Anda di halaman 1dari 34

 Present By :

KELOMPOK 1
Mahmud Hakim
DIAH AYU
SUSILOWATI

ASUHAN KEPERAWATAN HIPOGLIKEMIA PADA NY. R


DENGAN HIPOGLIKEMIA DI RS NU BANYUWANGI
 
HIPOGLIKEMIA

DEFINISI

Suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah. Dalam keadaan
normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dl. Kadar gula darah
yang rendah dapat menyebabkan gangguan fungsi berbagai sistem organ.

KLASIFIKASI

Ringan : Simtomatik, dapat diatasi sendiri, tidak ada gangguan aktivitas sehari - hari
yang nyata.
Sedang :Simtomatik, dapat diatasi sendiri, menimbulkan gangguan aktivitas
sehari-hari yang nyata.
Berat :Sering tidak simtomatik, karena gangguan kognitif pasien tidak mampu
mengatasi sendiri.
PENYEBAB HIPOGLIKEMIA

1. Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas


2. Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi,
yang diberikan kepada penderita diabetes untuk
menurunkan kadar gula darahnya.
3. Penderita diabetes yang menggunakan insulin atau
obat diabetes lain yang terlambat atau tidak makan
pada waktu seharusnya
4. Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal
5. Gangguan pada penyimpanan karbohidrat atau
pembentukan glukosa di hati.
DIAGNOSA

Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula


darah mencapai 50 mg/Dl.
Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan
gejala-gejala dan hasil pemeriksaan kadar gula darah
dibawah 70 mg / dl.
TATALAKSANA

1. Glukosa Oral
Setelah di diagnosis hipoglikemia, 10-20 gram glukosa oral
harus segera diberikan. Idealnya dalam bentuk tablet . Jelly,
atau minuman 150-200ml
Seperti jus buah segar
2. Glukosa Intramuscular
Glucagon 1 mg dapat diberikan dan hasilnya akan tampak
dalam 10 menit.
3. Glukosa intra vena
Glukosa intra vena harus diberikan secara hati-hati.
Pemberian glukosa dengan konsentrasi 40% iv sebanyak 10-
25 cc setiap 10-20 menit sampai pasien sadar disertai infus
dextrosa 10% 6 kolf/jam
IDENTITAS PASIEN

NAMA • Ny. R

Jenis Kelamin • Perempuan

USIA • 63 Tahun

ALAMAT • Lateng, Gladak

PEKERJAAN • IRT

AGAMA • Islam

STATUS  • Menikah

MASUK RS • 17 Februari 2019

KELUAR RS • 20 Februari 2019
ANAMNESIS

KELUHAN  • Penurunan
Kesadaran
UTAMA
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

• Penurunan  kesadaran  terjadi    setelah  sebelumnya  pasien  mengeluhkan  badan 


terasa  lemas,  pusing  dan  pandangannya  berkunang  –  kunang.    Setalah 
mengkonsumsi obat dari mantri
• Setelah di UGD Pasien mendapatkan perawatan dan kembali sadar namun apatis.
• Saat  pengkajian,  Pasien  sulit  diajak  berkomunikasi,  keluarga  pasien  mengatakan 
Now pasien tidak nafsu makan, BB     dari 51 kg jadi 49 kg, GDA 61,60 mg/dl

• Mengeluhkan mual serta nafsu makan dan minum menurun.
• BAB dan BAK tidak ada keluhan
• Sebelumnya pasien mengkonsumsi obat dari mantri
1 hari yang lalu
• Riwayat penyakit tekanan darah tinggi diakui 
pasien tetapi tidak terkontrol { jarang 
RIWAYAT PRNYAKIT  melakukan pemeriksaan } 
DAHULU • Riwayat penyakit TBC tidak ada
• Riwayat penyakit kuning tidak ada 

• Pasien  mengatakan  tidak  ada  anggota 


RIWAYAT PENYEKIT 
keluarganya  yang  menggalami  hal  yang 
KELUARGA
sama seperti dirinya.

RIWAYAT ALERGI • Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat
RIWAYAT SOSIAL  • Pekerjaan  sebagai  ibu  rumah  tangga, 
EKONOMI DAN  pasien  sehari-hari  mengkonsumsi 
LINGKUNGAN makanan berbagai macam
PEMERIKSAAN FISIK

Kesadaran : Apatis
Keadaan umum : Lemah
Keadaan sakit : Sedang
Berat badan : 49 kg
Tinggi badan : 158 cm
Status gizi : 19 kg/m2 : normal
 
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 89 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,6 ˚C
Kepala  Leher
• Bentuk : Normal, simetris
• Rambut : Hitam, tidak       
    mudah rontok
• Mata  : CA-/-, SI -/-, reflex   
 cahaya ( + ), pupil     isokor  • Kelenjar getah bening tidak 
kanan  =  kiri teraba
• Telinga : Bentuk normal,    • Trachea berada di tengah
   serumen ( - ),            • Tidak ada pembesaran 
membrane timpani       intak kelenjar tiroid
• Hidung : Bentuk normal,    • JVP tidak meningkat
   septum ditengah,      tidak 
deviasi
• Mulut  : Bentuk normal, 
lidah  kotor,   
Paru- paru Jantung 
• Inspeksi • Inspeksi : Ictus cordis                
• Bentuk dada kanan dan kiri           tidak terlihat
simetris, pergerakan nafas  • Palpasi: Ictus cordis teraba 
kanan sama dengan kiri, tidak     pada ICS 5 linea     
ada penonjolan masa. midclavicula sinistra 
• Palpasi • Perkusi
• Fremitus taktil dan vocal  •  Batas atas  : ICS 3 linea 
simetris kanan dan kiri, Tidak  parasternalis sinistra 
ada krepitasi • Batas kanan : ICS 4 linea 
• Perkusi sternalis dextra
• Sonor seluruh lapang paru,  • Batas kiri : ICS 5 linea 
Peranjakan paru (+) midclavicula sinistra              
• Auskultasi        
• VBS +/+, ronkhi -/-, wheezing 
-/- • Auskultasi: Bunyi jantung I-II 
        murni regular,        
  murmur ( - ),          gallop ( 
- )
Abdomen Ektremitas

• Inspeksi: Bentuk abdomen    • Superior
   datar, lembut  • Akral hangat 
• Auskultasi: Bising usus ( + )     • Udema -/-
      normal • CRT < 2”
• Perkusi : Terdengar suara    • Inferior  
  timpani           • Akral hangat
mendominasi lapang     • Udema -/-
abdomen
• Palpasi   • CRT < 2”
• Hepar tidak teraba
• Lien tidak teraba Genitalia
• Ballotment ( - )
• Vesica urinaria tidak teraba • Tidak diperiksa
• Nyeri tekan ( - )
PEMERIKSAAN
DARAH LENGKAP
18 Februari 2019
Tanggal Pemeriksaan 18 Februari 2019
 Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah
 
Glukosa darah : 61,60 mg/dl
 
Tanggal Pemeriksaan 19 Februari 2019
 Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah
 
Glukosa darah : 178 mg/dl
Data Subyektif Data Obyektif
1. Keluarga pasien mengatakan pasien 1. Pasien terlihat apatis
merasa pusing hingga mengalami 2. Bicara tidak jelas
penurunan kesadaran 3. Pasien mengalami disorientasi
2. Keluarga pasien mengatakan pasien 4. KU Lemah
tidak nafsu makan 5. TTV : TD : 100/60 mmHg
           S    : 36,8 ˚c
           RR : 20 x/menit
           N   : 86 x/menit
6. GCS : 3,4,5
7. BB    : 51 kg       49 kg
8. GDA : 61,60 mg/dl
9. Porsi makan tidak dihabiskan ( Hanya 
dihabiskan ¼ Porsi )
10. Akral dingin
Symtom Etiologi Problem
Ds : Keluarga pasien Penurunan suplai glukosa  Gangguan  perfusi  jaringan 
mengatakan pasien merasa ke jaringan seluler cerebral
pusing hingga mengalami  
penurunan kesadaran Jaringan otak
Do :  
1. Pasien terlihat apatis Unmetabolisme otak
2. Bicara tidak jelas  
3. Pasien mengalami Iskemik jaringan otak
disorientasi  
4. KU Lemah Penurunan fungsi 
5. TTV : TD : 100/60 mmHg kesadaran
S : 36,8 ˚c  
RR : 20 x/menit Gangguan perfusi jaringan 
N : 86 x/menit cerebral
6. GCS : 3,4,5
Ds : Keluarga pasien Penurunan suplai glukosa Gangguan pemenuhan
mengatakan pasien tidak ke jaringan seluler nutrisi
nafsu makan
Do : Pemecahan glukagon
1. BB : 51 kg 49 kg
2. GDA : 61,60 mg/dl Metabolisme aneorob
3. Porsi makan tidak
dihabiskan ( Hanya Menghasilkan badan keton
dihabiskan ¼ Porsi ) dan bau aseton
4. Akral dingin
Mual Muntah

Gangguan Pemenuhan
Nutrisi
• Gangguan perfusi 
jaringan cerebral b/d 
DAFTAR  disfungsi sisrem syaraf
MASALAH • Gangguan pemenuhan 
kebutuhan nutrisi b/d 
mual muntah
INTERVENSI

GANGGUAN PERFUSI JARINGAN CEREBRAL B/D DISFUNGSI 
SISTEM SYARAF
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan sealam 1x24 
jam, perfusi jaringan cerebral membaik dengan kriteria hasil :
1. Tingkat kesadaran compos mentis
2. Tidak mengalami disorientasi
3. mengalami pusing
4. TTV dalam batas normal
5. Glucosa darah dalam batas normal
Intervensi :
1. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
R/ Agar pasien atau keluarga pasien kooperatif
2. Pertahankan posisi tirah baring dengan kepala lebih rendah atau sejajar
dengan kaki
R/ Agar suplai oksigen ke otak terpenuhi
3. Observasi TTV
R/ TTV merupakan patokan dasar kesehatan seseorang
4. Kolaborasi dengan petugas Lab untuk pemeriksaan gula darah
R/ Memantau gula darah secara berkala
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian teraphy
R/ Membantu pengobatan dan mengurangi ketidaknyamanan
GANGGUAN PEMENUHAN NUTRSI B/D MUAL MUNTAH
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 
2x24 jam, nutrisi pasien dapat terpenuhi dengan kriteria 
hasil :
1. Nafsu makan membaik
2. BB Kembali normal
3. Wajah pasien tampak segar
4. Porsi makan dihabiskan
Intervensi :
1. Kaji status nutrisi pasien
R/ mengetahui status nutrisi pasien
2. Ajarkan cara membersihkan mulut yang baik dan benar
R/ Kebersihan mulut dapat memberikan rasa segar dan menambah nafsu makan
3. Kaji makanan yang disukai pasien
R/ Agar pasien bersemangat untuk makan
4. Monitor BB klien secara berkala
R/ Mengetahui keberhasilan pemenuhan nutrisi
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diet yang sesuai
R/ Memenuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan
Implementasi
GANGGUAN PERFUSI JARINGAN CEREBRAL B/D DISFUNGSI
SISTEM SYARAF
1. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
2. Mempertahankan posisi tirah baring dengan kepala lebih
rendah atau sejajar dengan kaki
3. Melakukan observasi TTV
4. Melakukan koolaborasi dengan petugas Lab untuk pemeriksaan
gula darah
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian teraphy
GANGGUAN PEMENUHAN NUTRISI B/D MUAL
MUNTAH
1. Mengkaji status nutrisi pasien
2. Mengajarkan cara membersihkan mulut yang baik
dan benar
3. Mengkaji makanan yang disukai pasien
4. Melakukan monitor BB klien secara berkala
5. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk
pemberian diet yang sesuai
CATATAN PERKEMBANGAN

Tgl Diagnosa Waktu Perkembangan


18/02/19 Gangguan perfusi jaringan  09:15 S : Keluarga pasien mengatakan pusing 
cerbral b/d disfungsi sistem  berkurang
O : -  Pasien masih terlihat apatis
syaraf Pasien masih disorientasi
-
- KU lemah
- TTV :
TD : 110/70 mmHg
S    : 36,4˚C
N   : 88 x/m
RR : 18 x/m
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
- Pertahankan  posisi  tirah  baring  dengan 
kepala  lebih  rendah  atau  sejajar  dengan 
kaki
- Observasi TTV
- Kolaborasi  dengan  petugas  Lab  untuk 
pemeriksaan gula darah
- Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian 
teraphy cairan dan pemberian D40%
18/02/19 Ganggaun pemenuhan 11:08 S : Keluarga pasien mengatakan nafsu
nutrisi b/d mual muntah makan pasien sudah mulai baik
O : - BB naik : 49kg 49,6kg
- GDA 61,60 mg/dl
- Porsi makan belum dihabiskan
- Akral dingin
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Ajarkan cara membersihkan mulut yang
baik dan benar
- Kaji makanan yang disukai pasien
- Monitor BB klien secara berkala
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
pemberian diet yang sesuai
- Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian teraphy cairan dan
pemberian D40%
19/0 Gangguan perfusi 10:02 S : Pasien mengatakan sudah tidak
2/19 jaringan cerebral b/d pusing
O : - Kesadaran pasien membaik
disfungsi sitem syaraf
- Pasien tidak mengalami disorientasi
- KU Lemah
- GDA 71 mg/dl
- TTV :
TD : 110/80 mmHg
S : 36,5˚C
N : 86 x/m
RR : 20x/m
A : Masalah sebagian teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Observasi TTV
- Kolaborasi dengan petugas Lab
untuk pemeriksaan gula darah
- Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian teraphy cairan dan
pemberian D40%
19/ Gangguan pemenuhan 13:12 S : Pasien mengatakan nafsu
02/ nutrisi b/d mual muntah makan mulai membaik
19 O : - BB Naik 49,6kg 50,2kg
- GDA 71 mg/dl
- Porsi makan dihabiskan ½ porsi
- Akral dingin
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji status nutrisi klien
- Monitor BB klien secara berkala
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
pemberian diet yang sesuai
- Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian teraphy cairan dan
pemberian D40%
20/ Gangguan perfusi 09:03 S : Pasien mengatakan sudah
02/ jaringan cerebral b/d tidak pusing
19 disfungsi sistem syaraf O : - Kesadaran compos mentis
- Pasien tidak mengalami
disorientasi
- KU Baik
- TTV :
TD : 120/80 mmHg
S : 36,5˚C
N : 88 x/m
RR : 20x/m
A : Masalah Teratasi
P : Hentikan intervensi
20/ Gangguan pemenuhan 09: 15 S : Pasien mengatakan nafsu
02/ nutrisi b/d mual makan membaik
19 muntah O : - BB dalam batas normal
50,2kg 51kg
- GDA 171 mg/dl
- Porsi makan di habiskan
- Akral hangat
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai