Anda di halaman 1dari 20

Makalah Perencanaan Dalam

Manajemen Keperawatan

Dosen Pembimbing :
Ns.Sherly Amelia, S.Kep,M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 3

Intan Rosya Thoseny Bobi Indra Jaya


Ardila Ramadani Nadia Eka Putri
Sisi Oktavia Cici Linandi
Maratul Adzkia Cindi Pebriani
Nurafifah Evi Kemala Trilisa Deslanti

UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI


FAKULTAS KESEHATAN
PRODI ILMU PENDIDIKAN NERS
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan berkah, rahmat, karunia serta hidayah-Nyalah saya dapat menyalesaikan makalah
“Perencanaan Dalam Manajemen Keperawatan” ini. Terimakasih penulis ucapkan kepada
Dosen pengampu Ns.Sherly Amelia, S.Kep,M.Kep dan seluruh pihak yang membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Selaku penyusun kami sangat mengetahui bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun agar
kami dapat menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Bukitinggi, 23 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................

B. RUMUSAN MASALAH................................................................................................

C. TUJUAN.........................................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI......................................................................................................

A. Konsep Dasar, Tujuan, Syarat, Perencanaan...................................................................

B. Jenis Perencanaan Yang Disusun Kepala Ruang Rawat.................................................

D. Perencanaan Dalam Manajemen Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Dan Puskesmas Yang

Sesuai Standar Akreditasi Nasional Dan Internasional...................................................

BAB III PENUTUP...................................................................................................................

A. KESIMPULAN..............................................................................................................

B. SARAN..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi,

membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas

kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi

manajemen, karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain tak akan dapat berjalan.

Memikirkan masalah sebagai sesuatu hal yang buruk adalah suatu hal yang

mudah untuk dilakukan, karena kita jarang mengartikan frase mengambil keuntungan

dari sebuah situasi sama halnya dengan kita mengartikan frase memperbaiki sebuah

situasi yang buruk. Kita akan memperhitungkan peraihan kesempatan kedalam

pemecahan masalah dengan mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi atau

peristiwa yang merugikan atau memiliki potensi untuk merugikan bagi sebuah

perusahaan atau yang menguntungkan atau memiliki potensi untuk menghasilkan

keuntungan. Selama proses pemecahan masalah, manajer akan terlibat dalam

pengambilan keputusan. Di kehidupan sehari-hari kita sebenarnya kehidupan yang

selalu bersangkutan dengan keputusan. Keputusan merupakan kesimpulan terbaik

yang diperoleh setelah melakukan musyawarah. Pengambilan keputusan sangat

penting dalam manajemen dan merupakan tugas utama dari seorang pemimpin.

Puskesmas merupakan pusat pengembangan, pembinaan dan pelayanan kesehatan

masyarakat sekaligus merupakan pos terdepan dalam pembangunan kesehatan


masyarakat untuk maksud tersebut, puskesmas berfungsi melaksanakan tugas teknis

dan administrative.

Pusat kesehatan masyarakat berfungsi sebagai penggerak sumber daya

masyarakat dalam bidang kesehatan, motor pembangunan berwawasan kesehatan dan

pelayanan kesehatan strata pertama. Selama ini yang banyak berkembang adalah

puskesmas merupakan pelayanan kesehatan masyarakat strata pertama sehingga

fungsi yang lain seolah tertinggal.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana konsep dasar, tujuan, syarat perencanaan?

2. Bagaimana jenis perencanaan yang disusun kepala ruang rawat?

3. Bagaimana perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di ruang rawat

dan puskesmas yang sesuai standar akreditasi nasional dan internasional?

C. TUJUAN

1. Mengetahui konsep dasar, tujuan, syarat perencanaan.

2. Mengetahui jenis perencanaan yang disusun kepala ruang rawat.

3. Mengetahui perencanaan dalam manajemen asuhan keperawatan di ruang rawat

dan puskesmas yang sesuai standar akreditasi nasional dan internasional?


BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar, Tujuan, Syarat, Perencanaan

1) Pengertian Perencanaan

Suarli dan Bahtiar (2009) menyatakan bahwa perencanaan adalah suatu

keputusan dimasa yang akan datang tentang apa, siapa, kapan, dimana, berapa,

dan bagaimana yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu yang dapat

ditinjau dari proses, fungsi dan keputusan.

Perencanaan merupakan langkah awal sebelum kegiatan dilaksanakan yang

meliputi kegiatan merumuskan tujuan puskesmas sampai dengan menetapkan

alternatif kegiatan. Tanpa ada perencanaan puskesmas, tidak akan ada kejelasan

kegiatan yang akan dilaksanakan oleh staf untuk mencapai tujuan puskesmas.

(Alamsyah, 2011).

Perencanaan sebagai proses yang di mulai dari peetapan tujuan organisasi,

menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi, menentukan strategi

untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta

merumuskan system perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan

mengorganisasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tujuan organisasi

tercapai. Dalam kerangka piker keperawatan, perencanaa adalah tahap untuk

merumuskan masalah keperawatan yang berkembang dalam pelayanan

keperawatan, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia,

menetapkan tujuan program yang paling pokok, dan menyusun langkah –


langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan untuk memenuhi

kebutuhan pasien. (Simamora, 2012).

Perencanaan merupakan fungsi dasar manajemen. Perencanaan adalah

pandangan ke depan dan merupakan fungsi yang paling penting tentang suatu

rencana kegiatan yang berisi tujuan apa yang harus dicapai, bagaimana cara

mencapainya, tempat kegiatan tersebut dilaksanakan, bagaimana indicator/ tolak

ukur untuk mencapai tujuan, serta kegiatan apa yang harus dilakukan

selanjutnya atau berkelanjutan. (Asmuji, 2014).

Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan

profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan keperawatan

dapat dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan melihat pentingnya fungsi

perencanaan, dibutuhkan perencanaan yang baik dan professional. Perencanaan

yang baik harus berdasarkan sasaran, bersifat sederhana, mempunyai standar,

fleksibel, seimbang, dan menggunakan sumber-sumber yang tersedia terlebih

dahulu secara efektif dan efisien. (Asmuji, 2014).

Perencanaan merupakan usaha sadar dan pembuatan keputusan yang telah

diperhitungkan secara matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa

depan dalam dan oleh suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan yang

telah ditetapkan. Perencanaan adalah sejumlah keputusan yang menjadi

pedoman untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2) Tujuan Perencanaan

Douglas menyusun hal berikut sebagai alasan untuk perencanaan:

a) Hal tersebut menimbulkan keberhasilan dalam mencapai sasaran dan

tujuan

b) Hal tersebut bermakna pada pekerjaan


c) Hal tersebut memberikan penggunaan efektif dari personal dan fasilitas

yang tersedia

d) Hal tersebut membantu dalam koping dengan situasi krisis

e) Hal tersebut efektif dalam hal biaya

f) Hal tersebut berdasarkan berdasarkan masa lalu dan akan datang, sehingga

membantu menurunkan elemen perubahan

g) Hal tersebut dapat digunakan untuk menemukan kebutuhan untuk

berubah.

h) Hal tersebut diperlukan untuk kontrol efektif. (Swanburg, 2000).

3) Syarat Perencanaan

Peryaratan perenecanaan menurut Simamora (2012) yaitu:

a) Factual atau realistis

Perencanaan yang baik perlu persyaratan factual atau realistis. Hal ini

berarti perencanaan harus sesuai dengan fakta dan wajar untuk dicapai

dalam kondisi tertentu yang dihadapi keperawatan.

b) Logis atau rasional

Perencanaan juga harus memenuhi syarat logis atau rasional. Hal ini

berarti perencanaan keperawatan harus bisa masuk akal sehingga dapat

dijalankan.

c) Fleksibel

Perencanaan yang baik bukan berarti kaku dan kurang fleksibel.

Perencanaan yang baik justru perencanaan yang dapat disesuaikan dengan

kondisi dimasa datang, sekalipun tidak berarti perencanaan dapat diubah

seenaknya.

d) Komitmen
Perencanaan yang baik harus melahirkan komitmen bagi seluruh

anggota dalam organisasi untuk berupaya mencapai tujuan organisasi.

e) Komprehensif

Perencanaan yang baik juga memenuhi syarat komprehensif, artinya

menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek secara langsung maupun

tidak langsung dalam organisasi.

B. Jenis Perencanaan Yang Disusun Kepala Ruang Rawat

Keberhasilan suatu asuhan keperawatan kepada klien sangat tergantung

kepada jenis perencanaan yang disusun kepala ruangan diantaranya adalah :

1) Menunjuk ketua tim yang bertugas didalam ruangan.

2) Mengikuti serah terima pasien di shif sebelumnya.

3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien : gawat, transisi dan persiapan

pulang bersama ketua tim.

4) Mengidentifikasijumlah perawat yang dibutuhkanberdasarkan aktivitasdan

kebutuhan klien bersama ketua tim, mengatur penugasan atau penjadwalan.

5) Merencanakan strategis pelaksanaan keperawatan.

6) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan, medis

yang dilakukan, progam pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter.

7) Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan.

8) Membantu dan mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.

9) Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.

10) Menjaga terwujudnya visi, misi keperawatan dan rumah sakit. (Syahputra, 2014).

Menurut Asmuji (2014) jenis perencanaan yang disusun kepala ruang rawat

selain yang sudah disebutkan dan dijelaskan di atas, kegiatan perencanaan dalam
manajemen keperawatan adalah membuat perencanaan jangka panjang, jangka

menengah, dan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek atau disebut juga

“perencanaan operasional” adalah perencanaan yang dibuat untuk kegiatan satu

jam sampai dengan satu tahun; perencanaan jangka menengah adalah

perencanaan yang dibuat untuk kegiatan satu hingga lima tahun; sedangkan

perencanaan jangka panjang atau sering disebut “perencanaan strategis” adalah

perencanaan yang dibuat untuk kegiatan tiga sampai dengan 20 tahun.

Dalam ruang perawatan, perencanaan biasanya hanya dibuat untuk jangka

pendek. Menurut Keliat, dkk (2006), rencana jangka yang dapat diterapkan di

ruang perawatan adalah rencana harian, rencana bulanan, dan rencana tahunan.

a) Rencana Harian

Rencana harian adalah rencana yang berisi kegiatan masing-masing

perawat yang dibuat setiap hari sesuai perannya. Rencana harian ini dibuat

oleh kepala ruang, ketua tim/ perawat primer, dan perawat pelaksana.

b) Rencana Bulanan

Rencana bulanan adalah rencana yang berisi kegiatan dalam satu

bulan. Rencana bulanan ini harus disinkronkan dengan rencana harian.

Rencana bulanan dapat dibuat oleh kepala ruang dan ketua tim/ perawat

primer.

c) Rencana Tahunan

Rencana tahunan adalah rencana yang dibuat setiap tahun sekali.

Rencana tahunan disusun berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun

sebelumnya. Rencana tahunan dibuat oleh kepala ruang.

Ada dua jenis perencanaan, yaitu:


1. Perencanaan strategi merupakan perencanaan yang sifatnya jangka

panjang yang ditetapkan oleh pemimpin dan merupakan umum suatu

organisasi. Perencanaan jangka panjang digunakan untuk

mengembangkan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien,

juaga digunakan untuk merevisi pelayanan yang sudah tidak sesuai lagi

dengan keadaan masa kini.

2. Perencanaan operasional menguraikan kativitas dan prosedur yang akan

digunakan serta menyusun jadwal waktu pencapaian tujuan, menentukan

siapa orang-orang yang bertanggung jawab untuk setiap aktivitas,

menetapkan prosedur serta menggambarkan cara menyiapkan orang-

orang untuk bekerja dan metode untuk mengevaluasi perawatan pasien.

Adapun fungsi kepala ruangan menurut Marquis dan Houston

(2000) sebagai berikut: Perencanaan : dimulai dengan penerapan filosofi,

tujuan, sasaran, kebijaksanaan, dan peraturan – peraturan : membuat

perencanaan jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai visi,

misi, dan tujuan, organisasi, menetapkan biaya – biaya untuk setiap

kegiatan serta merencanakan dan pengelola rencana perubahan.

Sebagai manajer keperawatan, uraian tugas kepala ruangan

menurut depkes (1994), dengan melaksanakan fungsi perencanaan,

meliputi: merencanakan jumlah dan kategori tenaga perawatan serta

tenaga lain sesuai kebutuhan, merencanakan jumlah jenis peralatan

perawatan yang diperlukan, merencanakan dan menentukan jenis

kegiatan/ asuhan keperawatan yang akan diselenggarakan sesuai

kebutuhan pasien.
C. Perencanaan Dalam Manajemen Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Dan
Puskesmas Yang Sesuai Standar Akreditasi Nasional Dan Internasional

1) Perencanaan Dalam Manajemen Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat


Inap
a) Pengorganisasian

Berdasarkan hasil analisa maka perlu untuk membuat tim kerja dengan

pembagian tugas dari masing-masing personel. Sebagai contoh untuk

pengelolaan di ruang rawat inap, maka diselenggarakan pengorganisasian

dengan pembagian peran sebagai berikut :

1. Kepala Ruangan.

2. Perawat Primer.

3. Perawat Asosiet.

Adapun penetapan tugas perawat diatas harus sesuai dengan visi dan misi

Rumah sakit atau Puskesmas, hasil penyelenggaraan model asuhan

keperawatan sebelumnya, bagaimana kekuatan sumber daya yang ada dan

sarana serta prasarana yang telah diidentifikasi pada pengumpulan data

sebelumnya.

b) Rencana Strategi Perencanaan

Pada tahap ini organisasi yang sudah terbentuk mulai merencanakan

bagaimana rencana strategis yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan

didalam Manajemen Keperawatan. Organisasi mulai menentukan dan

mendiskusikan bentuk dan penerapan praktek keperawatan yang

professional, bagaimana format dan pendokumentasian, mengatur kebutuhan

tenaga perawat, mengatur tugas dan wewenang dari masing-masing perawat

di ruangan, jadwal kerja dari masing-masing perawat, bagaimana

mensupervisi perawat, bagaimana system kepemimpinannya, instalasi


instalasi yang menunjang idalam proses keperawatan seperti farmasi,

radiologi, laboratorium, gizi (jalur opersional). Hubungan dengan bagian-

bagian lain yang turut mendukung didalam organisasi rumah sakit ini

(anggaran, karyawan, non medis).

c) Pengaturan dan Kegiatan

Pada tahap ini setelah semua rencana strategis disusun maka mulai

dilakukan penentuan kegiatan apa saja yang harus dilakukan dan kapan

waktunya. Sebagai contoh dibawah ini akan diberikan rencana kegiataan

kelompok dalam penerapan model asuhan keperawatan professional yang

akan dilakukan dalam satu bulan

Minggu Uraian Rencana Kerja


1) Pembuatan struktur organisasi kelompok

2) Orientasi ruangan dan perkenalan

3) Analisa situasi dan perumusan masalah

4) Penyusunan progam kerja

5) Penyusunan proposal pelaksanaan model asuhan

keperawatan professional

6) Penyusunan jadwal dan rancangan pembagian peran

dalam penerapan model praktek keperawatan

1 professional

7) Penyusunan format pengkajian khusu dan sistim

dokumentasi asuhan keperawatan.

8) Penyusunan proposal, prosedur sentralisasi obat dan

kelengkapan administrasinya.

9) Penyusunan format supervise

10) Penyusunan format penunjang kegiatan lainnyaa seperti

format kegiatan harian

11) Uji coba peran


1) Penerapan model asuhan keperawatan professional :

aplikasi peran, pendelegasian tugas dan proses

dokumentasi keperawatan

2) Penyempurnaan format kajian dan dokumentasi


II
keperawatan

3) Penyelengaraan supervise keperawatan

4) Penyelenggaraan sentralisasi obat

5) Persiapan penyelengaraan rotasi dinas 24 jam


III 1) Penerapan model asuhan keperawatan professional :
aplikasi peran, pendelegasian tugas, dan proses

dokumentasi keperawatan

2) Penerapan semua progam

3) Penyelengaraan rotasi 24 jam


1) Evaluasi penerapan model asuhan keperawatan

IV professional

2) Penyusunan laporan

Setelah seluruh kegiatan ditentukan dan sudah pula ditentukan waktu

pelaksanaanya, selanjutnya mulai dilakukan persiapan untuk pelaksanaannya.

Inti dari tahap ini adalah mulai menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan

seperti dokumen-dokumen untuk pemberian bukti pelaksanaan, bagaimana

deskripsi tugasnya, sekaligus juga pengaturan kembali jadwal (pembagian

tugas).

d) Persiapan Pendokumentasian

Dalam kegiatan pendokumentasian, hal yang perlu dipersiapkan antara

lain bentuk sistim dokumentasi keperawatan, format pengkajian, format

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasinya. Termasuk didalam pesiapan ini

adalah mengevaluasi kesesuaian format yang dipergunakan selama ini

berdasarkan criteria : apakah sudah sesuai dengan standar dokumentasi

keperawatan, apakah mudah atau dipahami semua perawat yang ada di

ruangan, apakah efisien dan efektif dalam pelaksanaannya. Dari pertanyaan-

pertanyaan tersebut kemudian ditentukan tentang model pendokumentasian

yang sesuai.

e) Persiapan Evaluasi
Evaluasi meliputi penentuan teknik evaluasi, pembuatan alat evaluasi

dan sekaligus didalamnya adalah pendokumentasian hasil kegiatannya secara

umum.

Fungsi perencanaan pelayanan dan asuhan keperawatan dilaksanakan

oleh kepala ruang. Swanburg (2000) menyatakan bahwa dalam keperawatan,

perencanaan membantu untuk menjamin bahwa klien akan menerima

pelayanan.

1) Lingkup Manajemen Keperawatan (Suyanto, 2008) terdiri dari:

Manajemen pelayanan keperawatan dirumah sakit dikelola oleh

bidang perawatan yang terdiri dari tiga tingkatan manajerial, yaitu:

a) Manajemen puncak (kepala bidang keperawatan)

b) Manajemen menengah (kepala unit pelayanan/supervisor)

c) Manajemen bawah (kepala ruang perawatan)

d)  Manajemen Asuhan Keperawatan

Manajemen asuhan keperawatan yang dilakukan dengan

menggunakan proses keperawatan pada prinsipnya menggunakan

konsep-konsep manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian atau evaluasi. (Suyanto, 2008).

2) Proses manajemen keperawatan. Proses manajemen keperawatan

menurut Nursalam (2007) yaitu:

a. Pengkajian- pengumpulan data. Pada tahap ini seseorang manajer

dituntut tidak hanya mengumpulkan informasi tentang keadaan

pasien, melainkan juga mengenai institusi (rumah sakit atau

puskesmas):’’ tenaga keperawatan, administrasi, dan bagian

keuangan yang akan mempengaruhi fungsi organisasi keperawatn


secara keseluruhan. Manajer perawat yang efektif harus mampu

memanfaatkan proses manajemen dalam mencapai suatu tujuan

melalui usaha orang lain.

b. Perencanaan. Menyusun suatu perencanaan yang strategis dalam

mencapai suatu tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

Perencanaan disini dimaksud untuk menentukan kebutuhan dalam

asuhan keperawatan kepada semua pasien, menehgakkan tujuan,

mengalokasikan anggaran belanja, menetapkan ukuran dan tipe

tenaga keperawatan yang dibutuhkan.

c. Pelaksanaan. Manajemen keperawatan yang memerlukan kerja

melalui orang lain, maka tahap implementasi dalam proses

manajemen terdiri atas bagaimana manajer memimpin orang lain

untuk menjalankan tindakan yang telah direncanakan.

d. Evaluasi. Tahap akhir manajerial adalah mengevaluasi seluruh

kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuan evaluasi adalah untuk

menilai seberapa jauh staf mampu melaksanakan perannya sesuai

dengan organisasi yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi

faktor-faktor yang menghambat dan mendukung

dalam  pelaksanaan.

2) Perencanaan Dalam Manajemen Asuhan Keperawatan Di Puskesmas

Menurut Menkes (2015) yaitu puskesmas merupakan garda depan dalam

penyelenggaraan upaya kesehatan dasar. Puskesmas yang merupakan Unit

Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota adalah fasilitas pelayanan

kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya


promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan

penerapan manajemen risiko dilaksanakan secara berkesinambungan di

Puskesmas, maka perlu dilakukan penilaian oleh pihak eksternal dengan

menggunakan standar yang ditetapkan yaitu melalui mekanisme akreditasi.

Puskesmas wajib untuk diakreditasi secara berkala paling sedikit tiga tahun

sekali, demikian juga akreditasi merupakan salah satu persyaratan kredensial

sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bekerja sama dengan

BPJS.

Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan

mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem

manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan

program, serta penerapan manajemen risiko, dan bukan sekedar penilaian untuk

mendapatkan sertifikat akreditasi.

Pendekatan yang dipakai dalam akreditasi Puskesmas adalah keselamatan

dan hak pasien dan keluarga, dengan tetap memperhatikan hak petugas. Prinsip

ini ditegakkan sebagai upaya meningkatkan kualitas dan keselamatan pelayanan.


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Perencanaan dalam keperawatan merupakan upaya dalam meningkatkan

profesionalisme pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan keperawatan dapat

dipertahankan, bahkan ditingkatkan. Dengan melihat pentingnya fungsi perencanaan,

dibutuhkan perencanaan yang baik dan professional.

Fungsi perencanaan manajemen keperawatan di ruang rawat inap yang

dilaksanakan oleh kepala ruangan melibatkan seluruh personil mulai dari perawat

pelaksana, ketua tim, dan kepala ruangan. Sebelum melakukan perencanaan terlebih
dahulu dianalisa dan dikaji sistem, strategi organisasi, sumber-sumber organisasi,

kemampuan yang ada, aktifitas spesifik dan prioritas.

Proses manajemen merupakan proses yang holistic, melibatkan banyak sisi

yang akan saling berinteraksi. Sebagai langkah awal dari proses ini, langkah teknis

yang dapat dipelajari adalah bagaimana keperawatan mampu memetakan masalah

dengan suatu metode analisis tertentu seperti mengguanakan analisis SWOT dan

TOWS.

B. SARAN

Kami menyarankan kepada pembaca agar makalah ini dapat dimengerti dan

dipahami dengan baik, sehingga kita dapat mengetahui tentang menyusun

perencanaan manajemen keperawatan suatu unit ruang rawat dan puskesmas. Agar

dapat menjadi pedoman buat kita sebagai perawat.

DAFTAR PUSTAKA

Asmuji. 2014. Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

_____.____. HTTPS://ID.SCRIBD.COM/DOC/304966442/ISI-MANKEP-FIX-RABU

Diakses tanggal 29 September 2017

Anda mungkin juga menyukai