POSTPARTUM
Oleh
Melly
Tinjauan Isi Pedoman Praktikum
Salah satu bentuk pelayanan keperawatan keperawatan yang saat ini mulai
dikembangkan sebagai dampak dari pergeseran demografi dan epidemilogi
penyakit adalah Home Care. Agar mampu melakukan home care dengan lebih
optimal maka perlu dilakukan peningkatan pemahaman tentang home care itu
sendiri. Modul berjudul “Panduan praktikum penerapan proses keperawatan
dalam home care” ini mempraktekkan tentang proses keperawatan dalam home
care yang membahasa tentang kasus Post Partum.
Setelah mempraktekan modul ini peserta didik akan 1) Terampil
menerapkan proses keperawatan dalam home care dan 2) membuat
dokumentasi dalam home care. 3) terampil membuat dan melakukan informed
concent. Kompetensi-kompetensi tersebut sangat diperlukan oleh peserta didik
sebagai dasar dalam mempraktekkan home care. Dengan demikian pemahaman
dan kemampuan menggunakan konsep tersebut menjadi dasar yang sangat
penting dalam mendukung penguatan pemahaman sehingga diharapkan
memperkuat seman-gat dalam menjadikan home care sebagai salah satu pilihan
dalam memperkuat model pelayanan kepada pasien berbasis keluarga dan
komunitas.
Selamat belajar dan berlatih semoga bisa menyelesaikan semua tugas
dengan baik dan tepat waktu.
PROSES KEPERAWATAN PADA PELAYANAN HOME CARE
KEGIATAN BELAJAR 1
TUJUAN
Pembelajaran Umum
Setelah kegiatan praktikum ini, peserta didik diharapkan mampu mengaplikasikan proses
keperawatan pada pelayanan keperawatan maternitas .
TUJUAN
Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum ini, peserta didik diharapkan mampu terampil :
A. Melakukan skerening pasien home care dengan postpartum
B. Melakukan pengkajian pada pasien home care dengan post partum
C. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien home care dengan post
partum
D. Menyusun rencana keperawatan pada pasien home care dengan post
partum
E. Melaksanakan implementasi sesuai dengan rencana yang disusun
F. Melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil yang dicapai
G. Membuat dokumentasi terhadap kegiatan proses keperawatan
Uraian Materi
Kegiatan belajar
Melaksanakan langkah-langkah proses keperawatan pada pasien dengan post partum.
a. Mekanisme praktek
Setiap mahasiswa wajib merawat pasien di rumah sesuai dengan kasus masing-
masing. Kegiatan mahasiswa dalam merawat pasien tersebut meliputi:
1. Melakukan skerening kasus home yang akan di home care
2. Melakukan pengkajian keperawatan : wawancara, pemeriksaan fisik dan
mencatat hasil pemeriksaan penunjang
3. Merumuskan diagnose keperawatan
4. Menyusun rencana keperawatan
5. Implementasi keperawatan
6. Melakukan evaluasi dan dokumentasi keperawatan
b. Metoda Bimbingan
Bimbingan dapat dilakukan melalui :
Pre dan post conference
Demonstrasi
c. Tugas Mandiri
Lakukan proses keperawatan terhadap klien dengan post partum. Untuk menambah
pemahaman dan penguasaan
Materi Pertemuan ke- 6
5. Adaptasi Fisiologis
Perubahan fisiologi masa nifas 1.)
Perubahan Sistem Reproduksi
a) Proses involusi uteri
Pada akhir kala III persalinan, uterus berada di garis tengah, kira-kira 2 cm di
bawah umbilicus dengan bagian fundus bersandar pada promontorium sakralis.
Pada saat besar uterus kira-kira sama dengan berat uterus sewaktu usia
kehamilam 16 minggu dengan berat 1000 gram (Anggraini, Y 2010; hal, 32).
Menurut Sulistyawati, A (2009; hal, 74) menjelaskan mengenai tinggi fundus
uteri dan berat uterus menurut involusi sebagai berikut :
Tabel 2.1 Masa involusi (Sulistyawati A, 2009)
b) Servik
Serviks mengalami involusi bersama-sama uterus. Perubahan-
perubahan yang terdapat pada serviks postpartum adalah bentuk servik yang
akan menganga seperti corong. Bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri yang dapat
mengadakan kontraksi, sedangkan serviks tidak berkontraksi sehingga seolah-olah
pada perbatasan antara korpus dan serviks uteri terbentuk semacam cincin. Warna
serviks sendiri merah kehitam-hitaman karena penuh pembuluh darah (Nanny, V
2011; h, 58).
d) Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas dan mempunyai reaksi
basa/alkalis yang dapat membuat organisme berkembang lebih cepat dari pada
kondisi asam yang ada pada vagina normal. Lochea mempunyai bau yang amis
meskipun tidak terlalu menyengat dan volumenya berbeda-beda pada setiap wanita.
Sekret mikroscopik lokia terdiri atas eritrosit, pengeluaran desidua, sel epitel, dan
bakteri. Lokia mengalami perubahan karena proses involusi. Pengeluaran lochea
dapat di bagi berdasarkan waktu dan warnanya diantaranya sebagai berikut:
1) Lochea Rubra/merah (kruenta)
Lokia ini muncul pada hari pertama sampai hari ketiga masapostpartum. Sesuai
dengan namanya merah dan mengandung darah dari perobekan/luka pada
plasenta dan serabut dari desidua dan chorion. Lokia ini terdiri atas sel desidua,
verniks caseosa, rambut lanugo, sisa mekonium, dan sisa darah (Nanny, V
2011; h, 58).
2) Lochea sanguilenta
Lokhea ini berwarna merah kecoklatan dan berlendir, serta berlangsung dari
hari ke 4 sampai hari ke 7 post partum (Sulistyawati, A 2009; h, 76).
3) Lochea serosa
Lochea ini muncul pada hari ke 5-9 postpartum. Warnanya biasanya
kekuningan atau kecoklatan. Lochea ini terdiri atas lebih sedikit darah dan
lebih banyak serum juga terdiri atas leukosit dan robekan laserasi plasenta
(Nanny V, 2011; h, 59).
4) Lochea alba
Lochea ini muncul pada >14hari berlangsung 2-6 postpartum, warnanya putih.
Lochea ini mengandung leukosit, sel desidua dan sel epitel, selaput lendir
serviks dan serabut jaringan yang mati (Anggraini, Y 2010; h, 38).
e) Payudara
Selama kehamilan, payudara mengalami perubahan dalam persiapan untuk
menyusui. Sekitar hari ke 3 postpartum semua ibu menyusui maupun tidak
menyusui mengalami pembengkakan payudara, payudara menjadi lebih besar,
tegas, hangat, lembut, dan merasakan nyeri. Kolostrum cairan kekuningan
mendahului produksi ASI, mengandung lebih tinggi protein dan rendah karbohidrat
serta mengandung imunoglobulin G dan A yang memberikan perlindungan bagi
bayi baru lahir selama beberapa minggu awal kehidupannya. Penurunan kadar
progesteron dengan peningkatan hormon prolactin colostrum sudah ada saat
persalinan, Produksi Asi terjadi pada hari ke-2 atau hari ke-3 setelah persalinan.
Payudara menjadi besar dan keras sebagai tanda mulainya proses laktasi nyeri pada
payudara (hr 2-3)Pembengkakan pada payudara (hr 3 atau 4)
f) Sistem Pencernaan
Adanya penurunan tonus otot gastrointestinal dan motilitas usus setelah melahirkan
dan fungsinya akan normal kembali dua minggu setelah melahirkan. Konstipasi, ibu
postpartum beresiko sembelit karena: 1) Penurunan motilitas GI.
2) Penurunan aktivitas fisik. 3) Banyak mengeluarkan cairan pada waktu
melahirkan. 4) Nyeri pada perineum dan trauma. 5) Wasir akan berkurang namun
nyeri. Setelah melahirkan ibu akan merasa lapar berikan diet biasa/makanan ringan,
kecuali ibu mengalami penyakit tertentu seperti diabetes. Penurunan berat badan
terjadi dalam 2 sampai 3 minggu nifas
g) Sistem Perkemihan
Distensi kandung kemih karena ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung
kemih, umumnya terjadi beberapa hari pertama setelah melahirkan. Hal ini terkait
dengan penurunan sensasi atau edema sekitar uretra. Diuresis disebabkan oleh kadar
estrogen dan oksitosin menurun, terjadi dalam waktu 12 jam setelah melahirkan dan
membantu mengeluarkan kelebihan cairan.
h) Sistem Endokrin
Setelah plasenta lahir terjadi perubahan pada sistem endokrin. Estrogen,
progesteron dan prolaktin menurun. Estrogen mulai meningkat setelah minggu
pertama setelah melahirkan. Ibu yang tidak menyusui kadar proklaktin terus
menurun pada 3 minggu pertama postpartum, menstruasi dimulai 6 sampai 10
minggu setelah melahirkan. Menstruasi pertama biasanya anovulasi dan ovulasi
biasanya terjadi siklus keempat. Sedangkan untuk ibu yang menyusui kadar
prolaktin meningkat untuk produksi ASI. Laktasi menekan menstruasi, kembalinya
menstruasi tergantung lamanya dan jumlah menyusui. Ovulasi akan kembali dalam
waktu yang lebih lama dibandingkan ibu yang tidak menyusui.
Diaforesis terjadi pada minggu pertama postpartum karena kadar estogen
menurun.Berkeringat banyak pada malam hari, untuk membuang cairan dalam
tubuh karena peningkatan cairan yang terakumulasi selama kehamilan.
i) Sistem Muskuloskletal
Setelah melahirkan otot–otot perut mengalami kekenduran dan perut tampak lembut
dan lembek. Beberapa wanita mengalami diastasis recti abdominnis.
Ibu nifas mengalami nyeri otot karena banyak menggunakan tenaga ketika
melahirkan. Sensasi saraf pada tubuh bagian bawah akan berkurang pada ibu yang
melahirkan dengan anastesi epidural selama persalinan. Ambulasi dilakukan ketika
sensasi sudah kembali maksimal.
j) Tanda-Tanda Vital
Temperatur/suhu
Normal :
Pada 24 jam pp suhu dapat meningkat hingga 38C
Penyimpangan :
Bila lebih dari 24 jam dan menetap temperature lebih dari 38C
Nadi
Normal :
Bradikardi sering ditemukan 6 s/d 8 hari post partum
Penyimpangan :
Nadi cepat
Pernafasan
Normal :
Pernafasan akan kembali normal dalam periode post partum
Penyimpangan :
Hypoventilasi
Tekanan Darah
Normal :
Mengalami sedikit perubahan pada 48 jam pertama dapat terjadi hypotensi
Penyimpangan :
Terjadi penurunan tekanan darah merupakan indikasi adanya hypovolemi
sekunder
6. Komplikasi pada masa nifas
1) Perdarahan
Menurut Nanny, V (2011; h, 107) perdarahan pervaginam yang melebihi
500 ml setelah bersalin didefinisikan sebagai perdarahan pasca persalinan.
Sedangkan Menurut Manuaba (2010; h, 418) menyebutkan bahwa perdarahan
yang terjadi setelah 24 jam pertama merupakan perdarahan kala nifas sekunder.
4. Implementasi
Adalah Inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang spesifik, tahap
impelentasi dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada rencana
strategi untuk mencapai tujuan yang diharapkan (Efendi & Makhfudi, 2009)
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memberikan tindakan keperawatan pada
klien :
a. Bekerja sama dengan klien dalam pelaksanaan tindakan keperawatan
b. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
c. Melakukan tindakan keperawatan untuk mengatasi kesehatan klien
d. Memberikan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarga
e. Mengkaji ulang dan merivisi tindakan keperawatan yang diberikan
berdasarkan respon klien
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan merupakan suatu aktivitas tindakan perawat untuk
mengetahui efektivitas tindakan yang telah dilakukan terhadap pasien.
Evaluasi asuhan keperawatan merupakan fase akhir dari proses keperawatan
terhadap asuhan keperawatan yang diberikan. Adapun hal-hal yang dievaluasi
adalah keakuratan, kelengkapan, kelengkapan, kualitas data, teratasi atau tidaknya
masalah klien, dan tercapainya tujuan serta ketepatan intervensi keperawatan.
Evaluasi terhadap aktivitas home care dapat dilakukan dalam bentuk
a. Evaluasi jangka pendek atau evaluasi tindakan
b. Jangka menengah atau evaluasi dampak
c. Jangka panjang
Adapun macam-macam evaluasi
a. Evaluasi formatif
adalah evaluasi yang merupakan hasil observasi dan analisa perawat terhadap
respon klien segera pada saat dan setelah intervensi keperawatan dilaksanakan,
evaluasi ini dapat dilakukan secara spontan dan memberi kesan apa yang terjadi
saat itu
b. Evaluasi somatif
adalah evaluai yang merupakan rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan
analisa status kesehatan klien sesuai dengan kerangka waktu yang telah ditetapkan
pada tujuan keperawatan
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
PUERPERIUM
NAMA :
NIM :
PENILAIAN :
1. PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-
hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar,
tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai dengan
urutan.
SKALA
PENILAIAN
NO PROSEDUR / LANGKAH KLINIK
1 2 3
1. Persetujuan pemeriksaan :
a. Salam therapeutik.
b. Jelaskan pemeriksaan ini pada ibu.
c. Jelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan dari
pemeriksaan.
d. Bila ibu mengerti apa yang telah disampaikan mintakan
persetujuan lisan tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan.
2. Persiapan alat :
a. Tensimeter set
b. Thermometer
c. Jam tangan
d. Botol 3 buah (untuk thermometer)
e. Tissue pada tempatnya
f. Selimut
g. Lampu senter
h. Metline
i. Hammer
j. Bengkok
k. Spatel lidah
l. Kain kasa dan kapas
m. Timbangan
n. Pengukur tinggi badan
o. Dressing car/trolli
p. Perlak
q. Status klien
r. Alat tulis
s. Handscoen
t. Bak instrument
u. Sampiran/penutup ruangan
3. Persiapan pasien :
a. Ibu dianjurkan untuk BAK terlebih dahulu.
b. Ibu diberitahu tindakan yang akan dilakukan.
c. Memasang sampiran.
d. Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan fisik.
e. Mengatur posisi klien.
4. Cara kerja :
a. Perawat cuci tangan
b. Menanyakan keluhan pasien dan mengenai bayinya :
Istirahat/tidur
Obat makan
Makan/minum
Mobilisasi
BAK/BAB
Lochea/perdarahan
Pola menyusui
ASI
c. Pemeriksaan umum :
Pemeriksaan keadaan umum dan kesadaran klien :
1) Keadaan umum dan kesadaran klien
2) Timbang berat badan dan mengukur tinggi badan
d. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (TD, N, RR, dan TT)
e. Pemeriksaan fisik :
1) Pemeriksaan kepala, leher, dada :
a) Memeriksa kepala : inspeksi (kebersihan, distribusi
merata/tidak, warna rambut, tekstur rambut), palpasi
(massa)
b) Melihat ekspresi wajah dan memeriksa apakah
terjadi oedema atau hyperpigmentasi
c) Memeriksa mata : conjungtiva, sklera
d) Memeriksa hidung : kebersihan, polip, peradangan,
pernafasan cuping hidung
e) Memeriksa mulut :
- Warna bibir, pecah-pecah/tidak
- Simetris/tidak
- Bersih, bau mulut/tidak
- Caries gigi, gusi (stomatitis)
- Lidah (bersih, warna, tremor)
- Periksa tonsil, ovula, tanda peradangan
f) Memeriksa telinga : kebersihan, cairan ada/tidak
g) Memeriksa leher :
- Pembesaran vena jugularis
- Pembesaran kelenjar tyroid
- Pembesaran kelenjar limfe
h) Memeriksa dada :
- Bentuk : simetris/tidak
- Penggunaan otot bantu pernafasan/tidak
- Retraksi dada ada/tidak
- Auskultasi : suara nafas tambahan, BJ I dan II
i) Payudara :
- Inspeksi :
Simetris/tidak antara payudara kiri dan kanan
Putting susu
terbelah/retak/menonjol/tenggelam/ datar,
terdapat hiperpigmentasi pada areola mammae
Ada/tidaknya tanda dan gejala saluran ASI
tersumbat
Apakah ada gejala pembengkakan/kemerahan/
pengeluaran nanah atau darah
- Pada saat klien mengangkat tangan ke atas kepala
lakukan pemeriksaan payudara untuk mengetahui
ada atau tidak retraksi atau dimpling.
- Klien berbaring dengan kedua tangan dinaikkan ke
atas, kemudian lakukan palpasi secara sistematis
pada payudara sebelah kiri dan kanan (dari arah
payudara).
- Axilla : apakah terdapat massa atau pembuluh
limfe yang membesar dan kelenjar susu tambahan.
- Periksa kolostrum (keluar/belum)
NILAI :
....................................................................
NIP.............................................................
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
MENYUSUI YANG BENAR
NAMA :
NIM :
PENILAIAN :
1. PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-
hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan
benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai
dengan urutan.
SKALA
NO LANGKAH/TUGAS PENILAIAN
1 2 3
A. SIKAP
1 Menyambut klien dan keluarga dengan sopan dan ramah.
2 Memperkenalkan diri kepada klien dan keluarga.
3 Mempersilahkan klien duduk dan merasa nyaman.
4 Tanggap terhadap reaksi klien.
5 Menjaga privasi pasien.
Score : 5
B. CONTENT / ISI
6 Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
7 Mencuci tangan
8 Meminta klien untuk mencuci tangan
9 Membantu klien membuka pakaian untuk menyusui
10 Member kesempatan klien memperagakan cara menyusui
menurut klien.
11 Langkah-langkah menyusui yang benar :
* a. Klien duduk dengan santai dan nyaman.
* b. Mengoleskan ASI sedikit pada putting susu dan areola
sekitarnya.
* c. Bayi diletakkan menghadap perut klien/payudara.
* d. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak
pada lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada
lengan.
* e. Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan
yang satu di depan.
* f. Perut bayi menempel di badan ibu, kepala bayi
menghadap payudara.
g. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang.
* h. Payudara dengan ibu jari di atas dan jari yang lain
menopang di bawah.
* i. Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu
dipegang atau disangga.
* j. Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam
mulut bayi.
12 Pasca menyusui :
* a. Melepas isapan bayi :
Jari kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut
mulut atau dagu bayi diletakkan ke bawah.
* b. Setelah selesai menyusui ASI dikeluarkan sedikit dan
oleskan pada putting dan areola.
* c. Menyendawakan bayi.
Score : 18
C. TEKNIK
13 Melaksanakan konseling secara sistematis.
14 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
15 Percaya diri
16 Memberikan follow up dengan baik
17 Mendokumentasikan hasil penyuluhan yang telah
dilakukan
Score : 5
NILAI :
....................................................................
NIP.............................................................
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
MENSTIMULIR REFLEKS OKSITOSIN DENGAN PIJAT PUNGGUNG
NAMA :
NIM :
PENILAIAN :
1. PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan
hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan
benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan
sesuai dengan urutan.
SKALA
NO LANGKAH/TUGAS PENILAIAN
1 2 3
A. SIKAP
1 Menyambut klien dan keluarga dengan sopan dan ramah.
2 Memperkenalkan diri kepada klien dan keluarga.
3 Mempersilahkan klien duduk dan merasa nyaman.
4 Tanggap terhadap reaksi klien.
5 Menjaga privasi pasien.
Score : 5
B. CONTENT / ISI
6 Perawat mencuci tangan
7* Bantu ibu secara psikologis dengan cara :
- Bangkitkan rasa percaya diri
- Mengurangi sumber rasa sakit dan rasa takut
- Bantu ibu agar mempunyai pikiran dan perasaan yang baik
terhadap bayinya.
8* Bantu ibu mempraktikkannya, bantu dan nasehati ibu
untuk :
Duduk dengan diam dan sendirian atau dengan teman yang
mendukung. Beberapa ibu dapat memeras dengan mudah
dalam kelompok ibu-ibu lain, yang juga memeras susu untuk
ibunya.
9* Pegang bayi dengan kontak kulit jika memungkinkan jika
tidak mungkin ibu dapat memandang pada bayinya.
10* Menganjurkan ibu minum air hangat yang mengentengkan
(jangan kopi).
11* Menganjurkan ibu untuk membuka pakaian atas dan BH.
12* Menghangatkan payudara dengan cara mengompres dengan
air hangat atau mandi dengan air hangat.
13* Menstimulir putting susu.
14 Mengurut atau mengusap ringan payudaranya.
15 Minta seseorang untuk menggosok punggungnya.
16* Mengatur posisi ibu : duduk bersandar ke depan dengan
melipat lengan di atas meja di depannya dan meletakkan
kepalanya di atas lengannya.
17* Menempatkan kepalan kedua tangan dengan ibu jari di
kedua sisi tulang belakang.
18* Memijat dengan ketat membentuk gerakan lingkaran-
lingkaran kecil dengan kedua ibu jari.
19* Memijat ke arah bawah di kedua sisi tulang belakang dan
pada saat yang sama memijat dari leher ke arah tulang
belikat selama 2-3 menit.
20 Kenakan kembali baju ibu.
21 Membereskan alat-alat.
22 Bidan mencuci tangan.
Score : 15
C. TEKNIK
23 Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan.
24 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
25 Percaya diri
26 Memberikan follow up dengan baik
27 Mendokumentasikan hasil yang telah dilakukan
Score : 5
NILAI :
....................................................................
NIP.............................................................
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
SENAM NIFAS
NAMA :
NIM :
PENILAIAN :
1. PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-
hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar,
tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai dengan
urutan.
SKALA
PENILAIAN
NO PROSEDUR / LANGKAH KLINIK
1 2 3
1. Persetujuan pemeriksaan :
a. Salam therapeutik.
b. Jelaskan proses pelaksanaan senam nifas pada ibu atau
keluarga pendamping.
c. Jelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan dari
pelaksanaan senam nifas.
d. Bila ibu mengerti apa yang telah disampaikan mintakan
persetujuan lisan tentang pelaksanaan senam nifas yang
akan dilakukan.
2. Persiapan alat :
a. Matras
b. Tensimeter set
c. Thermometer
d. Jam
e. Kursi
f. Bangku
g. Status ibu
h. Buku catatan dan alat tulis
3. Persiapan pasien :
a. Pasien diberitahu langkah-langkah senam nifas yang akan
dilakukan
b. Pasien dipersilahkan duduk di atas matras dan bersiap-siap
untuk melakukan senam nifas
4. Cara kerja :
a. Perawat cuci tangan
b. Lakukan pemeriksaan keadaan umum ibu nifas
c. Pemeriksaan tanda-tanda vital
d. Pelaksanaan :
1) Pernafasan perut
Berbaring dengan lutut ditekuk dan tangan di samping
badan, tarik nafas dalam-dalam lewat hidung, jaga
tulang rusuk agar tetap tak bergerak dan biarkan perut
mengembang ke atas. Tahan selama 3- 5 detik.
Keluarkan nafas perlahan-lahan melalui mulut.
2) Pernafasan dada
Berbaring dengan lutut ditekuk dan tangan di samping
badan, bernafas perlahan-lahan untuk menggeser
tulang iga ke samping membentuk seperti huruf “v”
terbalik. Tahan selama 3-5 detik.
Keluarkan nafas perlahan-lahan melalui mulut.
6) Menggulingkan kaki
Berbaring dengan kaki lurus dan tangan disamping
badan, jaga agar bahu tetap rata dan kaki lurus,
perlahan-lahan angkat kaki kanan dan gulingkan
sampai menyentuh sebelah kiri tempat tidur dan
kembali ke posisi semula.
Lakukan hal yang sama untuk kaki sebelahnya,
kembali ke posisi semula dan rileks.
8) Kontraksi vagina
Berbaring dengan kaki lurus dan tangan disamping
badan, kencangkan otot vagina, tahan sebentar
kemudian rileks.
Lakukan berulang-ulang.
9) Mengangkat lengan
Berbaring dengan lengan direntangkan membentuk
sudut 900 dari tubuh.
Angkat tangan sehingga membentuk garis tegak lurus
dan sentuhkan kedua tangan, kemudian turunkan
perlahan-lahan.
10) Relaksasi
a. Tungkai
Berbaring telentang dengan tumit ditekankan ke t
empat tidur,
Gambar tekuklengan
Mengangkat langan kaki ke atas
kedua perge
dank e bawah, lakukan berulang-ulang.
Luruskan lutut kemudian dibengkokkan sedikit
lalu rileks, lakukan halyang sama untuk lutut
sebelahnya.
b. Lengan
Regangkan jari-jari pada kedua tangan.
Tekuk siku lalu luruskan, lakukan berulang-ulang
dan lakukan hal yang sama untuk lengan
sebelahnya.
Kencangkan otot bahu kemudian rileks, lakukan
hal yang sama untuk bahu sebelahnya.
c. Wajah
Kendurkan semua otot-otot wajah dan leher (mata,
mulut, hidung dan dahi).
NILAI :
....................................................................
NIP.............................................................
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI BARU LAHIR
NAMA :
NIM :
PENILAIAN :
1. PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan
hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan
benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan
sesuai dengan urutan.
SKALA
PENILAIAN
NO PROSEDUR / LANGKAH KLINIK
1 2 3
1. Persetujuan pemeriksaan :
a. Salam therapeutik.
b. Jelaskan pemeriksaan ini pada ibu.
c. Jelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan dari
pemeriksaan.
d. Bila ibu mengerti apa yang telah disampaikan mintakan
persetujuan lisan tentang pemeriksaan yang akan
dilakukan.
2. Persiapan alat :
a. Thermometer
b. Stethoskop
c. Lampu senter
d. Metline
e. Timbangan bayi
f. Pengukur panjang badan
g. Kapas cebok dalam kom
h. Selimut bayi
i. Status klien
j. Alat tulis
k. Handscoen
3. Persiapan bayi dan keluarga :
a. Ibu diberitahu tindakan yang akan dilakukan.
b. Menjelaskan maksud dan tujuan pemeriksaan fisik.
4. Cara kerja :
a. Bidan cuci tangan
b. Menanyakan riwayat kepada ibu dan keluarga :
Faktor lingkungan
Faktor genetik
Faktor sosial
Faktor ibu dan perinatal
Faktor neonatal
c. Pemeriksaan umum :
Pemeriksaan keadaan umum :
1) Warna kulit dan bibir
2) Tangis bayi
3) Tonus otot dan tingkat aktivitas
f. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (TTV) :
Frekuensi Nafas
Frekuensi Jantung
Suhu
g. Anthopometri :
Berat Badan (BB)
Panjang Badan (PB)
Lingkar Kepala/LK (Circumferentia suboccipito-
bregmatica, circumferentia fronto-occipitalis, dan
circumferentia mento-occipitalis)
Lingkar Dada (LD)
Lingkar Perut (LP)
h. Pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir :
1) Kepala :
Ubun-ubun
Sutura, molase
Fontanel (cekung/menonjol/datar)
Kaput, Cephalhemathoma
Pertumbuhan rambut
2) Mata :
Simetris/tidak
Kotoran
Perdarahan
3) Telinga :
Posisi (sejajar dengan ujung mata/tidak)
Bentuk
Keluaran
4) Hidung :
Lubang hidung
Keluaran
Pernafasan cuping hidung
5) Mulut :
Simetris/tidak
Tanda cyanosis
Tanda labio-palatoskizis
Refleks rooting dan sucking
6) Leher :
Pembesaran kelenjar tyroid
Pembesaran kelenjar getah bening
Tonick neck refleks
7) Dada :
Bentuk
Pernafasan dada
Auskultasi : suara nafas dan bunyi jantung
Pembesaran kelenjar mammae
8) Abdomen :
Bentuk
Keadaan tali pusat
Apakah ada hernia umbilikalis saat bayi
menangis?
Palpasi : lembek/kembung/benjolan
Auskultasi : bising usus
9) Punggung (bayi dalam posisi tengkurap) :
Keadaan punggung (simetris/tidak)
Tulang punggung (kelainan seperti spina bifida)
10) Genetalia :
a. Laki-laki (normal, testis, orifisium uretra, kelainan
: hypospadia/epispadius)
b. Perempuan (normal, labia mayora, labia minora,
klitoris, orifisium vagina, orifisium uretra,
keluaran/sekret)
c. Anus (berlubang/tidak, atresia ani)
11) Ekstermitas :
a. Jari tangan (ada kelainan/tidak)
b. Jari kaki (ada kelainan/tidak)
c. Pergerakan (aktif/tidak, tremor/tidak)
d. Garis telapak kaki
e. Posisi kaki dan tangan
12) Periksa :
a. Verniks caseosa
b. Lanugo
13) Status Neurologi (Refleks) :
a. Tendon
b. Morro
c. Rooting
d. Menghisap
e. Babinski
f. Menggenggam
g. Menangis
h. Berjalan
i. Tonus leher
i. Nutrisi (ASI, PASI)
j. Eliminasi
1) BAB berapa kali : …. x/hari, warnanya : ….
2) BAK berapa kali : …. x/hari, warnanya : ….
5. Rapikan bayi
6. Bereskan peralatan
7. Cuci tangan
8. Beritahukan hasil pemeriksaan dan salam therapeutik
9. Dokumentasi
NILAI :
....................................................................
NIP.............................................................
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
PENDIDIKAN KESEHATAN
NAMA :
NIM :
NILAI :
....................................................................
NIP.............................................................
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP 7)
PERAWATAN PERINEUM POST PARTUM
Nama mahasiswa :
NIM :
PENILAIAN :
1. PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan
hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan
benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan
sesuai dengan urutan.
NILAI :
....................................................................
NIP.............................................................
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
ANTHOPOMETRI
NAMA :
NIM :
PENILAIAN :
1. PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan
tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-hal kecil yang tidak
terlalu berarti.
3. MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat
tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai dengan urutan.
SKALA
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK PENILAIAN
1 2 3
A. SIKAP
1 Salam therapeutik
2 Jelaskan tindakan ini pada ibu
3 Jelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan dari tindakan ini.
Bila ibu mengerti apa yang telah disampaikan mintakan persetujuan
4
lisan tentang tindakan yang akan dilakukan
5 Menjaga privasi pasien
Score : 5
B. CONTENT / ISI
6 Persiapan alat :
Timbangan
Meteran / pita pengukur
Alat tulis dan catatan
7 Cara Kerja :
a. Semua alat-alat didekatkan dengan pasien / bayi.
b. Mencuci tangan.
c. Mengukur berat badan
Timbangan dikoreksi, pastikan pada skala 0
Perawat/Bidan mencuci tangan
Tidurkan bayi di timbangan ( bayi berpakaian )
Pakaian bayi dan bedongnya ditimbang
Baca skala pada timbangan dan catat
Berat badan bayi = berat badan saat ditimbang – berat
timbangan pakaian
d. Mengukur panjang badan
Diukur mulai puncak kepala sampai ujung kaki
Baca hasil pengukuran dan catat
e. Mengukur lingkar dada
Lilitkan pita meteran mulai dada bayi pada batas puting susu
melingkar ke belakang sampai depan (dada) lagi
Catat hasil pengukuran.
f. Mengukur lingkar kepala
Pita pengukur / meteran dililitkan pada kepala bayi mulai batas
telinga
Putarlah sekeliling kepala ke belakang sampai bertemu pada
titik awal
Baca dan catat hasil
NB :
Ukuran lingkar kepala :
o Sirkumferensia sub oksipito bregmatika (lingkar kecil
kepala)
o Sirkumferensia fronto oksipitalis (lingkar sedang kepala)
o Sirkumferensia mento oksipitalis (lingkar besar kepala)
Catat hasil pengukuran
g. Alat- alat dibereskan
h. Mencuci tangan
Score : 9
C. TEKNIK
8 Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan
9 Memberikan perhatian terhadap respon pasien
10 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
11 Mendokumentasikan hasil tindakan
Score : 4
............................. 20…
Pembimbing,
NILAI :
......................................
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
MERAWAT TALI PUSAT
NAMA :
NIM :
PENILAIAN :
1. PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan
tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-hal kecil yang tidak
terlalu berarti.
3. MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat
tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai dengan urutan.
SKALA
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK PENILAIAN
1 2 3
A. SIKAP
1 Salam therapeutik
2 Jelaskan tindakan ini pada ibu
3 Jelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan dari tindakan ini.
Bila ibu mengerti apa yang telah disampaikan mintakan persetujuan lisan
4
tentang tindakan yang akan dilakukan
5 Menjaga privasi pasien
Score : 5
B. CONTENT / ISI
6 Persiapan alat :
Kasa steril
Baju bayi
Popok
Bengkok
7 Cara Kerja :
a. Mencuci tangan
b. Buka pakaian bayi dan popoknya
c. Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar terkena udara
d. Observasi keadaan tali pusat : ada perdarahan / tidak, masih basah /
kering, lepas / belum
e. Jika tali pusat kena kotoran / tinja, cuci dengan air bersih dan air sabun
lalu keringkan
f. Bungkus dengan kasa steril
g. Bayi diberi pakaian kembali
Score : 8
C. TEKNIK
8 Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan
9 Memberikan perhatian terhadap respon pasien
10 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
11 Mendokumentasikan hasil tindakan
12 Mencuci tangan
Score : 5
............................. 20…
Pembimbing,
NILAI :
......................................
NIP.
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
MEMBERI OBAT TETES MATA
NAMA :
NIM :
PENILAIAN :
1. PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan
tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-hal kecil yang tidak
terlalu berarti.
3. MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat
tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai dengan urutan.
SKALA
PENILAIA
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
N
1 2 3
A. SIKAP
1 Salam therapeutik
2 Jelaskan tindakan ini pada ibu
3 Jelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan dari tindakan ini.
Bila ibu mengerti apa yang telah disampaikan mintakan persetujuan lisan
4
tentang tindakan yang akan dilakukan
5 Menjaga privasi pasien
Score : 5
B. CONTENT / ISI
6 Persiapan alat :
Obat tetes mata profilaktik (larutan perak nitrat 1 %) atau salep mata
tetrasiklin 1 %, eritromisin 0,5 %
Kapas
7 Cara Kerja :
a. Mencuci tangan
b. Posisi bayi telentang
c. Bersihkan mata bayi dengan tangan kiri
d. Berikan obat tetes mata / salep dalam satu garis lurus, mulai dari sudut
medial mata (dekat hidung bayi) menuju sudut lateral mata (dekat
dengan telinga bayi)
e. Pastikan ujung mulut tabung salep / tabung penetes tidak menyentuh
mata bayi
f. Jangan menghapus salep / tetes mata dari mata bayi
g. Bereskan alat-alat
h. Mencuci tangan
Score : 9
C. TEKNIK
8 Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan
9 Memberikan perhatian terhadap respon pasien
10 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
11 Mendokumentasikan hasil tindakan
Score : 4
............................. 20…
Pembimbing,
NILAI :
......................................
NIP.
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
MEMANDIKAN BAYI DENGAN AIR
NAMA :
NIM :
PENILAIAN :
1. PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau dihilangkan.
2. MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan berurutan
tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-hal kecil yang tidak
terlalu berarti.
3. MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat
tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai dengan urutan.
SKALA
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK PENILAIAN
1 2 3
A. SIKAP
1 Salam therapeutik
2 Jelaskan tindakan ini pada ibu
3 Jelaskan tujuan dan hasil yang diharapkan dari tindakan ini.
Bila ibu mengerti apa yang telah disampaikan mintakan persetujuan
4
lisan tentang tindakan yang akan dilakukan
5 Menjaga privasi pasien
Score : 5
B. CONTENT / ISI
6 Persiapan alat :
1 bak bayi berisi 2/3 air hangat
Sabun bayi/shampoo
Handuk mandi
Kapas DTT basah untuk membersihkan pantat bayi
Kapas untuk membersihkan mata
2 Waslap
Pakaian bersih bayi
Kasa steril
Bedak, minyak telon/kayu putih/baby oil, sisir
Bengkok
Skort
Thermometer
Timbangan bayi
7 Cara Kerja :
a. Mencuci tangan dan menggunakan APD bila perlu.
b. Angkat bayi dan timbang bayi di atas timbangan (bayi masih
mengunakan baju).
c. Angkat bayi ke atas tempat tidur dan ukur suhu aksila bayi.
d. Membersihkan mata bayi dengan kapas rebus dari pangkal
hidung ke ujung mata.
e. Bersihkan mulut bayi.
f. Lepaskan pakaian bayi dan timbang pakaian bayi di atas
timbangan.
g. Membersihkan pantat bayi dari feces (bila ada).
h. Membersihkan muka bayi tanpa sabun.
i. Menyabuni bayi dengan urutan: kepala, telinga, leher, dada,
perut, lengan, ketiak, punggung, pantan, kaki, dan terakhir alat
kelamin.
j. Meletakkan sabun pada tempatnya.
k. Kemudian memasukkan bayi ke dalam bak berisi air hangat
untuk dibilas. Pada saat membilas perhatikan telinga jangan
sampai kemasukan air.
l. Mengeringkan bayi dengan handuk.
m. Memperhatikan adanya kelainan-kelainan.
n. Merawat tali pusat.
o. Memakaikan pakaian bayi.
p. Menyisir rambut.
q. Mengembalikan bayi kepada ibunya
r. Membereskan dan mengembalikan alat-alat pada tempatnya
s. Mencuci tangan
Score : 19
C. TEKNIK
8 Melaksanakan tindakan secara sistematis dan berurutan
9 Memberikan perhatian terhadap respon pasien
10 Melaksanakan tindakan dengan percaya diri dan tidak ragu-ragu
11 Mendokumentasikan hasil tindakan
Score : 4
............................. 20…
Pembimbing,
NILAI :
......................................
NIP.
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU NIFAS
RIWAYAT OBSTRETRI
Riwayat kehamilan sekarang
Gravida………….Para…….….Abortus………………
Umur kehamilan :………………………………………………………
Taksiran persalinan :………………………………………………………
ANC / Ante Natal Care :………………………………………………………
Masalah kesehatan :………………………………………………………
ANAK NIFAS
JK BB PB Keadaan Lahir Umur Laktasi Perdarahan Infeksi
Sekarang
7. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum / kesadaran: …………………………………………………….
2. Tanda vital :………………………………………………………
3. Kepala :………………………………………………………
a. Rambut :………………………………………………………
b. Mata :………………………………………………………
c. Hidung :………………………………………………………
d. Telinga :………………………………………………………
e. Mulut :………………………………………………………
f. Leher : ……………………………………………………...
4. Thorak
a. Bentuk thorak : ……………………………………………………...
b. Pernafasan : ……………………………………………………...
c. Tanda – tanda kesulitan bernafas :…………………………………………..
d. Pemeriksaan Jantung : ……………………………………………..
e. Pemeriksaan Payudara : ……………………………………………..
f. Masalah khusus pada payudara : ……………………………………..
5. Abdomen
a. Bentuk Abdomen : ……………………………………………………..
b. Striae gravidarum : ……………………………………………………..
c. Luka Operasi : ……………………………………………………..
d. Diastasis Rektus abdominalis : ……………………………………………..
e. Peristaltik Usus : …………………………………………….
f. TFU : …………………………………………….
g. Konsistensi : …………………………………………….
h. Kontraksi Uterus : ……………………………………………..
6. Genitalia
Vulva
a. Oedema : ……………………………………………………...
b. Varises : ……………………………………………………...
Perineum
c. Utuh / luka : ……………………………………………………...
d. Episiotomi : ……………………………………………………...
e. Jahitan : ……………………………………………………...
f. Tanda REEDA :………………………………………………………
Lokia
a. Jumlah :
b. Jenis/warna :
c. Konsistensi :
d. Bau :
Anus
Iritasi : …………………………………………………………….
Haemoroid : …………………………………………………………….
7. Ekstremitas
a. Tangan :
Odema : …………………………………………………………….
Varises : …………………………………………………………….
b. Kaki :
Odema : …………………………………………………………….
Varises : …………………………………………………………….
c. Homan Sign : + / -
d. Masalah Khusus :……………………………………………………..
8. Aktivitas / Mobilisasi
a. Ambulasi kapan : …………………………………………….
b. Kegiatan Sehari – hari : …………………………………………….
c. Masalah dalam beraktivitas : …………………………………………….
d. Senam nifas : …………………………………………….
2. Eliminasi
BAK
a. Frekuensi :
b. Warna :
c. Bau :
d. Masalah Khusus :
BAB
a. Frekuensi :
b. Konsistensi :
c. Warna :
d. Bau :
e. Konstipasi : Ya / Tidak
f. Masalah Khusus :
3. Istirahat / tidur
a. Jumlah Jam Tidur :
b. Gangguan tidur :
c. Yang mempermudah tidur :
d. Yang mempermudah bangun :
4. Personal Hygiene
a. Mandi :
b. Gosok gigi:
c. Cuci rambut :
d. Potong kuku :
e. Perawatan payudara:
f. Perawatan perineum:
DATA PSIKOLOGIS
1. Hubungan dengan bayi : ……………………………………………….
2. Sedih / gembira : ……………………………………………….
3. Hubungan dengan keluarga : ……………………………………………….
4. Masalah yang dipikirkan : ……………………………………………….
5. Kebutuhan penkes
a. Manajemen laktasi : ya / tidak
b. Personal hygiene : ya / tidak
c. Nutrisi ibu menyusui : ya / tidak
d. Perawatan bayi baru lahir : ya / tidak
e. Latihan dan aktivitas : ya / tidak
f. Pemberian makanan tambahan : ya / tidak
g. Imunisasi pada bayi : ya / tidak
h. KB : ya / tidak
5. DATA PENUNJANG
a. Pemeriksaan Lab.
Hb :
Ht :
Lecocyt :
Lain – lain :
b. Foto Rontgen :
c. USG / EKG :
d. Lain – lain :
PENATALAKSANAAN MEDIS :
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
DATA FOKUS
Data Subyektif :
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………
Data Obyektif :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………….………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………….………………………………………
…………….
………………………………….………………………………………………….
……………………………………..………………………………………………….……
…………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
(…………………………………….)