MENGIDENTIFIKASI LANGKAH-LANGKAH
Mohammad Firmansyah
Rodhinal Mochtar
2023
KATA PENGANTAR
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan dan pengetahuan kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.
03 November 2023
Penyusun Makalah
DAFTAR ISI
JUDUL.................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
B...RUMUSAN MASALAH...............................................................................................5
C...TUJUAN MASALAH.................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
b.PENGERTIAN MORAL....................................................................................7
3…
KESIMPULAN…………………………………………………………………………………
……………………9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 10
BAB 1
PENDAHULUAN
Penyusunan evaluasi terkait dengan model seperti apa yang akan diterapkan dalam
melakukan kegiatan evaluasi program.Model-model tersebut dapat berupa model
CIPP,model Metfessel and Michael, model stake,model Kesenjagan, model Glaser,
model Michael Sciven, Model Evalusi Kelawanan,
C. Tujuan Masalah
1. Untuk lebih mengetahui tentang Pengertian Identifikasi
2. Untuk mengetahui Cara Menyiapkan Evaluasi Program Pendidikan.
3. Untuk mengetahui Cara Melaksanakan Evaluasi Program Pendidikan.
4. Untuk mengetahui Cara Memonotoring Evaluasi Program.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penyusunan evaluasi terkait dengan model seperti apa yang akan diterapkan
dalam melakukan kegiatan evaluasi progam. Model-model tersebut dapat
berupa model CIPP, model Metfessel and Michael,model Stake, model
Kesenjangan, model Glasr, model Michael Scriven,Model Evaluasi Kelawanan,
dan model Need Assessment. Pemilihan model ini bergantung pada tujuan
evaluasi program yang akan dilaksanakan dan kriteria keberhasilan program,
sehingga dalam penyusunan evaluasi hal penting yang harus diketahui oleh
seorangevaluator adalah tujuan program dan kriteria keberhasilan program.
2. Setelah rencana evaluasi tersusun, langkah selanjutnya adalah penyusunaninstrumen
evaluasi. Instrumen evaluasi yang disusun bergantung padametode
pengumpulan data yang dipilih. Apabila metode pengumpulandata yang dipilih
adalah metode wawancara maka instrumen evaluasi yang harus disusun adalah
pedoman wawancara.Apabila metode pengumpulandata yang dipilih adalah metode
observasi, maka instrumen evaluasi yang harus disusun adalah lembar pengamatan.
Apabila metode pengumpulan data yang dipilih adalah metode angket maka
instrumen evaluasi yang harus disusun adalah angket. Apabila metode
pengumpulan data yang dipilih adalah metode dokumentasi maka instrumen
evaluasi yang harusdisusun adalah pedoman dokumentasi atau menyusun
tabel-tabel untukmerekam dokumen yang diperlukan.
3. Instrumen yang telah tersusun tidak secara otomatis dapat digunakan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan. Instrumen tersebut masih perlu
divalidasi untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya.Penentuan
tingkat validitas dan reliabilitas bisa Anda lihat pada buku-bukustatistik dan
metodologi penelitian yang membahas tentang reliabilitas danvaliditas instrumen.
Lalu menentukan jumlah sampel yang di perlukandalam proses evaluasi.
4. Selanjutnya yaitu menyamakan persepsi antar evaluator tentang berbagai hal
sebelum pengambilan data dimulai. Pada pelaksanaannya kegiatan evaluasi
tidak mungkin hanya dilakukan oleh seorang evaluator saja,melibatkan
beberapa bahkan banyak evaluator. Apabila hal ini terjadi makaperlu kesamaan
persepsi antar evaluator agar tidak terjadi salah persepsi (miss perception). Beberapa
hal yang perlu disamakan persepsinya, yaitu tujuan program, tujuan evaluasi, kriteria
keberhasilan program jenis datayang diperlukan, metode pengumpulan data,
instrumen pengumpul data,wilayah generalisasi, teknik sampling dan jadwal
kegiatan evaluasiprogram. Manfaat penyamaan persepsi antar evaluator adalah agar
tidak terjadi bias dalam pengambilan data, sehingga data yang terkumpul adalah data
yang representatif, dapat dianalisis, dan kesimpulan yang diperoleh adalah
kesimpulan yang akurat.
Pengamatan sangat cocok untuk merekam data tentang perilaku, aktivitas,dan proses-
proses lainnya. Dengan pengamatan dapat direkam pula data kualitatif.Wawancara
diperlukan untuk mengungkap data yang hanya dapat diungkapdengan
kata-kata secara lisan oleh sumbernya. Data tentang sikap,
pendapat,wawasan, dapat diungkap dengan teknik wawanancara. Catatan lapangan
sangat cocok untuk mencacat data kualitatif, kasus istimewa atau untuk melukiskan
suatuproses. Misalnya, untuk melukiskan bagaimana sekelompok siswa
menemukan konsep cirri binatang pemamah biak. Alat perekam elektronik
seperti taperecorder sangat membantu untuk merekam pembicaraan atau
wawancara. Video recorder yang sekarang populer dapat merekam bukan saja suara,
tetapi lengkapdengan gambar visualnya sehingga sangat baik untuk merekam
kegiatan atauobjek yang bergerak. Data yang bersifat statis seperti hasil karya
siswa, hasil karya guru, arsip, daftar hadir, lembar kerja, dan yang sejenisnya
paling tepatdigali dengan analisi dokumen, atau analisis data sekunder.Pelaku
PemantauanPemantauan program dilakukan oleh evaluator bersama dengan
pelaku/praktisi atau pelaksana program. Dapat pula dilengkapi atau dibantu oleh
pihak lain yang diperlukan seperti kepala sekolah dan tokoh Masyarakat.
BAB III
KESIMPULAN