Modul 4
PENDAH ULUAN
Deskripsi
Modul keperawatan Ibu Intranatal mempelajari tentang konsep
perawatan ibu pada fase intranatal yang merupakan bagian dari mata
kuliah maternitas. Pembahasan dalam modul ini meliputi proses
persalinan dan asuhan keperawatan pada kala I sampai dengan kala IV .
Relevansi
Modul keperawatan intranatal merupakan bahan ajar pada Mata kuliah
Keperawatan Maternitas. Untuk itu sebelum mengikuti modul ini
Mahasiswa diharapkan sudah memahami tentang kehamilan dan
anatomi fisiologi sistem reproduksi manusia. sehingga mahasiswa dapat
mengikuti pembelajaran pada modul ini. Modul keperawatan ibu
intranatal merupakan pengetahuan dasar dalam melaksanakan asuhan
keperawatan pada ibu pada Fase Intranatal kala I sampai dengan kala IV
Capaian Pembelajaran
Kemampuan yang di capai dalam proses pembelajaran adalah
mahasiswa mampu menguasai konsep keperawatan intranatal sebagai
landasan dalam memberikan asuhan keperawatan secara holistic dan
komprehensif pada ibu pada fase intranatal.
33
Bahan Ajar Mata Kuliah
Petunjuk Belajar
Agar proses pembelajaran berjalan dengan lancar pada modul
keperawatan ibu hamil, sebelumnya mahasiswa mempelajari tentang
anatomi dan fisiologi organ-organ kehamilan dan pemeriksaan fisik
tanda-tanda persalinan. Selanjutnya mahasiswa dapat membaca dan
mempelajari modul ini
Mahasiswa mempelajari capaian pembelajaran dan mengkaitkan
dengan kemampuan akhir dari modul ini. Uraian materi yang terdapat
dalam modul ini membantu mahasiswa dalam mencapai kemampuan
akhir dari modul. Bila diperlukan pengetahuan tambahan untuk
memperjelas dan memahami materi dalam modul ini mahasiswa dapat
mencari sumber informasi lain dari Perpustakaan.
Modul keperawatan intranatal ini dilengkapi dengan latihan dan soal
soal yang harus di selesaikan oleh mahasiswa selama proses
pembelajarannya. Dalam latihan kasus mahasiswa di bagi kelompok
yang terdiri atas 5-8 orang. Untuk menyelesaikan masalah kasus
(Problem based learning) dengan menggunakan tujuh tahapan (sevent
jump. Tahapannya meliputi :
1. Mengklarifikasi istilah atau konsep
2. Menetapkan permasalahan etika dan hukum keperawatan
3. Menganalisa masalah etika dan hukum keperawatan
4. Menarik kesmpulan dari langkah 3
5. Menentukan tujuan pembelajaran
6. Mengumpulkan informasi tambahan (belajar mandiri)
7. Mensintesis/ menguji informasi baru
34
Bahan Ajar Mata Kuliah
URAIAN MATERI
A. Pengertian
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin) yang dapat hidup
di dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain. (Rustam Muchtar, 1998).
35
Bahan Ajar Mata Kuliah
36
Bahan Ajar Mata Kuliah
f. Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau lebih
hidup/mati
37
Bahan Ajar Mata Kuliah
38
Bahan Ajar Mata Kuliah
39
Bahan Ajar Mata Kuliah
turun. Perasaan sering atau susah kencing (polikisuria) karena kandung kemih tertekan
oleh bagian terbawah janin.
Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi lemah uterus, kadang
disebut false labor pains
Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah bisa bercampur
darah (bloody show).
Tanda-tanda Inpartum
1. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur
2. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak robekan kecil pada
serviks
3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4. Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada
40
Bahan Ajar Mata Kuliah
Dalam mengawasi persalinan hendaknya selalu dibuat daftar tentang His :
Frekuensi : adalah jumlah his dalam waktu tertentu biasanya per 10 menit
Amplitudo/intensitas : adalah kekuatan his diukur dalam satuan mmHg
Aktivitas his : adalah lamanya setiap his berlangsung diukur dengan detik.
Durasi his : adalah lamanya setiap his berlangsung diukur dengan detik
Datangnya his : apakah datangnya sering, teratur dan tidak
Interval : adalah masa relaksasi
Perubahan-perubahan akibat His:
- Kontraksi otot-otot dinding perut
- Kontraksi diafraghma
2. Faktor janin
Janin pada usia kehamilan 36 minggu sudah masuk PAP (Pintu Atas
Panggul)
Placenta
Cairan amnion yang mulai dihasilkan usia kehamilan 10-36 minggu dengan
jumlah normal 1000 cc
Panggul
Otot-otot dasar panggul
Uterus
G. Tahap Persalinan
41
Bahan Ajar Mata Kuliah
42
Bahan Ajar Mata Kuliah
4. Kala IV
Adalah kala pemulihan masa yang kritis ibu dan anaknya, bukan hanya proses
pemulihan secara fisik setelah melahirkan tetapi juga mengawali hubungan yang
baru selama satu sampai dua jam. Pada kala IV ibu masih membutuhkan
pengawasan yang intensive karena perdarahan dapat terjadi, misalnya karena atonia
uteri, robekan pada serviks dan perineum. Rata-rata jumlah perdarahan normal
adalah 100 – 300 cc, bila perdarahan diatas 500 cc maka dianggap patologi. Perlu
diingat ibu tidak boleh ditinggalkan sendiri dan belum boleh
dipindahkan kekamarnya.
43
Bahan Ajar Mata Kuliah
A. Kala I
1. Pengkajian
a. Riwayat sekarang, catat tanda persalinan seperti his yang teratur, frekuensi, interval,
adanya ruptur, selaput ketuban dan status emosional.
b. Pemeriksaan fisik, dilatasi uteri 0-3 cm posisi fetus, his anatara 5-30 menit dan
berlangsung selama 10-30 menit vagina mengeluarkan cairan pink, coklat, ruptur,
keluhan, DJJ terdengar lebih jelas di umbilicus
c. Kontraksi tekanan uterus dilatasi cerviks dan penurunan karakteristik yang
menggambarkan kontraksi uterus : Frekuensi, internal, intensitas, durasi, tonus
istirahat
d. Penipisan cerviks, evasemen mendahului dilatasi cerviks pada kehamilan pertama
dan sering diikuti pembukaan dalam kehamilan berikutnya
e. Pembukaan cerviks, adalah sebagian besar tanda-tanda yang menentukan bahwa
kekuatan kontraksi uterus yang efektif dan kemajuan persalinan
f. Palpasi abdomen (Leopold) untuk memberikan informasi jumlah fetus, letak janin,
penurunan janin.
g. Pemeriksaan Vagina: membran, cerviks, fetus, station.
h. Tes diagnostik dan laboratorium : spesimen urin, tes darah, ruptur membrane,
cairan amnion : Warna, karakter dan jumlah
Intervensi
44
Bahan Ajar Mata Kuliah
45
Bahan Ajar Mata Kuliah
Fase aktif
a. Defisit volume cairan berdasarkan intake cairan yang tidak adekuat
Tujuan : klien akan menunjukkan defisit volume cairan adekuat
Intervensi
Pertahankan kalori dan elekrolit
Rasional : Kalori dibutuhkan sebagai sumber energi selama proses persalinan
Anjurkan minum air putih selama proses persalinan jika tidak ada mual dan
muntah
Rasional : Cairan lebih cepat diabsorbsi melalui lambung dibandingkan dengan
makanan padat dan untuk mencegah dehidrasi
Berikan cairan IV secara rutin (dextrosa 5 dan RL)
Rasional : Memenuhi kebutuhan tubuh akan cairan dan elekrolit, untuk
mencegah dehidrasi
b. Gangguan eliminasi BAK
Tujuan : klien menunjukkan pola eliminasi BAK kembali normal
Intervensi
Catat tentang jumlah dan waktu berkemih
Rasional : Kandung kemih yang penuh menimbulkan ketidaknyamanan dan
turunnya bayi ke pelvis
Kosongkan kandung kemih setiap 2 jam
Rasional : Frekuensi lebih sering selama proses persalinan
Kolaborasi pemasangan kateter
Rasional : Membantu dalam pengosongan kandung kemih sehingga penurunan
kepala bayi ke pelvis tidak terhambat
c. Cemas berdasarkan ketidaktahuan tentang situasi persalinan, nyeri pada saat
persalinan
Tujuan : klien akan mengungkapkan cemas teratasi
Intervensi
46
Bahan Ajar Mata Kuliah
47
Bahan Ajar Mata Kuliah
B. KALA II
1. Pengkajian
Data umum Peningkatan tekanan darah 5-10 mmhg, peningkatan RR, nadi kurang
dari 100, suhu tubuh dan diaphoresis.
Kontraksi 2-3 menit, intensitas kuat, lamanya 50-70 detik pembukaan servik 10
cm, pendataran 100%, peningkatan pengeluaran darah dan lendir, cairan amnion,
perineum menonjol, keluar feses pada saat melahirkan dan distensi kandung kemih.
Tanda yang menyertai kala II : Keringat terlihat tiba-tiba diatas bibir, gerakan
ekstremitas, pembukaan serviks, his lebih kuat dan sering, ibu merasakan tekanan
pada rektum, merasa ingin BAB, ketuban +/-, perineum menonjol, anus dan vulva
membuka, gelisah, pada waktu his kepala janin tampak di vulva, meningkatnya
pengeluaran darah dan lendir, kepala turun di dasar panggul, perasaan panas dan
tegang pada perineum, tremor, kelelahan, emosi labil, takut, gelisah,
ketidakpercayaan dan merintih.
Monitoring terhadap : His (frekuensi, kekuatan, jarak, intensitas), keadaan janin
( penurunan janin melalui vagina), kandung kemih penuh/tidak, nadi dan tekanan
darah
Durasi kala II → kemajuan pada kala II : Primigravida berlangsung 45– 60 menit,
multipara berlangsung 15 – 30 menit
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri berdasarkan mengedan dan meregangnya
perineum
Tujuan : ibu dapat mengontrol rasa nyeri yang dialaminya dan meningkatkan
rasa nyaman
Intervensi
48
Bahan Ajar Mata Kuliah
49
Bahan Ajar Mata Kuliah
c. Resiko tinggi cedera pada ibu dan janin berdasarkan penggunaan secara tetap
manuver palpasi, posisi kaki tidak tepat, tindakan yang salah dari penolong
Tujuan : tidak terjadi cedera pada ibu maupun janin
Intervensi:
Bantu ibu bentuk posisi yang nyaman yaitu posisi litotomi dengan bahu dan
pungung yang ditopang oleh seorang anggota keluarga.
Periksa denyut nadi setiap 15 menit dan ukur tekanan darah
Periksa DJJ antara tiap-tiap kontraksi
Yakinkan ibu dengan kata-kata langsung dan dengan cara yang
menyenangkan dan rileks
50
Bahan Ajar Mata Kuliah
Bila perinium menonjol, anus membuka kepala anak terlihat didepan vulva
saat kontraksi dan tidak masuk maka penolong akan mulai memimpin
persalinan
Penolong cuci tangan dan menggunakan sarung tangan steril
Jika ada dorongan untuk meneran bantulah persalinan :
- Melahirkan kepala
- Periksa lilitan tali pusat pada leher
- Melahirkan bahu depan dan belakang
- Melahirkan badan bayi
- Menjepit tali pusat dengan 2 klem dan gunting diantara kedua klem
tersebut
- Menaikan bayi lebih tinggi dari perut ibu dan menaruh diatas perut
ibu
- Melakukan palpasi abdomen untuk mengetahui kemungkinan adanya
janin yang lain
- Injeksi oksitoksin
C. KALA III
1. Pengkajian
a. Data umum Ibu kelelahan, pucat, sianosis, tekanan darah lebih dari 100/10
mmhg, kemungkinan sock, nyeri abdomen, mules, pusing, tremor
kedinginan, mengobservasi tanda-tanda dari ibu, perubahan tingkat kesadaran atau
perubahan pernafasan
b. Data obstetric Perubahan uterus (discoid-globular), uterus bundar dan keras, keadaan
kandung kemih penuh atau kosong, perdarahan pervagina, normalnya 250-300 ml,
janin lahir efisiotomi
c. Pengkajian setelah janin lahir, tinggi fundus uteri, setinggi pusat, pelepasan plasenta
ada dua
51
Bahan Ajar Mata Kuliah
macam, yaitu:
Schulze, Pelepasan plasenta dimulai dari bagian bawah plasenta tidak ada
perdarahan sebelum plasenta lahir, ada perdarahan setelah plasenta lahir.
Duncan, Pelepasan plasenta dari pinggir plasenta bagian lateral ada
perdarahan sedikit-sedikit
2. Diagnosa Keperawatan
a. Koping individu tidak efektif berdasarkan: selesainya proses persalinan yang
berbahaya bagi neonatus dan kurang pengalaman merasakan tahap ketiga
persalinan
Tujuan : Pasien berpartisipasi secara aktif dalam pengeluaran plasenta
Intervensi:
Jelaskan pada ibu dan suaminya apa yang diharapkan dalam tahap ke 3 dari
persalinan
Rasional : Untuk mendapatkan kerja sama
Pertahankan posisi ibu
Rasional : Untuk memudahkan lahirnya plasenta
Tanyakan pada ibu jika ia ingin mengeluarkan plasenta dengan cara khusus
Rasional : Mengikuti kebiasan budaya tertentu
52
Bahan Ajar Mata Kuliah
c. Resiko defisit velume cairan b/d penurunan intake cairan yang hilang selama
proses persalinan
Tujuan : keseimbangan cairan dipertahankan dan tidak ada tanda-tanda
dehidrasi
Intervensi:
Monitor kehilangan cairan (darah urine, pernafasan ) dan tanda-tanda vital,
inspeksi turgor kulit dan membran mukosa terhadap kekeringan
Rasional : Untuk mempertahankan hidrasi
Berikan cairan secara oral/parenteral sesuai anjuran dokter
Rasional : Untuk menilai status dehidrasi
Monitor keras lembutnya uterus setelah lepasnya plasenta
Rasional : Untuk memastikan kontraksi uetrus yang adekuat dan mencegah
kehilangan darah lebih lanjut
Berikan obat-obatan sesuai anjuran dokter .
Rasional : Untuk membantu kontraksi uterus
53
Bahan Ajar Mata Kuliah
D. KALA IV
1. Pengkajian
Tanda tanda vital : Vital sign dapat memberikan data dasar untuk diagnosa
potensial, komplikasi seperti perdarahan dan hipertermia. Pada kala IV observasi
vital sign sangat penting untuk mengetahui perubahan setelah melahirkan seperti :
pulse biasanya stabil sebelum bersalin selama 1 jam pertama dan mengalami
perubahan setelah terjadi persalinan yaitu dari cardiovaskuler.
Pemeriksaan fundus dan tingginya, selama waktu itu pengosongan kandung
kemih mempermudah pengkajian dan hasilnya lebih tepat.
Kandung kemih : Dengan observasi dan palpasi kandung kemih. Jika kandung
kemih menegang akan mencapai ketinggian suprapubik dan redup pada perkusi.
Lochia : Jumlah dan jenis lochea dikaji melalui observasi perineum ibu dan kain
dibawah bokong ibu. Jumlah dan ukuran gumpalan darah jika dilihat dicatat hasil
dan bekuannya
Perineum : Perawat menanyakan kepada ibu atau menganjurkan untuk mengiring
dan melenturkan kembali otot otot panggul atas dan dengan perlahan-lahan
mengangkat bokong untuk melihat perineum
Temperatur : Temperatur ibu diukur saat satu jam pertama dan sesuaikan dengan
keadaan temperatur ruangan. Temperatur biasanya dalam batas normal selama
rentang waktu satu jam pertama,kenaikan pada periode ini mungkin berhubungan
dengan dehidrasi atau kelelahan
Kenyamanan : Kenyamannan ibu dikaji dan jenis analgetik yang didapatkan selama
persalinan akan berpengaruh terhadap persepsi ketidak nyamanannya
2. DIAGNOSA . KEPERAWATAN
a. Resiko kekurangan volume cairan ( perdarahan ) b/d Atonia uterus setelah
melahirkan
54
Bahan Ajar Mata Kuliah
55
Bahan Ajar Mata Kuliah
Beri penjelasan mengenai rasionalisasi dari nyeri dan masage uterus dengan
halus
Rasional : Penggunaan bantuan topikal meningkatkan kenyamanan di
daerah perianal
56
Bahan Ajar Mata Kuliah
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang merupakan proses keluarnya bayi dari uterus
ke dunia luar yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran
placenta dan selaput janin dari tubuh ibu. Persalinan dibagi menjadi 4 tahap : kala I
berlangsung dari awal gejala sampai serviks berdilatasi sempurna (10 cm), Kala II diawali
dengan dilatasi sempurna serviks dan diakhiri dengan kelahiran bayi, Kala III diawali
dengan keluarnya bayi dan uterus dan diakhiri dengan keluarnya plasenta, dan Kala IV
diawali dengan keluarnya plasenta dan berakhir ketika uterus tidak relaksasi lagi.
B. Saran
Pemahaman dan keahlian dalam aplikasi Asuhan Keperawatan khususnya perawat agar
dapat mengaplikasikannya khususnya berinovasi dalam pemberian asuhan keperawatan
pada pasien. Ini akan mendukung profesionalitas dalam wewenang dan tanggung jawab
perawat sebagai bagian dari tenaga medis yang memberikan pelayanan Asuhan
Keperawatan secara komprehensif.
57
Bahan Ajar Mata Kuliah
DAFTAR PUSTAKA
58
Bahan Ajar Mata Kuliah
LATIHAN
Latihan 1 : Kasus
Seorang Perempuan hamil berusia 40 tahun tiba di ruangan gawat darurat sebagai
pasien baru dengan G2P1A0, dengan keluhan akan melahirkan. Perawat ruangan
melalukan pemeriksaan tanda vital pada pasien baru tersebut dengan hasil.
Tekanan darah 130/ 90 mmHg, nadi 90 kali/menit, respirasi 24 kali/ menit, suhu
38oC. Perawat juga melakukan anamnesa untuk mengetahui riwayat kehamilan
pasien baik dari pasien sendiri maupun dari keluarga pasien. Pasien mengeluh
nyeri perut sejak 3 jam yang lalu. Perut nampak membesar dari kondisi hamil
biasanya. Berdasarkan hasil pengkajian fisik pasien didiagnosa mengalami
kehamilan 41 minggu. Pada pemeriksaan dalam diketahui pasien telah mengalami
pembukaan 3-4 cm.
a. Tentukan ASKEP yang dapat dilakukan pada kasus ibu diatas
b. Pemeriksaan fisik apa yang penting dapat dilakukan untuk menunjang
pelaksanaan ASKEP di atas
c. Inovasi apa yang dapat anda lakukan sebagai perawat dalam mengatasi nyeri
persalinan
59
Bahan Ajar Mata Kuliah
RANGKUMAN
TES FORMATIF
60
Bahan Ajar Mata Kuliah
DAFTAR PUSTAKA
61