Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PROSES DAN METODE PERENCANAAN PROGRAM


KESEHATAN MASYARAKAT
DOSEN PENGAMPU : Ahmad Farid, SKM.,M.K.M

Disusun oleh :

Salsabila Gusti Ayulita (32022160004)

Ingrid Novi Aryani (32022160011)

Program Studi Administrasi Rumah Sakit


Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Kudus

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan arahan baik pikiran
maupun materinya.

Makalah yang kami susun ini membahas topik yang penting dan relevan dengan
perkembangan zaman, dan kami harapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pembaca
dan lingkungan sekitar.

Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari dukungan dari berbagai pihak, oleh karena
itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah
membantu dalam proses penulisan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi positif
bagi pembaca. Mohon maaf atas segala kekurangan yang ada.

Kudus, September 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
Latar belakang 4
Rumusan masalah 4
Tujuan masalah 5
BAB II 6
PEMBAHASAN 6
Pengertian dan Urgensi Perencanaan 6
Problem Solving Cycle (PSC) 7
Analisis Situasi 9
BAB III 15
PENUTUP 15
Kesimpulan 15
Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Program kesehatan masyarakat merupakan komponen penting dalam sistem perawatan
kesehatan yang berfokus pada upaya pencegahan penyakit, promosi kesehatan, dan perbaikan
kualitas hidup individu dalam suatu komunitas. Program-program ini memainkan peran krusial
dalam menjaga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Oleh karena
itu, pemahaman yang mendalam tentang proses dan metode perencanaan program kesehatan
masyarakat menjadi sangat penting dalam upaya mencapai tujuan-tujuan kesehatan yang
diinginkan.

Seiring dengan perkembangan zaman, tantangan kesehatan masyarakat semakin


kompleks. Globalisasi, urbanisasi, perubahan iklim, dan berbagai faktor sosial-ekonomi telah
memengaruhi dinamika kesehatan masyarakat secara signifikan. Oleh karena itu, perencanaan
program kesehatan masyarakat harus beradaptasi dan berkembang sejalan dengan perubahan
ini.

Selain itu, program kesehatan masyarakat juga merupakan sarana untuk meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan terkait kesehatan mereka sendiri.
Pengintegrasian nilai-nilai budaya, aspirasi masyarakat, dan pemahaman konteks lokal dalam
perencanaan program kesehatan sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan
efektivitasnya.

Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan manajemen


diatur dan diarahkan oleh perencanaan tersebut. Dengan perencanaan tersebut memungkinkan
para pengambil keputusan atau manajer untuk menggunakan sumber daya mereka secara
berhasil guna dan berdaya guna Untuk mendukung keberhasilan pembaharuan kebijakan
pembangunan, telah disusun sistem kesehatan nasional yang baru yang mampu menja+abdan
merespon berbagai tantangan pembangunan kesehatan masa kini maupun untuk masa
mendatang.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian dari Urgensi Perencanaan ?

2. Apa yang dimaksud dengan Problem Solving Cycle (PSC) ?

4
3. Apa yang diketahui tentang Analisis Situasi ?

1.3 Tujuan masalah


Makalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang
langkah-langkah yang diperlukan dalam perencanaan program kesehatan, termasuk identifikasi
masalah kesehatan masyarakat, pengembangan strategi intervensi, alokasi sumber daya,
pelaksanaan, dan evaluasi program. Dengan demikian, makalah ini akan membantu pembaca
untuk memahami bagaimana merancang dan melaksanakan program kesehatan yang efektif
dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Urgensi Perencanaan


Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling penting. Perencanaan kesehatan
adalah proses perumusan masalah kesehatan masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber
daya yang tersedia, menentukan tujuan utama program, dan mengembangkan langkah-langkah
praktis untuk mencapai tujuan tersebut.

Perencanaan menentukan tujuan yang ingin dicapai, jenis dan struktur organisasi yang
dibutuhkan, jenis dan jumlah karyawan yang diinginkan, uraian tugas mereka, efektivitas dan
arah kepemimpinan yang dibutuhkan, serta bentuk dan standar pengawasan yang akan
dipertahankan.

Perencanaan merupakan inti dari kegiatan manajemen. Semua kegiatan manajemen


dikendalikan oleh rencana yang dikembangkan. Perencanaan yang tidak optimal dapat
dipengaruhi oleh keterbatasan sumber daya yang ada seperti kebijakan, sumber daya, sarana
dan prasarana, pendanaan, data dan informasi. Jika suatu organisasi gagal memenuhi tujuan
dan indikator program kesehatan, hal ini dapat dikaitkan dengan perencanaan yang kurang
matang dari program dan kegiatan yang dilakukan setiap tahunnya.

Berikut definisi perencanaan menurut beberapa pakar:


1. Perencanaan merupakan kemampuan untuk memilih satu kemungkinan dan berbagai
kemungkinan yang tersedia dan yang dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan
(Billy E. Goetz; Azrul Azwar, 1996)
2. Perencanaan merupakan pekerjaan yang menyangkut penyusunan konsep serta
kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan demi
masa depan yang lebih baik (Le Breton ; Azrul Azwar, 1996)
3. Perencanaan adalah proses untuk mengantisipasi peristiwa di masa datang dan
menentukan strategi untuk mencapai tujuan organisasi di masa mendatang (Stefanus S,
Nyoman. A. D, 2007)
4. Perencanaan adalah proses memobilisasi informasi dan sumber daya dari sifat naluriah,
spontan, peramalan subjektif menjadi disengaja, sistematik dan objektif. (Stefanus S,
Nyoman. A. D, 2007)

6
Secara umum perencanaan adalah suatu proses sistematik berupa pengambilan
keputusan tentang pemilihan sasaran, tujuan, strategi, kebijakan, bentuk program dan penilaian
keberhasilan dengan memperhitungkan perubahan yang akan terjadi untuk mencapai tujuan
yang efektif dan efisien. Adapun perencanaan kesehatan adalah suatu proses yang terorganisir
dalam pengambilan keputusan mengenai penyediaan fasilitas dan layanan kesehatan di masa
depan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.

Berikut ini adalah beberapa urgensi dari perencanaan adalah:


1. Tanpa rencana berarti tidak ada tujuan yang ingin dicapai.
2. Tanpa perencanaan dan tidak ada pedoman berarti pemborosan.
3. Rencana adalah dasar pengendalian.
4. Tanpa perencanaan berarti tidak ada keputusan dan proses manajemen.

2. 2 Problem Solving Cycle (PSC)


Pemecahan masalah adalah kemampuan untuk menyelesaikan masalah, termasuk
mencoba menemukan urutan alternatif jawaban yang tepat untuk membawa kita lebih dekat ke
tujuan kita, dan suatu proses yang dapat membantu seseorang mengetahui apa yang mereka
inginkan dan bagaimana mencapainya secara paling efektif dengan merumuskan masalah,
mengembangkan rencana tindakan, dan melakukan tindakan yang mengarah pada pemecahan
masalah.

Pemecahan masalah berarti menemukan jalan keluar dari suatu kesulitan atau
rintangan, mencapai suatu tujuan yang tidak langsung dapat dipahami. Pemecahan masalah
juga merupakan suatu aktivitas berpikir yang bertujuan untuk menemukan jawaban atas
masalah yang melibatkan pembentukan jawaban dan pemilihan berbagai kemungkinan
jawaban.

Tujuan utama dari pemecahan masalah adalah untuk mengatasi rintangan dan
menemukan solusi terbaik untuk suatu masalah. Siklus pemecahan masalah melibatkan proses
yang terdiri dari langkah-langkah yang berkesinambungan, yaitu menganalisis situasi,
merumuskan masalah spesifik, memprioritaskan masalah, menetapkan tujuan, memilih
alternatif terbaik, menguraikan alternatif terbaik ke dalam rencana tindakan dan
mengimplementasikan rencana tindakan, dan mengevaluasi hasil kegiatan. Masalah yang
kompleks biasanya dapat diselesaikan lebih cepat jika menggunakan pendekatan yang
kolaboratif, kooperatif, dan sistematis dalam pemecahan masalah.

7
Terdapat beberapa teknik yang digunakan dalam problem solving cycle, yaitu sebagai berikut:

A. Abstraction : Menyelesaikan masalah pada model sistem terlebih dahulu sebelum


akhirnya pada sistem yang sebenarnya.
B. Analogy : Menggunakan solusi yang dapat memecahkan masalah yang menggunakan
analogi.
C. Brainstorming : (sering kali digunakan oleh sekelompok orang) menyediakan,
mengkombinasi, dan mengembangkan banyak solusi dan ide sampai solusi yang
optimal ditemukan.
D. Divide and conquer : Digunakan untuk memecah masalah yang besar dan rumit menjadi
sekumpulan masalah yang kecil sehingga lebih mudah diselesaikan.
E. Hypothesis testing : Mengasumsikan kemungkinan penyelesaian sebuah masalah dan
kemudian mencoba membuktikan kevalidan asumsi tersebut.
F. Lateral thinking : Melakukan pendekatan terhadap solusi secara kreatif.
G. Means-ends analysis : Memilih tindakan yang tepat pada setiap tahapan untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan.
H. Method of focal objects : Membuat sesuatu yang baru dari objek-objek berbeda yang
memiliki karakteristik yang kelihatannya tidak cocok.
I. Morphological analysis : Menghubungkan output dengan interaksi yang berada di
sistem.
J. Proof : Mencoba membuktikan jika sebuah masalah tidak bisa diselesaikan. Titik
dimana pembuktian itu gagal adalah titik awal untuk memulai menyelesaikannya.
K. Reduction : Mentransformasikan suatu masalah menjadi masalah lain yang sudah ada
solusinya.
L. Research : Menggunakan ide yang sudah ada atau mengadaptasi solusi yang sudah ada
untuk masalah yang serupa.
M. Root cause analysis : Mengidentifikasikan akar dari sebuah permasalahan.
N. Trial-and-error : Mencoba berbagai kemungkinan sampai solusi yang paling tepat
ditemukan.

Tahapan-tahapan dalam problem solving cycle dapat digambarkan sebagai berikut:

8
2.3 Analisis Situasi
Analisis situasi mencakup analisis masalah kesehatan dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan. HL Blum (1981)
mengembangkan suatu kerangka konseptual tentang hubungan antara faktor-faktor yang
mempengaruhi derajat masalah kesehatan. Dalam kerangka ini ia mencantumkan 4 (empat),
yaitu faktor lingkungan, faktor perilaku, pelayanan kesehatan, dan faktor genetik. Oleh karena
itu, dilakukan analisis situasi dengan melihat analisis status kesehatan, analisis faktor
kependudukan, analisis pelayanan kesehatan/preferensi, analisis perilaku kesehatan dan
analisis genetika.

A. Analisa Derajat Kesehatan

Analisa derajat kesehatan akan menjelaskan masalah kesehatan apa yang


dihadapi. Analisa ini menghasilkan ukuran-ukuran derajat kesehatan secara kuantitatif,
penyebaran masalah menurut kelompok umur penduduk, menurut tempat dan waktu.

9
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan epidemiologis. Ukuran yang digunakan
adalah angka kematian (mortalitas) dan angka kesakitan (morbiditas).

B. Analisis genetik (kependudukan)

Manfaat analisis kependudukan adalah sebagai denominator ukuran masalah


kesehatan, prediksi beban upaya/program kesehatan, dan prediksi masalah kesehatan
yang dihadapi. Ukuran demografis yang digunakan dalam analisis kependudukan :

● Jumlah penduduk.
● Kesuburan : angka kelahiran kasar, angka kesuburan.
● Kesehatan : angka kematian kasar, angka kematian menurut kelompok umur.
● Laju pertumbuhan penduduk.
● Struktur umur.
● Angka ketergantungan.
● Distribusi penduduk.
● Mobilitas penduduk.
C. Analisis pelayanan kesehatan

Pelayanan atau upaya kesehatan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif


maupun rehabilitatif. Analisis ini menghasilkan data atau informasi tentang input,
proses, output dan dampak dari pelayanan kesehatan. Input meliputi aspek ketenagaan
kesehatan, biaya, sarana dan prasarana kesehatan. Proses meliputi pengorganisasian,
koordinasi, dan supervisi. Sementara Output meliputi cakupan pelayanan dan
pemanfaatan pelayanan kesehatan.

D. Analisis perilaku kesehatan.

Analisis ini memberikan gambaran tentang pengetahuan, sikap dan perilaku


masyarakat sehubungan dengan kesehatan maupun upaya kesehatan. Dapat
menggunakan teori pengetahuan, sikap praktek, atau health belief model atau teori
lainnya. Analisis perilaku kesehatan meliputi pemberian pelayanan kesehatan, pola
pencarian pelayanan kesehatan, penanganan penyakit, peran serta masyarakat atau
ukbm, dan tentang kesehatan ibu dan anak.

E. Analisis lingkungan.

10
Analisis lingkungan meliputi analisis lingkungan fisik, biologis, dan sosial.
Analisis lingkungan fisik dapat berupa penyediaan air bersih, keadaan rumah dan
pekarangan (ventilasi, lantai, pencahayaan maupun kebisingan), penanganan limbah
rumah tangga dan limbah industri. Analisis lingkungan biologis menggambarkan
vektor penyakit, ternak dan sebagainya. Analisis sosial budaya menggambarkan gotong
royong dalam penanganan masalah kesehatan.

Seperti yang diketahui bahwa analisis situasi menguraikan dan menilai keadaan
yang terjadi saat ini dan proyeksi berbagai aspek yang begitu luas. Konten analisis
tersebut dapat dibagi menjadi:

1. Analisa Status Kesehatan

Status kesehatan merupakan kesatuan dari kondisi kesehatan fisik,


kesehatan mental, dan kesehatan sosial seseorang atau masyarakat.Kesehatan
fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa sakit dan memang secara klinis
tidak menunjukkan gejala sakit. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3
komponen, yakni: pikiran, emosional, dan spiritual. Sedangkan kesehatan sosial
terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain secara baik,
atau mampu berinteraksi dengan orang atau kelompok lain tanpa membeda-
bedakan ras, suku, agama atau kepercayaan, status sosial, ekonomi, politik dan
sebagainya.

2. Analisa Aspek Kependudukan

Aspek kependudukan (demografi) merupakan aspek yang paling


mendasar dalam pembangunan. Dalam nilai-nilai universal, penduduk adalah
pelaku dan sasaran pembangunan serta yang menikmati hasil pembangunan.
Menikmati hasil pembangunan. Berkenaan dengan peran penduduk tersebut,
maka kualitasnya harus ditingkatkan melalui berbagai sumber daya intrinsik,
dan perwujudan keluarga kecil berkualitas, serta upaya untuk menata kuantitas
penduduk berkualitas, serta upaya untuk membuat skenario tentang kuantitas
dan persebaran penduduk.

Informasi mengenai status kependudukan diperlukan untuk berbagai hal, antara


lain sebagai dasar untuk memperkirakan penyediaan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan. Sebagai contoh, pertumbuhan penduduk yang tinggi Misalnya,

11
pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menyebabkan komposisi penduduk
didominasi oleh kelompok usia subur, yang seharusnya didukung oleh
kebutuhan pelayanan kesehatan yang khusus.

Sebagai contoh, pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menyebabkan


komposisi penduduk didominasi oleh kelompok usia subur, yang seharusnya
didukung oleh layanan khusus persalinan dan perawatan anak. Sebaliknya,
pertumbuhan yang rendah atau negatif. Sebaliknya, tingkat pertumbuhan yang
rendah atau negatif akan menyebabkan tingginya proporsi penduduk usia lanjut,
sehingga diperlukan layanan kesehatan khusus bagi penduduk usia lanjut.

Data tentang kependudukan yang perlu diperoleh untuk dianalisis:

● Jumlah penduduk dan distribusinya menurut jenis, suku, lokasi geografis tempat
tinggal
● Angka Pertumbuhan penduduk
● Struktur umur penduduk
● Mobilitas penduduk (imigrasi dan emigrasi)
● Jumlah penduduk miskin dan distribusinya menurut kec/ desa
● Jumlah kelompok khusus yang rentan (ibu hamil, bayi anak sekolah, tenaga
kerja, PSK, jumlah PUS, peserta KB, persalinan, balita, remaja, usia lanjut).
3. Analisa Pelayanan/Upaya Kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah semua kegiatan yang diselenggarakan dalam suatu


organisasi, baik sendiri maupun bersama-sama, untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan. Setiap pekerjaan yang dilakukan secara bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan
kelompok individu, keluarga, kelompok, dan atau masyarakat.

Untuk mengukur pelayanan kesehatan diperlukan suatu panduan atau tolok


ukur, Tolok ukur/patokan tersebut disebut indikator. Indikator adalah fenomena yang
dapat diukur. Contoh indikator atau tolok ukur kesehatan: angka kematian ibu, angka
kematian bayi, status gizi. indikator. Layanan kesehatan dapat mengacu pada indikator
yang relevan terkait dengan struktur, struktur, proses dan hasil.

4. Analisa Perilaku Kesehatan

12
Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang (organisme) terhadap
stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan. Dalam konteks pelayanan
kesehatan, perilaku kesehatan dibagi menjadi dua:

a. Perilaku masyarakat yang dilayani atau menerima pelayanan (consumer),


b. Perilaku pemberi pelayanan atau petugas kesehatan yang melayani (provider).
5. Analisa Lingkungan

Kesehatan lingkungan meliputi interaksi antara lingkungan dengan kesehatan


manusia, tumbuhan, dan hewan dengan tujuan untuk meningkatkan faktor lingkungan
yang menguntungkan dan mengendalikan faktor yang merugikan. Tujuan analisis
situasi lingkungan misalnya dengan diperolehnya informasi tentang keadaan sanitasi
lingkungan rumah tangga masyarakat dan informasi akses masyarakat terhadap air dan
penyehatan lingkungan.

Untuk menilai status kesehatan lingkungan masyarakat, digunakan beberapa


indikator yang mencerminkan kondisi lingkungan fisik, lingkungan biologis, dan
lingkungan sosial.

a. Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik bersifat abiotic atau benda air seperti air, udara, tanah,
dan cuaca, makanan, rumah, panas, sinar, radiasi, dan lain-lain. Lingkungan
fisik ini berinteraksi secara konstan dengan manusia sepanjang waktu dan masa
serta memegang peranan yang penting dalam proses terjadinya penyakit pada
masyarakat. Contoh, kekurangan persediaan air bersih terutama dapat
menimbulkan penyakit diare dimana-mana.

b. Lingkungan Biologis

Lingkungan biologis bersifat biotik atau benda hidup, misalnya tumbuh-


tumbuhan, hewan, virus, bakteri, jamur, parasit, serangga, dan lain-lain yang
dapat berperan sebagai agen penyakit, reservoir infeksi, vektor penyakit dan
hospes intermediate. Hubungan manusia dengan lingkungan biologisnya
bersifat dinamis dan pada keadaan tertentu saat terjadi ketidakseimbangan
antara hubungan tersebut, manusia akan menjadi sakit.

13
c. Lingkungan Sosial-Ekonomi

Lingkungan sosial berupa kultur, adat, kebiasaan, pekerjaan,


transportasi, standar dan gaya hidup. Manusia dipengaruhi oleh lingkungan
sosial melalui berbagai media seperti radio, TV, dan sebagainya. Bila manusia
tidak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sosial akan menimbulkan
konflik kejiwaan dan menimbulkan gejala psikosomatik seperti stress,
insomnia, depresi, dan lain- lain.

14
BAB I
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan kesehatan adalah suatu proses yang melibatkan identifikasi masalah
kesehatan masyarakat, alokasi sumber daya, dan pengembangan langkah-langkah praktis untuk
mencapai tujuan program. Proses perencanaan melibatkan pemilihan sasaran, penentuan
tujuan, strategi, kebijakan, dan penilaian keberhasilan program.

Analisis situasi merupakan langkah awal dalam perencanaan kesehatan dan mencakup analisis
status kesehatan, faktor kependudukan, pelayanan kesehatan, perilaku kesehatan, dan
lingkungan. Analisis situasi membantu dalam memahami masalah kesehatan yang dihadapi
masyarakat dan merumuskan rencana tindakan yang efektif.

3.2 Saran
Penting untuk terus meningkatkan kualitas analisis situasi, termasuk penggunaan
indikator yang relevan dan data yang akurat untuk mendukung perencanaan program kesehatan
yang lebih efektif. Kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-
pemerintah, dan masyarakat, adalah kunci dalam perencanaan kesehatan yang sukses. Evaluasi
berkala program kesehatan perlu dilakukan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi program
serta melakukan perbaikan jika diperlukan. Kesadaran akan faktor lingkungan, baik fisik,
biologis, maupun sosial, sangat penting dalam perencanaan kesehatan, dan perlu n
memperhatikan dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat.

15
DAFTAR PUSTAKA

Mahendradhata, Y., Probandari, A. N., Wilastonegoro, N. N., & Sebong, P. (2022).


Manajemen Program Kesehatan. UGM PRESS.
Hasibuan, R. (2021). Perencanaan dan Evaluasi Kesehatan Masyarakat. Penerbit NEM.

16

Anda mungkin juga menyukai