(IUFD)
Disusun oleh :
TITI PURWANI
(07.081)
2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T berkat rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Asuhan Kebidanan pada Ny ”W”
G1 P0000 Ab000 Aterm Tunggal Intra Uterine di RSD.Dr.R.Soedarsono Pasuruan”
Kami menyadari bahwa penyusunan tugas asuhan kebidanan pada Ny.I ini tidak dapat
tersusun dengan baik tanpa bantuan beberapa pihak.Oleh karena itu ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada :
1. Sri Untari Amd.Keb SPd M.Kes selaku Ketua STIKES KENDEDES Malang
2. Indah Mauludiyah,SST MPh Selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan STIKES KENDEDES
Malang
3. Edi Murwarni,Amd.Keb,SPd,MMRS Selaku pembimbing Akademik
4. Misri Andayani, SST Selaku Pembmbing Klinik RSD.Dr.R.Soedarsono Pasuruan
5. Serta semua pihak yang telah membantu,sehingga Laporan ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu
penulis mengharapkan masukan yang positif guna perbaikan penulisan berikutnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny”W” G1 P0000 Ab000
Aterm Tunggal Intra Uterine dengan kematian janin dalam rahim (IUFD)
diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan dengan benar dan
menyeluruh.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami tinjauan teori sesuai dengan kasus
yang dibuat
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah atau diagnose yang
muncul dari pengkajian
c. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Ny “W”
G1 P0000 Ab000 Aterm Tunggal Intrauterine
d. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah potensial yang timbul
dari identifikasi masalah potensial
e. Mahasiswa mampu mengembangkan rencana/intervensi pada
masalah yang muncul sesuai dengan rasional dan rencana tindakan
yang ilmiah
f. Mahasiswa dapat melakukan implementasi sesuai dengan rencana
yang sudah dilakukan
g. Mahasiswa dapat mengevaluasi semua tindakan yang telah
dilakukan
h. Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan secara
menyeluruh
1.3 Metode Penelitian
a. Wawancara
Mengadakan tanya jawab (anamnesa) langsung kepada wanita (klien)
yang bersangkutan tentang hal-hal yang berhubungan dengan latar belakang
masalah kesehatan klien, sehingga dapat memberikan intervensi yang ttepat
sesuai dengan diagnose dan masalah
b. Observasi
Melakukan pengamatan secara langsuung dan pemeriksaan fisik yang
meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
c. Studi Dokumen
Dengan melihat rekam medic klien terhadap program pengobatan dan
perawatan melalui catatan medic atau catatan keperawatan
d. Studi Kepustakaan
Dengan membaca dan mempelajari buku- buku referensi baik medis
maupun keperawatan yang berhubungan dengan masalah yang ditulis serta
dapat membandingkan antara teori dan praktek
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, tujuan penulisan, teknik pengumpulan data dan
sistematika penulisan
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 PERSALINAN
1. DEFINISI
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah
cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(manuaba, 1998:157)
2. BENTUK PERSALINAN
a) Persalinan Spontan : bila seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
b) Persalinan Buatan : bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar
c) Persalinan Anjuran : bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan
dari luar dengan jalan rangsangan
3. DALAM PERSALINAN TERDAPAT 4 KALA , YAITU :
a) Kala I persalinan dibagi menjadi 2 fase, yaitu :
1. Fase aktif : dimulai dari awal kontraksi hingga pembukaan mendekati 4 cm
biasanya tidak terlalu mules dan kontraksinya mulai teratur lamanya masih
diantara 20-30 detik
2. Fase laten : dimulai sejak pembukaan dari 4 cm sampai lengkap (10 cm),
kontraksinya mulai di atas 3 kali dalam 10 detik ± lamanya 40 detik / lebih
dan terasa mules. Di fase ini sudah terjadi penurunan bagian terbawah janin
b) Kala 2 persalinan
Dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Biasanya proses ini
berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi
c) Kala 3 persalinan
Dimulai dari segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang biasanya
berlangsung tidak lebih dari 30 menit
d) Kala 4 persalinan
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam postpartum
4. DIAGNOSIS
1. Kala 1
Kategori :
a. Sudah dalam persalinan (inpartu) disini bila terdapat tanda-tanda :
Pembukaan servik > 3 cm
His adequate (teratur minimal 2 kali dalam 10 menit lamanya 40
detik)
Keluar lender dan darah
b. Kemajuan persalinan normal (sesuai dengan partograf)
c. Persalinan bermasalah
d. Kegawatdaruratan saat persalinan
4. Kala 4
Lakukan pemantauan terhadap :
a. Fundus
b. Plasenta
c. Selaput plasenta
d. Perineum
e. Perdarahan
f. Lokhea
g. Kandung kemih
h. Kondisi ibu dan BBL
Diagnosis kala 4 :
a. Involusi normal
b. Kala 4 dengan penyulit
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan :
a. Passage
b. Passanger
c. Power
d. Psikis
e. Penolong
f. Posisi
g. Pengobatan
2.3 TINJAUAN MANAJEMEN VARNEY
Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab dalam pelayanan
pada klien yang mempunyai kebutuhan / masalah dalam bidang kesehatan selama masa
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB.
1. PENGKAJIAN
Data Subyektif
1. Biodata
Nama Ibu dan suami
R/ Agar dapat mengenal atau memanggil penderita dan tidak keliru
dengan penderita-penderita lainya
Umur
R/ Mempengaruhi fungsi alat – alat tubuh dan proses pemulihan alat – alat
reproduksi kebentuk semula sebelum hamil.
Suku/Bangsa
R/ Mempengaruhi dalam melakukan komunikasi antara petugas dan ibu
Agama
R/ di nyatakan berhubungan dengan perawatan penderita misalnya
pantangan makan daging dan dalam keadaan gawat ketika memberikan
pertolongan dan perawatan dapat di ketahui dengan siapa harus
berhubungan
Pendidikan
R/ tingkat penyampaian taraf hidup dan sosial ekonomi ibu agar nasehat
kita nanti sesuai
Pekerjaan
R/ Mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi ibu agar nasehat
kita nanti sesuai
Alamat
R/ agar dapat mengenal dan memanggil penderita dan tidak keliru dengan
penderita – penderita lainnya.
2. Keluhan Utama
R/ Untuk mengetahui masalah – masalah yang du hadapi ibu saat du lakukan
pengkajian oleh petugas kesehatan
3. Riwayat kesehatan yang lalu
R/ untuk mengetahui apakah ibu menderita penyakit menurun atau penyakit
menular
4. Riwayat kesehatan keluarga
R/ untuk mengetahui apakah ada keluarga ibu yang menderita Penyakit hipertensi,
jantung, kencing manis, dan riwayat kembar atau tidak
5. Riwayat haid
Untuk mengetahui keadaan alat reproduksi normal atau tidak
- Menarche
- Siklus
- Lama
- Jumlah
- Disminore
6. Riwayat perkawinan
R/ Untuk membantu menentukan bagaimana fungsi alat reproduksi
7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
R/ Untuk mengetahui komplikasi atau masalah yang pernah terjadi sehingga dapat
di lakukan tindakan yang tepat
8. Riwayat kehamilan sekarang
R/ Untuk mengetahui keluhan waktu hamil, periksa hamil, tempat periksa, obat
yang di berikan serta imunisasi
9. Riwayat KB
R/ Untuk mengetahui jenis alat kontrasepsi yang cocok untuk ibu dan alat
kontrasepsi yang akan di pakai kembali setelah kelahiran anaknya.
10. Pola kebiasaan sehari – hari
R/ Untuk mengetahui pola nutrisi, eliminasi, istirahat, kebersihan, aktifitas,
kebiasaan dan rekreasi
11. Riwayat psikologi
R/ Untuk mengetahui kondisi kejiwaan atau psikologis pada ibu
12. Data Sosial Budaya
R/ agar tidak ada kesalahan dalam menyampaikan informasi pada ibu yang
berlaktarbelakang sosial budaya di daerahnya.
13. Data spiritual
R/ Untuk mengetahui agama dan kepercayaan ibu serta pelaksanaan ibadah
Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Untuk mengetahui bagaimana kesehatan umum ibu
- Keadaan Umum : baik
- Kesadaran : composmentis
- Bawah : simetris atau tidak, odema atau tidak. Varises atau tidak
2.Palpasi
Kepala : teraba benjolan yang abnomar atau tidak
Leher : teraba pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis atau tidak
Payudara : teraba benjolan abnormal atau tidak
Abdomen : teraba benjolan abnormal atau tidak
Leopold 1 : TFU dan teraba apakah di fundus
Leopold II : teraba apakah di bagian kanan atau kiri perut ibu
Leopold III : apakah yang menjadi bagian terdahulu
Leopold III : seberapa jauh bagian terdahulu masuk PAP
3.Auskultasi
Dada : ada wheezing dan ronchi atau tidak
Abdomen : berapa DJJ
4.Perkusi
Reflek Patella : positif / negatif
IV. INTERVENSI
Dx : Ny”....”umur...tahun...G....P....Ab...Usia Kehamilan....janin
tunggal hidup intrauterin dengan.....
Tujuan : ibu mendapat kelayanan kehamilan
Kriteria hasil : ibu mendapat pelayanan kebidanan, ibu mengetahui keadaan diri
dan janinnnya
Intervensi : menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan
temuan masalah dan diagnosa.
V. IMPLEMENTASI
Rencana menyeluruh seperti yang di uraikan pada langkah V, dilaksanakan secara
efisien dan aman sesuai situasi dan kondisi.
VI. EVALUASI
R/ sebagai hasil akhir, bagaimana ibu setelah di lakukan asuahn kebidanan,
apakah sesuai dengan kriteria hasil yang di inginkan
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Isteri : Ny “W” Nama Suami : Tn “M”
Umur : 35 tahun Umur : 39 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan : Rp. 1.000.000/bulan
Alamat : Arjosari Rejoso Alamat : Arjosari Rejoso
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan kehamilannya
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mengatakan merasa kenceng-kenceng sertsakit didaerah
punggung, perut bagian bawah dan mengeluarkan lendir bercampur darah pada
tanggal 15 juni 2009 jam 12.00 WIB. Ibu juga tidak merasakan gerakan janin setelah
melakukan pijat oyok
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis,dll dan tidak sedang menderita penyakit menurun seperti kencing manis,
asma, jantung,dll.
5. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis,dll dan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti kencing manis,
asma, jantung,dll.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan baik dari pihak ibu maupun suami tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti TBC, hepatitis,dll dan tidak ada yang menderita penyakit
menurun seperti kencing manis, asma, jantung,dll
7. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama Haid : ± 7 hari
Jumlah : hari 1 – 3 ganti pembalut 3 kali sehari
Hari 4 – 7 ganti pembalut 2 kali sehari
Warna : Merah segar
Bau : Anyir
Dysmenorhoe : -
HPHT : 11-9-2008
TP : 14-6-2009
8. Riwayat Perkawinan
Nikah ke :1
Lama Nikah : 8 tahun
Usia pertama nikah : 27 tahun
9. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
--
10. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan hamil 1 kali, Usia kehamilan 9 bulan. Ibu telah memeriksaan
kehamilannya ke bidan sebanyak 4 kali.Pada awal kehamilan Ibu mendapat tablet Fe.
Pada usia kehamilan 9 bulan ibu melakukan pijat oyok
11. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan jenis KB apapun
12. Pola Kebiasaan Sehari-hari
Abdomen :
Leopold I : TFU : 3 jari bawah px (32 cm)
Leopold II : teraba bagian panjang, lebar, keras terasa seperti papan
pada bagian kiri Ibu ( Punggung kiri )
Leopold III : Kepala ( bagian terendah ) masuk PAP
Leopold IV : Kepala masuk PAP 3/5 bagian
HIS : 3.10’.30”
TBJ : ( TFU – 12 ) x 155 : ( 32 – 12 ) x 155 : 3100 gram
c. Auskultasi
Dada : tidak terdengar Ronchii atau wheezing
Abdomen : tidak terdengar DJJ janin
d. Perkusi
Reflek Patella ka/ki (+/+)
e. Data Penunjang
USG
Vaginal Toucher
Tanggal : 15 Juni 2009
Jam : 16.00 WIB
V/V : Keluar lendie bercampur darah
Pembukaan : 10 cm ( lengkap)
Eff : 100 %
Ketuban :+
Bagian terdahulu : Kepala
Bagian terendah : UUK jam 1
Disekitar bagian terdahulu : Tidak ada bagian kecil janin ataupun tali
pusat menumbung
Penurunan : Hodge IV
VII. EVALUASI
Tanggal :15 Juni 2009
Jam : 16.45 WIB
Dx : Ny “W” G1 P0000 Ab000 inpartu kala II dengan kematian janin dalam kandingan
( IUFD )
S : Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya
O : Bayi lahir, jenis kelamin laki-laki, BBL:2800 gram, PB:47 cm, AS: -, TFU
setinggi pusat
A : Ny “W” G1 P0000 Ab000 Aterm Tunggal Intra Uterine dengan Kematian Janin
dalam Rahim ( IUFD )
P :
Lakukan manajemen aktif kala III ( beri oksitosin, PTT, massase uterus)
Lakukan observasi perdarahan, kontraksi uterus dan TFU
Lakukan heating bila terjadi laserasi
Berikan cairan atau nutrisi yang adekuat
CATATAN PERKEMBANGAN
KALA II
O :Bayi lahir secara spontan, jenis kelamin laki-laki, AS -, BB: 2800 gram, PB: 47 cm,
ketuban bercampur darah
A :Ny “W” G1 P0000 Ab000 Aterm Tunggal Intra Uterine dengan Kematian Janin dalam Rahim
( IUFD )
P : Lajutkan intervensi
Periksa fundus
Suntik oksitosin
Lakukan manajemen aktif kala III
Bersihkan bayi, timbang, ukur PB
CATATAN PERKEMBANGAN
KALA III
S : Ibu mengatakan perutnya terasa sedikit mules dan meras ingin meneran lagi
O : Plasenta lahir spontan lengkap, dengan diameter 50 cm dan panjang tali pusat 30 cm
- Periksa laserasi
KALA IV
- Observasi TTV
- Bersihkan ibu
2.2 INTRA UTERINE FETAL DEATH (IUFD)
Definisi
Intra Uterine Fetal Death (IUFD) atau kematian janin dalam kandungan adalah
terjadinya kematian janin ketika masih berada dalam rahim yang beratnya 500 gram dan
atau usia kehamilan 20 minggu atau lebih.
Ada juga pendapat lain yang mengatakan kematian janin dalam kehamilan adalah
kematian janin dalam kehamilan sebelum proses persalinan berlangsung pada usia
kehamilan 28 minggu ke atas atau berat janin 1000 gram ke atas.
Bila janin mati dalam kehamilan yang telah lanjut terjadilah perubahan- perubahan
sebagai berikut :
1. Rigor mostis (tegang mati)
Berlangsung 2,5 jam setelah mati, kemudian lemas kembali.
2. Stadium maserasi I
Timbul lepuh-lepuh pada kulit, mula-mula terisi cairan jernih tapi kemudian
menjadi merah. Stadium ini berlangsung 48 jam setelah mati.
3. Stadium maserasi II
Lepuh-lepuh pecah dan mewarnai air ketuban menjadi merah coklat, stadium ini
berlangsung 48 jam setelah anak mati.
4. Stadium maserasi III
Terjadi kira-kira 3 minggu setelah anak mati. Badan janin sangat lemas, hubungan
antara tulang-tulang sangat longgar dan terdapat oedem dibawah kulit.
IUFD,
Tulang-tulang tengkorak tutup menutupi (tanda Spalding)
Tulang punggung janin sangat melengkung (tanda Naujokes)
Hiperekstensi kepala tulang leher janin (tanda Gerhard)
Ada gelembung-gelembung gas pada badan janin
Bila janin yang mati tertahan 5 minggu atau lebih, kemungkinan
Hypofibrinogenemia 25%.
Penatalaksanaan
Kematian janin dapat terjadi akibat gangguan pertumbuhan janin, gawat janin atau
kelainan bawaan atau akibat infeksi yang tidak terdiagnosis sebelumnya sehingga tidak diobati.
a. Jika pemeriksaan Radiologik tersedia, konfirmasi kematian janin setelah 5 hari. Tanda
tandanya berupa overlapping tulang tengkorak, hiperfleksi columna vertebralis,
gelembung udara didalam jantung dan edema scalp.
b. USG merupakan sarana penunjang diagnostik yang baik untuk memastikan kematian
janin dimana gambarannya menunjukkan janin tanpa tanda kehidupan, tidak ada
denyut jantung janin, ukuran kepala janin dan cairan ketuban berkurang.
c. Dukungan mental emosional perlu diberikan kepada pasien. Sebaiknya pasien selalu
didampingi oleh orang terdekatnya. Yakinkan bahwa kemungkinan besar dapat lahir
pervaginam.
d. Pilihan cara persalinan dapat secara aktif dengan induksi maupun ekspektatif, perlu
dibicarakan dengan pasien dan keluarganya sebelum keputusan diambil.
e. Bila pilihan penanganan adalah ekspektatif maka tunggu persalinan spontan hingga 2
minggu dan yakinkan bahwa 90 % persalinan spontan akan terjadi tanpa komplikasi
f. Jika trombosit dalam 2 minggu menurun tanpa persalinan spontan, lakukan
penanganan aktif.
g. Jika penanganan aktif akan dilakukan, nilai servik yaitu Jika servik matang,lakukan
induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin. Jika serviks belum matang,
lakukan pematangan serviks dengan prostaglandin atau kateter foley, dengan catatan
jangan lakukan amniotomi karena berisiko infeksi Persalinan dengan seksio sesarea
merupakan alternatif terakhir
h. Jika persalinan spontan tidak terjadi dalam 2 minggu, trombosit menurun dan serviks
belum matang, matangkan serviks dengan misoprostol: Tempatkan mesoprostol 25
mcg dipuncak vagina, dapat diulang sesudah 6 jam. Jika tidak ada respon sesudah
2x25 mcg misoprostol, naikkan dosis menjadi 50mcg setiap 6 jam. Jangan berikan
lebih dari 50 mcg setiap kali dan jangan melebihi 4 dosis.
i. Jika ada tanda infeksi, berikan antibiotika untuk metritis.
j. Jika tes pembekuan sederhana lebih dari 7 menit atau bekuan mudah pecah,waspada
koagulopati
k. Berikan kesempatan kepada ibu dan keluarganya untuk melihat dan melakukan
kegiatan ritual bagi janin yang meninggal tersebut.
l. Pemeriksaan patologi plasenta adalah untuk mengungkapkan adanya patologi plasenta
dan infeksi
BAB IV
PEMBAHASAN
Asuhan Kebidanan pada Ny”W” G1 P0000 Ab000 Aterm Tunggal Intra Uterne Inpartu kala
II dengan kematian janin dalam kandungan (IUFD) di RDS. Dr. R. Soedarsono Pasuruan.
Pengkajian kasus sesuai manajemen kebidanan 7 langkah varney. Dalam pengkajian data tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan dilapangan.
I. Pengumpulan Data
Pada pengumpulan data tidak ditemukan kesenjangan antra teori dan prakteknya
dilapangan, data subyektif didapatkan dari ibu, sedangkan data obyektif didapatkan
dengan melakukan pemeriksaan pada pasien
Diagnose ditegakkan dari data subyektif dan obyektif yang diperoleh. Masalah yang
ditemukan pada kasus ini adalah kematian janin dalam kandungan (IUFD). Pada bab
ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek
Masalah potensial terjadinya robekan perineum. Pada sub bab ini tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dan praktek.
V. Intervensi
Pada intervensi dilakukan berdasarkan keadaan dan kebutuhan klien, tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek
VI. Implementasi
VII. Evaluasi
Pada tahap evaluasi dilakukan pengevaluasian tindakan dan melihat hasil yang
dicapai.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari asuhan kebidanan pada Ny “W” G1 P0000 Ab000 aterm tunggal/intra uterin
inpartu kala II dengan kematian janin dalam kandungan (IUFD), di ambil
kesimpulan bahwa kematian janin dalam kandungan dapat terjadi apabila dalam
kehamilannya ibu tidak hati-hati, misalnya dalam kehamilan ibu melakukan pijat
oyok yang mengakibatkan janin mati dalam kandungan.
Permasalahan yang terjadi pada kasus ini adalah terjadinya robekkan pada
perineum.
5.2. Saran