Anda di halaman 1dari 12

PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIK

STIKES SARI MULIA BANJARMASIN

Program Studi : DIV BIDAN PENDIDIK


Mata Kuliah : Asuhan Nifas
Kegiatan/Keteramilan : Konseling Kunjungan 6 hari postpartum
Unit : Praktik
Capaian Pembelajaran : 1. Setelah membaca job sheet dan berlatih
melakukan konseling kunjungan 6 hari postpartum
setiap mahasiswa diharapkan mampu melakukan
dengan benar dan sesuai urutan.
2. Dalam melakukan konseling kunjungan 6 hari
postpartum, setiap mahasiswa dapat
menggunakan komunikasi yang baik dengan
menghargai budaya klien.
Bahan & Peralatan : Lembar catatan atau rekam medik
Referensi : Masruroh. 2013. Buku Panduan Praktik Keterampilan
Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa
Nifas. Jakarta : Salemba Medika
Sulistyawati A. 2009. Buku ajar asuhan kebidanan
pada ibu nifas. Yogyakarta: Andi Offset
Varney H, dkk. 2008 Buku ajar asuhan kebidanan
edisi 4 (2). Jakarta: EGC.

DASAR TEORI
1. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas adalah masa yang dimulai beberapa jam sesudah lahirnya
plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan. Masa nifas dimulai setelah
kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu.
2. Tujuan Asuhan Masa Nifas
Pada masa nifas ini terjadi perubahan-perubahan fisik maupun psikis
berupa organ reproduksi, terjadi proses laktasi, terbentuknya hubungan antara
orang tua dan bayi dengan memberi dukungan. Atas dasar tersebut perlu
dilakukan suatu pendekatan anatar ibu dan keluarga dalam manajemen
kebidanan. Adapun tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk :
a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
b. Melaksanakan skrining secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau
merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,
KB, cara dan manfaat menyusu, pemberian imunisasi serta perawata bayi
sehari-hari.
d. Memberikan pelayanan keluarga berenana.
e. Mendapatkan kesehatan emosi.

3. Peran & Tanggung Jawab Bidan Dalam Masa Nifas


Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post

partum. Asuhan kebidanan pada masa nifas merupakan hal yang penting,

karena periode ini merupakan masa kritis bagi ibu maupun bayinya. Adapun

peran dan tagging jawab bidan dalam masa nifas, antara lain :
a. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas

sesuai dengan kebutuhan ibu untuk mengurangi ketegangan fisik dan

psikologis selama masa nifas.


b. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
c. Mendorong ibu untuk menyusui bayinyan dengan meningkatka rasa

nyaman.
d. Membuat kebijakan, perencanaan program kesehatan yang berkaitan

dengan ibu dan anak dan mampu melakukan kegiatan administrasi.


e. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
f. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara

mencegah perdarahan, mengenali tanda-tanda bahaya, menjaga gizi yang

baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman.


g. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data,

mengidentifikasi, menetapkan diagnose dan rencana tidakan serta


melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah

komplikasi dengan memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama periode nifas.
h. Memberikan asuhan secara professional.

4. Tahapan Masa Nifas


Nifas di bagi dalam 3 periode, yaitu :
a. Periode Immediate Puerperium
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa
ini sering terdapat banyak masalah, misalnya perdarahan karena atonia uteri.
Oleh sebab itu, bidan harus dengan teratur melakukan pemeriksaan
kontraksi uterus, pengeluaran lokhea, tekanan darah, dan suhu.
b. Periode Early Puerperium (24 jam-1 minggu)
Fase ini bidan memastikan involusio uteri dalam keadaan normal, tidak
ada perdarahan, lokhea tidak berbau busuk, tidak ada demam, ibu cukup
mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui bayinya
dengan baik.
c. Periode Late Puerperium (1 minggu-6 minggu)
Periode ini bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-
hari serta konseling KB (Sulistyawati, 2009).

5. Perubahan Sistem Reproduksi Masa Nifas


a. involusi uteri
setelah bayi lahir sepusat, setelah plasenta lahir 2 jari dibawah pusat, 1
minggu pertengahan pusat simfisis, 2 minggu tak teraba diatas simfisis, 6
minggu bertambah kecil dan 8 minggu normal.
b. Lokhea
rubra terjadi pada hari 1-3 berwarna merah kehitaman, sanguinolenta terjadi
pada 4-7 hari berwarna merah kekuningan, serosa terjadi pada 8-14 hari
berwarna kekuningan/kecoklatan, alba terjadi pada >14 hari berwarna putih.
c. Serviks
Serviks menjadi lunak segera setelah ibu melahirkan. Delapan belas (18) jam
post partum, serviks memendek dan konsistensinya menjadi lebih padat dan
kembali ke bentuk semula. Muara serviks, yang berdilatasi 10 cm sewaktu
melahirkan, menutup secara bertahap. Dua jari mungkin masih dapat di
masukan ke dalam muara serviks pada hari ke 4 sampai ke-6 pasca partum,
tetapi hanya tangkai kuret terkecil yang dapat dimasukan pada akhir minggu
ke-2.
d. Vagina & perineum
Pasca melahirkan mukosa vagina menipis dan rugae hilang. Rugae akan
kembali terlihat pada sekitar minggu ke 4, sedangkan untuk penebalan
mukosa vagina terjadi seiring pemulihan fungsi ovarium. Pada perineum bisa
terjadi infeksi (nyeri, merah, panas, bengkak, atau rabas) dan penyembuhan
harus berlangsung dalam 2 sampai 3 minggu.

6. Jadwal Kunjungan Masa Nifas


Kebijakan program nasional yang telah dibuat oleh pemerintah mengenai
masa nifas merekomendasikan paling sedikit empat kali melakukan kunjungan
pada masa nifas, dengan tujuan untuk :
a. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.
b. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya
gangguan kesehatan ibu nifas dan bayinya.
c. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
d. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu
kesehatan ibu nifas maupun bayinya.
e. Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas, dilakukan untuk menilai
keadaan ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan
menangani masalah – masalah yang terjadi.

Berikut ini merupakan aturan waktu dan bentuk asuhan yang wajib
diberikan sewaktu melakukan kunjungan masa nifas :
Kunjungan Waktu Asuhan
I 6-8 jam Mencegahan perdarahan masa nifas oleh
postpartum karena atonia uteri.
Mendeteksi dan perawatan penyebab lain
perdarahan serta melakukan rujukan bila
perdarahan berlanjut.
Memberikan konseling pada ibu dn keluarga
tentang mencegah perdarahan yang
disebabkan atonia uteri.
Pemberian ASI awal.
Mengajarkan cara mempererat hubungan
antara ibu dan bayi baru lahir.
Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan
hipotermi.
Setelah bidan melakukan pertolongan
persalinan, maka bidan harus menjaga ibu
dan bayi untuk 2 jam pertama setelah
kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi
baru lahir dalam keadaan baik.
II 6 hari Memastikan involusi uterus berjalan dengan
postpartum normal, uterus berkontraksi dengan baik,
tinggi fundus uteri di bawah umbilikus, tidak
ada perdarahan abnormal.
Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi
dan perdarahan.
Memastikan ibu mendapat istirahat yang
cukup.
Memastikan ibu mendapat makana yang
bergizi dan cukup cairan.
Memastika ibu menyusui dengan baik dan
benar serta tidak ada tanda-tanda kesulitan
menyusui.
Memberikan konseling tentang perawatan bayi
baru lahir.
III 2 minggu Asuhan pada 2 minggu post partum sama
postpartum dengan asuhan yang diberikan pada
kunjungan 6 hari post partum.
IV 6 minggu Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu
postpartum selama masa nifas.
Memberikan konseling KB secara dini.

PERSIAPAN PASIEN

1. Bersikaplah ramah dan pastikan klien merasa nyaman, jaga privacy klien
2. Letakkan perlengkapan didekat pasien

PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Pastikan tempat nyaman dan menjaga privacy klien


2. Gunakan teknik bahasa dan lembut yang mudah dipahami oleh klien
PETUNJUK BAGI MAHASISWA

1. Baca dan pelajari lembar kerja dengan baik.


2. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan dan susun secara ergonomis.
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet.
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti.
5. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti atau
dipahami.
6. Laporkan hasil kerja setelah selesai melakukan latihan.

KESELAMATAN KERJA

1. Patuhi prosedur pekerjaan.


2. Bertindak lembut dan hati-hati pada saat melakukan tindakan.
3. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau oleh petugas.
Perhatikan keadaan umum pasien selama melakukan prosedur.
PROSEDUR TINDAKAN
NO LANGKAH PEKERJAAN ILUSTRASI GAMBAR
dan KEY POINT
1. Beri salam dan perkenalkan diri

Key Point:
”Bersikap ramah dan
menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti sehingga klien
merasa nyaman dan tidak
canggung serta memperkenalkan
diri”
2.
Jelaskan maksud dan tujuan
kunjungan

Key point :
“konseling ini bertujuan untuk
mendeteksi komplikasi yang
terjadi pada ibu & bayi”

3. Menanyakan apakah ada masalah


yang klien rasakan selama 6 hari
postpartum

Keypoint :
”menggali informasi secara aktif
agar klien mau menceritakan
keluhan yang dirasakannya”
4. Menjelaskan tanda-tanda infeksi

Keypoint :
“adanya tanda-tanda infeksi yaitu
kemerahan, bengkak, panas dan
nyeri”
5. Menjelaskan klien untuk istirahat
yang cukup

Keypoint :
“memastikan pola istirahat ibu
menyesuaikan dengan jam tidur
bayi”
6. Menjelaskan klien untuk
mengkonsumsi makanan yang
bergizi

Keypoint :
“menghindari pantangan makanan
dengan tetap mengkonsumsi
makanan yang bergizi tanpa
membatasi jenis makanan”
7. Menjelaskan klien pentingnya
memberikan ASI & cara menyusui
yang benar

Keypoint :
“memastikan klien memberikan ASI
dengan cara yang benar”
8. Menjelaskan klien cara perawatan bayi
baru lahir

Keypoint :
“memastikan klien untuk tetap
menjaga kehangatan bayi, personal
hygiene dan jadwal imunisasi bayinya”
9. Pastikan klien mengerti tentang
informasi yang disampaikan

Keypoint :
“evaluasi informasi yang didapatkan
klien pada akhir konseling dengan
meminta klien menyebutkan point
penting yang telah dijelaskan”
10. Memberitahu klien kunjungan masa
nifas selanjutnya

Keypoint :
“kunjungan ulang selanjutnya
dilakukan 2 minggu post partum atau 1
minggu setelah kunjungan ini”

EVALUASI
1. Setiap mahasiswa mendemonstrasikan keterampilan konseling masa nifas
2. Alat dan perlengkapan yang dibutuhkan dipersiapkan dengan lengkap
3. Setiap langkah kerja dilakukan secara sistematis seaui prosedur
4. Pembimbing menguji dan mengamati cara kerja mahasiswa dengan
menggunakan ceklist
5. Memperhatikan keadaan dan kenyamanan selama melakukan konseling

Anda mungkin juga menyukai