ASI ekslusif atau lebih tepat pemberian ASI (Air Susu Ibu) Pewatan payudara adalah suatu tindakan untuk
secra ekslusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, sejak usia merawat payudara terutama pada masa nifas (masa
30 menit post natal (setelah lahir) sampai usia 6 bulan, menyusui) untuk memperlancarkan pengeluaran
tanpa tambahan cairan lain seperti: susu formula, sari ASI.). Tujuan perawatan payudara adalah
buah, air putih, madu, air teh, dan tanpa tambahan memperlancar pengeluaran ASI saat masa
makanan padat seperti buah-buahan, biscuit, bubur susu, menyususi. Untuk pasca persalinan, lakukan sedini
bubur nasi dan nasi tim (Walyani & Purwoastuti, 2015). mungkin, yaitu 1 sampai 2 hari dan dilakukan 2
kali sehari (Dewi & Sunarsih, 2013)
Persiapan alat untuk perawatan payudara 5) Pasang handuk di pinggang klien satu dan yang
1) Handuk 2 buah satu dipundak
2) Washlap 2 buah 6) Ambil kapas dan basahi dengan minyak dan
3) Waskom berisi air dingin 1 buah kemudian tempelkan pada areola mamae selama 5
menit kemudian bersihkan dengan diputar.
4) Waskom berisi air hangat 1 buah
5) Minyak kelapa/baby oil
7) Kedua tangan diberi minyak dengan rata
kemudian lakukan pengurutan
6) Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa secukupnya
8) 8) Kompres dengan air hangat, kemudian
7) Baki, alas dan penutup
dengan air dingin secara bergantian diakhiri
dengan air hangat selama 5 menit
Pelaksanaan:
9) 9) Bersihkan payudara terutama bekas minyak
1) Memberikan prosedur yang akan dilaksanakan
10) 10) Pakailah BH yang terbuka bagian depannya
2) Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman (untuk Ibu menyusui) dan yang menyangga buah
3) Mengatur posisi klien dan alat-alat peraga supaya dada atau langsung susui bayi.
mudah dijangkau
11) 11) Menggunakan BH
4) Cuci tangan sebelum dilaksanakan perawatan
payudara
c. Teknik Menyusui d. Cara Menyusui Yang yang benar menurut
(Rizki, 2013) yaitu :
Teknik menyusui merupakan cara memberi ASI pada bayi
dengan pelekatan posisi ibu dan bayi dengan tepat (Arini, 1) Cucilah tangan dengan air bersih sehingga
2012 bakteri dan kuman tidak menempel pada payudara ibu
atau bayi
1) Waktu dan Cara Menyusui
2) Perah sedikit ASI dan oleskan ke putting lalu ke
Waktu untuk menyusui yang baik bertujuan membantu ibu aerola disekitarnya sebelum menyusui
dalam mengosongkan payudara dan mencegah terjadinya
bendungan ASI atau payudara membengkak. 3) Menyusui dengan posisi duduk
2) Menyusui sesuai kebutuhan bayi kapanpun bayi meminta a) Posisi menyusui sambil duduk dengan santai
(on demand) menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak
menggantung dan punggung ibu bersandar sandaran
3) Ibu menyusui bayi dari kedua payudara secara bergantian kursi
masing-masing 5-15 menit hingga air susu berhenti keluar dan
bayi berhenti menyusu dengan melepas hisapannya secara b) Menopang bayi dengan menggunakan bantal dan
spontan selimut, bayi ditidurkan diatas pangkuan ibu
4) Ibu menyusui bayinya minimal 8 kali sehari (1) Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan
satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku
5) Ketika bayi tidur lebih dari 3 jam maka bangunkan, dan ibu dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan.
susui Kepala bayi tidak boleh tengadah
6) Ibu menyusui bayinya sampai payudara terasa kosong (2) Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu
7) Ketika bayi sudah kenyang, tetapi payudara masih terasa dengan tangan satunya didepan
penuh ibu bisa mengeluarkan ASInya dengan cara diperah dan
disimpan.
(3) Payudara dipegang dengan C hold dibelakang aerola, 4) Melepaskan isapan bayi
tidak menekan puting susu atau aerolanya
Setalah menyusui melepas isapan bayi dengan
(4) Kepala bayi menghadap payudara, perut bayi menempel cara jari kelingking ibu dimasukan ke mulut bayi
di badan ibu
melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan ke
(5) Telinga dan lengan bayi diletakkan satu garis lurus bawah.
(6) Ibu memandangi bayi dengan penuh cinta kasih 5) Menyendawakan Bayi
c) Tangan kanan menyangga payudara kiri dan 4 jari dan Menyendawakan untuk mengeluarkan udara di
ibu jari menekan payudara bagian atas aerola. lambung agar bayi tidak gumoh atau muntah
d) Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting setelah disusui
reflek) dengan cara menyentuh pipi dengan putting susu
atau menyentuh sisi mulut bayi.
e) Setelah bayi membuka mulut, kepala bayi didekatkan
kepayudara ibu dengan puting serta aerola dimasukan dalam
mulut bayi.
Hypnobreastfeeding
1. Definisi Hypnobreastfeeding.
Hypnobreastfeeding Terdiri dari dua kata yaitu hypnosis yang artinya adalah suatu kondisi
sadr yang terjadi secara alami, dimana seseorang menjadi mampu menghayati pikiran dan sugesti
tertentu untuk mencapai perubahan psikologis, fisik maupu spriritual yang diinginkan. Untuk
diketahui pikiran bawah sadar ( Subconsciusmind ) berperan 82 % terhadap fungsi diri. Sedangkan
breastfeeding artinya menyusui.
Hypnobreastfedding adalah upaya alami menanamkan pikiran bawah sadar kita untuk
menghasilkan ASI yang cukup untu kepentingan bayi. Caranya adalah yakin bahwa anda bisa
menyusui bati tanpa tambahan susuf ormula.
3. Manfaat Hypnobreastfedding
4.Teknik Terapi
Keuntungan dan manfaat yang dapat diperoleh dari
Carles Tebbets dalam bukunya Miracleson
penggunaan hypnosis dalam Hypnobreastfedding
Demand, mengatakan bahwa pada prinsipnya
adalah sebagai sarana relaksasi, biayanya relative
ada empat Langkah hipnoterapi untuk
rendah karena tanpa penggunaan obat-obatan,
memfasilitasi perubahannya yaitu:
metode yang digunakan relative sederhana
sehingga mudah dipahami dan dipraktekkan orang a. Sugesti post hipnotis dan imaginas
banyak . ( Postthyponic Sugestion and imagery )
Terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan dalam b. Menentukan akar masalah
melakukan Hypnobreastfedding adalah ( Disccoveringtherootcause )
mempersiapkan secara menyeluruh tubuh, fikiran c. Release
dan jiwa agar proses pemberian ASI sukses.
Meniatkan yang tulus dari bathin untuk memberi d..Pemahaman baru/ Re- learning
ASI Exlusif pada bayi yang kita sayangai dan ( NewUndertanding )
yakin bahwa semua ibu, pekerja atau dirumah, .
memiliki kemampuan untuk menyusui atau
memberi Asi pada bayinya.
5.Tahapan relaksasi b. Relaksasi napas
Teknik Hypnobreastfeeding sama dengan Teknik Zaman sekarang orang-orang rentan mengalami
Hypnobirththing karena juga melibatkan pikiran bawah stress. Stress karena di tuntut untuk melakukan segala
sadar dengan cara mengistirahatkan alam sadar melalui sesuatu serba cepat dan Seringkali pikiran seseorang
Teknik relaksasi. berkelana jauh dari
Teknik relaksasi dalam Hypnobreastfeeding terdiri atas d. Menurut penelitian Lutfiana Puspita Sari (2019).
tiga tahap yaitu : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan bermakna dan signifikan terhadap
a. Ibu melakukan relaksasi otot mulai dari puncak kecemasan antara kelompok yang diberikan intervensi
kepala sampai telapak kaki , termasuk wajah, bahu Hypnobreastfeeding dengan yang tidak diberikan
kiri dan kanan, kedua lengan,dearah dada intervensi Hypnobreastfeeding
perut,pinggul,sampai kedua kaki.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal Masuk :
Ruangan : Nifas 2
I. Pengkajian
1. Biodata
- Kala III :…Jam 5 Menit Komplikasi : Tidak ada - Kala III : 100 ml
Pembahasan bertujuan untuk merumuskan kesenjangan antara teori dan kasus nyata pada asuhan kebidanan pada masa nifas
secara Continuity of Care Ny D G1I P0 A0 UK 40 minggu. Selama masa kehamilan TM III, ibu bersalin, ibu nifas, bayi
baru lahir, dan keluarga berencana yang dilakukan mulai tanggal 26 Juli 2021 di Puskesmas Sungai Kakap dengan
menggunakan standart asuhan kebidanan pada ibu nifas yang terdiri dari pengkajian, merumuskan diagnose kebidanan,
melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas, dan melakukan evaluasi serta pendokumentasian asuhan kebidanan pada
ibu nifas dengan metode SOAP.
Masa nifas pada Ny D berjalan dengan normal. Nifas merupakan kejadian yang sangat rentan infeksi. Tinggi AKI
tergantung pada proses pemantauan pada masa nifasnya. Kehamilan, persalinan dan nifas merupakan gabungan hal yang
tidak bisa di pisahkan. Oleh sebab itu perlu diperhatikan perubahan-perubahan fisiologis, anatomis, dan psikologis yang
terjadi sehingga dapat segera diketahui jika terjadi kasus patologis yang muncul pada saat ini.
Pengkajian masa nifas dilakukan 24 jam postpartum pada tanggal 27 Juli 2021 pukul 09.00 WIB. Pada pengkajian
pertama ini ditemukan masalah ibu yaitu Ny. D masalah ASI belum keluar, bidan melakukan kolaborasi dengan petugas
gizi, kemudian petugas gizi menganjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi seperti buah jeruk, telur, daging tanpa
lemak, kacang-kacangan, sayuran hijau serta minum air putih yang cukup minimal 10 gelas agar nutrisi dan kebutuhan
cairan ibu tercukupi sehingga akan ada produksi ASI yang baik.
Kemudian ibu diajarkan Teknik Hypnobreastfedding. Yang mana Hypnobreastfedding adalah upaya
alami menanamkan pikiran bawah sadar kita untuk menghasilkan ASI yang cukup untku kepentingan
bayi. Caranya adalah yakin bahwa anda bisa menyusui bayi tanpa tambahan formula. Hal ini bisa
diperoleh dengan memikirkan hal - hal positif yang dapat menimbulkan rasa kasih dan cinta kepada
sibayi .
Ny. D sudah pernah melahirkan sehingga sudah ada pengalaman memberikan ASI. Berdasarkan hasil
penelitian dari Syukrianti Syahda dan Yeyen Finarti (2019) dapat dilihat bahwa 20% orang ibu
perpengetahuan kurang tentang menyusui terdapat 13 orang (65,0%) dengan kategori ASI lancar,
sedangkan dari 64 ibu yang berpengalaman baik terdapat 8 orang (12,5%) dengan kategori ASI tidak
lancar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengkajian Data Dasar
Berdasarkan hasil anamnesa Ny.D merupakan gravida II.
2. Interprestasi Data Dasar
Pada kasus Ny. D ditemukan ASI belum keluar di awal Post partum namun tidak menunjukkan tanda gejala patofisiologis
postpartum.
3. Diagnosa Dan Masalah Potensial
Masalah potensial yang mungkin terjadi pada Ny. D jika tidak dilakukan penanganan dengan tepat maka ASI tidak akan
keluar. Dengan menyusui, dapat mencegah 1/3 kejadian infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), kejadian diare dapat turun
50%, dan penyakit usus parah pada bayi prematur dapat berkurang kejadiannya sebanyak 58%. Pada ibu, risiko kanker
payudara juga dapat menurun 6-10%. Hal ini tidak memiliki perbedaan dalam teori.
4. Tindakan Asuhan Kebidanan
Pada kasus Ny. D diberikan asuhan kebidanan dengan memberikan konseling dan pemberian terapi obat-obatan.
5.
5. Perencanaan Asuhan Kebidanan
Perencanaan asuhan pada kasus Ny. D bertujuan untuk memperlancar ASI dengan makan-makanan
yang bergizi seperti buah jeruk, telur, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, sayuran hijau serta
minum air putih yang cukup kira-kira 10 gelas agar nutrisi dan kebutuhan cairan ibu tercukupi
sehingga akan ada produksi ASI yang baik. Asuhan yang diberikan tidak memiliki perbedaan dengan
teori yang ada.
6. Pelaksanaan Langsung Asuhan Efisien Dan Aman
Sesudah membuat rencana asuhan kebidanan pada kasus Ny. D maka segera dilakukan konseling
sampai ibu mengerti.
7. Evaluasi Asuhan Kebidanan
Berdasarkan asuhan kebidanan yang diberikan pada Ny. D yang mengalami ASI tidak keluar pada post
partum 8 jam, dimulai dari pengkajian data dasar pasien sampai implementasi rencana asuhan
kebidanan dan evaluasi, sudah dilakukannya sesuai dengan standar operasional prosedur yang ada.
B. Saran
1. Puskesmas Sungai Kakap
Meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan ASI
belum keluar post partum 24 jam dan tidak menyepelekan keadaan ibu nifas dengan ASI tidak keluar.
2. Poltekkes Kemenkes Kemenkes Pontianak
Menambah referensi buku tentang ASI belum keluar supaya dapat menambah atau meningkatkan
kwalitas pengetahuan mahasiswa mengenai pentingnya ASI dan mempermudah dalam mempelajari
pentingnya ASI di kampus.
3. Ibu Nifas dengan ASI Tidak Keluar
Diharapkan Ibu lebih meningkatkan pengetahuan mengenai postpartum dan problematika yang terjadi
selama postpartum, serta sadar akan pentingnya ASI untuk bayi dengan memperhatikan pola nutrisi
dengan mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi seperti buah jeruk, telur, daging tanpa lemak,
kacang-kacangan, sayuran hijau serta minum air putih yang cukup kira-kira 10 gelas agar nutrisi dan
kebutuhan cairan ibu tercukupi sehingga akan ada produksi ASI yang baik.
TERIMA KASIH