Anda di halaman 1dari 37

TUGAS PERENCANAAN DAN EVALUASI

PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN


PADA TAHAP COMMUNITY ANALYSIS

OLEH:

RONALD EPIFANIUS MBULU (NIM. 101714153015)


IMAM KUSWANTO (NIM. 101714153029)
ZAINAB (NIM. 101714153043)

PROGRAM MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah analisis komunitas. Dalam
penyusunan makalah analisis komunitas ini, penyusun menyampaikan terima
kasih kepada rekan yang sudah mendukung dalam pencarian sumber referensi
untuk penyusunan makalah.

Kami menyadari keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan


yang penyusun miliki, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah analisis komunitas ini.

Surabaya, 14 Februari 2018

2
DAFTAR ISI

Halaman sampul depan i

Kata Pengantar ii

Daftra Isi iii

Daftar Tabel iv

Bab I Pendahuluan 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2

Bab 2 Landasan Teori 3


2.1 Pengertian Pendidikan dan Promosi Kesehatan 3
2.2 Target Perencanaan Program 3
2.3 Proses Perencanaaan Program 5
2.4 Pengertian Analisis Komunitas 6
2.5 Pengertian Komunitas 8
2.6 Format Analisis Komunitas 8
2.7 Pengumpulan Data di Komunitas 11
2.8 Melakukan Analisis Komunitas 14
2.9 Diagnosis Komunitas 19

Bab 3 Penutup 32
3.1 Kesimpulan 32

Daftar Pustaka 33

3
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Format Analisis Komunitas 9


Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Mojokerto 28
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk dan Ijazah Tertinggi Menurut Jenis Kelamin 29
Tabel 2.4 Jumlah Anggaran Kesehatan Kabupaten Mojokerto 31

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Model Perencanaan Pendidikan Kesehatan dan Promosi Kesehatan ... 7

4
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan adalah sesuatu yang kita lakukan setiap hari di dalam kehidupan
kita. Perencanaan yang ingin dilakukan harus sesuai dngan tujuan yang ingin
dicapai. Perencanaan yang efektif memerlukan kerjasama, koordinasi, dan
komunikasi yang baik antara orang-orang yang menerima dan memberikan
pelayanan kesehatan. Pro Salah satu tahap dari proses perencanaan program untuk
pendidikan kesehatan komunitas yakni analisis komunitas (community analysis).
Analisis komunitas merupakan Faktor yang paling utama dalam perencanaan
program. dimana banyak pendidik kesehatan menyebutnya sebagai “kebutuhan
assessment”. Perencanaan program yang berhasil di dalam pendidikan kesehatan
dan promosi kesehatan bergantung pada data yang dikumpulkan tentang individu,
kelompok, atau sistem yang akan menjadi fokus program. Program pendidikan
kesehatan dapat efektif apabila dirancang sebagai masalah kesehatan individu.
Tujuan dari analisis komunitas antara lain menilai kemampuan komunitas
untuk mengidentifikasi kebutuhan komunitas, menentukan prioritas, menentukan
strategi untuk mencapai tujuan yang diprioritaskan atau diinginkan. Selain itu,
analisis komunitas juga dapat dijadikan format untuk mengevaluasi fakta dan
masalah yang ada di komunitas, dapat memberikan data yang dapat berguna untuk
mengidentifikasi progam yang tidak efektif dan dapat membantu individu di
dalam populasi sasaran untuk mengenal masalah, mengatasi masalah dan
mengenal sumber daya mereka sendiri sehingga dapat memecahkan masalahnya
secara individu.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana gambaran analisis komunitas?
1.2.2 Bagaimana format analisis komunitas?
1.2.3 Bagaimana proses pengumpulan data dalam analisis komunitas?
1.2.4 Bagaimana proses analisis komunitas?
1.2.5 Apa saja yang termasuk dalam diagnosis komunitas?
1.3 Tujuan

5
1.3.1 Mengetahui gambaran analisis komunitas
1.3.2 Memahami format analisis komunitas
1.3.3 Memahami proses pengumpulan data dalam analisis komunitas
1.3.4 Memahami proses analisis komunitas
1.3.5 Mengetahui diagnosis komunitas

6
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pendidikan dan Promosi Kesehatan


2.1.1 Pengertian Pendidikan Kesehatan
Kesehatan mencakup aspek fisik, emosional, sosial, dan nilai, sehingga
pendidikan kesehatan dapat diarahkan dengan baik menuju perubahan positif
dalam satu atau kombinasi area yang perlu diperhatikan. Selain itu, dalam
menangani aspek kesehatan ini, pendidikan kesehatan diarahkan pada tingkat
pengetahuan, sikap, atau perilaku spesifik.
2.1.2 Pengertian Promosi Kesehatan
Promosi Kesehatan adalah konsep yang luas yang membahas proses umum
kesehatan. Ini termasuk pendidikan, perubahan lingkungan untuk mendukung
perbaikan kesehatan, undang-undang, atau pergeseran dalam norma komunitas.
Promosi kesehatan dapat berfokus pada individu, kelompok, atau komunitas pada
umumnya. Dua asumsi dasar mengacu pada semua definisi yang disebutkan di
atas. Pertama, anggota populasi sasaran harus didorong untuk berpartisipasi dalam
merencanakan program pendidikan dan promosi kesehatan yang dimaksudkan
untuk memengaruhinya. Oleh karena itu, populasi untuk perencanaan yang
dilakukan didesak untuk terlibat dalam perencanaan kesehatan. Kedua, layanan
promosi pendidikan dan kesehatan disediakan oleh berbagai jenis penyedia
layanan kesehatan. Tidak ada satu profesi yang berpihak pada penyampaian
pendidikan atau promosi kesehatan. Dokter, dokter gigi, dan lain-lain memainkan
peran sentral dalam penyampaian pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan
kepada individu, informasi yang mereka berikan seringkali mencakup pendidikan
dan informasi, dan ini juga merupakan sumber utama untuk berbagai program.
Oleh karena itu, upaya mereka untuk pelayanan perencanaan sering diarahkan
pada skala besar.

2.2 Target Perencanaan Program


Sebuah rencana program menentukan apa yang harus dipelihara atau diubah
untuk menghasilkan hasil yang diinginkan. Perilaku berasal dari individu tetapi

7
mungkin lebih efektif untuk diubah atau diperkuat oleh program yang berfokus
pada sistem kelompok.
2.2.1 Individu
Pendidikan kesehatan yang difokuskan pada kebutuhan spesifik individu
sering mengambil bentuk pendidikan pasien. Program edukasi pasien sering
melibatkan wawancara dan konseling individu untuk kepentingan pasien dengan
perhatian khusus. Program pengendalian berat badan untuk mencegah
perkembangan diabetes melitus dan hipertensi, misalnya umumnya memerlukan
perhatian individu terhadap gaya hidup seorang individu sehingga pengendalian
berat badan, kepatuhan terhadap terapi, dan lainnya bisa dicegah.
2.2.2 Kelompok
Petugas kesehatan juga merencanakan program yang mencakup kelompok
pasien sebagai fokus perubahan. Di mana individu dapat memperoleh manfaat
dari pengaturan kelompok, berbagai jenis program pendidikan kesehatan
kelompok dapat dirancang. Ketika merencanakan pendidikan kesehatan yang
berfokus pada individu, penyedia layanan kesehatan dapat menyesuaikan rencana
program untuk mengakomodasi sebagian besar pribadi, namun saat merencanakan
kelompok, upaya yang diarahkan untuk menyesuaikan rencana bagi individu
harus disesuaikan dengan kebutuhan kelompok secara keseluruhan. Program
edukasi yang berfokus pada kelompok memiliki beberapa keuntungan. Program
yang dipungut untuk kelompok mungkin juga memerlukan biaya lebih sedikit,
memerlukan perhatian individual yang kurang, dan jumlah anggota staf yang lebih
sedikit untuk diimplementasikan.
2.2.3 Komunitas
Penyedia layanan kesehatan juga dapat merencanakan program pendidikan
kesehatan yang berfokus pada perubahan sistem pemberian layanan kesehatan
komunitas. Dalam hal ini, fungsi pendidikan kesehatan sebagai salah satu
komponen dari keseluruhan program. Jenis pelayanan kesehatan yang dilakukan
dalam komunitas seperti program keluarga berencana, program skrining penyakit
kronis, berbagai program kesehatan sekolah, dan program kesehatan ibu dan anak.
Dalam merencanakan program ini, para pendidik kesehatan berinteraksi dengan

8
profesi kesehatan lainnya yang terlibat dalam program ini untuk merencanakan
layanan kesehatan terpadu yang terkoordinasi.

2.3 Proses Perencanaan Program


Untuk pendidikan kesehatan komunitas terdiri dari serangkaian langkah
yang saling terkait: analisis komunitas, diagnosis komunitas, menentukan fokus
dari program yang akan dicapai, menentukan target, perencanaan, implementasi,
dan evaluasi.
2.3.1 Analisis Komunitas
Analisis komunitas melibatkan pengumpulan informasi yang sesuai dengan
masalah yang ada di komunitas. Setelah gambaran umum diperoleh, aspek
spesifik komunitas dianalisis, termasuk status kesehatan umum, sistem perawatan
kesehatan, dan sistem bantuan sosial.
2.3.2 Diagnosis Masalah
Diagnosis masalah adalah langkah terakhir dari analisis komunitas yang
melibatkan perpaduan data yang dikumpulkan dan identifkasi antara kesenjangan
masalah kesehatan dan pelayanan kesehatan yang ada. kesenjangan tersebut
merupakan indikasi terhadap kebutuhan komunitas dan subpopulasi komunitas
yang mungkin sangat dipengaruhi oleh masalah kesehatan sehingga kelompok
tersebut menjadi fokus utama dari program pendidikan kesehatan.
2.3.3 Pembentukan Fokus Program
Setelah diagnosis ditentukan, semua kegiatan proses perencanaan berfokus
pada program pendidikan kesehatan sesuai dengan populasi dan kebutuhan yang
diidentifikasi. Analisis komunitas dapat mengidentifikasi kebutuhan kesehatan
yang tidak dapat diatasi melalui intervensi pendidikan kesehatan. Misalnya
kebutuhan komunitas dapat ditangani secara tepat melalui program layanan medis.
2.3.4 Analisis Target
Apabila intervesi pendidikan kesehatan telah ditetapkan, maka perlu
diidentifikasi perilaku yang terkait dengan masalah tersebut.
Tujuan dari pendidikan kesehatan adalah perubahan perilaku yang terencana
atau perubahan perilaku yang direncanakan yang berkaitan dengan pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan. Untuk mewujudkan perubahan ini, rencana program

9
yang akan dilakukan harus didasarkan pada temuan yang didapatkan dari
penilaian terhadap perilaku dan populasi sasaran. Di dalam pendidikan kesehatan,
penilaian perilaku melibatkan prosedur yang berasal dari beberapa bidang ilmu
sosial dan perilaku yang berbeda. untuk menentukan populasi target, kelompok
perencanaan bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana program
mengenai pendidikan kesehatan komunitas.
2.3.5 Rencana Pengembangan Program
Beberapa langkah terlibat dalam pengembangan rencana program. Langkah
pertama adalah mengidentifikasi tujuan pendidikan kesehatan. Tujuan pendidikan
adalah menggambarkan intervensi pendidikan yang sedang dirancang untuk
dicapai. Karena proses perencaan berlanjut, kelompok perencanaan selanjutnya
harus mengidentifikasi sumber daya dan kendala yang akan menjadi masalah
dalam melaksanakan program pendidikan kesehatan.
2.3.6 Implementasi
Pelaksanaan implementasi adalah hal yang sulit. Namun, mengembangkan
strategi untuk memasukan program ke dalam implementasi merupakan bagian
penting dari proses perencanaan.
2.3.7 Program Evaluasi
Agar evaluasi program menjadi efisien, harus disertakan bagian integral dari
proses perencanaan. Kriteria ini merupakan standarts dimana pencapaian program
dapat dinilai. Evaluasi biasanya mengambil satu dari dua bentuk, proses dan
evaluasi hasil. Evaluasi proses dimaksudkan untuk menentukan sejauh mana
sebuah program dilksanakan sehingga mencapai tujuan yang diinginkan. Evaluasi
merupakan bagian penting dari program kesehatan. Evaluasi diperlukan untuk
memantau keefektifan program dan untuk membantu perencanaan program.

2.4 Pengertian Analisis Komunitas


Faktor yang paling utama dalam perencanaan program adalah analisis
komunitas dan menentukan diagnosis, dimana banyak pendidik kesehatan
menyebutnya sebagai “kebutuhan assessment”. Perencanaan program yang
berhasil didalam pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan bergantung pada
data yang dikumpulkan tentang individu, kelompok, atau sistem yang akan

10
menjadi fokus program. Program pendidikan kesehatan dapat efektif apabila
dirancang sebagai masalah kesehatan individu.

Community
Analysis

Targeted
Assessment

Program Plan
Evaluation
Development

Implementation

Gambar 1. Model Perencanaan Pendidikan Kesehatan dan Promosi Kesehatan

Tujuan dari analisis komunitas adalah menilai kemampuan komunitas


komunitas untuk mengidentifikasi kebutuhan komunitas, menentukan prioritas,
menentukan strategi untuk mencapai tujuan yang diprioritaskan atau diinginkan.
Selain itu, analisis komunitas juga dapat djadikan format untuk mengevaluasi
fakta dan masalah yang ada di komunitas, dapat memberikan data yang dapat
berguna untuk mengidentifikasi progam yang tidak efektif dan dapat membantu
individu di dalam populasi sasaran untuk mengenal masalah, mengatasi masalah
dan mengenal sumber daya mereka sendiri sehingga dapat memecahkan
masalahnya secara individu.

11
2.5 Pengertian Komunitas
Komunitas dapat diartikan dengan berbagai macam konsep. Menurut
McMillan komunitas dapat dikelompokan menjadi empat elemen yaitu:
keanggotaan, saling mempengaruhi, saling memenuhi kebuthan dan saling
membagi perasaan. Menurut Weber, komunitas diartikan dengan dua type yaitu
place dan non place. Place yaitu interaksi yang terjadi diantara individu atau
kelompok dalam batasan geografis tertentu sedangkan non place yaitu interaksi
yang terjadi di luar batasan geografis.

2.6 Format Analisis Komunitas


Analisis komunitas mengidentifikasi sumber-sumber dan kebutuhan dalam
komunitas atau komunitas yang akan dipenuhi melalui proses pendidikan
kesehatan meliputi latar belakang komunitas, analisis dari sistem pemeliharaan
kesehatan dan analisis mengenai sistem sosial di komunitas.

12
Tabel 2.1 Format Analisis Komunitas
Pengumpulan informasi Bagian Keterangan
Batasan Perbedaan masalah fisik dan sosial mengenai variabel kesehatan
Latar belakang
Latar belakang geografis Iklim Kondisi musim seperti perubahan suhu dan curah hujan yang dapat mempengaruhi kesehatan
Daerah permukaan Sumber daya alam yang cocok digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan
Lokasi Dekat dengan kota besar, dekat dengan orang – orang di sekitar mereka
Bisnis dan perdagangan Pertanian Bagaimana perkembangan dari sistem pertanian
Industri dan ekonomi lokal Perkembangan dari industri, jenis industri, status dari lokal ekonomi, hubungan antara industri dan
ekonomi lokal
Transpotasi
Karakteristik penduduk Jumlah penduduk
Jenis kelamin, ras, dan umur
Migrasi Presentasi berdasarkan umur dan jenis kelamin
Perdagangan dan kelompok
budaya
Ratio ketergantungan Presentasi diatas usia 65 tahun dan dibawah 15 tahun
Keluarga Jenis dan kondisi rumah
Tingkat pendidikan
Pendapatan dan pengeluaran Rata – rata pendapatan berdasarkan jenis kelamin
Struktur sosial dan politik Struktur pemerintahan
Sistem pendidikan Bagaimana pemilihan kepemimpinan, kualitas sumber daya berdasarkan tingkat pendidikan, adanya
sekolah dan aktivitas yang berhubungan dengan kesehatan
Rekreasi Adanya tempat bermain dan fasilitas rekreasi
Perkumpulan komunitas doa
Iklim sosial Adanya ketegangan sosial
Status kesehatan komunitas
Vital statistik Rata – rata kelahiran Angka kelahiran : populasi x 1000
Fetal mortality rate Jumlah kematian janin : jumlah bayi lahir + jumlah kematian janin x 1000
Infant mortality rate Jumlah bayi meninggal : jumlah bayi hidup x 1000
Neonatal death rate Jumlah kematian neonatus : jumlah neonatus hidup x 1000
Rata – rata kematian Jumlah kematian : jumlah populasi x 1000

13
Pengumpulan informasi Bagian Keterangan
Penyebab kematian Penyebab kematian dalam umur, jenis kelamin
Morbidity Penyakit akibat infeksi Insiden dan prevalensi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan ras
Penyakit non infeksi dan penyakit Insiden dan prevalensi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan ras
kronik
Penyakit akibat kerja Insiden dan prevalensi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan ras serta durasi setelah terjadi;
klasifikasikan berdasarkan agen penyebab
Faktor risiko Faktor perilaku Hubungan perilaku dan penyebab kematian, kelainan, dan penyakit
Faktor non perilku Hubungan perilaku dan penyebab kematian, kelainan, dan penyakit
Sistem pelayanan kesehatan Kelompok formal Sanitarian, pendidikan kesehatan, dokter hewan, perawat, ahli gizi, farmasi, pekerja sosial kesehatan,
komunitas ahli gigi, dokter gigi, ahli mata, fisioterapi
Kelompok non formal Dukun, dukun beranak
Perkumpulan pemberi pelayanan Praktek kesehatan
Sistem rujuk pasien
Rumah sakit Program pendidikan kesehatan bagi pasien
Perawatan rumah dan fasilitas
perawatan
Dinas kesehatan
Pelayanan kesehataan jiwa
Sistem asuransi komunitas Medicare, medicaid
Program diagnosis komunitas Program bantuan sosial Menjelaskan program layanan keehatan berdasarkan status kesehatan dari komunitas, bagaimana
layanan kesehtan di komunitas, hubungan antara status kesehatan dan perawatan kesehatan, hubungan
antara kebutuhan kesehatan dan pemberi layanan.

14
2.7 Pengumpulan Data di Komunitas
Analisis komunitas melibatkan pengumpulan informasi rinci yang
menggambarkan kehidupan komunitas sehingga sangat penting untuk
mengetahui kebutuhan yang dirasakan komunitas selama fase awal analisis
komunitas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengamati atau
mengobservasi komunitas tersebut. Sumber data umum yang dapat digunakan
untuk analisis komunitas terdiri dari: warga komunitas, warga yang
berpartisipasi didalam program komunitas, pemimpin komunitas, tempat
perdagangan, kantor surat kabar, perpustakaan umum, tempat penyimpanan
dokumen pemerintah, perpustakaan perguruan tinggi, pusat statistic kesehatan
negara, kantor anggaran pemerintahan, perusahan asuransi, rumah sakit
Untuk mengidentifikasi strategi kebutuhan penilaian yang digunakan di
dalam pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan, digunakan struktur
penilaian sebagai berikut:
1) Penilaian dengan individu
(1) Single step survey
a. Survey dari surat
b. Survey melalui telepon
c. Face to face survey
(2) Multi step survey
(3) Wawancara
a. Formal interview
b. Moderated scheduled interview
c. Informal interview
2) Penilaian di dalam grup
(1) Nominal grup
(2) Fokus grup
(3) Forum komunitas
(4) Participant observation
(5) Electronic conferencing

15
3) Self directed assesments
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu:
1) Wawancara dengan pemberi informasi
Cara-cara yang dapat dilakukan dengan metode ini adalah:
(1) Mengidentifikasi karakteristik dari pemberi informasi utama
(2) Menyeleksi pemberi informasi utama dan membuat kontak
(3) Menentukan informasi yang spesifik yang diinginkan dan pertanyaan
yang direncanakan untuk ditanyakan ke pemberi informasi kunci.
Pertanyaan yang akan ditanyakan akan diberikan berupa kuesioner
atau interview. Setelah diberikan kuesioner, dilakukan pretest melalui
soal uji coba
(4) Admin dari instrument yang digunakan, akan melakukan interview
melalui person to person, melalui surat atau melalui telepon.
(5) Data yang dikumpulkan ditabulasi dan ditarik kesimpulannya.
2) Pendekatan Forum Komunitas
Cara pengumpulan data dengan metode forum diskusi komunitas,
dipimpin oleh seorang fasilitator yang mengerti secara baik mengenai proses
masalah yang terjadi. Dengan metode pendekatan forum, memungkinkan
terjadi pertukaran pendapatan antar komunitas sehingga dapat memfasilitasi
komunitas dalam mengambil keputusan untuk memecahkan masalah secara
bersama-sama.
3) Teknik Kelompok Minimal
Proses kelompok minimal biasa digunakan untuk pengumpulan data dalam
bidang bisnis untuk menilai kebutuhan yang spesifik. Teknik pengumpulan
data ini menggunakan data kuantitatif dari anggota kelompok yang dinilai
serta hasil kualitatif dari diskusi kelompok. Tahap awal penggunaan teknik ini
adalah perekrutan peserta, mencari fasilitator, menyiapkan pertanyaan, dan
mengembangkan materi yang akan dibahas.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam melakukan diskusi kelompok
minimal adalah:
(1) Setiap kelompok beranggotakan 5-7 orang

16
(2) Setiap peserta diberikan satu pertanyaan untuk dijawab. Pertanyaan
tersebut ditulis di kertas atau papan tulis
(3) Mintalah peserta untuk memberikan tanggapan terhadap pertanyaan yang
diberikan. Jawaban tersebut dicatat di flip chart dan setiap item jawaban
diberikan nomor
(4) Berikan kesempatan kepada peserta untuk mengklarifikasikan tanggapan
yang diberikan
(5) Mintalah peserta untuk memberikan peringkat lima sampai sembilan pada
item kartu catatan.
(6) Catat dan berikan jumlah peringkat untuk setiap item. Mintahlah
kelompok untuk mendiskusikan hasilnya.
(7) Mintalah peserta untuk memberikan ranking pada tiap item berdasarkan
item dengan pilihan terbanyak
(8) Tentukan hasil pemilihan dari setiap kelompok kecil
(9) Rangkup dan review hasil diskusi tiap kelompok kecil di dalam kelompok
besar
4) Fokus Grup
Teknik pengambilan data ini dengan cara memahami tingkah laku dari tiap
orang. Grup ini mengidentifikasi sikap dan masalah psikologi yang terjadi
yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi. Grup ini beranggotakan 6 – 12
orang yang memiliki latar belakang budaya yang sama. Seorang moderator
menjelaskan tentang sesi yang diadakan dan memberikan pertanyaan serta
meminta respon dari kelmpok terhadap masalah yang terjadi. Grup fokus ini
biasanya dilakukan selama 2 jam dan menggunakan tape recorder setelah itu
setiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan pendapat
mengenai diskusi. Pengumpulan data dengan grup fokus cocok digunakan
oleh pendidik kesehatan dalam mengembangkan atau mencoba sebuah
program yang baru.
5) Survey Sampel
Survey sampel ini paling banyak digunakan untuk mengetahui kebutuhan
ksehatan di sebuah daerah. Survei ini dibuat sesuai dengan kebutuhan populasi
dan sub populasi di komunitas, namun membutuhkan biaya yang mahal.

17
Karena selain merancang instrumen survei, sampel ini juga harus menentukan
bebrapa orang untuk menjadi pengumpul data dan juga membutuhkan seorang
ahli untuk mempertahankan hasil dari survei yang dilakukan.
6) Teknik Delphi
Teknik ini mengumpulkan penapat daari tiap anggota yang tidak dapat
bertemu secaraa langsung sehingga dapat mebuat keputusan antara satu atau
dua pertanyaan. Teknik ini membutuhkan waktu yang panjang yaitu sekitar 45
hari uuntuk menyelesaikan pengumpulan data ini. Setiap anggota yang terlibat
harus saling kontak dan menyetujui hasil akhir dari teknik ini. Teknik ini
beranggotakan 100 orang, tiap grup dapat beranggotakan 15 sampai 30 orang.
Kuesioner yang diberikan kepada anggotanya sudah dilakukan uji tes
sebelumnya dan dikirimkan ke setiap anggota dan diberikan waktu paling 2
minggu untuk merespon mengenai kuesioner tersebut.
2.8 Melakukan Analisis Komunitas
Analisis kesehatan dapat dilakukan apabila jenis data dan pengumpulan data
sudah diketahui.
2.8.1 Menentukan batas-batas (boundaries)
Batas sebaiknya mencerminkan variabel-variabel yang berhubungan
dengan kesehatan seperti perumahan atau aksesibilitas ke pelayanan. Hal itu
penting untuk mengakui batas-batas yang menggambarkan area pelayanan dan
unit dengan data data yang dikumpulkan. Pilihan-pilihan yang jelas
merupakan batas utama seperti sekolah dan batas kota. Perlu diperhatikan
untuk menghindari pemilihan batas-batas yang sekedarnya sesuai keinginan.
2.8.2 Backdrop
Analisis komunitas juga menyangkut penentuan backdrop komunitas.
Backdrop dianalogikan sebagai latar belakang panggung pentas yang
mempengaruhi mood (suasana hati) dan memberikan suasana yang mana
fungsi karakter dan plot dikembangkan. Informasi yang terkumpul sebagai
backdrop dari komunitas membantu menggambarkan ciri-ciri relevan dari
setelan yang pada gilirannya akan mengungkapkan aspek-aspek dari area.
Bagian utama dari backdrop komunitas antara lain;

18
1) Geografis meliputi iklim, fitur permukaan dan lokasi. Kaitan iklim ialah
variasi musim dalam temperatur, curah hujan dan kondisi iklim lainnya
yang mungkin mempengaruhi kesehatan komunitas. Fitur permukaan
meliputi medan, potensi agrikultural dan sumber daya alam. Lokasi
mengungkapkan kedekatan ke area metropolitan (bila area di pedesaan)
dan hubungan pada komunitas sekitar
2) Bisnis dan komersi digambarkan melalui studi agrikultur, industri dan
transportasi komunitas
3) Karakteristik demografis meliputi total penduduk, jenis kelamin, distribusi
usia, migrasi, ras, kelompok etnik, dependency ratio, karakteristik
keluarga dan rumah tangga, tingkat pendidikan, pendapatan dan
kemiskinan
4) Social dan struktur politik mengungkapkan studi tentang struktur
pemerintahan lokal, sistem pendidikan, agama dan iklim sosial
Penggunaan informasi yang terkumpul mempunyai gambaran untuk backdrop
keseluruhan. Kita dapat mengidentifikasi komunitas yang ada, sumber-sumber
pengaruh atau kekuatan di komunitas, kelompok sosial utama, stratifikasi
sosial, struktur kekuatan yang mendominiasi komunitas dan keadaan konflik
dan atau kerjasama antar variasi group dan kekuatan-kekuatan dalam
komunitas. Deskripasi komunitas tersebut memberikan sebuah “backdrop”
yang baik. Selama kita mempelajari banyak tentang perhatian terhadap
kesehatan dan isu-isu dalam komunitas, mereka dapat tergabung dalam
backdrop dan mungkin memberikan wawasan ke dalam masalah-masalah
yang kompleks.
2.8.3 Analisis status kesehatan komunitas
Pengumpulan data yang relevan dan menggambarkan status kesehatan
populasi dalam komunitas merupakan bagian selanjutnya dari analisis
komunitas. Data itu ketika disintesis berguna dalam penentuan kebutuhan
yang mendesak dari komunitas.
Mungkin data dasar yang paling berguna dalam penentuan status
kesehatan komunitas ialah statistik vital dan data morbiditas. Statistis vital
sebaiknya termasuk data yang terkumpul untuk sepuluh tahun ke belakang

19
sehingga tren dapat dipastikan. Data yang dapat dibandingkan dari komunitas
yang sama, tingkat provinsi dan tingkat nasional juga diperlukan. Perhatian
sebaiknya diberikan pada unit-unit penentu rate. Sebuah angka rate 5 per
100.000 tidak sama dengan 5 per 1.000.

2.8.4 Statistik Vital


Statistik vital meliputi;
1) Live birth rate = (∑ kelahiran hidup/ ∑ penduduk) x 1.000
2) Fetal mortality rate = (∑ kematian janin/ (∑ kelahiran hidup +∑ kematian
janin)) x 1.000
3) Infant mortality rate = (∑ kematian bayi/ ∑ kelahiran hidup) x 1.000
4) Neonatal death rate = (∑ kematian neonatus/ ∑ kelahiran hidup) x 1.000
5) Death rate = ∑ kematian/ ∑ penduduk x 1.000
6) Sebab kematian mengindikasikan penyebab utama kematian berdasarkan
umur, jenis kelamin dan ras
7) Data morbiditas menunjukkan penyakit yang paling sering di komunitas.
Pembandingan angka lokal dengan data daerah, regional ataupun nasional
sering menunjukkan tingkat efektifitas program
8) Penyakit infeksi. Penting untuk diketahui insiden dan prevalen penyakit
infeksi terkait umur, jenis kelamin dan ras antara sebuah komunitas untuk
menolong isolasi bagian masalah kesehatan dan populasi terdampak
9) Penyakit non infeksi dan kronis mengindikasikan insiden dan prevalen
berdasarkan umur, jenis kelamin, ras dan pekerjaan. Banyak penyakit non
infeksi dan kronis mempunyai faktor penyebab yang dapat diatur dengan
perilaku kesehatan perseorangan.
10) Penyakit akibat kerja. Data insiden dan prevalen berdasarkan umur, jenis
kelamin, ras dan durasi paparan jarang tersedia. Data dari tempat kerja
bisa termasuk angka kehadiran, angka kecelakaan dan klaim asuransi.
Program promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan sering didasarkan
pada data tersebut.

20
11) Faktor risiko merupakan isu perilaku dan non perilaku yang
mempengaruhi sebuah populasi ke penyebab kesakitan, kecacatan atau
kematian. Data pada faktor risiko dengan sebuah populasi mungkin
mengindikasikan area kebutuhan yang penting. Perilaku atau faktor risiko
yang dapat dicegah termasuk isu penggunaan alkohol, merokok dan
obesitas. Non perilaku atau faktor risiko yang tak dapat dicegah termasuk
umur, gender, ras dan tempat tinggal. Faktor risiko tidak proporsional
antara pasien dengan biaya perawatan yang tinggi.
12) Years of Life Lost. Tahun kehidupan yang hilang atau kematian prematur
menunjukkan kejadian kematian sebelum rata-rata panjangnya usia.
Data-data tersebut di atas membantu mengklarifikasi apa pengalaman
membuat sebuah pola unik kesehatan komunitas. Apaka ada beda mencolok
antara statistik kematian dengan kesakitan antara komunitas, daerah dan
nasional? Adakah tren terjadi? Pada usia, jenis kelamin atau ras mana yang
paling banyak mengalami kematian prematur?
2.8.5 Analisis sistem pelayanan kesehatan komunitas
Bagian selanjutnya dalam menganalisis komunitas didesain untuk
mengumpulkan dan men-sintesis data sumber daya dalam pemberian
pelayanan kesehatan dalam komunitas. Bila sebuah komunitas terpinggirkan
maka kemungkinan mereka mengandalkan pelayanan kesehatan dari
komunitas lain. Untuk mengetahui pelayanan kesehatan yang dipilih oleh
komunitas bisa dilakukan survey atau data dari dinas kesehatan.
1) Keberadaan sumber daya manusia
Keberadaan sumber daya manusia dapat dinilai dari riset antara lain;
(1) Kelompok formal tenaga kesehatan profesional. Menunjukkan jumlah
praktik sanitarian, pendidik kesehatan, dokter hewan, perawat,
nutrisionis, apoteker, dokter gigi, dokter dan tenaga kesehatan lainnya
(2) Praktisi yang diakui secara informal menunjukkan jumlah “orang
pintar”, bidan awam, guru spiritual, dukun dan lainnya
(3) Daerah yang diidentifikasi secara medis kurang terlayani. Daerah yang
kurang terlindungi bisa diidentifikasi sesuai aksesibilitas serta rasio
antara pasien-penyedia pelayanan kesehatan

21
2) Organisasi penyampaian layanan. Pengorganisasian penyampaian layanan
dapat diketahui dengan cara berikut;
(1) Pola praktik medis. Menunjukkan jumlah dokter pribadi, osteopati,
dokter gigi dan praktisi lainnya. (catatlah jika pendidikan pasien
ditekankan dalam praktik-praktik ini).
(2) Jaringan kolega. Jelaskan asosiasi ini di antara penyedia layanan
kesehatan, yaitu komunitas medis setempat
(3) Sistem rujukan pasien Jelaskan bagaimana orang di komunitas
menemukan sumber perawatan kesehatan bila dibutuhkan
(4) Rumah sakit. Tentukan jumlah, lokasi, jenis kepemilikan,
keistimewaan dan jumlah tempat tidur di area rumah sakit.
menunjukkan apakah pendidikan pasien termasuk
(5) Panti jompo dan fasilitas perawatan yang diperluas. Tentukan jumlah,
kepemilikan dan tingkat sertifikasi perawatan untuk panti jompo dan
fasilitas perawatan yang diperluas
(6) Dinas kesehatan setempat. Jelaskan dinas kesehatan setempat, baik itu
apakah itu kota, kabupaten, atau daerah. Sertakan kewenangan hukum
departemen dalam uraian ini
(7) Dapatkan bagan organisasi untuk dinas kesehatan setempat yang,
minimal, mengidentifikasi pengambil keputusan utama. Tunjukkan di
mana pendidikan kesehatan ada di dalam organisasi dan jelaskan
fungsinya
(8) Buatlah daftar program, seperti imunisasi, keluarga berencana,
promosi kesehatan dan limbah padat yang disediakan oleh dinas
kesehatan
(9) Badan kesehatan mental termasuk uraian dasar struktur organisasi,
sumber pendanaan dan tingkat asuhan yang diberikan
(10) Organisasi kesehatan sukarela, lembaga nirlaba dan nirlaba swasta.
Buatlah daftar organisasi yang berhubungan dengan kesehatan dan
jelaskan aktivitas terakhir mereka

22
(11) Kesehatan pedesaan lainnya atau organisasi kesehatan kota bagian
dalam. Bila informasi tersedia, jelaskan organisasi kesehatan lain dan
sumber dana mereka
2.8.6 Analisis Sistem Asisten Sosial Komunitas
1) Bagian selanjutnya dari analisis komunitas ialah perhatian dengan sistem
asisten sosial komunitas yang ada. Deskriptor sistem bantuan sosial
ditemukan melalui penyelidikan partisipasi komunitas dalam program
nasional serta program yang dikembangkan secara lokal.
2) Beberapa pertanyaan mengenai partisipasi dalam program federal harus
dijawab. Apakah komunitas berpartisipasi dalam program nasional utama?
Dokumentasikan program dimana komunitas berpartisipasi.
3) Asuransi kesehatan swasta biasanya diberikan oleh atasan atau individu
melalui kebijakan pembelian sendiri.
4) Program lokal yang dihasilkan adalah deskriptor lain atau sistem bantuan
sosial. Jelaskan setiap program yang dihasilkan secara lokal yang
beroperasi di bidang bantuan sosial
2.9 Diagnosis Komunitas
Diagnosis komunitas adalah bagian akhir dari analisis komunitas.
Diagnosis komunitas merupakan gabungan semua informasi yang telah
dikumpulkan. Hal ini digunakan untuk mengidentifikasi kesenjangan antara
status kesehatan dan penyediaan layanan kesehatan di suatu daerah.
Ada 4 langkah Dasar Diagnosis komunitas :
1) Menafsirkan keadaan kesehatan komunitas,
2) Menafsirkan pola rambu layanan kesehatan di komunitas,
3) Menafsirkan hubungan antara status kesehatan dan perawatan kesehatan di
komunitas,
4) Meringkas bukti dan menetapkan faktor penentu masalah utama yang
berkaitan dengan kebutuhan kesehatan dan kenyamanan di komunitas.
Diagnosis komunitas mengidentifikasi segmen populasi, populasi
sasaran, di mana masalah kesehatan tampaknya terkonsentrasi, atau apabila
perbaikan dalam layanan kesehatan dapat ditargetkan. Populasi sasaran
mengacu pada bagian komunitas yang diidentifikasi sebagai fokus program

23
pendidikan kesehatan. Populasi sasaran terdiri dari orang-orang yang
programnya dirancang dan dilaksanakan.
Populasi target merupakan individu yang terlibat dalam perencanaan
program dan pemberi layanan untuk membedakan peserta program yang tidak
diharapkan dari yang tidak ditagetkan. Identifikasi populasi sasaran membawa
pada kejelasan kelompok atau beberapa kelompok orang dengan kebutuhan
biasa dan karekteristik umum, sehingga program paling hemat biaya dan
memiliki potensi lebih besar untuk menunjukkan perubahan yang terukur
setelah penerapan. Dalam mengidentifikasi populasi sasaran untuk pendidikan
kesehatan, penting untuk memahami perspektif individu yang terlibat dalam
proses perencanaan. Sesuatu yang muncul sebagai masalah sosial bagi satu
kelompok mungkin tidak dianggap oleh pihak lain. Pendidik kesehatan harus
sangat waspada untuk memastikan bahwa definisi kelompok sasaran
merefleksikan analisis yang cermat terhadap masalah kelompok melalui
penglihatan kelompok tersebut.
Kemudahan salah dalam menafsirkan masalah kesehatan komunitas
atau kekuatan dengan cara memahami perspektif anggota komunitas. Apa
yang dianggap sebagai masalah atau kebutuhan oleh satu kelompok mungkin
tidak dianggap sebagai kebutuhan kelompok lain. Analisis komunitas,
penilaian kebutuhan, dan diagnosis komunitas harus mencerminkan nilai
penduduk dan penyedia layanan komunitas. Tepatnya diagnosis komunitas
dan kelompok sasaran berikutnya dipastikan dengan melibatkan anggota
kelompok sasaran dalam pengumpulan informasi dan tahap diagnostik
perencanaan program.
1) Menentukan keadaan kesehatan komunitas.
Dalam menentukan keadaan kesehatan komunitas, data yang terkumpul
dalam analisis komunitas harus ditafsirkan. Data mentah harus diubah menjadi
nilai atau rata-rata untuk mulai memahami bagaimana perbandingan
komunitas dengan komunitas serupa lainnya atau negara secara keseluruhan.
Data tidak membantu kecuali mereka memberikan dasar untuk perbandingan.
Dalam mengembangkan diagnosis komunitas, kita dapat bekerja dengan
beberapa jenis data. Beberapa data mungkin telah dikumpulkan dengan

24
menggunakan teknik yang dikontrol dengan mudah seperti survei sampel.
Data ini, kadang-kadang disebut data 'kasar', memungkinkan perbandingan
antar beberapa komunitas, Artinya jika kita menggunakan instrumen
pengumpulan data yang sama di komunitas lain dengan karakteristik dan
kondisi yang serupa, kita mungkin mengharapkan tanggapan serupa.
Pengumpulan data jenis ini memungkinkan perencana untuk
membandingkan komunitas. Teknik pengumpulan data informal lebih
mungkin digunakan, seperti observasi langsung, wawancara terbuka, atau
pendekatan informan utama dimana hasilnya bias oleh pengamat atau
responden. Teknik pengumpulan data informal menghasilkan data yang tidak
bisa ditiru, namun memberikan wawasan berharga ke komunitas dan opini
penghuninya. semua data yang tersedia harus dipertimbangkan dalam menarik
pernyataan atau diagnosis mengenai keadaan kesehatan komunitas.
Analisis komunitas adalah proses pengumpulan data yang memungkinkan
pengumpulan statistik vital seperti tingkat kelahiran hidup, tingkat kematian
janin, tingkat kematian bayi, tingkat kematian neonatal dan tingkat kematian
secara keseluruhan.
Contoh : untuk menyelidiki tingkat kematian lebih lanjut yakni untuk
mengetahui apakah penyebabnya adalah penyakit menular atau penyakit
kronis. Dengan menganggap penyebab kematian dan morbiditas terkait
dengan penyakit tertentu, termasuk penyakit akibat kerja. Dalam diagnosis
komunitas, membangun data status kesehatan yang dikumpulkan selama
analisis komunitas dan menarik kesimpulan spesifik tentang kesehatan
penduduk di daerah tersebut. Sebagai contoh, kita dapat menyimpulkan bahwa
komunitas memiliki tingkat kematian bayi yang tinggi, penyakit kronis, atau
penyakit menular dengan membandingkan tingkat komunitas terhadap faktor-
faktor tertentu terhadap tingkat rata – rata untuk komunitas serupa atau untuk
unit yang lebih besar seperti kabupaten atau negara dimana komunitas yang
diteliti merupakan bagian dari Negara tersebut.
2) Menentukan pola pelayanan kesehatan
Dengan menentukan pola pelayanan kesehatan di komunitas, kita bisa
menilai sumber daya yang menyediakan kesehatan dan perawatan medis.

25
Seperti ditunjukkan oleh analisis komunitas, layanan kesehatan dasar
ditawarkan di sebagian besar komunitas kota atau kabupaten. Termasuk rumah
sakit, dokter swasta, departemen kesehatan, dan organisasi kesehatan sukarela.
Selain itu, jumlah petugas kesehatan, sekutu-kesehatan. Kesehatan komunitas
dibandingkan dengan jumlah penduduk dianggap sebagai ukuran layanan yang
tersedia.
Kita tidak hanya harus mempertimbangkan ketersediaan fasilitas dan
penyedia layanan kesehatan tapi juga aksesibilitasnya. aksesibilitas adalah
ukuran sejauh mana warga komunitas dapat memperoleh layanan yang
tersedia. Contoh: layanan kesehatan komunitas mungkin tidak dapat diakses
karena jarak geografis, jam buka, kriteria kualifikasi, atau janjian bertemu atau
jam kunjung. Wilayah komunitas dapat dianggap terlayani secara medis
berdasarkan ketersediaan layanan atau tenaga kerja. Dari studi tentang layanan
kesehatan di komunitas, kita harus dapat menentukan apakah seluruh
penduduk memiliki akses terhadap layanan kesehatan. kita mungkin
menemukan bahwa kelompok usia, ras, atau etnis tertentu atau orang-orang
yang tinggal di daerah tertentu dapat diisolasi dari perawatan kesehatan.
Harus mudah mengumpulkan data tentang kesehatan yang tersedia di
komunitas, namun data ini tidak boleh diterima tanpa pertanyaan. Seperti data
status kesehatan, banyak masalah yang berkaitan dengan layanan kesehatan
hanya dapat ditemukan setelah berbicara langsung dengan penyedia layanan,
staf serta manajemen, dan komunitas setempat.
Proses menemukan seluk-beluk layanan kesehatan di dalam sebuah
komunitas, seperti mengapa sebuah fasilitas dibangun di tempat itu, atau siapa
yang benar-benar memutuskan layanan apa yang ditawarkan, merupakan jalan
yang terus berlanjut. Pengetahuan dan pemahaman komunitas pasti akan
meningkat seiring proses analisis terus berlanjut.
3) Menyelidiki hubungan antara status kesehatan dan perawatan kesehatan.
Pada tahap ketiga diagnosis komunitas, kami menyelidiki hubungan antara
status kesehatan dan perawatan kesehatan di komunitas. Tujuannya adalah
untuk melihat apakah masalah - masalah kesehatan ditangani melalui layanan

26
dan program yang ada. Indikator kesehatan untuk populasi target potensial
berkorelasi.
Populasi dengan masalah status kesehatan dibandingkan dengan populasi
yang layanannya tidak tersedia atau dapat diakses. Kita mungkin menemukan
korelasi langsung antara keduanya; jika demikian, ini mungkin
mengindikasikan populasi sebagai kebutuhan terbesar. Kemungkinan populasi
atau mungkin bukan populasi dimana program pendidikan kesehatan
diindikasikan. Ada kemungkinan bahwa program pendidikan yang ditujukan
untuk populasi sangat dibutuhkan mungkin tidak mendorong perubahan yang
diinginkan di dalam populasi tertentu.
Kadang populasi yang paling membutuhkan tidak akan memiliki sumber
daya untuk segera berubah. Merancang program pendidikan kesehatan awal
untuk populasi yang sangat membutuhkan dapat menyebabkan program
menuju kegagalan dan populasi menjadi tertekan. Diperlukan penelitian lebih
lanjut untuk menilai kemungkinan ini. Meskipun program pendidikan
kesehatan dapat direncanakan dan berhasil diterapkan untuk populasi dengan
berbagai intensitas kebutuhan. Analisis menyeluruh terhadap populasi dan
sumber dayanya akan menunjukkan program mana yang sesuai untuk populasi
tersebut.
Mengasumsikan hubungan langsung antara layanan kesehatan dan status
kesehatan. Kita harus mempertimbangkan apa yang menjadi kekurangan dari
layanan tertentu atau ketentuan layanan tersebut akan berdampak pada status
kesehatan penduduk. Misalnya: Diet yang tepat, olahraga yang meningkat,
atau penurunan berat badan yang tepat dapat mempengaruhi indeks kesehatan
tertentu lebih banyak daripada penyediaan layanan medis. Sebaliknya, kita
mungkin menemukan bahwa penyediaan kendaraan transportasi darurat dapat
menurunkan tingkat kematian akibat kecelakaan kendaraan bermotor.
Sayangnya, banyak program kesehatan dievaluasi berdasarkan jumlah layanan
yang disampaikan, seperti skrining hipertensi atau jumlah sesi pendidikan
yang disajikan, dan bukan pada hasil kesehatan yang sebenarnya.
Identifikasi kelompok sasaran merupakan hasil terpenting untuk
membandingkan status kesehatan dengan layanan kesehatan. Jika kita

27
menentukan bahwa kelompok tertentu memiliki masalah tertentu, mungkin
kita menemukan bahwa tidak ada layanan untuk mengatasi masalah tersebut,
bahwa ada sebuah layanan namun populasi target tidak menggunakannya,
bahwa ada sebuah layanan namun populasi sasaran mencari layanan di tempat
lain, atau ada layanan dan penduduk menggunakannya.
Indikasi program edukasi kesehatan yang dibutuhkan untuk mengatasi
masalah kesehatan menjadi jelas. Misalnya, jika tidak ada layanan untuk
memenuhi kebutuhan, maka dapat merancang program pendidikan yang
ditujukan untuk membantu populasi, pembuat atau penyedia layanan
kesehatan sehingga rencana dapat dibuat untuk menyediakan layanan tersebut.
Ada sebuah layanan namun populasi target tidak menggunakannya, maka
kemungkinan akan mempertimbangkan untuk merancang program pendidikan
kesehatan yang mencakup strategi untuk meningkatkan kehadiran. Banyak
kemungkinan untuk meningkatkan kemajuan, namun sejauh ini data tidak
cukup tersedia untuk menentukan secara tepat bagaimana atau mengapa
program harus dirancang. Masih kekurangan informasi yang memadai untuk
merencanakan secara spesifik program pendidikan kesehatan, hanya memiliki
spekulasi mengenai populasi sasaran dan program.
4) Merangkum temuan dan mengidentifikasi masalah utama kesehatan
komunitas.
Langkah keempat dari diagnosis komunitas melibatkan identifikasi dan
penetapan faktor penentu isu dan masalah utama yang terkait dengan
kebutuhan kesehatan dan kebutuhan komunitas. Pada tahap ini adalah
mengidentifikasi faktor-faktor yang terkait dengan sumber daya dan
kebutuhan kesehatan di komunitas.
Faktor-faktor tersebut dapat mencakup latar belakang komunitas, struktur
ekonominya, politik, dan sosialnya. Sebagai tambahan, kita dapat
memanfaatkan data tentang karakteristik geografis atau iklim untuk
menentukan mengapa komunitas memiliki masalah tertentu. Contohnya :
tingkat kematian yang tinggi akibat hipotermia mungkin terkait dengan tingkat
sosial-ekonomi rendah, jumlah orang tua yang lebih tinggi, dan iklim yang
sangat dingin.

28
Agar Proses diagnosis komunitas dapat menjadi lebih sempurna, maka
pengetahuan komunitas harus menjadi lebih rinci. Dalam diagnosis komunitas,
kita harus memiliki gagasan tentang populasi sasaran potensial, kebutuhan
terkait, dan ketersediaan yang ada. Kita sudah mulai menilai faktor penentu
masalah yang terkait dengan ketiga faktor tersebut. Meskipun kita pasti akan
menghasilkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban dalam diagnosis
komunitas ini, kita harus mulai memiliki gagasan tentang program pendidikan
kesehatan yang dibutuhkan oleh populasi tertentu dan di mana program
tersebut harus dilaksanakan di komunitas. Setelah kami mengidentifikasi
populasi target, perlu menyelidiki karakteristik spesifik dari populasi sasaran
yang diusulkan untuk perencanaan program pendidikan kesehatan.
Karakteristik atau faktor penentu ini dapat mencakup faktor-faktor seperti
pendidikan, usia, ras, jenis kelamin, lokasi geografis, perilaku atribut,
keyakinan atau agama. Pada point ini kita harus memiliki indikasi kuat
populasi umum dan masalah yang akan terlibat dalam program pendidikan
atau promosi kesehatan.
Contoh : aksesibilitas layanan perawatan kesehatan, kondisi sosial
ekonomi dan lingkungan bagi penduduk pedalaman adalah daerah potensial
bagi pendidikan yang akan datang. Penargetan program meliputi:
(1) Lingkungan yang terisolasi;
(2) Residen berisiko berkembang atau yang memiliki penyakit kronis;
(3) Kelompok kerja utama, terutama yang berhubungan dengan industri
manufaktur dan
(4) Wanita hamil dan anak kecil

29
Contoh Pengisian Format Community Analysis Kabupaten Mojokerto Tahun
2016

1. Boundaries
Batas wilayah
Kabupaten mojokerto sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur,
Indonesia. Kabupaten Pemerintah Kabupaten Mojokerto berkedudukan
di Jl. A. Yani No. 16 Mojokerto. Luas wilayah 692,2 km2 atau sekitar
2,09 % luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Secara administratif
wilayah Kabupaten Mojokerto terdiri dari 18 kecamatan, 299 desa dan
5 kelurahan. Batas wilayah administrasi sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Lamongan dan Kabupaten
Gresik
Sebelah timur Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Pasuruan
Sebelah selatan Kabupaten Malang dan Kota Batu
Sebelah barat Kabupaten Jombang di barat.
Dan di tengah wilayah terdapat wilayah Kota Mojokerto
Letak wilayah Kabupaten Mojokerto terletak antara 111⁰20’3’’ s.d
111⁰40’47’’ Bujur Timur dan antara 7⁰18’35’’ s.d 7⁰47’30’’ Lintang
Selatan
2. Backdrop
a. Kondisi Geografis
Kabupaten Mojokerto mempunyai sungai sebanyak 41 buah
yang sudah mempunyai nama, di samping masih banyak juga
saluran tersier maupun kuarter yang tidak mempunyai nama.
Sungai besar yang melewati wilayah antara lain Sungai Brantas
dengan debit air ± 10.031 liter/ detik dan Sungai Marmoyo dengan
debit ± 262 liter/ detik.
Wilayah Kabupaten Mojokerto cenderung cekung di tengah-
tengah dan tinggi di bagian selatan dan utara. Bagian selatan
merupakan bagian pegunungan yang subur, meliputi Kecamatan
Pacet, Trawas, Gondang dan Jatirejo. Bagian tengah merupakan
bagian dataran sedangkan bagian utara merupakan bagian daerah

30
perbukitan kapur yang cenderung kurang subur. Tinggi rata-rata
dari permukaan air laut (meter) yang paling tinggi ialah Kecamatan
Trawas 600 m dan yang paling rendah Kecamatan Gedeg 36 m.
Sekitar 30% dari wilayah Kab. Mojokerto kemiringan tanahnya
> 15⁰ sedangkan sisanya merupakan wilayah dataran dengan
kemiringan ≤ 15⁰. Sebaran kawasan rawan tanah longsor terdapat
di beberapa lokasi yaitu di wilayah Kecamatan Ngoro, Pacet,
Trawas, Gondang dan Jatirejo. Bencana banjir yang hampir bisa
terjadi di seluruh wilayah.
Tekstur tanah di wilayah Kab. Mojokerto digolongkan menjadi
dua macam yakni; tekstur halus seluas 27,24% dari luas wilayah
tersebar merata kecuali Kecamatan Dlanggu, Gondang, Pacet,
Kutorejo, Mojosari dan Trawas. Tekstur sedang seluas 72,76% dari
luas wilayah dan tersebar merata kecuali di Kecamatan Gedeg dan
Kemlagi.
Pola tata air sangat ditentukan oleh besarnya curah hujan,
jumlah mata air atau sumber air dan pola aliran sungai dan
bendungan. Jumlah mata air mencapai 161 buah, yang berfungsi
sebanyak 153 mata air. Debit air tersebut rata-rata minimum 7,60
lt/detik. Mata air tersebut sebagian besar sebarannya terdapat di
wilayah Kabupaten bagian selatan.
Potensi unggulan daerah yang berkembang antara lain;
1. Sektor industri baik kecil maupun besar
2. Sektor pariwisata; seni budaya, wisata alam, wisaya religi,
wisata budaya dan wisata kuliner
3. Sektor pertanian dan perkebunan; padi, tebu, kayu putih dsb
4. Sektor perdagangan; pusat perkulakan sepatu di Trowulan
5. Sektor kehutanan; terdapat hutan produksi di Jatirejo, Kemlagi,
Pacet, Trawas dan Trowulan
b. Karakteristik demografis
Pada Tahun 2016 jumlah penduduk sebesar 1.090.075. Jumlah
rumah tangga 343.603. Rata-rata jiwa per rumah tangga 3,17.

31
Kepadatan penduduk 1.575 per km2. Jumlah penduduk menurut
jenis kelamin dan kelompok umur Tahun 2016 ditunjukkan dalam
tabel 2.2
Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Kabupaten Mojokerto Tahun 2016

Sumber BPS Kab. Mojokerto 2016

32
Tabel 2.3 Jumlah penduduk berumur 10 Tahun ke atas dan ijazah
tertinggi yang diperoleh menurut jenis kelamin
Kabupaten Mojokerto Tahun 2016.

Sumber BPS Kab. Mojokerto 2016

Mata pencaharian penduduk meliputi sektor / bidang antara lain


1. Industri pengolahan,
2. Pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan dan perikanan,
3. Perdaganan besar, eceran, rumah makan dan hotel,
4. Jasa kekomunitasan,
5. Angkutan, pergudangan dan komunikasi
6. Bangunan
7. Pertambangan dan penggalian
8. Keuangan, asuransi, usaha sewa bangunan, tanah dan jasa
perusahaan.
c. Struktur sosial dan politik
d. Iklim sosial
3. Community Health Status
a. Vital statistik
Jumlah kelahiran hidup 15782 bayi. Jumlah kelahiran mati 80
orang. Angka lahir mati 4,9. Jumlah kematian neonatal 117 orang.
Jumlah kematian bayi 190 orang. Jumlah kematian anak balita 21
orang. Jumlah kematian balita 201 orang. Jumlah kematian ibu

33
hamil 3 orang, ibu bersalin 7 orang dan ibu nifas 12 orang. Angka
Kematian Ibu 134,21.
b. Morbiditas
Jumlah kasus baru TB BTA + 607. Jumlah kasus TB anak 0-14
tahun 32. Kasus baru kusta 35. Angka penemuan kasus baru 3,2.
Angka prevalensi kusta 0,56 Jumlah suspek 8190. Kasus HIV 79.
Kasus diare ditangani 20358. Kasus hipertensi 34.958.
c. Faktor risiko
Faktor perilaku yang masih menjadi masalah ialah merokok dan
rendahnya minat olahraga.
d. Years of Life Lost:
4. Community Health Care System
a. Manpower
b. Organization of service delivery
Kunjungan rawat jalan 109.075. Kunjungan rawat nap 18.643.
Cakupan kunjungan bumil 18.643. Jumlah ibu yang memberikan
ASI Ekslusif 0-6 bulan 14525. Jumlah bayi yang diberi ASI
ekslusif 10.778.
Bayi diimunisasi dengan Hb <7 hari 16490, BCG 16990, DPT
17238, Polio 4 16818, campak 16924 dan imunisasi dasar lengkap
16859

34
5. Community`s social assistance system
a. Health insurance
Jumlah penduduk yang ikut JKN 826.017
Tabel 2.4 Jumlah Anggaran Kesehatan Kabupaten Mojokerto
Tahun 2016.

35
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Tujuan analisis komunitas adalah untuk menilai kemampuan komunitas
untuk mengidentifikasi kebutuhan, menentukan prioritas, dan
menentukan strategi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3.1.2 Analisis komunitas memuat format untuk mengevakuasi fakta – fakta
dan masalah yang ada di komunitas, menilai program – program yang
tidak efektif dan sebagai landasan meningkatkan layanan lewat
kebijakan serta membantu individu dan populasi untuk mengenal
masalahnya dan sumber – sumber untuk memecahkan masalah secara
mandiri.
3.1.3 Dalam analisis komunitas perlu diketahui tentang pengertian komunitas,
format untuk analisi komunitas, pengumpulan data dari masyarakat, dan
diagnosis komunitas.
3.1.4 Empat langkah diagnosis komunitas yaitu menafsirkan keadaan
kesehatan komunitas, menafsirkan pola rambu layanan kesehatan di
komunitas, menafsirkan hubungan antara status kesehatan dan peralatan
kesehatan di komunitas, meringkas bukti dan menetapkan faktor penentu
masalah utama yang berkaitan dengan kebutuhan kesehatan, dan
kenyamanan di komunitas.

36
DAFTAR PUSTAKA

Dignan & Carr,1992.Program Planning for Health Education and Health


Promotion, 2nd, Lea & Febiger, Philadelphia.

37

Anda mungkin juga menyukai