Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN

“Dasar-Dasar Perencanaan Kesehatan”

Dosen Pengampu:

Dr. Nani Yuniar, S.Sos., M.Kes.

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

Nurmilasari (J1A121059)

Sri Rahayu Juliastuti (J1A121083)

Wd. Rasya Auliasari Safiu (J1A121095)

Andi Resky Putri Anggelika (J1A121109)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERISTAS HALU OLEO

KENDARI

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. yang Maha kuasa
karna atas rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya guna memenuhi tugas dari mata kuliah Perencancanaan
dan Evaluasi Kesehatan dan dalam makalah ini akan dibahas tentang Dasar-dasar
perencanaan kesehatan. Dalam pembuatan makalah ini kami merujuk pada buku
– buku referensi, internet, dan berbagai sumber. Dalam Penulisan makalah ini
kami telah membahas dan memahami dengan baik. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih :

1. Kepada Dosen kami Ibu Dr. Nani Yuniar, S.Sos., M.Kes. yang telah
memberikan dan membimbing dalam penulisan makalah ini kepada kami.
2. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.

Dengan adanya bahasan, Penyajian makalah ini mengenai dasar-dasar


perencanaan kesehatan dengan materi yang menarik dan mudah dibaca. Kita
sebagai kaum pelajar/mahasiswa tentunya tertarik dan ikut berpartisipasi
pembahasan materi ini.

Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dalam penulisan makalah ini.
Kami menyadari banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran untuk perbaikannya dari para pembaca kami harapkan. Akhir kata semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

Kendari, 29 Desember 2022

Penulis,

Kelompok 1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Masalah

BAB II PEMBAHASAN

A. Perencanaan
1. Pengertian Perencanaan
2. Unsur-Unsur Perencanaan
3. Tingkatan Perencanaan
4. Syarat Perencanaan
5. Manfaat Perencanaan
6. Jenis Perencanaan
B. Aspek Politis Dan Ekonomi Perencanaan Kesehatan
C. Contoh Perencanaan Bidang Pelayanan Kesehatan

BAB II PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan merupakan langkah awal dalam suatu siklus
manajemen. Perencanaan menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan
fungsi manajemen. Perencanaan telah mengalami perubahan dari kegiatan
pembuatan proyeksi secara spontan, intuitif dan subjektif menjadi lebih
banyak menggunakan berbagai pertimbangan, sistematis, dan objektif
dalam memobilisasi informasi dan sumber daya.
Perencanaan kesehatan merupakan suatu proses yang dinamis,
berkesinambungan, meliputi proses merumuskan masalah (analisis situasi,
menentukan prioritas, perencanaan strategi, perencanaan operasional) dan
proses melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dilanjutkan dengan
melakukan evaluasi. Perencanaan kesehatan bermaksud merumuskan dan
melaksanakan kegiatan-kegiatan pada masa mendatang untuk
meningkatkan derajat kesehatan.
Keberhasilan perencanaan kesehatan sangat dipengaruhi oleh banyak
hal, karena tinggi rendahnya derajat kesehatan penduduk dipengaruhi oleh
banyak faktor seperti faktor pelayanan kesehatan yang tersedia, faktor
lingkungan, dan perilaku penduduk. Dewasa ini banyak program
kesehatan tidak berjalan dengan baik akibat belum dilaksanakannya proses
perencanaan yang mendalam dan tepat. Salah satu tahap awal yang perlu
pemaksimalan adalah analisis situasi.
Analisis situasi merupakan tahap awal perencanaan program
kesehatan untuk mendefinisikan masalah sesuai realita. Analisis situasi
sangat menentukan keberhasilan program, apabila masalah yang
ditemukan benar didefinisikan sesuai realita maka tidak susah untuk
melakukan perencanaan dan implementasi program nantinya.
Pentingnya ketepatan dan kedalaman sebuah analisis situasi adalah
untuk menentukan tahap perencanaan selanjutnya. Ketika analisis situasi
sudah tidak tepat, maka perencanaan juga akan tidak sesuai karena
masalah yang diambil dalam analisis situasi tidak mampu menangkap
realita dan situasi sesungguhnya di masyarakat. Oleh karena itu,
diperlukan sebuah pemahaman mengenai analisis situasi guna menentukan
prioritas masalah sebagai langkah awal perencanaan program kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian, unsur-unsur, tingkatan, syarat, manfaat, dan
jenis perencanaan?
2. Bagaimana aspek politis dan ekonomi perencanaan kesehatan?
3. Apa Contoh perencanaan bidang pelayanan kesehatan?

C. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui pengertian, unsur-unsur, tingkatan, syarat,
manfaat, dan jenis perencanaan
2. Untuk dapat mengetahui politis dan ekonomi perencanaan kesehatan
3. Untuk dapat contoh perencanaan bidang pelayanan kesehatan

D. Manfaat
Penulisan makalah ini memiliki manfaat sebagai berikut ;
1. Bagi penyusun, makalah ini dapat dijadikan pembelajaran dalam
menulis makalah yang baik dan menambah pengetahuan tentang
dasar-dasar perencanaan kesehatan.
2. Bagi pembaca, makalah ini dapat dijadikan bahan pembelajaran
tentang dasar-dasar perencanaan kesehatan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perencanaan
1. Pengertian Perencanaan
Perencanaan atau planning adalah proses pengambilan keputusan
yang menyangkut apa yang akan dilakukan di masa mendatang, kapan,
bagaimana dan siapa yang akan melakukannya. Perencanaan merupakan
inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur dan
diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan itu
memungkinkan para pengambil keputusan atau manajer untuk
menggunakan sumber daya mereka secara berhasil guna dan berdaya guna.
Perencanaan merupakan suatu fungsi penganalisaan tujuan yang
telah di tetapkan terlebih dahulu menjadi urutan tindakan yang sistematis.
Perencanaan merupakan suatu organisasi adalah suatu proses yang
berkesinambungan, tidak akan pernah berhenti, karena organisasi akan
terus menghasilkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh unit-unit
pelaksanaan.
Dari batasan-batasan yang telah ada dapat ditarik suatu kesimpulan
bahwa perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses penganalisaan dan
pemahaman sistem, penyusunan konsep dan kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik.
Dari batasan ini dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan antara lain:
a. Perencanaan harus didasarkan kepada analisis dan pemahaman
sistem dengan baik.
b. Perencanaan pada hakekatnya menyusun konsep dan kegiatan yang
akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan dan misi organisasi.
c. Perencanaan secara implisit mengemban misi organisasi untuk
mencapai hari depan yang lebih baik.
Secara sederhana dan awam dapat dikatakan bahwa perencanaan
adalah suatu proses yang menghasilkan suatu uraian yang terinci dan
lengkap tentang suatu program atau kegiatan yang akan dilaksanakan.
Oleh sebab itu, hasil proses perencanaan adalah "rencana" (plan).
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan
masalah-masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan
kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program
yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah
dilakukan berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau
angan-angan saja. Fakta-fakta diungkap dengan menggunakan data untuk
menunjang perumusan masalah. Perencanaan juga merupakan proses
pemilihan alternative tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan.
Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu
di masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa
yang akan datang. Salah satu tugas manajer yang terpenting di bidang
perencanaan adalah menetapkan tujuan jangka panjang dan pendek
organisasi berdasarkan analisis situasi di luar (eksternal) dan di dalam
(internal) organisasi.

2. Unsur-Unsur Perencanaan
Menurut Manullang (2009:41), rencana yang baik pada umumnya
memuat enam unsur yaitu what, why, where, when, who, how. Selanjutnya
menurut Hasibuan (2008 : 112), pertanyaan-pertanyaan ini harus dijawab
secara ilmiah, artinya atas hasil analisis data, informasi, dan fakta, supaya
rencana yang dibuat itu relatif baik, pelaksanaannya mudah dan tujuan
yang diinginkan akan tercapai. Pertanyaan itu berupa secara rinci berupa:
1. What (apa)
Apa yang akan dicapai, tindakan apa yang harus dikerjakan
untuk mencapai sasaran, sarana dan paraasarana apa yang diperlukan,
harus ada penjelasan dan rinciannya.
2. Why (mengapa)
Mengapa itu menjadi sasaran, mengapa ia harus dilakukan
dengan memberikan penjelasan, mengapa ia harus dikerjakan dan
mengapa tujuan itu harus dicapai.
3. Where (dimana)
Dimana tempat setiap kegiatan harus dikerjakan. Perlu dijelaskan
dan diberikan alasan-alasannya berdasarkan pertimbangan ekonomis.
4. When (kapan)
Kapan rencana akan dilakukan. Penjelasan waktu dimulainya
pekerjaan baik untuk tiap-tiap bagian maupun untuk seluruh pekerjaan
harus ditetapkan standar waktu untuk memilih pekerjaan-pekerjaan itu.
Alasan-alasan memilih waktu itu harus diberikan sejelas-jelasnya.
5. Who (siapa)
Siapa yang akan melakukannya, jadi pemilihan dan penempatan
karyawan, mengatur persyaratan dan jumlah karyawan yang akan
melakukan pekerjaan, luasnya berwenang dari masing-masing pekerja.
6. How (bagaimana)
Bagaimana mengerjekannya, perlu diberi penjelasan mengenai
teknik-teknik pengerjaannya.
Oleh sebab itu perencanaan yang baik harus mengandung unsur-
unsur sebagai berikut:
1. Tujuan organisasi
Menjelaskan rencana apa yang menjadi tujuan, tujuan tersebut
dapat bersifat material untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya,
maupun bersifat moral dalam rangka melaksanakan tugas pemerintah
diantaranya dalam melayani masyarakat.
2. Organisasi politik
Merupakan peraturan atau pedoman yang digariskan bagi
tindakan organisasi untuk mencapai tujuan dengan hasil yang baik.
3. Prosedur
Memuat prosedur, yakni urutan pelaksanaan yang harus
dilakukan dalam melakukan tindakan.
4. Anggaran belanja
Yaitu ikhtisar dari hasil-hasil yang diharapkan tercapai dan
pengeluaran yang diperlukan untuk mencapai hasil tersebut, yakni
dinyatakan dalam angka.
5. Program-kerja
Merupakan rangkaian tindakan untuk waktu yang akan datang.
Suatau perencanaan yang komprehensif harus memperhatikan unsur-
unsur penting sebagai berikut:
a. Visi dan misi
b. Permasalahan, penyebab, dan prioritasnya.
c. Tujuan rencana pemecahan masalah
d. Kebijakan kesehatan
e. Renacana usulan kegiatan
f. Rencana pelaksanaan kegiatan dan perkiraan hambatan.

3. Tingkatan Perencanaan

4. Syarat Perencanaan
Syarat-syarat dari perencanaan adalah sebagai berikut:
a. Tujuan harus jelas
b. Uraikan aktifitas yang lengkap
c. Jangka waktu pelaksanaan harus jelas
d. Job description harus jelas
e. Faktor pendukung dan penghambat
f. Mencantumkan standar yang diapakai untuk mengukur keberhsilan
g. Berpedoman kepada sistem yang sedang berlaku
h. Simple
i. Fleksibel.

5. Manfaat Perencanaan
Manfaat perencanaan bagi organisasi kesehatan adalah manajer dan
staf organisasi kesehatan tersebut dapat mengetahui :
a. Tujuan yang ingin di capai organisasi dan cara mencapainya
b. Jenis dan struktur organisasi yang dibutuhkan.
c. Sejauh mana efektivitas kepemimpinan dan pengarahan yang
diperlukan.
d. Bentuk dan standar pengawasan yang akan dilakukan.
e. Aktivitas organisasi dalam mencapai tujuan dapat dilaksanakan secara
teratur.
f. Menghilangkan aktivitas yang tidak produktif.
g. Mengukur hasil kegiatan.
h. Sebagai dasar pelaksanaan fungsi manajemen lainnya.

6. Jenis Perencanaan
Perencanaan atau rencana itu sendiri banyak macamnya, antara lain :
a. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana :
1) Rencana jangka panjang (long term planning), yang berlaku antara
10-25 tahun.
2) Rencana jangka menengah (medium range planning), yang berlaku
antara 5-7 tahun.
3) Rencana jangka pendek (short range planning), umumnya hanya
berlaku untuk 1 tahun.
b. Dilihat dari tingkatannya :
1) Rencana induk (masterplan), lebih menitikberatkan uraian
kebijakan organisasi. Rencana ini mempunyai tujuan jangka
panjang dan mempunyai ruang lingkup yang luas.
2) Rencana operasional (operational planning), lebih menitikberatkan
pada pedoman atau petunjuk dalam melaksanakan suatu program.
3) Rencana harian (day to day planning) ialah rencana harian yang
bersifat rutin.
c. Ditinjau dari ruang lingkupnya :
1) Rencana strategis (strategic planning), berisikan uraian tentang
kebijakan tujuan jangka panjang dan waktu pelaksanaan yang
lama. Model rencana ini sulit untuk diubah.
2) Rencana taktis (tactical planning) ialah rencana yang berisi uraian
yang bersifat jangka pendek, mudah menyesuaikan kegiatan-
kegiatannya, asalkan tujuan tidak berubah.
3) Rencana menyeluruh (comprehensive planning) ialah rencana yang
mengandung uraian secara menyeluruh dan lengkap.
4) Rencana terintegrasi (integrated planning) ialah rencana yang
mengandung uraian yang menyeluruh bersifat terpadu, misalnya
dengan program lain diluar kesehatan.
Meskipun ada berbagai jenis perencanaan berdasarkan aspek-aspek
tersebut diatas namun prakteknya sulit untuk dipisah-pisahkan seperti
pembagian tersebut. Misalnya berdasarkan tingkatannya suatu rencana
termasuk rencana induk tetapi juga merupakan rencana strategis berdasarkan
ruang lingkupnya dan rencana jangka panjang berdasarkan jangka
waktunya.

7. Aspek Politis dan Ekonomi Perencanaan Kesehatan

8. Contoh Perencanaan Dalam Bidang Kesehatan


Provinsi Sulawesi Selatan, meluncurkan program Trisula untuk
mengendalikan COVID-19. Program ini berupa tiga upaya pengendalian
yaitu penulusuran kontak secara masif, melakukan tes secara intensif dan
mengedukasi masyarakat. Tujuan program Trisula ini tidak lain adalah
untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 di wilayah Provinsi
Sulawesi Selatan.

1. Penelusuran kontak secara massif


Sasaran dari penulusuran ini adalah orang yang memiliki riwayat
konta dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Petugas
kesehatan pasien terkonfirmasi mempertimbangkan riwayat kontak
dari kasus terkonfirmasi positif berdasarkan wilayah terkecil misalkan
kelurahan, Gugus Tugas Provinsi berencana menelusuri 157.500
riwayat kontak. Asumsinya, tiap satu petugas mengidentifikasi
minimal 5 kontak dari satu pasien positif. Dengan melakukan
penulusuran secara masif mata rantai penularan COVID-19 dapat
diputus
2. Melakukan tes secara intensif
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Sulsel Ichsan Mustari
mengatakan, tes sini bukan dilakukan secara massal. melainkan masif.
Petugas di mempertimbangkan riwayat kontak dari kasus terkonfirmasi
positif berdasarkan wilayah.Hasil dari penelusuran dilanjutkan dengan
tes imensif, yang rencananya dilakukan kepada 31.500 orang beresiko.
Rencana ini diharapkan memenuhi standar 3.500 per 1 jutu penduduk
Pemeriksaan akan didahului melalui rapid test sebagai screening.
Jika ada yang hasilnya reaktif. maka akan dilanjutkan dengan
pemeriksaan swab Pelaksanaan tes mi juga didukung dengan adanya 7
laboratorium PCR di Sulsel. Dengan bertambahnya laboratorium PCR.
maka kempuan pemeriksaan spesimen pun semakin besar, bisa
mencapai 800-1000 sampel swabs per hari Shot int pemeriksaareswab
di Sulsel sudah mencapai 26 417 pemeriksaan specimen.
3. Edukasi kepada masyarakat
Di samping massive tracking dan intensive tracking, program
edukasi kepada masyarakat digencarkan. Ditekankan pada sosialisasi
penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat, seperti disiplin
mengenakan masker, rajin cuci tangan, dan jaga jarak
Dari uraian di atas tampak jelas bahwa pandemi COVID-19
menjadi masalah serius yang diprioritaskan oleh Pemerintah Provinsi
Sulawesi Selatan. Maka dari itu Pemerintah Daerah dengan
mengerahkan sumber daya yang dimiliki dan mengkoordinasi
kerjasama lintas sektor berupaya untuk mengendalikan kasus COVID-
19 di wilayahnya.
Meski kasus positif di Sulsel terus bertambah, namun tingkat
kesembuhan pasien yang positif terinfeksi COVID-19 juga semakin
meningkat Hingga Semn (156) Kementerian Kesehatan mencatat ada
1044 pasien yang sudah dinyatakim sembuh dam fotal kasus 2 941
kasus
Sulsel bahkan tercatat sebagai provinsi dengan penambahan
pasien sembuh terbanyak pada satu hari terakhir, yakni 142 kasus.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan penambahan kasus yang
berjumlah 101 orang dan penambahan kasus meninggal dunia
sebanyak 7 orang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan


Masyarakat. Cet. ke2. Jakarta : Rineka Cipta.

Muninjaya, Gde. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta: EGC

II, B. PEMBAHASAN A. Pengertian Perencanaan Kesehatan Perencanaan atau


planning adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut apa yang akan
dilakukan di masa mendatang, kapan, bagaimana dan siapa yang akan. tersedia
pada link: https://www.academia.edu/download/59962246/MAKALAH-
PERENCANAAN-DAN-EVALUASI-PROGRAM-KESEHATAN20190708-
30040-h9chp.pdf

Hasibuan. (2021). perencanaan dan evaluasi kesehatan masyarakat. NEM


IDN Times Sulsel (2020) Sulsel Tangani COVID lewat Trisula. Seperti Apa?
Diakses 17 September 2020 dari hups: Sulsel http://idntimes.com/news/sulsel
ashrawi muin penanganan-covid-19-di-sulsel-lewat-program-trisula-seperti-apa

Anda mungkin juga menyukai