Anda di halaman 1dari 24

MONITORING DAN EVALUASI MUTU

PELAYANAN KEBIDANAN

DISUSUSUN OLEH :
Kelompok 14
1. MUSTIKA DWI PUSPITA SARI NIM.PO7124321078
2. LIDIA YISIKA NIPAGUNG NIM.PO7124321079
3. FITRIANI ANANDHIRA NIM.PO7124321080
4. NIKEN KENCANA PUTRI NIM.PO712432108

MATA KULIAH
Mutu Layanan Kebidanan

DOSEN PENGAMPU :
Rosdiana,SPd.,M.Kes

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN MUARA ENIM
POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Makalah Monitoring Dan
Evaluasi Mutu Pelayanan Kebidanan Tahun 2023. Penulisan Makalah ini dilakukan
dalam rangka memenuhi tugas Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi dan
Balita Prodi D-III Kebidanan Poltekkes Kemenkes Palembang Kampus Muara
Enim. Makalah ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai
pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Pada kesempatan ini Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing mata kuliah ini.

Akhir kata, kami berharap Tuhan Yang Maha Esa membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga Makalah ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu. Penulis juga menyadari masih banyak kekurangan pada
penulisan Makalah ini, sehingga masukan membangun Saya harapkan untuk
kesempurnaan Makalah ini.

Muara Enim, Januari 2023

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.3 TUJUAN

BAB II: PEMBAHASAN

2.1 Monitoring dan evaluasi mutu pelayanan kebidanan.......................5

2.1 1. Pengertian Monitoring........................................................................5

2.1.2 Pengertian Evaluasi.............................................................................6

2.1.3 Tujuan Monitoring...............................................................................11

2.1.4. Tujuan Evaluasi..................................................................................12

2.1.5. Manfaat Monitoring............................................................................15

2.1.6. Manfaat Evaluasi................................................................................15

2.2 Indikator Mutu Untuk Monitoring Mutu Pelayanan Kebidanan....16

2.1.1. Indikator Struktur................................................................................16

2.1.2. Indokator Proses.................................................................................16

2.1.3. Indikator Outcome..............................................................................16

iii
BAB III: PENUTUP17

3.1 KESIMPULAN17

3.2 SARAN18

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................19

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut World Health Organization “Monitoring” adalah suatu


proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari penerapan suatu
program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah
kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang
dilihat /ditemui dapat diatasi.

Mutu merupakan unsur penting dalam setiap pelaksanaan manajemen,


karena kualitas mutu yang baik akan menjamin pelaksanaan kegiatan
manajemen yang baik pula, dan begitu juga sebaliknya. Salah satu cara yang
dapat dilakukan untuk menilai mutu suatu manajemen yaitu berupa
pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Monitoring dan Evaluasi (Monev)
merupakan kegiatan yang penting dilakukan untuk kemajuan dan
peningkatan kinerja, dari hasil pelaksanaan monev pihak manajemen dapat
mengetahui kendala, kekurangan serta kelebihan sistem yang telah dijalankan
sehingga hal ini dapat dijadikan bahan evaluasi agar segera disusun strategi
perbaikan dan pemecahan masalah. Untuk proses peningkatan mutu dan
pengembangan secara terus-menerus.

Monev memiliki peranan penting dalam sebuah pengelolaan institusi


terutama program studi. Tanpa pelaksanaan monev secara internal, perbaikan
mutu sulit untuk dicapai. Karena nilai mutu akan statis tidak mengalami
perubaban jika tanpa adanya upaya untuk melakukan evaluasi. Monev ini
merupakan upaya pengawasan untuk memastikan standar yang direncanakan
sedari awal berjalan dengan baik dan efektif.

Monitoring adalah proses menghimpun data atau informasi dari


banyaknya sumber yang umum dilakukan secara real-time. Sistem
monitoring dapat berupa informasi ataupun data yang diambil secara

1
langsung dan terus menerus dari sumbernya. Monitoring sendiri dilakukan
untuk mendeteksi kesalahan serta mencegah risiko yang lebih besar. Hasil
informasi yang telah diperoleh dari monitoring digunakan untuk
mengevaluasi tindakan yang harus diambil selanjutnya sebagai bahan untuk
menyampaikan suatu pertimbangan.

Pada dasarnya monitoring digunakan dalam checking antara kinerja


dan target yang telah ditentukan setiap kelompok ataupun instansi.
Monitoring juga berhubungan langsung dengan manajemen kinerja menjadi
salah satu proses terintegrasi untuk memastikan bahwa proses berjalan sesuai
rencana.Monitoring adalah proses mengumpulkan dan menyajikan informasi
yang berkaitan dengan pencapaian tujuan spesifik secara sistematis.Dalam
pelaksanaannya, monitoring dilakukan saat proses rencana sedang
berlangsung, apabila ada masalah bisa langsung di evaluasi kesalahan
tersebut.

Monitoring adalah pihak yang berkepentingan dalam proses, baik


pelaku proses itu sendiri maupun atasan atau supervisor pekerja. Dimana
monitoring juga sering digunakan oleh lembaga pemerintah, perusahan,
organisasi, dan lain lain. Jenis monitoring dibagi menjadi dua yaitu,
compliance monitoring dan performance monitoring. Compliance monitoring
berfungsi untuk memastikan proses sesuai dengan harapan atau rencana.
Sedangkan, performance monitoring adalah untuk mengetahui perkembangan
organisasi dalam pencapaian target yang diharapkan.

Monitoring adalah menyajikan pengawasan reguler mengenai


pelaksanaan program dalam kaitannya dengan penerimaan input,
penjadwalan kerja, hasil yang akan dicapai, dan seterusnya. Dalam proses
pelaksanaan sistem monitoring, ia memiliki berbagai macam alat bantu yang
di gunakan untuk melakukan proses baik observasi atau interview secara
langsung, dokumentasi maupun aplikasi visual.

2
PWS KIA adalah alat manajemen program KIA untuk memantau
cakupan pelayanan KIA disuatu wilayah kerja secara terus-menerus.hal
tersebut dimaksudkan agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat
terhadap wilayah kerja yang cakupan pelayanan KIA-nya masih rendah
ataupun wilayah yang membutuhkan penanganan atau tindak lanjut secara
khusus.

Penyajian PWS KIA dapat dipakai sebagai alat motivasi dan


komunikasi kepada sector terkait / stakeholder yang berkaitan terhadap
pelaksanaan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Dapat dijabarkan lebih lanjut
baahwa penyajian PWS KIA berkaitan langsung dengan masyarakat
setempat, khususnya aparat yang berperan dalam pendataan dan pergerakan
sasaran agar mendapatkan pelayanan KIA maupun dalam membantu
memecahkan masalah non teknis rujukan kasusu resiko tinggi. Dalam hal ini
adalah sumber daya masyarakat setempat seperti kader kesehatan, tokoh
masyarakat dan tokoh agama.

Pelaksanaan PWS KIA baru berarti bila dilengkapi dengan tindak


lanjut berupa perbaikan dalam pelaksanaan KIA. Tindak lanjut dimaksudkan
disini adalah intesifikasi pergerakan ssasaran dn mobilisasi sumber daya
yang diperlukan dalam rangka meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan
KIA. Contohnya adalah bagaiaman memotivasi ibu amil untuk
memerikssakan kehamilan minimal 4 kali selama kehamilannya yang
dilakukan oleh masyarakat itu sendiri, misalnya kader.

Hasil rekapitulasi PWS KIA ditingkat kabupaten dapat dipakai untuk


menentukan puskesmas yang rawan. Demikian juga PWS KIA tingkat
provinsi , yaitu untuk mengidentifikasi kabupaten mana yang memerlukan
penanganan khusus dan juga untuk menentukan kabupaten mana yang rawan
sehingga masalah-masalah yang dihadapai tersebut dapat diatasi denfan baik.

3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di Maksud Monitoring dan evaluasi mutu pelayanan
kebidanan?
2. Pengertian Monitoring?
3. Pengertian Evaluasi?
4. Apa Saja Tujuan Monitoring?
5. Tujuan Evaluasi?
6. Manfaat Monitoring?
7. Manfaat Evaluasi?
8. Indikator Mutu Untuk Monitoring Mutu Pelayanan Kebidanan?
9. Indikator Struktur?
10. Indokator Proses?
11. Indikator Outcome?

C. TUJUAN
Mengetahui tujuan Apa yang di Maksud Monitoring dan evaluasi
mutu pelayanan kebidanan,Pengertian Monitoring,Pengertian Evaluasi,Apa
Saja Tujuan Monitoringi,Tujuan Evaluasi,Manfaat Monitoring, Manfaat
Evaluasi,Indikator Mutu Untuk Monitoring Mutu Pelayanan
Kebidanan,Indikator Struktur,Indokator Proses,Indikator Outcome.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Monitoring Dan Evaluasi Mutu Pelayanan Kebidanan

2.1 1. Pengertian Monitoring

Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi


berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan
tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk
penyempurnaan program/kegiatan itu selanjutnya. Monitoring adalah
pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran tentang apa yang ingin
diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat
pengukuran melalui waktu yang menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau
menjauh dari itu.
Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan
kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang
dari waktu kewaktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu,
untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi
kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan
dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen
yang Sedang berjalan. Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan
pengukuran kemajuan atas objektif program. Memantau perubahan yang
focus pada proses dan keluaran.

5
2.1.2 Pengertian Evaluasi

Evaluasi adalah penggunaan metode penelitian social untuk secara


sistematis menginvestigasi efektifitas program. /Menilai kontribusi program
terhadap perubahan (Goal/objektif) dan menilai kebutuhan perbaikan,
kelanjutan atau perluasan program (rekomendasi). Evaluasi memerlukan
desain studi/penelitian,terkadang membutuhkan kelompok kontrol atau
kelompok pembanding, melibatkan pengukuran seiring dengan berjalannya
waktu,dan melibatkan studi/penelitian khusus.
Evaluasi secara harfiah, berasal dari bahasa Inggris evaluation yang
artinya suatu penilaian atau penafsiran. Akar katanya Value yang artinya
nilai. Jadi istilah evaluasi menunjukan pada suatu Tindakan atau suatu proses
untuk menentukan nilai dari sesuatu. Evaluasi merupakan bagian dari sistem
manajemen yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek
evaluasi tersebut dalam perencangan pelaksaanaanya serta hasilnya.
Menurut Mehrens & Lelman, evaluasi adalah suatu proses dalam
merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk alternative-alternatif keputusan. Evaluasi merupakan
penilaian terhadap data-data yang terkumpulkan. Selain itu, evaluasi juga
dipandang sebagai proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan
informasi yang sangat diperlukan.
Dalam menganalisis kebijakan, evaluasi mempunyai arti yang
berhubungan, masing-masing menunjukan pada aplikasi beberapa skla nilai
terhadap hasil kebijakan dan program. Secara umum isilah evaluasi dapat
disamakan dengan penaksiran (appraisal), pemberiam angka (rating) dan
penilaian (assessment), kata-kata yang menyatakan usaha menganalisis hasil
kebijakan dalam arti satuan nilainya. Dalam arti yang lebih spsesifik, evaluasi
berkenaan dengnan produksi informasi mengenai nilai dan manfaat hasil
kebijakan.

6
Ketika hasil kebijakan pada kenyataanya mempunyai nilai hal ini,
karena hasil tersebut memberi sumbangan pada tujuan atau sasaran. Dalam
hal ini dapat dikatakan bahwa kebijakaan atau program telah tecapai tingkat
kinerja yang bermakna, yang berarti bahwa masalah-masalah kebijakan
dibuat jelas atau diatasi, Dunn (2021).
Anderson (2019) mengatakan bahwa evaluasi kebijakan, sebagai
suatu kegiatan fungsional, adalah suatu kebijakan itu sendiri. Pengambilan-
pengambilan kebijakan dan administrator-administrator senantiasa membuat
penilaian terhadap keberhasilan terhadap dampak dari kebijakan-kebijkan
khusus, program-program dan proyek-proyek yang dilakukan itu.
mendefinisikan evaluasi sebagai penyelidikan untuk menentukan nilai atau
manfaat (worth) suatu program, produk, prosedur atau proyek.
Selanjutnya menurut Alkin evaluasi adalah suatu aktivitas sistematis
untuk mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan informasi yang dapat
digunakan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan program atau
proyek yang dievaluasi.
Sedangkan Stufflebeam,mendefinisikan evaluasi sebagai proses
penggambaran, pencarian dan pemberian informasi yang bermanfaat bagi
pengambil keputusan dalam menentukan alternatif keputusan. Evaluasi
sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai dari beberapa
kegiatan yang telah direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan.
Pengumpulan data dan laporan yang diperoleh melalui evaluasi dibuat untuk
menambah efektifitas dari pelaksanaan program. Pada program evaluasi
seorang evaluator harus mampu aktif untuk berkomunikasi dengan
stakeholder.
Dalam hal ini, dapat dikatan bahwa kebijakan atau program telah
mencapai tingkat kinerja yang bermakna, yang berarti bahwa masalah-
masalah kebijakan dibuat jelas atau diatasi.untuk keperluan jangka Panjang
dan untuk kepentingan keberlanjutan (sustainable) suatu program, evaluasi
sangat diperlukan.

7
Dengan evaluasi, kebijakan-kebijakan ke depan akan lebih baik dan
tidak mengulangi kesalahan yang sama. Berikut ini diberikan beberapa
argument perlunya evaluasi:

1. Untuk mengetahui tingkat efektifitas suatu kebijakan, yakni seberapa jauh


suatu kebijakan mencapai tujuannya.
2. Mengetahui apakah suatu kebijkan berhasil atau gagal. Dengan melihat
tingkat efektivitasnya, maka dapat disimpulkan apakah suatu kebijakan
berhasil atau gagal.
3. Memenuhi aspek akuntabilitas publik. Dengan melakukan penilaian kinerja
suatu kebijakan, maka dapat dipahami sebagai bentuk pertanggung-
jawaban pemerintah kepada publkc sebagai pemilik dana dan mengambil
manfaat dari kebijakan dan program pemerintah.
4. Menunjukan pada berkepentingan manfaat suatu kebijakan. Apabila tidak
dilakukan evaluasi terhadap sebuah kebijakan, para stakeholders, terutama
kelompok sasaran tidak mengetahui secara pasti manfaat dar sebuah
kebijakan atau program.
5. Agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Pada akhirnya, evaluasi
kebijakan bermanfaat untuk memberikan masukan bagi proses
pengambilan kebijakan yang akan datang agar tidak mengulangi kesalahan
yang sama.sebaliknya, dari hasil evaluasi diharapkan dapat ditetapkan
kebijakan yang lebih baik.
Mehren dan Lehmann,menjelaskan evaluasi adalah suatu proses
merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat
diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Pengertian yang
dikemukakan keduanya menunjukkan bahwa evaluasi itu merupakan suatu
proses yang sengaja direncanakan untuk memperoleh informasi atau data dan
berdasarkan informasi atau data tersebut dibuat suatu keputusan.
Stufflebeam dan Shinkfield,menyatakan bahwa: evaluation is a
systematic investigation of some object’s value. Evaluasi adalah suatu
investigasi, penelitian, penyelidikan, atau pemeriksaan yang sistematik
terhadap nilai suatu objek. Secara operasional Stufflebeam dan Shinkfield
8
memaparkan evaluasi adalah proses merencanakan, memperoleh,
melaporkan, dan menggunakan informasi deskriptif dan mempertimbangkan
beberapa manfaat objek, nilai signifikansi dan kejujuran dalam rangka
memandu pengambilan keputusan, akuntabilitas, dukungan, menyebarkan
praktek-praktek yang efektif serta meningkatkan pemahaman tentang
fenomena-fenomena yang terlibat.
Sudjana,memaknai evaluasi sebagai kegiatan mengumpulkan,
mengolah dan menyajikan data untuk masukan dalam pengambilan
keputusan mengenai program yang sedang dan/atau telah dilaksanakan.
Produk evaluasi adalah tersusunnya nilai-nilai (values) seperti bermanfaat
atau tidak bermanfaat, baik atau buruk, berhasil atau tidak berhasil, diperluas
atau dibatasi, dilanjutkan atau dihentikan, dan sebagainya, mengenai program
yang sedang atau telah dilaksanakan.
Setelah memahami pengertian evaluasi secara umum maupun
menurut para ahli, maka harus juga di perhatikan bahwa evaluasi ini sendiri
memiliki dua jenis yang berbeda. Yakni evaluasi formatif dan evaluasi
sumatif. Evaluasi formatif adalah suatu penilaian terhadap hasilhasil yang
telah dicapai selama dilaksanakannya suatu kegiatan atau program kerja.
Umumnya, waktu pelaksanaan evaluasi ini dilaksanakan secara rutin
perbulan atau per tahun.
Evaluasi Formatif juga dapat meliputi evaluasi yang dilakukan
sebelum program berjalan, atau sedang dalam pelaksanaan, atau setelah
program selesai dan dapat diteliti hasil dan dampaknya. Evaluasi Formatif
dapat digunakan sesuai dengan keperluan informasi hasil penilaian.
Manfaatnya, memberikan umpan balik kepada manajer program terkait
kemajuan hasil yang telah dicapai serta Hambatan-hambatan apa saja yang
dihadapi selama berlangsungnya suatu kegiatan atau program kerja tersebut.
Menurut Setiven dalam Purwanto dkk,evaluasi formatif digunakan
untuk memperbaiki program selama program tersebut sedang berjalan,
caranya dengan menyediakan balikan tentang seberapa bagus program
tersebut sedang berjalan caranya dengan menyediakan balikan tentang
seberapa bagus program tersebut telah berlangsung. Melalui evaluasi formatif
9
ini dapat dideteksi adanya ketidak efisienan sehingga segera dilakukan revisi.
Selain itu evaluasi memberikan data yang relative cepat (short therm data).
Hasil evaluasi formatif harus diberikan pada saat yang tepat agar efektif.
Sedangkan Evaluasi sumatif adalah suatu penilaian terhadap hasil-
hasil yang telah dicapai selama dilaksanakannya suatu kegiatan atau program
kerja, secara keseluruhan dari awal sampai akhir kegiatan. Waktu
pelaksanaan hasil evaluasi ini sendiri diadakan pada saat akhir kegiatan
sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan oleh suatu kegiatan atau
program kerja. Untuk program kerja atau kegiatan yang memiliki jangka
waktu selama enam bulan, maka evaluasi sumatif ini juga dilaksanakan
menjelang akhir bulan tersebut. Untuk evaluasi yang menilai dampak
kegiatan atau program kerja tersebut, dapat dilaksanakan setelah projek
berakhir dan diperhitungkan dampaknya sudah terlihat nyata. Evaluasi
sumatif bertujuan mengukur efektivitas keseluruhan program. Mengukur dan
menilai hasil akhir. dari akhir program ini bertujuan untuk membuat
keputusan tentang kelangsungan program tersebut, yaitu diteruskan atau
dihentikan(Poerwanto dkk,).
Dari pengertian evaluasi secara umum hingga pengertian evaluasi
menurut para ahli, pengertian evaluasi ini sendiri dapat diartikan sebagai
suatu proses sistematis dalam membuat perencanaan pelaksnaan,
pemantauan, menentukan atau menyediakan informasi terhadap program
kerja atau kegiatan yang dilakukan. Dan untuk mengetahui sejauh mana
sebuah program telah mencapai tujuannya melalui beberapa kegiatan atau
aktifitas pengambilan data secara sistematis, melakukan penilaian suatu
program dan memberikan keputusan.

10
2.1.3 Tujuan Monitoring

Monitoring bertujuan untuk memantau dan memeriksa suatu proses


berjalan yang bermaksud mendapatkan umpan balik dan juga memperbaiki
kesalahan. Tujuan dari monitoring mengumpulkan data-data yang saling
berhubungan kemudian dianalisa atau di periksa, setelah itu dapat mengambil
tindakan.
Monitoring mempunyai beberapa tujuan, sebagai berikut.
b. Kesesuaian (Compliance)
Penentuan kebijakan sesuai dengan prosesdur dan stnadar yang telah
ditetapkan
c. Pemeriksaan (Auditing)
Penentuan sumber pelayanan terhadap target benar tepat sasaran
d. Akutansi (Accounting)
Penentuan kebijakan publik setelah adanya perubahan sosioekonomi
dari masa ke masa
e. Penjelasan (Explanation)
Penjelasan akan hasil kebijakan terhadap publik tidak sama dengan.

Tujuannya.
1. Mendapatkan gambaran mengenai pencapaian hasil asuhan dan waktu
kegiatan serta manajemen institusi
2. Mengetahui tingkat kinerja institusi berdasarkan urutan peringkat
kategori masing-masing kelompok kegiatan
3. Memperoleh informasi terutama tentang penerapan asuhan kebidanan
apakah tetap dilaksanakan sesuai dengan rencana dan memberikan
umpan balik
4. Mempertanggung jawabkan tugas/kegiatan asuhan kebidanan yang
telah dilakukan

11
5. Mendapatkan informasi tentang evaluasi kinerja bidan dan masukan
dalam penyusunan rencana kegiatan institusi untuk tahun yang akan
dating
6. Menentukan kompetensi penerapan asuhan kebidanan dan
meningkatkan kinerja dengan menilai dan mendorong hubungan yang
baik antar bidan.
7. Menghargai pengembangan staf dan memotivasi bidan ke arah
pencapaian kuwalitas yang lebih tinggi.

Adapun Tujuan Lain dari Monitoring Pelayanan Kebidanan.

Monitoring erat kaitannya dengan evaluasi, karena evaluasi


mensyaratkan bahwa hasil pemantauan digunakan untuk melihat bagaimana
kontribusi program yang sedang berjalan dievaluasi.. Beberapa pakar
manajemen mengemukakan bahwa fungsi monitoring mempunyai nilai yang
sama bobotnya dengan fungsi perencanaan. Conor (1974) menjelaskan
bahwa keberhasilan dalam mencapai tujuan, separuhnya ditentukan oleh
rencana yang telah ditetapkan dan setengahnya lagi fungsi oleh pengawasan
atau monitoring. Pada umumnya, manajemen menekankan terhadap
pentingnya kedua fungsi ini, yaitu perencanaan dan pengawasan (monitoring)

2.1.4. Tujuan Evaluasi

Evaluasi merupakan proses menentukan nilai atau pentingnya suatu


kegiatan, kebijakan, atau program. Evaluasi merupakan sebuah penilaian
yang seobyektif dan sesistematik mungkin terhadap sebuah intervensi yang
direncanakan, sedang berlangsung atau pun yang telah diselesaikan. Halhal
yang harus dievaluasi yaitu proyek, program, kebijakan, organisasi, sector,
tematik, dan bantuan Negara. Kegunaan Evaluasi, adalah untuk:

12
1. Memberikan informasi yg valid ttg kinerja kebijakan, program & kegiatan
yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai & kesempatan telah dapat dicapai
2. Memberikan sumbangan pada klarifikasi & kritik thd nilai2 yg mendasari
pemilihan tujuan & target
3. Melihat peluang adanya alternatif kebijakan, program, kegiatan yang lebih
tepat, layak, efektif, efisien
4. Memberikan umpan balik terhadap kebijakan, program dan proyek
5. Menjadikan kebijakan, program dan proyek mampun
mempertanggungjawabkan penggunaan dana public
6. Mambantu pemangku kepentingan belajar lebih banyak mengenai kebijakan,
program dan proyek
7. Dilaksanakan berdasarkan kebutuhan pengguna utama yang dituju
olehevaluasi
8. Negosiasi antara evaluator and pengguna utama yang dituju oleh evaluasi
Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan realisasi
masukan (input), keluaran (output), dan hasil (outcome) terhadap rencana dan
standar. Evaluasi merupakan merupakan kegiatan yang menilai hasil yang
diperoleh selama kegiatan pemantauan berlangsung. Lebih dari itu, evaluasi
juga menilai hasil atau produk yang telah dihasilkan dari suatu rangkaian
program sebagai dasar mengambil keputusan tentang tingkat keberhasilan
yang telah dicapai dan tindakan selanjutnya yang diperlukan. Pengendalian
merupakan serangkaian kegiatan managemen yang dimaksudkan untuk
menjamin agar suatu program/kegiatan yang dilaksanakan sesuai rencana
yang ditetapkan :
1. Pimpinan Kementerian/Lembaga/SKPD melakukan pengendalian
pelaksanaan rencana pembangunan sesuai dengan tugas dan kewenangan
masing-masing.
2. Melekat pada tugas dan fungsi
3. Pengendalian dilakukan terhadap pelaksanaan Renja-KL, meliputi
pelaksanaan program dan kegiatan, serta jenis belanja.

13
4. Hal yang sama untuk Gubernur terhadap pelaksanaan dekon dan TP, serta
Bupati/Walikota untuk pelaksanaan TP.
5. Dilakukan melalui: Pemantauan dan Pengawasan. Evaluasi bertujuan untuk
melihat tingkat keberhasilan pengelolaan kegiatan, melalui kajian terhadap
manajemen dan output pelaksanaannya serta permasalahan yang dihadapi,
untuk selanjutnya menjadi bahan evaluasi kinerja program dan kegiatan
selanjutnya. Bentuk evaluasi berupa pengkajian terhadap manajemen dan
output pelaksanaannya serta permasalahan yang dihadapi.Dimaksudkan:
6. Memberikan kesimpulan dalam bentuk umpan balik sehingga dapat terus
mengarahkan pencapain visi/misi/sasaran yang telah ditetapkan;
7. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan antara yang terjadi dengan yang
direncanakan, serta mengaitkannya dgn kondisi lingkungan yg ada;
8. Arah evaluasi bukan pada apakah informasi yang disediakan benar atau
salah, tetapi lebih diarahkan pada perbaikan yang diperlukan atas
implementasi kebijakan/program/kegiatan.

Evaluasi memberikan informasi mengenai:


1. Benar atau tidaknya strategi yang diapakai
2. Ketepan cara operasi yang dipilih
3. Pemilihan cara pembelajaran yang lebih baik
4. Pelaksanaan pengawasanterhadap kegiatan rutin sedang berjalan dan internal,
serta pengawasan dipergunakan untuk mengumpulkan informasi terhadap
keluaran/hasil dan indikator yang dipergunakan untuk mengukur kinerja
program
5. Pelaksanaan evaluasi dilaksanakan secara periodik dan berkala, dapat bersifat
internal dan eksternal atau partisipatif, sebagai umpan balik periodik kepada
pemangku kepentingan utama.
6. Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu dan neonatal yang terdeteksi
di rumah tangga yang teridentinfikasi dari data bidan.

14
2.1.5. Manfaat Monitoring

1. Mengidentifikasi msalah yang ditemukan dalam penerapan asuhan kebidanan


2. Hasil pemantauan dapat digunakan / dimanfaatkan untuk tindakan koreksi
dalam rangka pencapaian tujuan yang te;ah ditetapkan
3. Hasil penilaian dapat digunakan / dimanfaatkan untuk menyusun
perencanaan kegiatan tahun berikutnya

2.1.6. Manfaat Evaluasi

Evaluasi adalah upaya yang sistematik dan objektif, dalam melihat


relevansi, adekuasi, efektivitas dan efisiensi dari suatu program/sistem
pelayanan kesehatan atau komponen program/ sistem pelayanan kesehatan
untuk melihat apakah tujuan dari program/ sistem pelayanan kesehatan
tersebut tercapai.
Evaluasi digunakan untuk mengukur kualitas dan integritas dari suatu
program/sistem pelayanan kesehatan secara bertahap terhadap
capaian/kinerja secara menyeluruh. (WHO, 2018).

Begitupun Manfaat Evaluasi terhadap monitoring dan evaluasi dalam


pelayanan kebidanan :

1. Penggunaan metode penelitian social untuk secara sistematis menginvestigasi


efektifitas program.
2. Menilai kontribusi program terhadap perubahan (Goal/objektif) dan menilai
kebutuhan perbaikan, kelanjutan atau perluasan program (rekomendasi).
3. Evaluasi memerlukan desain studi/penelitian,terkadang membutuhkan
kelompok kontrol atau kelompok pembanding, melibatkan pengukuran
seiring dengan berjalannya waktu,dan melibatkan studi/penelitian khusus.

15
2.2 Indikator Mutu Untuk Monitoring Mutu Pelayanan Kebidanan

2.1.1. Indikator Struktur

Indikator Input Indikator ini berkaitan dengan Man, Money, Material,


Methode, manajemen misalnya jumlah dokter yang melayani, bahan habis
pakai yang digunakan,, metode pelayanan dan lain-lain. Indikator Input
meliputi:
a. Perawat memiliki sertifikat keterampilan
b. Ketepatan jumlah dan jenis perawat/Bidan
c. Bersertifikat ATLS, PPGD, BTLS (IGD) d. Mengikuti pelatihan
teknis minimal 20 jam pertahun

2.1.2. Indikator Proses

Indikator Proses Berkaitan dengan proses apa yang dilakukan untuk


menghasilkan sesuatu baik barang maupun jasa. Misalnya cara memberikan
pelayanan, cara membuat barang. Indikator ini meliputi:
d. Ketepatan waktu pelayanan
e. Time reponse pelayanan
f. Time Motion pelayanan
g. Pelayanan sesuai protap dan standar
h. Tidak adanya error

2.1.3. Indikator Outcome

Indikator Outcome Adaklah ukuran sesuatu yang dirasakan oleh


pelanggan. Atau konsumen. Bisanya merupakan persepsi pelanggan terhadap
pemanfaatan layanan. Indikator ini terdapat pada kepuasan klien terhadap
Tenaga Kesehatan.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Monitoring adalah pihak yang berkepentingan dalam proses,


baik pelaku proses itu sendiri maupun atasan atau supervisor pekerja. Dimana
monitoring juga sering digunakan oleh lembaga pemerintah, perusahan,
organisasi, dan lain lain. Jenis monitoring dibagi menjadi dua yaitu,
compliance monitoring dan performance monitoring. Compliance monitoring
berfungsi untuk memastikan proses sesuai dengan harapan atau rencana.
Sedangkan, performance monitoring adalah untuk mengetahui perkembangan
organisasi dalam pencapaian target yang diharapkan.

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)


merupakan indikator penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu
Negara dan status kesehatan masyarakat. Dalam salah satu upaya untuk
kesehatan ibu dan anak maka setiap ibu hamil di suatu daerah dicatat agar
resiko – resiko yang dapat terjadi dapat dideteksi lebih dini lagi yang disebut
register kohort. Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu
nifas, neonatal, bayi dan balita. Register kohort ibu merupakan sumber data
pelayanan ibu hamil dan bersalin, serta keadaan/resiko yang dipunyai ibu
yang di organisir sedemikian rupa yang pengkoleksiaannya melibatkan kader
dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan.

Evaluasi merupakan proses menentukan nilai atau pentingnya suatu


kegiatan, kebijakan, atau program. Evaluasi merupakan sebuah penilaian
yang seobyektif dan sesistematik mungkin terhadap sebuah intervensi yang
direncanakan, sedang berlangsung atau pun yang telah diselesaikan. Halhal
yang harus dievaluasi yaitu proyek, program, kebijakan, organisasi, sector,

17
Setelah memahami pengertian evaluasi secara umum maupun
menurut para ahli, maka harus juga di perhatikan bahwa evaluasi ini sendiri
memiliki dua jenis yang berbeda. Yakni evaluasi formatif dan evaluasi
sumatif. Evaluasi formatif adalah suatu penilaian terhadap hasilhasil yang
telah dicapai selama dilaksanakannya suatu kegiatan atau program kerja.
Umumnya, waktu pelaksanaan evaluasi ini dilaksanakan secara rutin
perbulan atau per tahun.

3.2 SARAN

Untuk tenaga kesehatan khususnya seorang bidan, alangkah baiknya


untuk menerapkan system mutu layanan kebidanan yang bermanfaat di setiap
pelayanan kebidanannya. Agar resiko – resiko yang dapat terjadi pada ibu
dapat dideteksi lebih dini dapat di monitoring.

18
DAFTAR PUSTAKA

Agus Diman Syaputra,HUBUNGAN MUTU PELAYANAN BPJS KESEHATAN


DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP KELAS
II RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SEKAYU.TAHUN 2015 Di akses
pada tanggal 15 Januari 2024.Link : https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=MONITORING%2BDAN%2BEVALUASI
%2BMUTU%2BPELAYANAN%2BKEBIDANAN&btnG=

Ainy, Q. Khoiri, A. and Herawati, Y.T. (2016). Analisis faktor yang berhubungan
dengan kinerja bidan dalam pelayanan antenatal care di wilayah puskesmas
kabupaten jember tahun 2015 (analysis of factors related to midwifes
performance on antenatal care services in jember districk health center area.
Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa Universitas Jember 2016. pp 1-11.

Belian Anugrah Estri, S.ST., MMR,Mutu pelayanan Kebidanan.,


JUNI2022ANGGOTA IKAPI JAWA TENGAH. Di akses pada tanggal 15
Januari 2024. Link :
https://repository.penerbiteureka.com/publications/410357/buku-ajar-mutu-
pelayanan-kebidanan

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, (2010). Pedoman pemantauan


wilayah setempat kesehatan ibu dan anak (PWS-KIA). Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.

Dona, F., Susmiati, S. and Murni, D. (2019). Efisiensi perangkat pendukung dalam
pelaksanaan sistem informasi e-puskesmas kota sungai penuh. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi. vol 19(3). pp. 579–583.

Ersila, W., Emi, N. and Kusuma, N.I. (2018). Hubungan karakteristik bidan dengan
pelaksanaan pencatatan kohort ibu di puskesmas kabupaten pekalongan.
Jurnal Ilmiah Kesehatan. vol XI(11).

19
Hizriansyah, Prawitasari, S. and Lazuardi, L. (2023). Acceptance Analysis of The
Electronic Kohort Information System for Maternal and Child Health (MCH)
Using the Technology Acceptance Model (TAM) Method at the Bima City
Health Centers. Jurnal Sistem Informasi. vol 19(1). pp. 62–78.

Mamik · ,Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan Dan Kebidanan,2017.Di akses


pada tanggal 15 Januari 2024.Link :
https://www.google.co.id/books/edition/Manajemen_Mutu_PELAYANAN_
KESEHATAN_DAN_K/C37ADwAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=MONITORING+DAN+EVALUASI+MUTU+PELAYA
NAN+KEBIDANAN&pg=PA55&printsec=frontcover

Prasetya Lestari,S.ST.,M.Kes,Mutu pelayanan kebidanan dan kebijakan kesehatan


IB009,Yogyakarta (Februari 2023). Di akses pada tanggal 15 Januari
2024.Link : http://elibrary.almaata.ac.id/4313/1/MUTU%20PELY
%202022%20GENAP.pdf

Ruri Yuni Astari,Mutu Layanan Kebidanan dan kebijakan kesehatan,Yogyakarta.


November 2020 Di akses pada tanggal 15 Januari 2024.Link
https://www.google.co.id/books/edition/Mutu_Pelayanan_Kebidanan_Dan_K
ebijakan_K/RdAOEAAAQBAJ?
hl=id&gbpv=1&dq=MONITORING+DAN+EVALUASI+MUTU+PELAYA
NAN+KEBIDANAN&pg=PA227&printsec=frontcover

20

Anda mungkin juga menyukai