PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang efektif. Asuhan kesehatan ibu selama dua dasawarsa terakhir terfokus
komplikasi.
Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan kajian dan bukti ilmiah
menunjukan bahwa asuhan persalinan bersih, aman dan tepat waktu merupakan
persalinan. Dalam upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu perlu
1
Persalinan saat ini menjadi momok yang ditakutkan dikalangan ibu,
khususnya ibu hamil. Tidak sedikit ibu dan bayinya mengalami kegawat
daruratan dan sampai pada akhirnya tak dapat terselamatkan yang pada
Asuhan persalinan kala I, II, III, dan IV memegang kendali penting pada
ibu selama persalinan karena dapat membantu ibu dalam mempermudah proses
persalinan, membuat ibu lebih yakin untuk menjalani proses persalinan serta
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
2. Untuk Mengetahui Bentuk – Bentuk Persalian
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri )
yang dapat hidup kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir (Mochtar R
,2013).
Persalinan adalah suatu proses membuka dan menipisnya serviks dan janin
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Wiknjosastro H,2009).
ibu sendiri dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa tindakan atau pertolongan
spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap demikian selam proses
pada usia kehamilan antara 37- 42 minggu lengkap. Setelah persalinan ibu
maupun bayi dalam kondisi baik (Pelatihan Asuhan Persalinan Normal Paduan
4
1. Partus biasa (normal / spontan) adalah proses lahirnya bayi pada PBK
dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu
perabdomen (SC).
1. Estrogen
2. Progesteron
5
Beberapa teori yang menyatakan kemungkinan proses persalinan :
1. Teori Keregangan
dapat dimilai.
penyempitan.
hicks.
dimulai.
6
4. Teori Prostaglandin
yang dikeluarkan.
7
terdapat pada kanalis servikalis lepas, terjadi perdarahan karena kapiler
3. Pengeluaran Cairan
4. Perubahan Serviks
2010).
E. Mekanisme Persalinan
His adalah salah satu kekuatan pada ibu yang menyebabkan serviks
membuka dan mendorong janin ke bawah. Pada persentasi kepala, bila his
sudah cukup kuat,kepala akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga
panggul.
sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang pintu atas panggul.dapat
8
a. Asinklitismus anterior adalah arah sumbu kepala membuat sudut
2. Fleksi
Fleksi yaitu posisi dagu bayio menempel dada dan ubun-ubun kecil
4. Defleksi
9
6. Ekspulsi
dasar panggul, apabila kepala telah lahir bahu berada dalam posisi depan
belakang dan bahu depan lahir dahulu, baru kemudian bahu belakang.
1. Power ( Kekuatan )
dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power
adanya kontraksi.
teratur, makin lama bertambah kuat sampai kepada puncaknya yang paling
10
makin lama makin cepat dan teratur jaraknya sesuai dengan proses
His yang normal mempunyai sifat : kontarksi otot rahim mulai dari
salah satu tanduk rahim, kontraksi bersifat simetris, fundal dominan yaitu
yang berperan dalam persalinan, tenaga ini digunakan pada saat kala II dan
untuk membantu mendorong bayi keluar, tenaga ini berasal dari otot perut
Persalinan akan berjalan normal, jika his dan tenaga meneran ibu
2. Passanger (Muatan)
passanger utama, dan bagian janin yang paling penting adalah kepala,
karena kepala janin mempunyai ukuran yang paling besar, 90% bayi
11
ataupun anencephalus, kelainan letak seperti letak muka atau pun letak
dahi, kelainan kedudukan anak seperti kedudukan lintang atau pun letak
Passage adalah jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri
dari rongga panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Agar janin dan
plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir
sudut arcus pubis cukup luas (90-100), ukuran conjugata vera (ukuran
melintang pintu atas panggul) 12-14 cm, diameter oblique (ukuran sserong
pintu atas panggul) 12-14 cm, pintu bawah panggul ukuran muka
untuk dapat dilalui bayi dengan mudah jaringan dan otot-otot harus lemas
12
dan mudah meregang, apabila terdapat kekakuan pada jaringan, maka otot-
serviks yang kaku (pada primi tua primer atau sekunder dan serviks yang
cacat atau skiatrik), serviks gantung (OUE terbuka lebar, namun OUI tidak
terjepit diantara kepala dan jalan lahir dan timbul edema), terdapat vaginal
4. Psyche (Psikologis)
5. Penolong
Posisi yang paling baik dalam bersalin adalah posisi semi fowler.
(Manuaba, 2010).
13
G. Prosedur pelaksanaan Persalinan
1. Persalinan Kala I
(Manuaba, 2010).
b. Fase aktif dibagi dalam 3 fase yaitu fase akselerasi dalam waktu 2
14
2. Persalinan Kala II
pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya
bayi. Kala pengeluaran terjadi berkat kekuatan his dan kekuatan mengedan
persalinan normal yang mempunyai arti, maksud dan tujuan, dan harus
a.) Dor-an
b.) Tek-nus
c.) Per-jol
d.) Vul-ka
15
2.) Memastikan kelengkapan alat, bahan, serta obatan-obatan esensial
3.) Memakai celemek partus dari bahan yang tidak tembus cairan.
16
11.) Memberi tahu ibu bahwa pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu
meneran (Pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam
60 menit.
16.) Meletakan duk steril yang dilipat 1/3 bagian sebagai alas bokong ibu.
19.) Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm, maka
defleksi.
20.) Memeriksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat pada leher janin.
17
21.) Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar
secara spontan.
23.) Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk
sebelah atas.
24.) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung
bawah (selipkan jari telinjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin).
25.) Melakukan penilaian sepintas : Apakah bayi menangis kuat dan atau
26.) Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
27.) Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi
dalam uterus.
berkontraksi baik.
18
29.) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit
30.) Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem
arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat dengan klem kedua kira-
31.) Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi
Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di
kepala bayi.
a. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva.
19
penegangan tali pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi
terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan
arah sejajar lantai dan kemudian kearah atas, mengikuti poros jalan
kedua tangan kemudian putar searah jarum jam hingga plasenta dan
f. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban lahir, lakukan masase pada
g. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan
4. Persalinan Kala IV
perdarahan pervaginam.
0,5 %.
20
c. Pastikan kandung kemih kosong.
(30-60 x/i).
dekontaminasi.
j. Bersihkan ibu dengan cairan DTT dan bantu ibu memakai pakaian yang
bersih.
k. Pastikan ibu merasa nyaman, bantu ibu memberikan ASI dan anjurkan
ibu.
21
p. Dalam waktu 1 jam pertama lakukan penimbangan dan pengukuran
s. Cuci kedua tangan dengan sabun di bawah air mengalir, lalu keringkan
t. Lengkapih partograf.
1. Kala I
a. Pengkajian
Anamnesa :
22
Apakah keluar darah pervagina ? Bercak atau darah segar ? Kapan
8.) Riwayat medis saat ini (sakit kepala, pusing, mual, muntah atau
nyeri epigastrium)
13.) Nilai tanda – tanda vital (TD, Nadi, suhu, dan pernafasan), untuk
kontraksi
Pemeriksaan dalam :
23
2.) Nilai penurunan bagian terbawah dan apakah sudah masuk rongga
panggul
b. Diagnosa keperawatan
persalinan
c. Rencana Keperawatan
Intervensi:
b.) Kaji tentang metode pereda nyeri yang diketahui dan dialami
24
c.) Kaji faktor yang dapat menurunkan toleransi terhadap nyeri
persalinan
25
Kriteria evaluasi : Nadi:60-80x/menit(saat tidak ada his), ibu
Intervensi :
a.) Kaji tanda – tanda vital yaitu nadi dan tekanan darah
bagi ibu
2. Kala II
a. Pengkajian
26
b.) Letargi.
kontraksi.
4.) Eleminasi.
tekanan uterus.
27
g.) Pernafasan: peningkatan frekuensi pernafasan.
6.) Keamanan
7.) Sexualitas
d.) Membrane mungkin rupture pada saat ini bila masih utuh.
presentasi vertex
b. Diagnosa Keperawatan
ketuban
c. Rencana Keperawatan
28
Kriteria evaluasi :
control.nyeri.
Intervensi :
tepat.
persalinan.
persalinan.
29
f.) Kaji pemenuhan kandung kemih, kateterisasi bila terlihat
distensi.
g.) Dukung dan posisikan blok sadel / anastesi spinal, local sesuai
indikasi.
ketuban.
Intervensi :
sepsis.
30
R/ : Pemeriksaan vagina berulang meningkatkan resiko infeksi
endometrial.
infeksi.
organisme resisten
3. Kala III
a. Pengkajian
1.) Aktivitas/istirahat
2.) Sirkulasi
anastesi.
31
4.) Nyeri/ketidaknyamanan : Inspeksi manual pada uterus dan jalan
5.) Seksualitas : Darah yang berwarna hitam dari vagina terjadi saat
a.) Kondisi umum ibu : Tanda vital (tekanan darah, nadi, respirasi,
b. Diagnosa keperawatan
c. Rencana Keperawatan
Kriteria evaluasi :
32
a.) Tidak terjadi tanda-tanda perdarahan.
Intervensi :
emboli paru.
partum.
33
g.) Dapatkan sampel darah tali pusat untuk menetukan golongan
darah.
pasca partum.
Kriteria evaluasi :
34
Intervensi :
bila tepat.
4. Kala IV
a. Pengkajian
mengantuk
35
2.) Sirkulasi
vagal
bawah), atau dapat juga pada ekstremitas atas dan wajah atau
kelahiran sesaria
4.) Eliminasi
36
b.) Kandung kemih mungkin teraba di atas simpisis pubis atau
8.) Keamanan
9.) Seksualitas
setinggi umbilicus
37
e.) Payudara lunak dengan puting tegang
b. Diagnosa keperawatan
1.) Nyeri akut b/d trauma mekanis / edema jaringan, kelelahan fisik dan
psikologis, ansietas
anggota keluarga
c. Rencana Keperawatan
1.) Nyeri akut b/d trauma mekanis / edema jaringan, kelelahan fisik dan
psikologis, ansietas
Kriteria Evaluasi :
Intervensi :
38
a.) Kaji sifat dan derajat ketidaknyamanan, jenis melahirkan, sifat
atau analgesia
periode pascapartum
nyeri
jahitan
periodik)
39
f.) Masase uterus dengan perlahan sesuai indikasi. Catat adanya
afterpain
kontraksi miometrium
anggota keluarga
40
Kriteria Evaluasi :
memungkinkan
Intervensi :
memeriksa bayi
budaya khusus
41
menggendong bayi dihubungkan dengan kedekatan antara ibu
dan bayi
ada.
e.) Terima keluarga dan sibling dengan senang hati selama periode
42
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
lahirnya bayi pada letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa
bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya
B. Saran
berikut :
makalah tersebut.
43
DAFTAR PUSTAKA
Ambar Dwi Erawati. 2011. “Buku Ajar Asuhan Kebinanan Persalinan Normal”.
Jakarta : EGC
44