DISUSUSUN OLEH :
Nim : PO7124322057
MATA KULIAH
PROMOSI KESEHATAN
DOSEN PENGAMPU :
Kelas : 2B
Pokok Bahasan :
1. Definisi Persalinan
2. Sebab-Sebab Mulainnya Persalinan
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
4. Tahapan Persalinan
Waktu : 20 Menit
A.Tujuan
Intruksional Umum :
1. Definisi Persalinan
2. Sebab-Sebab Mulainnya Persalinan
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
4. Tahapan Persalinan
C.Materi Penyuluhan
1. Definisi Persalinan
2. Sebab-Sebab Mulainnya Persalinan
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
4. Tahapan Persalinan
D.Metode
E.Media
F.KegiatanPenyuluhan
G.Evaluasi
Pertanyaan:
1. Definisi Persalinan
2. Sebab-Sebab Mulainnya Persalinan
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
4. Tahapan Persalinan
Jawaban :
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar
dari uterus ibu. (Asuhan Persalinan Normal, 2019)
MATERI
PERSALINAN NORMAL
A. PENGERTIAN PERSALINAN
a. Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu. (Asuhan Persalinan Normal, 2019)
b. Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri
) yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau
dengan jalan lahir (Mochtar Rustam.2021 : 91)
c. Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta, dan selaput ketuban
keluar dari rahim ibu, persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai
adanya penyulit. (Agustini. 2002: 2)
d. Proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup bulan
atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan
lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).(Manuaba,
Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan).
e. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin
turun ke jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban
didorong keluarmelalui jalan lahir.
f. Persalinan adalah rangkaian peristiwa mulai dari kontraksi sampai
dikeluarkannya hasil konsepsi (janin, plasenta, ketuban dan cairan
ketuban) dari uterus ke dunia luar melalui jalan lahir atau melalui jalan
lain dengan bantuan atau dengan kekuatan sendiri.
g. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran hasil
konsepsi yang terjadi pada kehamilan cukup bulan ( 37- 42 minggu ),
lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung
dalam waktu 18- 24 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin.
B. SEBAB-SEBAB MULAINYA PERSALINAN
a. Teori keregangan
Otot mempunyai kemampuan meregang dalam batas waktu
tertentu. Setelah melewati batas waktu tersebut terjadi kontraksi sehingga
persalinan mulai berlangsung. Keadaan uterus yang terus membesar dan
menjadi tegang mengakibatkan iskhemia otot-otot uterus.
b. Teori penurunan progesteron
Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu,
dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami
penyempitan dan buntu sehingga produksi progesteron mengalami
penurunan yang mengakibatkan otot rahim lebih sensitif terhadap
oksitosin. Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah progesteron
mencapai tingkat penurunan tertentu.
c. Teori oksitosin internal
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofise posterior. Perubahan
keseimbangan estrogen dan progesteron dapat mengubah sensitivitas otot
rahi, sehingga sering terjadi kontraksi braxton hicks. Menurunnya
konsentrasi progesteron akibat tuanya kehamilan mengakibatkan oksitosin
meningkat sehingga persalinan dimulai.
d. Teori prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15
minggu, yang dikeluarkan oleh desidua. Semakin tua umur kehamilan
prostaglandin meningkat sehingga dapat memicu terjadinya persalinan.
e. Teori hipotalamus-pituitari dan glandula suprarenal
Pada kehamilan dengan anensefalus sering terjadi keterlambatan
persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus. Glandula suprarenal
merupakan pemicu terjadinya persalinan.
f. Teori berkurangnya nutrisi
Bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera
dikeluarkan.
g. Faktor lain
Tekanan pada ganglion servikale dari fleksus frankenhauser yang
terletak di belakang serviks. Bila ganglion ini tertekan, maka kontraksi
uterus dapat dibangkitkan.
D. TAHAPAN PERSALINAN
Kala I
Kala I disebut juga kala pembukaan dimana serviks membuka dari
0 cm sampai pembukaan lengkap (10cm). Proses ini berlangsung kurang
lebih 18- 24 jam, yang terbagi dalam 2 fase, yaitu:
a. Fase laten (8 jam) dari pembukaan 0 cm sampai pembukaan 3 cm.
b. Fase aktif (7 jam) dari pembukaan 3 cm sampai pembukan 10 cm
c. Fase akselerasi : pembukaan 3 cm menjadi 4 dalam waktu 2 jam
d. Fase dilatasi maksimal : pembukaan 4 cm menjadi 9 cm dalam waktu 2
jam
e. Fase deselerasi : pembukaan 9 cm menjadi 10 cm dalam waktu 2 jam.
Kala II ( Pengeluaran )
Dimulai dari pembukaan lengkap ( 10 cm ) sampai bayi lahir.
Proses ini berlangsung 2 jam pada primigravida dan 1 jam pada
multigravida. Pada kala ini his menjadi lebih kuat dan teratur kurang lebih
2-3 menit sekali. Ibu mulai merasakan adanya tekanan pada anus sehingga
timbul perasaan ingin mengedan. Kemudian perineum mulai menonjol dan
vulva mulai membuka. Dengan kekuatan his dan mengedan yang
maksimal maka bayi dapat dilahirkan.
Tanda dan gejala kala II persalinan :
a. Ibu merasakan ingin meneran bersamaan adanya kontraksi.
b. Ibu merasakan makin meningkatnya tekanan pada rektum dan atau
vaginanya.
c. Perineum terlihat menonjol.
d. Vulva, vagina dan sfingter ani terlihat membuka.
e. Peningkatan pengeluaran lendir dan darah.
f. Selaput ketuban pecah.
Proses persalinan kala II :
1. Dimulainya hanya dapat diketahui dengan periksa dalam, dengan
menemukan serviks yang membuka lengkap (pembukaan lengkap
10 cm).
2. Berakhir dengan lahirnya janin.
3. Lamanya pada primigravida paling lama 2 jam, multipara paling
lama 1 jam.
4. Mengejan
Disebabkan oleh turunnya kepala yang menekan rectum.
Berakibat meningkatnya tekanan intra abdominal yang memperkuat
kontraksi uterus. Jangan dibiarkan apabila serviks belum membuka
lengkap atau dilakukan di luar his, karena regangan yang berlebihan
pada ligamentum serviks lateralis dapat menimbulkan prolapsus
uteri (turun peranakan) di kemudian hari.
5. Perineum yang menggembung.
Terjadi pada waktu kepala janin mencapai introitus vagina.
Bertambah gembung pada setiap kontraksi uterus, yang dapat
mengakibatkan robekan perineum, kecuali bila dilakukan episotomi.
6. Kepala mulai tampak diantara labia minora (crowning).
7. Mekanisme persalinan :
a. Turunnya kepala
Dibagi menjadi 2, yaitu masuknya kepala ke dalam pintu atas
panggul dan majunya kepala.
Pembagian ini terutama bagi primigravida :
a) Masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul
b) Masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul pada
primigravida sudah terjadi bulan terakhir dari kehamilan tetapi
pada multigravida biasanya baru terjadi pada permulaan
persalinan.
c) Masuknya kepala ke dalam pintu atas panggul biasanya
dengan sutura sagitalis, melintang dan dengan fleksi yang
ringan.
d) Masuknya sutura sagitalis terdapat di tengah-tengah jalan
lahir, ialah tepat diantara symphysis dan promotorium, maka
dikatakan kepala dalam “synclitismus” pada syclitismus os
parietale depan dan belakang sama tingginya.
e) Jika sutura agak ke depan mendekati symphysis atau agak ke
belakang mendekati promotorium disebut asynclitismus.
f) Asynclitismus posterior
Sutura sagitalis mendekati symphysis dan os parietale
belakang lebih rendah dari os parietale depan.
g) Asynclitismus anterior
Sutura sagitalis mendekati promotorium sehingga os parietale
depan lebih rendah dari os parietale belakang.
Pada pintu atas panggul biasanya kepala dalam asynclitismus
posterior yang ringan.
b. Fleksi
Dengan majunya kepala, fleksi bertambah hingga ubun-ubun kecil
lebih rendah dari ubun-ubun besar keuntungan dari bertambahnya
fleksi ialah ukuran kepala yang lebih kecil melalui jalan lahir
(diameter suboccipito bregmantika 9,5 cm menggantikan diameter
suboccipito frontalis 11,5 cm). Fleksi disebabkan karena anak
didorong maju dan sebaliknya mendapat tahanan dari pinggir pintu
atas panggul, serviks, dinding panggul atau dasar panggul. Akibat dari
kekuatan ini terjadinya fleksi karena moment yang menimbulkan
fleksi lebih besar dari moment yang menimbulkan defleksi.
d. Ekstensi
Setelah putaran paksi selesai dan kepala sampai di dasar panggul,
terjadilah ekstesni atau defleksi dari kepala. Hal ini disebabkan karena
sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah ke depan dan
atas, sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melaluinya.
Kepala bekerja 2 kekuatan, yang satu mendesaknya ke bawh dan
satunya disebabkan tahanan dasar panggul yang menolaknya ke atas.
Resultantenya ialah kekuatan ke arah ke depan atas. Setelah
subocciput tertahan pada pinggir bawah symphysis maka dapat maju
karena kekuatan tersebut di atas bagian yang berhadapan dengan
subocciput, maka lahirlah berturut-turut pada pinggir atas perineum
ubun-ubun besar, dahi, hidung dan mulut dan akhirnya dagu dengan
gerakkan ekstensi. Subocciput yang menjadi pusta pemutaran disebut
hypomoclion.
Pencegahan Infeksi
Setelah persalinan, dekontaminasi alat plastic, tempat tidur dan
matras dengan larutan klorin 0,5% kemudian cuci dengan deterjen dan
bilas dengan air bersih. Jika sudah bersih keringkan dengan kain bersih
supaya ibu tidak berbaring diatas matras yang basah. Dekontaminasi linen
yang digunakan selama persalinan dalam larutanklorin 0,5% dan
kemudian cuci segera dengan air dan deterjen.
Pemantauan Keadaan Umum Ibu
Sebagian besar kejadian kesakitan dan kematian ibu yang
disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan terjadi selama 4 jam pertama
setelah kelahiran bayi. Karena alasan ini sangatlah penting untuk
memantau ibu secara ketat segera setelah persalinan. Jika tanda-tanda vital
dan kontraksi uterus masih dalam batas normal selama 2 jam pertama
pasca persalinan, mungkin ibu tidak akan mengalami perdarahan pasca
persalinan.