Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. Y G1P0A0 HAMIL 28 MINGGU


DENGAN KASUS NYERI PINGGANG MELALUI METODE ASUHAN
PRENATAL YOGA

Laporan kasus ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan ujian praktik
melalui metode ujian case report pada mata kuliah komplementer 1 semester Genap

Disusun Oleh :

Nama : Narsih
NPM: 211560412146

PROGRAM STUDI KEBIDANAN (S1) DAN PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA
TA. 2022/2023
Lembar Pengesahan Laporan

Tanggal Ujian Screenshoot Foto Ujian


Januari 2023

Mahasiswa Tanda Tangan Mahasiswa


Nama         : Narsih
NPM          : 211560412146

Dosen Penguji Tanda Tangan Penguji


Nama         : Hainunisa, SSiT., M.Kes
NIDN         : 0328117802

LAPORAN KASUS
A. Gambaran Kasus
Seorang ibu hamil usia kehamilan 28 minggu datang ke klinik bidan
dengan keluhan nyeri pinggang, ibu mnegatakan ingin melakukan
treathment mobilisasi di masa keamilan.:
1. Treatment apa yang tepat dilakukan pada ibu hamil tersebut. ?
2. Apa diagnosisnya?
3. Lakukan dokumentasi sesuai dengan video sesuai daftar tilik!
4. Lakukan dokumentasi SOAP!

B. Tinjauan Teori
1. Definisi Kehamilan
Menurut Prawirohardjo (2016), kehamilan adalah fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi
atau implantasi. Jika dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9
bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3
trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan trimester
ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).

2. Ketidaknyamanan Ibu Hamil Pada Trimester III


Nyeri punggung merupakan salah satu ketidaknyamanan ibu hamil.
Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat intensitasnya seiring
dengan bertambah usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat
pergeseran pusat gravitasi wanita dan postur tubuhnya . Nyeri
punggung yang terjadi pada area lumbosakral. nyeri punggung saat
hamil terjadi karena adaya perubahan hormon kehamilan yang
meningkatkan hormon relaksan (hormone yang membuat otot relasasi
dan lemas). Nyeri punggung dapat terjadi karena adanya tekanan pada
otot punggung ataupun pergeseran pada tulang punggung sehingga
menyebabkan sendi tertekan. (Varney, 2006)
Nyeri punggung merupakan gangguan yang banyak dialami oleh ibu
hamil yang tidak hanya terjadi pada trimester tertentu, tetapi dapat
dialami sepanjang masa-masa kehamilan hingga periode pasca natal,
sedangkan seorang ibu hamil berhak menjalani kehamilan dengan
minim keluhan, sehingga tidak menggangu aktivitas sehari-hari dan
hamil dengan nyaman. Secara umum, nyeri punggung pada ibu hamil
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perubahan postur tubuh, hal ini
sejalan dengan bertambahnya berat badan secara bertahap selama
kehamilan dan redistribusi ligamen, pusat gravitasi tubuh bergeser
kedepan dan jika dikombinasikan dengan peregangan otot abdomen
yang lemah, hal ini sering mengakibatkan lekukan pada bahu, ada
kecenderungan otot punggung untuk memendek jika otot abdomen
meregang dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot sekitar pelvis,
dan tegangan dapat dirasakan diatas ligament tersebut.
3. Prenatal Yoga
Ada beberapa cara tindakan pencegahan selama kehamilan agar ibu
dan janin berada dalam kondisi sehat dan nantinya terjadi proses
persalinan normal yaitu olahraga jalan pagi, bersepeda statis, aerobic,
senam air, menari, dan yoga. Senam hamil memiliki beberapa metode
latihan diantaranya yaitu yoga, pilates, kegel, hypnotherapy (Rafika,
2018).
a. Definisi prenatal yoga
Yoga adalah latihan tubuh dan pikiran yang berasal dari India.
Yoga dapat meningkatkan kesehatan fisik, yoga sangat ideal untuk
kehamilan karena menjadi sarana bagi wanita untuk melatih fisik
dan spiritual serta mengembangkan kepercayaan diri dan kesadaran
diri, salah satunya terhadap stress (Dr. Farid Husin, 2014).
Prenatal Yoga (yoga bagi kehamilan) merupakan modifikasi dari
yoga klasik yang telah disesuaikan dengan kondisi fisik ibu hamil.
Berlatih yoga pada masa kehamilan trimester III juga merupakan
salah satu solusi yang bermanfaat sebagai media self help yang
akan mengurangi ketidaknyamanan selama hamil dan membantu
proses persalinan. Prenatal Yoga alternative terapi non
farmakologis yang dapat menurunkan nyeri, (Sindu, 2019).
Dijelaskan juga oleh Yi-Chin Sun dkk, 2010 bahwa perempuan
yang mengikuti kelas prenatal yoga mengalami sedikit ketidak
nyamanan fisik selama hamil dibandingkan dengan perempuan
yang tidak mengikuti kelas prenatal yoga.
b. Prinsip Prenatal Yoga
1) Nafas dengan penuh kesadaran
Nafas yang dalam dan teratur bersifat menyembuhkan dan
menenagkan.
2) Gerakan lembut dan perlahan
Gerakan yang lembut dan mengalir akan membuat tubuh ibu
lebih luas sekaligus kuat. Gerakan prenatal yoga fokus pada
otot-otot dasar panggul, otot panggul, pinggul, paha, dan
punggung.
3) Relaksasi dan meditasi
Dengan relaksasi dan meditasi, seluruh tubuh dan pikiran ibu
dalam kondisi yang rileks, tenang, dan damai.
4) Ibu dan bayi
Prenatal yoga meluangkan waktu spesial dan meningkatkan
bounding antara ibu dan bayi. Jika ibu bahagia dan rileks, bayi
pun akan merasakan hal yang sama.
c. Manfaat prenatal yoga
1) Fisik
a) Meningkatkan energi, vitalitas, dan daya tahan tubuh
b) Melepaskan stress dan cemas
c) Meningkatkan kualitas tidur
d) Menghilangkan ketegangan otot
e) Menghilangkan keluhan fisik secara umum semasa
kehamilan, seperti nyeri punggung, nyeri panggul, hingga
pembengkakan bagian tubuh.
2) Mental dan emosi
a) Menstabilkan emosi ibu hamil yang cenderung flugtuatif
b) Menguatkan tekat dan keberanian
c) Meningkatkan rasa percaya diri dan fokus.
d) Membangun afirmasi positif dan kekuatan pikiran pada saat
melahirkan
3) Spiritual
a) Menenangkan dan mengheningkan pikiran melalui relaksasi
dan meditasi.
b) Memberikan waktu yang tenang untuk menciptakan ikatan
batin antara ibu dan bayi.

d. Syarat prenatal yoga


1) Sebelum melakukan latihan harus dilakukan pemeriksaan
kesehatan dan minta nasihat bidan atau dokter.
2) Latihan baru dapat dimulai setelah usia kehamilan 22 minggu.
3) Latihan harus dilakukan secara teratur dan disiplin dalam batas-
batas kemampuan fisik ibu.
4) Latihan sebaiknya dilakukan di rumah sakit atau klinik
bersalin.
5) Latihan tidak memutar area perut.
6) Latihan tidak meregangkan area perut dengan tidak melalukan
gerakan melenting ke belakang atau backbend berlebihan.

e. Gerakan prenatal yoga pada ibu hamil timester III dengan nyeri
punggung
1) Tadasana
Mengajarkan bagaimana cara berdiri dengan benar dan
menempatkan penguasaan seluruh struktur kaki untuk
menunjang tubuh agar dapat berdiri tegak.
2) Baddakonasana
Bertujuan untuk menstimulasi area tulang punggung, terutama
panggul. Secara otomatis pose ini membuat tulang punggung
menegak dan teregang.
3) Dandasana
Pose ini melatih tulang punggung agar “terangkat” dan berada
pada posisi lurus. Pada saat bersamaan, bisa membentuk
struktur kaki yang lebih baik dan mengembangkan otot
diafragma. Sehingga pasokan oksigen menjadi maksimal dan
bisa menjaga kesehatan ibu dan janin secara optimal. Lakukan
selama 45-60 detik.
4) Savasana
Bertujuan membiarkan tubuh merestorasi energi dan
memaksimalkan seluruh aktifitas metabolisme tubuh yang telah
distimulasi saat melakukan latihan. Pemakaian guling dapat
memaksimalkan kerja otot diafragma. Lipatan selimut yang
dijadikan bantal kepala mampu meminimalisasi tekanan pada
kelenjar tiroid (Lebang, 2015).

4. Jurnal Terkait Dengan Kasus


Judul : “Pengaruh Prenatal Yoga Terhadap Nyeri Punggung pada Ibu
Hamil Trimester III”
Nyeri punggung merupakan salah satu ketidaknyamanan ibu hamil.
Nyeri punggung bawah biasanya akan meningkat intensitasnya seiring
dengan bertambah usia kehamilan karena nyeri ini merupakan akibat
pergeseran pusat gravitasi wanita dan postur tubuhnya . Nyeri
punggung yang terjadi pada area lumbosakral. nyeri punggung saat
hamil terjadi karena adaya perubahan hormon kehamilan yang
meningkatkan hormon relaksan (hormone yang membuat otot relasasi
dan lemas). Nyeri punggung dapat terjadi karena adanya tekanan pada
otot punggung ataupun pergeseran pada tulang punggung sehingga
menyebabkan sendi tertekan. (Varney, 2006).
Prenatal Yoga (yoga bagi kehamilan) merupakan modifikasi dari yoga
klasik yang telah disesuaikan dengan kondisi fisik ibu hamil. Berlatih
yoga pada masa kehamilan trimester III juga merupakan salah satu
solusi yang bermanfaat sebagai media self help yang akan mengurangi
ketidaknyamanan selama hamil dan membantu proses persalinan..
Prenatal Yoga alternative terapi non farmakologis yang dapat
menurunkan nyeri, (Sindu, 2019).
Dari hasil analisa singkat jurtnal di atas dapat berhubungan dengan
kasus Ibu Hamil Trimester III yaitu tentang pengaruh prenatal yoga
dapat mengurangi nyeri punggung.

5. Pathway
C. Deskripsi Asuhan Kebidanan
1. Tujuan Asuhan
Memberikan asuhan pada Ny. Y umur 28 tahun G1P0A0 hamil 28
minggu dengan kasus nyeri punggung agar dapat mengurangi keluhan
nyeri punggung menggunakan metode prenatal yoga.

2. Deskripsi Alat dan Bahan


No Nama Gambar Fungsi
Alat

1. Matras Sebagai alas


Yoga untuk
mengurangi
risiko cedera
(seperti tangan
dan kaki
tergelincir).

2. Selimut/ Untuk
handuk menopang
tebal pinggang agar
lebih nyaman

3. Balok untuk membantu
Yoga pengaturan
posisi badan
saat melakukan
yoga,
mensupport
badan pada
posisi yoga
tertentu.

4. Aroma Membuat tubuh


Terapi dan pikiran
dalam menjadi santai
humidifier

5. Musik Membuat
Yoga menjadi lebih
fokus

3. Menegakkan Diagnosa
Ketidaknyamanan Ibu hamil Trimester III (nyeri punggung) dengan
metode asuhan prenatal yoga, Keadaan umum baik.

4. Prosedur Kerja
No Gambar Tindakan

A. Kondisi Pasien Yang Harus


Diperhatikan
1. Keluhan Ibu : Riwayat
Penyakit Sebelumnya
2. Adjusment jika
diperlukan
3. Meminta izin kepada
ibu hamil saat akan
menyentuh tubuhnya
4. Menghindari
menyentuh bagian
sensitif
5. Memperhatikan jika
ada/ terjadi
kegawatdaruratan
6. Makan 1 jam sebelum
yoga

B Persiapan Alat
1. Mempersiapkan
Alat dan Bahan

● matras yoga
● selimut /
handuk tebal
● balok yoga
(jika
diperlukan)
● strap yoga (jika
diperlukan)
● kursi dengan
sandaran (jika
diperlukan)
● aromaterapi
dalam
humidifier (jika
diperlukan)
● gym ball dan
atau peanut ball
(jika
diperlukan)
● Musik yoga
(jika
diperlukan)

C Pra Sequence
1. Menyiapkan alat
pada posisi yang
mudah dijangkau
2. Menyiapkan
lingkungan yang
kondusif
3. Berdoa
Sequence Yoga Prenatal

1. Centering :
Duduk dalam posisi
sukasana, tangan kanan di
dada dan tangan kiri di atas
perut, kemudian dilanjutkan
dengan fokus kepada nafas
(inhale dan exhale 5 siklus
nafas)

2. Streching : 3 x 5 siklus
nafas

3. Sitting (Duduk)
1) Duduk Sukasana

● Duduk dengan
menggunakan tulang
duduk, kaki dilipat
bersila.
● Rotasi kepala 180◦
ke kanan dan kiri 5x
siklus nafas
● Menengokkan
kepala ke arah
kanan dilanjutkan
dengan gerakan
memiringkan kepala
ke kanan lakukan
dalam 5x siklus
nafas dan lakukan
ke arah sebaliknya
● Tengadahkan kepala
dan sangga kepala
dengan kedua
tangan yang
ditangkupkan ke
dagu, selanjutnya
bernafas 5x siklus
nafas
● Tundukkan kepala
dengan bantuan
kedua tangan
selanjutnya bernafas
5x siklus nafas

2) Duduk Dandasana

● Duduk dengan
posisi kedua kaki
diluruskan ke depan
● Goyangkan kedua
kaki untuk
mengurangi
kesemutan
● Rotasi kaki ke kanan
dan kiri
● Rotasi kaki ke depan
dan kebelakang
3) Duduk dengan
posisi Badha
Konasana
Duduk dengan
posisi kaki dilipat
(seperti bersila)
kedua telapak kaki
saling bertemu

4) Duduk dengan
posisi Butterfly
Pose
Duduk dengan
posisi badha
konasana dan
gerakan kedua paha
secara bersamaan
seperti gerakan
kupu-kupu

5) Duduk dengan
posisi badha
konasana :
dilanjutkan dengan
dengan
mencondongkan
badan ke depan
(inhale) dan
melengkungkan
punggung ke
belakang (exhale),
lakukan dalam 5
siklus nafas.

6) Duduk dengan
posisi badha
konsana :
condongkan badan
ke depan,
panjangkan tulang
belakang dan
luruskan tangan ke
depan sesuai dengan
kemampuan dengan
tetap
memperhatikan
posisi duduk,
lakukan dalam 5
siklus nafas

7) Water Break

4. Posisi Kneeling (Berlutut)


1. Table Pose
Posisi tubuh berlutut
membentuk seperti
meja lutut dibuka
selebar bahu, kedua
tangan diposisikan
sejajar dengan bahu.
Lakukan pose ini dalam
5 siklus nafas
2. Cat Cow Pose
Posisi tubuh table pose
(a) Cat pose : lengkungkan
tubuh ke arah dalam
seperti “kucing yang
sedang marah” dan
inhale
(b) Cow pose :
lengkungkan tubuh ke
arah luar seperti “sapi”
dan exhale
Lakukan cat cow pose ini 5
siklus nafas
3. Child Pose
Letakkan bokong
menempel pada kedua
tumit kaki, dan panjang
kan tulang belakang
serta jangkau tangan ke
arah depan
semampunya, jika tidak
mampu kedua telapak
tangan dapat
menggenggam dan
jadikan sebagai
tumpuan dahi. Lakukan
posisi ini 5 siklus nafas.
4. Water Break

5. Table pose

6a. Balancing Pose


Posisi tubuh table pose,
jejakkan ujung jari kaki
kanan, ulurkan tangan
kiri ke depan, jika
sudah siap angkat kaki
kanan dan seimbangkan
tubuh. Jadikan tangan
kanan dan lutut kaki
kiri sebagai tumpuan
berat badan. Bernafas 5
siklus nafas.

6b. Open Hip


Dari posisi balancing
pose bawa kaki kanan
ke arah kanan, buka
pahanya sehingga akan
berasa tulang panggul
bawah akan terbuka.
Bernafas 5 siklus nafas.

6c. Low Lunge /


Anjaysena
Dari posisi open hip
bawa kedua tangan
sedikit ke arah kanan
untuk
menyeimbangkan
badan, dan bawa berat
badan ke arah lutut
kaki kanan. Bernafas 5
siklus nafas.
7. Lakukan Balancing
pose – Open Hip –
Low Lunge pada
sebelah kiri
8. Child Pose

9. Water Break

10. Table pose

11. Low Lunge /


Anjaysena (Ke
depan)
Dari posisi table pose,
bawa kaki kanan ke
depan sejajar dengan
tangan, perlahan-lahan
bangun dengan lutut
kiri sebagai tumpuan,
luruskan kedua tangan
ke atas, buka pahanya
(open hip) dan bawa
berat badan ke depan
lakukan low lunge,
bernafas dalam 5 siklus
nafas. Kembali ke
posisi table pose.
12. Lakukan Low
Lunge / Anjaysena
(Ke depan) pada
sebelah kiri
13. Child pose

14. Table pose

15. Downward dog


(Adho Mukha
Svanasana)
Bawa tubuh ke posisi
Table Pose, letakkan
telapak tangan dan
lutut di matras yoga,
tekan jari- jari tangan,
lalu tekan jari-jari kaki
Anda. Pandangan
arahkan ke depan.
Angkat kedua lutut,
lalu luruskan kaki
belakang dan dekatkan
tumit ke arah matras.
Luruskan lengan,
dorong bahu ke
belakang. Ini adalah
posisi Downward dog
yang sempurna. Jika
telapak kaki tidak bisa
menapak sempurna ke
matras maka boleh
dilakukan dengan
berjinjit. Lakukan
dalam 5 siklus nafas.
16. Water Break
6. Posisi Berdiri (Standing)

1. Tadasana Pose
Posisi dari Downward
Dog kemudian bawa
kaki kanan dan kiri ke
depan mendekati telapak
tangan, berdiri perlahan
dengan posisi kaki :
buka kaki selebar bahu,
lebarkan jari-jari kaki,
tulang iga masuk, tulang
ekor masuk, buka bahu
(open shoulder), jari-jari
tangan aktif ke bawah.
Lakukan dalam 5 siklus
nafas.
2. Tadasana urdva
Hastasana
Dari posisi tadasana
pose, angkat kedua
tangan setinggi bahu ke
atas, dan posisi kaki,
tulang igam tulang ekor
dan jari-jari tangan aktif.
Lakukan dalam 5 siklus
nafas. Kembali ke posisi
tadasana.
3. Goddess pose/half
squat (Utkata
Konasana)
Dari posisi Tadasana,
satukan kedua telapak
tangan di atas kepala.
Lebarkan kedua kaki
dengan jari-jari kaki
aktif . Arahkan
pandangan ke depan.
Tekuk siku dan lutut di
saat bersamaan,
pastikan bernapas
bersamaan dengan
gerakan tubuh. Lakukan
dalam 5 siklus nafas.
Kembali ke posisi
Tadasana.
4. Full Squat (Malasana)
Dari posisi Tadasana,
lalu lebarkan kaki
selebar bahu dengan
jari-jari kaki aktif.
Tekuk lutut hingga ada
pada posisi jongkok,
upayakan untuk
menekan tumit ke
lantai. Buka kedua
lutut selebar bahu dan
pertemukan kedua
telapak tangan di
depan dada. Bernafas
dalam 5 siklus nafas.
Jika tidak mampu
dalam posisi full squat
ini dapat ditopan
dengan menggunakan
balok yoga tempatkan
pada panggul untuk
menopang berat badan.
5. Water Break

6. Posisi Tiduran (Lying)


1. Savasana Pose
Posisikan tubuh tidur
terlentang. Bernafas 5
siklus nafas.
2. Bridge Pose / Setu
Bandha
Sarvasangana
Dari posisi savasana,
lipat lutut dan angkat
bokong serta
punggung, sementara
bahu dan kepala tetap
di matras yoga.
Lakukan dalam 5
siklus nafas. Kembali
ke posisi savasana.
3. Happy Baby Pose
Dari posisi savasana,
angkat kedua kaki dan
panggul, pegang kedua
telapak kaki dan
gerakkan tubuh ke
kanan dan kiri.
Lakukan dalam 5
siklus nafas. Kembali
ke posisi savasana.
7. Relaksasi Post Sequence
Posisi tidur miring dengan
posisi sim / side lying
position, relaks dan berikan
afirmasi positif pada ibu
hamil setelah melakukan
yoga. Kembali ke posisi
duduk sukasana setelah ibu
siap.
8. Water Break

D. Kesimpulan
Seorang ibu hamil trimester ke-3 datang ke klinik bidan untuk
memeriksakan kehamilannya yang pertama, dengan keluhan nyeri
punggung. Setelah melakukan pemeriksaan kehamilan bidan memberikan
konseling terkait dengan keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil. Bidan
menyarankan untuk melakukan aktivitas olahraga untuk mengurangi
keluhannya. Asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu hamil trimester III
dengan nyeri punggung yaitu dengan metode prenatal yoga dengan lancar.
Setelah itu dilakukan konseling pasca prenatal yoga di anjurkan
untuk kontrol ulang kehamilan 4 minggu kemudian dan melakukan
prenatal yoga kembali jika ibu tidak ada keluhan yang mengarah
kegawatdaruratan.
Seluruh prosedur pemeriksaan dan penatalaksanaan prenatal yoga
telah selesai dilaksanakan dan telah di dokumentasikan. Ibu dan suami
merasa puas dengan pelayanan yang telah dilakukan bidan.

E. Sumber Pustaka
Dewi Candra Resmi, Soeharyo Hadi Saputro, Runjati. 2017. Pengaruh
Yoga Terhadap Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III
Di
Puskesmas Kalikajar I Kabupaten Wonosobo. Jurnal Ilmiah Kesehatan
2017.
Lebang, E. 2015. Yoga Atasi Backpain. Jakarta : Pustaka Bunda, grup
Puspa Swara.
Rafika. (2018). Efektivitas Prenatal Yoga Terhadap Pengurangan Keluhan
Fisik pada Ibu Hamil Trimester III. Jurnal Kesehatan, Volume 9,
Nomor 1, April 2018. https://ejournal.poltekkestjk.ac.id/index.php/jk
(Diakses tanggal 2018, November 06)
Resmi, C.D, Saputro, S.H, Runjati. Pengaruh Yoga Terhadap Nyeri
Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas
Kaliajar.
Varney, Helen. (2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Vol.1. Jakarta :
EGC
Yi-ChinSun MS, CNM, RN (Head Nurse) aYaChiHungMS (Instructor)
bYuanmay Chang PhD RN (Assistant Professor) acSuChenKuoPhD,
CNM, RN(Associate Professor)d Effects of a prenatal yoga
programme on the discomforts of pregnancy and maternal childbirth
selfefficacy in Taiwan.

Bekasi, Januari 2023


Mahasiswa

Narsih
NPM. 211560412146

FORMAT PENGKAJIAN
PADA IBU HAMIL
I. PENGKAJIAN DATA
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama Ibu : Ny. Y
Umur : 28th
Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat rumah : Kp.pisangan rt 01/01 desa satria jaya tambun utara

2. Pengkajian Tanggal : Januari 2023 Pukul : 15.00 WIB


Oleh : Bidan Narsih
a. Alasan datang ke klinik : ingin memeriksakan kehamilan pertama
sudah trimester III
● Keluhan utama : nyeri punggung
● Riwayat keluhan utama : aktivitas ibu rumah tangga seperti
biasa
b. Riwayat Menstruasi : teratur, nyeri pada saat hari pertama saja.
● HPHT :
HPL :
● Menarche : 13 tahun
● Siklus : 28 hari
● Lama : 7 hari
● Banyak : 3x ganti pembalut dalam sehari
● Keluhan : tidak ada
● Teratur : teratur
c. Riwayat Perkawinan
● Kawin ke : 1 (pertama)
● Lamanya perkawinan : 2 tahun
d. Riwayat obsteri yang lalu
● Riwayat seluruh kehamilan
- Gravida :1
Partus :-
- Abortus :-
- Lahir hidup : -
- Lahir mati :-
● Riwayat Perasalinan Terakhir/ Abortus Terakhir
- Tanggal Persalinan Terakhir : -
- Jenis Persalinan :-
- Apakah sedang menyusui : tidak
e. Riwayat KB sebelumnya
Tidak pernah
f. Riwayat medis sebelumnya
● Sedang mendapat pengobatan jangka panjang : Tidak ada
● Saat ini sedang menderita penyakit kronis : tidak ada
g. Riwayat sosial
● Merokok : tidak ada
● Minuman keras : tidak ada
h. Riwayat ginekologi
● Tumor Ginekologi : tidak ada
● Operasi ginekologi yang pernah dialami : tidak ada
● Penyakit kelamin
- GO : tidak ada
- Sipilis : tidak ada
- Herpes : tidak ada
- Keputihan : tidak ada
- Perdarahan tanpa sebab yang jelas : tidak ada

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaaan Umum : Baik
b. TB : 160 cm
BB : 62 kg
LILA : 26 cm
c. TTV (Tanda-Tanda Vital)
- TD : 120/80 mmHg
- HR : 80 x/menit
- RR : 20 x/menit
- Temperatur : 36,60 C
d. Kepala dan Rambut : Bersih, berwarrna hitam tidak ada ketombe,
tidak ada luka/ bekas luka, tidak ada pembengkakakn di kepala.
e. Wajah
1) Mata : Simetris, tidak ada secret, konjungtiva
merah muda, sklera putih, reflek pupil baik.
2) Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret.
3) Gigi dan Mulut : Bibir merah, tidak ada caries gigi, lidah
bersih tidak ada sariawan, tidak ada peradangan tonsil.
4) Telinga : Bersih, tidak ada secret, bentuk simetris.
5) Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Palpasi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan
vena.
f. Payudara dan Dada
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, putting susu menonjol,
tampak aerola lebih hiperpigmentasi.
Palpassi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan,
colostrum sudah keluar.
g. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada bekas luka/ operasi, bentuk abdomen
membesar sesuai usia kehamilan, terdapat striae.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada edema, tidak ada
benjolan abnormal
h. Ekstremitas Atas dan Bawah
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada varices
Palpasi : Tidak ada edema
Perkusi : Normal, suara nyaring, reflek bagus
i. Vulva dan Perineum
Inspeksi : Bersih, tidak ada bekas luka, tidak ada secret, tidak
ada tumor
j. Anus
Inspeksi : Bersih, normal, tidak ada bekas luka, tidak ada
secret
k. Pemeriksaan Insekulo
Insepksi : tidak dilakukan

2. Pemeriksaan Khusus Obstetri


● Abdomen
Pembesaran : Memebsar sesuai usia kehamilan
Leopold I : Teraba bagian bulat, tidak melenting
Leopold II : Teraba keras ada tahanan seperti papan
disebelah kanan.
Leopold III : Teraba bulat, keras dan meleting
Leopold IV : Konvergen
TFU : 29 cm
DJJ : 150x/menit
● Pemeriksaan Vagina
- VT : Tidak dilakukan
- Inspekulo : Tidak dilakukan
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan

C. ASSASEMENT
Dx : Ny. Y usia G1P0A0 Hamil 28 Minggu
Masalah : nyeri pinggang

D. PLANING
a. Memberitahukan ibu tentang hasil pemeriksaan dan asuhan yang
akan diberikan
b. Memberitahukan ketidaknyamanan ibu adalah fisiologis
c. Memberitahu ibu cara mengatasi nyeri punggung
d. Memberi tahu ibu untuk mengikuti prenatal yoga
e. Melakukan informed choice dan informed consent
f. Mengajarkan gerakan prenatal yoga
g. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang

Implementasi
a. Melakukan pemeriksaan pemeriksaan pada ibu hamil sesuai
dengan standar asuhan kebidanan
Keadaan Umum : Baik
BB : 62kg
TD : 120/80 mmHg
HR : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Temperatur : 36,60 C
TFU : 29 cm
DJJ : 150x/menit

b. Memberitahukan bahwa hal yang dialami ibu nyeri punggung pada


saat ini adalah merupakan ketidaknyamaan ibu hamil trimester III
hal tersebut adalah wajar karena adaya perubahan hormon
kehamilan yang meningkatkan hormon relaksan (hormone yang
membuat otot relasasi dan lemas), adanya tekanan pada otot
punggung ataupun pergeseran pada tulang punggung sehingga
menyebabkan sendi tertekan karena pembesaran uterus.
c. Memberitahu ibu mengenai cara mengatasi nyeri punggung yaitu
dengan cara memperhatikan bentuk tubuh (berdiri tegak, duduk
secara berhati-hati, istirahat sesering mungkin, gunakan kursi yang
menopang punggung, meletakkan bantal keci di belakang
punggung bagian bawah), jangan mengangkat berat, posisi tidur
yang nyaman dengan menghadap kekiri agar rahim tidak
memberikan tekanan pada vena cava, lakukan pijatan dan kompres
hangat.
d. Berlatih yoga pada masa kehamilan trimester III juga merupakan
salah satu solusi yang bermanfaat sebagai media self help yang
akan mengurangi ketidaknyamanan selama hamil dan membantu
proses persalinan. Prenatal Yoga alternative terapi non
farmakologis yang dapat menurunkan nyeri.
e. Melakukan informed consent untuk mengikuti prenatal yoga
Ibu menyetujui untuk mengikuti prenatal yoga
f. Mengajarkan gerakan preanatal yoga
● Tadasana
Mengajarkan bagaimana cara berdiri dengan benar dan
menempatkan penguasaan seluruh struktur kaki untuk
menunjang tubuh agar dapat berdiri tegak.
● Baddakonasana
Bertujuan untuk menstimulasi area tulang punggung, terutama
panggul. Secara otomatis pose ini membuat tulang punggung
menegak dan teregang.
● Dandasana
Pose ini melatih tulang punggung agar “terangkat” dan berada
pada posisi lurus. Pada saat bersamaan, bisa membentuk
struktur kaki yang lebih baik dan mengembangkan otot
diafragma. Sehingga pasokan oksigen menjadi maksimal dan
bisa menjaga kesehatan ibu dan janin secara optimal. Lakukan
selama 45-60 detik.
● Savasana
Bertujuan membiarkan tubuh merestorasi energi dan
memaksimalkan seluruh aktifitas metabolisme tubuh yang telah
distimulasi saat melakukan latihan. Pemakaian guling dapat
memaksimalkan kerja otot diafragma. Lipatan selimut yang
dijadikan bantal kepala mampu meminimalisasi tekanan pada
kelenjar tiroid (Lebang, 2015).
g. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang yaitu 1 bulan
kemudian
Ibu akan melakukan kunjungan ulang yang dijadwalkan oleh bidan

Anda mungkin juga menyukai