Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah evaluasi program pendidikan

Disusun oleh:

Kelompok 9

Aban Rifanda (2030103001)

Diva Rahmadani (2130103022)

Fadhilah Olsa Fitri (2130103025)

Nadila Rosniati (2130103063)

Dosen Pengampu:

Dr. David, S.Ag., M.Pd

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
nikmat, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas “Evaluasi
Program Pendidikan” ini dengan tepat waktu. Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari Bapak Dr. David, S.Ag.,
M.Pd

Selanjutnya penulis ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. David, S.Ag.,


M.Pd, selaku dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Program Pendidikan yang
telah memberikan arahan, saran dan nasihatnya kepada penulis, penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada rekan kelompok yang telah bekerja sama dengan
sebaik mungkin dalam membuat makalah ini.

Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam mengerjakan makalah


ini, akan tetapi kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangatlah
dibutuhkan guna menyempurnakan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah
ini, dapat membantu dan menambah pengetahuan pembaca.

Batusangkar, 06 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

A. Pengertian Model Formatif Sumatif ........................................................ 3


B. Pengembangan Dan Langkah Langkah Model Formatif Sumatif............ 6
C. Implementasi Model Formatif Dan Sumatif ............................................ 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 10

A. Kesimpulan ............................................................................................. 10
B. Saran ........................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap perencanaan dan kegiatan selalu membutuhkan evaluasi, tujuannya
adalah untuk mengetahui kegagalan atau keberhasilan sebuah perencanaan atau
kegiatan tersebut. Tetapi tidak semua orang menyadari bahwa setiap kita selalu
melakukan pekerjaan evaluasi. Evaluasi sangat dibutuhkan dalam berbagai
kegiatan kehidupan manusia sehari-hari, karena disadari atau tidak, sebenarnya
evaluasi sudah sering dilakukan, baik untuk diri sendiri maupun kegiatan sosial
lainnya. Hal ini dapat dilihat mulai dari berpakaian, setelah berpakaian ia berdiri
dihadapan kaca apakah penampilannya sudah wajar atau belum.
Adapun pengertian evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan
hasil pengukuran dan standar kriteria. Evaluasi juga diartikan sebagai kegiatan
atau proses untuk menilai sesuatu. Sedangkan menurut Marrison evaluasi adalah
perbuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat kriteria yang disepakati dan
dapat dipertanggungjawabkan. Dalam Pendidikan Islam, evaluasi merupakan
salah satu komponen dari sistem pendidikan Islam yang harus dilakukan secara
sistematis dan terencana sebagai alat untuk mengukur keberhasilan atau target
yang akan dicapai dalam proses pendidikan atau proses pembelajaran.
Dalam ilmu evaluasi program pendidikan, ada banyak model yang bisa
digunakan untuk mengevaluasi suatu program. Meskipun antara satu dengan
yang lainnya berbeda, namun maksudnya sama yaitu melakukan kegiatan
pengumpulan data atau informasi yang berkenaan dengan objek yang dievaluasi,
yang tujuannya menyediakan bahan bagi pengambil keputusan dalam
menentukan tindak lanjut suatu program.

B. Rumusan Masalah
Adapun hal-hal yang di bahas dalam makalah ini sebagai berikut:

1
1. Apa yang dimaksud dengan model formatif sumatif?
2. Siapa yang pengembangan dan langkah-langkah model formatif sumatif?
3. Apa saja implementasi program model formatif sumatif?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan model formatif sumatif
2. Untuk mengetahui pengembangan dan langkah-langkah model formatif
sumatif
3. Untuk mengetahuin implementasi model formatif sumatif

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Formatif Sumatif


Evaluasi merupakan suatu proses merencanakan, memperoleh, dan
menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-
alternatif keputusan. Menurut Ramayulis (2013) evaluasi adalah pengambilan
keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan standar kriteria. Sudirman, Dkk
mengemukakan evaluasi adalah tindakan untuk menentukan nilai sesuatu.
Evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau nila
berdasarkan kriteria tertentu, maka untuk mendapatkan evaluasi yang
meyakinkan dan objektif dimulai dari informasi-informasi yang valid. Evaluasi
tidak boleh dilakukan berdasarkan kehendak hati evaluator, evaluasi harus
dilakukan dengan berbagai pertimbangan baik secara kualitatif maupun
kuantitatif.
Evaluasi dalam Pendidikan Islam merupakan salah satu komponen dari
sistem pendidikan yang harus dilakukan secara sistematis dan terencana sebagai
alat untuk mengukur keberhasilan atau target yang akan dicapai dalam proses
pendidikan atau proses pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan evaluasi adalah
sebuah proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang
sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
Maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses
yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data. Berdasarkan
data tersebut maka akan dibuat keputusan. Model evaluasi formatif sumatif
menunjukkan adanya tahapan dan lingkup objek yang dievaluasi, yaitu evaluasi
yang dilakukan pada waktu program masih berjalan ( disebut evaluasi formatif)
dan ketika program sudah selesai atau berakhir ( disebut evaluasi sumatif).
Secara garis besar evaluasi ini dibagi menjadi dua yaitu:

1. Evaluasi Formatif

3
Dalam model ini ketika melaksanakan evaluasi, evaluator tidak dapat
melepaskan diri dari tujuan. Tujuan evaluasi formatif memang berbeda
dengan tujuan evaluasi sumatif. Dengan demikian, model ini menunjukkan
tentang “ apa, kapan, dan tujuan” evaluasi tersebut dilaksanakan.
Evaluasi formatif secara prinsip adalah evaluasi yang dilakukan ketika
program masih berlangsung. Evaluasi formatif bersifat internal bertujuan
evaluasi formatif adalah untuk mengetahui seberapa jauh program yang
dirancang dapat berlangsung, sekaligus dapat mengidentifikasi hambatan.
Dengan diketahuinya hambatan serta hal-hal yang dapat menyebabkan
program tidak lancar, maka dapat dilakukan perbaikan agar tujuan program
tercapai.
Evaluasi formatif memberikan umpan balik secara terus-menerus untuk
membantu pengembangan program, dan memberikan perhatian yang banyak
terhadap pertanyaan-pertanyaan seputar isi validitas. Secara keseluruhan
evaluasi formatif adalah evaluasi dari dalam yang menyajikan untuk
perbaikan atau meningkatkan hasil yang dikembangkan.
Menurut Ray evaluasi formatif adalah evaluasi yang bertujuan untuk
memperbaiki program. Evaluasi formatif adalah sebuah bentuk evaluasi yang
dilaksanakan pada tahap pengembangan program dan sebelum dimulai,
evaluasi formatif ini menghasilkan informasi yang akan dipergunakan untuk
mengembangkan program, agar program bisa lebih sesuai dengan situasi dan
kondisi sasaran.
Menurut Purwanto (2009) model evaluasi formatif adalah evaluasi yang
dilaksanakan pada saat system masih dalam pengembangan yang
penyempurnaannya terus dilakukan atas dasar hasil evaluasi. Sedangkan
menurut Suharsimi (2004) evaluasi formatif adalah kegiatan menilai yang
bertujuan untuk mencari umpan balik ( feedback ), selanjutnya hasil penilaian
tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar yang
sedang atau yang sudah dilaksanakan. Evaluasi formatif bertujuan unutk
mengetahui seberapa jauh program yang dirancang dapat berlangsung,
sekaligus mengidentifikasi hambatan dalam pelaksanaan program.

4
Dengan demikian hambatan dan hal-hal yang menyebabkan program
tidak lancar dapat diketahui, sehingga pengambilan keputusan dapat
dilakukan untuk mendukung kelancaran pencapaian tujuan program. Evaluasi
formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama
proses belajar-mengajar berlangsung serta untuk mengetahui kelemahan-
kelemahan yang memerlukan perbaikan sehingga mencapai hasil yang lebih
baik.
2. Evaluasi Sumatif
Menurut Wirawan (2011) evaluasi sumatif yang dilaksanakan objek
evaluasi. Evaluasi sumatif dilaukan pada akhir program untuk memberi
informasi pada akhir program tentang manfaat atau kegunaan program.
Evaluasi sumatif dilaksanakan ketika program berakhir. Program ini
bertujuan untuk mengukur ketercapaian program, program ini juga berfungsi
untuk mengetahui posisi atau kedudukan individu di dalam kelompoknya,
evaluasi sumatif memiliki beberapa tujuan yaitu:
a. Mengukur kecepatan program.
b. Mendapatkan informasi atau data.
c. Melihat keefektifan dan keefisienan sumber belajar.
d. Mengambilan keputusan.
Evaluasi sumatif mengemukakan atau mengajukan pertanyaan-
pertanyaan seperti apakah produk tersebut lebih efektif dan efisien dan lebih
kompetetif. Evaluasi sumatif dilakukan untuk menentukan bagaimana akhir
program tersebut bermanfaat atau tidak serta meninjau keefektifan program
tersebut.
Menurut Mardiah (2020) evaluasi formatif sumatif adalah evaluasi
yang dilaksanakan dalam waktu yang berbeda, jika melaksanakan evaluasi
ketika kegiatan atau program sedang berlangsung ini disebut evaluasi
formatif kegiatan.
Evaluasi sumatif bertujuan untuk menentukan nilai berdasarkan
tingkatan hasil belajar peserta didik yang selanjutnya dipakai sebagai angka
rapor. Hasil penilaian sumatif juga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan

5
proses pembelajaran menyeluruh, evaluasi model formatif sumatif
mempunyai perbedaan yaitu pada fungsi dan tujuan evaluasi dilaksanakan.
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa model evaluasi ini memfokuskan pada
dua kegiatan yaitu di awal program dan setelah program selesai.
Ada beberapa manfaat evaluasi sumatif dalam lembaga pendidikan
diantaranya sebagai berikut:
a. Untuk menentukan nilai.
b. Untuk menentukan seorang siswa dapat atau tidaknya mengikuti program
berikutnya. Dalam kepentingan seperti ini maka evaluasi tes sumatif
berfungsi sebagai tes prediksi.
c. Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi
orang tua siswa, pihak bimbingan dan penyuluhan di sekolah serta pihak-
pihak lain.

B. Pengembangan dan Langkah-Langkah Evaluasi Model Formatif Sumatif


Model evaluasi formatif-sumatif adalah model evaluasi yang di buat oleh
Michael Scriven (1967). Ia merupakan penggagas dan sekaligus pakar yang
mempopulerkan keduaa konsep ini (formatis dan sumatif). Scriven
mengemukakan bahwa evaluasi formatif adalah pengumpulan informasi dengan
tujuan memperbaiki pembelajaran yang telah diberika, sedangkan evaluasi
sumatif adalah suatu metode pengambilan keputusan diakhir pembelajaran yang
memfokuskan pada hasil belajar ( Selegi, 2017: 189).
Model evaluasi ini memiliki dua tahapan objek yang dievaluasi yaitu
formatif dan sumatif . Pada model evaluasi scriven tidak hanya menekankan
pada aspek hasil pencapaian tetapi juga memberikan perhatian pada aspek proses
( Makbul, Dkk, 2022:98).
Langkah-langkah model formatif dan sumatif dilakukan dengan beberapa
tahapan, menurut Farizal (2018) terdapat empat langkah yaitu sebagai berikut:
1. Needs assesment, pada tahapan ini evaluator memusatkan perhatian terhadap
masalah.

6
2. Program planning, dalam tahapan kedua ini evaluator bertugas untuk
mengumpulkan data yang berkaitan langsung dengan pembelajaran dan
mengarah kepada pemenuhan kebutuhan yang diidentifikasikan pada tahap
awal. Dalam tahapan ini program dievaluasi dengan baik dan teliti untuk
mengetahui rencana yang telah dirancang berdasarkan analisis kebutuhan.
Evaluasi tahap ini tidak lepas dari tujuan yang telah dirumuskan.
3. Formatif evaluation, ketika tahapan ketiga ini evaluator lebih memusatkan
perhatian pada keterlaksanaan program. Pada tahapan ini evaluator
diharapkan terlibat dalam program karena mengumpulkan data dan
informasi dari pengembang program.
4. Summative evaluation, pada tahapan terakhir ini evaluator mengumpulkan
semua data tentang hasil dan dampak dari program. Melalui evaluasi sumatif
ini diharapkan evaluator dapat mengetahui apakah tujuan yang dirumuskan
untuk program susah tercapai, dan jika belum dicari bagian mana yang
belum dan penyebabnya.
Sedangkan menurut Mc Gowan (2007) Evaluasi formatif memiliki
langkah-langkah dalam pelaksanaannya sebagai berikut:
1. Menetapkan tujuan pelaksanaan.
2. Memilih teknik pengukuran, maksudnya menentukan apa yang diukur,
menilai langkah-langkah, tindakan serta mengukur sifat.
3. Mempertimbangkan hambatan dan fasilitas untuk melakukan evaluasi.
4. Memilih desain studi, yaitu terkait saat mengajukan pertannyaan dasar
tentang bagaimana data akan diperoleh, penilaiannya secara kuantitatif atau
kualitatif.
5. Menetukan siapa yang menggunakan hasil evaluasi formatif sehingga
harapannya analisis temuan dapat dimanfaatkan oleh para pemangku
kepentingan.
Menurut Kurnia (2021) model evaluasi formatif dan sumatif ini memiliki
beberapa perbedaan diantaranya yaitu:
1. Formatif
a. Dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

7
b. Dilakukan untuk mengetahui perkembangan siswa dalam memahami
materi teretntu.
c. Hasilnya digunakan sebagai dasar memperbaiki proses pembelajaran
supaya siswa lebih menguasai materi.
2. Sumatif
a. Dilakukan setelah pembelajaran berakhir.
b. Dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian belajar siswa ketika
pembelajaran telah berakhir.
c. Hasilnya akan memberikan bukti tentang apa saja yang dikuasai oleh
siswa.

C. Implementasi Model Formatif Sumatif


Model evaluasi formatif sumatif dapat diimplementasikan dalam beberapa
kegiatan yaitu:
1. Ketika dilaksanakan ulangan harian itu termasuk ke dalam evaluasi model
formatif sedangkan pelaksanaan ujian akhir semester termasuk ke model
sumatif.
2. Ketika guru sedang mengajar, guru tersebut mengajukan beberapa
pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk memeriksa atau mendapatkan
informasi apakah siswa tersebut memahami apa yang telah dijelaskan. Jika
ternyata masih banyak yang belum mengerti, maka tindakan guru
selanjutnya akan menambah atau memperbaiki metode pembelajaran
merupakan implementasi dari model evaluasi formatif yang dilakukan oleh
guru di lembaga pendidikan.
3. Bagi siswa yang belum berhasil menuntaskan tugasnya maka akan diberikan
remedial yaitu bantuan khusus yang diberikan kepada siswa yang
mengalami kesulitan memahami sesuatu pokok pembahasan. Sementara
bagi siswa yang telah berhasil melanjutkan pembahasan berikutnya. Ini
termasuk kepada model evaluasi formatif karena dilaksanakan setiap kali
sub pokok di pelajari ( Ningsih, 2020: 488).

8
4. Pelaksanaan ujian akhir semester ( UAS) merupakan tes yang bertujuan
untuk memperoleh bukti taraf keberhasilan proses belajar mengajar yang
telah dilakukan ( Bara, 2012:122).
5. Guru memberikan tugas kepada siswa berupa proyek dengan materi yang
diajarkan. Proyek ini bisa dilakukan secara pribadi atau kelompok. Setelah
projek atau tugas selesai, baru guru memberikan tanggapan mengenai tugas
tersebut atau memberikan nilai.

BAB III

9
PENUTUP

A. Kesimpulan
Evaluasi model formatif dan sumatif dikembangka oleh michael scriven.
Memiliki dua tahapan, pertama evaluasi formatif adalah evaluasi yang
dilaksanakan ketika program sedang dilaksanaka yang bertujuan untuk
mengetahui seberapa jauh program yang dirancang dapat berlangsung, kedua
evaluasi sumatif dilakukan setelah program berakhir . Tujuan dari evaluasi
sumatif adalah untuk mengukur pencapaian program. Implementasi evaluasi
formatif dan sumatif dapat dilihat di lembaga pendidikan

B. Saran
Demikianlah makalah ini, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca dan
pemakalah terutamanya. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah
ini kami mohon kritikan dan saran yang membangun demi kesempurnaan
makalah ini, karena tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa ada
saran yang membangun.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bara, Dkk. (2012). Analisis Kesesuaian Antara Instrumen Evaluasi Formatif


Dengan Tujuan Kognitif Pembelajaran Biologi di SMP Watansoppeng.
Jurnal Bionature. Vol. 13, No. 02

Farizal, Fetrianto. (2018). Penerapan Formative Summative Evaluation Model


Dalam Penelitian. Jurnal Pendidikan. Vol, 01. No. 02

Kurnia. (2021). Implementasi Penilaian Formatif Dalam Pembelajaran Bahasa


Inggris Tatap Muka Terbatas Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa.
Jurnal Inovasi Strategi Dan Model Pembelajaran. Vol. 02, No 01

Makbul, Dkk. (2022). Pengembangan Evaluasi Formatif Dan Sumatif. Jurnal


Pendidikan Agama Dan Keagamaan Islam. Vol. 03, No. 01

Mc Gowan, J. (2007). Formatif Evaluation: A Critical Component In EHR


Implementation

Mardiah. (2020). Model-Model Evaluasi Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan


Konseling. Vol. 02, No. 01

Ningsih. (2020). Menganalisis Pelaksanaan Evaluasi Formatif Siswa di MI Nurul


Huda Kota Tangerang. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial. Vol. 02. No, 03

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Ramayulis. (2013). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Kalam Mulia

Selegi. (2017). Model Evaluasi Formatif-Sumatif Terhadap Motivasi Belajar


Mahasiswa Pada Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran Geografi. Jurnal
Pendidikan. Vol. 01, No. 02

Suharsimi. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi


Aksara

Anda mungkin juga menyukai