KELOMPOK 6
RENI PUSPITASARI E520183453
ENDANG SRI WAHYUNI E520183443
SUKO LUWARNO E520183460
2019
BAB I
PENDAHULUAN
E. Sistematika Penulisan
Bab I pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan,
manfaat penulisan dan sistematika penulisan, Bab II landasan teori, bayi baru lahir, Bab III
asuhan keperawatan bayi baru lahir normal, Bab IV kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
I. Pengkajian
1. Data subjektif
a. Biodata
Biodata Ibu
Nama : Ny M.D
Umur : 27 tahun
Pekerjaan : IRT
Alamat : Pinokalan
Agama : Kristen protestan
Pekerjaan : IRT
Status : Kawin
Tgl masuk klinik : 20-10-2009 Pkl 17.55
Tgl pengkajian : 20-10-2009 Pkl 18.00
Biodata Ayah
Nama : Tn P.T
Umur : 34 tahun
Alamat : Pinokalan
Agama : Kristen protestan
Pekerjaan : Polisi
Hub dengan klien : Suami
b. Keluhan utama : Nyeri perut bagian bawah sampai bagian belakang
Keluhan utama : Pada tanggal 19-10-2009 pkl 15.00 dirumah klien merasakan nyeri
perut bagian bawah sampai belakang dan keluar air dari vagina. Pukul 17.55 oleh
suami, klien dibawa ke rumah bersalin kaeludan girian atas.
1) Riwayat kehamilan sekarang
Gravid : 1 Para : 0 Ab : 0
HPHT : 13 januari 2009
HPL : 20 oktober 2009
Pemeriksaan rutin di rumah Bersalin kaeludan Girian Atas
Imunisasi TT : 2x di klinik lidya
Pergerakan janin mulai dirasakan ibu ± 4 bulan umur kehamilan
2) Riwayat pola reproduksi
Menarche : 14 tahun
Siklus haid : 28 hari teratur
Lamanya : 4-5 hari
Banyaknya : 3x ganti softex
Sifat darah haid : Cair
Bau/warna : Amis /Merah darah
Gangguan : Tidak ada
3) Riwayat kehamilan persalinan nifas yang lalu
Kehamilan Persalinan Nifas
Yan
Umur
g Umur Keadaan Tempat Penolong Jenis Perlang Lamanya Makanan Ket
kehami
Ke anak ibu partus partus persalinan sungan menyusui tambahan
lan
1 - - - - - - - - -
4) Riwayat KB
Klien Belum pernah menggunakan KB
5) Riwayat kesehatan lalu
- Klien tidak pernah mengalami penyakit yang serius
- Klien tidak pernah dioperasi
- Klien tidak pernah ada riwayat alergi
6) Riwayat keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit menular,
penyakit turunan dan tidak ada riwayat persalinan kembar.
7) Keadaan psikososial
- Klien
Klien dapat berkomunikasi dengan baik dan mampu bekerjasama dengan
orang lain, klien tampak cemas dan gelisah akan proses persalinan yang akan
dihadapi.
- Suami
Mampu mendukung keadaan psikis ibu dalam memperlancar proses
persalinan.
8) Latar belakang sosial budaya
- Dari pihak keluarga klien : Baik
- Dari pihak keluarga suami : Baik
9) Dukungan dari keluarga
- Pihak klien : Baik
- Pihak suami : Baik
10) Masalah-masalah yang dialami selama kehamilan sekarang
No Masalah Trimester I Trimester II Trimester III
1. Mual dan muntah
2. Nyeri ulu hati
3. Perut kembung
4. Sakit kepala
5. Pusing-pusing
6. Mudah lelah
7. Nyeri punggung
8. Kram otot
9. Poliuria/Dysuria
10. Sakit perut
Pengelompokan Data
Kala I
Data Subjektif
1. Ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah sampai belakang.
2. Ibu bertanya-tanya tentang kandungannya, kapan bayinya akan lahir dan apakah akan
selamat.
Data Objektif
1. Keluar lendir campur darah dari vagina
2. Ekspresi wajah tampak meringis
3. Asukultasi BJA 12-12-12, 144 x/menit
4. His kencang jarang tidak teratur
5. Ibu tampak cemas dan tegang
6. Perut tegang saat nyeri
7. TD: 110/80mmHg , N: 80x/mnt, RR: 20x/mnt
Kala II
Data Subjektif
1. Ibu mengatakan perutnya semakin sakit.
2. Klien mengatakan timbul rasa ingin mengedan dan BAB.
Data Objektif
1. Keluar lendir campur darah
2. Perineum dan anus mengembang
3. Klien mulai mengedan
4. His semakin kencang
5. PD : pembukaan lengkap, ketuban (-)
Kala III
Data Subjektif :
1. Klien mengatakan nyeri perut
Data Objektif
1. Placenta belum lahir
2. TFU setinggi pusat
3. Kontraksi uterus : baik
4. Perdarahan ± 300 cc
5. TD: 110/80, N: 100x/mnt, RR: 24x/mnt
6. Adanya ruptur perineum tingkat II, panjang 2 cm
Kala IV
Data Subjektif
1. Klien mengatakan merasa lelah
Data Objektif
1. Klien tampak lelah
2. TFU 2 jari dibawah pusat
3. Perdarahan 50 cc
4. Luka di bagian labia mayora
5. Kontraksi uterus baik
6. TD: 110/80, N: 80x/mnt, RR: 20x/mnt
I. Analisa data
Kala I
No Data Penyebab Masalah
1 Ds : Peningkatan estrogen Nyeri
- Ibu mengatakan nyeri perut
bagian bawah sampai
belakang Merangsang otot polos uterus
Do : untuk berkontraksi
- - Ekspresi wajah tampak
meringis Peningkatan frekuensi dan
- - Keluar lendir campur darah intensitas kontraksi
dari vagina
- - Auskultasi BJA 12-12-12, Menekan ganglia dalam serviks
144 x/mnt dan segmen bawah rahim oleh
- - His jarang tidak teratur serabut-serabut otot
- - Perut tegang saat nyeri
- -TD:110/80mmHg, N:80x/m, Kontraksi serebri
RR :20x/mnt
Ditransmisikan
Kala II
No Data Penyebab Masalah
1 Ds : Penurunan bagian terendah anak Nyeri
- Ibu mengatakan
perutnya semakin sakit Menekan perineum sehingga
- Ibu mengatakan rasa menonjol dan vulva membuka
ingin mengedan dan
BAB Menekan saraf yang mengelilingi
Do : uterus dan vagina
- -Keluar lendir campur
darah Rangsangan ke korteks serebri
- -Perineum dan anus
mengembang Transisi
- -His semakin kencang
- -Pembukaan lengkap
Dipersepsikan sebagai nyeri
- -Ketuban (-)
- -Klien berusaha BAB
Kala III
No Data Penyebab Masalah
1 Ds : Bayi Lahir Resiko
Klien mengatakan Perdarahan
perutnya semakin sakit Kontraksi otot Rahim
Do :
-Perdarahan 200 cc Pelepasan plasenta
-TD: 110/80 mmHg, N:
100 x/mnt, RR: 20 Resiko Perdarahan
x/mnt
-Plasenta belum lahir
-TFU setinggi pusat
Kala IV
No Data Penyebab Masalah
1. Ds : Luka di labia mayora Resiko
- Infeksi
Do : Pintu masuk kuman
-Luka di labia mayora
kiri Resiko infeksi
2 Kecemasan b/d Setelah 1. Jelaskan dengan 1. Agar ibu dapat 1. Menjelaskan dengan singkat pada Pukul 10.20
lama menunggu dilakukan singkat dan mengetahui bahwa ibu, bahwa proses persalinan dari S : -
proses persalinan tindakan sederhana bahwa adanya perbedaaan setiap anak berbeda-beda O :
ditandai dengan keperawatan proses persalinan proses persalinan A : -Ibu tampak
ibu bertanya- selama ½ jam dari setiap anak dan setiap anak tenang dan tidak
tanya mengenai kecemasan itu berbeda-beda 2. gelisah
kehamilanya, dapat hilang 2. Beri dukungan Memberikan Memberikan dukugan mental dan - -Ibu mampu
kapan bayinya dengan kriteria mental dan ketenangan pada spiritual pada ibu agar dapat menghadapi
akan lahir dan - -Ibu tidak cemas spiritual pada ibu ibu dan dapat menghadapi proses persalinan proses
apakah akan dan gelisah agar dapat mengurangi dengan baik yaitu mendorong ibu persalinan
selamat ekspresi - -Ibu mampu menghadapi proses kecemasan ibu untuk selalu berdoa pada Tuhan agar A : Masalah
wajah tampak menghadapi persalinan dengan dalam proses proses persalinan lancar dan teratasi
cemas dan gelisah proses persalinan baik persalinan melibatkan keluarganya dalam P : Beri
dengan baik memberikan dukungan mental untuk penjelasan dan
- -Ekspresi wajah menghadapi proses persalinan ingatkan tentang
tenang Yakinkan ibu Menambahkan rasa 3. Meyakinkan ibu dengan menjelaskan proses
- -Klien tampak bahwa semua percaya ibu pada bahwa inbu melakukan cara-cara persalinan
rileks tindakan perawat setiap tindakan tersebut tanpa ragu-ragu dan reaksi secara terus
dapat membantu sehingga ibu dapat melawan maka proses persalinan menerus
dalam proses melakukannya dapat berlangsung dengan baik sesuai
persalinan 4. yang diharapkan
4. Libatkan keluarga Keterlibatan
dalam proses keluarga sangat
persalinan berpengaruh dalam
proses persalinan,
menurunkan cemas
Kala II
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa
No Tujuan/Kriteria Jam Implementasi Keperawatan Evaluasi
Keperawatan Intervensi Rasional
Hasil
1 Nyeri b/d Setelah 2 jam 1. Dekatkan alat 1. Sebagai persiapan 20.05 1. Mendekatkan partus set yang Pukul 20.00
penurunan dilakukan tindakan partus di dekat memulai tindakan sudah disiapkan didekatkan S : klien
bagian terendah keperawatan, ibu dapat pasien menolong persalinan pasien mengatakan
anak ditandai menyesuaikan dengan 2. perut sakit
dengan ibu nyeri yang dirasakan, Atur posisi ibu Mempermudah Mengatur posisi ibu dengan posisi O : - Ibu dapat
mengatakan dengan kriteria dengan posisi kelancaran proses dorsal recumbent yaitu dengan mengedan
perutnya - -Ibu dapat mengedan dorsal persalinan cara kaki fleksi dan telapak kaki dengan baik
semakin sakit, dengan baik recumbent 3. berada diatas tempat tidur - - Bayi lahir
timbul - -Bayi dapat lahir 3. Bimbing klien Cara mengedan yang 3. Mengajarkan teknik mengedan dengan
keinginan dengan selamat tanpa cara mengedan baik dan benar yang baik dengan cara kedua selamat
untuk BAB, ada resiko atau yang baik membantu tangan memegang kedua kaki - - Adanya
keluar lendir komplikasi memudahkan sejajar, bagian tengah paha, kepala ruptur
campur darah, - -Kala II tidak ada penurunan bagian diangkat sampai dagu mendekati perineum
anus dan komplikasi terendah dada, mata melihat kearah pusat tingkat II
perineum Jam 20.05 pembukaan lengkap sepanjang 2
mengembang, Amati dan Membantu cm
his semakin pantau mendapatkan A : Masalah
kencang, kemajuan kala gambaran jelas tentang sebagian
pembukaan II kemajuan kala II teratasi
lengkap, Memberi minum pada ibu saat P : Awasi kala
ketuban (-) Beri minum 5. Memenuhi kebutuhan tidak ada his III
pada ibu saat cairan dan memberi
tidak ada his energi dalam
menghadapi proses
persalinan Mencuci tangan sebelum
Cuci tangan 6. Sebagai langkah awal melakukan tindakan selanjutnya
sebelum memulai tindakan
melakukan keperawatan dalam
tindakan upaya pencegahan
selanjutnya infeksi Menolong persalinan dengan cara
Tolong 7. Membantu proses sebagai berikut
persalinan persalinan agar dapat - Memakai handscoen
berjalan dengan baik - Melakukan vulva hygiene
- - Membentangkan duk steril
dibawah bokong
- - Membimbing ibu untuk
mengedan yang baik bila ada his.
- - Saat his kencang dan ibu ingin
mengedan, anus mengembang,
perineum menonjol dan tampak
kepala bayi semakin besar terlihat,
ibu disuruh mengedan seperti
BAB dibantu dengan kristeller
- - Tangan kanan menyokong
daerah perineum duk steril agar
perineum tidak robek dan tangan
kiri menahan kepala bayi saat
berada dibawah simphisis pubis
agar kepala bayi tidak terlalu cepat
defleksi
- - Jari tangan kiri tetap menahan
dan mengikuti kepala bayi
sehingga lahirlah dahi, mata dan
dagu
- - Segera setelah kepala lahir, ibu
dilarang untuk mengedan, ujung
dari duk steril yang
digunakan untuk menyokong
diusapkan pada wajah bayi agar
lendir tidak masuk ke dalam mata.
hidung dan mulut
- - Jari telunjuk dan jari tangan
kanan meraba leher bayi apakah
ada lilitan tali pusat, bila ada
dilonggarkan/dibebaskan dari
leher
- - Jika tidak ada, kepala bayi di
bantu untuk mengadakan putaran
paksi luar dan lakukan tarikan
ringan ke bawah untuk melahirkan
bahu depan dimana tangan kiri
memegang dagu dan tangan kanan
memegang bagian pariental kepala
bayi
- -Melakukan tarikan ringan ke atas
untuk melahirkan bahu belakang
kemudian bayi ditarik ringan ke
arah perut ibu
- - Pukul 10.00 lahir bayi laki-laki
spontan letak belakang kepala
segera menangis apgar score 8-10
- - Penolong yang lain menghisap
lendir dengan penghisap lendir
untuk membersihkan jalan napas
bayi sampai menangis dengan
kuat dan menandakan bayi
bernapas dengan optimal dan
memberi inj. Oksitosin sintetik 1
amp, IM
- - Tali pusat diklem ± 3 jari dari
pangkal umbilikus kemudian
diurut kearah tali pusat dari
placenta ± 2 jari kemudian di klem
II
- - Tangan kiri memegang ke 2
klem untuk melindungi bayi dan
tangan kanan menggunting tali
pusat bagian tengah antara ke 2
klem tersebut. Klem diletakkan
diatas perut ibu, sedangkan klem I
tetap dipegang dan didisinfeksi
dengan bethadine kemudian di
bungkus dengan gaas yang telah
dibasahi bethadine kompres
- Setelah tali pusat dibungkus,
melakukan pemeriksaan head to
toe
Kepala
Bentuk bulat, tidak ada caput
succeddaneum, ubun-ubun besar-
besar, datar, ubun-ubun kecil,
datar, LK : 35 cm
Mata
Simetris, tidak ada kotoran, tidak
ada perdarahan
Telinga
Simetris, bentuk normal/ aurikula
baik, kanalis auditorius baik, tidak
ada pengeluaran sekret
Hidung
Ada lubang hidung, tidak ada
cuping hidung, pengeluaran sekret
masih ada sedikit
Mulut
Bibir simetris, palatum mole :
baik, biopalatoskisis tidak ada,
belum ada gigi, lidah warna merah
muda
Leher
Pergerakan leher baik, vernix : ada
Dada
Pergerakan pernapasan dada,
simetris LD:32 cm
Perut
LP:30 cm, lembek, tali pusat
masih basah
Punggung
Tidak ada kelainan, fleksibilitas
tulang punggung : baik
Ekstremitas atas
Simetris, pergerakan aktif, jari-jari
lengkap
Ekstremitas bawah
Simetris, pergerakan aktif, jari-jari
lengkap, pendek dan agak
bengkok
Genetalia
Laki-laki, penis menggantung,
skrotum terdapat 2 buah pelir
Anus
Ada lubang anus, belum ada
pengeluaran meconium
- Menimbang BB Bayi : 3250 gr
- Mengukur TB bayi : 48 cm
- Membungkus bayi dan
menyerahkan pada
perawatan selanjutnya
- - Mengukur TFU setinggi pusat,
kontraksi kuat, jumlah perdarahan
± 50 cc
- - Memeriksa perineum apakah ada
robekan, terdapat robekan
perineum tingkat II, sepanjang 5
cm
Kala III
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa
No Tujuan/Kriteria Jam Implementasi Keperawatan Evaluasi
Keperawatan Intervensi Rasional
hasil
1 Resiko Setelah ½ jam 1. Kosongkan 1. Tidak menekan 20.30 1. Mengosongkan kandung kemih Pukul 20.30
perdarahan b/d dilakukan kandung kemih jalan lahir sehingga dengan menggunakan kateter S : Klien mengatakan
placenta belum tindakan placenta lahir logam jumlah urine ± 150 cc nyeri perut
lahir ditandai keperawatan, dengan lengkap O : -Placenta sudah
dengan klien tidak terjadi 2. 2. 2. lahir
mengatakan perdarahan yang Berikan Mempertahankan Mengetengahkan fundus uteri, Perdarahan seluruhnya
perutnya berlebihan dan masase ringan kontraksi uterus melakukan massase ringan di ± 200 cc
semakin sakit, placenta dapat pada fundus sehingga plasenta perut untuk merangsang kontraksi - -TFU 1 JBPST
placenta belum lahir dengan uteri lahir uterus A : Masalah teratasi
lahir, TFU lengkap 3. Lihat tanda 3. Mengetahui 3. Melihat apakah placenta sudah P : Awasi kala IV
setinggi pusat, lepasnya lepasnya placenta lepas dari endometrium dengan
kontraksi (+), placenta dari endometrium menggunakan metode kutzner
perdarahan ± dengan cara : tangan kiri
200 cc menekan ringan pada fundus
uteri, tangan kanan memegang
klem. Apabila tali pusat masuk ke
dalam saat fundus uteri ditekan,
berarti placenta belum lepas dari
endometrium dan sebaliknya
apabila tali pusat tidak masuk ke
dalam saat ditekan, berarti
placenta sudah lepas dari
endometrium. Placenta sudah
lepas dari endometrium
Lahirkan Agar tidak terjadi 3. Melahirkan placenta pukul 20.45
placenta perdarahan Pertahankan posisi ibu dorsal
recumbent. Anjurkan ibu untuk
tidak mengejan, tali pusat
perlahan-lahan ditarik dengan
cara digulung pada klem II oleh
tangan kanan. Tangan kiri
menekan ringan fundus uteri.
Tangan kanan menerima placenta
dan apabila placenta hampir
keluar seluruhnya, tangan kiri
membantu tangan kanan untuk
mengeluarkan placenta degan
cara memutar-mutar perlahan
agar placenta lahir dengan
lengkap. Setelah itu fundus uteri
ditekan ringan lagi untuk
mengeluarkan gumpalan
darah/stosel, ibu diberi injeksi
ergometrik 1 amp. IM. Plasenta
diletakkan di tempat yang
tersedia.
Memeriksa placenta
- Panjang tali pusat ± 45 cm
- Insersio tali pusat : central
- Warna : merah tua kebirua
- Kotiledon : lengkap
- Selaput : lengkap
Mengukur TFU : 1 jari bawah
pusat, kontraksi baik.
4.
Lakukan Untuk mengetahui Melakukan pemeriksaan jalan
pemeriksaan apakah ada robekan lahir. Ada robekan di Labia
jalan lahir jalan lahir mayora kiri
Beritahu dan Memberikan Memberi tahu ibu ada robekan
jelaskan pada penjelasan pada ibu dan perlu dijahit
ibu apabila ada agar ibu mengerti
robekan jalan tindakan yang akan
lahir atau tidak dilakukan
Awasi Untuk mengawasi Perdarahan ± 200 cc
perdarahan dan perdarahan yang
jalan lahir terjadi
untuk kala III
7. Observasi TTV Untuk Mengobsevasi TTV
mengidentifikasikan TD: 110/80, N:100x/m,
kemajuan dan RR:24x/m
kemunduran
kesehatan ibu yang
dapat disebabkan
karena perdarahan
KALA IV
Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Implementasi
No Tujuan/Kriteria Jam Evaluasi
Keperawatan Intervensi Rasional Keperawatan
hasil
1. Resiko infeksi Setelah Rawat luka di 1. Untuk mencegah 21.00 1. Merawat luka di bagian Pukul 23.00
b/d Luka dilakukan bagian labia terjadinya infeksi labia mayora kiri S:-
robekan ditandai tindakan mayora kiri 2. O : Ruptur telah
dengan adanya keperawatan Jahit di daerah Agar perdarahan berakhir Menjahit dengan 6 jahitan dijahit
luka di bagian selama 2 jam ruptur di labia myora kiri karena A : Masalah teratasi
labia mayora infeksi tidak ada ruptur P : Hentikan
kiri terjadi Monitor keadaan Untuk mengetahui Melakukan vulva hygine, Intervensi,
klien intervensi apa yang akan membersihkan daerah observasi diruang
dilakukan perineum rawat inap
Ganti pembalut Pembalut yang tidak Mengganti pembalut klien
dan lakukan vulva diganti merupakan pintu dan pakaian klien
hygiene masuk mikroorganisme
2. Kelelahan b/d Setelah 2 jam Awasi perdarahan Mengidentifikasi 21.00 Mengawasi perdarahan dan Pukul 23.00
proses dilakukan dan observasi perkembangan kesehatan tanda-tanda S : Ibu mengatakan
persalinan tindakan tanda-tanda vital ibu selama periode post vital, perdarahan berjumlah tidak lelah
ditandai dengan keperawatan, partum ± 200cm, TTV : TD: O : -Ibu tampak
ibu mengatakan kelelahan dapat 110/80 mmHg, N:105x/m, tenang
merasa lelah, berkurang RR: 24x/m, S: 36,20 C - -Ibu mampu
klien tampak sampai hilang 2. 2. Mengawasi kontraksi melakukan aktivitas
lelah, dengan kriteria Awasi kontraksi Mengetahui apabila ada uterus, TFU : 1 JBPST, dengan baik
perdarahan 50 - -Ibu mengatakan uterus perdarahan 22.45 kontraksi uterus baik A : Masalah teratasi
cc, kontraksi tidak lelah 3. Memakaikan gurita dan P : Lanjutkan
uterus kuat, - -Ibu dapat 3. Pakaikan gurita 3. Ibu dapat merusak mengganti pakaian ibu intervensi ke 5
TFU 2 jari melakukan dan ganti baju ibu kesegaran dan 22.50 yang kotor dengan bersih anjurkan, ingatkan
dibawah pusat aktivitas/ kenyamanan 4. Memberi makan dan ibu untuk rajin
perawatan pada 4. Beri makanan dan Memulihkan energi yang minum pada ibu beristirahat
bayi secara minum hilang saat proses
optimal persalinan 5. Menganjurkan ibu untuk
5. Anjurkan untuk 5. Mengurangi dan istirahat di ruangan
istirahat diruangan/ menghilangkan rasa lelah 23.00
dikamar ibu Memidahkan ibu
6. Pindahkan ibu Dapat tercipta hubungan diruangan bersama
dikamar dan rawat yang harmonis antara ibu bayinya
gabung dengan dengan anak
bayinya Menyusukan bayi pada ibu
Susukan bayi pada Memberi nutrisi pada bayi
ibu
BAB III
PENUTUP
Saran
1. Sebagai petugas kesehatan yang belum diploma III diharapkan melanjutkan
kenjenjang yang lebih tinggi demi mencapai SDM yang lebih berkualitas dan berdaya
saing.
2. Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien, diharapkan untuk meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan dengan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan
prosedur antara lain : menjaga kester.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, Lowdermik, Jansen. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Jakarta. EGC, 2004
Barbara R, Staright, Keperawatan Ibu Bayi Baru Lahir. Edisi 3 Jakarta. EGC, 2004
Ida bagus Gde Manuaba Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan, Jakarta. EGC,1998