Anda di halaman 1dari 41

Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

MATA KULIAH PRAKTIKUM

ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

MODUL PRAKTIKUM

TEKNIK MEMERAH

Page 1
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

DAFTAR ISI

Pendahuluan.................................................................................................................

Tata Tertib Praktikum………………………………………………………………………………

Kegiatan Praktikum 1 : Teknik Memerah secara Manual…………………................................

a. Tujuan Praktikum……………………………………………………………….

b. Pokok-pokok Materi…………………………………………….

c. Alat dan Bahan...........................................................................

d. Prosedur Praktikum...........................................................................

e. Pelaksanaan…………………………………………………………

f. Pelaporan………………………………………………………….

g. Latihan...................................................................................

h. Rangkuman……………………………………………….

i. Tes Formatif……………………………………………….

j. Umpan Balik dan Tindak Lanjut…………………………………………………..

Kegiatan Praktikum 2 : Teknik memerah menggunakan alat

a. Tujuan Praktikum………………………………………………………..

b. Pokok-pokok Materi...........................................................................

c. Alat dan Bahan……………………………………………………………

d. Prosedur Praktikum...........................................................................

e. Pelaksanaan…………………………………………………………….

f. Pelaporan…………………………………………………………………..

g. Latihan...................................................................................

h. Rangkuman………………………………………………..

i. Tes Formatif…………………………………………………

j. Umpan Balik dan Tindak lanjut…………………………………………………….

Kunci Tes Formatif......................................................................................................

Daftar Pustaka......................................................................................................

Page 2
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

Tttr PENDAHULUAN

Selamat berjumpa para mahasiswa Pendidikan DIII Kebidanan. Pada mata kuliah Asuhan
Kebidanan Nifas dan Menyusui ini diharapkan dapat membantu Anda dalam
memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas normal.

Masa nifas merupakan masa yang alamiah terjadi selama kurun waktu 6 minggu setelah
persalinan. Perubahan dan adaptasi yang dialami oleh ibu merupakan dasar dalam
memberikan asuhan kebidanan. Menyikapi hal tersebut, Anda sebagai seorang bidan
nantinya dituntut untuk bisa memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas secara
professional. Penanganan yang baik pada masa nifas dapat mendeteksi komplikasi atau
penyulit yang mungkin terjadi pada ibu nifas.

Buku praktikum ini dibuat agar Anda dapat melakukan praktikum teknik memerah ASI
dengan tangan dan alat bantu secara tepat. Kegiatan praktikum ini meliputi 2 kegiatan
belajar yaitu :

Kegiatan praktikum 1 : Teknik Memerah dengan tangan

Kegiatan praktikum 2 : Teknik Memerah dengan alat bantu

Kegiatan praktikum nifas dan menyusui ini sangat relevan dengan tugas Anda sebagai
seorang calon bidan professional baik dimasyarakat, puskesmas maupun di rumah sakit.
Tujuan dari Modul 6 kegiatan praktikum nifas dan menyusui adalah mahir
mendemonstrasikan teknik memerah ASI dengan tangan pada ibu nifas dan menyusui
serta mahir mendemonstrasikan teknik memerah ASI menggunakan alat bantu pada ibu
nifas.

Page 3
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL KEGIATAN PRAKTIKUM


Proses pembelajaran untuk Modul 6 Kegiatan Praktikum dapat berjalan lancar apabila Anda
mengikuti langkah belajar sebagai berikut :
1) Pahami dulu berbagai kegiatan penting dalam modul mulai tahap awal sampai tahap
akhir
2) Lakukan teknik yang tertera dalam kegiatan belajar sesuai dengan daftar tilik yang
telah tersedia.
3) Keberhasilan proses pembelajaran anda dalam mata kuliah asuhan kebidanan nifas
dan menyusui ini sangat tergantung kepada kesungguhan Anda dalam mengerjakan
praktikum. Untuk itu berlatihlah secara mandiri atau berkelompok dengan teman
sejawat
4) Bila anda menemui kesulitan, silahkan hubungan instruktur / pembimbing yang
mengajar pada mata kuliah ini pada saat tutorial.

JUMLAH ALOKASI WAKTU:


Pada praktik klinik ini jumlah SKS yang ditempuh adalah 3 SKS, dimana 3 SKS setara
dengan 96 jam efektif untuk tutorial di laboratorium sampai dengan evaluasi.
Keterampilan yang terdapat di dalam Modul 6 kegiatan praktikum nifas ini harus Anda
kuasai dalam waktu 6 jam. Pembagian jam pertemuan disusun sebagai berikut :
1. Tutorial dengan pembimbing atau instruktur, 3 jam efektif
2. Praktikum mandiri dan berkelompok di laboratorium, 2 jam efektif
3. Evaluasi keterampilan untuk 2 teknik praktikum memerah ASI, 1 jam efektif.

Jadwal pelaksanaan praktikum ini dilakukan setelah pemberian materi asuhan kebidanan
nifas dan menyusui selesai diberikan.

PEMBIMBING PRAKTIK:
Anda selama di laboratorium akan dibimbing oleh pembimbing laboratorium.
Pembimbing laboratorium berasal dari Poltekkes yang berada dekat dengan UPBJJ.
Pembimbing dan Clinical Instruktur ditunjuk dan ditetapkan dengan latar belakang
pendidikan minimal DIII Kebidanan dan berpengalaman diklinik minimal 2 tahun serta
memiliki surat tugas dari Universitas Terbuka.

Page 4
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

TEKNIS BIMBINGAN:
Sebelum melakukan praktikum di laboratorium maka Anda harus perhatikan alur kerja
seperti di bawah ini :
1. Pada awal perkuliahan yang Anda lakukan adalah menemui pembimbing atau
instruktur untuk mata kuliah Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui, dan
menyepakati/ menyamakan persepsi tugas-tugas yang akan Anda lakukan selama 1
semester
2. Pada saat kontrak program perkuliahan, Anda akan diberikan 6 modul teori yang
harus Anda kuasai dalam waktu 64 jam, setelah membaca modul teori tersebut, maka
Anda akan mulai untuk belajar praktikum di laboratorium pada waktu yang telah
disepakati, untuk latihan melakukan tindakan – tindakan apa saja yang perlu untuk
dikuasai sebagai bidan professional dalam rangka memberikan asuhan kebidanan
pada ibu nifas.
3. Setelah mendapat daftar tilik, maka sie pendidikan untuk mata kuliah ini mendatangi
ruang alat laboratorium untuk mengisi kontrak peminjaman ruang dan alat pada
petugas laboratorium.
4. Setelah mengisi buku peminjaman, petugas laboratorium melakukan verifikasi data
untuk menilai kebenaran data yang diisi.
5. Petugas laboratorium menyiapkan alat yang diperlukan dalam kurun waktu 2 x 24 jam
dan melakukan cross check kelengkapan alat yang dibutuhkan.
6. Apabila alat sudah lengkap, maka alat dibawa ke ruang praktikum dan digunakan
sampai dengan batas waktu peminjaman atau batas waktu yang telah ditetapkan dalam
kontrak program diatas.
7. Setelah dilakukan praktikum oleh mahasiswa, maka alat dikembalikan ke ruang alat
lab setelah sebelumnya di cek oleh petugas lab.
8. Apabila ditemukan alatnya rusak atau hilang, maka Anda harus mengganti alat yang
rusak atau hilang tersebut.
9. Apabila alat yang dikembalikan telah lengkap, maka petugas lab menyimpannya di
tempat yang sesuai.

Page 5
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

TEKNIS PRAKTIKUM :

Sebelum melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, maka hal – hal yang harus Anda
perhatikan adalah sebagai berikut :

1. Bacalah penjelasan yang tertera di dalam Kegiatan praktikum 1 dan 2 dengan baik
2. Bacalah kasus yang terdapat dalam petunjuk praktikum, jika Anda dapat menjawab
dengan benar, maka Anda dapat melanjutkan untuk membaca penjelasan prosedur dan
keselamatan kerja.
3. Sebelum memulai untuk melakukan praktikum, maka Anda akan dipandu oleh
pembimbing laboratorium atau instruktur, langkah demi langkah pelaksanaan
praktikum ini.
4. Anda dapat menggunakan video praktikum, sebagai alat bantu pembelajaran (jika
ada)
5. Setelah diberikan penjelasan dan dilakukan demo oleh pembimbing, maka Anda dapat
berdiskusi dan mengevaluasi langkah – langkah yang telah dipraktikkan sampai
semua langkah jelas dan dapat dimengerti.
6. Anda dapat melakukan praktikum setiap perasat yang ada sendiri – sendiri dan
didampingi oleh instruktur atau pembimbing menggunakan phantom yang ada di
laboratorium.
7. Setelah melakukan praktikum secara mandiri, pembimbing melakukan diskusi dan
evaluasi menggunakan daftar tilik yang ada.
8. Apabila setelah di evaluasi, Anda mendapat skor atau nilai diatas nilai batas lulus,
maka Anda dinyatakan telah melaksanakan praktikum dan boleh untuk melakukan
secara mandiri kepada pasien di lahan praktik. Akan tetapi, apabila, Anda belum
mendapatkan skor yang cukup, maka Anda harus mengulang melakukan praktikum
secara mandiri lagi.

Page 6
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

Page 7
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

Page 8
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

TATA TERTIB.

Selama Anda menjalankan praktikum ini, wajib mentaati tata tertib yang ada, antara lain:

1. Wajib mentaati peraturan yang berlaku di laboratorium


2. Peminjaman alat maksimal 3 x 24 jam sebelum tindakan untuk mempersiapkan setting
tempat.
3. Kehadiran harus sesuai jadwal yang ditetapkan petugas lab
4. Kehadiran praktik 100%, bila tidak hadir wajib mengganti praktikum dengan
persetujuan pembimbing prodi.
5. Setiap kali datang ke laboratorium wajib menandatangani daftar hadir.
6. Bila ada halangan tidak bisa hadir pada jadwal praktikum ini, maka harus meminta ijin
kepada pembimbing akademik. Bila sakit harus ada surat keterangan dokter, bila ijin
kepentingan lain harus melapor terlebih dulu pada penanggung jawab laboratorium.
7. Apabila alat atau phantom yang digunakan rusak karena kelalaian, maka wajib harus
diganti.
8. Apabila setelah waktu praktikum, nilai yang didapat belum mencapai nilai batas lulus,
maka Anda harus mengulang praktikum di laboratorium sebelum mengikuti praktik
klinik di lahan praktik.

Baiklah, selamat berlatih, semoga Anda mahir dalam memberikan asuhan kebidanan
pada ibu nifas dan menyusui, untuk bekal bertugas menjadi bidan yang profesional.

Page 9
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

KEGIATAN PRAKTIKUM 1

TEKNIK MEMERAH SECARA MANUAL

 120 Menit

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum 1 diharapkan Anda dapat melakukan
teknik memerah ASI dengan tepat.

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah kegiatan belajar mengajar diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menyebutkan langkah persiapan memerah ASI dengan tepat
2. Mendemonstrasikan persiapan wadah untuk ASI perah dengan tepat
3. Mendemonstrasikan teknik memerah ASI menggunakan tangan dengan tepat

POKOK-POKOK MATERI
Untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran mahir memerah ASI, maka yang pertama
harus Anda lakukan adalah memahami pokok-pokok materi dibawah ini :
1. Pengertian Teknik Memerah
2. Tujuan memerah ASI
3. Persiapan Alat

Page 10
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

URAIAN MATERI
Selamat berjumpa kembali, pada kegiatan belajar 1 kita akan membahas tentang
teknik memerah ASI menggunakan tangan.

ASI merupakan cairan yang mudah dicerna oleh bayi, mengandung antibodi dan
memberikan semua nutrisi yang diperlukan bayi. Kolostrum yang diproduksi saat bayi baru
lahir mengandung kadar antibodi yang tinggi untuk melindungi bayi. Kandungan nutrisi
dalam ASI yaitu lemak, protein, gula dan air berubah dalam jumlah yang tepat sesuai
dengan kebutuhan bayi seiring pertumbuhan usianya. Tidak ada komposisi susu dari
makhluk lain yang sesuai untuk bayi manusia.

Selain manfaat tersebut diatas, kita ketahui bahwa bagi bayi, pemberian ASI dapat
menurunkan risiko infeksi akut seperti diare, pnemonia, infeksi telinga, haemophilus
influenza, meningitis dan infeksi saluran kemih. Manfaat jangka panjang bagi bayi adalah
ASI melindungi bayi dari penyakit kronis masa depan seperti diabetes tipe 1. Asupan ASI
selama masa bayi berhubungan dengan penurunan tekanan darah dan kolesterol serum total,
berhubungan dengan prevalensi diabetes tipe 2 yang lebih rendah, alergi, serta kelebihan
berat badan dan obesitas pada masa remaja dan dewasa.

Manfaat dari menyusui, tidak saja dirasakan oleh bayi, proses menyusui juga
bermanfaat bagi ibu. Menyusui secara eksklusif dapat menunda kembalinya kesuburan
seorang pertama, terutama pada 6 bulan pertama setelah melahirkan sehingga dapat
berperan sebagai kontrasepsi alami. Menyusui juga mengurangi risiko kanker payudara dan
kanker ovarium. Selain itu menyusui membantu menurunkan berat badan dan risiko
obesitas pada Ibu. Dengan menyusui akan membantu ibu dan bayi mengembangkan
hubungan yang erat (bonding) dan penuh kasih sayang. Jika dilihat dari segi ekonomi,
menyusui memiliki cost-benefit yang lebih rendah daripada konsumsi susu formula karena
biaya kesehatan yang lebih rendah serta tidak menghasilkan bahan limbah.

Setiap Ibu dapat menyusui anaknya sampai 2 tahun. Bekerja di luar rumah bukan
alasan untuk menghentikan menyusui bayi atau memberi susu formula untuk bayi. ASI
mengandung zat antiinfeksi, maka ASI dapat diperah dan disimpan (biasa disebut ASIP =

Page 11
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

ASI Perahan). ASIP dapat diberikan kepada Ibu selama bekerja. Tapi, tentu diperlukan
manajemen laktasi yang baik agar proses menyusui dapat dilakukan secara eksklusif selama
6 bulan pertama dan dilanjutkan hingga 2 tahun.

Bekerja dan tetap memberikan ASI untuk bayi memiliki tantangan karena menyusui
memerlukan proses adaptasi antara Ibu dan bayi. Setelah bekerja, Ibu harus berjuang keras
untuk menyusui di rumah, memerah dan tetap bekerja dengan baik di kantor. Akan lebih
mudah menyusui bayi jika terus berada di dekat bayi karena tingkat keberhasilan menyusui
juga ditentukan oleh durasi cuti setelah melahirkan. Penelitian di Amerika Serikat dan
Skotlandia menunjukkan ibu yang mengambil cuti melahirkan lebih lama akan menyusui
bayinya lebih lama pula. Di Indonesia, umumnya cuti melahirkan selama 3 bulan, bahkan
sebagai PNS menurut UU Kepegawaian hanya diberikan 2 bulan setelah melahirkan. Jadi,
selama cuti melahirkan tersebut, Ibu harus mempersiapkan diri untuk tetap menyusui
setelah kembali bekerja.

Ibu bekerja yang memiliki tekad untuk tetap memberikan ASI kepada bayinya harus
memerah ASI di tempat kerja. Terkadang, kesibukan selama bekerja ataupun kebijakan
perusahaan yang tidak kooperatif tidak memberikan waktu yang cukup untuk Ibu memerah
ASI. Selain itu belum banyak tempat bekerja yang menyediakan tempat khusus untuk
memerah ASI. Pun, fasilitas seperti kulkas jarang tersedia untuk Ibu bekerja yang hendak
menyimpan ASIP.

Berita baik untuk Ibu Menyusui yang bekerja seiring dengan ditetapkannya PP Nomor
33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif pada tanggal 1 Maret
2012. Peraturan ini dibuat dalam rangka melindungi, mendukung dan mempromosikan
pemberian ASI Eksklusif sehingga perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan dukungan
dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Tenaga Kesehatan,
masyarakat serta Keluarga agar ibu dapat memberikan ASI eksklusif kepada bayi.

Melalui PP ini pemerintah mengharuskan pengurus tempat kerja (perusahaan,


perkantoran milik Pemerintah, Pemda dan swasta) serta penyelenggaraan tempat sarana
umum untuk mendukung program ASI eksklusif, menyediakan fasilitas khusus untuk
menyusui dan/atau memerah ASI sesuai dengan kondisi kemampuan perusahaan, membuat
peraturan internal yang mendukung keberhasilan program pemberian ASI eksklusif.

Page 12
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

Pengurus tempat kerja wajib memberikan kesempatan kepada ibu yang bekerja untuk
memberikan ASI Eksklusif kepada bayi atau memerah ASI selama waktu kerja di tempat
kerja.

Seperti yang Anda telah ketahui bahwa banyak situasi dimana kegiatan memerah ASI
berguna dan penting untuk memungkinkan seorang ibu memulai atau melanjutkan
menyusui. Cara paling praktis untuk memerah ASI adalah dengan tangan tidak memerlukan
peralatan, sehingga ibu dapat melakukannya kapan saja dan dimana saja. Dengan teknik
yang baik, cara ini sangat efisien. Mudah saja memerah dengan tangan jika payudara dalam
keadaan lunak. Akan lebih sulit jika payudara bengkak dan perih. Karenanya ajarkan ibu
memerah dengan tangan pada hari pertama atau hari kedua setelah persalinan.

Tujuan dari Memerah ASI adalah untuk :

1. Mengurangi bengkak (engorgement)

2. Mengurangi sumbatan atau ASI statis

3. Memberi ASi perah sementara bayi belajar menyusu dari puting yang terbenam

4. Memberi ASI perah kepada bayi yang mengalami kesulitan dalam koordinasi menyusu

5. Memberi ASI perah pada bayi yang ‘menolak’ menyusu, sementara bayi belajar
menyukai proses menyusu

6. Memberi ASI perah kepada BBLR yang tidak bisa menyusu

7. Memberi ASI perah kepada bayi sakit, yang tidak dapat menyusu dengan cukup

8. Mempertahankan pasokan ASI ketika ibu atau bayinya sakit

9. Meninggalkan ASI untuk bayi ketika ibu bekerja

10. Mencegah ASI menetes sewaktu ibu jauh dari bayinya

11. Membantu bayi melekat pada payudara yang penuh

12. Memerah ASI langsung ke mulut bayi

13. Mencegah puting dan areola menjadi kering atau lecet

Page 13
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

Petunjuk

 Siapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk memerah ASI


 Baca dan pelajari langkah langkah memerah ASI
 Perhatikan dan ikuti petunjuk langkah- langkah
 Lihat video teknik memerah ASI (jika ada)
 Tanyakan pada instruktur apabila ada gerakan yang tidak dimengerti

Keselamatan Kerja

 Hindari memerah ASI bila payudara ibu mengalami pembengkakan


 Lakukan perawatan payudara sebelum memerah ASI
 Lakukan teknik memerah secara bergantian pada kedua payudara.
 Biarkan ibu menemukan teknik yang nyaman bagi dirinya
 Bantu ibu untuk merangsang reflek oksitosin
 Beri dukungan dan bangkitkan rasa percaya diri ibu
 Ajarkan ibu melakukannya sendiri. Bidan jangan memerah ASI-nya.
 Seijin ibu, sentuh payudaranya hanya untuk menunjukkan apa yang harus dilakukan dan
lakukan dengan lembut.
 Pastikan semua wadah yang akan digunakan dalam keadaan bersih atau steril
 Hindari memencet, meremas dan menggosok kulit payudara untuk menghindari
kerusakan jaringan

Peralatan dan Bahan

 Cangkir
 Tissue atau handuk bersih

PROSEDUR TINDAKAN

Praktikum teknik memerah pada ibu nifas ini dapat Anda lakukan di laboratorium skill atau real
setting klinik (BPM, RB, Puskesmas atau RS) saat Anda praktik. Langkah awal yang Anda lakukan

Page 14
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

adalah mempersiapkan alat dan bahan, menjelaskan tujuan dan prosedur teknik memerah ASI pada
ibu nifas, menutup ruangan, kemudian lakukan cuci tangan 7 langkah. Tindakan dimulai dengan
dilakukannya perawatan payudara untuk kenyamanan klien dan memudahkan pada saat memerah ASI
Selanjutnya selengkapnya ikuti langkah-langkah teknik memerah sesuai dengan penuntun belajar
berikut ini :

LANGKAH – LANGKAH CARA MENYIAPKAN WADAH UNTUK ASI PERAH


No Langkah – langkah Gambar
1 Pilih sebuah cangkir, gelas, botol atau
kendi yang bermulut lebar
2 Cuci cangkir tersebut dengan sabun dan
air
3 Tuangkan air mendidih ke dalam
cangkir tersebut dan biarkan beberapa
menit
4 Bila telah siap memerah ASI, tuangkan
air dari cangkir tersebut

Page 15
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

LANGKAH-LANGKAH KEY POINT


1. Cucilah tangan di bawah air yang mengalir. Lepaskan perhiasan yang
dikenakan di tangan dan lengan
(cincin, gelang, jam tangan, dll)

2. Posisikan ibu dalam keadaan duduk badan Pastikan ibu dalam keadaan
agak condong kedepan dan sangga payudara rileks
dengan tangan.

3. Bersihkan payudara dengan handuk yang


bersih dengan menggunakan air hangat

Page 16
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

4. Taruh mangkuk tempat ASI dibawah puting Posisikan mangkuk dengan tepat
susu, lalu letakkan ibu jari disekitar areola diatas serta posisikan jari jari dengan
puting susu dan jari-jari yang lain pada areola meletakkan ibu jarinya pada
dibawah puting susu. payudara di ATAS puting dan
areola, dan jari telunjuknya pada
payudara di BAWAH puting dan
areola, bersebrangan dengan ibu
jari. Ibu menopang payudara
dengan jari-jari lainnya

Menekankan ibu jari dan telunjuk agak ke arah dalam Sebaiknya ibu menghindarkan
menuju dinding dada. menekan terlalu ke dalam agar
tidak menyumbat saluran ASI.

5. Pijat areola ke arah belakang puting susu diantara Ibu harus memijat sinus laktiferus

Page 17
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

jari telunjuk dan ibu jari dibawah areola.

Kadang pada payudara ibu yang


menyusui dimungkinkan untuk
merasakan adanya sinus-sinus
tersebut. Bentuknya seperti polong-
polongan atau kacang tanah. Bila
ibu dapat merasakannya, ibu dapat
menekan di area tersebut.

6. Tekan dan lepas, tekan dan lepas. Pada Jangan memijat puting susu itu
mulanya tidak ada ASI yang keluar tapi setelah sendiri dan menggerakkan jari
diperas beberapa kali ASI mulai menetes. sepanjang puting susu.
Kegiatan menekan dan melepaskan
ini tidak boleh menyakiti - kalau
sampai sakit - berarti tekniknya
salah

8. Peras areola dengan cara yang sama dari Hindari meremas puting. Menekan
semua sisi agar yakin ASI diperas dari semua atau menarik puting susu tidak bisa
segmen payudara memerah ASI. Hal ini sama seperti
bila bayi hanya menghisap puting
saja.

Memerah satu payudara


sekurangnya 3 - 5 menit hingga
alirannya melambat; kemudian
memerah sisi satunya; dan
kemudian mengulangi memerah

Page 18
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

keduanya. Ibu dapat memakai tiap


tangan untuk tiap payudara,
menukarnya bila kedua tangannya
lelah.

9. Bersihkan payudara dengan handuk yang bersih Usapkanlah secara hati-hati


dan rapikanlah kembali phantom/ibu terutama pada bagian puting susu

10. Cucilah tangan kembali dibawah air yang


mengalir

Page 19
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

EVALUASI
1. Mahasiswa mendemonstrasikan teknik memerah secara individu.
2. Jelaskan bahwa memerah ASI secara memadai membutuhkan waktu 20-30 menit,
khususnya pada hari-hari pertama ketika ASI yang dihasilkan hanya sedikit. Penting
sekali untuk tidak mencoba memerah dalam waktu singkat.
3. Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan memperhatikan keamanan serta
kenyamanan klien setiap prosedur tindakan.
4. Memperhatikan privasi klien setiap tindakan.
5. Penempatan alat-alat yang di gunakan mudah terjangkau dan telah diketahui
fungsinya.
6. Pembimbing klinik menilai langkah-langkah teknik memerah dengan menggunakan
check list.

Page 20
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

DAFTAR TILIK
MEMERAH ASI

Nama Mahasiswa :
Dosen Pembimbing :
Hari/Tanggal Pelaksanaaan :
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb:

(4) Sangat Baik : Langkah Klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai
dengan teknik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu
yang efisien.
(3) Baik : Langkah klinik dilakukan kurang percaya diri, kadang kadang
tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawabkan

(2) Cukup : Langkah klinik dilakukan kurang trampil/ kurang cekatan


dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatif
lebih lama untuk menyelesaikan suatu tugas

(1) Kurang :Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu


mendemonstrasikan sesuai dengan prosedur

(0) Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan

TEKNIK MEMERAH ASI

No LANGKAH KERJA NILAI

0 1 2 3 4

1 Cucilah tangan di bawah air yang mengalir.

2 Posisikan ibu dalam keadaan duduk badan


agak condong kedepan dan sangga payudara
dengan tangan.
3 Bersihkan payudara dengan handuk yang bersih dengan
menggunakan air hangat
4 Taruh mangkuk tempat ASI dibawah puting susu, lalu
letakkan ibu jari disekitar areola diatas puting susu dan jari-
jari yang lain pada areola dibawah puting susu.

Page 21
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

5 Menekankan ibu jari dan telunjuk agak ke arah dalam menuju


dinding dada.
6 Pijat areola ke arah belakang puting susu diantara jari
telunjuk dan ibu jari
7 Tekan dan lepas, tekan dan lepas.

8 Peras areola dengan cara yang sama dari semua sisi agar
yakin ASI diperas dari semua segmen payudara
9 Bersihkan payudara dengan handuk yang bersih dan
rapikanlah kembali phantom/ibu
10 Cucilah tangan kembali dibawah air yang mengalir

Catatan :

PENILAIAN
Cocokkanlah nilai Anda dengan hasil penilaian tiap tindakan praktik di daftar tilik sesuai
dengan daftar tilik dari setiap perasat. Hitunglah jumlah nilai yang mendapat nilai akumulasi
nilai daftar tilik. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap kegiatan praktikum 1.
Tingkat penguasaan = Jumlah nilai keseluruhan tahapan langkah X 100%
Jumlah langkah
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan
Kegiatan Praktikum 2. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi
Kegiatan Praktikum 1, terutama bagian yang belum dikuasai

Page 22
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

PELAKSANAAN (WAKTU DAN TEMPAT)

Setiap 8-10 mahasiswa membentuk satu kelompok dalam melakukan kegiatan praktikum.
Para mahasiswa, praktikum ini dilaksanakan pada 2 setting tempat, yaitu pada setting
simulasi di laboratorium dan real setting (lahan praktik). Maka uraian tempat praktik adalah
sebagai berikut:
a. Laboratorium Praktik Kebidanan
b. Sarana pelayanan kebidanan:
1). Bidan Praktik Swasta (BPM).
2). Rumah Bersalin.
3). Puskesmas rawat jalan atau rawat inap.
4). Poliklinik kebidanan rumah sakit.
Alokasi waktu kegiatan praktikum ini adalah 4 x 4 jam pembelajaran terstruktur dan
mandiri.

PELAPORAN

Para mahasiswa, untuk memonitor capaian pembelajaran pada kegiatan praktikum ini
maka setiap kelompok menyusun laporan praktikum. Adapun laporan praktikum
berisikan sebagai berikut:
a. Pendahuluan: memuat latar belakang dan tujuan praktikum.
b. Tinjauan pustaka: memuat teori praktikum yang telah diketahui hingga saat ini.
c. Alat, bahan dan prosedur langkah-langkah kerja: berisikan alat dan bahan yang
digunakan serta prosedur yang dilakukan
d. Hasil dan pembahasan: berisikan kajian terhadap capaian hasil pemeriksaan dan
tinjauan teorinya.
e. Kesimpulan
f. Daftar pustaka
Penyerahan laporan dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
instruktur

Page 23
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

LATIHAN

Para mahasiswa, kerjakanlah latihan berikut ini untuk memperdalam pemahaman dan
penguasaan materi praktikum teknik memerah ASI secara manual!
1) Sebutkan persiapan alat dan bahan untuk teknik memerah ASI secara manual!
2) Sebutkan langkah-langkah teknik memerah ASI secara manual!
3) Lakukan latihan teknik memerah secara mandiri maupun berkelompok!

Petunjuk mengerjakan latihan!


Baca kembali uraian persiapan alat dan bahan serta langkah-langkah untuk teknik memerah ASI
secara manual, kemudian lakukan latihan secara berkelompok dan kerjakan simulasi dengan model
peer group assessment (berkelompok dengan teman). Caranya saling bergantian masing-masing
anggota mengerjakan praktik, kemudian peer group yang lain memberikan penilaian performance
terhadap unjuk kerja dengan menggunakan daftar tilik penuntun belajar ketrampilan teknik memerah
ASI secara manual .

RANGKUMAN

Kegiatan praktikum ini dimulai dengan persiapan alat dan bahan yang diperlukan untuk
teknik memerah ASI secara manual pada ibu nifas. Selanjutnya pengaturan penempatan alat
sesuai prinsip ergonomis. Perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi dalam pelaksanaan
praktik. Pada teknik memerah ASI secara manual pastikan kondisi payudara ibu dalam
keadaan lemas / tidak mengalami bendungan. Praktikum ini bisa dilaksanakan pada setting
laboratorium klinik maupun real setting (misalnya bidan praktik mandiri, Puskesmas, maupun
rumah sakit). Praktikum dilaksanakan mengikuti panduan langkah-langkah praktik
pemeriksaan menggunakan daftar tilik penuntun belajar teknik memerah ASI secara manual.

Selamat, Anda telah belajar melakukan praktikum teknik memerah ASI secara manual
pada ibu nifas. Dengan demikian Anda sebagai seorang bidan telah menguasai salah satu

Page 24
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

kompetensi dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas. Hal-hal penting yang
sudah Anda pelajari dalam kegiatan praktikum teknik memerah ASI secara manual ini
adalah sebagai berikut :

a. Persiapan: alat dan bahan, ruangan dan dokumentasi.


b. Persiapan pasien: melakukan perawatan payudara dan pastikan payudara dalam
keadaan lemas dan tidak terjadi bendungan ASI.
c. Pelaksanaan teknik memerah ASI secara manual meliputi teknik/content: aspek sikap
dan perilaku profesional, dan langkah pelaksanaan.
d. Evaluasi keseluruhan terhadap kegiatan teknik memerah ASI secara manual, meliputi:
sistematika, efektif dan efisien.
e. Melakukan pendokumentasian hasil teknik memerah ASI secara manual pada buku
KIA

TES FORMATIF 1

P i l i h l a h s a t u j a w a b a n ya n g p a l i n g t e p a t !

1. Tujuan dari memerah ASI adalah…


A. Mengurangi jumlah ASI dalam payudara
B. Meningkatkan hormon estrogen
C. Mengurangi risiko infeksi pada payudara
D. Mempersiapkan ASI bila ibu bekerja
2. Hal - hal yang dipersiapkan sebelum memerah ASI secara manual adalah
A. Pastikan payudara kosong
B. Lakukan perawatan payudara setelah memerah ASI
C. Oleskan kolostrum ke sekeliling puting
D. Pastikan tidak ada bendungan ASI
3. Tindakan memerah ASI sebaiknya dilakukan dalam kurun waktu
A. 5 menit
B. 10 menit
C. 30 menit
D. 1 jam
4. Evaluasi dari teknik memerah secara manual adalah
A. Ibu merasa senang

Page 25
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

B. Payudara terasa kencang


C. ASI perah yang didapat lebih dari 100 cc
D. Payudara terasa kosong
5. Sebelum melakukan teknik memerah ASI sebaiknya bidan
A. Melakukan informed consent
B. Melakukan pemeriksaan fisik
C. Mengeluarkan kolostrum
D. Menganjurkan ibu mandi

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir
modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui
tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Praktikum 1.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar x 100%


Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali


80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
<70% = kurang
Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan kegiatan
Praktikum 2. Anda masuk pada penguasaan kategori Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi materi kegiatan Praktikum 1, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Lakukan latihan praktikum teknik memerah ASI secara manual pada ibu nifas secara
bertahap sebagai berikut:
a. Latihan bersama teman Anda dalam kelompok kecil pada setting laboratorium skill
dengan menggunakan panduan penuntun belajar praktik, secara bergantian lakukan
latihan, kemudian teman Anda melakukan observasi dengan menggunakan instrumen
penuntun belajar. Apabila menemui kesulitan, mintalah bimbingan instruktur Anda.

Page 26
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

b. Lakukan latihan teknik memerah ASI secara manual pada 5 orang ibu nifas di real
setting lahan praktik (BPM, Puskesmas atau rumah sakit), dengan menggunakan panduan
penuntun belajar praktik serta lakukan pendokumentasian hasil pemeriksaan pada buku
KIA, kartu ibu atau form status ibu nifas. Apabila menemui kesulitan, mintalah
bimbingan instruktur Anda.NGKUMAN

DAFTAR
DAFTAR PUSTAKA

1. Academy of Breastfeeding Medicine. (2004) Clinical Protocol Number #8: Human


Milk Storage Information for Home Use for Healthy Full Term Infants. Princeton Junction,
New Jersey: Academy of Breastfeeding Medicine,
http://www.cdc.gov/breastfeeding/recommendations/handling_breastmilk.htm
2. Guendelman S, Kosa JL, Pearl M, Graham S, Goodman J, Kharrazi M. (2009)
Juggling Work and Breastfeeding: Effects of Maternity Leave and Occupational
Characteristics, Pediatrics. Jan; 123(1): e38-46. from
http://pediatrics.aappublications.org/content/123/1/e38.full.pdf+html
3. Pemerintah RI (1 Maret 2012) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33
Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif,
www.depkes.go.id/downloads/PP%20ASI.pdf
4. Skafida V. (2012) Juggling work and motherhood: the impact of employment and
maternity leave on breastfeeding duration: a survival analysis on Growing Up in Scotland
data, Matern Child Health J. Feb;16(2):519-27.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21274609
5. WHO/UNICEF (1993) Breastfeeding Counselling: A Training Course, Geneva: WHO,
http://www.who.int/maternal_child_adolescent/documents/who_cdr_93_3/en/
6. Swandari, S. Manajemen Laktasi bagi Ibu bekerja
http://bbpkmakassar.or.id/index.php/Umum/Info-Kesehatan/Manajemen-Laktasi-
bagi-Ibu-Bekerja.phd
7. Handy F, 2010. Panduan Menyusui dan Makanan Sehat Bayi. Puspa Swara Jakarta.

Page 27
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

KEGIATAN PRAKTIKUM 2

TEKNIK MEMERAH MENG GUNAKAN ALAT

 120 Menit

TUJUAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah menyelesaikan kegiatan praktikum 2 diharapkan Anda dapat melakukan
teknik memerah ASI menggunakan alat dengan tepat.

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah kegiatan belajar mengajar diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mendemonstrasikan memerah ASI menggunakan metode botol hangat dengan tepat
2. Mendemonstrasikan memerah ASI menggunakan pompa spuit dengan tepat

URAIAN MATERI
Selamat berjumpa kembali, pada kegiatan belajar 2 kita akan membahas tentang
teknik memerah ASI menggunakan alat bantu. Seperti yang Anda telah ketahui bahwa
banyak situasi dimana kegiatan memerah ASI berguna dan penting untuk memungkinkan
seorang ibu memulai atau melanjutkan menyusui. Teknik memerah payudara dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Jika ibu merasa sukar memerah payudara dengan tangan, ibu
dapat memerah menggunakan alat, sehingga sering kali pemerahan menggunakan alat hanya
dilakukan sesekali yaitu pada saat payudara terasa tegang dan tidak memungkinkan bagi ibu
untuk memerah menggunakan tangan. Beberapa teknik memerah menggunakan alat bantu yaitu
metode botol hangat, pompa karet, pompa spuit ataupun dengan alat memerah elektrik yang
banyak dijual di pasaran. Pada kegiatan belajar 2 ini, kita akan membahas tentang metode botol
hangat dan pompa spuit. Pemerahan menggunakan pompa karet tidak dibahas disini, karena
metode ini sangat tidak efisien, terutama bila keadaan payudara lembek. Pompa ini tidak cocok
untuk mengumpulkan ASI untuk bayi, pompa ini sukar dibersihkan. ASI yang terkumpul sering

Page 28
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

terkontaminasi. Akan tetapi pompa karet berguna untuk mengurangi pembengkakan, saat
pemerahan ASI dengan tangan sulit dilakukan. Pemerahan menggunakan alat elektrik telah
banyak di temui di pasaran, berbagai merk dapat dijumpai dengan cara-cara yang telah dijelaskan
dalam brosurnya, sehingga tidak akan dibahas pada modul ini.

Tujuan : Teknik ini dapat menyembuhkan pembengkakan yang parah, saat payudara sangat
nyeri, dan puting tegang, sehingga pemerahan dengan tangan sulit dilakukan. Setelah melakukan
metode ini, nyeri akut pada payudara akan berkurang, dan perahan dengan tangan atau kegiatan
menyusui mungkin bisa dilakukan lagi.

Petunjuk

 Siapkan perlengkapan yang dibutuhkan untuk memerah ASI menggunakan alat


 Baca dan pelajari langkah langkah memerah ASI menggunakan alat
 Perhatikan dan ikuti petunjuk langkah- langkah
 Lihat video teknik memerah ASI menggunakan alat (jika ada)
 Tanyakan pada instruktur apabila ada gerakan yang tidak dimengerti

Keselamatan Kerja

 Lakukan perawatan payudara sebelum memerah ASI


 Lakukan teknik memerah secara bergantian pada kedua payudara.
 Biarkan ibu menemukan teknik yang nyaman bagi dirinya
 Bantu ibu untuk merangsang reflek oksitosin
 Beri dukungan dan bangkitkan rasa percaya diri ibu
 Ajarkan ibu melakukannya sendiri. Bidan jangan memerah ASI-nya.
 Pastikan semua wadah yang akan digunakan dalam keadaan bersih atau steril

Peralatan

 Botol
 handuk bersih

Page 29
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

TEKNIK MEMERAH DENGAN METODE BOTOL HANGAT

LANGKAH-LANGKAH KEY POINT


1. Persiapan alat: botol yang terbuat dari kaca bukan plastik, Diameter botol min 2cm, bila
ukuran 1-3 liter (tidak kurang dari 700ml), berleher lebar mungkin 4 cm, sehingga puting dapat
masuk dengan mudah

2. Persiapan bahan : 1 panci air panas, air dingin dan 1 kain Sepanci air panas untuk
tebal / handuk menghangatkan botol, sedikit air
dingin untuk mendinginkan leher
botol, selembar kain tebal, untuk
memegang botol panas.

3. Tuang sedikit air panas ke dalam botol untuk Jangan mengisi botol terlalu cepat
menghangatkan botol tersebut. Kemudian isi botol ini karena botol akan pecah.
dengan air panas sampai hampir penuh.

4. Biarkan botol berdiri beberapa menit Hal ini dilakukan untuk


menghangatkan botol

5. Bungkus botol dengan kain, tuangkan air panas kembali


ke dalam panci.

6.Dinginkan leher botol dengan air dingin, luar-dalam. jika tidak mendinginkan leher botol,
akan membuat puting melepuh

7. Tempelkan mulut botol pada puting, pastikan sekelilingnya menyentuh

Page 30
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

kulit puting untuk menciptakan


keadaan hampa udara.

(untuk demonstrasi, gunakan bagian


lembut tangan atau lengan bawah

8. Pegang botol baik-baik. Setelah beberapa menit seluruh botol


mendingin, dan menciptakan isapan
lembut, yang menarik puting ke dalam
leher botol. Kadang ketika seorang
wanita pertama kali merasakan isapan
botol, ia terkejut dan melepaskannnya.
Ulangi kembali.

9. Pertahankan posisi botol selama ASI masih mengalir. Kehangatan botol membantu reflek
oksitosin, dan ASI mulai mengalir,
dan terkumpul di dalam botol.
10. Tuangkan ASI dari botol dan ulangi bila perlu, atau
lakukan langkah yang sama untuk payudara yang satu lagi.

EVALUASI
1. Mahasiswa mendemonstrasikan teknik memerah dengan metode botol hangat
secara individu.
2. Setiap langkah dilakukan secara sistematis dan memperhatikan keamanan serta
kenyamanan klien setiap prosedur tindakan.
3. Memperhatikan privasi klien setiap tindakan.
4. Penempatan alat-alat yang di gunakan mudah terjangkau dan telah diketahui
fungsinya.
5. Pembimbing klinik menilai langkah-langkah teknik memerah dengan menggunakan
check list.

Page 31
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

DAFTAR TILIK
MEMERAH ASI DENGAN METODE BOTOL HANGAT
Nama Mahasiswa :
Dosen Pembimbing :
Hari/Tanggal Pelaksanaaan :
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb:

(4) Sangat Baik : Langkah Klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai
dengan teknik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu
yang efisien.
(3) Baik : Langkah klinik dilakukan kurang percaya diri, kadang kadang
tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawabkan

(2) Cukup : Langkah klinik dilakukan kurang trampil/ kurang cekatan


dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatif
lebih lama untuk menyelesaikan suatu tugas

(1) Kurang :Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu


mendemonstrasikan sesuai dengan prosedur

(0) Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan

TEKNIK MEMERAH METODE BOTOL HANGAT

No LANGKAH KERJA NILAI

0 1 2 3 4

1 Siapkan alat: botol yang terbuat dari kaca bukan plastik, ukuran 1-3
liter (tidak kurang dari 700ml), berleher lebar

2 Siapkan bahan : 1 panci air panas, air dingin dan 1 kain tebal /
handuk

3 Tuang sedikit air panas ke dalam botol untuk menghangatkan botol


tersebut. Kemudian isi botol ini dengan air panas sampai hampir
penuh.

Page 32
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

4 Biarkan botol berdiri beberapa menit

5 Bungkus botol dengan kain, tuangkan air panas kembali ke dalam


panci.

6 Dinginkan leher botol dengan air dingin, luar-dalam.

7 Tempelkan mulut botol pada puting,

8 Pegang botol baik-baik.

9 Pertahankan posisi botol selama ASI masih mengalir.

10 Tuangkan ASI dari botol dan ulangi bila perlu

11 Lakukan langkah yang sama untuk payudara yang satu lagi.

Catatan :

Page 33
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

TEKNIK MEMERAH DENGAN POMPA SPUIT

LANGKAH-LANGKAH KEY POINT


1. Pastikan batang penghisap di dalam silinder bagian
luar
2. Pastikan tutup karetnya dalam kondisi baik
3. Pasang corong dalam puting
4. Pastikan seluruh keliling corong menyentuh kulit Hal ini untuk menciptakan keadaan
hampa udara
5. Tarik silinder ke luar Puting akan tersedot ke dalam
corong
6. Kembalikan silinder luar ke posisi semula dan
kemudian tarik ke bawah lagi
7. Lepaskan ruang hampa udara Bila asi berhenti mengalir
8. Tuang ASI keluar silinder Pastikan wadah dalam keadaan
bersih
9. Ulangi kembali prosedur ini pada payudara satunya

Page 34
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

DAFTAR TILIK
MEMERAH ASI DENGAN METODE POMPA SPUIT
Nama Mahasiswa :
Dosen Pembimbing :
Hari/Tanggal Pelaksanaaan :
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb:

(4) Sangat Baik : Langkah Klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai
dengan teknik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu
yang efisien.
(3) Baik : Langkah klinik dilakukan kurang percaya diri, kadang kadang
tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat
dipertanggungjawabkan

(2) Cukup : Langkah klinik dilakukan kurang trampil/ kurang cekatan


dalam mendemonstrasikan dan waktu yang diperlukan relatif
lebih lama untuk menyelesaikan suatu tugas

(1) Kurang :Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu


mendemonstrasikan sesuai dengan prosedur

(0) Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan

TEKNIK MEMERAH METODE POMPA SPUIT

No LANGKAH KERJA NILAI

0 1 2 3 4

1 Pastikan batang penghisap di dalam silinder bagian luar

2 Pastikan tutup karetnya dalam kondisi baik

3 Pasang corong dalam puting

4 Pastikan seluruh keliling corong menyentuh kulit

5 Tarik silinder ke luar

6 Kembalikan silinder luar ke posisi semula dan kemudian tarik


ke bawah lagi
7 Lepaskan ruang hampa udara

Page 35
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

8 Tuang ASI keluar silinder

9 Ulangi kembali prosedur ini pada payudara satunya

Catatan :

PENILAIAN
Cocokkanlah nilai Anda dengan hasil penilaian tiap tindakan praktik di daftar tilik sesuai
dengan daftar tilik dari setiap perasat. Hitunglah jumlah nilai yang mendapat nilai akumulasi
nilai daftar tilik. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap kegiatan praktikum 2.

Tingkat penguasaan = Jumlah nilai keseluruhan tahapan langkah X 100%


Jumlah langkah
Arti tingkat penguasaan: 90 - 100% = baik sekali
80 - 89% = baik
70 - 79% = cukup
< 70% = kurang
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan membaca
modul 13. Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi materi Kegiatan
Praktikum 2, terutama bagian yang belum dikuasai

PELAKSANAAN (WAKTU DAN TEMPAT)

Setiap 8-10 mahasiswa membentuk satu kelompok dalam melakukan kegiatan praktikum.
Para mahasiswa, praktikum ini dilaksanakan pada 2 setting tempat, yaitu pada setting
simulasi di laboratorium dan real setting (lahan praktik). Maka uraian tempat praktik adalah
sebagai berikut:

Page 36
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

c. Laboratorium Praktik Kebidanan


d. Sarana pelayanan kebidanan:
1). Bidan Praktik Swasta (BPM).
2). Rumah Bersalin.
3). Puskesmas rawat jalan atau rawat inap.
4). Poliklinik kebidanan rumah sakit.
Alokasi waktu kegiatan praktikum ini adalah 4 x 4 jam pembelajaran terstruktur dan
mandiri.

PELAPORAN

Para mahasiswa, untuk memonitor capaian pembelajaran pada kegiatan praktikum ini
maka setiap kelompok menyusun laporan praktikum. Adapun laporan praktikum
berisikan sebagai berikut:
1. Pendahuluan: memuat latar belakang dan tujuan praktikum.
2. Tinjauan pustaka: memuat teori praktikum yang telah diketahui hingga saat ini.
3. Alat, bahan dan prosedur langkah-langkah kerja: berisikan alat dan bahan yang
digunakan serta prosedur yang dilakukan
4. Hasil dan pembahasan: berisikan kajian terhadap capaian hasil pemeriksaan dan
tinjauan teorinya.
5. Kesimpulan
6. Daftar pustaka
Penyerahan laporan dikumpulkan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh
instruktur

Page 37
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

LATIHAN

Para mahasiswa, kerjakanlah latihan berikut ini untuk memperdalam pemahaman dan
penguasaan materi praktikum teknik memerah ASI menggunakan botol hangat dan pompa
spuit!
1) Sebutkan persiapan alat dan bahan untuk teknik memerah ASI menggunakan botol
hangat!
2) Sebutkan langkah-langkah teknik memerah ASI menggunakan pompa spuit !
3) Lakukan latihan teknik memerah menggunakan spuit secara mandiri maupun
berkelompok!

Petunjuk mengerjakan latihan!


Baca kembali uraian persiapan alat dan bahan serta langkah-langkah untuk teknik memerah ASI
menggunakan botol hangat dan pompa spuit, kemudian lakukan latihan secara berkelompok dan
kerjakan simulasi dengan model peer group assessment (berkelompok dengan teman). Caranya saling
bergantian masing-masing anggota mengerjakan praktik, kemudian peer group yang lain memberikan
penilaian performance terhadap unjuk kerja dengan menggunakan daftar tilik penuntun belajar
ketrampilan teknik memerah ASI menggunakan botol hangat dan pompa spuit.

RANGKUMAN

Kegiatan praktikum ini dimulai dengan persiapan alat dan bahan yang diperlukan untuk
teknik memerah ASI menggunakan alat pada ibu nifas. Selanjutnya pengaturan penempatan
alat sesuai prinsip ergonomis. Perhatikan prinsip-prinsip pencegahan infeksi dalam
pelaksanaan praktik. Pada teknik memerah ASI menggunakan botol hangat pastikan kondisi
payudara ibu dalam keadaan tegang, karena tujuan pemerahan ini adalah mengurangi jumlah
ASI dalam payudara sebelum melakukan pemerahan ASI secara manual. Praktikum ini bisa
dilaksanakan pada setting laboratorium klinik maupun real setting (misalnya bidan praktik
mandiri, Puskesmas, maupun rumah sakit). Praktikum dilaksanakan mengikuti panduan

Page 38
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

langkah-langkah praktik pemeriksaan menggunakan daftar tilik penuntun belajar teknik


memerah ASI secara manual.

TES FORMATIF 2

P i l i h l a h s a t u j a w a b a n ya n g p a l i n g t e p a t !

1. Tujuan dari tindakan pemerahan ASI menggunakan botol hangat adalah


A. Meningkatkan produksi hormon prolaktin
B. Mengurangi jumlah ASI di payudara
C. Menghindari infeksi pada payudara
D. Mempercepat produksi ASI
2. Penggunaan alat yang tidak di anjurkan untuk memerah ASI menggunakan alat adalah
A. Pompa spuit
B. Pompa elektrik
C. Pompa karet
D. Botol hangat
3. Persiapan alat dan bahan untuk teknik memerah menggunakan botol adalah
A. Botol berdiameter 1 cm
B. Botol berbahan plastik
C. Botol berbahan karet
D. Botol dengan ukuran minimal 700 cc
4. Hal - hal yang harus diperhatikan pada teknik memerah menggunakan pompa spuit adalah
A. Rebus alat sebelum digunakan
B. Pastikan payudara dalam keadaan lemas
C. Pastikan terjadi keadaan hampa udara
D. Lakukan secara cepat
5. Evaluasi dari teknik memerah menggunakan pompa spuit yang benar adalah
A. Payudara terasa penuh
B. Terjadi proses produksi ASI secara cepat
C. ASI menetes
D. Puting tersedot kedalam corong

Page 39
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat di bagian akhir modul
ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat
penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Praktikum 2.

Tingkat penguasaan = Jumlah Jawaban yang Benar x 100%


Jumlah Soal

Arti tingkat penguasaan: 90 – 100% = baik sekali


80 – 89% = baik
70 – 79% = cukup
<70% = kurang
Apabila Anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan modul
Praktikum 7 . Anda masuk pada penguasaan kategori Bagus! Jika masih di bawah 80%, Anda harus
mengulangi materi kegiatan Praktikum 2, terutama bagian yang belum Anda kuasai.

UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Lakukan latihan praktikum teknik memerah ASI menggunakan alat pada ibu nifas secara
bertahap sebagai berikut:
c. Latihan bersama teman Anda dalam kelompok kecil pada setting laboratorium skill
dengan menggunakan panduan penuntun belajar praktik, secara bergantian lakukan
latihan, kemudian teman Anda melakukan observasi dengan menggunakan instrumen
penuntun belajar. Apabila menemui kesulitan, mintalah bimbingan instruktur Anda.
d. Lakukan latihan teknik memerah ASI menggunakan botol hangat dan menggunakan
pompa spuit pada 5 orang ibu nifas di real setting lahan praktik (BPM, Puskesmas atau
rumah sakit), dengan menggunakan panduan penuntun belajar praktik serta lakukan
pendokumentasian hasil pemeriksaan pada buku KIA, kartu ibu atau form status ibu nifas.
Apabila menemui kesulitan, mintalah bimbingan instruktur Anda.NGKUMAN

Page 40
Kegiat an praktikum ASUHAN KEBIDANAN NIFAS DAN MENYUSUI

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA

1. Academy of Breastfeeding Medicine. (2004) Clinical Protocol Number #8: Human Milk
Storage Information for Home Use for Healthy Full Term Infants. Princeton Junction,
New Jersey: Academy of Breastfeeding Medicine,
http://www.cdc.gov/breastfeeding/recommendations/handling_breastmilk.htm
2. Pemerintah RI (1 Maret 2012) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 33
Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif, ,
www.depkes.go.id/downloads/PP%20ASI.pdf
3. WHO/UNICEF (1993) Breastfeeding Counselling: A Training Course, Geneva: WHO,
http://www.who.int/maternal_child_adolescent/documents/who_cdr_93_3/en/
4. Manajemen Laktasi. Perinasia. 2004. Jakarta

Page 41

Anda mungkin juga menyukai