Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MONITORING DAN EVALUASI PROMOSI KESEHATAN


Dosen Pengampu : Maulida N,O,. S.Kep., Ns., MPH

Oleh:
1. Linda Sevia Sari (1440121028)

2. M. Ainul Fikrih (1440121029)

3. Mila Mar’atus Sholihah (1440121030)

4. Monika Reny Agustin (1440121031)

5. Nailul Chusna (1440121032)

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA


DIII KEPERAWATAN
KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul ”Monitoring dan
Evaluasi Promosi Kesehatan” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Dokumentasi Keperawatan. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
sebagai salah satu metode pembelajaran bagi Mahasiswa D-3 Keperawatan Akademi
Kesehatan Rustida.
Adapun makalah ini kami susun berdasarkan pengamatan kami dari buku dan artikel.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari adanya bantuan pihak tertentu. Oleh
karena itu, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Kami berharap agar tulisan ini dapat diterima dan dapat berguna bagi semua pihak.
Kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Kalibaru, 27 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................2
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................3
2.1 Pengertian Monitoring.................................................................................................3
2.2 Pengertian Evaluasi.....................................................................................................5
2.3 Monitoring dan Evaluasi Dalam Promosi Kesehatan..................................................8
BAB III PENUTUP................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................13
3.2 Saran..........................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Piagam Ottawa, Promosi Kesehatan adalah suatu proses yang
memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali (control) atas kesehatannya, dan
meningkatkan status kesehatan mereka (Health Promotion is the process of enabling
people to increase control, and to improve, their health). Untuk mencapai status
kesehatan paripurna baik, fisik, mental dan kesejahteraan sosial, setiap individu atau
kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi kebutuhan
dan mengubah atau mengantisipasi lingkungan. Kesehatan, sebagai sumber kehidupan
sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup.Kesehatan merupakan konsep yang positif
yang menekankan pada sumber-sumber sosial dan personal, sebagaimana halnya
kapasitas fisik. Oleh karena itu, promosi kesehatan bukan saja tanggung jawab sektor
kesehatan tapi juga meliputi sektor-sektor lain yang mempengaruhi gaya hidup sehat
dan kesejahteraan sosial, serta diperlukan adanya monitoring dan evaluasi setiap
kegiatan yang berlangsung supaya dapat memberikan informasi atau peringatan
secara dini terhadap masalah atau kendala yang dihadapi. Untuk itu, pada Perkuliahan
kali ini akan membahas tentang Monitoring dan Evaluasi di dalam Promosi
Kesehatan.
Promosi kesehatan bukan hanya proses penyadaran masyarakat atau pemberian
dan peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan saja, tetapi juga disertai
upaya-upaya menfasilitasi perubahan perilaku. Dengan demikian promosi kesehatan
adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan
(perbaikan) baik di dalam masyarakat sendiri maupun dalam organisasi dan
lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya, politik dan sebagainya). Atau dengan
kata lain promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan
pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan saja, tetapi juga meningkatkan atau
memperbaiki lingkungan (fisik dan non-fisik) dalam rangka memelihara dan
meningkatkan kesehatan masyarakat.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Monitoring dalam promosi kesehatan?
2. Apa evaluasi dalam promosi kesehatan?
3. Bagaimana Monitoring dan evaluasi dalam promosi kesehatan?

1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui monitoring dan evaluasi dalam promosi kesehatan.
2. Tujuan khusus
a) Untuk mengetahui Monitoring.
b) Untuk mengetahui evaluasi.
c) Untuk mengetahui Monitoring dan evaluasi dalam promosi kesehatan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Monitoring

Monitoring merupakan upaya supervisi dan review kegiatan yang dilaksanakan secara
sistematis oleh pengelola program untuk melihat apakah pelaksanaan program sudah
sesuai dengan yang direncanakan. Monitoring seringkali disebut juga evaluasi proses.
1. Tujuan Monitoring
Seawal mungkin bisa menemukan dan memperbaiki masalah dalam pelaksanaan
program, misalnya:
a. Bagiamana strategi yang tidak berfungsi
b. Mekanisme program mana yang tidak sesuai
c. Apakah program sudah berjalan sesuai rencana
d. Apakah ada masalah baru dalam pelaksanaannya
2. Tahap-tahap monitoring
a. Logistik yang diperlukan dalam pelaksanaan program
b. Hasil antara
c. Perilaku yang diharapkan
d. Perbaikan kesehatan
3. Manfaat Monitoring
a. Manajemen Monitoring akan memberikan informasi tentang proses dan
cakupan program kepada pimpinan program serta memberikan umpan balik
pelaksanaan program.
b. Evaluasi Monitoring yang tepat dan baik dapat mentafsirkan hasil akhir
program secara akurat.
c. Citra Monitoring yang dilakukan dengan baik memberikan kesan bahwa
pemimpin program sangat peduli terhadap sumber dana dan daya yang
diperlukan.
2. Apa yang dipantau
A. Input
3
1. Materi
2. Distribusi
3. Media
4. Jangkauan target
5. Kegiatan program
6. Sumber daya
B. Output = hasil antara
1. Apakah sasaran menerima pesan/materi
2. Apakah sasaran memanfaatkan bahan
3. Apakah sasaran merasakan manfaat bahan
C. Outcome = hasil intervensi. Hasil intervensi berupa Perubahan perilaku
3. Bagaimana Cara Monitoring
a) Kunjungan rumah dan diskusi dengan anggota rumah tangga
b) Wawancara mendalam
c) Fokus group diskusi
d) Observasi
e) Angket
f) Artikel
4. Siapa yang memantau
a) Penanggung jawab: pimpinan program
b) Pelaksana:
1) Staf provider/pelaksana program
2) Relawan yang terlatih
3) Instansi terkait
5. Kapan monitoring dilakukan
1) Selama perjalanan program
2) Setiap tahap kegiatan
3) Setiap bulan atau setiap 3 bulan

2.2 Pengertian Evaluasi

4
1. Pengertian
Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau besarnya sukses dalam
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi adalah bagian
integral (terpadu) dari proses manajemen, termasuk manajemen promosi
kesehatan. Mengapa orang melakukan evaluasi, tidak lain karena orang ingin
mengetahui apa yang telah dilakukan telah berjalan sesuai rencana, apakah
semua masukan yang diperkirakan sesuai dengan kebutuhan dana apakah
kegiatan yang dilakukan memberi hasil dan dampak yang seperti yang
diharapkan.
Evaluasi sebagai suatu proses yang memungkinkan administrator
mengetahui hasil programnya dan ber-dasarkan itu mengadakan penyesuaian-
penyesuaian untuk mencapai tujuan secara efektif, (Klineberg). Berdasarkan
definisi di atas, proses ini mencakup langkah-langkah:
a) Memformulasikan tujuan
b) Mengidentifikasi kriteria untuk mengukur sukes
c) Menentukan dan menjelaskan besamya sukses
d) Rekomendasi untuk kegiatan program selanjutnya
2. Maksud (Tujuan) penilaian:
a) Untuk membantu perencanaan dimasa datang
b) Untuk mengetahui apakah sarana dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
c) Untuk menemukan kelemahan dan kekuatan dalam pelaksanaan
program
d) Untuk membantu menentukan strategi program
e) Untuk motivasi
f) Untuk mendapatkan dukungan sponsor
3. Siapa dan Bagaimana Penilaian
a. Pihak dalam (pelaksana program), melalui:
1) Pencatatan dan pelaporan
2) Supervisi
3) Wawancara

5
4) Observasi
b. Pihak luar program
1) Laporan pihak lain
2) Angket
4. Kapan dilakukan Penilaian
a. Penilaian rutin
Penilaian yang berkesinambungan, teratur dan bersamaan dengan
pelaksanaan program
b. Penilaian berkala
Penilaian yang periodik pada setiap akhir suatu bagian program misalnya
pada setiap 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dst.
c. Penilaian akhir
Penilaian yang dilakukan pada akhir program atau beberapa waktu setelah
akhir program selesai
5. Apa yang dinilai?
a) Input = masukan, bahan, teknologi, sarana, manajemen.
b) Proses = Pelaksanaan program promkes
c) Output = Hasil dari program pemahaman atau pengetahuan, peningkatan
sikap dan keterampilan
d) Outcome = dampak. Dampak dari program seperti peningkatan PHBS
e) Impact Peningkatan status kesehatan
6. Langkah-langkah penilaian
a) Menentukan tujuan penilaian
b) Menentukan bagian mana yang dinilai
c) Menetapkan standar dan indikator
d) Menentukan cara penilaian
e) Melakukan pengukuran
f) Membandingkan hasil dengan standar
g) Menetapkan kesimpulan
7. Evaluasi Pendidikan Kesehatan

6
a. Tujuan evaluasi
Untuk mengetahui apakah tujuan pendidikan kesehatan tercapai atau tidak.
Tujuan pendidikan kesehatan meliputi:
1) Aspek knowledge = pengetahuan
2) Aspek attitude = sikap
3) Aspek psikomotorik = ketrampilan atau praktik
b. Waktu evaluasi
1) Selama pendidikan kesehatan berlangsung
2) Setelah pendidikan kesehatan selesai
c. Metode evaluasi
Tergantung kepada tujuan pendidikan kesehatan
1) Pengetahuan: tes tulis atau lisan
2) Sikap: skala sikap
3) Psikomotor: praktik
d. Indikator Sesuai tujuan pendidikan kesehatan, meliputi:
1) Aspek pengetahuan
2) Aspek sikap
3) Aspek keterampilan atau tindakan
e. Apa yang dinilai = dimensi evaluasi
1) Input = masukan Kemampuan peserta, bahan, isi, materi, metode,
media, kemampuan penyuluh.
2) Proses Pelaksanaan pendidikan kesehatan
3) Output
Hasil dari pendidikan kesehatan pemahaman atau pengetahuan,
peningkatan sikap dan keterampilan
4) Outcome = dampak
5) Dampak dari pendidikan kesehatan yaitu peningkatan PHBS
f. Hasil = Kesimpulan
Bergantung pada tujuan pendidikan kesehatan, dikategorikan berhasil
apabila peserta pendidikan kesehatan dapat:

7
1) Memahami pesan pendidikan kesehatan
2) Sikapnya baik (menerima atau setuju)
3) Melaksanakan kegiatan sesuai pesan pendidikan kesehatan

2.3 Monitoring dan Evaluasi Dalam Promosi Kesehatan


Monitoring dan evaluasi setiap kegiatan yang sedang berlangsung serta
melakukan telaah (review) secara berkala dapat memberikan informasi atau
peringatan secara dini terhadap masalah atau kendala yang dihadapi.Informasi ini
dapat dijadikan dasar untuk melakukan pengarahan kembali untuk rencana kegiatan
selanjutnya. Evaluasi Hasil atau (Outcome Evaluation) harus dapat mengukur
indikator yang berbeda dari hasil yang diharapkan. Akibat atau hasil kegiatan yang
tidak diharapkan juga harus dicatat dengan teliti dan segera dicari solusinya.
Ada beberapa pendekatan dalam melakukan evaluasi, salah satunya
menganggap bahwa dalam menentukan tujuan dan kegiatan yang harus dilakukan
tergantung pada keputusan masyarakat yang bersangkutan. Pendekatan lain
menyatakan bahwa setiap keputusan tergantung pada sponsor, politisi dan akademisi
secara luas, harus terukur secara spesifik. Ukuran hasil dari upaya promosi kesehatan
dapat mencakup beberapa indikator antara lain:
1) Ukuran tentang pemahaman yang berkaitan dengan kesehatan yang meliputi
tingkat pengetahuan, sikap, motivasi, tendensi perilaku, keterampilan personal dan
kepercayaan diri.
2) Ukuran pengaruh dan gerakan masyarakat yang meliputi unsur partisipasi
masyarakat, pemberdayaan masyarakat, norma sosial dan opini publik.
3) Ukuran yang mencakup kebijakan publik yang berwawasan kesehatan yang
meliputi pernyataan politik, alokasi sumber daya, unsur budaya dan perilaku.
4) Ukuran kondisi kesehatan dan gaya hidup sehat, salah satunya meliputi
kesempatan untuk memperoleh makanan sehat
5) Ukuran efektifitas pelayanan kesehatan, yang meliputi penyediaan pelayanan
pencegahan, akses ke tempat-tempat pelayanan kesehatan, serta faktor-faktor
sosial budaya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan.
8
6) Ukuran Lingkungan sehat, yang meliputi membatasi akses dalam penggunaan
tembakau, alkohol, obat-obat terlarang, penyediaan lingkungan positif bagi anak-
anak dan kelompok usila, kebebasan dari kekerasan dan berbagai penyalahgunaan.
7) Ukuran dampak sosial yang meliputi kualitas hidup, kemandirian, jaringan
dukungan sosial, pemerataan atau keadilan.
8) Ukuran dampak kesehatan yang meliputi penurunan tingkat kesakitan, kematian
dan ketidakmampuan, kompetensi psikososial dan keterampilan diri.
9) Ukuran pengembangan kapasitas yang meliputi ukuran.
Efisiensi program promosi kesehatan diukur dari kesesuaian sumber daya yang telah
dialokasikan dengan tercapainyan tujuan. Sedangkan efikasi program promosi
kesehatan diukur dari perubahan yang terjadi apakah betul-betul disebabkan oleh
program promosi kesehatan yang dijalankan (Dwi, 2016). Fraenkel mengklasifikasi
evaluasi menjadi 3, yaitu:
a. diagnostic evaluation, yaitu evaluasi yang dilakukan pada waktu penilaian
kebutuhan atau identifikasi masalah;
b. formative evaluation, yaitu evaluasi yang dilakukan pada waktu program
promosi kesehatan sedang berlangsung, guna melihat efektivitas dari program;
dan
c. summative evaluation, yaitu evaluasi yang dilakukan di akhir program, untuk
melihat apakah program masih akan dilanjutkan, dimodifikasi atau dihentikan.
Sedangkan Green mengklasifikasi evaluasi program promosi kesehatan menjadi:
a. evaluasi proses (process evaluation), yaitu evaluasi yang dilakukan selama
program promosi kesehatan sedang berlangsung, karena bertujuan untuk
melakukan monitoring. Evaluasi ini merupakan evaluasi yang paling sering
dilakukan, karena mudah dan murah;
b. evaluasi dampak (impact evaluation), yaitu evaluasi yang juga dilakukan
selama program sedang berlangsung dan bertujuan untuk menilai perubahan
pengetahuan, sikap maupun praktik atau keterampilan sasaran program. Jenis
evaluasi ini lebih mahal, lebih sulit dan lebih jarang dilakukan dibanding
evaluasi proses.
9
c. evaluasi hasil (outcome evaluation), yaitu evaluasi yang dilakukan di akhir
program, karena bertujuan untuk mengukur perubahan status kesehatan,
seperti morbiditas, mortalitas, fertilitas, dan lain-lain serta kualitas hidup
sasaran program promosi kesehatan. Jenis evaluasi ini merupakan evaluasi
yang paling bermanfaat tetapi paling mahal dan sulit untuk menilai apakah
perubahan betul-betul akibat program promosi kesehatan yang dilakukan
bukan karena program lain yang juga dilakukan. Oleh sebab itu, jenis
evaluasi ini paling jarang dilakukan.
Stephen Isaac dan William B. Michael (1981) mengemukakan 9 bentuk desain
evaluasi:
a. Historikal, dengan merekonstruksi kejadian di masa lalu secaraobjektif dan
tepat dikaitkan dengan hipotesis atau asumsi.
b. Deskriptif, melakukan penjelasan secara sistematis suatu situasi atauhal yang
menjadi perhatian secara faktual dan tepat.
c. Studi perkembangan (developmental study), menyelidiki pola dan urutan
perkembangan atau perubahan menurut waktu.
d. Studi kasus atau lapangan (case atau field study), meneliti secaraintensif latar
belakang status sekarang, dan interaksi lingkungan darisuatu unit sosial, baik
perorangan, kelompok, lembaga, atau masyarakat.
e. Studi korelasional (corelational study), meneliti sejauh mana variasi dari satu
faktor berkaitan dengan variasi dari satu atau lebih faktor lainberdasarkan
koefisien tertentu.
f. Studi sebab akibat (causal comparative study), yang menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab akibat dengan mengamati berbagai
konsekuensi yang ada dan menggalinya kembali melalui data untuk faktor
menjelaskan penyebabnya.
g. Eksperimen mumi (true experimental), yang menyelidiki kemungkinan
hubungan sebab-akibat dengan membuat satu kelompok percobaan atau lebih
terpapar akan suatu perlakuan atau kondisi dan membandingkan hasilnya

10
dengan satu atau lebih kelompok control yang tidak menerima perlakuan atau
kondisi. Pemilihan kelompok-kelompok secara sembarang (random) sangat
penting.
h. Eksperimen semu (quasi experimental), merupakan cara yang mendekati
eksperimen, tetapi di mana kontrol tidak ada dan manipulasitidak bias
dilakukan.
i. Riset aksi (action research), bertujuan mengembangkan pengalaman baru
melalui aplikasi langsung di berbagai kesempatan.
Kekuatan dan kelemahan dari proses pembelajaran dalam pendidikan kesehatan
yang telah dilakukan, dapat diketahui lebih jelas setelah diaplikasikan dan
dievaluasi secara seksama. Hasil yang diperoleh dari evaluasi akan memberi
petenjuk kepada seorang perawat tentang bagian-bagian mana dari proses
pendidikan kesehatan yang sudah baik dan belum baik.
Atas dasar hasil evaluasi tersebut dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang
diperlukan. Beberapa tujuan evaluasi dari pendidikan kesehatan adalah: Sebagai
pertimbangan untuk pemilihan media pendidikan kesehatan yang efektif, proses
pemilihan media perlu pertimbangan dengan matang sehingga media yang dipilih
betul-betul efektif dalam mendukung proses pendidikan kesehatan yang memadai,
menilai kemampuan seorang perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan,
untuk menilai atau melihat prosedur penggunaan media yang digunakan, untuk
memeriksa apakah proses yang berlangsung sudah sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan, memberikan informasi yang berkaitan dengan administrasi, keberadaan
dan keberfungsian media harus selalu dievaluasi secara berkala untuk
meningkatkan kualitas dalam pemberian promosi kesehatan.
Berdasarkan prosesnya, evaluasi terdiri dari evaluasi formatif dan evaluasi
sumatif. Evaluasi Formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan
data tentang efektifitas dan efisiensi dari pendidikan kesehatan yang sudah
dilaksanakan. Evaluasi Sumatif adalah Evaluasi Akhir, evaluasi terhadap
keseluruhan penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang sudah berlangsung. Atau

11
secara khusus, dalam pemberian pendidikan kesehatan adah tiga macam evaluasi
yaitu evaluasi persiapan yaitu apakah SAP sudah sesuai, apakah sudah kontrak
waktu dengan warga masyarakat, dsb. Evaluasi Proses, diharapkan sesorang
perawat mampu memberikan materi kesehatan secara benar dan tepat, serta
masyarakat kooperatif didalam mengikuti pendidikan kesehatan, evaluasi hasil
yaitu penilaian yang dilakukan apakah pendidikan kesehatan yang dilakukan sudah
sesuai dengan tujuan-tujuan yang ditetapkan atau belum.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Monitoring merupakan upaya supervisi dan review kegiatan yang dilaksanakan
secara sistematis oleh pengelola program untuk melihat apakah pelaksanaan program

12
sudah sesuai dengan yang direncanakan.
Evaluasi adalah bagian integral (terpadu) dari proses manajemen, termasuk
manajemen promosi kesehatan. Mengapa orang melakukan evaluasi, tidak lain karena
orang ingin mengetahui apa yang telah dilakukan telah berjalan sesuai rencana,
apakah semua masukan yang diperkirakan sesuai dengan kebutuhan dana apakah
kegiatan yang dilakukan memberi hasil dan dampak yang seperti yang diharapkan.
Monitoring dan evaluasi setiap kegiatan yang sedang berlangsung serta
melakukan telaah (review) secara berkala dapat memberikan informasi atau
peringatan secara dini terhadap masalah atau kendala yang dihadapi. Informasi ini
dapat dijadikan dasar untuk melakukan pengarahan kembali untuk rencana kegiatan
selanjutnya. Evaluasi Hasil atau (Outcome Evaluation) harus dapat mengukur
indikator yang berbeda dari hasil yang diharapkan. Akibat atau hasil kegiatan yang
tidak diharapkan juga harus dicatat dengan teliti dan segera dicari solusinya.

3.2 Saran
Sebagai seorang promotor kesehatan hendaknya kita menjalankan monitoring dan
evaluasi. Guna mengetahui keberhasilan yang telah kita lakukan kepada masyarakat.
Dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dengan mengukur indiKator yang
berbeda dari hasil yang diharapkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Z (1997) Dasar- Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika.

Azwar, A. (1996) Pengantar Administrasi Kesehatan. ed. 3. Jakarta: Bina Rupa Aksara.

Maulana, Heri DJ. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.

Notoatmodjo, Soekidjo dkk 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Rineka Cipta.
Jakarta.

Rudi, Susilana, Cepi Riyana. Media Pembelajaran. 2007. CV Wacana Prima: Bandung.

Susilowati, Dwi. 2016. Modul Buku Ajar Cetak Promosi Kesehatan. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.

WHO (1999). Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer. Ed. 2. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC.

Zakaria, A. Sistem Supervisi. Disampaikan pada Pelatihan Manajemen Keperawatan.

http://kartikasari2013.blogspot.com/2013/04/makalah-monitoring-dan-evaluasi-promosi.html.

Anda mungkin juga menyukai