Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KONSEP DASAR NIFAS

Disusun Oleh:

Niken Pramesthy

Dosen Pembimbing :
Vivi Oktari, S.ST .M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) PEMBINA PALEMBANG

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Asuhan kebidanan pasca persalinan
dan menyusui. Tujuan penulisan makalah ini selain untuk pemenuhan tugas mata kuliah
Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan untuk menambah pengetahuan dan wawasan kepada
pembaca.

Makalah ini berisi beberapa uraian materi tentang Konsep Dasar Masa Nifas. Untuk
mengetahui dan memahami pentingnya materi ini pada masa nifas seorang ibu dan sangat
penting untuk mahasiswa kebidanan mempelajarinya.

Penulis harapkan makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat bagi
pembaca. Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan materi karena keterbatasan pengetahuan dan pengalamanUntuk itu penulis
harapkan kritik dan saran yang sifat membangun sebagai perbaikan untuk menyusun
makalah yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........

DAFTAR ISI ……

BAB I PENDAHULUAN....

A. Latar belakang...

B. Tujuan…

BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Masa Nifas..
B. Tujuan Asuhan Masa Nifas...
C. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Asuhan Masa Nifas...........
DTahapan Masa Nifas........

BAB III PENUTUP..

EKebijakan Program Nasional Masa Nifas...


A. Kesimpulan…
B.. Saran.....

DAFTAR PUSTAKA..
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Masa nifas (Peurperium)adalah masa pulih kembali yang dimulai setelah plasenta lahir
dan berakhir pada ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil
berlangsung kira-kira 6 minggu atau 40 hariPeriode pasca persalinan meliputi masa transisi
kritis bagi ibu, bayi, dan keluarganya secara fisiologis, emosional dan sosial.

Baik di Negara maju maupun Negara berkembangperhatian utama bagi ibu dan bayi terlalu
banyak tertuju pada masa kehamilan dan persalinan, sementara keadaan yang sebenarnya
justru merupakan kebalikannyaOleh karena itu kesakitan dan kematian ibu serta bayi lebih
sering terjadi pada masa pasca persalinanSemakin meningkat kematian ibu di Indonesia
pada saat nifas (sekitar 60%) mencetuskan pembuatan program dan kebijakan teknis yang
lebih baru mengenai jadwal kunjungan masa nifasPaling sedikit empat kali dilakukan
kunjungan masa nifas untuk menilai status ibu dan bayi baru lahirjuga untuk mencegah,
mendeteksi, dan menangani masalah-masalah yang terjadiz

Berdasarkan profil cakupan pelayanan ibu nifas pada tahun 2010 adalah 73,48%, tahun
2011 adalah 77.65%. walaupun cakupan pelayanan ibu nifas mengalami peningkatannamun
masih jauh dari target standar pelayanan minimal bidang kesehatan tahun 2015 adalah
90%.

Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan masa nifas.
Seperti melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan datamenetapkan
diagnosa dan rencan tindakan serta melaksnakannya untuk mempercepat proses
pemulihan, mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama masa
nifas dengan memberikan asuhan secara profesional.

B. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian masa nifas.


2. Mahasiswa mampu menyebutkan tujuan asuhan masa nifas
3. Mahasiswa mampu menjelaskan eran dan tanggung jawab dalam masa nifas.
4. Mahasiswa mampu menyebutkan tahapan masa nifas.
5. Mahasiswa mampu menerapkan kepada ibu masa nifas mengenai kebijakan program
nasional.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masa Nifas

Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluamya plasenta sampai alat-alat
reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6
minggu atau 40 hari.

B. Tujuan Asuhan Masa Nifas

1.Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.


2. Melaksanakan skriming secara koprehensif,deteksi dingin mengobati atau merujuk bila
terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, kb, cara dan
manfaat menyusui,pemberian perawatan bayi sehari-hari.
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana.
5. Mendapatkan kesehatan emosi.

C. Peran Dan Tanggung Jawab Bidan Dalam Asuhan Masa Nifas

Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum.
Adapun peran dan tanggung jawab dalam masa nifas antara lain :

1.Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan


kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas.
2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
4. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan
mampu melakukan kegiatan administrasi.
5. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
6. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan,
mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan
yang aman.
7.Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa
dan rencana tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan,
mencegah komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas.
8. Memberikan asuhan secara professional.

D. Tahapan Masa Nifas

Adapun tahapan-tahapan masa nifas (post partum/puerperium) adalah :

1. Puerperium dini yaitu masa kepulihan, yakni saat-saat ibu telah diperbolehkan berdiri dan
berjalan-jalan.
2. Puerperium intermedial yaitu masa kepulihan menyeluruh dari organ-organ genital, kira-
kira antara 6-8 minggu.
3. Remot puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna teutama
apabila ibu selama hamil atau persalinan mempunyai komplikasai. Sebagai catatan, waktu
untuk sehat sempurna bisa cepat bila kondisi sehat prima, atau bisa juga berminggu-
minggu, bulanan, bahkan tahunan, bila ada gangguan-gangguan kesehatan lainnya.

E. Kebijakan Progam Nasional Masa Nifas

1. Kebijakan program nasional tentang masa nifas adalah:

a) Rooming ini merupakan suatu system perawatan dimana ibu dan bayi dirawat dalam 1
unit/ kamar. Bayi selalu ada disamping ibu sejak lahir (hal ini dilakukan hanya pada bayi
yang sehat)
b) Nasional ASI eksklusif yang dirancang oleh pemerintah
c) Pemberian vitamin A ibu nifas
d) Program Inisiasi Menyusui Dini

2. Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali melakukan
kunjungan pada masa nifas, dengan tujuan untuk :

a) Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.


b) Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan
kesehatan ibu nifas dan bayinya.
c) Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
d) Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas
maupun bayinyaAsuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan masa nifas.

❖ Kunjungan I: 6-8 jam setelah persalinan

Tujuan Memeriksa tanda bahaya yang harus di deteksi secara dini yaitu:

➢ Utonia uteri ( uterus tidak berkontraksi dengan baik) .


➢ Robekan jalan lahir yang dapat terjadi pada daerah perineum, dinding vagina.
➢ Adanya sisa plasenta seperti selaput, kotiledon
➢ Ibu mengalami bendungan/ hambatan pada payudara
➢ Retensi urine( air seni tidak dapat keluar dengan lancer atau tidak keluar sama sekali→
Kunjungan II: 6 hari setelah persalinan

Tujuan:

➢ Mengenali tanda bahaya seperti : Masitis( radang pada payudara)abces


payudara( payudara mengeluarkan nanah), metritisperitonitis.
➢ Memastikan involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksifundus dibawah
umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau yang abnormal dari lochea.
Menilai adanya tanda-tanda demaminfeksi atau perdarahan abnormal
➢ Memastikan ibu mendapat cukup makanan, minuman dan istirahat.
➢ Memastikan ibu menyusui dengan baik dan memperhatikan tanda-tanda penyaki
➢ Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga
bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari

❖ Kunjungan III: 2 minggu setelah persalinan

Tujuannya: Sama dengan kunjungan nifas ke 2 (6 hari setelah persalinan).

➢ Mengenali tanda bahaya seperti : Masitis( radang pada payudara)abces


payudara( payudara mengeluarkan nanah) metritis, peritonitis .
➢ Memastikan involusi uterus berjalan normaluterus berkontraksifundus dibawah
umbilicus, tidak ada perdarahan abnormaltidak ada bau yang abnormal dari lochea.
➢ Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.
➢ Memastikan ibu mendapat cukup makananminuman dan istirahat.
➢ Memastikan ibu menyusui dengan baik dan memperhatikan tanda-tanda penyakit.
➢ Memberikan konseling kepada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga
bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.

❖ Kunjungan IV: 6 minggu setelah persalinan

Tujuannya:
➢ Menanyakan ibu tentang penyakit-penyakit yang dialami.
➢ Konseling untuk KB secara dini.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Nifas adalah masa yang dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta dan mencakup 6
minggu berikutnyaSedangkan yang dimaksud dengan masa nifas (Peurperium) adalah
masa pulih kembali yang dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir pada ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil berlangsung kira- kira 6 minggu atau 40
hari.
Meskipun pendarahan nifas berlangsung singkat, sebaiknya tetap menganggap masa nifas
belum selesaiMasa nifas tetap saja sebaiknya berlangsung selama 40 hari, baik ibu yang
melahirkan normal atau sesarSebab, meskipun gejala nifasnya sudah berlalu, belum tentu
rahimnya sudah kembali keposisi semula.

Masa nifas terbagi menjadi tiga periode yaitu:


1. pasca salin segera (immediate post partum) 0-24 jam.
2. Periode pasca salin awal (early post partum) 24 jam- 1 minggu
3. Periode pasca salin lanjut (late post partum) 1 minggu - 6

B. SARAN

Mahasiswa bidan diharapkan memperhatikan dan memahami mata kuliah asuhan


kebidanan nifas dan menyusui sehingga mampu memberikan asuhan yang berkualitas dan
mampu menangani berbagai masalah atau komplikasi yang mungkin terjadi ketika
menangani ibu masa nifas.

DAFTAR PUSTAKA
Saifudin, Abdul Bari Dkk2000Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Matemal dan
Neonatal, Yayasan Bidan Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta Ambarwati, 2008Asuhan
Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Mitra CendikiaPusdiknakes, 2003. Asuhan Kebidanan Post
Partum, JakartaSaleha, 2009Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas, Jakarta: Salemba
Medika Suherni2008Perawatan Masa NifasYogyakartaFitramaya

Anda mungkin juga menyukai