Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S P2A0 POST PARTUM 7 HARI


DENGAN KASUS ASI BELUM KELUAR
MELALUI METODE ASUHAN PERAWATAN PAYUDARA

Laporan kasus ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian praktik
melalui metode ujian case report pada mata kuliah komplementer 1 semester Genap

Disusun Oleh :

Nama: Narsih
NPM: 211560412146

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (S1) DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA
TA. 2021/2022
Lembar Pengesahan Laporan

Tanggal Ujian Screenshoot Foto Ujian


17 Januari 2023

Mahasiswa Tanda Tangan Mahasiswa


Nama         : Narsih
NPM          : 211560412146

Dosen Penguji Tanda Tangan Penguji


Nama         : Hainunisa,S.SiT,M.Kes
NIDN         : 0328117802
LAPORAN KASUS

A. Gambaran Kasus
Seorang ibu melahirkan anaknya yang kedua 7 hari yang lalu, datang ke
klinik bidan dengan keluhan ASI belum keluar. Bidan akan melakukan
treatment pada kasus dengan keluahan bendungan ASI tersebut.
1. Treatment apa yang dapat dilakukan pada kasus bendungan ASI
tersebut?
2. Apa diagnosis nya ?
3. Lakukan dokumentasi sesuai video daftar tilik!
4. Lakukan dokumentasi SOAP!

B. Tinjauan Teori
1. Definisi Nifas
Masa nifas atau puerperium berasal dari bahasa latin, yaitu dari kata
puer yang artinya banyi dan parous yang artinya melahirkan
(Bahiyatun, 2008). Menurut Rukiyah (2014) bahwa masa nifas
(puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa
nifas berlangsung kira-kira enam minggu. Puerperium adalah masa
dari kelahiran plasenta dan selaput janin (menandakan akhir periode
intrapartum) hingga kembalinya reproduksi wanita pada kondisi tidak
hamil (Varney, 2014).

2. Tujuan asuhan masa nifas 


Menurut Rukiyah (2014) selama bidan memberikan asuhan sebaiknya
bidan mengetahui apa tujuan dari pemberian asuhan pada ibu nifas.
Tujuan diberikannya asuhan pada ibu selama masa nifas antara lain: 
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik secara fisik maupun
psikologis dimana dalam asuhan pada masa ini peranan keluarga
sangat penting, dengan pemberian nutrisi, dukungan psikologi
maka kesehatan ibu dan bayi selalu terjaga.
b. Melaksanakan skrining yang komprehensif (menyeluruh) dimana
bidan harus melakukan manajemen asuhan kebidanan pada ibu
nifas secara sistematis yaitu mulai pengkajian data subjektif,
objektif maupun penunjang.
c. Setelah bidan melaksanakan pengkajian data maka bidan harus
menganalisa data tersebut sehingga tujuan asuhan masa nifas ini
dapat mendeteksi masalah yang terjadi pada ibu dan bayi.
d. Mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun
bayinya, yakni setelah masalah ditemukan maka bidan dapat
langsung masuk ke langkah berikutnya sehingga tujuan diatas
dapat dilaksanakan.
e. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi
kepada bayinya dan perawatan bayi sehat.
3. Tahapan Masa Nifas 
Secara umum, masa nifas dibagi menjadi tiga tahap/periode yaitu :
a. Puerperium dini, yaitu suatu masa kepulihan ketika ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan.
b. Puerperium intermedial, yaitu kepulihan dari organ-organ
reproduksi selama kurang enam minggu.
c. Remote Puerperium, yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan
sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu persalinan
mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna mungkin
beberapa minggu, bulan, atau tahun (Heryani, 2012).

4. Kebijakan Program Nasional Nifas


Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit
empat kali melakukan kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan
untuk: menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi; melakukan pencegahan
terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu
nifas dan banyinya; mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang
terjadi pada masa nifas; menangani komplikasi atau masalah yang
timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya. Adapun
asuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan nifa antara lain
(Yanti dan Sundawati, 2014).
a. Kunjungan ke-1 (6-8 jam postpartum) : mencegah perdarahan masa
nifas karena atonia uteri; mendeteksi dan perawatan penyebab lain
perdarahan serta melakukan rujukan bila perdarahan berlanjut;
memberikan konseling pada ibu atau dan keluarga tentang cara
mencegah perdarahan yang disebabkan atonia uteri; pemberian
ASI awal; mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan
bayi basetelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka
bidan harus menjaga ibu dan bayi untuk 2 jam pertama setelah
kelahiran atau sampai ibu dan bayi baru lahir dalam keadaan baik.
Menurut Varney (2014), selama puerperium awal bidan sebaiknya
menemui wanita sedikitnya satu hari sekali. Setiap kunjungan
meliputi aspek sebagai berikut: 
1) Tinjauan Catatan Klien 
Sebelum bidan memulai kunjungan, bidan meninjau setiap
bagian perawatan kelahiran dan antepartum yang belum
diketahuinya sehingga dapat memiliki pengetahuan ketika
berbicara dengan ibu baru tersebut. Hal ini meliputi
kewaspadaan terhadap adanya komplikasi pada status
kesehatan bayi baru lahir. Peninjauan catatan sejak kelahiran
juga membantu bidan mengetahui catatan tanda-tanda vital ibu,
hasil laboratorium, penggunaan obat-obatan, dan setiap
komentar dari perawat. Catatan perkembangan dan program
sebelumnya juga ditinjau. Waktu yang sudah berlalu sejak
kelahiran, dalam jam atau hari, dipastikan untuk
mengidentifikasi temuan fisik yang diharapkan.
2) Riwayat
Saat bidan memulai kunjungannya, topic pertamanya adalah
kelahiran. Saat wanita membagi pengalamannya, memberi
informasi yang dapat divalidasi atau diperbaiki, dan memberi
petunjuk topic mana yang merupakan masalah besar baginya.
Informasi tambah anda pat ditanyakan untuk mengkaji
pemulihan fisik dan kemajuan ibu dalam belajar menjadi orang
tua bagi anaknya yang baru lahir.
3) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan selama periode pasca partum awal meliputi
sebagai berikut:
a) Pengkajian tanda - tanda vital termasuk kecenderungan
selama periode setelah kelahiran.
b) Pemeriksaan payudara termasuk menunjukkan adanya
kolostrum dan penatalaksanaan puting susu pada wanita
menyusui.
c) Auskultasi jantung dan paru-paru, sesuai indikasi keluhan
ibu, atau perubahan nyata pada penampilan atau tanda-
tanda vital.
d) Evaluasi bagian perut ibu terhadap involusio uterus dan
kandung kemih.
e) Evaluasi nyeri tekan sudut costo-vertebral angle (CVA) jika
di indikasikan oleh keluhan maternal atau tanda-tanda
klinis.
f) Pengkajian perineum terhadap memar, edema, hematoma
dan penyembuhan setiap jahitan. Pemeriksaan tipe,
kuantitas dan bau lokhia Pemeriksaan anus terhadap adanya
haemoroid 
g) Pemeriksaan ekstremitas terhadap adanya edema, nyeri
tekan atau panas pada betis dan refleks.
b. Kunjungan ke-2 (6 hari postpartum) : memastikan involusi uterus
berjalan dengan normal, uterus berkontraksi dengan baik, tinggi
fundus uteri dibawah umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal,
menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan;
memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup, memastikan ibu
mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan, memastikan ibu
menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan
menyusui, memberikan konseling tentang perawaan bayi baru lahir.
c. Kunjungan ke-3 (2 minggu postpartum) : Asuhan pada 2 minggu post
partum sama dengan asuhan yang diberikan pada kunjungan 6 hari
post partum.
d. Kunjungan ke-4 (6 minggu post partum) : Menanyakan penyulit
penyulit yang dialami ibu selama masa nifas; memberikan konseling
KB secara dini.

5. Perawatan Payudara Masa Nifas


Perawatan payudara adalah tindakan yang dilakukan demi
memelihara kesehatan pada daerah payudara. Perawatan payudara
sangat diperlukan oleh para wanita khusunya ibu yang biasanya
dilakukan mulai dari hari pertama atau kedua setelah melahirkan.
Tujuan perawatan payudara pada ibu nifas yaitu menjaga
kebersihan payudara, terutama kebersihan putting susu agar
terhindar dari infeksi, melunakkan serta memperbaiki bentuk
putting susu sehingga bayi dapat menyusu dengan baik,
merangsang kelenjar-kelenjar dan hormone prolaktin dan
oksitosin untuk meningkatkan produksi ASI lancar serta
mengetahui secara dini kelainan putting susu dan melakukan usaha-
usaha untuk mengatasinya.
Selain itu pengaruh produksi dan keluarnya ASI disebabkan antara
lain oleh hormon prolaktin dan oksitosin. Hormon prolaktin yang
berpengaruh terhadap jumlah produksi ASI, dan proses keluarnya ASI
dipengaruhi oleh hormon oksitosin (Saleha, 2009).

6. Jurnal Terkait
Judul : “Pengaruh Perawatan Payudara Terhadap Produksi ASI
Ibu Nifas di Puskesmas Bojong Tegal Tatun 2019”
Permasalahan gizi untuk bayi, balita dan anak-anak yang paling
banyak terjadi di Indonesia pada saat ini adalah kurangnya kalori dan
protein. Gangguan terhadapa gizi pada bayi yang memberikan dampak
negatif terhadap perkembangan bayi dan generasi muda indonesia
(Hullyana. 2007).
Kesibukan Ibu untuk bekerja memungkinkan untuk memberikan
bayinya dengan susu formula atau Asi ibu tersebut sangat sedikit
produksinya atau pun kendala lainya sehingga banyak ibu memberikan
bayinya susu formula untuk pengganti ASI dan Faktor yang
berpengaruh terhadap lancarnya produksi Air Susu Ibu antara lain
adalah dengan melakukan perawatan payudara. Perawatan payudara
adalah tindakan yang dilakukan demi memelihara kesehatan pada
daerah payudara. Perawatan payudara sangat diperlukan oleh para
wanita khusunya ibu yang biasanya dilakukan mulai dari hari pertama
atau kedua setelah melahirkan.
Tujuan dilakukannya tindakan perawatan payudara adalah agar
sirkulasi darah menjadi lancar mencegah penghambatan saluran susu,
sehingga proses keluarnya ASI menjadi lancar. Selain itu pengaruh
produksi dan keluarnya ASI disebabkan antara lain oleh hormon
prolaktin dan oksitosin. Hormon prolaktin yang berpengaruh terhadap
jumlah produksi ASI, dan proses keluarnya ASI dipengaruhi oleh
hormon oksitosin (Saleha, 2009).
Faktor – faktor lain yang mempengaruhi lancarnya pengeluaran
ASI yaitu makanan yang ibu konsumsi, psikologis ibu, obat-obatan
dan perawatan payudara sejak kehamilan dan setelah melahirkan.
Kegiatan perawatan payudara dapat dilakukan oleh perawat ketika ibu
masih dalam masa perawatan dan dapat dilakukan sendiri oleh ibu.
Dari hasil analisa singkat Jurnal diatas dapat berhubungan dengan
kasus Ny. S yaitu perawatan payudara pada masa nifas, yang mana
dapat menstimulasi hormon prolaktin dan oksitosin. Hormon prolaktin
yang berpengaruh terhadap jumlah produksi ASI, dan proses keluarnya
ASI dipengaruhi oleh hormon oksitosin seperti yang sudah disebutkan
jurnal diatas. Selain itu Ny. S mengatakan pola konsumsi harian ibu
sudah memenuhi 4 sehat 5 sempurna maka dari itu perawatan payudara
pada ibu nifas adalah pilihan yang tepat karena nyaman dan dapat
mengatasi produksi ASI sedikit yang di alami Ny. S.

7. Pathway

C. Deskripsi Asuhan Kebidanan


1. Tujuan Asuhan
Memberikan asuhan pada Ny. S 28 tahun P2A0 post partum 7 hari
agar dapat melalui masa nifas normal dengan melakukan pencegahan
terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu
nifas, mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada
masa nifas, menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan
mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.
2. Deskripsi Alat dan Bahan
Mahasiswa menjabarkan alat dan bahan yang di gunakan dalam
pemeberian asuhan

No Nama Alat Gambar Fungsi

1. Handuk 2 Untuk
buah menutupi
bagian pundak
dan perut ibu

2. Waslap Untuk
mengompres
payudara

3. Baby oil untuk memban


tu melicinkan
tangan pada
saat massase.

4. Bengkok Untuk
membuang
bahan-bahan
habis pakai
5. Kapas DTT Untuk
mengompres
puting susu

6. 2 Baskom Untuk
berisi air mengompres
dingin dan payudara
air hangat

3. Menegakkan Diagnosa
Ny. S usia 28 tahun P2A0 Post Partum 7 hari, Nifas Normal, Keadan
umum baik.

4. Prosedur Kerja
No Gambar Tindakan

1. Sapa ibu dan dan sapa


seorang yang menemaninya

2. Memperkenalkan diri

3. Anamnesa singkat
4. Jaga privasi pasien

5. Melakukan observasi daerah


payudara

6. Jelaskan tujuan dan


prosedur yang akan
dilakukan (Informed
consent)

Langkah Perawatan
Payudara

7. Mencuci tangan

8. Menganjurkan klien untuk


bersandar dengan rileks dan
santai

9. Memasang handung di
punggung dan perut ibu

10. Melakukan pengompresan


putting susu ibu
11. Melicinkan kedua tangan
dengan baby oil

12. Menempatkan kedua tangan


di antara kedua payudara,
urut ke arah tengah,
samping, bawah, melintang
sehingga tangan menopang
payudara

13. Menyokong payudara


bagian kiri dan lakukan
pengurutan dengan sisi
kelingking begitu pula
payudara kanan

14. Menopang payudara kiri


dengan menggunakan
telapak tangan kiri kepalkan
tangan kanan lalu urutkan
payudara dengan buku-buku
jari

15. Melakukan pengompresan


payudara dengan air dingin
lalu air hangat secara
bergantian

16. Mengeringkan payudara


17. Menganjurkan klien untuk
memakai paikan dan BH
yang menopang

18. Merapihkan alat

19. Mencuci tangan

Pasca Tindakan

20. Membeari tahu ibu bahwa


pemeriksaan telah selesai

21. Memberi tahu hasil tindakan

22. Promosi kesehatan sesuai


dengan kebutuhan

23. Menganjurkan klien untuk


menyusui bayi sesering
mungkin, mengeluarkan dan
menampung ASI
24. Memberikan motivasi
kepada klien agar menyusui/
mengeluarkan ASI setiap
payudara penuh (keras)

25. Mencatat hasil kunjungan


pada catatan SOAP

D. Kesimpulan
Ny. S umur 28 tahun P2A0 post partum 7 hari datang kunjunga
nifas dengan keluhan ASI belum keluar. Pola konsumsi harian ibu sudah
memenuhi 4 sehat 5 sempurna Asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny.
S yaitu perawatan payudara pada masa nifas di ruang pemeriksaan pada
tanggal Januari 2023 jam 08.00 WIB dengan lancar.
Setelah itu dilakukan konseling pasca perawatan payudara pada
masa nifas yaitu dapat melakukan perawatan payudara di rumah dibantu
suami/ orang tua, menyusui bayinya dengan ASI sesering mungkin, segera
menyusui apabila payudara terasa keras, makan dengan menu 4 sehat 5
sempurna. Ny.S dianjurkan untuk datang kembali apabila terdapat keluhan
yang menggangu aktivitas atau kenyamanan ibu, ibu dianjurkan untuk
segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan.
Seluruh prosedur pemasangan dan penatalaksanaan perawatan
payudara pada Ny. S telah selesai dilaksanakan dan telah
didokumentasikan. Ibu dan keluarga merasa puas dengan pelayanan di
Klinik.
E. Sumber Pustaka
Heryani, Reni. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan
Menyusui. Jakarta: Trans Info Media.
Huliana, M. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta : Puspa
Swara
Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohadjo.
Jakarta.
Rukiyah, A.Y. 2014. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta:
CV. Trans Info Media.
Saifuddin, Abdul Bari dkk, 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan
Varney, H. 2015. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
Yanti, Damai., Sundawati, Dian. 2014. Asuhan Kebidanan Masa Nifas.
Bandung: PT Refika Aditama.

Bekasi, Januari 2023


Mahasiswa

Narsih
NPM. 211560412146
FORMAT PENGKAJIAN
PADA IBU NIFAS
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama Ibu : Ny. S Nama Suami : Tn. S
Umur : 28th Umur : 32 tahun
Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/Bangsa : Betawi/Indonesia
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat rumah : Karang Satria RT.01/02,Tambun Utara

2. Pengkajian Tanggal : Januari 2023 Pukul : 08.00 WIB


Oleh : Bidan Narsih
● Alasan datang ke klinik : jadwal kontrol
● Keluhan utama : Produksi ASI sedikit
● Riwayat keluhan utama : telah melahirkan anak ke 2 nya 14 hari
yang lalu, makan sudah 4 sehat 5 sempurna
a. Riwayat Menstruasi : teratur, nyeri pada saat hari pertama saja.
● HPHT :
HPL :
● Menarche : 15 tahun
● Siklus : 28 hari
● Lama : 7 hari
● Banyak : 3x ganti pembalut dalam sehari
● Keluhan : tidak ada
● Teratur : teratur
b. Riwayat Perkawinan
● Kawin ke : 1 (pertama)
● Lamanya perkawinan : 5 tahun
c. Riwayat obsteri yang lalu
● Riwayat seluruh kehamilan
- Gravida :-
- Partus :2
- Abortus :-
- Lahir hidup :2
- Lahir mati :-
● Riwayat Perasalinan Terakhir/ Abortus Terakhir
- Tanggal Persalinan Terakhir : Januari 2023
- Jenis Persalinan : Normal
- Apakah sedang menyusui : Iya
d. Riwayat KB sebelumnya
Suntik KB 3 bulan selama 1 tahun
e. Riwayat medis sebelumnya
● Sedang mendapat pengobatan jangka panjang : Tidak ada
● Saat ini sedang menderita penyakit kronis : tidak ada
f. Riwayat sosial
● Merokok : tidak ada
● Minuman keras : tidak ada
g. Riwayat ginekologi
● Tumor Ginekologi : tidak ada
● Operasi ginekologi yang pernah dialami : tidak ada
● Penyakit kelamin
- GO : tidak ada
- Sipilis : tidak ada
- Herpes : tidak ada
- Keputihan : tidak ada
- Perdarahan tanpa sebab yang jelas : tidak ada
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaaan Umum : Baik
b. TB : 160 cm
BB : 62 kg
c. TTV (Tanda-Tanda Vital)
- TD : 120/80 mmHg
- HR : 80 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Temperatur : 36,60 C
d. Kepala dan Rambut : Bersih, berwarrna hitam tidak ada ketombe,
tidak ada luka/ bekas luka, tidak ada pembengkakakn di kepala.
e. Wajah
1) Mata : Simetris, tidak ada secret, konjungtiva
merah muda, sklera putih, reflek pupil baik.
2) Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret.
3) Gigi dan Mulut : Bibir merah, tidak ada caries gigi, lidah
bersih tidak ada sariawan, tidak ada peradangan tonsil.
4) Telinga : Bersih, tidak ada secret, bentuk simetris.
5) Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan
vena.
f. Payudara dan Dada
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol,
tampak aerola lebih hiperpigmentasi.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, ASI
sudah keluar.
g. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas luka/ operasi, bentuk abdomen
datar, terdapat striae.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada edema, tidak ada
benjolan abnormal
h. Ekstremitas Atas dan Bawah
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada varices
Palpasi : Tidak ada edema
Perkusi : Normal, suara nyaring, reflek bagus
i. Vulva dan Perineum
Inspeksi : Bersih, tidak ada bekas luka, tidak ada ada tumor,
pemgeluaran pervagninam tidak ada
j. Anus
Inspeksi : Bersih, normal, tidak ada bekas luka, tidak ada
secret
k. Pemeriksaan Insekulo
Insepksi : tidak dilakukan

2. Pemeriksaan Khusus Obstetri


● Abdomen
Pembesaran : tidak ada
TFU : Pertengahan pusat sympisish
DRA (diastasis recti abdominalis) : 2 jari
● Pemeriksaan Vagina
- VT : Tidak dilakukan
- Inspekulo : Tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

C. ASSASEMET
Dx : Ny. S. Usia 28 tahun P2A0 Post Prtum hari ke 7
Masalah : ASI belum keluar
D. PLANING
a. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan
b. Menginformasikan kepada ibu mengenai tujuan perawatan payudara pada
ibu nifas
c. Melakukan informed choice dan informed consent
d. Melakukan perawatan payudara
e. Memberikan penkes sesuai kebutuhan
f. Menganjurkan ibu untuk kembali apabila ibu mengalami tandah bahaya
pada ibu nifas
g. Menjadwalkan kunjungan ulang
h. Mendokumentasikan kegiatan

Implementasi
a. Memberitahukan hasil pemeriksaan dan asuhan yang diberikan.
TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Temperatur : 36,60 C
b. Menginformasikan tujuan perawatan payudara pada ibu nifas yaitu
menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan putting susu agar
terhindar dari infeksi, melunakkan serta memperbaiki bentuk putting
susu sehingga bayi dapat menyusu dengan baik, merangsang
kelenjar-kelenjar dan hormone prolaktin dan oksitosin untuk
meningkatkan produksi ASI lancar serta mengetahui secara dini
kelainan putting susu dan melakukan usaha-usaha untuk mengatasinya
c. Melakukan informed consent untuk dilakukan perawatan payudara.
Ibu telah menyetujui tindakan perawatan payudara
d. Melakukan perawatan payudara pada klien
1. Persiapan alat dan bahan
2. Persiapan pasien
3. Langkah-langkah melakukan perawtan payudara
4. Konseling pasca tindakan
e. Memberikan penkes agar supaya perawatan payudara dapat dilakukan
dirumah dibantu suami atau ibu mertua/ ibu kandung, memberikan ASI
pada bayinya sesering mungkin, apabila payudara sudah mulai keras
segera susui bayi, pola makan dengan menu 4 sehat 5 sempurna di
lanjutkan.
f. Menganjurkan ibu untuk kembali apabila mengalami tanda bahaya pada
ibu nifas terdapat tanda-tanda infeksi seperti demam, menggigil,
pengeluaran pervaginam berbau tidak enak, perdarahan, payudara bengkak
kemerahan.
g. Menjadwalkan kunjungan ulang 2 minggu lagi

Anda mungkin juga menyukai