Anda di halaman 1dari 18

“PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN”

Diajukan untuk memenuhi


TUGAS MATA KULIAH PERENCANAAN, PEMANTAUAN DAN PENILAIAN
PROGRAM KESEHATAN

Disusun Oleh :
KELOMPOK 5

Amany Mufida Hayati


Anggi Purwaningsih
Nadia Fourina Surya
Yunika Olivia Mutiara

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM STUDI S1 EKSTENSI
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Perencanaan, Pemantauan dan Penilaian Program Kesehatan.
Selama proses penulisan, kami mendapatkan bantuan dan bimbingan dari beberapa pihak.
Oleh karena itu kami ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dr. dr.Wachyu Sulistiadi M.A.R.S selaku dosen pengampu mata kuliah Perencanaan,
Pemantauan dan Penilaian Program Kesehatan
2. Keluarga yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan
penulisan tugas
3. Teman-teman S1 Ekstensi FKM UI 2019 yang berjuang bersama dalam perkuliahan
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Akhir kata kami berharap
Allah SWT berkenan membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.

Depok, September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang. .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan . .......................................................................................... 3
D. Manfaat ......................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Perencanaan .................................................................................. 4
1. Pengertian Perencanaan Program Kesehatan. .......................... 4
2. Urgensi Perencanaan ............................................................... 4
3. Tujuan....................................................................................... 5
4. Rencana .................................................................................... 6
5. Contoh Perencanaan Program Kesehatan................................. 8
B. Evaluasi .......................................................................................... 7
1. Pengertian Evaluasi dan Evaluasi Program Kesehatan ............ 7
2. Tujuan Evaluasi Program Kesehatan ....................................... 8
3. Prinsip Evaluasi Program Kesehatan ....................................... 9
4. Jenis Evaluasi Program Kesehatan .......................................... 10
C. Program Kesehatan di Tengah Pandemi COVID-19 ..................... 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Meningkatkan kinerja dan mutu perencanaan program kesehatan, diperlukan suatu
proses perencanaan yang akan menghasilkan suatu rencana yang menyeluruh
(komprehensif dan holistik). Perencanaan kesehatan adalah kegiatan yang perlu
dilakukan di masa yang akan datang dan jelas tujuannya. Langkah-langkah
perencanaan sebetulnya bersifat generik yaitu sama dengan alur pikir siklus
pemecahan masalah, langkah-langkah pokok yang perlu dilakukan adalah : analisis
situasi, identifikasi masalah dan menetapkan prioritas, menetapkan tujuan, melakukan
analisis untuk memilih alternatif kegiatan terbaik.
Yang dimaksud dengan masalah dalam perencanaan kesehatan tidak terbatas pada
masalah gangguan kesehatan saja, akan tetapi meliputi semua faktor yang
mempengaruhi kesehatan penduduk (lingkungan, perilaku, kependudukan dan
pelayanan kesehatan). Menurut Abraham. L, masalah adalah terdapatnya kesenjangan
(gap) antara harapan dengan kenyataan. Oleh sebab itu, cara perumusan masalah yang
baik yaitu jika rumusan tersebut jelas menyatakan adanya kesenjangan.
Seluruh program dan kegiatan pada umumnya dilaksanakan untuk mencapai tujuan
atau target tertentu, demikian juga dengan program kesehatan masyarakat, untuk
mencapai target yang telah ditentukan tersebut maka manajemen organisasi akan
melakukan berbagai langkah perencanaan (planning) sesuai dengan analisa situasi
yang sudah dilaksanakan sebelumnya.
Ketika perencanaan sudah dilaksanakan maka akan dihasilkan capaian capaian
tertentu dari masing-masing program. Maka kegiatan selanjutnya adalah mengukur
sejauh mana capaian dari masing-masing program dibandingkan dengan perencanaan
yang sudah ditetapkan di awal kegiatan.
Dari keinginan untuk mengukur pencapaian hasil kerja inilah maka evaluasi
dilaksanakan, baik terhadap program itu sendiri maupun terhadap langkah langkah
dalam pelaksanaan program.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang akan dibahas
adalah :
1. Apa pengertian perencanaan dan perencanaan program kesehatan?
2. Apa urgensi perencanaan?
3. Apa yang dimaksud dengan tujuan?
4. Apa yang dimaksud dengan rencana?
5. Apa pengertian evaluasi dan evaluasi program kesehatan?
6. Apa saja tujuan evaluasi program kesehatan?
7. Apa itu prinsip evaluasi program kesehatan?
8. Apa saja jenis evaluasi program kesehatan?
9. Apa contoh perencanaan dan evaluasi program kesehatan?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui mengenai proses perencanaan dan evaluasi program kesehatan
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui pengertian dari perencanaan dan perencanaan program
kesehatan
b) Untuk mengetahui urgensi perencanaan
c) Untuk mengetahui tujuan perencanaan
d) Untuk mengetahui rencana perencanaan
e) Untuk mengetahui pengertian evaluasi dan evaluasi program kesehatan
f) Untuk mengetahui tujuan evaluasi program kesehatan
g) Untuk mengetahui prinsip evaluasi program kesehatan
h) Untuk mengetahui jenis evaluasi program kesehatan
i) Untuk mengetahui contoh perencanaan dan evaluasi program kesehatan

D. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
proses perencanaan dan evaluasi program kesehatan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PERENCANAAN
1. Pengertian Perencanaan dan Perencanaan Program Kesehatan
Perencanaan sering disebut sebagai fungsi manajemen yang utama karena
merupakan dasar untuk semua hal lainnya. Perencanaan melibatkan pendefinisian
tujuan organisasi,penentuan strategi untuk mencapai tujuan dan pengembangan
rencana untuk mengintegrasikan serta mengoordinasikan kegiatan kerja. Perencanaan
berhubungan dengan hasil akhir (apa) dan sarana (bagaimana). (Robbins & Coulter,
2015)
Menurut Siagian, perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan
penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan
datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. 2 Perencanaan pada
dasarnya merupakan suatu proses untuk menetapkan di awal berbagai hasil akhir yang
ingin dicapai di masa mendatang. Antara kegiatan perencanaan dengan hasil akhir
yang ingin dicapai diasumsikan terdapat jeda waktu (time lag), dimana semakin
panjang rencana yang dibuat maka jeda waktu antara perencanaan dengan hasil akhir
yang diinginkan semakin besar. (Siagian, 1994)
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya
mengenai apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan
yang baik dicapai dengan mempertimbangkan kondisi masa yang akan datang dan
periode sekarang pada saat rencana dibuat. (Hani Handoko, 2003)
Perencanaan program kesehatan dapat diartikan sebagai proses yang terdiri dari
langkah-langkah yang saling berkesinambungan untuk merumuskan masalah-masalah
kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya
yang tersedia, menetapkan tujuan program dan menyusun langkah-langkah untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Urgensi Perencanaan
Perencanaan perlu dilakukan oleh setiap organisasi meskipun memerlukan
banyak usaha. Ada beberapa alasan mengapa perencanaan perlu dilakukan,yaitu :
(Robbins & Coulter, 2015)

3
a. Perencanaan memberikan arah
Ketika mengetahui apa yang berusaha dicapai oleh organisasi atau unit kerja dan
apa yang harus dikontribusikan untuk mencapai tujuan itu, kita akan dapat
mengoordinasikan kegiatannya, saling bekerja sama, dan melakukan apa yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Perencanaan mengurangi ketidakpastian
Perencanaan mendorong untuk memandang ke depan, mengantisipasi perubahan,
mempertimbangkan dampak perubahan, dan mengembangkan respon yang tepat.
c. Perencanaan meminimalkan pemborosan dan kekosongan
Apabila aktivitas kerja dikoordinasikan sesuai rencana, ketidakefisienan akan
menjadi jelas dan dapat diperbaiki atau dihilangkan.
d. Perencanaan menetapkan tujuan atau standar yang digunakan dalam pengendalian
Ketika melakukan perencanaan, pasti juga akan mengembangkan tujuan dan rencana.
Tujuan dan rencana selanjutnya dievaluasi apakah tercapai atau tidak melalui proses
pengendalian. Tanpa perencanaan, tidak akan ada tujuan yang dapat digunakan untuk
mengukur atau mengevaluasi usaha kerja.
3. Tujuan
Tujuan merupakan salah satu aspek penting dalam perencanaan. Tujuan menurut
KBBI adalah arah; haluan (jurusan); yang dituju;maksud; tuntutan. Tujuan (sasaran)
adalah hasil yang diinginkan atau target. Hal itu memadu keputusan manajemen dan
membentuk kriteria terhadap hasil kerja yang diukur. Karena hal itulah tujuan sering
disebut dasar perencanaan. (Robbins & Coulter, 2015)
Salah satu konsep yang terkenal untuk merumuskan tujuan secara efetif adalah
konsep S.M.A.R.T (Spesific, Measurable, Appropriate, Realistic and Timely). Konsep
ini pertama kali digunakan oleh George T. Doran pada tahun 1981. Adapun
penjabaran konsep tersebut adalah sebagai berikut:
a. Spesific (spesifik)
Tujuan harus jelas dan spesifik. Jelas akan membantu menguraikan pada yang
harus dilakukan. Spesifik membuat segala upaya akan fokus pada target.
b. Measurable (dapat diukur)
Tujuan harus dapat diukur misalkan seberapa besar atau seberapa sering.
c. Appropriate (sesuai)

4
Tujuan yang ingin dicapai harus sesuai dengan visi dan misi yang dimilki.
d. Realistic (realistis)
Tujuan yang dibuat oleh harus dapat dicapai dengan menggunakan sumber daya
organisasi yang dimiliki
e. Timely
Harus ditetapkan secara spesifik berapa lama jangka waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan
Adapun langkah yang ditempuh untuk menetapakan tujuan adalah sebagai
berikut: (Robbins & Coulter, 2015)
a. Mereview misi atau tujuan organisasi
Misi adalah pernyataan yang luas memberikan panduan menyeluruh atas apa
yang dianggap anggota organisasi itu penting. Manajer harus mereview misi
sebelum menulis tujuan karena tujuan yang baik harus merefleksikan misi
tersebut
b. Mengevaluasi sumber daya yang tersedia
Tujuan memang harus menantang tapi juga harus realistis. Jika sumber daya yang
ada tidak memungkinkan mencapai tujuan, sekeras apapun mencoba dan seberapa
banyak usaha yang dilakukan tujuan tidak akan tercapai.
c. Menentukkan tujuan secara individu atau dengan masukan dari pihak lain
Tujuan merefleksikan hasil yang diinginkan dan harus sejalan dengan misi
organisasi serta dengan tujuan di area organisasi lainnya. Tujuan ini harus terukur
dan spesifik serta harus mencakup kerangka waktu untuk mencapainnya
d. Menulis tujuan dan mengkomunikasikannya kepada semua yang perlu tahu
Menulis dan mengkomunikasikannya memaksa orang untuk memikirkan secara
mendalam. Menukis tujuan juga menjadi bukti nyata dari pentingnya
mengerjakan sesuatu.
e. Mereview hasil dan apakah tujuan telah tercapai.
Jika tujuan belum tercapai gantilah bila diperlukan.
4. Rencana
Rencana menurut KKBI adalah cerita; rancangan; konsep; naskah; laporan
pemberitaan. Rencana adalah dokumen yang menentukan kerangka bagaimana tujuan
itu akan terpenuhi. Rencana biasanya meliputi alokasi sumber daya, jadwal, dan

5
tindakan lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Adapun rencana
dikelompokkan menjadi : (Robbins & Coulter, 2015)
a. Berdasarkan Jangkauan
1) Rencana strategik
Rencana strategik adalah rencana yang diterapkan pada organisasi secara
keseluruhan dan menetapkan tujuan keseluruhan organisasi. Rencana ini
bersifat luas.
2) Rencana operasional
Rencana operasional meliputi area operasional tertentu organisasi. Rencana ini
sifatnya lebih sempit.
b. Berdasarkan Kerangka Waktu
1) Rencana jangka panjang
Rencana jangka panjang mempunyai jangka waktu lebih dari tiga tahun.
2) Rencana jangka pendek
Rencana jangka pendek mempunyai jangka waktu kurang dari satu tahun.
Meskipun jangka waktu ini bersifat umum tetapi pada dasarnya setiap organisasi dapat
menetapkan jangka waktunya sendiri.
c. Berdasarkan spesifikasi
1) Rencana spesifik
Rencana spesifik adalah rrencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak
memberikan ruang bagi interpretasi. Rencana ini memiliki ujuan yang
didefinisikan secara jelas, sehingga tidak ada ambiguitas dan tidak ada masalah
dengan kesalahpahaman.
2) Rencana arah (directional plans)
Rencana fleksibel adalah rencana yang menentukan panduan umum. Rencana ini
memberikan fokus tetapi tidak membatasi manajer pada tujuan spesifik atau
serangkaian tindakan.
d. Berdasarkan frekuensi penggunaan
1) Rencana sekali pakai
Rencana sekali pakai adalah rencana yang digunakan satu kali yang ditujukan
khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi yang unik.
2) Rencana siaga

6
Rencana siaga adalah rencana yang terus berjalan yang berjalan yang memandu
aktivitas yang dilakukan berulang kali. Rencana siaga termasuk kebijakan,
peraturan dan prosedur.
Menurut Hani Handoko4 tahap perencanaan terdiri menjadi 4 tahap yaitu :
a. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
Tujuan perencanaan adalah ketetapan tertentu yang ingin dicapai atau hasil akhir
dari proses tersebut. Semakin jelas rumusan tujuan maka penggunaan sumber
daya akan semakin efektif
b. Merumuskan keadaan saat ini
Organisasi perlu memahami kondisi saat ini seperti memahami sumber daya yang
tersedia. Keadaan organisasi harus dianalisa sehingga rencana dapat dirumuskan
untuk menggambarkan kegiatan lebih lanjut.Tahap ini memerlukan informasi
berupa data keuangan dan data spesifik.
c. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan
Mengukur kekuatan dan kelemahan organisasi diperlukan untuk mengukur
kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui
faktor eksternal dan internal yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai
tujuannya atau justru menimbulkan masalah.
d. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan
Perlu dikembangkan berbagai alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan. Dari
berbagai alternatif dapat dinilai dan diambil alternatif terbaik diantara yang ada
untuk kemudian diterapkan.
Perencanaan dalam bidang kesehatan umumya menggunakan pendekatan
pemecahan masalah atau Problem Solving, akan dibahas lebih lanjut pada materi
Problem Solving Cycle (PSC).

B. EVALUASI
1. Pengertian Evaluasi dan Evaluasi Program Kesehatan
Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yakni perencanaan,
organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Dengan adanya evaluasi maka
dapat diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi dalam rancangan, pelaksanaan, juga

7
hasil nya. Istilah evaluasi dalam Bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari
bahasa Inggris evaluation yang memiliki arti penilaian atau penaksiran.
Menurut Stufflebeam dalam Lababa (2008), evaluasi adalah the process of
delineating, obtaining, and providing useful information for judging decision
alternatives, yang artinya bahwa evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk merumuskan suatu
alternatif keputusan. Evaluasi juga didefinisikan sebagai suatu proses untuk
menentukan nilai atau jumlah keberhasilan dari pelaksanaan suatu program dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Azwar, 1996).
Dari pemahaman yang berbeda - beda sesuai dengan pengertian oleh masing -
masing pakar, dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan suatu proses untuk
menyediakan informasi mengenai sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai,
bagaimana perbedaan pencapaian tersebut dengan suatu standar tertentu untuk
mengetahui apakah ada selisih di antara keduanya, serta bagaimana manfaat yang
telah didapatkan itu bila dibandingkan dengan harapan - harapan yang ingin
diperoleh, yang berguna untuk merumuskan alternatif keputusan di masa yang akan
datang.
Program kesehatan masyarakat adalah sekumpulan proyek - proyek pada bidang
kesehatan baik dalam jangka pendek maupun yang berjangka panjang. Dapat
disimpulkan bahwa evaluasi program kesehatan masyarakat adalah suatu proses untuk
menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu program kesehatan masyarakat
telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian dengan suatu standar tertentu yang
dapat mengetahui apakah memiliki selisih di antara keduanya, serta bagaimana
manfaat yang telah dilaksanakan bila dibandingkan dengan harapan - harapan yang
ingin diperoleh Melalui evaluasi, tentu akan berguna untuk merumuskan solusi
alternatif terhadap keputusan di masa yang akan datang.
2. Tujuan Evaluasi Program Kesehatan
Tujuan evaluasi menurut Supriyanto (1988) adalah :
a) Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan kembali suatu program. Sehubungan
dengan ini perlu adanya kegiatan - kegiatan yang dilakukan antara lain
memeriksa kembali kesesuaian dari program dalam hal perubahan kecil yang
terus - menerus, mengukur kemajuan terhadap target yang direncanakan,

8
menentukan sebab dan faktor di dalam maupun di luar yang mempengaruhi
pelaksanaan suatu program.
b) Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan perencanaan dan pelaksanaan
program yang akan datang. Hasil evaluasi akan memberikan pengalaman
mengenai hambatan dari pelaksanaan program yang lalu dan selanjutnya dapat
dipergunakan untuk memperbaiki kebijaksanaan dan pelaksanaan program yang
akan datang.
c) Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya
manajemen saat ini serta di masa mendatang.
Adapun Tujuan Evaluasi Program Kesehatan Masyarakat menurut Husna (2012)
adalah :
a) Memberikan masukan bagi perencanaan program kesehatan masyarakat.
b) Menyajikan masukan bagi pengambil keputusan yang berkaitan dengan tindak
lanjut, perluasan atau penghentian program kesehatan masyarakat.
c) Memberikan masukan bagi yang mengambil keputusan tentang modifikasi atau
perbaikan program kesehatan masyarakat.
d) Memberikan masukan yang berkenaan dengan faktor pendukung dan penghambat
program kesehatan masyarakat.
e) Memberi masukan untuk kegiatan motivasi dan pembinaan (pengawasan,
supervisi, dan monitoring) bagi penyelenggara, pengelola, dan pelaksana program
kesehatan masyarakat
3. Prinsip Evaluasi
Prinsip - prinsip evaluasi (Reinke, 1987) program kesehatan masyarakat adalah :
a) Sebagai kunci pengambilan keputusan yang lebih baik, evakuasi perlu melihat ke
depan dan berorientasi pada tindakan
b) Evaluasi bersifat menyeluruh dan dinamis, menaruh perhatian pada kebijakan
pengujian dan alternatif-alternatif rencana, mengawasi kemajuan dalam proses
penerapan dan memberi penilaian sumatif kepada hasil akhir.
c) Evaluasi dilandasi prinsip manajemen berdasar tujuan dan dimulai dengan
pernyataan yang jelas mengenai pengaruh-pengaruh yang harus dicapai pada
populasi mana dan dalam jangka waktu kapan.

9
d) Strategi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan harus diperiksa
ketepatan dan kesesuaiannya.
e) Ketepatan waktu dan tempat laporan-laporan evaluatif harus disesuaikan dengan
kebutuhan akan keputusan yang tepat waktu.
f) Karena evaluasi bersifat membandingkan, evaluasi bergantung pada indikator-
indikator yang menggambarkan tingkat dan rasio yang tepat, daripada tingkat-
tingkat penyelesaian yang tepat
g) Penilaian-penilaian harus membedakan antara hasil yang merupakan pusat
perhatian pengendalian keputusan dan keluaran yang timbul sebagai akibat
ketidakpastian dan kesempatan.
h) Efisiensi, efektivitas, dan keadilan harus didefinisikan dengan jelas.
4. Jenis Evaluasi Program Kesehatan Masyarakat
Perbedaan antara jenis-jenis evaluasi itu sebagian besar hanya terletak pada
frekuensi dan waktu pelaksanaannya. Contoh, evaluasi proses adalah evaluasi yang
paling sering dilakukan, sedangkan evaluasi dampak adalah evaluasi yang paling
jarang dilakukan. Evaluasi isi berfokus pada efek langsung pengajaran pada jangka
waktu yang lebih lama. Pelaksanaan evaluasi proses memerlukan lebih sedikit
sarana dibandingkan evaluasi dampak, yang memerlukan sangat banyak sarana
dalam pelaksanaannya.( Bastable, 1999)
Sedangkan menurut Azrul Azwar (1996), jenis evaluasi antara lain:
a) Evaluasi formatif yaitu suatu bentuk evaluasi yang dilaksanakan pada tahap
pengembangan program dan sebelum program dimulai. Evaluasi yang dilakukan
di sini adalah pada saat merencanakan suatu program. Tujuan utamanya adalah
untuk meyakinkan bahwa rencana yang akan disusun benar-benar telah sesuai
dengan masalah yang ditemukan, dalam arti dapat menyelesaikan masalah
tersebut. Penilaian yang bermaksud mengukur kesesuaian program dengan
masalah dan atau kebutuhan masyarakat ini sering disebut dengan studi
penjajakan kebutuhan (need assessment study).
b) Evaluasi proses atau evaluasi promotif yaitu suatu proses evaluasi yang
memberikan gambaran tentang apa yang sedang berlangsung dalam suatu
program dan memastikan ada dan terjangkaunya elemen-elemen fisik dan
struktural dari pada program. Evaluasi yang dilakukan di sini adalah pada saat

10
program sedang dilaksanakan. Tujuan utamanya adalah untuk mengukur apakah
program yang sedang dilaksanakan tersebut telah sesuai dengan rencana atau
tidak, atau apakah terjadi penyimpangan- penyimpangan yang dapat merugikan
pencapaian tujuan dari program tersebut. Pada umumnya ada dua bentuk
penilaian pada tahap pelaksanaan program ini yaitu monitoring dan penilaian
berkala.
c) Evaluasi sumatif yaitu evaluasi yang memberikan pernyataan efektifitas suatu
program selama kurun waktu tertentu dan evaluasi ini menilai sesudah program
tersebut berjalan. Penilaian yang dilakukan disini adalah pada saat program telah
selesai dilaksanakan. Tujuan utamanya dapat dibedakan menjadi dua yaitu
mengukur keluaran (output) serta mengukur dampak (impact) yang dihasilkan.
d) Evaluasi dampak yaitu suatu evaluasi yang menilai keseluruhan efektivitas
program dalam menghasilkan target sasaran.
e) Evaluasi hasil adalah evaluasi yang menilai perubahan-perubahan atau perbaikan
dalam morbiditas, mortalitas atau indikator status kesehatan lainnya untuk
sekelompok penduduk tertentu

C. PROGRAM KESEHATAN DI TENGAH PANDEMI COVID-19


Provinsi Sulawesi Selatan, meluncurkan program Trisula untuk
mengendalikan COVID-19. Program ini berupa tiga upaya pengendalian yaitu
penulusuran kontak secara masif, melakukan tes secara intensif dan mengedukasi
masyarakat. Tujuan program Trisula ini tidak lain adalah untuk mengendalikan
penyebaran COVID-19 di wilayah Provinsi Sulawesi Selatan.
1. Penelusuran kontak secara masif
Sasaran dari penulusuran ini adalah orang yang memiliki riwayat konta
dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Petugas kesehatan
mempertimbangkan riwayat kontak dari kasus terkonfirmasi positif berdasarkan
wilayah terkecil misalkan kelurahan. Gugus Tugas Provinsi berencana menelusuri
157.500 riwayat kontak. Asumsinya, tiap satu petugas mengidentifikasi minimal 5
kontak dari satu pasien positif. Dengan melakukan penulusuran secara masif mata
rantai penularan COVID-19 dapat diputus.
2. Melakukan tes secara intensif

11
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Sulsel Ichsan Mustari mengatakan, tes
di sini bukan dilakukan secara massal, melainkan masif. Petugas
mempertimbangkan riwayat kontak dari kasus terkonfirmasi positif berdasarkan
wilayah.
Hasil dari penelusuran dilanjutkan dengan tes intensif, yang rencananya
dilakukan kepada 31.500 orang beresiko. Rencana ini diharapkan memenuhi
standar 3.500 per 1 juta penduduk.
Pemeriksaan akan didahului melalui rapid test sebagai screening. Jika ada
yang hasilnya reaktif, maka akan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab.
Pelaksanaan tes ini juga didukung dengan adanya 7 laboratorium PCR di Sulsel.
Dengan bertambahnya laboratorium PCR, maka kemampuan pemeriksaan
spesimen pun semakin besar, bisa mencapai 800-1.000 sampel swab per hari. Saat
ini pemeriksaan swab di Sulsel sudah mencapai 26.417 pemeriksaan spesimen.
3. Edukasi kepada masyarakat
Di samping massive tracking dan intensive tracking, program edukasi kepada
masyarakat digencarkan. Ditekankan pada sosialisasi penerapan protokol kesehatan
kepada masyarakat, seperti disiplin mengenakan masker, rajin cuci tangan, dan
jaga jarak.
Dari uraian di atas tampak jelas bahwa pandemi COVID-19 menjadi masalah
serius yang diprioritaskan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Maka dari itu
Pemenrintah Daerah dengan mengerahkan sumber daya yang dimiliki dan
mengkoordinasi kerjasama lintas sektor berupaya untuk mengendalikan kasus COVID-
19 di wilayahnya.
Meski kasus positif di Sulsel terus bertambah, namun tingkat kesembuhan pasien
yang positif terinfeksi COVID-19 juga semakin meningkat. Hingga Senin (15/6),
Kementerian Kesehatan mencatat ada 1.044 pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari
total kasus 2.941 kasus.
Sulsel bahkan tercatat sebagai provinsi dengan penambahan pasien sembuh
terbanyak pada satu hari terakhir, yakni 142 kasus. Angka ini lebih tinggi dibandingkan
dengan penambahan kasus yang berjumlah 101 orang dan penambahan kasus
meninggal dunia sebanyak 7 orang.

12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan program kesehatan dapat
diartikan sebagai proses yang terdiri dari langkah-langkah yang saling
berkesinambungan untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang
berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya yang
tersedia, menetapkan tujuan program dan menyusun langkah-langkah untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan diperlukan karena perencanaan akan memberikan arah,
mengurangi ketidakpastian, meminimalkan pemborosan dan kekosongan dan
menetapkan tujuan atau standar yang digunakan dalam pengendalian. Dua hal
erat yang berkaitan dengan perencanaan adalah tujuan dan rencana. Tujuan
merupakan target atau hasil akhir yang ingin dicapai. Tujuan dapat ditetapkan
dengan menggunakan konsep SMART.
Sedangkan rencana merupakan konsep, gagasan, bagaimana sutu tujuan akan
dicapai. Rencana dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu
tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencana. Namun yang lebih utama
adalah perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan tetap
sasaran. Salah satu Contoh program kesehatan yang dibentuk di era pandemi ini
adalah Program Trisula. Program ini dirancang untuk mengendalikan dan
menekan penularan COVID-19 di Indonesia
Evaluasi yaitu suatu tindakan untuk menentukan nilai sesuatu. Dalam artian
luas, evaluasi adalah suatu proses dalam merencanakan, memperoleh, dan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-
alternatif keputusan.
Tujuan evaluasi adalah untuk memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan
kembali suatu program, Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan
perencanaan dan pelaksanaan program yang akan datang, dan Sebagai alat untuk

13
memperbaiki alokasi sumber dana dan sumber daya manajemen saat ini serta di
masa mendatang.
Prinsip evaluasi adalah sebagai kunci pengambilan keputusan yang lebih baik,
bersifat menyeluruh dan dinamis, dilandasi prinsip manajemen, strategi untuk
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, ketepatan waktu dan tempat
laporan-laporan evaluatif, dan bergantung pada indikator-indikator yang
menggambarkan tingkat dan rasio yang tepat.
Beberapa ahli mengelompokkan evaluasi ke dalam jenis-jenis yang berbeda.
Seperti Bastable yang mengelompokannya menjadi evaluasi proses dan evaluasi
dampak. Sedangkan Azwar membaginya menjadi evaluasi formatif, proses,
sumatif, dampak, dan hasil
Hubungan antara perencanaan dan evaluasi adalah dalam suatu kegiatan pasti
ada suatu perencanaan yang bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu, setelah ada
perencanaan, kemudian dikelola supaya tujuannya itu bisa tercapai. Setelah
tujuan dicapai, maka ada evaluasi sebagai pengukur kemampuan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Betrix Rifana, dkk. (2015). Makalah Evaluasi Program Kesehatan Masyarakat. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Indonesian Public Health Portal (2014). Evaluasi Bidang Kesehatan. Diakses 18 September
2020 dari http://www.indonesian-publichealth.com/evaluasi-bidang-kesehatan/
Handoko, T. Hani. (2003). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Cetakan
Kedelapanbelas. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
IDN Times Sulsel. (2020). Sulsel Tangani COVID lewat Trisula, Seperti Apa? Diakses 17
September 2020 dari https://sulsel.idntimes.com/news/sulsel/ashrawi-
muin/penanganan-covid-19-di-sulsel-lewat-program-trisula-seperti-apa
Robbins, Stephen P. dan Coulter, Mary. (2015). Manajemen Edisi Ketigabelas. Jakarta:
Erlangga
Siagian, P. Sondang. (1994). Organisadi Kepemimpinan, Perilaku Administrasi. Jakarta : CV
Haji Mas Agung.
Wijaya, Vunny. (2020). Evaluasi Kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
The Indonesian Institute.

15

Anda mungkin juga menyukai