Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY”W” GI P0000 AB000

ATERM TUNGGAL INTRA UTERIN INPARTU KALA II

DENGAN KEMATIAN JANIN DALAM KANDUNGAN

(IUFD)

Asuhan kebidanan ini disusun untuk

memenuhi tugas praktek klinik kebidanan I semester IV

Disusun oleh :

TITI PURWANI

(07.081)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

2009
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T berkat rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Asuhan Kebidanan pada Ny ”W”
G1 P0000 Ab000 Aterm Tunggal Intra Uterine di RSD.Dr.R.Soedarsono Pasuruan”

Kami menyadari bahwa penyusunan tugas asuhan kebidanan pada Ny.I ini tidak dapat
tersusun dengan baik tanpa bantuan beberapa pihak.Oleh karena itu ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada :

1. Sri Untari Amd.Keb SPd M.Kes selaku Ketua STIKES KENDEDES Malang
2. Indah Mauludiyah,SST MPh Selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan STIKES KENDEDES
Malang
3. Edi Murwarni,Amd.Keb,SPd,MMRS Selaku pembimbing Akademik
4. Misri Andayani, SST Selaku Pembmbing Klinik RSD.Dr.R.Soedarsono Pasuruan
5. Serta semua pihak yang telah membantu,sehingga Laporan ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu
penulis mengharapkan masukan yang positif guna perbaikan penulisan berikutnya.

Pasuruan, Juni 2009

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Kelahiran
seorang bayi juga merupakan peristiwa social yang ibu dan keluarga menantikannya
selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah untuk melahirkan
bayinya. Peran petugas adalah memantau persalinan untuk mendeteksi dini adanya
komplikasi, disamping ini bersama keluarga memberi bantuan dan dukungan pada ibu
bersalin.
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya servik, dan janin turun ke
dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses dimana janin dan ketuban di dorong keluar
melalui jalan lahir.
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung selama 18 jam tanpa komplikasi pada ibu dan
janin.
(Sarwono, 2002: 100)
Intra Uterine Fetal Death (IUFD) atau kematian janin dalam kehamilan adalah
kematian janin dalam kahamilan sebelum proses persalinan berlangsung pada usia
kahamilan 20 minggu keatas atau berat janin 1000 gram keatas.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny”W” G1 P0000 Ab000
Aterm Tunggal Intra Uterine dengan kematian janin dalam rahim (IUFD)
diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan asuhan dengan benar dan
menyeluruh.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami tinjauan teori sesuai dengan kasus
yang dibuat
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah atau diagnose yang
muncul dari pengkajian
c. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Ny “W”
G1 P0000 Ab000 Aterm Tunggal Intrauterine
d. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah potensial yang timbul
dari identifikasi masalah potensial
e. Mahasiswa mampu mengembangkan rencana/intervensi pada
masalah yang muncul sesuai dengan rasional dan rencana tindakan
yang ilmiah
f. Mahasiswa dapat melakukan implementasi sesuai dengan rencana
yang sudah dilakukan
g. Mahasiswa dapat mengevaluasi semua tindakan yang telah
dilakukan
h. Mahasiswa mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan secara
menyeluruh
1.3 Metode Penelitian
a. Wawancara
Mengadakan tanya jawab (anamnesa) langsung kepada wanita (klien)
yang bersangkutan tentang hal-hal yang berhubungan dengan latar belakang
masalah kesehatan klien, sehingga dapat memberikan intervensi yang ttepat
sesuai dengan diagnose dan masalah
b. Observasi
Melakukan pengamatan secara langsuung dan pemeriksaan fisik yang
meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi.
c. Studi Dokumen
Dengan melihat rekam medic klien terhadap program pengobatan dan
perawatan melalui catatan medic atau catatan keperawatan
d. Studi Kepustakaan
Dengan membaca dan mempelajari buku- buku referensi baik medis
maupun keperawatan yang berhubungan dengan masalah yang ditulis serta
dapat membandingkan antara teori dan praktek
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Meliputi latar belakang, tujuan penulisan, teknik pengumpulan data dan
sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang teori persalinan, serta teori manajemen kebidanan

BAB III TINJAUAN KASUS

Berisi tentang pengkajian data, identifikasi masalah dan diagnose, antisipasi


masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, pengembangan
rencana/intervensi, implementasi, evaluasi

BAB IV PEMBAHASAN

Membahas ada tidaknya kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan

BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 PERSALINAN

1. DEFINISI
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah
cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain
dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(manuaba, 1998:157)
2. BENTUK PERSALINAN
a) Persalinan Spontan : bila seluruhnya berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri
b) Persalinan Buatan : bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar
c) Persalinan Anjuran : bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan ditimbulkan
dari luar dengan jalan rangsangan
3. DALAM PERSALINAN TERDAPAT 4 KALA , YAITU :
a) Kala I persalinan dibagi menjadi 2 fase, yaitu :
1. Fase aktif : dimulai dari awal kontraksi hingga pembukaan mendekati 4 cm
biasanya tidak terlalu mules dan kontraksinya mulai teratur lamanya masih
diantara 20-30 detik
2. Fase laten : dimulai sejak pembukaan dari 4 cm sampai lengkap (10 cm),
kontraksinya mulai di atas 3 kali dalam 10 detik ± lamanya 40 detik / lebih
dan terasa mules. Di fase ini sudah terjadi penurunan bagian terbawah janin
b) Kala 2 persalinan
Dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Biasanya proses ini
berlangsung 2 jam pada primi dan 1 jam pada multi
c) Kala 3 persalinan
Dimulai dari segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang biasanya
berlangsung tidak lebih dari 30 menit
d) Kala 4 persalinan
Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam postpartum
4. DIAGNOSIS
1. Kala 1
Kategori :
a. Sudah dalam persalinan (inpartu) disini bila terdapat tanda-tanda :
 Pembukaan servik > 3 cm
 His adequate (teratur minimal 2 kali dalam 10 menit lamanya 40
detik)
 Keluar lender dan darah
b. Kemajuan persalinan normal (sesuai dengan partograf)
c. Persalinan bermasalah
d. Kegawatdaruratan saat persalinan

Kontraksi / his bersifat berkala harus diperhatikan adalah :

a. Lamanya kontraksi berlangsung 45-75 detik

b. Kekuatan kontraksi menimbulkan naiknya tekanan intrtauterin


± 35 mmHg
2. Kala 2
Yang dipantau pada kala ini adalah :
a. Tenaga
b. Janin
c. Kondisi ibu
Tindakan yang dilakukan selama kala 2 persalinan :
a. Memberikan dukungan teru-menerus pada ibu
b. Menjaga kebersihan diri
c. Mengipasi dan masase
d. Memberi dukungan mental
e. Mengatur posisi ibu
f. Menjaga kandung kemih agar tetap kosong
g. Memberikan ibu cukup makan dan minum
h. Memimpin mengedan
i. Bernapas selama persalinan
j. Pemantauan DJJ
k. Melahirkan bayi dan dikeringkan serta dihangatkan dari kepala sampai
seluruuh tubuh
l. Merangsang bayi
3. Kala 3
Yang dikaji awal antara lain :
a. Palpasi uterus
b. Menilai apakah BBL dalam keadaan stabil, jika tidak rawat bayi segera

Tanda-tanda pelepasan uri fisiologis dari uterus :

a. Tali pusat bertambah panjang


b. Pancuran darah
c. Bentuk uterus menjadi lebih lunak

Evaluasi keadaan ibu dan tindakan

4. Kala 4
Lakukan pemantauan terhadap :
a. Fundus
b. Plasenta
c. Selaput plasenta
d. Perineum
e. Perdarahan
f. Lokhea
g. Kandung kemih
h. Kondisi ibu dan BBL
Diagnosis kala 4 :

a. Involusi normal
b. Kala 4 dengan penyulit
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan :
a. Passage
b. Passanger
c. Power
d. Psikis
e. Penolong
f. Posisi
g. Pengobatan
2.3 TINJAUAN MANAJEMEN VARNEY

Adalah penerapan fungsi dan kegiatan yang menjadi tanggungjawab dalam pelayanan
pada klien yang mempunyai kebutuhan / masalah dalam bidang kesehatan selama masa
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB.

1. PENGKAJIAN

Dilakukan dengan mengumpulkan semua data baik data subyektif maupun


obyektif. Data subyektif disertai hari/tanggal dan jam pada saat dilakukan pengkajian,
tanggal masuk rumah sakit, jam masuk ruman sakit, nomor register.

Data Subyektif
1. Biodata
 Nama Ibu dan suami
R/ Agar dapat mengenal atau memanggil penderita dan tidak keliru
dengan penderita-penderita lainya
 Umur
R/ Mempengaruhi fungsi alat – alat tubuh dan proses pemulihan alat – alat
reproduksi kebentuk semula sebelum hamil.
 Suku/Bangsa
R/ Mempengaruhi dalam melakukan komunikasi antara petugas dan ibu
 Agama
R/ di nyatakan berhubungan dengan perawatan penderita misalnya
pantangan makan daging dan dalam keadaan gawat ketika memberikan
pertolongan dan perawatan dapat di ketahui dengan siapa harus
berhubungan
 Pendidikan
R/ tingkat penyampaian taraf hidup dan sosial ekonomi ibu agar nasehat
kita nanti sesuai
 Pekerjaan
R/ Mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial ekonomi ibu agar nasehat
kita nanti sesuai
 Alamat
R/ agar dapat mengenal dan memanggil penderita dan tidak keliru dengan
penderita – penderita lainnya.
2. Keluhan Utama
R/ Untuk mengetahui masalah – masalah yang du hadapi ibu saat du lakukan
pengkajian oleh petugas kesehatan
3. Riwayat kesehatan yang lalu
R/ untuk mengetahui apakah ibu menderita penyakit menurun atau penyakit
menular
4. Riwayat kesehatan keluarga
R/ untuk mengetahui apakah ada keluarga ibu yang menderita Penyakit hipertensi,
jantung, kencing manis, dan riwayat kembar atau tidak
5. Riwayat haid
Untuk mengetahui keadaan alat reproduksi normal atau tidak
- Menarche

- Siklus

- Lama

- Jumlah

- Disminore
6. Riwayat perkawinan
R/ Untuk membantu menentukan bagaimana fungsi alat reproduksi
7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
R/ Untuk mengetahui komplikasi atau masalah yang pernah terjadi sehingga dapat
di lakukan tindakan yang tepat
8. Riwayat kehamilan sekarang
R/ Untuk mengetahui keluhan waktu hamil, periksa hamil, tempat periksa, obat
yang di berikan serta imunisasi
9. Riwayat KB
R/ Untuk mengetahui jenis alat kontrasepsi yang cocok untuk ibu dan alat
kontrasepsi yang akan di pakai kembali setelah kelahiran anaknya.
10. Pola kebiasaan sehari – hari
R/ Untuk mengetahui pola nutrisi, eliminasi, istirahat, kebersihan, aktifitas,
kebiasaan dan rekreasi
11. Riwayat psikologi
R/ Untuk mengetahui kondisi kejiwaan atau psikologis pada ibu
12. Data Sosial Budaya
R/ agar tidak ada kesalahan dalam menyampaikan informasi pada ibu yang
berlaktarbelakang sosial budaya di daerahnya.
13. Data spiritual
R/ Untuk mengetahui agama dan kepercayaan ibu serta pelaksanaan ibadah

Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Untuk mengetahui bagaimana kesehatan umum ibu
- Keadaan Umum : baik

- Kesadaran : composmentis

- Tekanan darah normal atau tidak(kenaikan sistolik < 30 mmHg atau


diastolik < 15 mmHg).
- Denyut nadi normal atau tidak, cepat atau lemah

- Suhu badan normal atau meningkat


2. Pemeriksaan fisik
1.Inspeksi
Kepala : simetris atau tidak, tampak benjolan abnormal atau tidak, ada lesi atau
tidak, kulit kepala besih atau tidak
Rambut : hitam atau tidak, rontok atau tidak
Wajah : pucat atau tidak, nampak tanda cloasma gravidarum atau tidak, muka
odema atau tidak
Mata : konjugtiva pucat atau tidak, sklera ikhterus atau tidak
Hidung : simetris atau tidak, bersih atau tidak, ada sekret atau tidak
Mulut : stomatitis atau tidak, lidah kotor atau tidak, ada caries atau tidak
Leher : nampak pembesaran kelenjar tiroid, vena jugularis, dan kelenjar limfe
atau tidak
Payudara : hiperpigmentasi areola mamae atau tidak, puting susu menonjol atau
tidak
Abdomen : ada bekas operasi atau tidak
Genetalia : apa yang keluar bersih atau tidak, varises atau tidak, odema atau tidak
Ektremitas :
- Atas : simetris atau tidak

- Bawah : simetris atau tidak, odema atau tidak. Varises atau tidak

2.Palpasi
Kepala : teraba benjolan yang abnomar atau tidak
Leher : teraba pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis atau tidak
Payudara : teraba benjolan abnormal atau tidak
Abdomen : teraba benjolan abnormal atau tidak
Leopold 1 : TFU dan teraba apakah di fundus
Leopold II : teraba apakah di bagian kanan atau kiri perut ibu
Leopold III : apakah yang menjadi bagian terdahulu
Leopold III : seberapa jauh bagian terdahulu masuk PAP
3.Auskultasi
Dada : ada wheezing dan ronchi atau tidak
Abdomen : berapa DJJ
4.Perkusi
Reflek Patella : positif / negatif

I. IDENTIFIKASI MASALAH ATAU DIAGNOSA


Dx : Ny”....”umur...tahun...G....P....Ab...Usia Kehamilan....janin tunggal hidup
intrauterin dengan.....
Ds : data yang bersal dari klien atau pasien yang mendukung diagnosa ibu
Do : data yang berasal dari hasil pemeriksaan yang mendukung diagnosa
II. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
R/ Mengetahui masalah yang bisa terjadi sesuai dengan data yang telah ada baik
dari data subjektif maupun data objektif

III. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA


R/ mengetahui secara dini kebutuhan yang perlu segera dipenuhi karena jika tidak
segera di penuhi akan meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada ibu.

IV. INTERVENSI
Dx : Ny”....”umur...tahun...G....P....Ab...Usia Kehamilan....janin
tunggal hidup intrauterin dengan.....
Tujuan : ibu mendapat kelayanan kehamilan
Kriteria hasil : ibu mendapat pelayanan kebidanan, ibu mengetahui keadaan diri
dan janinnnya
Intervensi : menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan
temuan masalah dan diagnosa.

V. IMPLEMENTASI
Rencana menyeluruh seperti yang di uraikan pada langkah V, dilaksanakan secara
efisien dan aman sesuai situasi dan kondisi.

VI. EVALUASI
R/ sebagai hasil akhir, bagaimana ibu setelah di lakukan asuahn kebidanan,
apakah sesuai dengan kriteria hasil yang di inginkan
BAB III

TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN

Tanggal : 15 Juni 2009

Jam : 10.00 WIB

A. Data Subyektif

1. Biodata
Nama Isteri : Ny “W” Nama Suami : Tn “M”
Umur : 35 tahun Umur : 39 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan : Rp. 1.000.000/bulan
Alamat : Arjosari Rejoso Alamat : Arjosari Rejoso

2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin melakukan pemeriksaan kehamilannya
3. Keluhan Utama
Ibu mengatakan mengatakan merasa kenceng-kenceng sertsakit didaerah
punggung, perut bagian bawah dan mengeluarkan lendir bercampur darah pada
tanggal 15 juni 2009 jam 12.00 WIB. Ibu juga tidak merasakan gerakan janin setelah
melakukan pijat oyok
4. Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis,dll dan tidak sedang menderita penyakit menurun seperti kencing manis,
asma, jantung,dll.
5. Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis,dll dan tidak pernah menderita penyakit menurun seperti kencing manis,
asma, jantung,dll.
6. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan baik dari pihak ibu maupun suami tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti TBC, hepatitis,dll dan tidak ada yang menderita penyakit
menurun seperti kencing manis, asma, jantung,dll
7. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama Haid : ± 7 hari
Jumlah : hari 1 – 3 ganti pembalut 3 kali sehari
Hari 4 – 7 ganti pembalut 2 kali sehari
Warna : Merah segar
Bau : Anyir
Dysmenorhoe : -
HPHT : 11-9-2008
TP : 14-6-2009
8. Riwayat Perkawinan
Nikah ke :1
Lama Nikah : 8 tahun
Usia pertama nikah : 27 tahun
9. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
--
10. Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakan hamil 1 kali, Usia kehamilan 9 bulan. Ibu telah memeriksaan
kehamilannya ke bidan sebanyak 4 kali.Pada awal kehamilan Ibu mendapat tablet Fe.
Pada usia kehamilan 9 bulan ibu melakukan pijat oyok
11. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan jenis KB apapun
12. Pola Kebiasaan Sehari-hari

Pola Kebiasaan Sebelum Kehamilan Saat Hamil


1. Istirahat - Tidur malam 6 jam - Tidur malam 6 jam sejak
sejak jam 22.00 – 04.00 jam 22.00 – 04.00
Tidak pernah tidur Tidak pernah tidur siang
siang
2. Aktivitas - Pekerjaan Ibu sehari- - Pekerjaan Ibu sehari-hari
hari adalah berjualan di adalah berjualan di pasar
pasar
3. Nutrisi - Makan 2 kali sehari - Makan 2 kali sehari
dengan menu nasi, lauk, dengan menu nasi, lauk
sayur, dan sayur
4. Kebersihan - Mandi 2 kali sehari - Mandi 2 kali sehari
keramas 2 hari sekali Gosok gigi 2 kali sekali
Gosok gigi 2 kali sehari Keramas 2 hari sekali
ganti pakaian dalam Ganti pakaian setiap
setiap kali mandi atau sehabis mandi atau kotor
basah
5. Eliminasi - BAB 1 kali sehari dan - BAB 1 kali sehari
BAK 3-4kali sehari BAK 4 kali sehari

13. Riwayat psikologis


Ibu mengatakan cemas karena tidak merasakan gerakan janinnya beberapa hari ini
14. Riwayat Sosial
Ibu mengatakan tinggal bersama suami dan hubungan Ibu dengan suami maupun
tetangga sekitar baik. Pengambil keputusan di dalam rumah tangga adalah suami.
15. Riwayat Sosial Budaya
Ibu mengatakan ada upacara 7 bulanan dan dalam keluarga ada kebiasaan pijat
oyok
16. Data Spiritual
Ibu mengatakan beragam Islam dan melaksanakan sholat 5 waktu
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : Composmentis
TD : 130/90 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,70C
RR : 22 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : tidak ada benjolan abnormal, kulit kepala bersih, rambut tidak rontok
Wajah : tampak cemas, tidak odema, tidak ada cloasma gravidarum
Mata : Sklera tidak ikterus, Konjungtiva tidak anemis
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid dan tidak ada pembesaran vena jugularis
Dada : payudara bersih dan simetris, putting susu menonjol dan belum keluar
colostrum
Abdomen : terdapat pembesaran abdomen sesuai usia kehamilan, terdapat strie
gravidarum, serta tidak ada luka bekas operasi
Genetalia : vulva bersih, tidak ada varices, tidak ada kondiloma akuminata
Anus : bersih dan tidak ada hemoroid
Ekstremitas : Simetris dan tidak ada varices,tidak odem
b. Palpasi
Leher :tidak teraba pembesaran kelenjar limfe,tidak teraba pembesaran
kelenjar tiroid,tidak teraba pembesaran vena jugularis.
Dada: : tidak teraba benjolan yang abnormal, payudara belum mengeluarkan
kolostrum

Abdomen :
Leopold I : TFU : 3 jari bawah px (32 cm)
Leopold II : teraba bagian panjang, lebar, keras terasa seperti papan
pada bagian kiri Ibu ( Punggung kiri )
Leopold III : Kepala ( bagian terendah ) masuk PAP
Leopold IV : Kepala masuk PAP 3/5 bagian
HIS : 3.10’.30”
TBJ : ( TFU – 12 ) x 155 : ( 32 – 12 ) x 155 : 3100 gram
c. Auskultasi
Dada : tidak terdengar Ronchii atau wheezing
Abdomen : tidak terdengar DJJ janin
d. Perkusi
Reflek Patella ka/ki (+/+)
e. Data Penunjang
 USG
 Vaginal Toucher
Tanggal : 15 Juni 2009
Jam : 16.00 WIB
 V/V : Keluar lendie bercampur darah
Pembukaan : 10 cm ( lengkap)
 Eff : 100 %
 Ketuban :+
 Bagian terdahulu : Kepala
 Bagian terendah : UUK jam 1
 Disekitar bagian terdahulu : Tidak ada bagian kecil janin ataupun tali
pusat menumbung
 Penurunan : Hodge IV

II. IDENTIFIKASI MASALAH / DIAGNOSA


Dx : Ny “W” G1 P0000 Ab000 Aterm Tunggal Intra Uterine dengan Kematian Janin
dalam Rahim ( IUFD )
Ds : Ibu mengatakan hamil 9 bulan. Mengeluarkan lendir bercampur darah pada hari
senin 15 juni 2009 jam 12.00 WIB.Ibu mangatakan tidak merasakan gerakan
janinnya
Do :
Inspeksi
Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi, ada strie gravidarum
Genetalia : V/V lendir darah +, odem –, varises –
Palpasi
Leopold I : TFU : 3 jari bawah px (32 cm)
Leopold II : teraba bagian panjang, lebar, keras terasa seperti papan pada
Bagian kiri ibu ( Puki)
Leopold III : Kepala ( bagian terendah ) masuk PAP
Leopold IV : Kepala masuk PAP 3/5 bagian
HIS : 3.10’.30”
TBJ : ( TFU – 12 ) x 155 : ( 32 – 12 ) x 155 : 3100 gram
Auskultasi
BJA :-
VT : V/V : Lendir darah +
Pembukaan : 10 cm
Eff : 100 %
Ketuban :+
Bagian terdahulu : Kepala
Bagian terendah : UUK jam 1
Disekitar bagian terdahulu : Tidak teraba bagian kecil janin ataupun
tali pusat menumbung
Terdapat pada Hodge II

III.ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL


Terjadi robekan perineum
IV.IDETIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Persiapan pertolongan persalinan
V. INTERVENSI
Dx : Ny “W” G1 P0000 Ab000 Aterm Tunggal Intra Uterine dengan Kematian Janin
dalam Rahim ( IUFD )
1. Informasikan pada ibu tentang kondisi ibu dan janin serta melakukan pendekatan
R/ Pengetahuan ibu bertambah dan terjadi hubungan baik antara ibu dan tenaga
kesehatan
2. Jelaskan pada ibu proses dan kemajuan persalinan
R/ Agar ibu dapat bersikap lebih kooperatif dalam peleksanaan tindakan oleh
petugas
3. Observasi TTV
R/ Mengetahui keadaan ibu secara umum
4. Memantau keadaan bayi
R/ Mengetahui tingkat kesejahteraan janin didalam rahim
5. Observasi pengelyaran pervaginam
R/ Merupakan salah satu dasar dalam pertimbangan perencanaan
tindakan kaparawatan
6. Observasi kandung kemih
R/ Kandung kemih yang kosong dapat mempercepat penurunan kepala
7. Berikan nutrisi yang adekuat
R/ Untuk menambah tenaga sehingga mampu untuk mengejan
8. Ajarkan ibu untuk miring kekiri
R/ Sirkulasi onksigen dari ibu ke janin lancar
9. Ajarkan ibu teknik meneran
R/ Dengan meneran yang baik saat ada his akan mempercepat persalinan
10. Siapkan alat persalinan
R/ Mempermudah menolong persalinan

11. Bantu ibu memilih posisi senyaman mungkin


R/ Posisi meningkatkan kenyamanan dan kelancaran sesuai keinginan ibu
12. Lakukan pertolongan persalinan dan kolaborasi dengan dokter
R/ Mempercepat kala II dengan IUFD dan kolaborasi dengan dokter karena
Bayi mati dalam kandingan (IUFD)
13. Inform consent kepada keluarga bahwa bayi telah mati dalam kandungan
R/ Meminta persetujuan untuk tindakan pertolongan persalinan
VI. IMPLEMENTASI
Dx : Ny “W” G1 P0000 Ab000 Aterm Tunggal Intra Uterine dengan Kematian Janin
dalam Rahim ( IUFD )
1. Menginformasikan kepada ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu baik tetapi
janinnya telah mati dalam kandungan, melakukan pendekatan dengan klien
dengan mengajak ibu berbincang-bincang dan mendengarkan keluhan ibu secara
aktif
2. Menjelaskan pada ibu bahwa pembukaan tekah lengkap dan akan dilakukan
persalinan dengan janin telah mati dalam kandungan
3. Mengukur TTV dan HIS
4. Mengobservasi pengeluaran pervaginam ( lendir darah dari selaput ketuban )
5. Mengobservasi pengeluaran kandung kemih
6. Memberikan makanan ringan dan teh hangat setiap ada relaksasi
7. Menganjurkan pada ibu untuk miring kekiri jika ibu merasa lelah dan saat tidak
ada kontraksi
8. Menyiapkan partus set
9. Membantu ibu untuk mengambil posisi melahirkan
10. Melakukan pertolongan persalinan. Setelah bayi lahir, asisten atau bidan segera
menilai keadaan bayi, mengeringkan dan memotong tali pusat

VII. EVALUASI
Tanggal :15 Juni 2009
Jam : 16.45 WIB
Dx : Ny “W” G1 P0000 Ab000 inpartu kala II dengan kematian janin dalam kandingan
( IUFD )
S : Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya
O : Bayi lahir, jenis kelamin laki-laki, BBL:2800 gram, PB:47 cm, AS: -, TFU
setinggi pusat
A : Ny “W” G1 P0000 Ab000 Aterm Tunggal Intra Uterine dengan Kematian Janin
dalam Rahim ( IUFD )
P :
 Lakukan manajemen aktif kala III ( beri oksitosin, PTT, massase uterus)
 Lakukan observasi perdarahan, kontraksi uterus dan TFU
 Lakukan heating bila terjadi laserasi
 Berikan cairan atau nutrisi yang adekuat
CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 15 Juni 2009

Jam : 17.00 WIB

KALA II

S : Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya

O :Bayi lahir secara spontan, jenis kelamin laki-laki, AS -, BB: 2800 gram, PB: 47 cm,
ketuban bercampur darah

A :Ny “W” G1 P0000 Ab000 Aterm Tunggal Intra Uterine dengan Kematian Janin dalam Rahim
( IUFD )
P : Lajutkan intervensi
 Periksa fundus
 Suntik oksitosin
 Lakukan manajemen aktif kala III
 Bersihkan bayi, timbang, ukur PB
CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 15 Juni 2009

Jam : 17.00 WIB

KALA III

S : Ibu mengatakan perutnya terasa sedikit mules dan meras ingin meneran lagi

O : Plasenta lahir spontan lengkap, dengan diameter 50 cm dan panjang tali pusat 30 cm

A : Ny “W” G1 P0000 Ab000 kala III

P : - Massase fundus 15 detik

- Periksa laserasi

KALA IV

S : Ibu mengatakan lega terhadap kelahiran bayinya

O : Kontraksi uterus baik, perdarahan ± 200 cc, perineum rupture jahitan

A : Ny “W” G1 P0000 Ab000 kala IV

P : - Ajari ibu massase

- Observasi TTV

- Bersihkan ibu
2.2 INTRA UTERINE FETAL DEATH (IUFD)

Definisi
Intra Uterine Fetal Death (IUFD) atau kematian janin dalam kandungan adalah
terjadinya kematian janin ketika masih berada dalam rahim yang beratnya 500 gram dan
atau usia kehamilan 20 minggu atau lebih.
Ada juga pendapat lain yang mengatakan kematian janin dalam kehamilan adalah
kematian janin dalam kehamilan sebelum proses persalinan berlangsung pada usia
kehamilan 28 minggu ke atas atau berat janin 1000 gram ke atas.

Faktor Resiko dan Diagnosis


Faktor resiko IUFD meliputi hal-hal berikut:
1. Status sosial ekonomi rendah
2. Tingkat pendidikan ibu yang rendah
3. Usia ibu >30 tahun atau <20 tahun
4. Partias pertama dan partias kelima atau lebih
5. Kehamilan tanpa pengawasan antenatal
6. Kehamilan tanpa riwayat pengawasan kesehatan ibu yang inadekuat
7. Riwayat kehamilan dengan komplikasi medik atau obstetrik
Sebab-sebab IUFD adalah:
1. Penyakit infeksi (lues, varicella, ISK)
2. Asfiksia neonatorum
3. Cacat bawaan
4. Penyakit yang berhubungan dengan prematuritas, dismaturitas, imaturitas
5. Perdarahan (placenta previa, solusio plasenta)
6. Pre-eklampsia, eklampsia
7. Penyakit kelainan darah
8. Malnutrisi
9. Penyakit endokrin (DM, hipertiroid)

Klasifikasi dan Patologi


Kematian janin dapat dibagi menjadi 4 golongan, yaitu:
1. Golongan I: kematian sebelum massa kehamilan mencapai 20 minggu penuh
2. Golongan II: kematian sesudah ibu hamil 20-28 minggu
3. Golongan III: kematian sesudah masa kehamilan >28 minggu (late fetal death)
4. Golongan IV: kematian yang tidak dapat digolongkan pada ketiga golongan di atas

Bila janin mati dalam kehamilan yang telah lanjut terjadilah perubahan- perubahan
sebagai berikut :
1. Rigor mostis (tegang mati)
Berlangsung 2,5 jam setelah mati, kemudian lemas kembali.
2. Stadium maserasi I
Timbul lepuh-lepuh pada kulit, mula-mula terisi cairan jernih tapi kemudian
menjadi merah. Stadium ini berlangsung 48 jam setelah mati.
3. Stadium maserasi II
Lepuh-lepuh pecah dan mewarnai air ketuban menjadi merah coklat, stadium ini
berlangsung 48 jam setelah anak mati.
4. Stadium maserasi III
Terjadi kira-kira 3 minggu setelah anak mati. Badan janin sangat lemas, hubungan
antara tulang-tulang sangat longgar dan terdapat oedem dibawah kulit.

Manifestasi Klinis dan Pemeriksaan


 DJJ tidak terdengar
 Uterus tidak membesar, fundus uteri turun
 Pergerakan anak tidak teraba lagi oleh pemeriksa
 Palpasi anak menjadi tidak jelas
 Reaksi biologis menjadi negatif setelah anak mati kurang lebih 10 hari
 Pada rontgen dapat dilihat adanya:

IUFD,
 Tulang-tulang tengkorak tutup menutupi (tanda Spalding)
 Tulang punggung janin sangat melengkung (tanda Naujokes)
 Hiperekstensi kepala tulang leher janin (tanda Gerhard)
 Ada gelembung-gelembung gas pada badan janin
 Bila janin yang mati tertahan 5 minggu atau lebih, kemungkinan
Hypofibrinogenemia 25%.

Diagnosis dan Diagnosis Banding


Tabel 1. Diagnosis dan Diagnosis Banding IUFD
Gejala dan Tanda yang Gejala dan Tanda yang Kemungkinan
Selalu Ada Kadang- Kadang Ada Diagnosis

o Gerakan janin o Syok, uterus Solutio plasenta


berkurang atau hilang, tegang/kaku, gawat
nyeri perut hilang janin atau DJJ tidak
timbul atau menetap, terdengar
perdarahan pervaginam
sesudah hamil 22
minggu
o Gerakan janin dan DJJ o Syok, perut kembung/ Ruptur uteri
tidak ada, perdarahan, cairan bebas intra
nyeri perut hebat abdominal, kontur
uterus abnormal,
abdomen nyeri, bagianbagian
janin teraba,
denyut nadi ibu cepat
o Gerakan janin o Cairan ketuban Gawat janin
berkurang atau hilang, bercampur mekonium
DJJ abnormal
(<100/mnt/>180/mnt)

o Gerakan janin/DJJ o Tanda-tanda kehamilan Kamatian janin


hilang berhenti, TFU berkurang,
pembesaran uterus berkurang

Penatalaksanaan
Kematian janin dapat terjadi akibat gangguan pertumbuhan janin, gawat janin atau
kelainan bawaan atau akibat infeksi yang tidak terdiagnosis sebelumnya sehingga tidak diobati.
a. Jika pemeriksaan Radiologik tersedia, konfirmasi kematian janin setelah 5 hari. Tanda
tandanya berupa overlapping tulang tengkorak, hiperfleksi columna vertebralis,
gelembung udara didalam jantung dan edema scalp.
b. USG merupakan sarana penunjang diagnostik yang baik untuk memastikan kematian
janin dimana gambarannya menunjukkan janin tanpa tanda kehidupan, tidak ada
denyut jantung janin, ukuran kepala janin dan cairan ketuban berkurang.
c. Dukungan mental emosional perlu diberikan kepada pasien. Sebaiknya pasien selalu
didampingi oleh orang terdekatnya. Yakinkan bahwa kemungkinan besar dapat lahir
pervaginam.
d. Pilihan cara persalinan dapat secara aktif dengan induksi maupun ekspektatif, perlu
dibicarakan dengan pasien dan keluarganya sebelum keputusan diambil.
e. Bila pilihan penanganan adalah ekspektatif maka tunggu persalinan spontan hingga 2
minggu dan yakinkan bahwa 90 % persalinan spontan akan terjadi tanpa komplikasi
f. Jika trombosit dalam 2 minggu menurun tanpa persalinan spontan, lakukan
penanganan aktif.
g. Jika penanganan aktif akan dilakukan, nilai servik yaitu Jika servik matang,lakukan
induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin. Jika serviks belum matang,
lakukan pematangan serviks dengan prostaglandin atau kateter foley, dengan catatan
jangan lakukan amniotomi karena berisiko infeksi Persalinan dengan seksio sesarea
merupakan alternatif terakhir
h. Jika persalinan spontan tidak terjadi dalam 2 minggu, trombosit menurun dan serviks
belum matang, matangkan serviks dengan misoprostol: Tempatkan mesoprostol 25
mcg dipuncak vagina, dapat diulang sesudah 6 jam. Jika tidak ada respon sesudah
2x25 mcg misoprostol, naikkan dosis menjadi 50mcg setiap 6 jam. Jangan berikan
lebih dari 50 mcg setiap kali dan jangan melebihi 4 dosis.
i. Jika ada tanda infeksi, berikan antibiotika untuk metritis.
j. Jika tes pembekuan sederhana lebih dari 7 menit atau bekuan mudah pecah,waspada
koagulopati
k. Berikan kesempatan kepada ibu dan keluarganya untuk melihat dan melakukan
kegiatan ritual bagi janin yang meninggal tersebut.
l. Pemeriksaan patologi plasenta adalah untuk mengungkapkan adanya patologi plasenta
dan infeksi
BAB IV

PEMBAHASAN

Asuhan Kebidanan pada Ny”W” G1 P0000 Ab000 Aterm Tunggal Intra Uterne Inpartu kala
II dengan kematian janin dalam kandungan (IUFD) di RDS. Dr. R. Soedarsono Pasuruan.
Pengkajian kasus sesuai manajemen kebidanan 7 langkah varney. Dalam pengkajian data tidak
ditemukan kesenjangan antara teori dan dilapangan.

I. Pengumpulan Data

Pada pengumpulan data tidak ditemukan kesenjangan antra teori dan prakteknya
dilapangan, data subyektif didapatkan dari ibu, sedangkan data obyektif didapatkan
dengan melakukan pemeriksaan pada pasien

II. Indentifikasi masalah/ diagnose

Diagnose ditegakkan dari data subyektif dan obyektif yang diperoleh. Masalah yang
ditemukan pada kasus ini adalah kematian janin dalam kandungan (IUFD). Pada bab
ini tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktek

III. Antisipasi masalah potensial

Masalah potensial terjadinya robekan perineum. Pada sub bab ini tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dan praktek.

IV. Identifikasi kebutuhan segera


Kebutuhan segera pada ibu kala II dengan kematian janin dalam kandungan (IUFD)
adalah kolaborasi dengan dokter. Pada sub bab ini tidak ada kesenjangan antara teori
dan praktek.

V. Intervensi

Pada intervensi dilakukan berdasarkan keadaan dan kebutuhan klien, tidak ada
kesenjangan antara teori dan praktek

VI. Implementasi

Pada implementasi dilakukan berdasarkan kebutuhan dan keadaan klien

VII. Evaluasi

Pada tahap evaluasi dilakukan pengevaluasian tindakan dan melihat hasil yang
dicapai.
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dari asuhan kebidanan pada Ny “W” G1 P0000 Ab000 aterm tunggal/intra uterin
inpartu kala II dengan kematian janin dalam kandungan (IUFD), di ambil
kesimpulan bahwa kematian janin dalam kandungan dapat terjadi apabila dalam
kehamilannya ibu tidak hati-hati, misalnya dalam kehamilan ibu melakukan pijat
oyok yang mengakibatkan janin mati dalam kandungan.

Permasalahan yang terjadi pada kasus ini adalah terjadinya robekkan pada
perineum.

5.2. Saran

Dari asuhan kebidanan ini , penulis menyarankan :

1. Melakukan pendekatan yang bersifat terapeutik pada klien

2. Dalam memberikan asuhan harus dilakukan secara komprehensif dan


mementingkan teknik aseptic

3. Evaluasi dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan untuk


mengetahui perkembangan masalah yang dihadapi klien.
DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam.1998.Sinopsis Obstetri.Jakarta: ECG

Manuaba,I Gede.1998.Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan dan Keluarga Berencana untuk


Pendidik Bidan.Jakarta:ECG

Prawirohardjo,Sarwono.2008.Asuhan Maternal dan Neonatal. Jakarta:YBPSP

Sastrawinata,Sulaiman.1993.Obstetri Fisiologi. Bandung : Fakultas Kedokteran Universitas


Padjadjaran Bandung

Varney,Hellen.2001.Buku Saku Bidan. Jakarta: ECG

Anda mungkin juga menyukai