EVALUASI PROGRAM
Oleh:
AZIZA. S.
MISWANTO
Dosen Pembimbing
Dr. MESIONO, M. Pd.
i
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. KESIMPULAN ................................................................................... 11
B. SARAN ................................................................................................ 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
apa yang harus dilakukan untuk dapat mengimplementasikan evaluasi proram.
Berdasarkan uraian tersebut, kami mengangkat judul tentang Tingkatan
Implementasi Evaluasi Program.
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Edwind Wandt & Gerald W. Brown: Evaluation refer to the act
or process to determining the value of something. Menurut definisi ini, maka
istilah evaluasi menunjuk kepada atau mengandung pengertian: suatu tindakan
atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.3
1
Victoria Bull, Ed. (2015), Oxford: Learner’s Pocket Dictionary, New York: Oxford
University Press, Fourth Edition, h. 151.
2
Rusydi Ananda & Tien Rafida, (2017), Pengantar Evaluasi Program Pendidikan,
Medan: Perdana Publishing, h. 1.
3
Anas Sudijono, (2013), Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Rajawali Press, h. 1.
3
karena itu, mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah di atas, yakni mengukur
dan menilai.4
4
Suharsimi Arikunto, (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,
h. 2-3.
5
Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar, (2014), Evaluasi Program
Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara, h. 3-4.
6
Rusydi Ananda & Tien Rafida, (2017), Pengantar Evaluasi Program Pendidikan,
Medan: Perdana Publishing, h. 5.
4
yang berhubungan atau layanan yang diarahkan pada pencapaian tujuan spesifk
(biasanya yang sama atau saling berkaitan).7
3. Evaluasi Program
Ananda dan Rafida juga mengungkapkan hal yang sama, yakni Evaluasi
program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan yang bertujuan mengumpulkan
informasi tentang realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung
dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang
melibatkan sekelompok orang guna pengambilan keputusan.9
7
M. Lutfi Mustofa, (2012), Monitoring dan Evaluasi, Malang: UIN MALIKI Press, h.
108.
8
Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin Abdul Jabar, (2014), Evaluasi Program
Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara, h. 5.
9
Rusydi Ananda & Tien Rafida, (2017), Pengantar Evaluasi Program Pendidikan,
Medan: Perdana Publishing, h. 6.
10
Aris Try Andreas Putra, Evaluasi Program Pendidikan: “Pedekatan Evaluasi Program
Berorientasi Tujuan (Goal-Oriented Evaluation Approach: Ralph W. Tyler)”, h. 60.
5
atau kebijakan yang telah dilaksanakan untuk mengetahui ketercapaian rencana
yang sudah diatur dan sebagai dasar pengambilan keputusan.
1. Perencanaan Evaluasi
a. Analisis Situasi
Analisis situasi mencakup informasi tentang faktor-faktor di sekitar
lembaga diklat, yang mungkin berpengaruh signifikan terhadap gerak
dinamika lembaga secara harian, mingguan atau bahkan dalam hitungan
bulanan. Analisis situasi itu juga bis mencakup rekam jejak atau catatan
prestasi yang telah di capai, peran lembaga dimasa sekarang, dan juga
prospek lembaga diklat yang akan datang, serta informasi yang berkaitan
dengan perkembangan selama lima tahun terakhir mengenai program di
lembaga diklat.
b. Tujuan evaluasi program
Ada beberapa macam tingkat tujuan yang dapat diaplikasikan dalam
evaluasi program. Beberapa tujuan ini termasuk diantaranya adalah tujuan
6
nasional, tujuan institusional, tujuan umum atau goal, dan tujuan khusus
atau objectivess.
Tujuan pada umumnya menjadi acuan dalam penilaian program. Tujuan
juga dapat menjadikan evaluator memperhitungkan arah pengambilan
keputusan terhadap objek yang dievaluasi. Dengan tujuan para evaluator
dapat mengidentifikasi model yang digunakan kemudian untuk
menetapkan proses evaluasi dan instrumen evaluasi dan desain evaluasi.
c. Strategi pelaksanaan Evaluasi
Strategi, yaitu satu tindakan atau lebih yang dilaksanakan untuk mengatasi
beberapa kemungkinan problem agar tujuan dapat dicapai. Strategi dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu strategi kegiatan gemuk, normal, dan
kurus. Strategi kegiatan dikatakan gemuk ketika dari hal yang kita
rencanakan, ternyata hasilnya sesuai atau bahkan lebih baik. Strategi
kegiatan normal dilakukan dengan perhitungan banyak hambatan yang
muncul, tetapi hasil evaluasi masih memenuhi syarat normatif. Strategi
kegiatan kurus diterapkan ketika penyelenggara diklat menyadari
hambatan sangat besar sehingga hasil yang ditetapkan minimal dan perlu
menyiapkan tambahan bukti fisik pendukung.
d. Menyusun Jadwal Kegiatan
Penyusunan jadwal kegiatan yang dilengkapi dengan urutan waktu
bertujuan untuk memberdayakan semua tim evaluasi agar dapat bekerja
sama secara efisien dengan waktu kerja yang pasti. Jadwal kegiatan dapat
juga digunakan untuk memastikan bahwa dalam semua elemen kegiatan,
ada yang bertanggungjawab sehingga pengelola diklat dapat mengetahui
kinerja yang dilakukan oleh tim evaluasi program.
2. Pelaksanaan Evaluasi
7
kemungkinan menggunakan prates dan pascates untuk kasus evaluasi siswa. Di
samping itu, evaluator pada tahap ini juga mengembangkan instrumen evaluasi
agar dapat mengukur hal-hal yang hendak di ukur oleh evaluator.
3. Tingkatan Produk
8
pengguna, termasuk orang tua, kadiknas, dunia partner sekolah, penyandang dana,
dan sebagainya.
Hasil evaluasi pada tingkat produk ini bisa dilanjutkan untuk menyusun
laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggara program. Di samping
itu juga bisa menjadi laporan hasil yang kemudian diserahkan ke lembaga
penyandang dana. Evaluator juga harus mempublikasikan laporan evaluasinya
agar masyarakat yang berkepentingan mengetahui hasil evaluasi program yang
telah dilakukan.11
11
Sukardi, (2015), Evaluasi Program Pendidikan dan Kepelatihan, Jakarta: Bumi Aksara,
h. 48-57.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
10
DAFTAR PUSTAKA
11