Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MENGIDENTIFIKASI LANGKAH-LANGKAH

EVALUASI PROGAM PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Muhammad Ainul Yaqin, M.Pd

Disusun oleh: Kelompok 7

Mohammad Firmansyah

Rodhinal Mochtar

PROGRAM STUDI MANEJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNUVERSITAS NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan RAHMAT,TAUFIQ


Serta HIDAYAH-NYA Sehingga kita bisa menyusun TUGAS MAKALAH Ini sampai
selesai.Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi Pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan dan pengetahuan kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

03 November 2023

Penyusun Makalah
DAFTAR ISI

JUDUL.................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A...LATAR BELAKANG MASALAH.................................................................................. .4

B...RUMUSAN MASALAH...............................................................................................5

C...TUJUAN MASALAH.................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN

1...PENGERTIAN ETIKA DAN MORAL................................................................ 6

2...a. PENGERTIAN ETIKA......................................................................................6

b.PENGERTIAN MORAL....................................................................................7

2...PERBEDAAN DAN PERSAMAAN ETIKA DAN MORAL ………............... 7

3…
KESIMPULAN…………………………………………………………………………………
……………………9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 10
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Evaluasi program dilaksanakan melalui beberapa tahapan. Secara garis besar tahapan
tersebut meliputi: tahap persiapan evaluasi program, tahap pelaksaan evaluasi program,
dan tahap monitoring pelaksaan program.sebelumevaluasi program dilaksanakan seorang
evaluator harus melakukan persiapansecara cermat.Persiapan tersebut antara lain berupa
penyusunan evaluasi,penyusunan instrumen evaluasi, validasi instrumen
evaluasi ,menentukan jumlahsampel yang diperlukan dalam kegiatan evaluasi, dan
penyamaan persepsiantarevaluator sebelum pengambilan data.

Penyusunan evaluasi terkait dengan model seperti apa yang akan diterapkan dalam
melakukan kegiatan evaluasi program.Model-model tersebut dapat berupa model
CIPP,model Metfessel and Michael, model stake,model Kesenjagan, model Glaser,
model Michael Sciven, Model Evalusi Kelawanan,

Dan model Need Assessment.Pemilihan model ini bergantung pada tujuan


evaluasi program yang akan dilaksanakan dan kriteria keberhasilan program,
sehingga dalam penyusunan evaluasi hal penting yang harus diketahui oleh
seorang evaluator adalah tujuan program dan kriteria keberhasilan program.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari identifikasi ?


2. Bagaimana Cara Menyiapkan Evaluasi Progam Pendidikan ?
3. Bagaimana Cara Melaksanakan Evaluasi Program Pemdidikan??
4. Bagaimana Cara Memonotoring Evaluasi Program ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk lebih mengetahui tentang Pengertian Identifikasi
2. Untuk mengetahui Cara Menyiapkan Evaluasi Program Pendidikan.
3. Untuk mengetahui Cara Melaksanakan Evaluasi Program Pendidikan.
4. Untuk mengetahui Cara Memonotoring Evaluasi Program.
BAB II
PEMBAHASAN

A. MENYIAPKAN EVALUASI PROGAM PENDIDIKAN

Sebelum evaluasi program dilaksanakan seorang evaluator harus melakukan


persiapan secara cermat. Persiapan tersebut antara lain berupa penyusunan evaluasi,
validasi instrumen evaluasi, menentukan jumlah sampel yang diperlukan dalam
kegiatan evaluasi, dan penyamaan persepsi antar evaluatorsebelum pengambilan data.

1. Penyusunan evaluasi terkait dengan model seperti apa yang akan diterapkan
dalam melakukan kegiatan evaluasi progam. Model-model tersebut dapat
berupa model CIPP, model Metfessel and Michael,model Stake, model
Kesenjangan, model Glasr, model Michael Scriven,Model Evaluasi Kelawanan,
dan model Need Assessment. Pemilihan model ini bergantung pada tujuan
evaluasi program yang akan dilaksanakan dan kriteria keberhasilan program,
sehingga dalam penyusunan evaluasi hal penting yang harus diketahui oleh
seorangevaluator adalah tujuan program dan kriteria keberhasilan program.
2. Setelah rencana evaluasi tersusun, langkah selanjutnya adalah penyusunaninstrumen
evaluasi. Instrumen evaluasi yang disusun bergantung padametode
pengumpulan data yang dipilih. Apabila metode pengumpulandata yang dipilih
adalah metode wawancara maka instrumen evaluasi yang harus disusun adalah
pedoman wawancara.Apabila metode pengumpulandata yang dipilih adalah metode
observasi, maka instrumen evaluasi yang harus disusun adalah lembar pengamatan.
Apabila metode pengumpulan data yang dipilih adalah metode angket maka
instrumen evaluasi yang harus disusun adalah angket. Apabila metode
pengumpulan data yang dipilih adalah metode dokumentasi maka instrumen
evaluasi yang harusdisusun adalah pedoman dokumentasi atau menyusun
tabel-tabel untukmerekam dokumen yang diperlukan.
3. Instrumen yang telah tersusun tidak secara otomatis dapat digunakan untuk
mengumpulkan data yang diperlukan. Instrumen tersebut masih perlu
divalidasi untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya.Penentuan
tingkat validitas dan reliabilitas bisa Anda lihat pada buku-bukustatistik dan
metodologi penelitian yang membahas tentang reliabilitas danvaliditas instrumen.
Lalu menentukan jumlah sampel yang di perlukandalam proses evaluasi.
4. Selanjutnya yaitu menyamakan persepsi antar evaluator tentang berbagai hal
sebelum pengambilan data dimulai. Pada pelaksanaannya kegiatan evaluasi
tidak mungkin hanya dilakukan oleh seorang evaluator saja,melibatkan
beberapa bahkan banyak evaluator. Apabila hal ini terjadi makaperlu kesamaan
persepsi antar evaluator agar tidak terjadi salah persepsi (miss perception). Beberapa
hal yang perlu disamakan persepsinya, yaitu tujuan program, tujuan evaluasi, kriteria
keberhasilan program jenis datayang diperlukan, metode pengumpulan data,
instrumen pengumpul data,wilayah generalisasi, teknik sampling dan jadwal
kegiatan evaluasiprogram. Manfaat penyamaan persepsi antar evaluator adalah agar
tidak terjadi bias dalam pengambilan data, sehingga data yang terkumpul adalah data
yang representatif, dapat dianalisis, dan kesimpulan yang diperoleh adalah
kesimpulan yang akurat.

B. PELAKSANAAN EVALUASI PROGAM PENDIDIKAN


Evaluasi program dapat dikategorikan menjadi empat jenis, yaitu evaluasi reflektif,
evaluasi rencana, evaluasi proses, dan evaluasi hasil.
1. Evaluasi reflektif digunakan untuk mengevaluasi kurikulum
sebagai suatu ide. Jenis evaluasi ini mencoba mengkaji ide yang dikembangkan dan
dijadikan landasan bagi kurikulum. Evaluasi terhadap ide ini dapat dilakukan pada
waktu pertama kali suatu ide dikemukakan oleh seseorang. Hal ini terjadi karena
biasanya penerjemahan suatu ide menjadi suatu rencana memerlukan kajian,yaitu berupa
operasionalisasi ide tersebut. Evaluasi terhadap ide dapat pula dilakukan pada waktu
program sebagai rencana telah selesai ditulis.
2. Evaluasi rencana merupakan jenis evaluasi yang banyak dilakukan orang terutama
setelah banyak inovasi diperkenalkan dalam pengembangan program.
Persyaratan-persyaratan program sebagai rencana seperti format, keterbacaan,
hubungan antar komponen,organisasi vertikal dan horizontal dari
pengalaman belajar,biasanya merupakan hal yang menuntut perhatian evaluator
pada waktu melakukan evaluasi program sebagai suatu rencana.
3. Evaluasi proses kadang-kadang disebut pula dengan istilah implementasi
program. Menggunakan istilah proses dimaksudkan untuk memperkuat pengertian
program sebagai suatu proses. Lagi pula, istilah evaluasi proses dianggap lebih
memberi kedudukan yang sama antara dimensi program sebagai ide, rencana,
hasil, dan program sebagai suatu kegiatan. Evaluasi proses membuat
perhatian evaluator diarahkan tidak saja kepada apa yang terjadi dengan program
sebagai kegiatan, tetapi evaluasi telah pulamencoba melihat mengenai
berbagai faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan program sebagai
kegiatan. Evaluasi terhadap kepemimpinan kepala sekolah, pengetahuan dan
sikap serta kegiatan guru, faktor siswa, dan peralatan belajar dianggap sebagai
fokus yang penting. Demikian pula interaksi yang terjadi dalam proses
pembelajaran.
4. Evaluasi hasil merupakan jenis evaluasi program yang paling tua.Bahkan pada
mulanya yang dimaksud evaluasi identik dengan evaluasi hasil. Lebih lanjut
hasil yang dimaksud adalah hasil belajar dalam pengertian pengetahuan yang
dapat diserap oleh peserta didik. Jumlah pengetahuan yang dimiliki
peserta didik,merupakan indikator keberhasilan suatu program
pembelajaran.Dalam pengumpulan data dapat menggunakan berbagai alat
pengumpul data antara lain : pengambilan data dengan tes,pengambilan
data dengan observasi ( bisa berupa check list, alat perekam suara atau gambar ),
pengambilan data dengan angket,pengambilan data dengan wawancara,
pengambilan data dengan metode analisis dokumen dan artifak atau dengan
teknik lainya.
C. MONOTORING EVALUASI PROGAM
1. Fungsi Pemantauan
Pemantauan memliki dua fungsi pokok, yaitu untuk mengetahui kesesuaianpelaksanaan
program dengan rencana program dan untuk mengetahuiseberapa pelaksanaan
program yang sedang berlangsung dapat diharapkanakan menghasilkan perubahan yang
diinginkan. Fungsi kedua merupakanfungsi terpenting, mengingat pemantauan harus
dapat mengenali sejak dinipeluang terjadinya perubahan positif sesuai dengan harapan.
Dapat saja terjadi pelaksanaan program tidak menghasilkan perubahan apapun, atau
yang terjadi justru perubahan negatif, yaitu menurunya proses pembelajaran.
Apabila terjadi hal-hal negatif tersebut harus segera dicermati penyebabnya,
dan ditemukan langkah-langkah perbaikannya.Tentunya akan jauh lebih baik bila
dapat segera mencegah terjadinya hal-hal negatif sebagai akibat yang ditimbulkan
dari suatu pelaksanaan program daripada program telah berjalan lama dan
memakan biaya banyak, sementara akibat negatifnya tidak dapat tercegah atau tidak
dapat dikendalikan.
Sumber kegagalan program ada tiga kemungkinan. Kemungkinan pertama,
pelaksanaan program menyimpang dari rencana program. Kemungkinan kedua,
rencana program yang mengandung kesalahan (kesalahan asumsi atau konsep dasar,
kesalahan menerjemahkan konsep) dijadikan rencana program operasional.
Kemungkinan ketiga, berasal dari luar rancangan program, misalnya kendala dari jajaran
birokrasi, kekurang mampuan tenaga praktisi.
2. Sasaran Pemantauan
Sasaran pemantauan adalah menentukan hal-hal berikut:
- Seberapa jauh pelaksanaan program telah sesuai dengan rencana program.
- Seberapa jauh pelaksanaan program telah menunjukan tanda-tanda
tercapainya tujuan program.
- Apakah terjadi dampak tambahan atau lanjutan yang positif meskipun tidak
direncanakan.
- Apakah terjadi dampak sampingan yang negatif, merugikan, atau kegiatan
yang mengganggu.
- Temuan dampak sampingan negatif dan merugikan perlu ditindak lanjuti
dengan upaya mengurangi atau menidakannya sama sekali bila mungkin. Sebaliknya,
terjadi hal tidak terduga yang positif perlu diikuti dengan upaya untuk lebih
mengintensifkannya
3. Teknik dan Alat Pemantauan
Fungsi pokok pemantauan adalah mengumpulkan data tentang pelaksanaan
program. Adapun teknik dan alat pemantauan adalah sebagai berikut
a. Teknik pengamatan partisipatif dengan menggunakan lembar pengamatan,catatan
lapangan, dan alat perekam elektronik. Pengamatan partisipatif adalah bahwa
pengamatan dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktifdalam proses pelaksanaan
program.
b. Teknik wawancara, secara bebas atau terstruktur dengan alat
pedomanwawancara dan perekam wawancara. Wawancara terstruktur adalah
wawancara yang sepenuhnya dipandu oleh pedoman wawancara .
c. Teknik pemanfaatan dan analisis data dokumentasi seperti daftar hadir, satuan
pelajaran, hasil kerja siswa, hasil karya guru, dan sebagainya.

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data tentang perilaku, aktivitas,dan proses-
proses lainnya. Dengan pengamatan dapat direkam pula data kualitatif.Wawancara
diperlukan untuk mengungkap data yang hanya dapat diungkapdengan
kata-kata secara lisan oleh sumbernya. Data tentang sikap,
pendapat,wawasan, dapat diungkap dengan teknik wawanancara. Catatan lapangan
sangat cocok untuk mencacat data kualitatif, kasus istimewa atau untuk melukiskan
suatuproses. Misalnya, untuk melukiskan bagaimana sekelompok siswa
menemukan konsep cirri binatang pemamah biak. Alat perekam elektronik
seperti taperecorder sangat membantu untuk merekam pembicaraan atau
wawancara. Video recorder yang sekarang populer dapat merekam bukan saja suara,
tetapi lengkapdengan gambar visualnya sehingga sangat baik untuk merekam
kegiatan atauobjek yang bergerak. Data yang bersifat statis seperti hasil karya
siswa, hasil karya guru, arsip, daftar hadir, lembar kerja, dan yang sejenisnya
paling tepatdigali dengan analisi dokumen, atau analisis data sekunder.Pelaku
PemantauanPemantauan program dilakukan oleh evaluator bersama dengan
pelaku/praktisi atau pelaksana program. Dapat pula dilengkapi atau dibantu oleh
pihak lain yang diperlukan seperti kepala sekolah dan tokoh Masyarakat.
BAB III
KESIMPULAN

Persiapan tersebut antara lain berupa penyusunan evaluasi, validasi


instrumen evaluasi, menentukan jumlah sampel yang diperlukan dalam
kegiatanevaluasi, dan penyamaan persepsi antar evaluator sebelum pengambilan
data.Pemilihan model ini bergantung pada tujuan evaluasi program yang
akandilaksanakan dan kriteria keberhasilan program, sehingga dalam
penyusunanevaluasi hal penting yang harus diketahui oleh seorang evaluator adalah
tujuanprogram dan kriteria keberhasilan program. Jika tidak ada hal mendasar
yangmemerlukan perubahan mungkin masih dapat pula dirumuskan bagian mana
darirancangan program yang memerlukan perhatian yang lebih banyak,
sehinggaaspek- aspek program yang sudah baik menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

SILABUS. “Jenis Evaluasi Kurikulum,” November 26, 2018.


“LANGKAH-LANGKAH EVALUASI PROGRAM.” Accessed November 21,
2020.

Muryadi, Agustanico Dwi. “MODEL EVALUASI PROGRAM DALAM


PENELITIAN EVALUASI,” 2017, 16.

Anda mungkin juga menyukai