Laporan kasus ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian praktik
melalui metode ujian case report pada mata kuliah komplementer 1 semester Genap
Disusun Oleh :
Nama: Narsih
NPM: 211560412146
A. Gambaran Kasus
Seorang ibu melahirkan anaknya yang kedua 7 hari yang lalu, datang ke
klinik bidan dengan keluhan ASI belum keluar. Bidan akan melakukan
treatment pada kasus dengan keluahan bendungan ASI tersebut.
1. Treatment apa yang dapat dilakukan pada kasus bendungan ASI
tersebut?
2. Apa diagnosis nya ?
3. Lakukan dokumentasi sesuai video daftar tilik!
4. Lakukan dokumentasi SOAP!
B. Tinjauan Teori
1. Definisi Nifas
Masa nifas atau puerperium berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata
puer yang artinya banyi dan parous yang artinya melahirkan
(Bahiyatun, 2008). Menurut Rukiyah (2014) bahwa masa nifas
(puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa
nifas berlangsung kira-kira enam minggu. Puerperium adalah masa
dari kelahiran plasenta dan selaput janin (menandakan akhir periode
intrapartum) hingga kembalinya reproduksi wanita pada kondisi tidak
hamil (Varney, 2014).
6. Jurnal Terkait
Judul : “Pengaruh Perawatan Payudara Terhadap Produksi ASI
Ibu Nifas di Puskesmas Bojong Tegal Tatun 2019”
Permasalahan gizi untuk bayi, balita dan anak-anak yang paling
banyak terjadi di Indonesia pada saat ini adalah kurangnya kalori dan
protein. Gangguan terhadapa gizi pada bayi yang memberikan dampak
negatif terhadap perkembangan bayi dan generasi muda indonesia
(Hullyana. 2007).
Kesibukan Ibu untuk bekerja memungkinkan untuk memberikan
bayinya dengan susu formula atau Asi ibu tersebut sangat sedikit
produksinya atau pun kendala lainya sehingga banyak ibu memberikan
bayinya susu formula untuk pengganti ASI dan Faktor yang
berpengaruh terhadap lancarnya produksi Air Susu Ibu antara lain
adalah dengan melakukan perawatan payudara. Perawatan payudara
adalah tindakan yang dilakukan demi memelihara kesehatan pada
daerah payudara. Perawatan payudara sangat diperlukan oleh para
wanita khusunya ibu yang biasanya dilakukan mulai dari hari pertama
atau kedua setelah melahirkan.
Tujuan dilakukannya tindakan perawatan payudara adalah agar
sirkulasi darah menjadi lancar mencegah penghambatan saluran susu,
sehingga proses keluarnya ASI menjadi lancar. Selain itu pengaruh
produksi dan keluarnya ASI disebabkan antara lain oleh hormon
prolaktin dan oksitosin. Hormon prolaktin yang berpengaruh terhadap
jumlah produksi ASI, dan proses keluarnya ASI dipengaruhi oleh
hormon oksitosin (Saleha, 2009).
Faktor – faktor lain yang mempengaruhi lancarnya pengeluaran
ASI yaitu makanan yang ibu konsumsi, psikologis ibu, obat-obatan
dan perawatan payudara sejak kehamilan dan setelah melahirkan.
Kegiatan perawatan payudara dapat dilakukan oleh perawat ketika ibu
masih dalam masa perawatan dan dapat dilakukan sendiri oleh ibu.
Dari hasil analisa singkat Jurnal diatas dapat berhubungan dengan
kasus Ny. S yaitu perawatan payudara pada masa nifas, yang mana
dapat menstimulasi hormon prolaktin dan oksitosin. Hormon prolaktin
yang berpengaruh terhadap jumlah produksi ASI, dan proses keluarnya
ASI dipengaruhi oleh hormon oksitosin seperti yang sudah disebutkan
jurnal diatas. Selain itu Ny. S mengatakan pola konsumsi harian ibu
sudah memenuhi 4 sehat 5 sempurna maka dari itu perawatan payudara
pada ibu nifas adalah pilihan yang tepat karena nyaman dan dapat
mengatasi produksi ASI sedikit yang di alami Ny. S.
7. Pathway
1. Handuk 2 Untuk
buah menutupi
bagian pundak
dan perut ibu
2. Waslap Untuk
mengompres
payudara
4. Bengkok Untuk
membuang
bahan-bahan
habis pakai
5. Kapas DTT Untuk
mengompres
puting susu
6. 2 Baskom Untuk
berisi air mengompres
dingin dan payudara
air hangat
3. Menegakkan Diagnosa
Ny. S usia 28 tahun P2A0 Post Partum 7 hari, Nifas Normal, Keadan
umum baik.
4. Prosedur Kerja
No Gambar Tindakan
2. Memperkenalkan diri
3. Anamnesa singkat
4. Jaga privasi pasien
Langkah Perawatan
Payudara
7. Mencuci tangan
9. Memasang handung di
punggung dan perut ibu
Pasca Tindakan
D. Kesimpulan
Ny. S umur 28 tahun P2A0 post partum 7 hari datang kunjunga
nifas dengan keluhan ASI belum keluar. Pola konsumsi harian ibu sudah
memenuhi 4 sehat 5 sempurna Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.
S yaitu perawatan payudara pada masa nifas di ruang pemeriksaan pada
tanggal Januari 2023 jam 08.00 WIB dengan lancar.
Setelah itu dilakukan konseling pasca perawatan payudara pada
masa nifas yaitu dapat melakukan perawatan payudara di rumah dibantu
suami/ orang tua, menyusui bayinya dengan ASI sesering mungkin, segera
menyusui apabila payudara terasa keras, makan dengan menu 4 sehat 5
sempurna. Ny.S dianjurkan untuk datang kembali apabila terdapat keluhan
yang menggangu aktivitas atau kenyamanan ibu, ibu dianjurkan untuk
segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
Seluruh prosedur pemasangan dan penatalaksanaan perawatan
payudara pada Ny. S telah selesai dilaksanakan dan telah
didokumentasikan. Ibu dan keluarga merasa puas dengan pelayanan di
Klinik.
E. Sumber Pustaka
Heryani, Reni. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan
Menyusui. Jakarta: Trans Info Media.
Huliana, M. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta : Puspa
Swara
Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo.
Jakarta.
Rukiyah, A.Y. 2014. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta:
CV. Trans Info Media.
Saifuddin, Abdul Bari dkk, 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan
Varney, H. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
Yanti, Damai., Sundawati, Dian. 2014. Asuhan Kebidanan Masa Nifas.
Bandung: PT Refika Aditama.
Narsih
NPM. 211560412146
FORMAT PENGKAJIAN
PADA IBU NIFAS
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama Ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. S
Umur : 28th Umur : 32 tahun
Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/Bangsa : Betawi/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat rumah : Karang Satria RT.01/02,Tambun Utara
C. ASSASEMET
Dx : Ny. S. Usia 28 tahun P2A0 Post Prtum hari ke 7
Masalah : ASI belum keluar
D. PLANING
a. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan
b. Menginformasikan kepada ibu mengenai tujuan perawatan payudara pada
ibu nifas
c. Melakukan informed choice dan informed consent
d. Melakukan perawatan payudara
e. Memberikan penkes sesuai kebutuhan
f. Menganjurkan ibu untuk kembali apabila ibu mengalami tandah bahaya
pada ibu nifas
g. Menjadwalkan kunjungan ulang
h. Mendokumentasikan kegiatan
Implementasi
a. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan asuhan yang diberikan.
TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Temperatur : 36,60 C
b. Menginformasikan tujuan perawatan payudara pada ibu nifas yaitu
menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan putting susu agar
terhindar dari infeksi, melunakkan serta memperbaiki bentuk putting
susu sehingga bayi dapat menyusu dengan baik, merangsang
kelenjar-kelenjar dan hormone prolaktin dan oksitosin untuk
meningkatkan produksi ASI lancar serta mengetahui secara dini
kelainan putting susu dan melakukan usaha-usaha untuk mengatasinya
c. Melakukan informed consent untuk dilakukan perawatan payudara.
Ibu telah menyetujui tindakan perawatan payudara
d. Melakukan perawatan payudara pada klien
1. Persiapan alat dan bahan
2. Persiapan pasien
3. Langkah-langkah melakukan perawtan payudara
4. Konseling pasca tindakan
e. Memberikan penkes agar supaya perawatan payudara dapat dilakukan
dirumah dibantu suami atau ibu mertua/ ibu kandung, memberikan ASI
pada bayinya sesering mungkin, apabila payudara sudah mulai keras
segera susui bayi, pola makan dengan menu 4 sehat 5 sempurna di
lanjutkan.
f. Menganjurkan ibu untuk kembali apabila mengalami tanda bahaya pada
ibu nifas terdapat tanda-tanda infeksi seperti demam, menggigil,
pengeluaran pervaginam berbau tidak enak, perdarahan, payudara bengkak
kemerahan.
g. Menjadwalkan kunjungan ulang 2 minggu lagi