Anda di halaman 1dari 52

KONTRAK BELAJAR MATERNITAS MINGGU KE 2

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEMARANG

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

Nama : Devi Septiani

Tempat Praktika :Rumah Ny.P

NIM : P1337420118008

N Tujuan Trategi Sumber Target Waktu


O Pembelajaran Pencapaian Belajar Pembelajaran
1 Setelah menyelesaikan Untuk mencapai tujuan Sumber belajar yang Selama praktek klinik saya 25- 30 April
praktik klinik Saya mampu : tersebut secara saya butuhkan untuk akan menunjukkan 2020
1. Mengkaji riwayat maksimal maka saya mencapai tujuan kemampuan saya dalam
kesehatan akan melakukan : belajar adalah : melakukan Asuhan
antenatal 1. Mencari kasus 1. Klien langsung Keperawatan Antenatal
2. Melakukan yang sesuai 2. Pembimbing dengan bukti :
pengumpulan 2. Mempelajari status akademik
1. Tersusunnya kontrak
data melalui pasien 3. Status klien
pemeriksaan fisik 3. Studi literatur teks 4. Buku sumber belajar.
dan pemeriksaan book dst rujukan 2. Tersusunnya laporan
penunjang 5. Teman sesama pendahuluan tentang
3. Mengelompokkan praktika kasus yang telah
data untuk ditetapkan bersama CI.
menetapkan 3. Tercapainya beberapa
masalah keterampilan
4. Merumuskan keperawatan yang
Diagnosa menjadi area
keperawatan pada keperawatan maternitas
Antenatal
5. Menyusun
rencana
intervensi
keperawatan
6. Melaksanakan
implementasi
keperawatan
7. Melakukan
evaluasi masalah
keperawatan
Dst Dst dst Dst dst
LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS


ANTE NATAL CARE

Nama : Devi Septiani

NIM : P1337420118008

Kelas : 2 A1

PRODI D III KEPERAWATAN SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2020
LAPORAN PENDAHULUAN

Nama mahasiswa : Devi Septiani

NIM : P1337420118008

Nama Pembimbing : Kurniati Puji Lestari,Skp,M.Kes

A. KONSEP DASAR
1. Definisi
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba, 2011).
Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan yang di berikan oleh perawat
kepada wanita selama hamil, misalnya melakukan pemantuan kesehatan
secara fisik, psikologis , termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin
serta untuk mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap
menghadapi peran baru sebagai orng tua
Kunjungan ibu hamil dengan tenaga kesehatan di lakukan untuk
mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar yang di tetapkan. Istilah
kunjungan tidak hanya mengandung arti bahwa ibu hamil yang berkunjung
ke fasilitas pelayanaan. Namuan setiap kontak tenaga kesehatan, baik
pasyandu,polindes atau kunjungan rumah dapat di anggap sebagai
kunjungan ibu hamil ( Depkes RI,2008)
2. Tujuan ANC
Tujuan uatama pelayanan ANC di Indonesia adalah :
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi
b. Meningkatkan dan mempetahankan kesehatan fisik , mental dan sosial I u
dan bayi
c. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara
umum,obstetric,dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan cukup bulan,
melahirksn dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma
seminimal mungkin
e. Mempersiapkan ibu supaya masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran supaya
dapat tumbuh kembang secara normal.( wagio,2016)
3. Tanda tanda kehamilan
1) Tanda presumtif kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel
de Graff dan ovulasi di ovarium. Gejala ini sangat penting karena
umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama kehamilan, dan
perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya
kehamilan dan tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi
hari. Progesteron dan estrogen mempengaruhi pengeluaran asam
lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-
bulan pertama kehamilan tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf dan menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang
setelah umur kehamilan lebih dari 16 minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan
deposit lemak, air, dan garam pada payudara menyebabkan rasa sakit
terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi
setelah itu nafsu makan muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan
kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus yang membesar
keluar rongga panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh
hormone estrogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
 Pipi                      : - Cloasma gravidarum
 Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior
menyebabkan pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
 Perut                    : - Striae livide
 Striae albican
 Linea alba makin menghitam
 Payyudara            : - hipepigmentasi areola mamae
k. Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan
pembuluh darah vena. Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat.
Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar genitalia eksterna,
kaki dan betis erta payudara.
2) Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat
kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
c. Tanda Goodel
Pelunakan serviks
d. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina
termasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah
tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin
didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadis, tidak
nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak
dalam cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang
diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel selama kehamilan. Hormon ini
disekresi diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi
pada urine ibu.
3) Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa.
Gerakan ini baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20
minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf ( misalnya doppler)
c. Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin
(lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan
lebih tua (trimester akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG
(Marjati dkk, 2010).
4. Adaptasi fisiologis ibu hamil
a. Pada sistem reproduksi
Uterus berisi 5 -10 liter, pada akhir kehamilan akan 500-1000 kali
lebih besar dari pada kedaan tidak hamil. Berat badan kehamilan
aterm 1100 gram, tidak hamil 70 gram. Dinding lebih tipis ( dinding
korpus uteri 1,5 cm atau kurang ). Serviks akanmenjadi lebih lunak,
perubahan warna kebiruan karena peningkatan vaskularisasi dan
edema pada seluruh serviks dan hipertrofi dan hiperplasi kelenjar
serviks. Vagina dan lubang kemaluan akan mengalami vaskularisasi
dan hipertermi pada kulit dan otot perineum dan vulva, perlunakan
jaringan ikat yang di sebut tanda cadwick ovarium tidak akan
mengalami ovulasi selama kehamilan terjadi, maturasi folikel tidak
tertunda dan payudarah akan terasa nyeri karena hipertrofi alveoli
mamae serta hiperpigmentasi areola.
b. Perubahan pada sistem kardiovaskuler
Denyut nadi waktu istirahat meningkat sekitar 10-15 kali per menit
dan aspek jantung berpindah sedikit ke lateral, bising sistolik pada
saat inspirasi, cardiac output ( COP) meningkat. Cardiac output
( COP) meningkat sekitar 30 -50 % selama kehamilan dan tetap
sampai persalinan. COP dapat menurun bila ibu berbaring terlentang
pada akhir kehamilan karena pembesaran uterus menekan vena cava
interior, mengurangi venous return ke jantung sehingga menurunkan
COP. Ibu akan menglami spine hypotension syndrome, yaitu pusing,
mual dan seperti hendak pingsan.
c. Perubahan pada sistem pernafasan
Kecepatan pernafasan mungkin tidak berubah atau menjadi sedikit
lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat
selama kehamilan ( 15-20 % ). Tidal volume meningkat 30 hingga 40
% . pada kehamilan lanjut, ibu cenderung menggunkan pernafasan
dada dari pada pernafasan perut atau abdominal, waluapun diafragma
tetap memegang peran penting.
Saluran nafas atas menjadi lebih vaskuler sebagai respons terhadap
peningkatan ekstogen pembuluh kapiler membesar edema dan
hipermia pada hidung, faring, laring, trakea, dan bronki khongesti
hidung tersumbat, epistaksis, perubahan suara atas ringan.
Peningkatan vaskularisasi pada saluran napas atas juga dapat
menyebabkan edema memberane timpani dan tuba eustacius nyeri
telinga, ganggaun pendengaran, rasa penuh di dalam telinga tidal
volume meningkat pergerakan diafragma lebih besar dan penurunan
tekanan karbondioksida ( PCO2) darah alkalosis respiratorik.
d. Perubahan pada sistem gastrointensial
Tonus dan gerakan traktus gastrointestinal berkurang karena
perpanjangan waktu pengosongan lambung dan memperlambat
perjalanan dalam intesium, terjadi hemoroid karena konstipasi dan
peningkatan tekanan vena sekunder terhadap pembesaran uterus.
e. Perubahan sistem renal
Glumerulo fitration rate ( GFR) dan aliran plasma ginjal meningkat,
konsetrasi kreatinin dan urea plasma menurun, glukosoria sehingga
GFR turun dapat menimbulkan infeksi.
f. Perubahan sistem endogrin
Setelah implementasi, vili chronic memproduksi HCG untuk
mempertahnkan produksi ekstrogen dan progesterone. Courpus
luteum hingga plasenta terbentuk sempurna. Plasenta yang terbentuk
sempurna dan fungsi 16 minggu setelah konsespsi mengambil ali
tugas corpus luteum untuk memproduksi ekstrogen dan progesterone
untuk supresi FLH dan LH tidak terjadi maturasi folikel dan ovulasi.
Prolaktin ( dari pitytuari ) mulai di produksi pada awal kehamilan
tetapi di blok ikatan dengan jaringan mammae oleh tingginya kadar
ekstrogen dan progesterone sehingga tidak terjadi laktasi. Ocytosin
dari pitutiari posterior dapat merangsang kontraksi uterus namun dapat
di cegah dengan tingginya kadar progesterin selama kehamilan
plasenta juga memproduksi human chronic somatommotropin ( HCS)
atau human placental lactogen ( HPL) perkembangan maamae untuk
persiapan laktasi.
g. Perubahan pada sistem integument
Perubahan pada sstem integument sangat bervariasi tergatung ras.
Perubahan yang terjadi di sebabkan oleh hormonal dan peregangan
mekanik. secara umum, perubahan pada integument meliputi
peningkatan ketebalan kulit dan lemak subkutan, hiperpigmentasi
perumbuhan kuku dan rambut, peningkatan aktifitas kelejar keringat,
dan peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor.
Hiperpigmentasi adalah distimulasi oleh hormone melanotropin ( dari
pituitary anterior ) yang meningkat selama kehamilan penghitaman
warna puting dan areola; aksila, vulva, pada pipi, hidung dan dahi;
garis tengah perut
Strie gravidarum menunjukan adanya separasi atau retaknya jaringan
ikat ( kolagen ) di bawah kulit akibat peregangan. Umumnya terjadi
pada area yang mengalami peregangan maksimum ( abdomen, paha,
mammae ) peregangan ini kadang menyebabkan rasa seperti gatal.
Striae cenderung bersifat keturunan, dan biasanya akan hilanh setelah
kelahiran meskipun ada kalanya tidak dapat hilang total. Warna striae
tergantung pada warna kulit ibu.
Pruritus graviderum dapat terjadi dan umunya di sebabkan oleh
intrahepatic cholestasis selama kehamilan ( retensi dan akumulasi
cairan empedu ) menghilang setelah kelahiran.
Pertumbuhan kuku dapat menjadi lebih cepat. Dapat pula terjadi
hirsutism ( pertumbuhan rambut yang berlebihan atau di area yang
tiak lazim ). Rambut halus akan mneghilang setelah kelahiran, namun
untuk rambut yang kasar mungkin tidak akan hilang.
Epulis ( gingiva granula gravidarum ) adalah noda pada gusi
kemerahan dan mudah berdarah dapat pula di alami ibu akibat
dipertfrofi gusi. Kringat berlebihan akibat peningkatan BMR dan
peninkatan suplai darah ke kulit dan pada kulit wajah akan timbul
bintik bintik hitam yang di sebut cloasma gravidarum karena
peningkatan ekstrogen dan progesterone.
h. Perubahan pada sistem metabolik
Basal metolismrate umumnya meningkat 15- 20 % terutama pada
trimester ke tingga dan akan kembali ke kondisi sebelum hamil pada
5-6 hari postpartum. Peningkatan BMR menunjukan peningkatan
kebutuhan dan pemakain oksigen. Fasolidilatasi perifer dan
peningkatan aktivitas kelenjar keringat membantu mengeluarkan
kelebihan panas akibat peningkatan BMR selam hamil. Ibu mungkin
tidak dapat menoleransi sushu lingkungan yang sedikit panas.
Kelemahan dan kelelahan setelah aktifitas fisik ringan, rass
amengantuk mungkin di alami ibu sebagi akibat peningaktan aktivitas
metabolime
i. Kenaikan pada berat badan ibu
Penambahan berat badan yang di harapkan selama kehamilan
berfariasi antara ibu yang satu dengan ibu yang lainya faktor utama
yang menjadi pertimbangan untuk rekomendasikan kenaikan BB
adalah kesusaian BB sebelum hamil terhadap tinggi badan, yaitu
apakah ibu tergolong kurus normal atau gemuk. ( wagio, 2016)
5. Perubahan Psikologis Ibu Hamil
a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi  peningkatan hormon estrogen dan progesteron
dalam tubuh maka akan segera muncul  berbagai ketidaknyamanan
secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah , keletihan dan
pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan
psikologi seperti berikut ini.
a) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan,
penolakan,
kecemasan dan kesedihan
b) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil
dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali
memberitahukan orang lain apa yang dirahasiakannya
c) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada
yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami
penurunan. Pada wanita yang mengalami penurunan libido, akan
menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara
terbuka dan jujur dengan suami.
d) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan,
tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari
nafkah bagi keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan
kadar hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan 
sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga
belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya
secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan
gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya
sebagai seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu
yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti
yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran
bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal
yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini
menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya
tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu 
merasa khawatir  atau takut kalu – kalau bayi yang akan
dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap
melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja
yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai
merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada
waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk
kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga –
duga apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan mirip
siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka
(Marjati dkk, 2010)

6. Kunjungan antenatal care


Pemeriksaan kehamilan di lakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika
haid terlambat 1 bulan
b. Pemeriksaan ulang 1 kali sebulan sebelum sampai kehamilan 7 bulan
c. Pemeriksaan ulang 2 kali sebulan sebelum sampai kehamilan 9 bulan
d. Pemeriksaan ulang setiap minggu sesudah 9 bulan
e. Pemeriksan kusus bila ada keluhan keluhan ( wagio,2016)
7. Bentuk pelayanaan sesuai kebijakan program
Kebikajan program 14T
a. Timbang berat badan (T1)
b. Ukur tekanan darah ( T2)
c. Ukur fundus uteri ( T3 )
d. Pemberian tablet fe sebanyak 90 tablet selama kehamlian (T4)
e. Pemberian imunisasi TT (T5)
f. Pemeriksaan HB (T6)
g. Pemeriksaan VDRL (T7)
h. Perawatan payudarah,senam payudarah, dan pijat tekanan payudarah
( T8)
i. Pemerilharan tingkat kebugaran atau senam hamil ( T9)
j. Temu wicara dalam rangka perssiapan rujukan ( T10)
k. Pemeriksaan protein urine atas indikasi ( T11)
l. Pemeriksaan Reduksi urine atas indikasi ( T12)
m. Pemberian terapi kapsul youdium untuk daerah endemis gondok (T13)
n. Pemberian anti terapi malaria untuk darerah endemis malaria ( T 14)
8. Komplikasi kehamilan
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh, 2013) :

a) Hiperemisis gravidarum.
b) Hipertensi dalam kehamilan.
c) Perdarahan trimester I (abortus).
d) Perdarahan antepartum.
e) Kehamilan ektopik.
f) Kehamilan kembar.
g) Molahydatidosa.
h)  Inkompatibilitas darah.
i) Kelainan dalam lamanya kehamilan.
j) Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin. (Bobak, 2004).
Kehamilan

Trimester I Trimester II Trimester III

Psikologis
Fisiologis
Fisiologis
Psikologis
citra tubuh yang
Ekstrogen meningkat
GIT negative

Labilitas emosional
Ganggaun citra Perubahan jaringan
Ekstrogen ,perubahan hormonal
Progrester mamae
tubuh
menikat on
meningkat
Suplai darah
Tonus meningkat
Ansietas Perubahan peran
otot GIT Peningkatan
sebagai calon ibu
menurun asam
lambung Payudarah
membesar
Koping individu tidak efektif
Peristaltik Mual /
menurun muntah Gangguan rasa
nyaman

Ketidakseim Resiko
Konstipasi kekuranga
bangan
nutrisi kuang n volume
dari cairan
kebutuhabn
Fisiologis
Psikologis

Krisis situasi
Labilitas
Peningkatan berat badan mengenai
emosional,
persiapan
Sistem urinaria perubahan
persalinan
hormonal
Aktifitas untuk
menumpang berat
badan Sistem Uterus membesar
Sistem respirasi Kurang
muskuluskeletal
Perubahan peran pengetahuan
Penekan vesika urinaria menjadi calon ibu
Masa abdomen
Penggunaan energy Desakan uterus kr
diafragma
Menekan sayraf Penigkatan frewekwensi
lumbal BAK
Rongga dada Ansietas
Ennergi menurun terhimpit
Gangguan eliminasi
Rangsangan reseptor
Gerakan paru urine
nyeri
Keletihan terbatas
Ganggaun
Implus nyeri ke otak pola tidur
Nafas pendek dan
Intoleransi
dangkal
aktivitas
Nyeri akut
Pola nafas tidak
efektif
B. ASUHAN KEPERAWATAN

1. pengkajian
a. Biodata / identitas
b. Ananmesa
1) Keluhan-keluhan
2) Riwayat Menstruasi :
3) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu
4) Riwayat Kehamilan ini
5) Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan):
6) Diet/makan
7) Pola eliminasi
8) Aktivitas sehari-hari
9) Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita
c. Pemeriksaan fisik
1. Tanda Vital
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
1) Rambut dan kulit
2) Muka
3) Mata
4) Leher
5) Dada
6) Abdomen
b. Palpasi Abdomen
Leopold I IV :
1) Genetalia:
2) Ekstremitas
c. Sikiskologi(kejiwaan)
2.Diagnosis Keperawatan

a. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan


b. Konstipasi
c. Kekurangan volume cairan
d. Perubhan proses keluarga
e. Koping individu tidak efektif
f. Ansietas
g. Ganggaun citra tubuh
h. Ganggaun rasa nyaman
i. Intoleransi aktivitas
j. Nyeri akut
k. Pola nafas tidak efektif
l. Gangguan eliminasi urine
m. Kurang pengetahuan
DAFTAR PUSTAKA

Wagio dan Putrono. 2016.Asuhan Keperawatan Antenatal,Intranatal,Bayi Baru Lahir


Dan Fisiologis Dan Patologis.Yogyakarta. CV. ANDI OFFSET.
RI DepKes. 2005. Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta : DepKes.
Manuaba. (2011). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan kb.
Jakarta: EGC
LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE PADA Ny. P

Dosen Pembimbing : Kurniati Puji Lestari,Skp,M.Kes

Nama : Devi Septiani

NIM : P1337420118008

Kelas : 2 A1

PRODI D III KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2020
a. IDENTITAS/BIODATA
Nama : Ny. P
Umur : 35 Tahun
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : RT 12 RW 06 Alangamba, Binangun, Cilacap
Tanggal Pengkajian : 27 april 2020

Nama Suami : Tn. S


Umur : 40 Tahun
Suku/Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tani
Alamat : RT 12 RW 06 Alangamba, Binangun, Cilacap
b. ANAMNESA

1. Keluhan-keluhan :
Pada saat di lakukan pengkajian tanggal 26 mei 2020 klien
mangatakan tidak bisa tidur di karenakan kecemasan yang berlebihan
mengenai kehamilannya, dan klien mengatakan sering melakukan
BAK apalagi pada saat malam hari
2. Riwayat Menstruasi :

a) Haid pertama : Umur 13 tahun


b) Teratur/ Tidak teratur : Tdak teratur
c) Siklus : 28 hari
d) Lamanya : 5 hari
e) Banyaknya : 2 kali ganti pembalut
f) Sifat Darah : bergumpal
g) Dismenorrhoe : nyeri
Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang lalu

No Umur Usia Jenis Tempat komplikasi Peno


kehamil Persalina Persalina long
an n n Ibu Bayi

1 20 9 bulan Spontan Rumah Penda - Bida


rahan n

2 23 9 bln 4 Spontan Rumah Penda - Bida


hari rahan n

1. Riwayat Kehamilan ini


a. G......P.....A..... : G3P2A0
b. HPHT : 8 September 2019
c. Taksiran Persalinan : 15 Juni 2020
d. Keluhan-keluhan pada

1) Trimester I : Mual dan muntah serta pusing


2) Trimester II :-
3) Trimester III : -
4) Pergerakan janin pertama kali
5) Bila pergerakan janin sudah terasa, pergerakan janin 24 jam terakhir
berapa kali: ( ) < 10X (  ) 10 – 20 X ( ) > 20 X
6) Bila >20 X dalam 24 jam, dengan frekuensi :
( ) <150 ( ) >150

e. Keluhan yang dirasakan (bila ada jelaskan) :

1) Rasa lelah : Ada


2) Mual muntah yang lama : Ada pada trimester I
3) Nyeri perut : Tidak ada
4) Panas menggigil : Tidak ada
5) Sakit kepala berat : Tidak ada
6) Pengelihatan kabur : Tidak ada
7) Rasa nyeri waktu BAK : Tidak ada
8) Rasa gatal pada vulva/vagina : Tidak ada
9) Nyeri dan tegang pada tungkai : Ada sedikit
10) Oedeme : Tidak ada

f. Diet/makan

1) Makanan sehari-hari : Nasi dan sayur- sayuran


2) Perubahan makanan yang dialami (termasuk ngidam, nafsu makan
turun, dll) : ngidam dan nafsu makan turun

g. Pola eliminasi

1) BAK : Teratur dan berlebihan


2) BAB : Teratur

h. Aktivitas sehari-hari
1) Pola istirahat dan tidur : tidur 5 jam sehari
2) Seksualitas :-
3) Pekerjaan : Pedagang
4) Imunisasi TT1, tanggal : Tidak ada
5) Imunisasi TT2, tanggal : Tidak ada
6) Kontrasepsi yang pernah digunakan : KB (Suntikan)
i. Riwayat penyakit sistemik yang pernah diderita

1) Jantung : Tidak ada


2) Ginjal : Tidak ada
3) Asma/TBC Paru : Tidak ada
4) Hepatitis : Tidak ada
5) DM : Tidak ada
6) Hipertensi : Tidak ada
7) Epilepsi : Tidak ada

j. Lain-lain :-
1) Riwayat penyakit keluarga

Jantung : Tidak ada


Hipertensi : Tidak ada
DM : Tidak ada

2) Riwayat sosial

Kehamilan ini :( ) direncanakan


(  ) tidak direncanakan
(  ) diterima
( ) tidak diterima
10) Perasaan tentang kehamilan ini : Bahagia
11) Status Perkawinan : (Menikah) kawin: 1 kali
Kawin I : Umur 20 tahun, dengan
suami umur 25 tahun
Lamanya 16 tahun, anak: 2
Orang
Kawin II : Tidak pernah

c. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)

Tanda Vital

a. Tekanan Darah : 100/80 mmHg


b. Denyut Nadi : 80 x/menit
c. Pernafasan : 20 x/menit
d. BB sebelum hamil : 35 kg
e. BB Sekarang : 47 kg
f. Lila : 23,5 cm
g. TB : 145 cm
h. Suhu : 37 0 C

Pemeriksaan Fisik
d. Inspeksi
1) Rambut dan kulit
(  ) Bersih, Kotor ( ), Kelainan/ sebutkan :
2) Muka
Cloasma Gravidarum : ( ) Ya () tidak
3) Mata
Conjungtiva : ( ) anemis ( ) tidak
Oedeme : ( ) Ya/dimana () tidak
4) Leher :
Peningkatan JVP :( ) Ya () tidak
Pembesaran Kelnjar tiroid :( ) Ya () tidak
5) Dada
Bentuk Payudara : () Simetris ( ) tidak
Putting susu : () Menonjol ( ) tidak
Hiperpigmentasi pada : () Ya ( ) tidak
aerola mamae
Kebersihan : () Cukup ( ) kurang
Colostrum : ( ) keluar ( ) tidak
6) Abdomen
Besar sesuai usia kehamilan : () Ya ( ) tidak
Striae : ( ) Ada ( ) tidak
Kontraksi/His : ( ) Ada/ 3 kali ( ) tidak
Bekas luka operasi : ( ) Ada () tidak
Operasi : tidak pernah
e. Palpasi Abdomen
Leopold I IV :- Tidak dilakukan karena tidak memungkinkan
1) Genetalia:
Vulva :
Varises : ( ) Ya () tidak
Oedeme : ( ) Ya () tidak
Keputihan : ( ) Ya () tidak
Kebersihan : ( ) Bersih ( ) kotor
Anus :Hemoroid : ( ) Ya () tidak
2) Ekstremitas
Oedeme kaki : ( ) Ya () tidak
Varises kaki : ( ) Ya ( ) tidak
3) Sikiskologi ( kejiwaan):

a) Klien mengatakan kehamilanya tidak di rencanakan


b) Klien meninginkan untuk kehamilan ini anak laki laki
c) Klien mengatakan ikhlas apa yang telah terjadi
d. DAFTAR MASALAH / PROBLEM LIST
No Tanggal/ Data focus Etiologi Masalah
jam

20 April DS: Uterus Ganggaun


1. 2020 Pasien mengatakan sering buang air kecil membesar eliminasi
terutama pada saat malam hari urine
DO :
 klien tampak lemas Penekan
 Nokturia vesika
urinaria

Peningkatan
vesika
urinaria

Ganggaun
eliminasi
urine

2. 20 April DS Labilitas Gangguan


2020  Pasien mengeluh susah tidur pada emosional, pola tidur
malam hari perubahan
 Waktu tidur hanya 4-5 jam dan sering hormonal
terbangun di antara jam tidur
DO Perubahn
 Tampak bola mata merah peran
 Bantalan hitam di bawah kelopak menjadi
mata calon ibu
 Tampak lesu
Ansietas

Gangguan
pola tidur
20 April DS : Psikologis Kurang
3. 2020  klien mengatakan butuh informasi pengetahu
tentang persalinan Krisis an
DO: situasi
 Klien menunjukan persepsi yang salah mengenai
mengenai persalinan persiapan
 Klien tampak belum siap dalam persalinan
menghadapi persalinan
Kurang
pengetahuan

e. Diagnosis
1. Ganggaun eliminasi urine berhubungan dengan pembesaran uterus di
buktikan dengan nokturia
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas ( menjadi orang tua)
di butikan dengan tidur kurang dari 7 jam sehari,mata merah,bantalan
hitam di bawah kelopak mata.
3. Kurangnya pengetahuan ( kebutuhan belajar ) mengenai persiapan
untuk persalinan/ kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan
kurangnya pemahaman informasi di buktikan dengan butuh informasi
f. Rencana keperawatan
N Tgl / DP Tujuan Intervensi TTD
o jam
1. 21 ganggaun Setelah di lakukan
April 1. berikan informasi tentang
eliminasi intervensi
2020 perubahan berkemih saat
urine keperwatan selama
trisemester III
berhubungan 1 x 24 jam di
dengan harapkan pasien 2. anjurkan klien membatasi
pembesaran mampu saat malam hari
uterus di mengungkapkan
buktikan pemahaman tentang 3. anjurkan klien untuk
dengan perubahan eliminasi menghindari posisi
nokturia urine dengan tegak/supine dalam waktu
kriteria hasil : lama.

a. Pasien
4.berikan informasi mengenai
mengungkapkan
berbagai bahaya penggunaan
perubahan
diuretic
tentang
eliminasi BAK
yang terjadi
b. Pasien bisa
menyesuaikan
dengan
perubahan yang
terjadi

1. Kaji faktor yang


2. 21 Gangguan Setelah di lakukan
April menyebabkan
pola tidur di intevensi selama
2020 ganggun tidur
berhubungan 3x 24 jam pola tidur
2. Kaji jumlah dan
dengan efektif dengan
kualitas tidur
cemas kriteria hasil :
3. Anjurkan pasien
(menjadi a. pasien
orang tua) di melaporkan
untuk tidur pada
buktikan jumlah jam
waktunya
dengan tidur tidur
4. Diskusikan dengan
kurang dari 7 meningkat
pasien dan suainya
jam,mata 7-8 jam/hari
untuk meningkan
merah, b. perasaan
teknik tidur dengan
bantalan segar dan
relaksasi distraksi
hitam nyaman
5. Anjurkan kepada
Di bawah setelah
keluarga paisen untuk
kelopak bangun tidur
membuat lingkungan
mata. c. pola tidur
aman
dan kualitas
tidur baik
1.
2.
3.
4.

Dengan intervensi
3. 21 keperawatan dalam
Kurangnya
april
2020 pengetahuan waktu kurang lebih
1. berikan informasi
( kebutuhan 30 menit klien
mampu tentang kebutuhan
belajar)
menjelaskan yang harus di
mengenai
persiapan untuk persiapkan menjelang
persiapan
mejelang persalinan proses persalinan
untuk
dengan kriteria 2. berikan informasi
persalinan/ke
tentang perubahn
lahiran bayi hasil:
fisik/ fisiologis
berhubungan
- mendiskusikan normal berkenaan
dengan
2. perubahan fisik/ dengan proses
kurangnya
psikologis persalinan
pemahaman
berkenaan dengan 3. berikan informasi
informasi
persalinan tertulis / verbal
tentang tanda tanda
- mengidentifikasi
awitan
sumber sumber
persalinan,bedakan
yang dapat untuk
antara persalinan
mendapatkan
palsu dan benar,
informasi tentang
diskusikan tahapan
perawatan bayi
tahapan persalinan
- mengungkapkan
4. lakukan orientasi
kesiapan untuk
terhadao rumah sakit
persalinan/
dan rumah bersalin
kelahiran bayi

1. Implementasi keperawatan
No Tgl/ JAM DP Implementasi Respon TTD
1. 21 april 2020 ganggaun
08.00 1. berikan informasi Klien
eliminasi urine
tentang perubahan memahami
berhubungan yang di
berkemih saat sampaikan
dengan
trisemester III
pembesaran
Klien
uterus di buktikan 2.anjurkan klien
membatasi
dengan nokturia membatasi minum minum pada
saat malam
saat malam hari hari

Klien
3. anjurkan klien
09.00 menghindari
untuk menghindari posisi tegak
dalam waktu
posisi tegak/supine
lama
dalam waktu lama.

4.berikan informasi
10.00 mengenai berbagai Klien
bahaya penggunaan memahami
yang di
diuretic sampaikan

Gangguan pola
2. 21 april 2020 1. Kaji faktor
tidur berhubungan
13.00 yang Cemas
dengan cemas berlebihan
menyebabkan
(menjadi orang
ganggun tidur
tua) di buktikan
2. Kaji jumlah
dengan tidur
dan kualitas 3-4 jam/ hari
kurang dari 7
tidur
jam,mata merah,
bantalan hitam
Di bawah
3. Anjurkan
14.00 kelopak mata.
pasien untuk Klien
tidur pada mencoba
tidur pada
waktunya jam 09.00

14.30 4. Diskusikan
dengan pasien Mempraktika
dan suainya n teknik
relaksasi
untuk
meningkan
teknik tidur
dengan
relaksasi
distraksi

14.45 5. Anjurkan
kepada Kluarga klien
mengerti apa
yang di
keluarga sampaikan
paisen untuk oleh perawat

membuat
lingkungan
aman

22 april 2020 1. Kaji faktor


13.00 Cemas
yang
menyebabkan
ganggaun
tidur
2. Kaji jumlah 4-5jam /hari
dan kualitas
tidur

3. Anjurkan
14.00 Klien tidur
pasien untuk jam 09.00
tidur pada
waktunya

4. Diskusikan Mempraktika
14.30 n teknik
dengan pasien relaksasi
dan suainya
untuk
meningkan
teknik tidur
dengan
relaksasi
distraksi

14.45 Keluarga
5. Anjurkan pasien
kepada mengerti
yang di
keluarga sampaikan
paisen untuk
membuat
lingkungan
aman

23 april 2020 Sudah tidak


13.00 1. Kaji faktor yang ada cemas
menyebabkan
ganggaun tidur
7-8 jam/ hari
2. Kaji jumlah
dan kualitas
tidur

14.00
3. Anjurkan Klien tidur
jam 09.00
pasien untuk
tidur pada
waktunya

14.30 Mempraktika
4. Diskusikan n teknik
relaksasi
dengan pasien
dan suainya
untuk
meningkan
teknik tidur
dengan
relaksasi
distraksi

Keluarga
15.00 5. Anjurkan samngerti dan
kepada sangan
mendukung
keluarga paisen apa yang di
untuk membuat sampaikan
perawat
lingkungan

Kurangnya aman

3. 21 april 2020 pengetahuan Klien


16.00 1. berikan mengerti apa
( kebutuhan
yang di
belajar) mengenai informasi sampaikan
tentang perwat
persiapan untuk
persalinan/kelahir kebutuhan

an bayi yang harus di

berhubungan persiapkan

dengan kurangnya menjelang

pemahaman proses

informasi persalinan
16.05

2. berikan Klien
mendengarka
informasi n dengan
tentang serius apa
yang di
perubahn sampaikan
fisik/
fisiologis
normal
berkenaan
dengan proses
persalinan

Klien
3. berikan
16.15 mamahami
informasi yang di
sampaikan
tertulis /
perawat
verbal tentang
tanda tanda
awitan
persalinan,bed
akan antara
persalinan
palsu dan
benar,
diskusikan
tahapan
tahapan
persalinan
lakukan

4. orientasi Klien
16.30 terhadap mengetahui
rumah sakit
rumah sakit mana yang
dan rum akan di
jadikan
persalinaan

6. Catatan perkembangan
No Tgl / jam DP Catatan perkembangan TTD

1. 24 april ganggaun eliminasi S :


2020  Klien memahami
urine berhubungan
bahwa eliminasi urine
08.00 dengan pembesaran merupakan perubahan
saat kehamilan
uterus di buktikan
O:
dengan nokturia  klien tampak lebih
segar tidak lemas
A :
 masalah teratasi
P :
 hentikan intervensi

S:
2. 24 april Gangguan pola tidur  Klien mengataan tidur
2020 berhubungan dengan dengan nyaman dan
cemas (menjadi rileks
08.00
orang tua) di O :
buktikan dengan  klien tidur 7-8 jam /
hari
tidur kurang dari 7  Tampak bola mata
jam,mata merah, segar dan sclera putih
 Tidak ada bantalan
bantalan hitam hitam di bawah
Di bawah kelopak kelopak mata
A:
mata.  Masalah teratasi
P:
 Hentikan intervensi

3. 24 april
2020 Kurangnya S:
 klien mengatakan
pengetahuan
08.00 memahami yang di
( kebutuhan belajar) sampaikan perawat
mengenai persiapan
O:
untuk  Klien menjawab
persalinan/kelahiran pertanyaan yang di
berikan dengan benar
bayi berhubungan  Klien mempraktikan
dengan kurangnya apa yang di ajaran

pemahaman A:
informasi  masalah teratasi

P:
 Hentikan intervensi
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

ANTENATAL CARE

Nama : Devi Septiani

NIM : P1337420118008

Kelas : 2 A1

PRODI D III KEPERAWATAN SEMARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Antenatal Care
Sub topic : Menjelaskan Standar Pelayanan ANC 10T
Hari/Tanggal : Selasa,28 April 2020
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Rumah Ny. Poniah
Penyuluh/Pembicara : Devi Septiani
Sasaran :Ibu antenatal
A. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, selama 20 menit diharapkan
peserta dapat mengikuti dan memahami tentang Standar Pelayanan
Antenatal Care (ANC) dengan 10 T.
2. Tujuan khusus
Setelah meningikuti penyuluhan, di harapkan peserta mampu memahami :
a. Pengertian Antenatal Care
b. Tujuan dan Manfaat Antenatal Care
c. Dampak Ibu Tidak ANC
d. Jadwal Kunjungan Antenatal Care
e. Tempat Kunjungan Antenatal Care
f. Pemeriksaan 10 T

B. MATERI
Terlampir
C. METODE
Ceramah dan Tanya jawab
D. MEDIA
Leaflet
E. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahapan Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta Waktu
1. Pembukaan 1.SalamPembukan 1. Menjawab salam 2 menit
2. Perkenalan 2. Berkenalan
3.Maksud dan 3. Mendengarkan
Tujuan 4. Menyetujui
4.Kontrak waktu, 5. Menyatakan siap
tempat  dan
topik.

2. Penyajian 1. Menyamakan Memperhatikan dan 10 menit


Materi persepsi. mendengarkan
2. Menjelaskan
standar pelayanan
ANC
3. Tanya Mempersilahkan Bertanya hal yang belum 5 menit
Jawab untuk menanyakan di pahami
hal yang tidak di
pahami
4. Penutup 1. Evaluasi 1.Mendengarkan 3 menit
2. Kesimpulan kesimpulan.
3. Rencana tindak 2. Memperhatikan
lanjut tindak lanjut.
4. Salam Penutup 3. Menjawab salam.

F. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
 Kesiapan materi
 Kesiapan SAP
 Kesiapan media : limflet
 Peserta hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Rumah Klien
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
 Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
 Suasana penyuluhan tertib
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Peserta dapat :

 Memahami ANC
 Mengetahui tentang pentingnya 10T
 Menyebutkan hal apa saja yang harus diperhatikan dalam 10T

G. DAFTAR PUSTAKA
Rita Yulifah dan Tri Johan Agus Yuswanto. 2011. Asuhan Kebidanan
Komunitas.
Jakarta : Salemba Medika
Wagio dan Putrono. 2016.Asuhan Keperawatan Antenatal,Intranatal,Bayi
Baru Lahir Dan Fisiologis Dan Patologis.Yogyakarta. CV. ANDI OFFSET.
H. LAMPIRAN
1. Pengertian Antenatal Care

Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasikan


kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi
persalinan, masa nifas, persiapan memberikan ASI dan pemulihan
kesehatan reproduksi secara wajar.

Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan


pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Manuaba,
2011).

Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan yang di berikan oleh perawat


kepada wanita selama hamil, misalnya melakukan pemantuan kesehatan
secara fisik, psikologis , termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin
serta untuk mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya ibu
siap menghadapi peran baru sebagai orng tua
2. Manfaat

 Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan keehatan ibu dan


tumbuh kembang janin.
 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, maternal, dan
sosial ibu bayi.
 Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama
kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan
pembedahan.
 Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
 Mempersiapkan peran ibu daan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
 Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
3. Dapak ibu tidak ANC
 Meningkatnya angka mortalitas dan morbilitas ibu
 Tidak terdeteksinya kelainan-kelainan kehamilan
 Kelainan fisik yang terjadi pada saat persalinan tidak dapat dideteksi
secara dini.

4. Jadwal kunjungan antenatal

 Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika


haid terlambat 1 bulan
 Pemeriksaan ulang 1 kali sebulan sebelum sampai kehamilan 7
bulan
 Pemeriksaan ulang 2 kali sebulan sebelum sampai kehamilan 9
bulan
 Pemeriksaan ulang setiap minggu sesudah 9 bulan
o Pemeriksan kusus bila ada keluhan keluhan

5. Bentuk pelayanan program 10T

a. Timbang Berat Badan dan Tinggi Badan


Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu
berdasarkan masa tubuh (BMI: Body Mass Index) dimana metode ini
untuk menentukan pertambahan berat badan yang optimal selama
masa kehamilan, karena merupakan hal yang penting mengetahui BMI
wanita hamil. Total pertambahan berat badan pada kehamilan yang
normal 11,5-16 kg. adapun tinggi badan menentukan ukuran panggul
ibu, ukuran normal tinggi badan yang baik untuk ibu hamil antara lain
>145 cm. Rekomendasi WHO pada wanita dinegara berkembang,
kenaikan BB selama kehamilan 5-9 kg atau minimal 1 kg setiap bulan
selama 2 trimester terakhir kehamilan.
b. Ukur Tekana Darah
Pengukuran tekanan darah/tensi dilakukan secara rutin setiap ANC,
diharapkan tenakan darah selama kehamilan tetap dalam keadaan
normal (120 / 80 mmHg). Hal yang harus diwaspadai adalah apabila
selama kehamilan terjadi peningkatan tekanan darah (hipertensi) yang
tidak terkontrol, karena dikhawatirkan dapat terjadinya preeklamsia
atau eklamsia (keracunan dalam masa kehamilan) dan dapat
menyebabkan ancaman kematian bagi ibu dan janin / bayinya. Hal
yang juga harus menjadi perhatian adalah tekanan darah rendah
(hipotensi), seringkali disertai dengan keluhan pusing dan kurang
istirahat.
c. Ukur Tinggi Fundus Uteri
Pada seorang ibu hamil untuk menentukan usia kehamilan dilakukan
pemeriksaan abdominal/perut secara seksama.  Pemeriksaan
dilakukan dengan cara  melakukan palpasi (sentuhan tangan secara
langsung di perut ibu hamil) dan dilakukan pengukuran secara
langsung  untuk memperkirakan usia kehamilan, serta bila umur
kehamilan bertambah.
TFU
Usia Tinggi
dalam
Kehamilan Fundus Uteri
cm
3 Jari diatas
28 Minggu 25 cm
pusat
Pertengahan
pusat dengan
32 Minggu 27 cm
processus
xyphoideus
1 jari
dibawah
36 Minggu 30 cm
processus
xyphoideus
3 jari
dibawah
40 Minggu 33 cm
processus
xyphoideus
Pemeriksaan ini dilakukan pula untuk menentukan posisi, bagian
terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul,
untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
Pemantauan ini bertujuan untuk melihat indikator kesejahteraan ibu
dan janin selama masa kehamilan.
d. Pemberian Tablet Zat Besi (min 90 tablet)
Wanita hamil cenderung terkena anemia (kadar Hb darah rendah)
pada 3 bulan terakhir masa kehamilannya, karena pada masa itu
janin menimbun cadangan zat besi untuk dirinya sendiri sebagai
persediaan bulan pertama sesudah lahir. Anemia pada kehamilan
dapat disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan zat besi untuk
pertumbuhan janin, kurangnya asupan zat besi pada makanan yang
dikonsumsi ibu hamil, pola makan ibu terganggu akibat mual selama
kehamilan, dan adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi
(Fe) pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan menstruasi.
Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan hambatan pada
pertumbuhan janin baik sel tubuh maupun sel otak, kematian janin,
abortus, cacat bawaan, BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), anemia
pada bayi yang dilahirkan, lahir prematur, pendarahan, rentan
infeksi. Defisiensi besi bukan satu-satunya penyebab anemia, tetapi
apabila prevalensi anemia tinggi, defisiensi besi biasanya dianggap
sebagai penyebab yang paling dominan. Pertimbangan itu membuat
suplementasi tablet besi folat selama ini dianggap sebagai salah satu
cara yang sangat bermanfaat dalam mengatasi masalah anemia.
Anemia dapat diatasi dengan meminum tablet besi atau Tablet
Tambah Darah (TTD). Kepada ibu hamil umumnya diberikan
sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama
masa kehamilan. TTD mengandung 200 mg ferrosulfat, setara
dengan 60 miligram besi elemental dan 0.25 mg asam folat.
e. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid
Salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk menurunkan
angka kematian bayi atau neonatus yang disebabkan oleh penyakit
tetanus, maka dilakukan kegiatan pemberian imunisasi TT.
Manfaat dari imunisasi TT ibu hamil diantaranya:
1. Melindungi bayi yang baru lahir dari penyakit tetanus neonatorum.
Tetanus neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada
neonatus (bayi berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh
clostridium tetani, yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (racun)
dan menyerang sistim saraf pusat.
2. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka.
Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu
tujuan dari program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus
maternal (pada ibu hamil) dan tetanus neonatorum (bayi berusia
kurang dari 1 bulan).
Pemberian imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali, dengan
dosis 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan (dalam otot atau
dibawah kulit). Imunisasi TT sebaiknya diberikan sebelum
kehamilan 8 bulan untuk mendapatkan imunisasi TT lengkap. TT1
dapat diberikan sejak di ketahui postif hamil dimana biasanya di
berikan pada kunjungan pertama ibu hamil ke sarana kesehatan.
Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah
minimal 4 minggu.
Pemberian imunisasi tetanus toxoid pada kehamilan umumnya
diberikan 2 kali saja, imunisasi pertama diberikan pada usia
kehamilan 16 minggu untuk yang kedua diberikan 4 minggu
kemudian.. akan tetapi untuk memaksimalkan perlindungan maka
dibentuk program jadwal pemberian imunisasi pada ibu hamil.

Imunisasi TT 0,5 cc

Antige Interval (Selang Lama %


n Waktu Minimal) Perlindungan Perlindungan
Pada kunjungan
TT 1 – –
antenatal pertama
4 minggu setelah
TT2 3 tahun* 80
TT1
TT3 6 bulan setelah TT2 5 tahun 95
TT4 1 tahun setelah TT3 10 tahun 99
TT5 1 tahun setelah TT4 25 Ahun 99
f. Tes laboratorium
Tes laboratorium sederhana yang dilakukan saat pemeriksaan
kehamilan adalah pemeriksaan Hb untuk menilai status anemia atau
tidak pada ibu hamil. Sebaiknya pemeriksaan Hb ini dilakukan sejak
trimester I, sehingga apabila ditemukan kondisi anemia akan dapat
segera diterapi dengan tepat.
Apabila didapatkan resiko penyakit lainnya saat kehamilan seperti
darah tinggi/hipertensi dan kencing manis/diabetes melitus, maka dapat
dilakukan tes laboratorium lainnya seperti tes fungsi ginjal, kadar
protein (albumin dan globulin), kadar gula darah dan urin lengkap.
Tes laboratorium dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ibu
hamil saat melakukan pemeriksaan kehamilan dan bertujuan untuk
mengatasi risiko penyakit lain selama kehamilan. Sehingga ketika
waktu persalinan dapat berlangsung dengan aman dan sehat.
g. Tes Terhadap Penyakit Menular Seksual (PMS)
Ibu hamil resiko tinggi terhadap PMS, sehingga dapat mengganggu
saluran perkemihan dan reproduksi. Upaya diagnosis kehamilan dengan
PMS di komunitas adalah melakukan diagnosis pendekatan gejala,
memberikan terapi, dan konseling untuk rujukan. Hal ini bertujuan
untuk melakukan pemantauan terhadap adanya PMS agar
perkembangan janin berlangsung normal.
h. Status gizi ibu
Untuk mengetahui status gizi ibu hamil, haruslah dilakukan beberapa
pengukuran. Bidan / dokter saat pemeriksaan masa kehamilan akan
melakukan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA).Pengukuran LILA
dilakukan pada wanita usia subur (15-45 tahun) dan ibu hamiluntuk
memprediksi adanya kekurangan energi dan protein yang bersifat
kronis atau sudah terjadi dalam waktu lama.
Pengukuran LILA dilakukan  dengan melingkarkan pita LILA
sepanjang 33 cm, atau meteran kain dengan ketelitian 1 desimal (0,1
cm). Saat dilakukan pengukuran, ibuhamil pada posisi  berdiri dan
dilakukan pada titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku lengan
kiri,  jika ibu hamil yang bersangkutan tidak kidal.
Sebaliknya jika dia kidal,  pengukuran dilakukan pada lengan kanan.
Hal ini dilakukan untuk memperkecil bias yang terjadi, karena adanya
pembesaran otot akibat aktivitas, bukan karena penimbunan lemak.
Demikian juga jika lengan kiri lumpuh, pengukuran dilakukan pada
lengan kanan.
Dengan pengukuran LILA dapat digunakan untuk deteksi dini dan
menapis risiko bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Setelah
melalui penelitian khusus untuk perempuan Indonesia, diperoleh
standar LILA sebagai berikut :
a. Jika LILA kurang dari 23,5 cm, berarti status
gizi ibuhamil kurang, misalnya kemungkinan mengalami KEK
(Kurang Energi Kronis) atau anemia kronis, dan berisiko lebih
tinggi melahirkan bayi BBLR.
b. Jika LILA sama atau lebih dari 23,5 cm, berarti status
gizi ibuhamil baik, dan  risiko melahirkan bayi BBLR lebih
rendah.
i. Letak presentase bayi dan djj
Dalam melakukan pemeriksaan fisik saat kehamilan, bidan / dokter
akan melakukan suatu pemeriksaan untuk menentukan posisi janin,
terutama saat trimester III atau menjelang waktu prediksi persalinan.
Selain itu, akan dilakukan pula  pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ)
sebagai acuan untuk mengetahui kesehatan ibu dan perkembangan
janin, khususnya denyut jantung janin dalam rahim. Denyut jantung
janin normal permenit adalah sebanyak 120-160 kali. Pemeriksaan
denyut jantung  janin harus dilakukan pada ibu hamil, dan  denyut
jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4
bulan.
Alat yang sering digunakan dalam menentukan posisi janin dan denyut
jantung janin saat ini adalah USG (Ultra Sono Grafi). USG adalah suatu
alat dalam dunia kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik
(gelombang yang memiliki frekuensi yang tinggi yaitu 250 kHz – 2.000
kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor. USG
ini aman untuk janin dan sang ibu.
j. Temu wicara dan Tata Laksana Kasus
Memberikan konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan
tindakan yang harus dilakukan oleh bidan atau dokter dalam temu
wicara, antara lain :
a. Merujuk ke dokter untuk konsultasi, menolong ibu
menentukan pilihan yang tepat.
b. Melampirkan kartu kesehatan ibu beserta surat rujukan
c. Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan membawa
surat hasil rujukan
d. Meneruskan pemantauan kondisi ibu dan bayi selama
kehamilan
e. Memberikan asuhan Antenatal (selama masa kehamilan)
f. Perencanaan dini jika tidak aman melahirkan dirumah
g. Menyepakati diantara pengambil keputusan dalam keluarga
tentang rencana proses kelahiran
h. Persiapan dan biaya persalinan

Anda mungkin juga menyukai