Anda di halaman 1dari 3

[INTOLERAN AKTIVITAS PADA ANAK ANEMIA] KHOIRUL ANAM

Diagnosa :

Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum, penurunan pengiriman

oksigen ke jaringan.

Tujuan:

Setalah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam Pasien mampu

melakukan aktivitas secara mandiri

1. Pasien menunjukkan pernapasan normal.

2. Pasien bisa bermain dengan aktif

3. pasien bisa bergerak aktif tanpa ada kelemahan

Intervensi :

1. Observasi adanya tanda kerja fisik (takikardia, palpitasi, takipnea, napas pendek,

hiperpnea, sesak napas, pusing, kunang-kunang, berkeringat, dan perubahan

warna kulit) dan keletihan (lemas, postur loyo, gerakan lambat dan tegang, tidak

dapat mentoleransi aktivitas tambahan)

R : untuk merencanakan istirahat yang tepat.

2. Antisipasi dan bantu dalam aktivitas kehidupan sehari-hari yang mungkin di luar

batas toleransi anak

R : untuk mencegah kelelahan.

3. Beri aktivitas bermain pengalihan

R : Yang meningkatkan istirahat dan tenang tetapi mencegah kebosanan dan

menarik diri.

4. Pilih teman sekamar yang sesuai dengan usia dan minat yang sama yang

memerlukan aktivitas terbatas

R : Untuk mendorong kepatuhan pada kebutuhan istirahat.

5. Rencanakan aktivitas keperawatan


[INTOLERAN AKTIVITAS PADA ANAK ANEMIA] KHOIRUL ANAM

R : Untuk memberikan istirahat yang cukup.

6. Bantu pada aktivitas yang memerlukan kerja fisik

R : Mengurangi akan kebutuhan oksigen.

7. Pertahankan posisi semifowler – tinggi

R : Untuk pertukaran udara yang optimal.

8. Beri oksigen suplemen

R : Untuk meningkatkan oksigen ke jaringan.

9. Ukur tanda vital selama periode istirahat

R : Untuk menentukan nilai dasar perbandingan selama periode aktivitas.

10. Antisipasi peka ransangan anak, rentang perhatian yang sempit, dan kerewelan

dengan membantu anak dalam aktivitas bukan menunggu dimintai bantuan.

R : Anak tidak menjadi rewel

11. Dorong orang tua untuk tetap bersama anak

R : Untuk meminimalkan stres karena perpisahan.\

12. Berikan tindakan kenyamanan ( mis., dot, menimang, musik )

R : Untuk meminimalkan stres.

13. Dorong anak untuk mengekspresikan perasaan

R : Untuk meminimalkan ansietas.

14. Kolaborasi dengan dokter untuk permberian darah, sel darah, trombosit sesuai

ketentuan.

R : Menjaga suplai O2 tetap terjaga

15. Berikan faktor pertumbuhan hematopoietik, sesua ketentuan

R : Untuk merangsang pembentukan sel darah.


[INTOLERAN AKTIVITAS PADA ANAK ANEMIA] KHOIRUL ANAM

Implementasi :

1. Mengobservasi adanya tanda kerja fisik (takikardia, palpitasi, takipnea, napas

pendek, hiperpnea, sesak napas, pusing, kunang-kunang, berkeringat, dan

perubahan warna kulit) dan keletihan (lemas, postur loyo, gerakan lambat dan

tegang, tidak dapat mentoleransi aktivitas tambahan)

2. Mengantisipasi dan bantu dalam aktivitas kehidupan sehari-hari yang mungkin di

luar batas toleransi anak

3. Memberikan aktivitas bermain pengalihan

4. Memilih teman sekamar yang sesuai dengan usia dan minat yang sama yang

memerlukan aktivitas terbatas

5. Merencanakan aktivitas keperawatan

6. Membantu pada aktivitas yang memerlukan kerja fisik

7. Mempertahankan posisi semifowler – tinggi

8. Meberikan oksigen suplemen

9. Mengukur tanda vital selama periode istirahat

10. Mengantisipasi peka ransangan anak, rentang perhatian yang sempit, dan

kerewelan dengan membantu anak dalam aktivitas bukan menunggu dimintai

bantuan.

11. Mendorong orang tua untuk tetap bersama anak

12. Memberikan tindakan kenyamanan ( mis., dot, menimang, musik )

13. Mendorong anak untuk mengekspresikan perasaan

14. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk permberian darah, sel darah,

trombosit sesuai ketentuan.

15. Memberikan faktor pertumbuhan hematopoietik, sesua ketentuan

Anda mungkin juga menyukai