Anda di halaman 1dari 14

TINGKATAN IMPLEMENTASI

EVALUASI PROGRAM

TUGAS MAKALAH INI UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK PADA


MATA KULIAH EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN

Oleh:
AZIZA. S.
MISWANTO

Dosen Pembimbing
Dr. MESIONO, M. Pd.

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM-MURNI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

  



Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan kesehatan,
keselamatan, dan hikmah dalam sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan efektif dan efisien. Sholawat bertangkaikan salam semoga tercurahkan
kepada Baginda Habiballah, Rasulullah saw. yang telah membawa umat manusia
dari zaman jahiliyah, zaman karakter yang memiliki akhlak yang buruk bahkan
bodoh dan buta kepada zaman kecerahan, yang penuh dengan cahaya islam yang
Alqur’an menjadi pedoman sekaligus akhlak yang harus dimiliki oleh setiap
mukmin.

Terimakasih untuk setiap pihak yang sudah membantu dan memotivasi


penulis sehingga dapat menyelesaikan tulisan ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1


B. Rumusan Masalah.............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2

BAB II: PEMBAHASAN............................................................................... 3

A. Definisi Evaluasi Program................................................................. 3


1. Evaluasi ........................................................................................ 3
2. Program........................................................................................ 4
3. Evaluasi Program ........................................................................ 5
B. Tingkatan Implementasi Evaluasi Program .................................... 6

BAB III: PENUTUP....................................................................................... 10

A. KESIMPULAN ................................................................................... 11
B. SARAN ................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Evaluasi program akan dikatakan berguna setelah dilaksanakan.


Implementasi evaluasi sebaiknya direncanakan dengan kegiatan sedemikian alami
sehingga diperoleh informasi atau data dengan tidak mengganggu kegiatan
program atau proyek yang dievaluasi. Tim evaluator dalam hal ini dapat
menggunakan nasihat Jawa, yaitu Keno iwake ora butek banyune” yang artinya
dapat ikannya dengan tidak membuat keruh airnya. Artinya evaluasi dilaksanakan
tanpa mengganggu kegiatan yang sedang dievaluasi.

Awal proses evaluasi program disebut sebagai langkah perencanaan.


Dalam perencanaan ini, pengelola diklat memutuskan perlu adanya perencanaan
diklat. prosesi evaluasi program bervariasi dan dapat dikelompokkan menjadi tiga
bagian pokok, yaitu penentuan tujuan, penetapan sarana, dan pengukuran.

Menentukan tujuan evaluasi merupakan bagian penting evaluasi program.


Pada langkah ini pengelola diklat menentukan tujuan yang hendak dicapai
terhadap objek atau subjek, kemudian mengomunikasikan kepada tim evaluator
untuk dijabarkan secara teliti dan terukur pada setiap pernyataan tujuan sejak awal
dari penelitian. Perencanaan sarana (means) berarti merencanakan bermacam-
macam sarana, termasuk strategi, program, dan kegiatan yang diimplementasikan
untuk mencapai tujuan. Strategi, program, dan kegiatan tersebut dicermati
kembali oleh evaluator untuk menentukan alat ukur yang digunakan. Kegiatan
memilih alat ukur untuk mengukur elemen-elemen program merupakan kegiatan
ketiga dalam evaluasi program.

Dalam melaksanakan evaluasi program pihak yang memiliki peran dalam


implementasi evaluasi program adalah pihak penyelenggara evaluasi program atau
yang lebih dikenal evaluator. Para evaluator dapat menentukan langkah-langkah
yang diperlukan untuk mengimplementasikan evaluasi program. Tahapan awal

1
apa yang harus dilakukan untuk dapat mengimplementasikan evaluasi proram.
Berdasarkan uraian tersebut, kami mengangkat judul tentang Tingkatan
Implementasi Evaluasi Program.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam tulisan ini berdasarkan latar belakang masalah di


atas, yaitu:

1. Apa yang dimaksud Evaluasi Program?


2. Bagaimana Tingkatan Implementasi Evaluasi Program?
C. Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan penulisan berdasarkan rumusan masalah di


atas, yaitu:

1. Untuk mengetahui makna Evaluasi Program.


2. Untuk mengetahui Tingkatan Implementasi Evaluasi Program.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Evaluasi Program


1. Evaluasi

Evaluasi berasal dari kata “evaluation”, menurut kamus Oxford berarti


decide on the value or quality of something (memutuskan nilai dan kualitas
sesuatu).1 Lebih jelas lagi Scriven dalam Ananda dan Rafida mendefinisikan
evaluasi yaitu: evaluation is the process of determining the merit, worth, and value
of things and evaluation are the products of the process. Evaluasi adalah suatu
proses menentukan manfaat, harga, dan nilai dari sesuatu dan evaluasi adalah
produk dari proses tersebut.2

Menurut Edwind Wandt & Gerald W. Brown: Evaluation refer to the act
or process to determining the value of something. Menurut definisi ini, maka
istilah evaluasi menunjuk kepada atau mengandung pengertian: suatu tindakan
atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.3

Arikunto menjelaskan makna dari evaluasi bukan hanya sekadar menilai.


Namun evaluasi yaitu proses mengukur dan menilai sesuatu. Untuk melakukan
evaluasi maka perlu untuk mengukur terlebih dahulu sebelum kita memberikan
penilaian sesuatu. Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran.
Pengukuran bersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan
terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif. Oleh

1
Victoria Bull, Ed. (2015), Oxford: Learner’s Pocket Dictionary, New York: Oxford
University Press, Fourth Edition, h. 151.
2
Rusydi Ananda & Tien Rafida, (2017), Pengantar Evaluasi Program Pendidikan,
Medan: Perdana Publishing, h. 1.
3
Anas Sudijono, (2013), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, h. 1.

3
karena itu, mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah di atas, yakni mengukur
dan menilai.4

Berdasarkan definisi di atas, ada beberapa hal yang terdapat dalam


evaluasi:

a. Evaluasi berkaitan dengan proses pengukuran dan penilaian.


b. Evaluasi memiliki standar-standar tertentu dalam memberikan
penilaian.
c. Evaluasi sebagai dasar dalam menentukan pengambilan keputusan.
2. Program

Arikunto dan Jabar menyebutkan dua pengertian program, yakni


pengertian secara umum dan pengertian secara khusus. Menurut pengertian secara
umum, program dapat diartikan sebagai rencana. Secara khusus, program
didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi
atau implementasi dari suatu kebijkan, berlangsung dalam proses yang
berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan
sekelompok orang. Ada tiga pengertian penting yang perlu ditekankan dalam
menentukan program, yaitu (1) realisasi atau implementasi suatu kebijakan, (2)
terjadi dalam waktu relatif lama dan bukan kegiatan tunggal tetapi jamak
berkesinambungan, dan (3) terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok
orang.5

Ananda dan Rafida memaparkan program adalah suatu rencana yang


melibatkan berbagai unit yang berisi kebijakan dan rangkaian kegiatan yang harus
dilakukan dalam kurun waktu tertentu.6 Menurut Mustofa, Program adalah proyek

4
Suharsimi Arikunto, (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,
h. 2-3.
5
Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar, (2014), Evaluasi Program
Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara, h. 3-4.
6
Rusydi Ananda & Tien Rafida, (2017), Pengantar Evaluasi Program Pendidikan,
Medan: Perdana Publishing, h. 5.

4
yang berhubungan atau layanan yang diarahkan pada pencapaian tujuan spesifk
(biasanya yang sama atau saling berkaitan).7

3. Evaluasi Program

Definisi evaluasi program yang terkenal dikemukakan oleh Tyler, yang


mengatakan bahwa evaluasi program adalah proses untuk mengetahui apakah
tujuan pendidikaan sudah terealisasikan. Definisi yang lebih diterima masyarakat
luas dikemukakan oleh dua orang ahli evaluasi, yaitu Cronbach dan Stufflebeam.
Mereka mengemukakan bahwa evaluasi program adalah upaya menyediakan
informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan.8

Ananda dan Rafida juga mengungkapkan hal yang sama, yakni Evaluasi
program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan yang bertujuan mengumpulkan
informasi tentang realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung
dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang
melibatkan sekelompok orang guna pengambilan keputusan.9

Evaluasi program adalah suatu upaya untuk mengumpulkan, menyusun,


mengolah dan menganalisa fakta, data dan informasi untuk menyimpulkan harga,
nilai, prestasi, kegunaan, manfaat mengenai suatu program, kantor, sekolah,
organisasi atau lembaga dan lain-lain untuk dibuat kesimpulan sebagai landasan
pengambilan keputusan tentang program tersebut, apakah dilanjutkan, direvisi
atau dihentikan.10

Evaluasi program dari beberapa pendapat di atas dapat dipahami bahwa


evaluasi program adalah suatu kegiatan mengumpulkan informasi tentang rencana

7
M. Lutfi Mustofa, (2012), Monitoring dan Evaluasi, Malang: UIN MALIKI Press, h.
108.
8
Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar, (2014), Evaluasi Program
Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara, h. 5.
9
Rusydi Ananda & Tien Rafida, (2017), Pengantar Evaluasi Program Pendidikan,
Medan: Perdana Publishing, h. 6.
10
Aris Try Andreas Putra, Evaluasi Program Pendidikan: “Pedekatan Evaluasi Program
Berorientasi Tujuan (Goal-Oriented Evaluation Approach: Ralph W. Tyler)”, h. 60.

5
atau kebijakan yang telah dilaksanakan untuk mengetahui ketercapaian rencana
yang sudah diatur dan sebagai dasar pengambilan keputusan.

B. Tingkatan Implementasi dalam Evaluasi Program

Perencanaan yang dilakukan dengan baik akan memperoleh hasil


rancangan termasuk seperti misalnya, tindakan operasional yang efisien dan
sasaran diklat yang efektif sehingga diharapkan peserta diklat mendapatkan
pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhannya.
Tingkatan evaluasi program menurut Gay mencakup tiga tingkat dalam setiap
siklus, yaitu tingkat perencanaan, proses, dan hasil evaluasi.

1. Perencanaan Evaluasi

Tingkatan yang paling awal dalam evaluasi program adalah tingkatan


perencanaan. Pada tingkat ini, pengelola lembaga menentukan perlunya evaluasi
dan mulai menunjuk evaluator. Fase perencanaan bertujuan diantaranya adalah
untuk meyakinkan bahwa perencanaan evaluasi memenuhi kebutuhan lembaga
dan masyarakat pengguna.

Tingkat perencanaan ini terdiri atas beberapa kegiatan, yaitu sebagai


berikut:

a. Analisis Situasi
Analisis situasi mencakup informasi tentang faktor-faktor di sekitar
lembaga diklat, yang mungkin berpengaruh signifikan terhadap gerak
dinamika lembaga secara harian, mingguan atau bahkan dalam hitungan
bulanan. Analisis situasi itu juga bis mencakup rekam jejak atau catatan
prestasi yang telah di capai, peran lembaga dimasa sekarang, dan juga
prospek lembaga diklat yang akan datang, serta informasi yang berkaitan
dengan perkembangan selama lima tahun terakhir mengenai program di
lembaga diklat.
b. Tujuan evaluasi program
Ada beberapa macam tingkat tujuan yang dapat diaplikasikan dalam
evaluasi program. Beberapa tujuan ini termasuk diantaranya adalah tujuan

6
nasional, tujuan institusional, tujuan umum atau goal, dan tujuan khusus
atau objectivess.
Tujuan pada umumnya menjadi acuan dalam penilaian program. Tujuan
juga dapat menjadikan evaluator memperhitungkan arah pengambilan
keputusan terhadap objek yang dievaluasi. Dengan tujuan para evaluator
dapat mengidentifikasi model yang digunakan kemudian untuk
menetapkan proses evaluasi dan instrumen evaluasi dan desain evaluasi.
c. Strategi pelaksanaan Evaluasi
Strategi, yaitu satu tindakan atau lebih yang dilaksanakan untuk mengatasi
beberapa kemungkinan problem agar tujuan dapat dicapai. Strategi dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu strategi kegiatan gemuk, normal, dan
kurus. Strategi kegiatan dikatakan gemuk ketika dari hal yang kita
rencanakan, ternyata hasilnya sesuai atau bahkan lebih baik. Strategi
kegiatan normal dilakukan dengan perhitungan banyak hambatan yang
muncul, tetapi hasil evaluasi masih memenuhi syarat normatif. Strategi
kegiatan kurus diterapkan ketika penyelenggara diklat menyadari
hambatan sangat besar sehingga hasil yang ditetapkan minimal dan perlu
menyiapkan tambahan bukti fisik pendukung.
d. Menyusun Jadwal Kegiatan
Penyusunan jadwal kegiatan yang dilengkapi dengan urutan waktu
bertujuan untuk memberdayakan semua tim evaluasi agar dapat bekerja
sama secara efisien dengan waktu kerja yang pasti. Jadwal kegiatan dapat
juga digunakan untuk memastikan bahwa dalam semua elemen kegiatan,
ada yang bertanggungjawab sehingga pengelola diklat dapat mengetahui
kinerja yang dilakukan oleh tim evaluasi program.
2. Pelaksanaan Evaluasi

Tingkatan evaluasi yang kedua adalah pelaksanaan evaluasi atau sering


disebut tingkatan proses evaluasi. Dalam tingkatan proses ini evaluator
menentukan keputusan atas dasar peristiw selama pelaksanaan evaluasi atas
program atau proyek yang dievaluasi. Proses evaluasi mencakup pengambilan
keputusan mengenai implementasi proses itu sendiri, khususnya usaha-usaha yang
telah dilakukan dengan perubahan terencana. Mereka mengadministrasi

7
kemungkinan menggunakan prates dan pascates untuk kasus evaluasi siswa. Di
samping itu, evaluator pada tahap ini juga mengembangkan instrumen evaluasi
agar dapat mengukur hal-hal yang hendak di ukur oleh evaluator.

Data yang dikumpulkan pada tingkatan proses ini menyediakan umpan


balik bagi pihak yang berkepentingan tentang apakah eksekusi sesuai dengan
rencana strategis dan kegiatan yang telah direncanakan. Proses evaluasi ini sering
juga disebut evaluasi formatif yang memungkinkan para guru melakukan usaha-
usaha perbaikan.

3. Tingkatan Produk

Tingkatan produk merupakan tingkatan terakhir dalam satu siklus evaluasi


di mana pada tingkat produk ini. Pembuat keputusan menuju langkah akhir atau
ujung evaluasi. Pada tingkat ketiga ini, pembuat keputusan melibatkan anggota
tim dan individu dalam kegiatan akhir evaluasi program. Keputusan hendaknya
dibuat atas dasar hasil program atau proyek yang dievaluasi. Hasil program
termasuk misalnya kaitan prates dan pascates untuk evaluasi kompetensi siswa
setelah menggunakan satu set kurikulum dan akreditasi status program studi.

Tujuan tingkatan produk suatu evaluasi program adalah mengumpulkan


data agar beberapa komponen program diklat seperti misalnya, pembuat
keputusan terkait efektivitas suatu program instrusional, program studi atau
proyek dieksplorasi secara intensif.

Sebagai hasil pertanggungjawaban, sejumlah evaluator independen atau


auditor terlibat dalam evaluasi tingkat produk. Evaluator dapat menggunakan
forum group discussion bersama para ahli dalam menambah kualitas laporan hasil
program yang dievaluasi. Analisis dan interpetasi data biasanya dibentuk dalam
persiapan laporan yang menggambarkan prosedur dan dampak hasil evaluasi yang
memiliki kegunaan penting, seperti (a) menyediakan umpan balik dan arah bagi
semua yang terlibat di dalamnya termasuk siswa, guru, ketua program studi,
kadiknas, dunia usaha sebagai partner; (b) menyediakan umpan balik bagi
masyarakat pengguna, yang ada di luar lembaga pendidikan, seperti masyarakat

8
pengguna, termasuk orang tua, kadiknas, dunia partner sekolah, penyandang dana,
dan sebagainya.

Hasil evaluasi pada tingkat produk ini bisa dilanjutkan untuk menyusun
laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggara program. Di samping
itu juga bisa menjadi laporan hasil yang kemudian diserahkan ke lembaga
penyandang dana. Evaluator juga harus mempublikasikan laporan evaluasinya
agar masyarakat yang berkepentingan mengetahui hasil evaluasi program yang
telah dilakukan.11

11
Sukardi, (2015), Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan, Jakarta: Bumi Aksara,
h. 48-57.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dalam melaksanakan evaluasi program pihak yang memiliki peran dalam


implementasi evaluasi program adalah pihak penyelenggara evaluasi program atau
yang lebih dikenal evaluator. Untuk mensukseskan implementasi evaluasi
program tidak akan terlepas dari perencanaan. Dalam melaksanakan evaluasi
program menurut Gay ada tiga tingkatan implementasi program pendidikan, yaitu:
(a) Tingkatan I: Perencanaan Evaluasi; (b) Tingkatan II: Pelaksanaan Evaluasi;
dan (c) Tingkatan III: Produk.

B. SARAN

Dan penulis juga menyadari, berdasarkan keterbatasan waktu penulis


dalam menyelesaikan tulisan ini, penulisan menerima segala kritikan dan saran
yang membangun dari semua pihak pembaca. Semoga makalah ini dapat menjadi
bahan referensi dan rujukan untuk semua pembaca.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusydi & Rafida, Tien, (2017), Pengantar Evaluasi Program


Pendidikan, Medan: Perdana Publishing.
Arikunto, Suharsimi & Jabar, Cepi Safruddin Abdul, (2014), Evaluasi Program
Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi
Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara.
Aris Try Andreas Putra, Evaluasi Program Pendidikan: “Pedekatan Evaluasi
Program Berorientasi Tujuan (Goal-Oriented Evaluation Approach:
Ralph W. Tyler)”.
Bull,Victoria, Ed. (2015), Oxford: Learner’s Pocket Dictionary, New York:
Oxford University Press, Fourth Edition.
Mustofa, M. Lutfi, (2012), Monitoring dan Evaluasi, Malang: UIN MALIKI
Press.
Sudijono, Anas, (2013), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press.
Sukardi, (2015), Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan, Jakarta: Bumi
Aksara.

11

Anda mungkin juga menyukai