Disusun Oleh:
Kelompok 2 :
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, tak lupa
shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW. Atas
limpahan nikmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai
tugas Mata Kuliah Surveilans Epidemiologi. Dalam penyusunan makalah ini tentunya
tak sedikit hambatan yang kami hadapi. Akan tetapi hambatan itu berhasil kami atasi
berkat semangat, kerja keras, doa dan bimbingan dosen kami. Dengan disusunnya
makalah ini kami harap dapat memberikan pengetahuan baru bagi para pembaca
mengenai Monitoring, Evaluasi, dan Pembinaan dan Pengawasan.
Kelompok 2
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1.................................................................................................................. Latar
Belakang................................................................................................. 1
1.2..................................................................................................................
Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3..................................................................................................................
Tujuan Pembahasan............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
2.1 Monitoring............................................................................................. 3
2.2 Evaluasi.................................................................................................. 4
2.3 Pembinaan dan Pengawasan................................................................ 8
BAB III PENUTUP........................................................................................... 21
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan atas
objektif program, memantau perubahan yang fokus pada proses dan keluaran.
Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan, monitoring melibatkan
pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berikan.
Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai tingkat kinerja suatu kebijakan secara
sistematis menginvestigasi efektifitas program. Menilai kontribusi program terhadap
perubahan (Goal/objektif) dan menilai kebutuhan perbaikan, kelanjutan atau perluasan
program (rekomendasi).
Pembinaan adalah upaya pendidikan formal maupun non formal yang dilakukan
secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan bertanggung jawab dalam rangka
memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, dan mengembangkan suatu dasar-
dasar kepribadiannya seimbang, utuh dan selaras, pengetahuan dan keterampilan sesuai
dengan bakat, kecenderungan/keinginan serta kemampuan-kemampuannya sebagai
bekal, untuk selanjutnya atas perkasa sendiri menambah, meningkatkan dan
mengembangkan dirinya, sesamanya maupun lingkungannya ke arah tercapainya
martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi yang mandiri.
Pengawasan ialah sebuah proses untuk memastikan bahwa semua aktifitas yang
terlaksana telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan monitoring?
2. Jelaskan pengertian dari pembinaan dan pengawasan?
1
3. Apa yang dimaksud dengan evaluasi?
1. 3 Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa itu monitoring
2. Untuk mengetahui dan memahami apa itu evaluasi
3. Untuk mengetahui dan memahami apa itu pembinaan dan pengawasan
2
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 Monitoring
Monitoring adalah kegiatan yang dilakukan dengan cara menggali lebih dalam
suatu hal untuk mendapatkan informasi secara regular berdasarkan indikator tertentu
dengan tujuan mengetahui kegiatan yang sedang berlangsung sudah sesuai atau
belum dengan perencanaan dan prosedut yang telah disepakati. Monitoring lebih
berfokus pada kegiatan yang sedang dilaksanakan, indikator dari monitoring yakni
mencakup esensi aktivitas dan target yang ditetapkan pada perencanaan program.
Dalam monitoring terdapat beberapa fungsi seperti yang dijelaskan oleh Dunn (1981),
empat fungsi dari monitoring adalah sebagai berikut:
a. Compliance (kesesuaian/kepatuhan)
Menentukan apakah implementasi kebijakan tersebut sesuai dengan standard
dan prosedur yang telah ditentukan.
b. Auditing (pemeriksaan)
3
Menentukan apakah sumber-sumber/pelayanan kepada kelompok sasaran
(target groups) memang benar-benar sampai kepada mereka.
c. Accounting (Akuntansi)
Menentukan perubahan sosial dan ekonomi apa saja yang terjadi setelah
implementasi sejumlah kebijakan publik dari waktu ke waktu.
d. Explanation (Penjelasan)
Menjelaskan mengenai hasil-hasil kebijakan publik berbeda dengan tujuan
kebijakan publik.
4
b) Tersedianya peralatan surveilans
2.2 Evaluasi
5
sensitivitas sensitivity, nilai prediktif positif predictive value positive,
kerepresentatifan representativeness, ketepatan waktu timeliness, kualitas data data
quality, dan stabilitas stability Robert R. G. et al., 2001. 1.
Tahapan Evaluasi :
Ada pesanan yang mendasari atau proses sebelum melakukan evaluasi, yaitu :
6
1. Mengembangkan konsep dan melakukan penelitian awal. Konsep harus
direncanakan dengan baik sebelum eksekusi terorganisir dan pesan harus tes
untuk memeriksa kompatibilitas antara draft yang disiapkan oleh pesan eksekusi.
2. Dengan uji coba yang dilakukan, evaluator mencoba untuk mencari respon dari
penonton. Respon penonton penting untuk mengukur efektivitas pesan.
Proses Evaluasi :
Dalam melakukan proses evaluasi, ada beberapa hal yang akan dibahas adalah apa
bahan evaluasi, proses evolusi, ketika evaluasi diadakan, mengapa harus ada evaluasi,
di mana proses evaluasi diadakan, dan pihak evaluasi.
Hal yang harus dilakukan evaluasi ini sumber yang ada, efektivitas menyebarkan
pesan, pemilihan media dan keputusan yang tepat keputusan dalam anggaran
mengadakan sejumlah promosi dan iklan.
Secara garis besar, proses evaluasi dibagi menjadi awal (pretest) dan akhir (posttest).
Pretest adalah evaluasi yang dilakukan untuk menguji konsep dan eksekusi yang
direncanakan. Sementara itu, evaluasi dilakukan posttest untuk melihat pencapaian
tujuan dan berfungsi sebagai masukan untuk analisis situasi berikutnya.
Evaluasi bisa dilakukan dalam atau di luar. Evaluasi diadakan di dalam ruangan pada
umumnya menggunakan metode penelitian laboratorium dan sampel akan digunakan
7
sebagai kelompok eksperimen. Kelemahan, kurangnya realisme dari metode ini dapat
diterapkan.
Untuk mencapai evaluasi ini dengan baik, diperlukan sejumlah langkah yang harus
dilalui yang jelas mendefinisikan masalah, mengembangkan pendekatan untuk
masalah, merumuskan desain penelitian, melakukan penelitian lapangan untuk
mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh, dan kemampuan untuk
menyampaikan hasil penelitian.
Pembinaan berasal dari kata bina, yang mendapat imbuhan pe-an, sehingga
menjadi kata pembinaan. Pembinaan adalah usaha, tindakan, dan kegiatan yang
dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Pembinaan merupakan proses, cara membina dan penyempurnaan atau usaha
tindakan dan kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Pembinaan pada dasarnya merupakan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara
sadar, berencana, terarah, dan teratur secara bertanggung jawab dalam rangka
penumbuhan, peningkatan dan mengembangkan kemampuan serta sumber-sumber
yang tersedia untuk mencapai tujuan.
Pembinaan adalah upaya pendidikan formal maupun non formal yang dilakukan
secara sadar, berencana, terarah, teratur, dan bertanggung jawab dalam rangka
memperkenalkan, menumbuhkan, membimbing, dan mengembangkan suatu dasar-
dasar kepribadiannya seimbang, utuh dan selaras, pengetahuan dan keterampilan
8
sesuai dengan bakat, kecenderungan/keinginan serta kemampuan-kemampuannya
sebagai bekal, untuk selanjutnya atas perkasa sendiri menambah, meningkatkan dan
mengembangkan dirinya, sesamanya maupun lingkungannya ke arah tercapainya
martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi yang mandiri.2
Pembinaan juga dapat diartikan : “bantuan dari seseorang atau sekelompok orang
yang ditujukan kepada orang atau sekelompok orang lain melalui materi pembinaan
dengan tujuan dapat mengembangkan kemampuan, sehingga tercapai apa yang
diharapkan”.
9
Dari beberapa definisi di atas, dapat dipahami bahwa dalam pembinaan terdapat
unsur tujuan, materi, proses, cara, pembaharuan, dan tindakan pembinaan. Selain itu,
untuk melaksanakan kegiatan pembinaan diperlukan adanya perencanaan,
pengorganisasian dan pengendalian.
Pengawasan
Pengawasan ialah sebuah proses untuk memastikan bahwa semua aktifitas yang
terlaksana telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Ada banyak
alasan untuk menentukan penyebab kegagalan suatu organisasi atau keberhasilan
organisasi lainnya. Tetapi masalah yang selalu berulang dalam semua organisasi yang
gagal adalah tidak atau kurang adanya pengawasan yang memadai.
Menurut Winardi (2000, hal. 585) “Pengawasan adalah semua aktivitas yang
dilaksanakan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil aktual
sesuai dengan hasil yang direncanakan”.
Lebih lanjut menurut Kadarman (2001, hal. 159) Pengawasan adalah suatu
upaya yang sistematik untuk menetapkan kinerja standar pada perencanaan
untuk merancang sistem umpan balik informasi, untuk membandingkan
kinerja aktual dengan standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan
apakah telah terjadi suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil
10
tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber
daya perusahaan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna
mencapai tujuan perusahaan.
Jenis-Jenis Pengawasan
Yang merupakan pengawasan yang dilakukan oleh orang ataupun badan yang ada
terdapat di dalam lingkungan unit organisasi/lembaga yang bersangkutan.
11
dilakukan oleh pemerintah supaya untuk menghindari adanya penyimpangan-
penyimpangan pelaksanaan keuangan negara yang akan membebankan/merugikan
negara.
Pengawasan aktif “dekat” ialah pengawasan yang dilaksanakan sebagai dari bentuk
pengawasan yang dilakukan ditempat kegiatan yang bersangkutan.
Fungsi Pengawasan
12
Untuk menilai apakah surat-surat atau laporan yang dihasilkan telah
menggambarkan kegiatan-kegiatan yang sebenarnya secara cermat maupun
tepat.
13
5. Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah ditetapkan
dalam planning, yaitu standard.
Disarikan dari pendapat Koontz, et. al. (dalam Hutauruk, 1986:298-331) tentang
teknik pengawasan, terdapat dua cara untuk memastikan pegawai merubah
tindakan/sikapnya yang telah mereka lakukan dalam bekerja, yaitu dengan
dilakukannya pengawasan langsung (direct control) dan pengawasan tidak langsung
(indirect control). Pengawasan langsung diartikan sebagai teknik pengawasan yang
dirancang bangun untuk mengidentifikasi dan memperbaiki penyimpangan rencana.
Dengan demikian pada pengawasan langsung ini, pimpinan organisasi mengadakan
pengawasan secara langsung terhadap kegiatan yang sedang dijalankan, yaitu dengan
cara mengamati, meneliti, memeriksa dan mengecek sendiri semua kegiatan yang
sedang dijalankan tadi. Tujuannya adalah agar penyimpangan-penyimpangan
terhadap rencana yang terjadi dapat diidentifikasi dan diperbaiki. Menurut Koontz, et.
al, pengawasan langsung sangat mungkin dilakukan apabila tingkat kualitas para
pimpinan dan bawahannya rendah.
14
1. Pengawasan langsung, adalah pengawasan yang dilakukan secara
pribadi oleh pimpinan atau pengawas dengan mengamati, meneliti,
memeriksa, mengecek sendiri secara “on the spot” di tempat
pekerjaan, dan menerima laporan-laporan secara langsung pula dari
pelaksana. Hal ini dilakukan dengan inspeksi.
15
Pengawasan ekstern, adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat dari luar
organisasi sendiri, seperti halnya pengawasan dibidang keuangan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan sepanjang meliputi seluruh Aparatur Negara dan Direktorat
Jenderal Pengawasan Keuangan Negara terhadap departemen dan instansi pemerintah
lain.
16
Misalnya: Demam, perubahan fisiologis dari tubuh, pembentukan
kekebalan, atau mekanisme pertahanan tubuh lainnya.
Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh sempurna, cacat,
ketidakmampuan, atau kematian.
4. Interaksi Agen penyakit, Host dan Lingkungan
Keadaan dimana agen penyakit, manusia, dan lingkungan bersama-
sama saling mempengaruhi dan memperberat satu sama lain, sehingga
memudahkan agen penyakit baik secara langsung atau tidak langsungmasuk ke
dalam tubuh manusia.
Misalnya: Pencemaran air sumur oleh kotoran manusia, menimbulkan
Water Borne Disease
17
Mendeteksi dan memonitor individu-individu yang mengalami kontak dengan
penyakit serius, misalnya pes, cacar, tuberkulosis, tifus, demam kuning, sifilis. • Hasil
surveilans memungkinkan dilakukannya isolasi institusional (Karantina) segera
terhadap kontak, sehingga penyakit yang dicurigai dapat dikendalikan. • Isolasi
institusional pernah digunakan kembali ketika timbul SARS.
18
Surveilans Terpadu (Integrated Surveillance) • Menata dan memadukan semua
kegiatan surveilans di suatu wilayah yurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/ kota)
sebagai sebuah pelayanan publik bersama. • Surveilans terpadu menggunakan
struktur, proses, dan personalia yang sama, melakukan fungsi mengumpulkan
informasi yang diperlukan untuk tujuan pengendalian penyakit. (WHO, 2001, 2002;
Sloan et al., 2006).
19
kesehatan masyarakat mencakup respons segera (epidemic type
response)danresponsterencana(management type response). • Fungsi pendukung
(support activities) mencakup pelatihan, supervisi, penyediaan sumberdaya
manusiadanlaboratorium, manajemensumberdaya,dankomunikasi (WHO,2001;
McNabbetal., 2002).
• Standar, seragam, reliabel, kontinu. Definisi kasus, alat ukur, maupun prosedur
yang standar penting agar diperoleh informasi yang konsisten. • Representatif dan
20
lengkap. Memonitor situasi yang sesungguhnya terjadi pada populasi. Data yang
dikumpulkan harus representatif dan lengkap.
21
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Monitoring adalah kegiatan yang dilakukan dengan cara menggali lebih dalam
suatu hal untuk mendapatkan informasi secara regular berdasarkan indikator
tertentu dengan tujuan mengetahui kegiatan yang sedang berlangsung sudah
sesuai atau belum dengan perencanaan dan prosedut yang telah disepakati.
Evaluasi adalah suatu proses menentukan nilai atau besarnya sukses dalam
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi Sistem
Surveilans Kesehatan merupakan penilaian periodik dari perubahan dalam
hasil yang ditargetkan (sasaran) yang dapat dihubungkan dengan sistem
surveilans dan respon.
Pembinaan juga dapat diartikan : “bantuan dari seseorang atau sekelompok
orang yang ditujukan kepada orang atau sekelompok orang lain melalui materi
pembinaan dengan tujuan dapat mengembangkan kemampuan, sehingga
tercapai apa yang diharapkan”.
Pengawasan ialah sebuah proses untuk memastikan bahwa semua aktifitas
yang terlaksana telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
Ada banyak alasan untuk menentukan penyebab kegagalan suatu organisasi
atau keberhasilan organisasi lainnya.
22
Daftar Pustaka
Mathis Robert, Jackson John. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta :
Salemba empat.
Ivancevich, John, M, dkk. 2008. Perilaku dan Manajemen Organisasi, jilid 1 dan 2
Jakarta : Erlangga.
23