pada bagian depan sehingga badan lebih mencondong ke depan terjadi
perubahan pada titik berat tubuh. Punggung yang berada di belakang
tubuh akhirnya bertugas untuk menyeimbangkan berat. Hal ini yang
menyebabkan kelelahan dan sakit terasa pada bagian punggung.
(3. Aktivitas selama kehamilan
Seorang ibu tidak harus diam pada saat hamil. Pergerakan fisik
sangat diperlukan pada seorang ibu agar membantu peredaran
darah menjadi lancar. Aktivitas berlebihan seperti mengangkat beban
yang terlalu berat dapat mengakibatkan nyeri pada punggung sehingga,
ibu dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas yang terlalu
melelahkan.
(4. Ukuran payudara yang mengalami perubahan
Hormon yang dihasilkan oleh tubuh menjadikan payudara
menjadi lebih besar dan terasa tegang. Hal ini terjadi karena didalam
payudara terdapat air susu yang menjadi makanan untuk bayi saat
dilahirkan. Membesarnya ukuran payudara membuat terasa berat dan
terkadang terasa nyeri saat ujung syarafnya tertekan.
(5. Perubahan Hormon
Nyeri punggung terjadi akibat perubahan hormon. Indung telur
pada wanita akan banyak memproduksi hormon progesteron yang
dapat membuat ligamen pada tulang menjadi lebih lentur serta sendi
dan otot yang menjadi lebih renggang. Akibatnya, punggung biasanya
akan mudah terasa nyeri karena harus menahan beban perut yang
semakin membesar.
(6. Stres
Kondisi emosional seorang ibu dapat meningkatkan ketegangan
pada otot punggungnya sehingga terasa nyeri.

c. Intensitas Nyeri Punggung


Intensitas nyeri adalah tingkat keparahan yang dirasakan oleh
seseorang terhadap nyeri. Pengukuran intensitas nyeri bersifat subjektif dan
individual. Menurut Tamsuri, intensitas nyeri seseorang dapat diukur
menggunakan skala nyeri tetapi kemungkinan nyeri yang intensitasnya sama
20
21

dapat dirasakan berbeda oleh dua orang yang berbeda (Andarmoyo &
Suharti, 2013). Skala nyeri tersebut adalah:

2.1 Visual Analog Scale

(VAS)
Gambar 2.1 Visual Analog Scale (VAS) (Andarmoyo & Suharti, 2013)

Visual Analog Scale (VAS) adalah skala yang paling sering digunakan
untuk mengukur intensitas nyeri. VAS memiliki panjang 10 cm dengan
keterangan tidak nyeri di sebelah kiri dan sangat nyeri di sebelah kanan.
Pengukuran intensitas nyeri dilakukan jika 0-5 mm dikategorikan tidak ada
nyeri, 5-44 mm dikategorikan nyeri ringan, 45-74 mm dikategorikan nyeri
sedang dan 70 mm dikategorikan nyeri berat.
2.2 Numerical Rating Scale (NRS)

Gambar 2.2 Numerical Rating Scale (NRS) (Andarmoyo & Suharti, 2013)

Numerical Rating Scale (NRS) juga adalah skala pengukuran


nyeri. Perbedaannya pada skala ini tertulis angka 0 sampai 10. Angka ini
sebagai penanda jika 0 artinya nyeri tidak terasa dan 10 artinya nyeri paling
parah yang mereka rasakan. Pasien diminta untuk menandai dari angka 0
sampai 10 nyeri mana yang sedang mereka rasakan pada suatu waktu.
2.3 Verbal Rating Scale (VRS)
21
22

Gambar 2.3 Verbal Rating Scale (VRS) (Andarmoyo & Suharti, 2013)

Verbal Rating Scale (VRS) adalah skala pengukuran nyeri dengan


memiliki penjelasan dibawah garis untuk mendeskripsikan rasa nyeri yang
sedang dirasakan. Kata-kata yang digunakan dari tidak terasa nyeri sampai
nyeri yang tidak tertahankan.
2.4 Faces Pain Scale

Gambar 2.4 Faces Pain Scale (Andarmoyo & Suharti, 2013)

Faces Pain Scale adalah skala pengukuran nyeri yang biasa diberikan
pada anak-anak. Namun, saat ini peneliti telah menggunakan skala ini pada
orang dewasa untuk memudahkan mereka yang kesulitan dalam hal
mendeskripsikan nyeri yang dialami. Skala ini memiliki 6 wajah dari
tersenyum yang artinya tidak ada nyeri sampai menangis yang artinya
sangat nyeri.

d. Patofisiologi Nyeri Punggung


Secara umum, nyeri punggung yang terjadi pada ibu hamil
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perubahan postur tubuh selama
kehamilan. Hal ini sejalan dengan bertambahnya berat badan secara
bertahap selama kehamilan, redistribusi pemusatan, pengaruh hormonal
pada struktur ligamen, pusat gravitasi tubuh bergeser kedepan dan jika
dikombinasikan dengan peregangan otot abdomen yang lemah
mengakibatkan lekukan pada tulang lumbal. Ada kecenderungan bagi otot
punggung untuk memendek jika otot abdomen meregang sehingga dapat
menyebabkan ketidakseimbangan otot disekitar pelvis dan tegangan

22
23

tambahan dapat dirasakan diatas ligamen tersebut. Akibatnya terjadi nyeri


punggung yang biasanya berasal dari sakroiliaka atau lumbal. Gangguan
pinggang jangka panjang dapat terjadi jika keseimbangan otot dan stabilitas
pelvis tidak dipulihkan setelah melahirkan.
Aktivitas selama kehamilan juga menjadi faktor terjadinya nyeri
punggung selama kehamilan, banyak tugas rumah tangga seperti menyetrika
atau menyiapkan makanan yang dapat dilakukan dalam posisi duduk, bukan
berdiri tetapi dilakukan dengan berdiri dalam waktu yang lama, termasuk
jika ibu hamil harus mengangkat objek berat maka terjadi tegangan pada
otot panggul, semua gerakan berputar sambil mengangkat merupakan
gerakan yang berbahaya dan tidak boleh dilakukan.
e. Teori Nyeri Kontrol Gerbang
Teori ini diciptakan oleh Melzack dan Wall pada tahun 1965 untuk
mengkompensasi kekurangan pada teori spesifitas dan teori pola. Teori
kontrol gerbang nyeri berusaha menjelaskan variasi presepsi nyeri terhadap
stimulasi yang identik. Teori kontrol gerbang nyeri menyatakan bahwa
implus nyeri dapat diatur dan dihambat oleh mekanisme pertahanan
disepanjang sistem saraf pusat, dimana implus nyeri dihantarkan saat sebuah
pertahanan dibuka dan implus dihambat saat sebuah pertahanan tertutup
(Andarmoyo, 2013).
Teori pengendalian gerbang untuk menjelaskan mengapa
penggosokan atau pemijatan suatu bagian yang nyeri setelah suatu cedera
dapat menghilangkan nyeri, karena aktivitas di serat-serat besar dirangsang
oleh tindakan ini, sehingga gerbang untuk aktivitas serat berdiameter kecil
(nyeri) tertutup (Price, 2014).
Rasa nyeri dapat dikurangi dengan massage. Hal ini diperkuat dengan
penelitian Antik, 2017 dengan judul “Pengaruh Endorphine Massage
Terhadap Skala Intensitas Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan Primigravida
di wilayah kerja Puskesmas Tembarak”. Berdasarkan Uji Wilcoxon sign
rank test menunjukkan p = 0,000 sehingga p<0,05 menyatakan ada
pengaruh endorphin massage terhadap penurunan intensitas nyeri kala I
fase aktif persalinan teori endorphin-enkefalin. Kemajuan dalam
pemahaman mekanisme nyeri adalah ditemukannya reseptor opiat di
membrane sinaps, opiat dan opioid menghambat nyeri.
23
24

Adanya reseptor nyeri opiate ini mendorong diadakannya riset


opioid endogen, zat yang bersifat mirip morfin dan berkaitan dengan
reseptor opiat. Teori ini dikembangkan oleh Avron Goldstein, ia
mengemukakan bahwa terdapat substansi seperti opiat yang terjadi secara
alami didalam tubuh, substansi ini disebut endorphin (Andarmoyo, 2013).
Tiga golongan utama peptide opioid endogen yang masing-masing
berasal dari prekusor yang berlainan dan memiliki distribusi anatomik
yang sedikit berbeda, yaitu golongan enkefalin, beta endorphin, dan
dinorfin. Semua opiat endogen ini bekerja dengan mengikat reseptor
opiat, dengan efek analgesik serupa yang ditimbulkan oleh obat opiate
eksogen. Dengan demikian, reseptoropiat dan opiat endogen membentuk
suatu “sistem penekan nyeri” intrinsik.
Bukti eksperimental mengisyaratkan bahwa tindakan-tindakan untuk
mengurangi nyeri seperti placebo, akupuntur, dan massage mungkin dapat
bekerja karena tindakan-tindakan tersebut dapat merangsang pelepasan
opioid endogen (Price, 2014). Dalam penelitian lain diperoleh hasil bahwa
endorphin massage secara signifikan dapat meningkatkan level beta-
endorphin dalam tubuh dibandingkan sebelum dilakukan endorphin
massage (P < 0.05) (Hidayati dkk, 2014).
f. Dampak Nyeri Punggung
Keluhan ibu saat merasakan adanya nyeri punggung adalah fisiologis
yang normal dirasakan ibu hamil saat memasuki masa trimester III. Keluhan
ini biasanya tidak menimbulkan tanda bahaya, tetapi ada dampak yang
terjadi apabila nyeri punggung tidak diatasi dengan baik. Nyeri punggung
yang tidak diatasi atau dibiarkan dapat mengakibatkan nyeri kronis. Ibu
hamil akan tetap mengalami kembali nyeri yang dirasakan bahkan tidak
dalam kondisi hamil dan berlangsung dalam jangka panjang.
Nyeri punggung yang tidak diatasi juga berakibat postur tubuh akan
berubah menjadi buruk. Pemindahan titik berat akibat perkembangan janin
dapat merubah postur tubuh menjadi condong terlalu ke depan
(membungkuk) atau terlalu kebelakang. Cara berdiri, duduk bahkan berjalan
juga akan berubah jika tidak diatasi dengan baik (Lebang, 2015).
Dampak lain pada nyeri punggung adalah gangguan saat tidur,
kehilangan konsentrasi, nafsu makan berkurang dan kesulitan melakukan
24
25

aktivitas santai lainnya. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan gangguan pada


psikologis ibu. Ibu akan merasa stres dan tidak nyaman akan rasa sakit yang
dialaminya (Lebang, 2015).

g. Penatalaksanaan Nyeri Punggung


Terdapat beberapa cara yang dilakukan untuk menurunkan intensitas
pada nyeri punggung. Risnanto & Insani (2014), menjelaskan beberapa cara
diantaranya yaitu:
1) Pemberian terapi panas
Rasa panas diketahui dapat memberikan efek vasodilitasi sehingga aliran
darah meningkat. Hal ini mengakibatkan pengiriman oksigen atau zat
nutrisi lainnya menjadi adekuat serta daya absorpsi juga mengalami
peningkatan sehingga nyeri berkurang.
2) Pemberian terapi dingin
Selain rasa panas, rasa dingin juga dapat menurunkan intensitas nyeri.
Hal ini dikarenakan rasa dingin memiliki efek vasokonstriksi sehingga
dapat mengurangi aliran darah. Oleh karena itu akan terjadi
penghambatan perdarahan dan bengkak pada trauma sehingga nyeri
mengalami penurunan.
3) Pijatan
Melalui teknik pijatan, jaringan pada punggung akan dimanipulasi agar
lebih rileks, tonus otot pada punggung akan meningkat, aliran darah juga
mengalami peningkatan dan dapat menurunkan spasme (kejang).
4) Exercise (latihan)
Latihan atau pergerakan dapat dilakukan untuk menurunkan intensitas
nyeri. Hal ini penting dilakukan supaya peredaran darah semakin lancar.

5) Mekanika Tubuh Yang Benar Pada Ibu Hamil


Sikap tubuh yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil bisa dilakukan
semampu dan senyaman ibu serta tidak ada durasi dalam melakukan
penerapan body mekanik, beberapa sikap tubuh yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut :
25
26

(a) Duduk
Duduk dengan posisi punggung tegak. Atur dagu ibu dan tarik
bagian atas kepala seperti ketika ibu berdiri.

Gambar 2.5 Posisi duduk yang benar


(b) Bangun dari duduk
Pijakkan kaki dengan mantap. Majukan badan kedepan, bangun
dengan pelan, kedua lutut jangan bertemu dan doronglah tubuh, jika
perlu dengan tangan. Pusatkan pikiran ke bagian atas tubuh ditarik
keatas
(c) Berdiri
Sikap berdiri yang benar sangat membantu sewaktu hamil disaat
berat janin semakin bertambah, jangan berdiri untuk jangka waktu
yang lama. Berdiri dengan menegakkan bahu dan mengangkat
pantat. Tegak lurus dari telinga sampai ke tumit kaki. Perut jangan
menarik punggung kedepan dan bahu tertarik ke belakang sehingga
membentuk lengkungan.

Gambar 2.5 Posisi Berdiri yang Benar

26
27

(d) Berjalan
Ibu hamil penting untuk tidak memakai sepatu ber-hak tingi atau
tanpa hak. Hindari juga sepatu bertumit runcing karena mudah
menghilangkan keseimbangan.
(e) Posisi tidur
ibu hamil boleh tidur miring, namun tekuklah sebelah kaki dan
pakailah guling, supaya ada ruang bagi bayi. Sebaiknya setelah usia
6 bulan, hindari tidur telentang, karena tekanan rahim pada
pembuluh darah utama dapat menyebabkan pingsan. Tidur dengan
kedua kaki lebih tinggi dari badan dapat mengurangi rasa lelah.

Gambar 2.6 Posisi Tidur Ibu Hamil


(f) Bangun dari berbaring
27
28

Untuk bangun dari tempat tidur, geser dulu tubuh ibu ketepi tempat
tidur, kemudian tekuk lutut. Angkat tubuh ibu perlahan dengan
kedua tangan, putar tubuh lalu perlahan turunkan kaki ibu. Diamlah
dulu dalam posisi duduk beberapa saat sebelum berdiri. Lakukan
setiap kali ibu bangun dari berbaring.

Gambar 2.7 Bangun Dari posisi Tidur

(g) Membungkuk dan mengangkat barang


Terlebih dahulu menekuk lutut dan gunkan otot kaki untuk tegak
kembali. Hindari membungkuk yang dapat membuat punggung
tegang, termasuk untuk mengambil sesuatu dilantai berjongkoklah.
Ketika berdiri, pertahankan agar punggung tetap tegak. Hati-hati
mengangkat barang agak berat. Bawa dengan dipeluk, bukan
dijinjing dengan sebelah tangan. Membawa benda dipunggung (ditas
ransel) lebih baik daripada tangan.

28
29

Gambar 2.8 Posisi Membungkuk dan Mengangkat Barang


9. Massage Prenancy
a. Defenisi Massage Prenancy
Suatu teknik sentuhan dan pemijitan ringan yang dilakukan pada masa
kehamilan.
b. Tujuan
1. Membantu untuk mengeluarkan produksi-produksi metabolisme
tubuh melalui limfatik dan system sirkulasi, yang dapat mengurangi
kelelahan dan membuat ibu lebih berenergi
2. Sistem sirkulası yang lancar dapat memudahkan beban kerja jantung
dan membantu tekanan darah ibu hamil menjadi normal
3. Mengurangi Ketidaknyamanan otot, seperti kram, ketegangan otot
dan kekakuan otot
4. Dapat mengurangi ketidaknyamanan selama hamil, seperti nyeri
punggung bagian bawah, kekakuan leher, kram kaki, pusing kepala,
oedema, dan pergelangan kakı bengkak
5. Menghilangkan asam laktat dan produk limbah seluler lainnya yang
dapat menyebabkan kelelahan otot
6. Mengurangi depresi dan kecemasan pada ibu hamil yang disebabkan
perubahan hormonal.
c. Prosedur
Persiapan lingkungan
29
30

- Posisikan klien dalam posisi yang nyaman


- Tanyakan kenyamanan posisi klien
- Pertimbangkan suhu ruangan

PEMIJATAN DAERAH GLUTEAL DAN PUNGGUNG


1. Posisikan klien dalam posisi yang
nyaman Tanyakan kenyamanan
posisi dari klien Pertimbangkan suhu
ruangan

2. Buka selimut pada daerah punggung


Hingga ke gluteal kemudian balurkan
minyak di daerah punggung dan
mulai dengan peregangan

Efieurage
3. Mulailah dari atas punggung
meluncur kebawah pada kedua sisi
tulang belakang hingga atas otot
gluteal
Kembali lagi dari bawah keatas.
Tekanan pijatan keatas dikurangi.

Kneading Pinggang
4. Lakukan kneading mulai dari otot
gluteal dan pinggang dengan lembut
bergeser bolak-balik.

30
31

Kneading Bahu
5. Lanjutkan kneading ke Bagian atas
bahu

Diagonal Strokes
6. Urut dari daerah bahu kedaerah
gluteal (daerah pinggang) secara
menyilang dari sisi kanan ke sisi kiri

7. Urut dari daerah gluteal kedaerah


bahu (daerah punggung) menyilang
dari sisi kanan kesisi kiri

Twiddling Thumbs
8. Tekan pada daerah sekitar ilium
kemudian bergerak ke daerah
punggung hingga ke bahu
menggunakan tarian jempol

Circular Thumbs
9. Gunakan jempol bentuk lingkaran
keluar pada sisi kanan dan kiri otot
spina (secara sirkular).

31
32

Cross Frictional Therapy


10. Gunakan jempol untuk menekan
kedalam dan keluar dari spina

Chisel Fist:
11. Lakukan gerusan pada otot tulang
belakang, dapat bergerak maju-
mundur

Deeper Cross Friction Therapy:


12. Gunakan 2 tangan 4 jari dimulai
dari sisi atas ilium di atas otot gluteal.
Meluncur dari alur lamina di atas otot
tulang belakang – lanjutkan
kepunggung keatas hingga bahu dan
kembali

Ellbow Teknik
13. Letakkan salah satu telapak tangan
pada bahu dan siku tangan lainnya pada
punggung. Meluncur turun pada otot
tulang belakang dari bahu dengan focus
utama tekanan pada otot gluteal

14. Akhiri dengan Effiourage

Pemijatan untuk daerah lengan


Effourage
15. Usap dengan lembut lengan bawah
lalu naik keatas

32
33

V Stroke
16. Buat huruf V diantara ibu jari dan
jari telunjuk, pijat dari lengan
bawah ke lengan atas

Kneading
17. Buat bentuk hati antara ibu jari dan
Jari telunjuk, saat memijat ibu jari
diarahkan naik turun hingga
bertemu jari telunjuk. Pemijatan
dimulai dari bawah kelengan atas

18. Usap samping (leaf stroke)

19. Gerusan

20. Tangan

PEMIJATAN DAERAH PAHA


Efleurage
21. Dimulai dari lutut hingga kepangkal
paha

V-Stroke
22. Buat huruf V antara jempol dan
telunjuk pijat dari lutut sampai
pangkal paha.

33
34

23. Kneading- hamstring

24. Kneading – quadriceps

25. Leaf stroke

Chisel Fist
26. Lakukan gerusan bisa digunakan
dengan 2 tangan maupun 1 tangan

Splitting hamstrings
27. Kedua tangan tumpang tindih
Memberikan tekanan hingga ke
Pangkal paha.

28. Criss –Cross

29. Compression

Betis (Jangan gunakan tekanan yang sangat kuat pada betis)

34
35

30. Efleourage

31. V-Stroke

Kneading
32. Dengan lembut pada daerah betis
sampe kelutut

Leaf Stroke
33. Gunakan jempol dengan membuat
setengah lingkaran (seperti gerakan
membentuk daun)

Chisel Fist
34. Lakukan tekanan genggaman ke
arah atas

Pumping
35. Tahan lutut dengan telapak tangan
Kemudian lakukan dorsofleksi dan
ekstensi secara bergantian pada
telapak kaki dengan lembut

36. Lakukan massage dengan lembut


pada kaki

35
36

Lift Arch
37. Usap dengan lembut bagian telapak
kaki

Chisel Fist
38. Gosok telapak kaki dengan arah
keatas dan ke bawah dengan
menggunakan buku-buku jari

Unit terkait Bidan, Perawat


Dibuat oleh : Tim Jurusan Kebidanan
SOAP Jurusan Kebidanan Kemenkes Pontianak Tahun 2020

A. Konsep Dasar Asuhan Kebidanan dengan nyeri punggung dalam kehamilan


sesuai Evidence Based Medicine (EBM)
1. Berdasarkan penelitian Dewi. K et al(2022) dengan judul Efektivitas Pemberian
Terapi Prenatal Massage Terhadap Nyeri Punggung Ibu Hamil Trimester III,
Bahwa Hasil penelitian menunjukkan penurunan keluhan ketidaknyaman
berupa nyeri punggung pada ibu hamil TM III sebelum dan sesudah
diberikan intervensi berupa prenatal massage with love menunjukkan
adanya penurunan nyeri punggung, begitu pula dengan kelompok senam
hamil yang juga mampu membantu mengurangi keluhan nyeri punggung
ibu hamil TM III.Teknik prenatal massage merupakan teknik non farmakologi
yang dapat digunakan sebagai salah satu cara yang efektif dan efisien untuk
mengurangi nyeri punggung selama kehamilan TM III, sama halnya dengan
senam hamil.
2. Berdasarkan penelitian Chirstiani P et al(2022) dengan judul Pengaruh Pregnancy
Massage Punggung Terhadap Nyeri Punggung Ibu Hamil Tm III Berdasarkan
hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa ada
pengaruh yang signifikan dari pemberian pregnancy massagepada punggung
terhadap nyeri punggung ibu hamil Trimester III di Samudra Mom Kids SPA
Kabupaten Sragen yang dibuktikan dengan nilai probabilitas (p) 0,000< 0,05serta
ada perbedaan nyeri pada ibu hamil
TM III pada kelompok perlakuan dan kontrol dengan nilai probabilitas (p) 0,00<

36
37

0,05 Pemberian pregnancy massage terbukti lebih baik daripada pemberian terapi
relaksasi nafas.
3. Berdasarkan Penelitian Fitriah (2018) Pengaruh Prenatal Massage Terhadap
Penurunan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III, Menurut peneliti
Prenatal massage secara signifikan dapat mengurangi rasa tidak nyaman dan sakit
pada daerah punggung selama kehamilan, hampir setengah dari responden terjadi
penurunan nyeri punggung, sebelum dilakukan Prenatal Massage dan setelah
dilakukan Prenatal Massage yaitu 31,3% atau sebanyak 10 responden, dengan
nyeri sebelum Prenatal Massage menurut FPS-R sedikit lebih nyeri dan setelah
dilakukan Prenatal Massage dengan nyeri menurut FPS-R sedikit nyeri.
Berdasarkan data di atas dan menurut uji statistik Spearman Rank dengan bantuan
program SPSS 17 pada taraf kesalahan 5% dilakukan perhitungan untuk
mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel yaitu variabel bebas dan
variabel terikat. Hasil dari perhitungan  value adalah 0,000 < α (0,05) yang
artinya ada pengaruh Prenatal Massage terhadap nyeri punggung pada ibu hamil.
dikarenakan prenatal massage dapat mengurangi kelelahan dan membuat tubuh
lebih berenergi dengan cara mengeluarkan produk metabolisme dalam tubuh
limfatik dan sistem sirkulasi. Ketidak nyamanan ibu hamil seperti kram,
ketegangan otot, dan kekauan otot dapat berkurang setelah dilakukan pijat karena
sirkulasi yang lancar memudahkan kerja jantung dan tekanan darah sehingga ibu
hamil merasa lebih segar. Selain hal tersebut hormon endorphin yang dihasilkan
saat pemijatan akan mempermudah ibu menjadi relax.
4. Berdasarkan penelitian El-Hosary (2019) dengan judul Effect of Therapeutic
Massage on Relieving Pregnancy Discomforts .Wanita hamil dalam penelitian ini
menyatakan bahwa terapi pijat efektif dalam menghilangkan ketidaknyamanan
mereka selama kehamilan pada trimester kedua. Hal ini sesuai dengan (Woolston,
2016) yang menyatakan bahwa terapi pijat melemaskan jaringan otot, yang
mengurangi kontraksi dan kejang yang menyakitkan. Pijat juga dapat mengurangi
kompresi saraf ketika otot berkontraksi, terkadang menekan saraf di sekitarnya.
Saat otot-otot ini rileks, saraf tidak lagi tertekan, dan, secara teori, bisa
mendapatkan nutrisi yang tepat dan bekerja lebih efisien. Saraf dapat melakukan
pekerjaan normalnya dalam mengirimkan pesan ke dan dari otak, yang
meningkatkan fungsi otot dan organ. Dan meskipun pijat telah ditemukan berguna
untuk menghilangkan rasa sakit dan kekakuan yang muncul selama kehamilan,
37
38

beberapa ahli merekomendasikan menunggu sampai trimester kedua untuk


menerima pijat prenatal. Berdasarkan temuan penelitian ini, disimpulkan bahwa
terapi pijat memiliki penurunan yang signifikan dalam ketidaknyamanan
kehamilan seperti sakit kepala, sakit punggung, nyeri sendi, kram otot, gangguan
tidur dan kecemasan selama kehamilan dibandingkan dengan kelompok yang
tidak mendapatkan intervensi pijat. Investigasi lebih lanjut diperlukan untuk
mengulangi hasil penelitian yang bermanfaat pula pada janin dan bayi baru lahir.
Oleh karena itu, terapi pijat dapat dengan mudah diimplementasikan dalam
perawatan antenatal rutin. Hal ini terbukti menjadi langkah yang efektif. Selain
itu, dapat digunakan oleh wanita yang memiliki keluhan lain selama kehamilan
tanpa menggunakan obat-obatan atau pun anti nyeri.
5. Berdasarkan penelitian Urtnowska, K., Bulatowicz, I., Ludwikowski, G.
(2018)dengan judul Massage during pregnancy.. Studi yang dilakukan oleh
peneliti telah menunjukkan efektivitas pijat selama kehamilan, terutama dalam
mengurangi stres pada kehamilan, gejala depresi kehamilan dan depresi
postpartum, mencegah persalinan prematur dan menghilangkan rasa sakit di
punggung dan tungkai bawah. Sehingga pijat saat kehamilan terbukti secara
signifikan dapat mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil.

38
39

BAB III
TINJAUAN KASUS

I. Manajemen Pengkajian
MANAJEMEN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

Tanggal / Jam Masuk : 15/ 11 /2022 10.30 WIB


Tanggal / Jam Pengkajian : 15/ 11 /2022 / 10.50
WIB Tempat Pengkajian : PUSKESMAS
SINGKAWANG SELATAN II
Pengkaji : RINI WIDIASTUTI
No. Register :221143103

A. Pengkajian Data Subjektif (S)


1. Identitas

Tanggal : 15/11/2022 Pukul : 10.30 WIB

Identitas Klien Suami


Nama : Ny.P Tn.A
Umur : 26 tahun 28tahun
Agama : Islam Islam
Suku/Bangsa : Melayu Jawa
Pendidikan : SMA SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Swasta
Alamat Rumah : Jl Sagatani rt 08/rw 04

No Telp/Hp :-

1) Alasan kunjungan saat ini :

[ ] Kunjungan pertama

[ √ ] Kunjungan ulang/rutin

39
40

[ ] Ada keluhan

2) Keluhan utama :

Nyeri punggung sudah 1 minggu.

3) Riwayat kehamian ini


a) HPHT : 03/04/2022 TP : 10/01/2023

b) Hasil tes kehamilan tanggal: 10/05/2022 Hasil : (+)

c) Pergerakan janin dirasakan pertama kali pada tanggal : lupa


bulan September 2022

Pergerakan janin dalam 12 jam terakhir : ± 10 kali


d) Keluhan saat hamil :
Trimester I : Mual dan muntah.

Trimester II : Pusing.

Trimester III : Nyeri punggung


e) Imunisasi TT : 3 kali

f) Masalah pada pola makan


Tidak ada masalah dan makan seperti biasa
g) Masalah pada pola eliminasi :
Sering kencing pada malam hari
h) Aktivitas sehari-hari
(1) Pola istirahat dan tidur : tidur malam ± 6 jam, tidur siang ±
30 menit

(2) Kegiatan sehari-hari di rumah : mencuci pakaian, membersih


rumah, posisi memasak berdiri karena kompor diatas meja, kadang-
kadang ibu sering mengangkat barang dalam kondisi membungkuk,
kemudian tidur menggunakan sping bed. ibu melakukan sendirian
pekerjaan rumah tersebut tanpa ada bantuan asisten rumah tangga
sedangkan suaminya bekerja di luar rumah, mereka tinggal berdua
saja di rumah.
(3) Senam hamil : Belum pernah dilakukan
(4) Kontrasepsi yang terakhir digunakan : Belum pernah
(5) Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas
yang lalu

40
41

G : 1 P : 0 A :0 M : 0
Tgl Penyulit/Masalah Ana
No. Persali Tem Usia Jenis k
BB PB Keada
nan pat Kehamil Persalin Penolo Hamil Bersa Nifas JK an
an ng lin (gr) (cm)
Persal an Sekara
inan ng
1 sekaran
g

(6) Riwayat kesehatan


a) Riwayat penyakit : tidak ada
b) Riwayat penyakit keturunan : tidak ada
c) Riwayat anak kembar : tidak ada
d) Riwayat operasi : tidak ada
e) Riwayat hipersensitivitas/alergi : tidak ada
f) Perilaku kesehatan
(1) Penggunaan alkohol/obat terlarang : tidak ada
(2) Obat-obatan/jamu yang sering digunakan : tidak ada
(3) Kebiasaan merokok : tidak ada

(7) Riwayat psiko-sosial

a) Apakah kehamilan ini direncanakan/diinginkan : iya


b) Apakah ada dukungan dari keluarga : semua anggota keluarga
dan suami mendukung
c) Jenis kelamin yang diharapkan : Laki-laki
d) Kepercayaan/kebiasaan yang berhubungan dengan kehamilan,
persalinan dan nifas : Tidak keluar rumah sebelum
40 hari masa nifas.
e) Pengambil keputusan dalam keluarga : suami
f) Rencana persalinan
(1) Tempat dan penolong persalinan : Puskesmas

(2) Jenis persalinan yang diinginkan : Spontan normal

(3) Jarak tempat persalinan dengan tempat tinggal :± 1 M

B. Pengkajian Data Objektif (O)

1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan emosional : Baik
b) Tinggi Badan : 155cm
c) Berat badan sekarang :58 kg
41
42

Berat badan sebelum hamil : 53 kg

Indeks Massa Tubuh pra-hamil : 24

Rendah/Normal/Tinggi/Kegemukan
d) Lingkar Lengan Atas (LILA) : 25 cm
e) Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Denyut nadi : 86 kali/menit Sifat : Teratur
Pernapasan : 20 kali/menit Sifat : Teratur
Suhu tubuh : 36.8˚C
2) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala dan muka
Rambut : Bersih, berwarna hitam
Udema : Ya/Tidak
Lokasi : Tidak ada udema
Konjungtiva : Pucat/Tidak
Sklera : Ikterik/Tidak

b) Mulut dan gigi


Lidah : tidak ada kelainan
Gigi : Bersih secara umum
Gusi : Normal tidak berdarah
Bibir : Tidak kering

c) Leher

Pembesaran : Kelenjar Tiroid : Ya / Tidak

Kelenjar Limfe : Ya / Tidak

Vena Jugularis : Ya / Tidak

d) Dada

Riwayat Kelainan/Penyakit Jantung : Ya / Tidak


Paru-paru : Bunyi Wheezing (-), Ronkhi (-)
Payudara : Bentuk Simetris : Ya / Tidak

e) Abdomen
Pembesaran perut : Sesuai usia kehamilan.
Bentuk perut : Memanjang

42
43

Striae : Ada / Tidak


Linea nigra : Ada / Tidak
Bekas luka operasi : Ada / Tidak
Kontraksi : Ada / Tidak

43
Palpasi secara Leopold : Tinggi Fundus Uteri : setengah Pusat PX
(27 cm), fundus uteri teraba : bokong, punggung kanan, bagian terendah
atau bawah teraba : kepala, belum Masuk PAP
Auskulturasi :
Denyut Jantung Janin (DJJ) : (+)
Frekuensi : 144 kali/menit , Teratur
Lokasi punctum maksimum : Punggung Kanan
Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ) : 2,325 gram

f) Genitalia (Inspeksi)
Kedua Pangkal Paha tampak kemerahan dan
lembab Pengeluaran pervaginam (-) lendir / Slym
(-) Hemorrhoid(-)
g) Punggung, pinggang dan tulang
belakang Posisi tulang belakang :
Normal Lordose Nyeri ketuk costo
vertebra : (-)
h) Ekstremitas atas dan bawah
Udema : Tangan dan jari : Ada / Tidak
Tibia dan kaki : Ada / Tidak
Pucat : Ada / Tidak
Varices : Ada / Tidak
Refleks patella : Kanan : Positif / Negatif
Kiri : Positif / Negatif
3) Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium Tanggal : 10 Oktober 2022
b) Darah :
Hb : 11,8 gr%
Golongan darah :A
HIV : (-) Non Reaktif
Sifilis : (-) Non Reaktif
Malaria : Negatif
Lain – lain : Tidak ada
Urine : (-)
44
Lain – lain : Tidak ada
4) Pemeriksaan penunjang lainnya : Tidak Ada

II. Manajemen Asuhan Kebidanan


A. Analisis
Ny.P Usia 26 tahun G1 P0 A0 M0 k e h a m i l a n 32 minggu dengan nyeri
punggung.

B. Penatalaksanaan

1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu


2. Menjelaskan kepada ibu tentang penyebab nyeri punggung.
3. Meminta persetujuan tindakan yang akan dilakukan
4. Memberikan terapi massage prenatal daerah gluteal dan punggung, bahu
belakang, tangan, paha, betis dan kaki 20 menit seminggu 2x.
5. Menganjurkan ibu untuk menggunakan teknik body mekanik dalam
melakukan pekerjaan di rumah
6. Memberitahukan kepada ibu untuk lebih banyak minum di siang hari dan
minum secukupnya di malam hari sehingga tidak menggangu tidur dimalam
hari
7. Menganjurkan ibu untuk beristirahat dengan cukup.
8. Menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
9. Berkolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi fe 1x1, Kalsium 1x1
dan vit C 1x1.
10. Kunjungan ulang pada tanggal 29 November 2022 atau segera bila ada
keluhan

C. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal / jam Catatan Perkembangan


Kunjungan kerumah S: - Ibu mengatakan masih agak nyeri daerah pinggang.
pasien - Merasa terganggu aktifitas
16 November 2022 dengan nyeri punggungnya.
(10.00 wib) - Ibu bersedia untuk dilakukan
kembali prenatal massage
disaksikan suami.
O : K/U ibu baik, Kesadaran : Composmentis, TD : 110/70
mmHg, nadi: 82x/m r:20x/m s:36,7°c
TFU : 27 cm ½ pusat - px, DJJ : 144x/m, Punggung kanan,
45
presentasi kepala belum masuk PAP.

A: Ibu usia 26 tahun G1P0A0M0 Hamil 32 minggu dengan


Nyeri punggung..

P:
a. Memberitahukan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
kepada ibu
Evaluasi : Ibu mengetahui tentang hasil pemeriksaan.
b.Meminta kesediaan ibu untuk dilakukan prenatal massage
kembali sambil mengajari suami agar dapat memberikan
perlakuan ini selama 2 kali dalam seminggu.
Evaluasi : Ibu dan suami bersedia .
b. Memberikan prenatal massage dan mengajari suami agar bisa
melakukan terapi ini.
evaluasi : Prental massage telah diberikan dan suami bisa
melakukannya juga.
c. Menganjurkan kepada ibu untuk beraktifitas dengan
menggunakan tekhnik body mekanik..
Evaluasi: ibu bersedia untuk mengikuti anjuran tersebut
d. Menganjurkan ibu untuk minum air putih yang cukup di
siang hari dan secukupnya saat malam hari agar tidak
terganggu tidur saat malam hari.
Evaluasi : ibu bersedia mengikuti anjuran.
e. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup (tidur siang)
evaluasi: ibu bersedia untuk tidur siang jika tidak ada
kesibukan.
F. Menganjurkan ibu untuk tetap meminum tablet tambah darah
dengan air putih.
Evaluasi : Ibu bersedia melakukan apa yang sudah dianjurkan.
g. Menganjurkan ibu untuk melakukan kontrol ulang pada
tanggal 29 november 2022 atau jika ada keluhan.
Evaluasi ; Ibu bersedia untuk datang kembali.
Kunjungan ulang S: Ibu mengatakan nyeri pinggang nya jauh berkurang intensitas
pasien nyerinya dan merasa lebih segar
19 November 2022 O: K/U ibu baik, kesadaran Composmentis, TD:120/80 mmHg
09.30 wib N:86x/m R:20x/m S:36,7°C
TFU : 27cm ½ pusat - px, DJJ : 144x/m, Punggung kanan,
presentasi kepala belum masuk PAP
A: Ibu usia 26 tahun G1P0A0M0 Hamil 32 minggu kehamilan
normal.
P:
a. Memberitahukan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
kepada ibu.
Evaluasi : ibu memahami tentang hasil pemeriksaan

b. Menganjurkan ibu untuk tetap menggunakan terapi prenatal


massage saat nyeri punggung datang. Menganjurkan ibu
untuk tetap rutin mengkonsumsi tablet tambah darah setiap
malam sebelum tidur dengan air putih
Evaluasi : ibu bersedia mengikuti anjuran tersebut
46
c. Menganjurkan kepada ibu untuk tetap beraktifitas
menggunakan tekhnik body mekanik. evaluasi : ibu
bersedia mengikuti anjuran tersebut
d. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup, tidur siang apabila
tidak terdapat aktivitas dan tidur malam selama 7 jam
Evaluasi : ibu bersedia akan mengatur pola istirahatnya
e. Menganjurkan ibu untuk tetap rutin minum tablet fe dengan
air putih.
Evaluasi : ibu bersedia mengikuti anjuran tersebut.
f. Menganjurkan ibu untuk melakukan kontrol ulang 2 minggu
kemudian atau jika ada keluhan.

47
BAB IV
PEMBAHASAN

Kehamilan adalah suatu proses yang terjadi antara pertemuan sel


sperma dan ovum didalam indung telur (ovarium) atau yang disebut dengan
konsepsi hingga tumbuh menjadi zigot lalu menempel didinding rahim,
pembentukan plasenta, hingga hasil konsepsi tumbuh dan berkembang sampai
lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari), dihitung dari hari pertama haid terakhir (Rukiyah, 2016).
Dalam menjalani kehamilan ibu mengalami ketidaknyamanan normal
diantaranya beberapa ketidaknyamanan yang dapat muncul pada ibu hamil
trimester III diantaranya sering buang air kecil 50%, keputihan 15%,
konstipasi 40%, perut kembung 30%, bengkak pada kaki 20%, kram pada
kaki 10%, sakit kepala 20%, striae gravidarum 50%, hemoroid 60%, sesak
nafas 60% dan sakit punggung 70%. Hasil studi menunjukkan terdapat
sekitar 100 Ibu hamil Trimester III yang melakukan pemeriksaan, 50%
mengeluhkan mengalami ketidaknyamanan. Sebagian besar keluhannya adalah
sakit punggung Hal ini disebabkan karena perubahan yang terjadi pada tubuh itu
yang mempengaruhi bentuk tulang belakang (Astuti, 2019).
Data Subjektif : Ny. P datang ke Puskesmas Singkawang Seltan II tanggal
15 November 2022 dengan keluhan utama nyeri punggung sudah 1 minggu.
HPHT: 03/04//2022 sehingga dapat diketahui usia kehamilan ibu 33 minggu.
Kehamilan normal berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan.
Kehamilan terbagi menjadi 3 trimester, dimana trimester satu berlangsung dalam
12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester
ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Walyani, 2015).
Menurut teori, Nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester II dan III
merupakan keluhan umum yang sering terjadi di kalangan ibu hamil, diperkirakan
sekitar 70% wanita hamil mengeluhkan beberapa bentuk nyeri punggung pada
suatu saat dalam kehamilan, persalinan hingga postpartum (Purnamasari, 2019).
Pada kehamilan trimester III terjadi perubahan fisiologis pada sistem
muskoloskeletal, yaitu terjadi pengenduran jaringan ikat dan otot yang
disebabkan peningkatan kadar hormon progesterone dan relaxin. Sehingga
terjadi nyeri pinggang dan persendian, akibat symphisis pubis dan articulasio
48
sacro cossigel melunak dan bergeser. Pada sistem muskoloskeletal juga terjadi
perubahan postur tubuh karena menyesuaikan dengan perubahan pusat gaya
berat. Ibu hamil dapat seimbang dengan lekuk pinggang yang berlebihan dengan
cara saat hamil rahim mendorong tubuh ke depan, sehingga tubuh condong ke
belakang yang mengakibatkan tubuh menjadi lordosis, jadi timbul keluhan
nyeri pada bagian punggung (Megasari, dkk., 2015).
Berdasarkan penelitian Chirstiani P et al(2022) dengan judul Pengaruh
Pregnancy Massage Punggung Terhadap Nyeri Punggung Ibu Hamil Tm III
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti mengambil
kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari pemberian pregnancy
massagepada punggung terhadap nyeri punggung ibu hamil Trimester III di
Samudra Mom Kids SPA Kabupaten Sragen yang dibuktikan dengan nilai
probabilitas (p) 0,000< 0,05serta ada perbedaan nyeri pada ibu hamil
TM III pada kelompok perlakuan dan kontrol dengan nilai probabilitas (p) 0,00<
0,05 Pemberian pregnancy massage terbukti lebih baik daripada pemberian terapi
relaksasi nafas.
.
Nyeri punggung bawah terjadi dibawah costa dan diatas bagian inferior
gluteal yang ditandai dengan perasaan nyeri di bagian tubuh bagian belakang
yang disebabkan oleh pengaruh hormon yang menimbulkan gangguan pada
substansi dasar penyangga dan jaringan penghubung sehingga mengakibatkan
menurunnya elastisitas dan fleksibilitas otot. Wanita dengan riwayat nyeri
punggung akan beresiko tinggi mengalami hal yang sama dalam kehamilan,
sehingga sebagai bidan harus mengetahui penyebab nyeri punggung bawah, yaitu
akibat riwayat, atau penyebab lain (Intarti, 2017).
Data Objektif : Ny.P, keadaan umum baik, kesadaran composmentis,
tinggi badan : 153 cm, berat badan sekarang 62 kg,berat badan sebelum hamil 53
kg, jadi indek massa tubuh pra hamil adalah 23,6 (normal), LILA : 25 cm.
Pemeriksaan tanda-tanda Vital, tensi darah : 110/80 MmHg, denyut nadi
80x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu tubuh 36.4˚C, Palpasi abdomen
Leopold I : TFU setengah pusat px (26cm), fundus teraba bokong, Leopold II :
sebelah kanan perut ibu teraba punggung janin dan bagian kiri perut ibu terabah
bagian terkecil dari janin, Leopold III : teraba kepala dan Leopold IV : kepala
belum masuk pintu atas panggul (PAP). Denyut jantung janin : 148x/menit
49
TBBJ : 2.325 gram. Berdasarkan data objektif dan subjektif diatas, dapat diambil
analisis bahwa Ny.C G1 P0 A0 M0 hamil 32 minggu dengan
ketidaknyamanan normal nyeri punggung janin tunggal hidup.
Ny.P telah dilakukan penatalaksanan sesuai evidence based midwifery
diantaranya menjelaskan kepada ibu penyebab nyeri pinggang yang dialami oleh
ibu karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang
belakang. Memberikan terapi massage prenatal daerah gluteal dan punggung,
bahu belakang, tangan, paha, betis dan kaki selama 30 menit (Nyeri punggung ibu
berkurang). Menganjurkan ibu untuk menggunakan teknik body mekanik dalam
melakukan pekerjaan di rumah. Memberitahukan kepada ibu untuk lebih banyak
minum di siang hari dan minum secukupnya di malam hari sehingga tidak
menggangu tidur dimalam hari. Menganjurkan ibu untuk selalu menjaga
kebersihan alat genetalia. Menjelaskan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.
Penatalaksanaan untuk mengurangi nyeri punggung bawah (LBP) menurut
(Zakiyah, 2015) dibagi menjadi dua, yaitu terapi farmakologi dan non farmakologi.
Salah satu terapi non farmakologi untuk mengurangi nyeri punggung bawah
dalam kehamilan trimester III adalah prenatal massage. Massage dilakukan
untuk mengurangi intensitas nyeri, menghasilkan relaksasi dan memperbaiki
sirkulasi yang dilakukan dengan cara memberikan tekanan menggunakan
tangan pada jaringan lunak, tendon, atau ligemen tanpa merubah posisi sendi.
Terapi prenatal massage dianggap “Pintu Gerbang Tertutup” karena merangsang
saraf berdiameter besar yaitu serabut beta A, agar tubuh tidak merasakan
nyeri (Zakiyah, 2015).
Hosary, E., Soliman, H., El-Homosy (2016) tentang “Effect of
Therapeutic Massage on Relieveing Pregnancy Discomfort” dengan hasil
prenatalmass age termasuk metode yang efektif untuk mengurangi
ketidaknyamanan dalam kehamilan salah satunya yaitu 5 keluhan nyeri
punggung. Alternatif yang sama juga diberikan untuk mengatasi nyeri
punggung bawah yaitu dengan melakukan terapi massage.
Massage akan memberikan rasa hangat, nyaman, senang dan tentram.
Suatu penelitian uji coba yang pernah dilakukan memperlihatkan bahwa
massage dengan minyak kenanga secara bermakna dapat mengurangi kadar
stres pada pasien-pasien dokter umum. Sedangkan di dalam minyak kenanga
50
terdapat kandungan penol, ester, penil meter eter, hidrokarbon, yang kesemuanya
memiliki sifat anti depresi, sebangai penenang khususnya pada sistem syaraf.
Massage itu sendiri merupakan suatu tindakan mandiri bidan dan sebagai
salah satu asuhan sayang ibu sehingga akan meningkatkan rasa aman,
meningkatkan kualitas hidup terutama bagi ibu hamil. Sedangkan penggunaan
minyak kenanga merupakan salah satu bagian dan ilmu aromatologi dimana telah
dibuktikan aman penggunaannya bagi ibu hamil untuk menurunkan nyeri
punggung (Dwi, 2020).
Perawatan pijat memiliki pengaruh penyembuhan pada tubuh manusia dan
organisme. Dilakukan secara manual atau dengan menggunakan instrumen dan
perangkat khusus, pijat adalah salah satu bentuk pengobatan non-farmakologis
yang paling umum untuk nyeri dan penyakit pada sistem lokomotor. Dalam
beberapa tahun terakhir, penggunaan pijat, bagaimanapun, telah melampaui hanya
penyembuhan dan telah dipraktekkan juga di klinik kecantikan dan kesehatan
sebagai bentuk relaksasi, pencegahan perubahan sistem muskuloskeletal, serta cara
perawatan kulit wajah dan tubuh. Oleh karena itu pijat perinatal dapat membawa
banyak manfaat bagi calon ibu, namun perawatannya harus dilakukan dengan
sangat hati-hati, menggunakan metode pijat klasik yang normal tetapi hanya
sentuhan yang lebih lambat dan lebih lembut, tanpa teknik yang kuat dan dalam,
dalam posisi yang benar dan dengan kosmetik halus (Urtnowska, 2018).
Urtnowska, K., Bulatowicz, I., Ludwikowski, G. (2018). Massage during
pregnancy. Menjelaskan mengenai studi tentang efek pijatan pada wanita hamil
adalah sekelompok peneliti dari Touch Research Institute di Medical University of
Miami di bawah arahan Tiffany Field. Studi yang dilakukan oleh peneliti telah
menunjukkan efektivitas pijat selama kehamilan, terutama dalam mengurangi stres
pada kehamilan, gejala depresi kehamilan dan depresi postpartum, mencegah
persalinan prematur dan menghilangkan rasa sakit di punggung dan tungkai bawah.
Penelitian yusni (2019) menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan untuk
mengatasi nyeri punggung bawah pada kehamilan yaitu membagikan leaflet senam
hamil dan pijat punggung, kemudian memberikan penjelasan bahwa nyeri
punggung yang dirasakan merupakan kondisi normal yang disebabkan oleh
berbagai penyebab, antara lain karena pembesaran perut, salah postur akibat
aktivitas sehari-hari, dan menekankan. Jelaskan bahwa pijat punggung dapat
dilakukan oleh siapa saja, dan kapan saja saat nyeri punggung dirasakan. Anjuran
51
istirahat yang cukup dan teratur, minum air hangat, tidak mengangkat benda berat,
dan tidak menggunakan sepatu hak tinggi.
Dalam buku Devi Azriani “Panduan Prenatal Massage (Pijit Hamil)” tahun
2019 bahwa pemijitan bisa dimulai dari usia kehamilan trimester dua dengan
durasi setiap pemijatan selama 1,5 jam dan bisa dilakukan dua kali dalam satu
bulan.
Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan bagi ibu hamil sangat mutlak
untuk diketahui, karena dengan mengetahui tanda bahaya kehamilan, segala
resiko yang akan terjadi dapat teranstisipasi dengan baik. Tanda bahaya
merupakan tanda gejala yang ibu hamil rasakan pada bayi yang dikandungnya,
bila ada tanda bahaya bisanya ibu perlu mendapat pertolongan segera ke rumah
sakit (Mariani,dkk., 2020).
Seiring bertambahnya jumlah anak yang dimiliki oleh ibu, maka semakin
banyak waktu dan perhatian ibu yang tersita untuk mengurus, mendidik dan
membesarkan anak-anaknya. Sehingga ibu tidak memiliki waktu yang cukup
luang untuk menambah pengetahuan dan pada akhirnya akan mempengaruhi
sikap ibu hamil dalam mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan. Berbeda dengan
ibu yang belum memiliki anak, tentu akan memiliki lebih banyak waktu dan
kesempatan untuk menambah pengetahuan dan wawasannya tentang tanda
bahaya kehamilan dan pada akhirnya sikap ibu hamil juga semakin positif dalam
mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan (Puspasari, 2018).

52
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari pengkajian data mengenai asuhan
kebidanan kehamilan fisiologis holistik yaitu:
1. Berdasarkan data subjektif Ny “P” datang ke Puskesmas Singkawang
selatan II dengan alasan periksa hamil kunjungan ulang dengan keluhan nyeri
punggung.
2. Berdasarkan data subjektif dan data objektif dapat dirumuskan diagnose Ny.P usia
26 tahun G1 P0 A0 M0 hamil 32 dengan kehamilan normal, Janin Tunggal Hidup
3. Penatalaksanaan asuhan kebidanan kehamilan fisiologis holistik yang berdasarkan
manajemen asuhan kebidanan mengenai pada Ny”P di Puskesmas Singkawang
Selatan II sesuai dengan Evidence Based Midwifery.

B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan penulis dapat mengerti mengenai asuhan kebidanan ibu hamil
fisiologis dan holistik, mampu menganalisa keadaan pada ibu hamil dan
mengerti tindakan segera yang harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan ibu
hamil.
2. Bagi Lahan Praktek
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi lahan praktek dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pelaksanan Asuhan kebidanan pada
Ibu Hamil fisiologis dan holistik sesuai standar pelayanan.
3. Bagi Institusi Pendidikan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Diharapkan dapat bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai sumber referensi,
sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran terutama yang berkaitan dengan
asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Fisiologis dan Holistik.

53
DAFTAR PUSTAKA

Bobak, Lowdermilk, Jensen. (2014). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4.


Jakarta: EGC.
Dewi. K et al, 2022. Efektivitas Pemberian Terapi Prenatal Massage Terhadap Nyeri
Punggung Ibu Hamil Trimester III.jurnal kebidanan ,http://akbid-
dharmahusada-kediri, e-journal.id/JKDH/index
Dwi, E.R., 2020 Pelaksanaan Massage Punggung Dengan Minyak Kenanga Pada Ibu
Hamil Trimester III. Journal of Community Engagement in Health. Vol.3
No.2. Sep 2020. Page.349-352.Akses tanggal 2 juni
2021https://doi.org/10.30994/jceh.v3i2.96
Fitriyah, 2018 Pengaruh Prenatal Massage Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Pada
Ibu Hamil Trimester III,
El-Hosary, (2019). Effect of Therapeutic Massage on Relieving Pregnancy Discomforts
IOSR Journal of Nursing and Health Science (IOSR-JNHS) e-ISSN: 2320–
1959.p- ISSN: 2320–1940 Volume 5, Issue 4 Ver. II (Jul. - Aug. 2016), PP 57-
64 www.iosrjournals.org

Lina Puspitasari, Ernawati, 2020. Manfaat Body Mekanik dan Hamstring


Exercise terhadap Pengurangan Nyeri Pinggang Ibu Hamil Trimester
III. Jurnal Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan. Volume 7 Nomor 1 Februari
2020. Akses tanggal 2 juni 2021
Pangesti .C , et al, 2022 Pengaruh Pregnancy Massage Punggung Terhadap Nyeri
Punggung Ibu Hamil Tm III, Jurnal Kebidanan XIV (01) 01-12:
//www.ejurnal.stikeseub.ac.

Podungge, Yusni Pijat Endhorpin dan Senam Hamil Sebagai MetodeNyeri Punggung
Bawah pada Ibu Hamil Trimester III. Health Notions, Volume 3 Nomor 4
(April 2019) ISSN 2580-4936.D Akses tanggal 5 juni 2021.
http://heanoti.com/index.php/hn/article /view/hn30402
RI, K. (2020). Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.

Rukiyah Ai Yeyeh, Yulianti L, Maimunah, Surilawat L. 2011. Asuhan Kebidanan I


(Kehamilan). Jakarta: CV Trans Info Media.

Sindhu Pujiastuti. 2014. Yoga Untuk Kehamilan Sehat, Bahagia, & Penuh Makna.
Edisi yang Diperkaya. Bandung: Qonita, Mizan Pustaka.

Siti Tyastuti, Heni Puji W. 2016. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta:


Kemenkes RI.

Sri W. dkk. 2020. Pengaruh Pijat Ibu Hamil terhadap Kualitas Tidur Ibu Hamil
Trimester III. JURNAL RISET KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN
(MANR) Vol. 2 Edisi 02, 2020.DiAkses pada tanggal 5 juni 2021.
http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/MANR

Steven D. Manyozo, dkk. (2019) “Low back pain during pregnancy: Prevalence, risk
factors and association with daily activities among pregnant women in urban
Blantyre, Malawi” Manyozo et al; Malawi Medical Journal 31 (1): 71-76
March 2019.

Urtnowska, K., Bulatowicz, I., Ludwikowski, G. (2018). Massage during pregnancy.


Poland: Bydgoszczy.

Wigotomo,dkk. 2020. Intervensi Nyeri Punggung pada Ibu Hamil di Desa Pengelatan.
International Journal of Natural Science and Engineering. Volume 4 Nomor 3
2020, pp 134-139. Di Akses pada tanggal 4 juni 2021 . DOI: DOI:
https://dx.doi.org/10.23887/ijnse.v4i3.29368.
Yesie Aprillia. 2014. Gentle Birth Balance. Bandung: Penerbit Qanita PT Mizan
Pustaka.

Yesie Aprillia. 2019. Dapatkan Hasil Maksimal Dari Prenatal Yoga. Di unduh dari
http://www.bidankita.com/dapatkan-hasil-maksimal-dari-prenatal-gente- yoga/

Yesie Aprillia. 2019. Prenatal Gentle Yoga. Diunduh dari


http://www.bidankita.com/prenatal-gentle-yoga/

Yesie Aprillia. 2019. Yoga Ibu Hamil? Lakukan Dengan Benar Ya. Diunduh dari
http://www.bidankita.com/9553-2/
Yuliani DR, Saragih E, Astuti A, et al. Asuhan Kehamilan. Yayasan Kita Menulis; 2021.
Zahara, Yeni. 2019. Pengaruh Prenatal Massage Terhadap Penurunan Nyeri
Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III Di Klinik Erna Kecamatan
Padang Bolak Kabupaten Padang Lawas Utara. Jurnal Ilmiah Maksitek
Vol. 4, No. 4.

Zakiyah, Ana. 2015. Nyeri Konsep dan Penatalaksanaan dalam Praktik


Keperawatan Berbasis Bukti. Jakarta Selatan: Salemba Medika.
Lampiran 1

CRITICAL APPRAISAL JURNAL


PRAKTIK KEBIDANAN FISIOLOGIS HOLISTIK KEHAMILAN

Nama Mahasiswa : RINI WIDIASTUTI


Tempat Praktek : PUSKESMAS SINGKAWANG SELATAN II
Pembimbing : NURMALA SARI M.Tr.Keb
Judul : Effect of Therapeutic Massage on Relieving
Pregnancy Discomforts, EmanA. El-Hosary(2019)
DOI: 10.9790/1959-0504025764

A. Kritis pada Pembelajaran melalui Literatur dengan menggunakan Lembar


Kerja EBM (Evidence Based Medicine)

1. Apakah hasil penelitian valid?

Apakah pasien pada Ya pasien dalam penelitian ini dilakukan randomisasi


penelitian dirandomisasi? Bukti dalam jurnal :
The sample was divided randomly into two groups; 75 pregnant women for each
group (massage group and no massage group

Apakah cara melakukan Penelitian ini dilakukan randomisasi tetapi tidak dirahasiakan.
randomisasi Bukti dalam jurnal : A total of 150 healthy pregnant women based on rule of sum
dirahasiakan? (number of variables multiply by constant 10) were recruited in the study.
Pregnant women who were willing to participate in the study and met the
inclusion criteria were approached by the researchers and asked for verbal consent
to confirm their acceptance, and all events that occurred during data collection
were considered confidential

Apakah follow-upTidak cukup panjang dan lengkap. Follow up dilakukan setelah minggu ke 5 dari
kepada pasien cukupintervensi awal
panjang dan lengkap?
Bukti : Pain intensity was evaluated using VAS scale before and after intervention
in both groups for headache, backache, massage therapy muscle cramp and joint
pain. Evaluation of Anxiety level by anxiety scale and sleep pattern by sleep
scale. All was evaluated after five weeks of using.
Apakah pasien Ya responden dianylisis menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan
dianalisis di dalam grup komputerisasi SPSS.
di mana mereka Bukti : Collected data were coded and tabulated using personal computer.
dirandomisasi? Statistical package for social science (SPSS) version 20 was used. Inferential
statistics was used to answer research hypotheses. In this research, paired t test
was used to compare means of pre and post massage therapy, chi-square to
compare between two qualitative variables were used as inferential statistics.
Statistical significance was considered at p-value <0.05.
Apakah pasien, klinisi, Tidak
dan peneliti blind Tidak dijelaskan ada proses blinding dalam penelitian ini sehingga dapat ditarik
terhadap terapi? kesimpulan ini adalah open RCT
.
Apakah grup pasien Tidak, dalam penelitian ini terdiri dari 2 group yaitu dengan intervensi massage
diperlakukan sama, therapy dan group yang tidak diberikan intervensi massage therapy.
selain dari terapi yang Bukti : The sample was divided randomly into two groups; 75 pregnant women
diberikan? for each group (massage group and no massage group).

Apakah karakteristik Ya, pasien memiliki karakterisik grup pasien yang sama.
grup pasien sama pada Bukti :
awal penelitian, selain Women were recruited during their second trimester and the beginning of the third
dari terapi yang trimester between 14 and 30 weeks of gestation with normal pregnancy condition.
diberikan? The sample was divided randomly into two groups; 75 pregnant women for each
group (massage group and no massage group).

1. Apakah hasil penelitian penting?

Seberapa penting hasil Penting


penelitian ini? Alasan :
Penelitian ini sangat penting karena bertujuan untuk membuktikan intervensi yang
bisa mengurangi ketidaknyaman yang dirasakan ibu hamil dalam masa kehamilan
yang dapat berpengaruh negative terhadap kesehatan ibu dan janin.
Bukti : The Physical and physiological changes occurring during pregnancy
associated with negative symptoms which have been shown to impact on the
wellbeing of the mother and fetus. Massage therapy was expected to have a
positive impact on pregnant women by decreasing stress hormones and potential
stressors such as anxiety, leg, back pain and improve mood, sleep and fetal
attachment. Aim of the study: To study the effect of therapeutic massage on
relieving pregnancy discomforts. Aim To study the effect of therapeutic massage
on relieving pregnancy discomforts

Seberapa tepat estimasi Estimasi dari efek terapi Tepat.


dari efek terapi? Bukti :
Based on the present study findings, it was concluded that the massage therapy had
significant reduction in pregnancy discomforts like headache, backache, joint pain,
muscle cramp, sleeping disturbance and anxiety during pregnancy as compared to
no massage. Further investigations are necessary to replicate the beneficial
findings on fetus and newborn. Therefore, Massage therapy can be readily
implemented in routine antenatal care. It proved to be an effective measure.
Moreover, it could be used by the women who had complaint of another
discomforts during pregnancy without taking any medications or analgesics. V

EFEK THERAPY
TERHADAP BACK Yes No
PAIN
Massage prenatal 36 (a) 39 (b)

No massage prenatal 24 (c) 51(d)

EER a/(a+b)= 0,48


CER c/(c+d)= 0,32
RR EER/CER = 1,5
Kemungkinan keberhasilan prenatal massage 1,5 kali dibanding yang tidak mendapatkan perlakuan ini.
RRR 1-RR = 0,5 dengan pemberian prenatal massage akan menurunkan 50 % insiden keluhan nyeri
punggung dibandingkan yang tidak diberikan prenatal massage.
ARR CER-EER=0,16 kejadian nyeri punggung akan berkurang 16% jika diberikan prenatal massage.
NNT 1/ARR= 6 , Setiap 6 ibu hamil yang diberikan prenatal massage akan menurunkan 1 insiden nyeri
punggung.
2. Apakah hasil penelitian yang valid dan penting tersebut applicable (dapat
diterapkan) dalam praktek sehari-hari?
Apakah hasilnya dapat Ya, hasil dari penelitian ini bisa diterapkan pada pasien kita karena terbukti
diterapkan kepada pasien secara signifikan dapat mengatasi nyeri punggung dan keluhan
kita? ketidaknyamanan lainnya dalam kehamilan.

Apakah karakteristikTidak, karakteristik pasien memiliki kesamaan dengan pasien pada penelitian
pasien kita sangat ini, sehingga perlakuan prenatal massage therapy dapat diterapkan pada pasien
berbeda dibandingkan kita.
pasien pada penelitian Bukti : A total of 150 healthy pregnant women based on rule of sum (number of
sehingga hasilnya tidak variables multiply by constant 10) were recruited in the study. Researchers
dapat diterapkan? selected pregnant women who met the following inclusion criteria. Women
were recruited during their second trimester and the beginning of the third
trimester between 14 and 30 weeks of gestation with normal pregnancy
condition
Apakah hasilnya Ya
mungkin dikerjakan di Dapat diterapkan memberi KIE pada TM II dan III dan penatalaksanaan nyeri
tempat kerja kita? punggung dengan massage therapy atau prenatal massage.

Apa kemungkinan Benefit : Berdasarkan hasil dari penelitian massage terapi menunjukan
benefit dan harm dari penurunan secara signifikan terhadap ketidaknyamanan pada kehamilan seperti
terapi tersebut? :sakit kepala, nyeri sendi,nyeri punggung,kram otot,gangguan tidur,dan
gangguan kecemasan dibandingkan dengan grup yang tidak mendapatkan
perlakuan ini. Oleh karena itu massage terapi bisa dijadikan implementasi rutin
anc karena terbukti efektif tanpa pengguanaan obat-obatan ataupun anti nyeri
Harm : Beberapa ahli merekomendasikan prenatal massage dilakukan pada
kehamilan trimester 2. Sehingga prenatal massage hanya boleh dilakukan
pada ibu hamil minimal Tm ke 2, pada kehamilan tm2 ke atas tidak ditemukan
bahaya pada perlakuan ini.
Apakah value dan Ya value dan preferensi pasien dapat dipenuhi dengan terapi ini.
preferensi pasien
dipenuhi dengan terapi
ini?
Apakah kita dan pasien Ya dengan pemberian konseling dan intervensi yang tepat.
kita mempunyai
penilaian yang jelas dan
tepat akan value dan
preferensi pasien kita?
Apakah value dan Ya dengan pemberian konseling dan intervensi yang tepat.
preferensi pasien kita
dipenuhi dengan terapi
yang akan kita berikan?
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai