KELOMPOK 1
Mahmud Hakim
DIAH AYU
SUSILOWATI
DEFINISI
Suatu keadaan dimana kadar gula darah (glukosa) secara abnormal rendah. Dalam keadaan
normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dl. Kadar gula darah
yang rendah dapat menyebabkan gangguan fungsi berbagai sistem organ.
KLASIFIKASI
Ringan : Simtomatik, dapat diatasi sendiri, tidak ada gangguan aktivitas sehari - hari
yang nyata.
Sedang :Simtomatik, dapat diatasi sendiri, menimbulkan gangguan aktivitas
sehari-hari yang nyata.
Berat :Sering tidak simtomatik, karena gangguan kognitif pasien tidak mampu
mengatasi sendiri.
PENYEBAB HIPOGLIKEMIA
1. Glukosa Oral
Setelah di diagnosis hipoglikemia, 10-20 gram glukosa oral
harus segera diberikan. Idealnya dalam bentuk tablet . Jelly,
atau minuman 150-200ml
Seperti jus buah segar
2. Glukosa Intramuscular
Glucagon 1 mg dapat diberikan dan hasilnya akan tampak
dalam 10 menit.
3. Glukosa intra vena
Glukosa intra vena harus diberikan secara hati-hati.
Pemberian glukosa dengan konsentrasi 40% iv sebanyak 10-
25 cc setiap 10-20 menit sampai pasien sadar disertai infus
dextrosa 10% 6 kolf/jam
IDENTITAS PASIEN
NAMA • Ny. R
Jenis Kelamin • Perempuan
USIA • 63 Tahun
ALAMAT • Lateng, Gladak
PEKERJAAN • IRT
AGAMA • Islam
STATUS • Menikah
MASUK RS • 17 Februari 2019
KELUAR RS • 20 Februari 2019
ANAMNESIS
KELUHAN • Penurunan
Kesadaran
UTAMA
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Mengeluhkan mual serta nafsu makan dan minum menurun.
• BAB dan BAK tidak ada keluhan
• Sebelumnya pasien mengkonsumsi obat dari mantri
1 hari yang lalu
• Riwayat penyakit tekanan darah tinggi diakui
pasien tetapi tidak terkontrol { jarang
RIWAYAT PRNYAKIT melakukan pemeriksaan }
DAHULU • Riwayat penyakit TBC tidak ada
• Riwayat penyakit kuning tidak ada
RIWAYAT ALERGI • Pasien tidak memiliki riwayat alergi obat
RIWAYAT SOSIAL • Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga,
EKONOMI DAN pasien sehari-hari mengkonsumsi
LINGKUNGAN makanan berbagai macam
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Apatis
Keadaan umum : Lemah
Keadaan sakit : Sedang
Berat badan : 49 kg
Tinggi badan : 158 cm
Status gizi : 19 kg/m2 : normal
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Nadi : 89 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,6 ˚C
Kepala Leher
• Bentuk : Normal, simetris
• Rambut : Hitam, tidak
mudah rontok
• Mata : CA-/-, SI -/-, reflex
cahaya ( + ), pupil isokor • Kelenjar getah bening tidak
kanan = kiri teraba
• Telinga : Bentuk normal, • Trachea berada di tengah
serumen ( - ), • Tidak ada pembesaran
membrane timpani intak kelenjar tiroid
• Hidung : Bentuk normal, • JVP tidak meningkat
septum ditengah, tidak
deviasi
• Mulut : Bentuk normal,
lidah kotor,
Paru- paru Jantung
• Inspeksi • Inspeksi : Ictus cordis
• Bentuk dada kanan dan kiri tidak terlihat
simetris, pergerakan nafas • Palpasi: Ictus cordis teraba
kanan sama dengan kiri, tidak pada ICS 5 linea
ada penonjolan masa. midclavicula sinistra
• Palpasi • Perkusi
• Fremitus taktil dan vocal • Batas atas : ICS 3 linea
simetris kanan dan kiri, Tidak parasternalis sinistra
ada krepitasi • Batas kanan : ICS 4 linea
• Perkusi sternalis dextra
• Sonor seluruh lapang paru, • Batas kiri : ICS 5 linea
Peranjakan paru (+) midclavicula sinistra
• Auskultasi
• VBS +/+, ronkhi -/-, wheezing
-/- • Auskultasi: Bunyi jantung I-II
murni regular,
murmur ( - ), gallop (
- )
Abdomen Ektremitas
• Inspeksi: Bentuk abdomen • Superior
datar, lembut • Akral hangat
• Auskultasi: Bising usus ( + ) • Udema -/-
normal • CRT < 2”
• Perkusi : Terdengar suara • Inferior
timpani • Akral hangat
mendominasi lapang • Udema -/-
abdomen
• Palpasi • CRT < 2”
• Hepar tidak teraba
• Lien tidak teraba Genitalia
• Ballotment ( - )
• Vesica urinaria tidak teraba • Tidak diperiksa
• Nyeri tekan ( - )
PEMERIKSAAN
DARAH LENGKAP
18 Februari 2019
Tanggal Pemeriksaan 18 Februari 2019
Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah
Glukosa darah : 61,60 mg/dl
Tanggal Pemeriksaan 19 Februari 2019
Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah
Glukosa darah : 178 mg/dl
Data Subyektif Data Obyektif
1. Keluarga pasien mengatakan pasien 1. Pasien terlihat apatis
merasa pusing hingga mengalami 2. Bicara tidak jelas
penurunan kesadaran 3. Pasien mengalami disorientasi
2. Keluarga pasien mengatakan pasien 4. KU Lemah
tidak nafsu makan 5. TTV : TD : 100/60 mmHg
S : 36,8 ˚c
RR : 20 x/menit
N : 86 x/menit
6. GCS : 3,4,5
7. BB : 51 kg 49 kg
8. GDA : 61,60 mg/dl
9. Porsi makan tidak dihabiskan ( Hanya
dihabiskan ¼ Porsi )
10. Akral dingin
Symtom Etiologi Problem
Ds : Keluarga pasien Penurunan suplai glukosa Gangguan perfusi jaringan
mengatakan pasien merasa ke jaringan seluler cerebral
pusing hingga mengalami
penurunan kesadaran Jaringan otak
Do :
1. Pasien terlihat apatis Unmetabolisme otak
2. Bicara tidak jelas
3. Pasien mengalami Iskemik jaringan otak
disorientasi
4. KU Lemah Penurunan fungsi
5. TTV : TD : 100/60 mmHg kesadaran
S : 36,8 ˚c
RR : 20 x/menit Gangguan perfusi jaringan
N : 86 x/menit cerebral
6. GCS : 3,4,5
Ds : Keluarga pasien Penurunan suplai glukosa Gangguan pemenuhan
mengatakan pasien tidak ke jaringan seluler nutrisi
nafsu makan
Do : Pemecahan glukagon
1. BB : 51 kg 49 kg
2. GDA : 61,60 mg/dl Metabolisme aneorob
3. Porsi makan tidak
dihabiskan ( Hanya Menghasilkan badan keton
dihabiskan ¼ Porsi ) dan bau aseton
4. Akral dingin
Mual Muntah
Gangguan Pemenuhan
Nutrisi
• Gangguan perfusi
jaringan cerebral b/d
DAFTAR disfungsi sisrem syaraf
MASALAH • Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi b/d
mual muntah
INTERVENSI
GANGGUAN PERFUSI JARINGAN CEREBRAL B/D DISFUNGSI
SISTEM SYARAF
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan sealam 1x24
jam, perfusi jaringan cerebral membaik dengan kriteria hasil :
1. Tingkat kesadaran compos mentis
2. Tidak mengalami disorientasi
3. mengalami pusing
4. TTV dalam batas normal
5. Glucosa darah dalam batas normal
Intervensi :
1. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
R/ Agar pasien atau keluarga pasien kooperatif
2. Pertahankan posisi tirah baring dengan kepala lebih rendah atau sejajar
dengan kaki
R/ Agar suplai oksigen ke otak terpenuhi
3. Observasi TTV
R/ TTV merupakan patokan dasar kesehatan seseorang
4. Kolaborasi dengan petugas Lab untuk pemeriksaan gula darah
R/ Memantau gula darah secara berkala
5. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian teraphy
R/ Membantu pengobatan dan mengurangi ketidaknyamanan
GANGGUAN PEMENUHAN NUTRSI B/D MUAL MUNTAH
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
2x24 jam, nutrisi pasien dapat terpenuhi dengan kriteria
hasil :
1. Nafsu makan membaik
2. BB Kembali normal
3. Wajah pasien tampak segar
4. Porsi makan dihabiskan
Intervensi :
1. Kaji status nutrisi pasien
R/ mengetahui status nutrisi pasien
2. Ajarkan cara membersihkan mulut yang baik dan benar
R/ Kebersihan mulut dapat memberikan rasa segar dan menambah nafsu makan
3. Kaji makanan yang disukai pasien
R/ Agar pasien bersemangat untuk makan
4. Monitor BB klien secara berkala
R/ Mengetahui keberhasilan pemenuhan nutrisi
5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diet yang sesuai
R/ Memenuhi asupan nutrisi yang dibutuhkan
Implementasi
GANGGUAN PERFUSI JARINGAN CEREBRAL B/D DISFUNGSI
SISTEM SYARAF
1. Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan
2. Mempertahankan posisi tirah baring dengan kepala lebih
rendah atau sejajar dengan kaki
3. Melakukan observasi TTV
4. Melakukan koolaborasi dengan petugas Lab untuk pemeriksaan
gula darah
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian teraphy
GANGGUAN PEMENUHAN NUTRISI B/D MUAL
MUNTAH
1. Mengkaji status nutrisi pasien
2. Mengajarkan cara membersihkan mulut yang baik
dan benar
3. Mengkaji makanan yang disukai pasien
4. Melakukan monitor BB klien secara berkala
5. Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk
pemberian diet yang sesuai
CATATAN PERKEMBANGAN