Relaksasi Visualisasi
Dosen Pengampu:
Yasintha Sari Pratiwi, S.Psi, M.Psi. Psi
Disusun oleh :
NAMA KELOMPOK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2019
Sejarah Relaksasi
Penggunaan relaksasi memiliki sejarah yg luas dlm bdg kedokteran, psikologi klinis,
& psikiatri (Goldfried & Davison, 1976). Mnrt sejarah, relaksasi mengalami 2 fase
yg berbeda (Beech dkk., 1982; Bernstein & Borkovec, 1973). Fase pertama dimulai
dg kerja Jacobson (pelopor metode relaksasi) yg memulai penelitian relaksasi pd th
1908 di lab uni Harvard hasil2 penelitian dilaporkan dlm jurnal2 ilmiah. Th 1938,
ia menulis buku progressive relaxation. Fase kedua, pengembangan metode
relaksasi, dilakukan olh Wolpe. Hasil penelitian kedua ahli tsb menunjukkan bhw
relaksasi dpt mengurangi ketegangan & kecemasan (Beech dkk., 1982; Bernstein &
Borkovec, 1973; Goldfried & Davison, 1876; Prawitasari, 1988).
Relaksasi adlh suatu teknik dlm terapi perilaku. Mnrt pandangan ilmiah, relaksasi
adlh perpanjangan serabut otot skeletal, sdg ketegangan adlh kontraksi thd
perpaindahan serabut otot (Beech dkk., 1982). Dimana ketegangan otot dpt dikurangi
dg terapi relaksasi.
Di dlm sistem saraf manusia terdpt sistem saraf pusat & sistem saraf otonom. Fgs
sistem saraf pusat adlh mengendalikan gerakan2 yg dikehendaki, mis : gerakan
tangan, kaki, leher, & jari2. Sistem saraf otonom berfgs mengendalikan gerakan2
yg otomatis, mis : fgs digestif, proses kardiovaskuler, & gairah seksual. Sistem saraf
otonom terdiri dr 2 subsistem yg kerjanya slg berlawanan : 1) sistem saraf simpatetis
yg bekerja meningkatkan rangsangan atau memacu organ2 tubuh, memacu
meningkatnya denyut jantung & pernafasan, serta menimbulkan penyempitan
pembuluh darah tepi & pembesaran pembuluh darah pusat, serta menurunkan
temperatur kulit & daya tahan kulit, & juga akan menghambat proses digestif &
seksual; 2) sistem saraf parasimpatetis yg menstimulasi turunnya semua fgs yg
dinaikkan olh sistem saraf simpatetis & menstimulasi naiknya semua fgs yg
diturunkan olh saraf simpatetis. Selama sistem2 berfgs normal dlm keseimbangan,
bertambahnya aktivitas sistem yg satu akan menghambat atau menekan efek sistem
yg lain. Pd waktu orang mengalami ketegangan & kecemasan yg bekerja adlh sistem
saraf simpatetis, sdg pd waktu rileks yg bekerja adlh sistem saraf parasimpatetis. Dg
dmkn relaksasi dpt menekan rasa tegang & rasa cemas dg resiprok shg timbul
counterconditioning & penghilangan (Bellack & Hersen, 1977; Prawitasari, 1988).
Menurut orang awam relaksasi sering kali diartikan dengan rileks, yaitu suatu
tindakan yang digunakan untuk melepas ketegangan atau kelelahan. Misalnya
olahraga, menonton acara televisi, rekreasi ke tempat-tempat wisata dan
menyalurkan hobi yang dimiliki. Sehingga untuk menghindari kerancuan dalam
pemahaman arti relaksasi, maka dibawah ini akan membahas teori-teori yang
berkaitan dengan rileksasi, meliputi pengertian, metode dasar, manfaat, jenis-jenis,
dan prosedur umum pelaksanaan relaksasi
metode dasar relaksasi adalah suatu proses melawan efek otonomis yang menyertai
rileksasi dengan kecemasan dan ketegangan sehingga akan menimbulkan counter
conditioning atau penghilangan.
Manfaat relaksasi
* Mengurangi kecemasan
a. Jenis-jenis Relaksasi
Ada bermacam-macam jenis relaksasi antara lain relaksasi otot, relaksasi
kesadaran indera, dan relaksasi melalui hipnosa, yoga, dan meditasi. Dari
bermacam-macam jenis relaksasi dan meditasi, kami hanya memilih
relaksasi otot yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan dengan cara
melemaskan badan. Dalam latihan relaksasi otot individu diminta
menegangkan otot dengan ketegangan tertentu dan kemudian diminta untuk
mengendurkannya. Sebelum dikendorkan penting dirasakan ketegangan
tersebut sehingga individu dapat membedakan antara otot tegang dengan otot
yang lemas.
b. Jenis-jenis Meditasi
Jenis-jenis dari meditasi antara lain meditasi menghitung pernapasan,
meditasi pernafasan, meditasi suara, meditasi visual, meditasi gelembung
pikiran, dan meditasi dengan mantra. Dari bermacam-macam jenis meditasi,
kami hanya memilih meditasi dengan mantra karena dalam penelitian ini
menggunakan teknik wirid yaitu bacaan bacaan dzikir bagi subjek agar
subjek merasa lebih tenang dalam menghadapi permasalahan hidupnya.
Meditasi Visual
Visualisasi merupakan salah satu jenis dari relaksasi yang dapat dilakukan dengan
melibatkan praktek, rinci gambaran dan fikiran anda, fungsi dari melakukan
visualisai juga sebagai elemen untuk mengalihkann perhatian dari sesuatu yang
dapat menyebabkan diri kita stress dengan alternative, hal di dalamnya juga
termasuk control motoric, perhatian persepsi, perencanaan serta memori dalam hal
mengurangi rasa stress yang ada dalam diri kita.
Langkah-Langkah Pelaksanaan Teknik Relaksasi Meditasi Visualisasi
1. Duduklah dengan tenang dan nyaman pada ruangan kemudian tutup mata anda
2. Ambilah nafas secara perlahan dan dalam-dalam agar tubuh kita kita terasa jauh
lebih tenang
3. Kemudian bayangkan diri anda ada di lokasi yang sangat menyenangkan yang
kemudian hadir pada lokasi imajiner dan membuatnya akan lebih jelas
4. Anda dapat terus melakukan hal ini sampai benar-benar merasa rileks dan santai
5. Kemudian secara perlahan buka mata anda dan kembalilah pada dunia anda yang
sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Benson, H dan Z. Kliper, M.2000. Respon Relaksasi Tehnik Meditasi Sederhana Untuk
Mengatasi Tekanan Hidup. Bandung:Kaifa
Shangkara.Sehat Lewat Kundalini Yoga (Majalah Intisari edisi bulan juli 2001)