Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENILAIAN PROGRAM PLS


“Langkah-Langkah Evaluasi Program”

Dosen Pengampu
Dr. Ismaniar, M.Pd
Muhamad Fahrur Rozi, M.Pd

Oleh Kelompok 6:
Amelda Padma (20005028)
Annisa Khairiyah (20005029)
Fhadilla Nuriyantika (20005009)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


KFAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Langkah-Langkah
Evaluasi Program”. Tidak lupa penulis ucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa umatnya dari alam kebodohan hingga ke alam yang berilmu pengetahuan
seperti adanya saat sekarang ini.

Dengan hadirnya makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan bagi pembaca,
khususnya mahasiswa Universitas Negri Padang (UNP). Penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dr. Ismaniar, M.Pd dan Bapak Muhamad Fahrur Rozi, M.Pd selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Penilaian Program PLS serta arahannya untuk menyelesaikan
makalah ini.
2. Teman – teman yang telah memberikan motivasi dan pendapatnya untuk menyusun
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu, penulis
memohon kritikan dan saran yang mendukung untuk meningkatkan kemampuan penulis dalam
pembuatan makalah berikutnya.

Padang, 29 September 2022

Kelompok 6

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................ i

Daftar Isi ................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Persiapan (Perencanaan) ................................................................................ 2


B. Pelaksanaan Program PLS ............................................................................. 4
C. Monitoring Evaluasi Program PLS ................................................................ 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 9
B. Saran .............................................................................................................. 9

Daftar Pustaka ......................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Evaluasi program dapat dikatakan sebagai proses monitoring dan penyesuaian
yang dikehendaki oleh para evaluator untuk menentukan atau meningkatkan kualitas
dari program tersebut. Evaluasi menunjukkan seberapa baiknya program berjalan dan
menyediakan cara untuk memperbaikinya. Perencanaan dan evaluasi dalam suatu
kegiatan pada umumnya bertujuan untuk merefleksi kegiatan yang sudah berlangsung,
baik dari tahap persiapan, proses, dan sampai pada hasil. Kemudian mencari solusi dari
kekurangan proses kegiatan yang sudah terlaksana. Melalui perencanaanlah maka suatu
kegiatan dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu perencanaan dan evaluasi dalam
suatu kegiatan penting karena sangat berpengaruh dan membantu dalam meningkatkan
kualitas dari program yang dilaksanakan.
Pelaksanaan kegiatan evaluasi pada suatu program bergantung dengan
perencanaan evaluasi yang telah ditetapkan. Atau dengan kata lain keberhasilan dari
pelaksanaan evaluasi didasarkan pada perencanaan yang telah disusun dengan
sistematis. Ketika melakukan evaluasi program, perlu dilakukannya pemantauan atau
monitoring. Sesuai dengan namanya, pemantauan pelaksanaan evaluasi ini berguna
untuk mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan program dengan tujuan yang telah
ditetapkan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana langkah perencanaan atau persiapan dalam evaluasi program?
2. Bagaimana langkah pelaksanaan dalam evaluasi program?
3. Bagaimana langkah monitoring dalam evaluasi program?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui langkah perencanaan atau persiapan dalam evaluasi program
2. Untuk mengetahui langkah persiapan dalam evaluasi program
3. Untuk mengetahui langkah monitoring dalam evaluasi program

1
BAB II

PEMBAHASAN

Beberapa langkah atau tahapan dalam melaksanakan evaluasi program. Secara garis
besar tahapan tersebut meliputi : tahapan persiapan evaluasi program, tahap pelaksanaan, dan
tahap monitoring.

A. Persiapan (Perencanaan)
Sebelum evaluasi program dilaksanakan, seorang evaluator harus melakukan
persiapan secara cermat. Persiapan tersebut berupa penyusunan evaluasi, validasi
instrumen evaluasi, menentukan jumlah sampel yang diperlukan dalam kegiatan
evaluasi, dan penyamaan persepsi antar evaluator sebelum pengambilan data.
Penyusunan evaluasi terkait dengan model seperti apa yang akan diterapkan
ketika melakukan evaluasi. Pemilihan model ini bergantung pada tujuan evaluasi
program yang akan dilaksanakan dan kriteria keberhasilan program. Setelah
mengetahui tujuan dan kriteria keberhasilan program maka evaluaror dapat
menentukan metode pengumpulan data, alat pengumpul data, sasaran evaluasi program,
dan jadwal evaluasi program yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan
kegiatan evaluasi.
Setelah rencana evaluasi tersusun, langkah selanjutnya ialah penyusunan
instrumen evaluasi. Instrumen evaluasi yang disusun bergantung pada metode
pengumpulan data yang dipilih. Misalkan metode pengumpulan data yang dipilih
berupa metode wawancara maka instrumen evaluasi yang harus disusun adalah
pedoman wawancara, begitupun dengan metode pengumpulan data lainnya.
Adapun langkah – langkah menyusun instrument evaluasi
1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrumen yang akan disusun.
Contoh : tujuan menyusun lembar pengamatan adalah untuk mengetahui aktivitas
belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.
2. Membuat kisi-kisi yang berisi tentang perincian variable dan jenis instrumen yang
akan digunakan. Untuk mengukur bagian variabel yang bersangkutan ini
dikembangkan dari kisi-kisi objek yang akan dievaluasi.
3. Membuat butir-butir instrumen, sesudah kisi-kisi tersusun maka langkah
selanjutnya adalah membuat butir-butir instrument.
4. Menyunting instrumen, hal yang dilakukan pada tahap ini meliputi:

2
a. Mengurutkan butir menurut sistematika yang dikehendaki evaluator untuk
mempermudah pengolahan data
b. Menuliskan petunjuk pengisian identitas dan sebagainya
c. Memuat pengantar permohonan pengisian bagi angket yang diberikan kepada
orang lain (pedoman wawancara, pedoman dokumentasi, lembar pengamatan
cukup membuat identitas yang menunjuk pada sumber data dan identitas
pengisi).

Instrumen yang telah tersusun belum dapat digunakan untuk mengumpulkan data.
Instrumen masih perlu divalidasi untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya.
Penentuan tingkat validitas dan reliabilitas bisa Anda lihat pada buku-buku statistik dan
metodologi penelitian yang membahas tentang reliabilitas dan validitas instrument.
Evaluasi program adakalanya memiliki wilayah populasi yang cukup luas. Apabila hal
ini terjadi, maka evaluator tidak mungkin menjadikan seluruh subjek dalam wilayah
populasi itu menjadi sumber data. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan dengan
pengambilan sebagian dari jumlah populasi untuk dijadikan sumber data. Cara yang
demikian disebut metode sampling. Untuk menentukan sampel, dapat dilakukan
melalui Teknik

1. Random sampling, ialah pengambilan sampel secara random tanpa adanya kriteria
tertentu (semua individu dalam populasi diberi peluang yang sama).
2. Nonrandom sampling artinya tidak semua individu diberi peluang yang sama untuk
menjadi anggota sampel.

Terdapat beberapa jenis sampel, antara lain


1. Proportional sample, mengambil sampel dari tiap subpopulasi dengan
memperhitungkan besar kecilnya subpopulasi.
2. Stratified sample, digunakan jika populasi terdiri dari kelompok-kelompok yang
mempunyai susunan bertingkat.
3. Purposive sample, teknik ini digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
4. Quota sample, tujuan sampel yang akan diteliti telah ditetapkan terlebih dahulu.
5. Double sample, atau sampel kembar, artinya dalam menentukan sampel kita
kelompokkan menjadi dua untuk keperluan-keperluan tertentu.
6. Area probability sample, membagi daerah populasi ke dalam sub-sub daerah yang
lebih kecil.

3
7. Cluster sample, hampir sama dengan area probability, tetapi dalam cluster sample
satuan sampel tidak terdiri dari individu, melainkan kelompok individu atau cluster.

Langkah perencanaan setelah menentukan sampel evaluasi, yaitu menyamakan


persepsi antar evaluator tentang berbagai hal sebelum pengambilan data dimulai. Pada
pelaksanaannya kegiatan evaluasi tidak mungkin hanya dilakukan oleh seorang
evaluator saja, melibatkan beberapa bahkan banyak evaluator. Apabila hal ini terjadi
maka perlu kesamaan persepsi antar evaluator agar tidak terjadi salah persepsi (miss
perception). Beberapa hal yang perlu disamakan persepsinya, yaitu tujuan program,
tujuan evaluasi, kriteria keberhasilan program jenis data yang diperlukan, metode
pengumpulan data, instrumen pengumpul data, wilayah generalisasi, teknik sampling
dan jadwal kegiatan evaluasi program. Manfaat penyamaan persepsi antar evaluator
adalah agar tidak terjadi bias dalam pengambilan data, sehingga data yang terkumpul
adalah data yang representatif, dapat dianalisis, dan kesimpulan yang diperoleh adalah
kesimpulan yang akurat.

B. Pelaksanaan Program PLS


Evaluasi program dapat dikategorikan menjadi empat jenis, yaitu evaluasi reflektif,
evaluasi rencana, evaluasi proses, dan evaluasi hasil.
1. Evaluasi reflektif digunakan untuk mengevaluasi kurikulum sebagai suatu ide.
Istilah reflektif diambil dari artikel yang ditulis oleh Cohen (1976) dalam
Suharsimi, 2010:. Jenis evaluasi ini mencoba mengkaji ide yang dikembangkan dan
dijadikan landasan bagi kurikulum. Evaluasi terhadap ide ini dapat dilakukan pada
waktu pertama kali suatu ide dikemukakan oleh seseorang. Hal ini terjadi karena
biasanya penerjemahan suatu ide menjadi suatu rencana memerlukan kajian, yaitu
berupa operasionalisasi ide tersebut. Evaluasi terhadap ide dapat pula dilakukan
pada waktu program sebagai rencana telah selesai ditulis.
2. Evaluasi rencana merupakan jenis evaluasi yang banyak dilakukan orang terutama
setelah banyak inovasi diperkenalkan dalam pengembangan program. Persyaratan-
persyaratan program sebagai rencana seperti format, keterbacaan, hubungan
antarkomponen, organisasi vertikal dan horizontal dari pengalaman belajar,
biasanya merupakan hal yang menuntut perhatian evaluator pada waktu melakukan
evaluasi program sebagai suatu rencana. Evaluasi rencana dapat dilakukan baik

4
pada waktu proses penulisan program sebagai suatu rencana sedang berlangsung
maupun pada waktu penulisan itu telah selesai dikerjakan. Evaluasi yang dilakukan
saat rencana program sedang ditulis tentu saja dapat segera memberi upan balik
kepada para pengembang rencana sehingga perbaikan dapat segera dilakukan.
Evaluasi rencana memberikan masukan yang berharga bagi para pengembang
program.
3. Evaluasi proses kadang-kadang disebut pula dengan istilah implementasi program.
Menggunakan istilah proses dimaksudkan untuk memperkuat pengertian program
sebagai suatu proses. Lagi pula, istilah evaluasi proses dianggap lebih memberi
kedudukan yang sama antara dimensi program sebagai ide, rencana, hasil, dan
program sebagai suatu kegiatan. Evaluasi proses membuat perhatian evaluator
diarahkan tidak saja kepada apa yang terjadi dengan program sebagai kegiatan,
tetapi evaluasi telah pula mencoba melihat mengenai berbagai faktor yang
berhubungan dengan pelaksanaan program sebagai kegiatan. Evaluasi terhadap
kepemimpinan kepala sekolah, pengetahuan dan sikap serta kegiatan guru, faktor
siswa, dan peralatan belajar dianggap sebagai fokus yang penting. Demikian pula
interaksi yang terjadi dalam proses pembelajaran.
4. Evaluasi hasil merupakan jenis evaluasi program yang paling tua. Bahkan pada
mulanya yang dimaksud evaluasi identik dengan evaluasi hasil. Lebih lanjut hasil
yang dimaksud adalah hasil belajar dalam pengertian pengetahuan yang dapat
diserap oleh peserta didik. Jumlah pengetahuan yang dimiliki peserta didik,
merupakan indikator keberhasilan suatu program pembelajaran. Jumlah
pengetahuan yang dimiliki peserta didik semakin tinggi, semakin berhasil program
pembelajaran tersebut.

Agar kegiatan pengumpulan data dapat dilakukan dengan baik, berikut ini akan
diuraikan bagaimana mengumpulkan data yang baik dengan menggunakan berbagai
alat pengumpul data

1. Pengambilan data dengan tes


Pengumpulan data evaluasi dengan tes dapat dilakukan dengan beberapa cara,
antara lain tes buka buku (open books test), tes tutup buku (closed books test), tes
lisan serta tes Tindakan atau tes praktek
2. Pengambilan data dengan observasi

5
Observasi merupakan sebuah proses untuk mengamati, meninjau dan
memperoleh informasi, fakta atau data yang dilakukan melalui pengamatan secara
langsung dan sistematis dengan bantuan instrument yang dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan penilaian.
3. Pengambilan data dengan angket
Pengambilan data dengan angket dilakukan dengan memberikan kuesioner
kepada subjek penilaian.
4. Pengambilan data dengan wawancara
Pengambilan data yang dilakukan dengan tanya jawab terhadap subjek untuk
mendapatkan informasi. Untuk memperoleh informasi yang objektif evaluator tidak
dapar bersikap egois, dalam arti hanya mementingkan kebutuhannya sendiri tanpa
memperhatikan kebutuhan responden yang diwawancarai

C. Monitoring Evaluasi Program PLS


1. Fungsi Pemantauan
Pemantauan memliki dua fungsi pokok, yaitu
a. Untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan program dengan rencana program
dan untuk mengetahui seberapa pelaksanaan program yang sedang berlangsung
dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diinginkan.
b. Kedua merupakan fungsi terpenting, mengingat pemantauan harus dapat
mengenali sejak dini peluang terjadinya perubahan positif sesuai dengan
harapan.

Dapat saja terjadi pelaksanaan program tidak menghasilkan perubahan apapun,


atau yang terjadi justru perubahan negatif, yaitu menurunya proses pembelajaran.
Apabila terjadi hal-hal negatif tersebut harus segera diidentifikasi penyebabnya, dan
solusi untuk memperbaikinya.

Sumber kegagalan program ada tiga kemungkinan. Kemungkinan pertama,


pelaksanaan program menyimpang dari rencana program. Kemungkinan kedua,
rencana program yang mengandung kesalahan (kesalahan asumsi atau konsep
dasar, kesalahan menerjemahkan konsep) dijadikan rencana program operasional.
Kemungkinan ketiga, berasal dari luar rancangan program, misalnya kendala dari
jajaran birokrasi, kekurangmampuan tenaga praktisi.

6
2. Sasaran Pemantauan
Sasaran pemantauan adalah menentukan hal-hal berikut: Seberapa jauh
pelaksanaan program telah sesuai dengan rencana program; Seberapa jauh
pelaksanaan program telah menunjukan tanda-tanda tercapainya tujuan program.
Apakah terjadi dampak tambahan atau lanjutan yang positif meskipun tidak
direncanakan; Apakah terjadi dampak sampingan yang negatif, merugikan, atau
kegiatan yang mengganggu. Temuan dampak sampingan negatif dan merugikan
perlu ditindaklanjuti dengan upaya mengurangi atau menidakannya sama sekali bila
mungkin. Sebaliknya, jika terjadi hal tidak terduga yang positif perlu diikuti dengan
upaya untuk lebih mengintensifkannya.

3. Teknik dan Alat Pemantauan


Fungsi pokok pemantauan adalah mengumpulkan data tentang pelaksanaan
program. Adapun teknik dan alat pemantauan adalah sebagai berikut:
a. Teknik pengamatan partisipatif dengan menggunakan lembar pengamatan,
catatan lapangan, dan alat perekam elektronik. Pengamatan partisipatif adalah
bahwa pengamatan dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses
pelaksanaan program.
b. Teknik wawancara, secara bebas atau terstruktur dengan alat pedoman
wawancara dan perekam wawancara. Wawancara terstruktur adalah wawancara
yang sepenuhnya dipandu oleh pedoman wawancara
c. Teknik pemanfaatan dan analisis data dokumentasi seperti daftar hadir, satuan
pelajaran, hasil kerja siswa, hasil karya guru, dan sebagainya.

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data tentang perilaku, aktivitas,


dan proses-proses lainnya. Dengan pengamatan dapat direkam pula data kualitatif.
Wawancara diperlukan untuk mengungkap data yang hanya dapat diungkap dengan
kata-kata secara lisan oleh sumbernya. Data tentang sikap, pendapat, wawasan,
dapat diungkap dengan teknik wawanancara. Catatan lapangan sangat cocok untuk
mencacat data kualitatif, kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses.
Misalnya, untuk melukiskan bagaimana sekelompok siswa menemukan konsep
cirri binatang pemamah biak. Alat perekam elektronik seperti tape recorder sangat
membantu untuk merekam pembicaraan atau wawancara. Video recorder yang

7
sekarang populer dapat merekam bukan saja suara, tetapi lengkap dengan
gambar visualnya sehingga sangat baik untuk merekam kegiatan atau objek yang
bergerak. Data yang bersifat statis seperti hasil karya siswa, hasil karya guru, arsip,
daftar hadir, lembar kerja, dan yang sejenisnya paling tepat digali dengan analisi
dokumen, atau analisis data sekunder.

4. Pelaku Pemantauan
Pemantauan program dilakukan oleh evaluator bersama dengan pelaku atau
praktisi atau pelaksana program. Dapat pula dilengkapi atau dibantu oleh pihak lain
yang diperlukan seperti kepala sekolah dan tokoh masyarakat

5. Perencanaan Pemantauan
Perencanaan pemantauan meliputi aspek-aspek sebagai berikut. Perumusan
tujuan pemantauan, berisi informasi tentang apa yang diinginkan, untuk siapa, dan
untuk kepentingan apa Penetapan sasaran pemantauan, apa yang akan dijadikan
sebagai objek pemantauan. Contoh: kesulitan belajar dan jenis-jenis kesalahan
konsepsi matematika yang masih dialami para siswa Penjabaran data yang
dibutuhkan pemantauan, penjabaran, dari sasaran. Contoh: guru perlu dapat
memilah kesalahan karena kecerobohan atau ketidaktelitian dengan kesalahan
karena kurang memahami makna dan cara penyelesaian soal.

6. Pemanfaatan Hasil Pemantauan


Data yang terkumpul dari hasil pemantauan harus secepatnya diolah dan
dimaknai sehingga dapat segera diketahui apakah tujuan pelaksanaan program
tercapai atau tidak. Pemaknaan hasil pemantauan ini menjadi dasar untuk
merumuskan langkah-langkah berikutnya dalam pelaksanaan program. Jika perlu
perubahan, perubahan apa dan bagaimana rancangannya. Jika tidak ada hal
mendasar yang memerlukan perubahan mungkin masih dapat pula dirumuskan
bagian mana dari rancangan program yang memerlukan perhatian yang lebih
banyak, sehingga aspek- aspek program yang sudah baik menjadi lebih baik.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Langkah atau tahapan dalam melaksanakan evaluasi program. Secara garis
besar tahapan tersebut meliputi : tahapan persiapan evaluasi program, tahap
pelaksanaan, dan tahap monitoring. Sebelum evaluasi program dilaksanakan, seorang
evaluator harus melakukan persiapan secara cermat dengan menyusun rencana evaluasi
yang meliputi penentuan metode, sampel hingga model evaluasi yang digunakan.
Selanjutnya penetapan instrument penting untuk dilakukan sebagai pedoman ketika
proses pelaksanaan kegiatan evaluasi program.
Ketika melakukan kegiatan evaluasi program, penting dilakukan monitoring
atau pemantauan yang berfungsi untuk Untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan
program dengan rencana program serta untuk mengenali sejak dini peluang terjadinya
perubahan positif sesuai dengan harapan. Data yang terkumpul dari hasil pemantauan
harus secepatnya diolah dan dimaknai sehingga dapat segera diketahui apakah tujuan
pelaksanaan program tercapai atau tidak

B. Saran
Pelaksanaan evaluasi program agar mendapatkan hasil yang sesuai dengan
kriteria dan tujuan pelaksanaan program itu harus dilakukan dengan memperhatikan
langkah – langkah evaluasi program. Agar penilaian yang didapatkan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya atau nyata.

9
Daftar Pustaka

Kumaidi. 2013. Pengantar Metode Statistika. Cirebon : Eduvision Publishing

Nana Syaodih Sukmadinata. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja


Rosdakarya

Suharsimi Arikunto. 2018. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

10

Anda mungkin juga menyukai