Oleh :
Jaka Hidayatullah (P07220222159)
Martini (P07220222148)
Yeni Candra (P07220222140)
Mega Widia Rusti (P07220222139)
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia – Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Konsep
Dasar Manajemen Keperawatan”
Kami menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan-kekurangan mengingat keterbatasan saya dalam penyusunan.
Sehingga dengan keterbatasan tersebut penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan laporan ini. Tak lupa penulis
ucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung penyelesaian makalah ini.
Bontang, 2023
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
1. Pengertian Manajemen.......................................................................5
4. Kerangka Konsep................................................................................8
A. Kesimpulan.......................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuntutan Masyarakat terhadap kwalitas pelayanan keperawatan dirasakan
sebagai suatu fenomena yang harus direspon oleh perawat. Oleh karena itu Pelayanan
keperawatan ini perlu mendapat prioritas utama dalam pengembangan ke masa
depan.Perawat harus mau mengembangkan ilmu pengetahuannya dan berubah
sesuaituntutan masyarakat , dan menjadi tenaga perawat yang
professional.Pengembangan dalam berbagai aspek keperawatan bersifat saling
berhubungan, saling bergantung,saling mempengaruhi dan saling berkepentingan.
Oleh karena itu inovasi dalampendidikan keperawatan, praktek keperawatan , ilmu
keperawatan dan kehidupankeprofesian merupakan fokus utama keperawatan
Indonesia dalam prosesprofesionalitas. Proses profesionalisasi merupakan proses
pengakuan terhadap sesuatuyang dirasakan, dinilai dan diterima secara spontan oleh
masyarakat, maka dituntutuntuk mengembangkan dirinya dalam sistim pelayanan
kesehataan.
Perubahaan-perubahaan ini akan membawa dampak yang positif seperti makin
meningkatnya mutu pelayanan kesehatan/keperawatan yang diselenggarakan, makin
sesuainya jenis dan keahlian tenaga kesehatan/keperawatan yang tersedia dengan
tuntutan masyarakat, bertambahnya kesempatan kerja bagi tenaga kesehatan.Oleh
karena alasan-alasan di atas maka Pelayanan keperawatan harus dikelola secara
profesional, karena itu perlu adanya Manajemen Keperawatan.
Manajemen Keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan pelayanan
nyata di Rumah Sakit, sehingga perawat perlu memahami bagaiman konsep dan
Aplikasinya di dalam organisasi keperawatan itu sendiri.
Untuk lebih memahami arti dari Manajemen Keperawatan maka kita perlu
mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan organisasi keperawatan,
bagaimana tugas dan tanggung-jawab dari masing-masing personil di dalam organisasi
yang pada akhirnya akan membawa kita untuk lebih mengerti bagaimana konsep
dasar dari Manajemen Keperawatan itu sendiri.
B. TUJUAN PENULISAN
4
Makalah ini di buat Untuk mengetahui,memahami,dan menerapkan konsep
manajemen keperawatan dalam bidang kesehatan,khususnya bidang keperawatan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DASAR MANAJEMEN KEPERAWATAN
1. Pengertian manajemen
Manajemen adalah Suatu proses melakukan kegiatan atau usaha untuk mencapai
tujuan organisasi melalui kerjasama dengan orang lain.(Harsey dan Blanchard)
Manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengawasan suatu kegiatan.(James A. O’Brien)
Manajemen adalah pelaksanaan bersama oranglain.(Harold Konte dan Cyril
O’Donnel)
Manajemen adalah pengorganisasian seluruh sumberdaya melalui
perencanaan, pengorganisasian, pemberian bimbingan dan pengendalian agar tercapai
sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. (Henry L.Silk)
Dari pengertian para pakar diatas disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu
proses untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan melalui perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan dan pemberian bimbingan.
Manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan
dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas – batas yang telah ditentukan pada
tingkat administrasi.Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa manajemen adalah suatu
ilmu dan seni perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengontrol dari benda
dan manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya.
6
a. Fungsi – Fungsi Manajemen
7
c. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi
maupun permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan
memerlukan pengambilan keputusan di berbergai tingkat manajerial.
d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian
manajer perawat dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini
dan ingini. Kepuasan pasien merupakan poin utama dari seluruh tujuan
keperawatan.
e. Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian dilakukan sesuai
dengan kebutuhan organisasi untuk mencapai tujuan.
f. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi
proses pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana
yang telah diorganisasikan.
g. Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk memperlihatkan
penampilan kerja yang baik.
h. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasin yang efektif. Komunikasi
yang efektif akan mengurangi kesalahpahaman dan memberikan persamaan
pandangan, arah dan pengertian diantara pegawai.
i. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat –
perawat pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer untuk
meningkatkan pengetahuan karyawan.
8
d. Unity of command (kesatuan komando)
Merupakan kesatuan perintah,satu perintah dari atasan menjadi tanggung jawab
bersama.
e. Unity of direction (kesatuan arah)
Merupakan tujuan yang sama.
f. Sub ordination of individual to generate interest (kepentingan individu tunduk
pada kepentingan umum)
g. Renumeration of personal (penghasilan pegawai)
Penghasilan pegawai merupakan bentuk reward yang diberikan atas jasa yang telah
dilakukan.
4. Kerangka Konsep
a. Manajemen partisipasif yang berlandaskan pada paradigma keperawatan:
b. Manusia akan tertarik dan terikat pada pekerjaannya.
c. Jika informasi yang bermanfaat dan layak pada individu akan membuat keputusan
terbaik untuk dirinya sendiri.
d. Tujuan kelompok akan lebih mudah dicapai oleh kelompok.
e. Setiap individu memiliki karakteristik dan motivasi, minat dan cara untuk
mencapai tujuan kelompok.
f. Fungsi koordinasi dan pengendalian amat penting dalam pencapaian tujuan.
g. Persamaan kualifikasi harus dipertimbangkan.
h. Individu memiliki hak dan tanggung jawab untuk mendelegasikan kewenangannya
pada mereka yang terbaik dalam organisasi.
i. Pengetahuan dan keterampilan amat diperlukan dalam pengambilan keputusan
yang profesional.
j. Semua sistem berfungsi untuk mencapai tujuan kelompok dan merupakan tujuan
bersama untuk menetapkan tujuan bersama
9
5) Proses keperawatan menjamin perubahan tingkat kesehatan hingga mencapai
keadaan fungsi optimal
6) Tim keperawatan bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk setiap
tindakan keperawatan yang diberikan
7) Menghargai pasien dan haknya untuk mendapatkan asuhan keperawatan yang
bermutu
8) Perawat adalah advokat pasien
9) Perawat berkewajiban untuk memberikan pendidikan kesehatan pada pasien
dan keluarga
b. Tujuan pelayanan keperawatan
Tujuan pelayanan keperawatan merupakan pernyataan konkret dan spesifik
tentang pelayanan keperawatan, yang digunakan untuk menetapkan prioritas
kegiatan sehingga dapat mencapai dan mempertahankan misi serta filosofi yang
diyakini.
Tujuan pelayanan keperawatan pada umumnya ditetapkan untuk
meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan rumah sakit serta
meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan rumah sakit serta
meningkatkan penerimaan masyarakat tentang profesi keperawatan. Tujuan ini
dicapai dengan mendidik perawat agar mempunyai sikap profesional dan
bertanggung jawab dalam pekerjaan, meningkatkan hubungan dengan pasien/
keluarga/ masyarakat, meningkatkan pelaksanaan kegiatan umum dalam upaya
mempertahankan kenyamanan pasien, dan meningkatkan komunikasi antar staf
serta meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja/ staf karyawan.
Tujuan tersebut juga dicapai melalui penetapan kebijakan yang dibuat
secara kooperatif antara tim kesehatan dalam upaya menjamin kesejahteraan sosial
bagi perawat dan staf lain sehingga mempunyai kepuasan kerja dan pemberian
kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
10
Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel,
peralatan dan fasilitas.
Proses dalam manajemen keperawatan adalah kelompok manajer dari tingkat
pengelola keperawatan tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyai tugas
dan wewenang untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan. Untuk melaksanakan proses
manajemen diperlukan keterampilan teknik,keterampilan hubungan antar manusia,dan
keterampilan konseptual.
Output adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.Kontrol yang
digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasuk budget dari bagian
keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, prosedur yang standar dan akreditasi.
Mekanisme timbal balik berupa laporan finansial, audit keperawatan, survey kendali
mutu dan penampilan kerja perawat..
Berdasarkan prinsip – prinsip diatas maka para manajer dan administrator
seyogyanya bekerja bersama – sama dalam perencanaan dan pengorganisasian serta
fungsi – fungsi manajemen lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
11
Kegiatan perawat pelaksana meliputi:
a. Menetapkan penggunakan proses keperawatan
b. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnose
c. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat
d. Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan
e. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan
Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer
keperawatan melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan
melibatkan para perawat pelaksana.
Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:
a. Manajemen operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan
yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:
1) Manajemen puncak
2) Manajemen menengah
3) Manajemen bawah
b. Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil dalam
kegiatannya. Ada beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh orang – orang
tersebut agar penatalaksanaannya berhasil. Faktor – faktor tersebut adalah
1) Kemampuan menerapkan pengetahuan
2) Ketrampilan kepemimpinan
3) Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin
4) Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen
c. Manajemen asuhan keperawatan
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang
menggunakan konsep – konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atau evaluasi.
12
10. Peran Manajer
Peran Manajer dapat mempengaruhi faktor motivasi dan lingkungan. Tetapi faktor
lain yang mungkin mempengaruhi tergantungnya tugas, khususnya bagaimana
manajer bekerja dalam suatu organisasi. Secara umum peran manajer dapat dinilai dari
kemampuannya dalam memotivasi dan meningkatkan kepuasan staf.Kepuasan kerja
staf dapat dilihat dari terpenuhinya kebutuhan fisik, psikis, dimana kebutuhan psikis
tersebut dapat terpenuhi melalui peran manajer dalam memperlakukan stafnya.Hal ini
dapat ditanamkan kepada manajer agar diciptakan suasana keterbukaan dan
memberikan kesempatan kepada staf untuk melaksanakan tugas dengan sebaik –
baiknya. Manajer mempunyai lima dampak terhadap faktor lingkungan dalam tuga
professional sebagaimana dibahas sebelumnya (Nursalam, 2002).
Menurut Rewland & Rewland (1997), ada dua belas kunci utama dalam kepuasan
kerja yaitu: input, hubungan manajer dengan staf, disiplin kerja, lingkungan tempat
kerja, istirahat dan makanan yang cukup, diskriminasi, kepuasan kerja, penghargaan
penampilan, klarifikasi kebijaksanaan, prosedur, dan keuntungan, mendapatkan
kesempatan, pengambilan keputusan, dan gaya manajer.
13
12. Fungsi Kepala Ruangan
Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston (2000) sebagai berikut:
a. Perencanaan : dimulai dengan penerapan filosofi, tujuan, sasaran, kebijaksanaan,
dan peraturan – peraturan : membuat perencanaan jangka pendek dan jangka panjang
untuk mencapai visi, misi, dan tujuan, organisasi, menetapkan biaya – biaya untuk setiap
kegiatan serta merencanakan dan pengelola rencana perubahan.
b. Pengorganisasian: meliputi pembentukan struktur untuk melaksanakan
perencanaan, menetapkan metode pemberian asuhan keperawatan kepada pasien
yang paling tepat, mengelompokkan kegiatan untuk mencapai tujuan unit serta
melakukan peran dan fungsi dalam organisasi dan menggunakan power serta
wewengan dengan tepat.
c. Ketenagaan: pengaturan ketegagaan dimulai dari rekruetmen, interview, mencari,
dan orientasi dari staf baru, penjadwalan, pengembangan staf, dan sosialisasi staf.
d. Pengarahan : mencangkup tanggung jawab dalam mengelola sumber daya manusia
seperti motivasi untuk semangat, manajemen konflik, pendelegasian, komunikasi,
dan memfasilitasi kolaborasi.
e. Pengawasan meliputi penampilan kerja, pengawasan umum, pengawasan etika
aspek legal, dan pengawasan professional. Seorang manajer dalam mengerjakan
kelima fungsinya tersebut sehari – sehari akan bergerak dalam berbagai bidang
penjualan, pembelian, produksi, keuangan, personalia dan lain – lain.
14
2) Menyusun dan mengatur daftar dinas tenaga perawatan dan tenaga lain sesuai
dengan kebutuhan dan ketentuan / peraturan yang berlaku (bulanan,
mingguan, harian).
3) Melaksanakan program orientasi kepada tenaga keperawatan satu atau tenaga
lain yamg bekerja di ruang rawat.
15
keperawatan dan kegiatan lain yang dilakuakan secara tepat dan benar.
18) Mengadakan kerja sama yang baik dengan kepala ruang rawat inap lain,
seluruh kepala seksi, kepala bidang, kepala instansi, dan kepala UPF di
Rumah Sakit.
16
19) Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik antara petugas, pasien
dan keluarganya, sehingga memberi ketenangan.
20) Memberi motivasi tenaga nonkeperawatan dalam memelihara kebersihan
ruangan dan lingkungan.
21) Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien ruangan.
22) Memeriksa dan meneliti pengisi daftar pemintaan makanan berdasarkan
macam dan jenis makanan pasien kemudian memeriksa / meneliti ulang saat
pengkajiannya.
23) Memelihara buku register dan bekas catatan medis.
24) Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan
serta kegiatan lain di ruangan rawat.
c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penelitian, meliputi:
1) Mengawasi dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang telah
ditentukan, melaksanakan penilaian terhadap uapaya peningkatan
pengetahuan dan keterampilan di bidang perawatan.
2) Melaksanakan penilaian dan mencantumkan kedalam Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai (D.P.3) bagi pelaksana keperawatan dan
tenaga lain di ruang yang berada di bawah tanggung jawabnya untuk berbagai
kepentingan (naik pangkat / golongan, melanjutkan sekolah) mengawasi dan
mengendalikan pendayagunaan peralatan perawatan serta obat – obatan secara
efektif dan efisien.
3) Mengawasi pelaksanaan system pencatatan dan pelaporan kegiatan asuhan
keperawatan serta mencatat kegiatan lain di ruang rawat.
17
a. Comferter
Perawat mengupayakan kenyamanan dan rasa aman pasien (Praptianingsi,
2006). Menurut Potter & Perry (2005), peran sebagai pemberi kenyamanan yaitu
memberikan pelayanan keperawatan secara utuh bukan sekedar fisik saja, maka
memberikan kenyamanan dan dukungan emosi sering kali memberikan kekuatan
kepada klien untuk mencapai kesembuhan. Dalam memberikan kenyamanan
kepada klien, perawat dapat mendemonstrasikan dengan klien.
b. Protector dan Advocat
Perawat berupaya melindungi pasien, mengupayakan terlaksananya hak dan
kewajiban pasien dalam pelayanan kesehatan.(Praptianingsi, 2006).
Menurut Potter & Perry (2005), sebagai pelindung perawat membantu
mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi klien dari
kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostik atau
pengobatan. Utnuk menjalankan tugas sebagai advokat, perawat melindungi hak
dan kewajiban klien sebagai manusia secara hukum, serta membantu klien dalam
menyatakan hak–haknya bila dibutuhkan.Perawat juga melindungi hak – hak klien
melalui cara–cara yang umum dengan penolakan aturan atau tindakan yang
mungkin membahayakan kesehatan klien atau menetang hak – hak klien.
c. Communication
Perawat sebagai mediator antara pasien dan anggota tim kesehatan, hal ini
terkait dengan keberadaan perawatyang mendampingi pasien selama 24 jam untuk
memberikan asuhan keperawatan dalam rangka upaya pelayanan kesehatan di
rumah sakit (Praptianingsi, 2006). Menurut Potter & Perry (2005), peran sebagai
komunikator merupakan pusat dari seluruh peran perawat pelaksana yang lain.
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien, keluarga, antara sesama
perawat san profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan
komunitas.Memberikan perawatan yang efektif, pembuatan keputusan dengan
klien dan keluarga, memberikan perlindungan pada klien dari ancaman terhadap
kesehatannya, mengokordinasi dan mengatur asuhan keperawatan dan lain–lain
tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas.
d. Rehabilitator
Perawat memberikan asuhan keparawatan adalah mengembalikan fungsi
organ atau bagian tubuh agar sembuh dan berfungsi normal.
18
Rehabilitas merupakan proses dimana individu kembali ketingkat fungsi
maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan
ketidakberdayaan lainnya. Rentang aktivitas rehabilitas dan restoratif mulai dari
mangajar klien berjalan dengan menggunakan alat pembantu berjalan sampai
membantu klien mengatasi perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan penyakit
kronis (Potter & Perry, 2005).
19
6. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan:
- Menyelenggarakan pelatihan rutin untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan perawat.
- Memberikan peluang pengembangan karir bagi perawat yang berprestasi.
7. Manajemen Informasi Pasien:
- Menggunakan sistem informasi pasien yang terintegrasi untuk pencatatan dan
akses informasi yang akurat.
- Memastikan keamanan dan privasi data pasien sesuai dengan regulasi kesehatan.
8. Evaluasi Kualitas dan Keamanan:
- Menetapkan indikator kualitas dan keselamatan pasien.
- Melakukan audit klinis secara rutin untuk mengevaluasi kinerja dan memperbaiki
proses yang perlu perbaikan.
9. Manajemen Penyakit Kronis:
- Mengembangkan rencana perawatan jangka panjang untuk pasien dengan penyakit
kronis.
- Mendukung edukasi pasien untuk manajemen mandiri.
Melalui perencanaan manajemen keperawatan yang baik di ruang perawatan, rumah
sakit dapat memberikan pelayanan perawatan yang berkualitas, memastikan
keselamatan pasien, dan mencapai hasil klinis yang optimal.
Pemantauan Pasien:
• Mengembangkan protokol pemantauan pasien yang sesuai dengan kondisi medis
masing-masing.
• Memastikan ketersediaan alat pemantauan vital dan teknologi medis yang diperlukan.
Manajemen Penyakit Kronis:
• Mengembangkan rencana perawatan jangka panjang untuk pasien dengan penyakit
kronis.
• Mendukung edukasi pasien untuk manajemen mandiri.
20
BAB III
PENUTUP
21
DAFTAR PUSTAKA
22