Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PSIKOLOGI EMOSI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Umum

DOSEN PENGAMPU :

SITI NURJANNAH M.Pd

OLEH :

KELOMPOK 3

MAHMUD HAKIM : 1614201016

INDRIANI DWI SAFITRI : 1614201013

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS BAKTI INDONESIA

BANYUWANGI – JAWA TIMUR

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT, tuhan

semesta alam yang tidak tanggung tanggung mencurahkan banyak sekali nikmat

kepada seluruh hamba-Nya di dunia ini. Sholawat dan salam semoga tetap

tercurahkan kepada Baginda Rasul Muhammad SAW yang telah berjuang mati

matian memperjuangkan agama islam yang rahmatan lil ‘alamin( menjadi rahmat

bagi seluruh alam ).

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pertama Allah SWT yang

dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.

Juga kedua kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

telah memberi bantuan berupa material, non material, maupun motivasi dalam

penyelesaian penulisan makalah ini.

Manusia tentunya tidak pernah luput dari kesalahan, sehingga

sangat dimungkinkan dalam makalah ini masih terdapat kesalahan kesalahan yang

tidak penulis sadari. Oleh karenanya, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis

tunggu dalam kaitannya untuk perbaikan diri dari khususnya makalah ini maupun

umumya bagi diri penulis dan pembaca sendiri.

Banyuwangi, 01 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Emosi ........................................................................................ 3

B. Macam – Macam Emosi ........................................................................... 5

C. Fungsi Emosi .................................................................................... 6

D. Dasar Biologis Emosi ........................................................................... 7

E. Pertumbuhan Emosi .......................................................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 11

B. Saran ......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari hari, kita sering bertemu dengan istilah emosi,

misalnya ketika kita sedang dibuat marah oleh seseorang yang katakanlah si-

A dengan melakukan hal hal yang mengganggu ketenangan kita, pada

awalnya kita masih bisa sabar menghadapinya, namun lama kelamaan

kesabaran itu mulai habis dan rasa marah terpancing untuk keluar. Kemudian

teman kita mengatakan “ sudah sudah, jangan dibawa emosi, nggak ada

gunanya ngladenin dia”.

Dari ilustrasi singkat diatas, kita dapat sedikit menggambarkan bahwa

pengertian emosi dalam perkataan seorang teman tersebut identik dengan

istilah amarah atau kemarahan. Tetapi apakah benar bahwa emosi itu adalah

kemarahan, apakah emosi merupakan kata lain dari marah.

Ada juga yang mengatakan bahwa emosi itu bukan hanya marah saja, akan

tetapi bahagia juga merupakan bagian dari emosi. Emosi terbagi menjadi

emosi positif dan negatif. Marah merupakan salah satu contoh dari emosi

negatif, sedangkan bahagia merupakan salah satu contoh dari emosi positif.

Berdasarkan keragu raguan yang timbul dalam uraian diatas tentang apa

itu emosi, penulis ingin mengulas dan mengetahui lebih lanjut dan mendalam

tentang maksud dari emosi itu sendiri. Sehingga dalam makalah ini akan

tersaji ulasan ulasan tentang emosi yang dijelaskan dengan bahasa penulis

sendiri.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, timbul beberapa

pokok permasalahan, diantaranya :

1. Apa yang dimaksud dengan emosi ?

2. Apa sajakah pembagian emosi ?

3. Apa fungsi dari emosi ?

4. Bagaimana emosi dapat terjadi ? bagaimana penjelasan secara

biologisnya ?

5. Bagaimanakah tentang pertumbuhan emosi ?

C. Tujuan

Beberapa maksud atau tujuan penulis dalam pembuatan makalah ini

diantaranya :

1. Mengetahui definisi dari emosi

2. Mengetahui pembagian emosi

3. Mengetahui fungsi emosi

4. Mengetahui dasar biologis tentang emosi

5. Mengetahui pertumbuhan emosi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Emosi

Setiap individu pasti pernah mengalami suatu pengalaman yang

menyenangkan maupun menyedihkan. Sebagai contoh ( menyenangkan )

adalah pengalaman Ahfash saat menanti pengumuman kelulusan di SMP N 1

Pleret.

“Pengumuman dilakukan di dalam ruang kelas dengan pemberian amplop

oleh wali kelas kepada wali siswa yang berisi hasil kelulusan dan perolehan

nilai ujian nasional, sedang semua siswa menanti dari luar ruang kelas. Ketika

itu detak jantung Ahfash berdebar kencang, ia merasa cemas hingga

tangannya gemetar. Dari luar ruang kelas Ahfash dan semua siswa diam dan

mendengarkan perbincangan wali kelas dengan wali siswa. Puncak

kecemasan itu muncul saat ia mendengarkan wali kelas yang akan

mengumumkan kelulusan siswa di kelas itu, sang guru berkata “ ....dan

hasilnya adalah, semua siswa kelas IX G lulus 100%”. Ketika itu sungguh

kegembiraan muncul dalam benak Ahfash yang mengetahui bahwa semua

siswa kelas IX G lulus termasuk dirinya. Tetapi masih ada secerca kecemasan

dalam dirinya yang ingin mengetahui hasil perolehan nilai ujian nasionalnya.

Kegelisahan itu kembali memuncak ketika walinya keluar dari kelas dan

memberikan amplop itu. Tangannya gemetar saat memegang dan akan

membuka amplop itu, ia gelisah dan dalam hatinya ia senantiasa membaca

lafadz basmalah. Dan saat ia membukanya untuk melihat perolehan nilainya,

3
ia kembali merasa sangat gembira, dan seketika itu perasaan gelisah itu

berubah menjadi rasa kegembiraan yang amat sangat”.

Di waktu waktu tertentu terkadang kita menjumpai suatu pengalaman yang

menimbulkan suatu perasaan yang kuat, baik itu rasa gembira, sedih, gelisah

atau cemas maupun perasaan perasaan yang lain, misalnya adalah contoh

diatas tentang pengalaman Ahfash ketika pengumuman kelulusan di

sekolahnya. Perasaan perasaan yang muncul itu pasti membawa gejala gejala

yang dapat dirasakan oleh tubuh kita, seperti detak jantung yang bertambah

cepat, tangan yang gemetar seperti dalam contoh pengalaman Ahfash. Sulit

bagi kita untuk mendefinisikan apa itu emosi karena semua akan memberikan

pengertian yang berbeda beda menurut apa yang dirasakan. Disini kita akan

menggunakan definisi umum : emosi adalah perasaan yang secara umum

memiliki elemen fisiologis dan kognitif serta mempengaruhi perilaku.

Misalnya adalah kita merasakan perasan bahagia, kita dapat membedakan

emosi ini dengan emosi yang lain, seperti takut, gelisah, atau yang lainnya.

Kemudian tanpa sadar kita melakukan eleman fisiologis dari

emosi tersebut, misalnya adalah senyum atau tertawa lepas. Dan secara

kognitif kita dapat mengetahui atau memahami apa yang menyebabkan kita

merasa bahagia.

Terdapat perdebatan yang muncul dari para teoritikus tentang emosi dan

aspek kognitif. Ada yang mengatakan bahwa emosi merupakan tindakan yang

muncul setelah aspek kognitif ( pemahaman kita tentang suatu pengalaman

yang sedang kita jalani ). Dan ada yang mengatakan berkebalikan dari

pernyataan yang pertama, bahwa aspek kognitif merupakan pemahaman

4
tentang emosi yang sedang kita rasakan. Karena para pengikut dari kedua

belah pihak yang terlibat perdebatan tersebut dapat menunjukkan penelitian

yang mendukung sudut pandang mereka, pertanyaan ini masih jauh dari

terselesaikan.

Kemudian yang masih membingungkan adalah perbedaan antara emosi

dengan perasaan yang tidak dapat kita temukan dengan jelas. Perbedaan

antara perasaan dan emosi tidak dapat dinyatakan dengan tegas, karena

keduanya merupakan suatu kelangsungan kwalitatif yang tidak jelas batasnya.

Akan tetapi ada yang dapat mengemukakan perbedaan antara perasaan dan

emosi yaitu Paul Ekman dalam bukunya yang berjudul “Pedoman Membaca

Emosi Orang”. ( Sebuah episode emosional bisa menjadi singkat, kadang

berlangsung hanya beberapa detik, kadang menjadi sangat lama. Jika

episode tersebut berlangsung berjam jam, maka itu adalah suasana hati,

bukan sebuah emosi.

B. Pembagian Emosi

Menurut beberapa sumber yang penulis baca, banyak darinya yang membagi

emosi menjadi dua bagian, yaitu emosi positif dan emosi negatif.

1. Emosi Positif

Emosi positif adalah emosi yang mampu menghadirkan perasaan positif

terhadap seseorang yang mengalaminya. Diantara yang termasuk emosi

positif adalah bahagia, cinta, harapan, romansa, keyakinan, seks, dll.

Banyak penelitian yang dilakukan oleh para ahli tentang keterkaitan

emosi positif ini dengan kesehatan.

5
2. Emosi Negatif

Emosi negatif merupakan emosi yang selalu identik dengan

perasaan tidak menyenangkan dan dapat mengakibatkan perasaan negatif

pada orang yang mengalaminya. Diantara yang termasuk emosi negatif

adalah takut, sedih, kecewa, gelisah, bersalah, dll. Banyak dari ahli yang

berpendapat bahwa emosi negatif yang terlalu diluap luapkan akan

berdampak negatif pada kesehatan, juga dapat menghentikan aktivitas

aktivitas positif. Meskipun emosi negative banyak membawa dampak

buruk bagi diri sendiri maupun orang lain, bukan berarti “kodrat alami

manusia” ini tidak membawa manfaat. Jika kita mau , kita dapat

mengalihkan energi negatif ( yang banyak membawa kerugian ) menjadi

energi positif ( yang banyak membawa manfaat ). Misalnya, emosi marah

apabila dikelola dengan benar bisa menjadi kekuatan dalam bentuk

semangat kerja, belajar, dan untuk berprestasi.

C. Fungsi Emosi

Emosi selalu hadir dalam keseharian kita ketika menjumpai suatu

pengalaman atau peristiwa. Kita akan merasa senang mendapat bantuan

dari orang lain saat mengerjakan tugas yang banyak sedang kita tidak

mampu untuk menyelesaikannya sendiri. Juga akan merasa bersalah ketika

tidak mampu menepati janji yang telah dibuat bersama sang kekasih.

Maka dari itu, kita dapat membayangkan apa yang akan terjadi dalam

keseharian kita tanpa hadirnya emosi, hidup akan terasa hampa ibaratkan

sayur tanpa garam. Kita tidak akan pernah merasakan yang namanya

marah, gelisah, cemas, jijik, takut, hingga mungkin bahagia, nyaman,

6
bangga, dan cinta. Psikolog telah mendefinisikan beberapa fungsi penting

dari emosi bagi kehidupan kita sehari hari ( Frederickson & Branigan,

2005; Fridja, 2005; Gross, 2006; Siemer, Mauss, & Gross, 2007 ).

Diantaranya yang penting adalah pertama, emosi mempersiapkan

kita untuk bertindak. Emosi berperan sebagai penghubung antara sensasi

dengan persepsi. Contohnya bila kita bertemu melihat seekor anjing

penjaga yang lari ke arah kita, kemudian pesan sensorik dikirimkan dari

mata ke sistem saraf pusat, emosi “takut” yang kita rasakan akan memberi

pesan untuk “lari”, sebagai respon atau persepsi atas pesan sensoris dari

mata tersebut. Kedua, emosi membentuk perilaku kita di masa depan.

Suatu emosi yang kita rasakan dimasa lampau semisal perasaan tidak

nyaman makan di “angkringan”, akan merangsang kita untuk

menghindarinya ( makan di angkringan ) dimasa yang akan

datang. Ketiga, emosi membantu kita untuk bisa berkomunikasi dengan

orang lain secara lebih efektif. Emosi memiliki elemen fisiologis yang

dapat membantu kita mengetahui suasana hati atau perasaan yang sedang

dirasakan oleh orang lain, sehingga kita tahu bagaimana cara yang sesuai

untuk berinteraksi dengan orang tersebut.

D. Dasar Biologis Emosi

Dalam susunan system rumit yang telah diciptakan oleh Yang

Maha Kuasa dalam diri setiap manusia, terdapat salah satunya adalah

system syaraf otonom. System syaraf ini berguna untuk mengawasi proses

proses dalam diri setiap manusia tanpa disadari oleh manusia tersebut,

misalnya adalah proses bernafas, perncernaan, dan denyut jantung. System

7
syaraf otonom ini dibagi menjadi dua bagian menurut fungsinya, yaitu

system syaraf simpatetis dan parasimpatetis.

System syaraf simpatetis adalah system syaraf yang bekerja

merangsang tubuh, dengan meningkatkan denyut jantung, aliran darah ke

otak, dan pernafasan. Semua perubahan ini menyiapkan kita untuk suatu

tindakan. Namun, system syaraf simpatetis ini melambatkan proses

pencernaan, karena memang bukan suatu tindakan yang diperlukan pada

saat itu.

System syaraf parasimpatetis adalah system syaraf yang

berkebalikan dari system syaraf parasimpatetis, yaitu menenangkan tubuh

dengan melambatkan ( merelaksasi ) denyut jantung, aliran darah ke otak,

dan pernafasan, serta meningkatkan lagi kerja system pencernaan.

Emosi seperti marah dan rasa takut diasosiasikan dengan

meningkatnya aktivitas saraf simpatetis seperti yang terjadi pada

peningkatan tekanan darah dan denyut jantung yang semakin cepat.

Sedangkan perasaan bahagia dan puas diasosiasikan dengan meningkatnya

aktivitas system syaraf parasimpatetis seperti memperlambat denyut

jantung, dan pernafasan yang kembali normal.

Beberapa perubahan perubahan pada tubuh pada saat emosi dapat

kita rasakan. Terutama pada emosi yang kuat, seringkali terjadi juga

perubahan perubahan pada tubuh kita antara lain :

1. Reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpesona.

2. Peredaran darah : bertambah cepat bila marah.

3. Denyut jantung : bertambah cepat bila terkejut.

8
4. Pernafasan : bernafas panjang kalau kecewa.

5. Pupil mata : membesar bila sakit atau marah.

6. Liur : mongering kalau takut atau tegang.

7. Buluroma : berdiri kalau takut.

8. Pencernaan : mencret mencret kalau tegang.

9. Otot : ketegangan dan ketakutan menyebabkan menegang atau

bergetar ( tremor ).

10. Kompisi darah : komposisi darah akan ikut berubah dalam keadaan

emosionil karena kelenjar kelenjar lebih aktif.

E. Pertumbuhan Emosi

Emosi mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang ditentukan oleh

proses pematangan dan proses belajar. Seorang bayi yang baru lahir sudah

dapat menangis, tetapi ia harus mencapai tingkat kematangan tertentu

sebelum ia dapat tertawa. Pada saat bayi lahir,satu satunya emosi yang

nampak adalah kegelisahan yang di tunjukkan dengan menangis bahkan

sampai meronta ronta. Pada keadaan tenang, sang bayi tidak menunjukkan

emosi apa apa.

Tiga bulan kemudian baru nampak pembedaan. Sekarang terdapat dua

ekstrimitas, yaitu rasa tertekan atau terganggu dan rasa senang atau

gembira. Semakin sang bayi bertambah besar, emoi ikut melakukan

perkembangan. Di usia lima bulan, marah dan benci mulai dipisahkan dari

perasaan tertekan dan terganggu. Usia 7 bulanmulai nampak perasaan

takut. Kemudian dilanjutkan pada usia sekitar 10 – 12 bulan perasaan

bersemangat mulai berdpisah dari perasaan senang..

9
Setelah itu emosi bayi tersebut akan berkembang dari proses belajarnya.

Faktor kebudayaan dilingkungannya akan sangat berpengaruh pada proses

belajar bayi ini tentang emosi dan cara menyatakannya. Sehingga ekspresi

tersebut dapat dipahami oleh orang orang yang berada dalam satu

kebudayaan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam pengertian emosi, setiap orang member definisi yang berbeda beda,

namun menurut pengertian umum, emosi adalah perasaan yang secara umum

memiliki elemen fisiologis dan kognitif serta mempengaruhi perilaku.

Kebanyakan membagi emosi menjadi dua bagian yaitu emosi positif ( senang,

bahagia, cinta, dll ) dan emosi negatif ( marah, sedih, takut, kecewa, dll ).

Fungsi emosi diantaranya adalah pertama, emosi mempersiapkan kita untuk

bertindak. Kedua, emosi membentuk perilaku kita di masa

depan. Ketiga, emosi membantu kita untuk bisa berkomunikasi dengan orang

lain secara lebih efektif. Secara biologis emosi dekendalikan oleh system

syaraf otonom yang dibagi menjadi system syaraf simpatetis dan

parasimpatetis.

B. Saran

Dari pemaparan materi tentang emosi kami penulis menyarankan :

1. Manajemen emosi anda dengan baik. Karena keberhasilan sesorang tidak

hanyaditentukan kecerdasannya semata tetapi emosi juga berpengaruh

besar terhadapkesuksesan anda.

2. Gunakan manajemen emosi ini untuk membimbing peserta didik agar

dapat optimaldalam mengolah emosinya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Feldman, Robert S. 2012. Pengantar psikologi:understanding psychology.


Jakarta: Salemba Humanika.

Sarwon, Sarlito Wirawan. 1982. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan


Bintang.

Ekman, Paul. 2013. Pedoman Membaca Emosi Orang. Yogyakarta: THINK.

Syukur, Abdul. 2011. Beragam Cara Terapi Gangguan Emosi Sehari


hari. Yogyakarta: DIVA press.

King, Laura.A. 2010. Psikologi Umum: sebuah pandangan apresiatif. Jakarta:


Salemba Humanika.

12

Anda mungkin juga menyukai