Anda di halaman 1dari 30

Anti hipertensi

Hipertensi

Berdasarkan penyebabnya
Hipertensi adalah tekanan sistolik hipertensi dibagi menjadi dua
 140 mmHg dan tekanan darah golongan yaitu :
diastolik  90 mmHg • Hipertensi essensial
• Hipertensi sekunder
Hipertensi
• Hipertensi essensial atau
hipertensi primer yang tidak
Hipertensi diketahui penyebabnya,
essensial disebut juga hipertensi
idiopatik

• Hipertensi sekunder atau


hipertensi renal. Terdapat sekitar
5% kasus.
• Penyebab spesifiknya diketahui,
Hipertensi seperti penggunaan estrogen,
penyakit ginjal, hipertensi
sekunder vaskuler renal,
hiperaldosteronisme primer dan
sindrom custing, hipertensi yang
Anti hipertensi

Antihipertensi adalah obat – obatan yang


digunakan untuk mengobati hipertensi.
Antihipertensi juga diberikan pada individu
yang memiliki resiko tinggi untuk terjadinya
penyakit kardiovaskular dan mereka yang
beresiko terkena stroke maupun miokard infark.
Tujuan Pemberian Anti Hipertensi
Mencegah hipertensi yang akan tumbuh
menjadi komplikasi yang lebih parah dan
mencegah komplikasi yang lebih parah lagi
bila sudah ada.

Mengurangi insiden gagal jantung


dan mencegah manifestasi yang
muncul akibat gagal jantung.

Mengurangi insiden serangan


serebrovaskular dan akutnya pada pasien
yang sudah terkena serangan
serebrovaskular.

Mengurangi mortalitas fetal dan


perinatal yang diasosiasikan dengan
hipertensi maternal.
Jenis-jenis agens hipertensi

Inhibitor enzim pengkonversi


angiotensin (ACE)
Penyekat Andrenergik Beta
Penyekat saluran Kalsium
Andrenergik yang beraksi sentral
Diuretik
Bloker Ganglionik
Antiadrenergik yang bekerja secara
perifer
 Vasodilator
Pembahasan
Andrenergik
Penyekat Penyekat yang beraksi
ACE inhibitor Andrenergik saluran sentral
Beta Kalsium

a. Benazepri a. Asebutolol a. Amlodipin a. Klonidin


b. Kaptopril b. Atenolol b. Diltiazem b. Guanabenz
c. Enapril, c. Betaksolol c. Felodipin c. Guanfasin
enalaprilat d. Karteolol d. Isradipin d. Metildopa
d. Fosinopril e. Labetalol e. Nikardipin e. Metildopat
e. Lisinopril f. Metoprolol f. Nifedipin
f. Quinapril g. Nadolol g. Verapamil
g. Ranipril h. Penbutolol
i. Pindolol
j. Propanolol
k. Timolol
ACE
Inhibitor

Angiotensin-converting enzyme (ACE)


merupakan enzim penting dalam sistem
renin-angiotensin. ACE disebut juga
dengan peptidil dipeptida hidrolase atau
peptidil dipeptidase. Enzim ini
mengubah angiotensin 1 menjadi
angiotensin II pada permukaan sel

1 endotelium. Angiotensin II adalah suatu


vosokonstriktor poten dan pemacu
sekresi aldosteron
Penghambatan pada enzim ini
menghasilkan efek
menurunkan
sekresi
Vasodilatasi lalu aldosteron, lalu
menurunkan menurunkan
resistensi vaskuler volume darah
sehingga sehingga
menurunkan menurunkan
tekanan darah beban akhir
jantung
( afterload).
Kaptopril
1) Kaptopril : Capoten
2) Klasifikasi : antihipertensi (inhibitor enzim
pengkonversi angiotensin/ angiotensin converting
enzyme [ACE]
3)Kategori kehamilan: C (trimester pertama), D
(trimester kedua dan ketiga)
4) Indikasi :
a) Digunakan sendiri atau bersama antihipertensi lain
dalam penatalaksanaan hipertensi.
b)Digunakan bersama antihipertensi lain dalam
pengobatan gagal jantung kongestif.
5) Kerja obat
a) Mencegah produksi angiotensin II, sejenis vasokonstriktor kuat
yang menstimulasi produksi aldosteron, dengan menghambat
proses konversinya ke bentuk aktif. Akibatnya adalah
vasodilatasi sistemik
b) Efek terapeutik :
- Menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi
- Mengurangi preload dan afetrload pada pasien ggagal jantung
kongestif.
6) Farmakokinetik
Absorpsi : diabsorpsi dengan cepat (75%) dari saluran GI.
Makanan menurunkan absorpsi.
Distribusi : didistribusikan secara luas, tapi tidak menembus
barier darah otak. Menembus plasenta. Memasuki ASI dalam
jumlah kecil
Metabolisme dan ekskresi : dimetabolisme oleh hati. diekskresi
oleh ginjal.
7) Kontraindikasi dan perhatian
a) Dikontraindikasikan pada: Hipersensitivitas,
Kehamilan ( dapat menyebabkan malformasi atau
kematian janin; hipotensi, oliguria, atau hipokalemia
dapat terjadi pada bayi baru lahir)
b) Digunakan secara hati-hati pada: Kerusakan ginjal
(diperlukan pengurangan dosis), Laktasi dan anak-
anak (keamanan penggunaan belum ditetapkan),
Pasien yang berpotensi hamil
c) Gunakan dengan sangat hati-hati pada: riwayat
angioderma herediter dalam keluarga.
8) Rute dan Dosis
a) PO (dewasa)
 Hipertensi : dosisi awal 12,5- 25 mg 2-3 kali sehari,
dosisi dapat ditambah dalam interval waktu 1-2 minggu
sampai 150 mg 3 kali sehari ( dosis biasa 50 mg 3 kali
sehari).
Gagal jantung kongestif: 6,25- 12,5 mg 3 kali sehari,
dapat ditambah sampai 50-100 mg 3 kali sehari
(rentang 12,5-450 mg/hari)
Infark pascamiocard: 6,25 mg dosisi uji, diikuti dengan
12,5 mg 3 kali sehari, dapat ditingkatkan sampai 50 mg
3 kali sehari.
9) Sediaan :
Tablet: 12,5 mg, 25 mg, 50 mg, 100 mg.
Bahasan tentang obat β blocker

2
bekerja menghambat persyarafan
simpatetik menuju organ jantung.
Obat ini juga digunakan dalam
terapi hipertensi karena
menurunkan frekuensi denyut
jantung, curah jantung dan
pelepasan enzim renin dari ginjal.
Penyekat Semuanya melibatkan
penghambatan pada reseptor β1
Andrenergik adrenergik. Salain itu, obat ini juga
Beta digunakan pada terapi penyakit
angina pektoris, disritmia jantung,
infark miokardial dan migrain
Labetalol
1. Labetolol Normodyne, trandate
2. Klasifikasi
Penyeakat adrenergik beta antihipertensi
3. Kategori kehamilan C
4. Indikasi
PO: digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan obat lain
dalam pengobatan hipertensi
IV: pengobatan hipertensi berat pengguanaan tidak resmi
PO angina pektoris, IV, menghasilkan hipotensi terkendali selama
pembedahan
5. Kerja obat
Menghambat stimulasi reseptor beta, dan beta memiliki aktivitas
oenghambat adrenergik alfa yang mengakibatakn vasodilatasi
perifer dan hipotensi ortotastik, efek terapetik menurunya
freskuensi jantung dan tekanan darah.
5. Farmakokinetik
Absorpsi, meskipun di absorpsi setelah pemberian oral,
metabolismenya yang cepat mengakibatkan ketersediaan
hayati sistemik yang rendah
Distribusi, penetrasi sedang ke SSP, menembus plasenta dan
memasuki ASI
Metabolisme dan eksresi, mengalami metaboliosme hati
yang ekstensif
6. Kontraindikasi dan perhatian
Dikontraindikasikan pada : hipersensitivitas terhadap
labetolol, parabens, gagal jantung kongestif, edema paru,
syok kardiogenik, brakikardi, dan pasien yangmengalami
lensa kontak lunak
Gunakan secara hati-hati pada : tirotoksikosis, hipoglikemia,
jangan menghentikan secara mendadak, kerusakan ginjal,
anak-anak
7. Rute dan dosis
PO : 100 mg dua kali sehari, ditingkatkan sebanyak
100 mg dua kali sehari tiap 2-3 hari sampai diperoleh
respon yang diinginkan., dosis rumatan biasa adalah
200-400 mg dua kali sehari
IV : 20 mg, sampai 40-80 mg dengan inteval 10 menit
damapai diperoleh respon yang diinginkan atau infus
2 mg/ hari/ menit
88. Sediaan
Tablet : 100 mg, 200 mg, 300 mg, injeksi 5 mg/ vial
Penyekat Saluran Kalsium 3
Obat ini disebut juga dengan calcium channel
blocker, istilah terahir lebih tepat karena aksi obat
ini menghambat influks ion kalsium di pembuluh
darah dan otot jantungpenurunan ion kalsium
intraseluler menyebabkan penurunan kontraksi
otot. Pada pembukuh darah penurunan ion
kalsium intraseluler menurunkan kontraksi otot
polos pembuluh darah lalu meningkatkan
diameter pembuluh darah arteri namun tidak
pada vena sehingga menimbulkan vasodilatasi
Nifedipin
1) Nifedipin : Adalat, Adalat CC, {Adalat P.A}, {Apo-Nifed},
{NovoNifedin}, {Nu-Nifed}, Procardia, Procardia XL
2) Klasifikasi:
a) Penyekat saluran kalsium, antiangina
b) Vasodilator koroner , antihipertensi
c) Kategori kehamilan C
3) Indikasi
 PO : penatalaksanaan angina pectoris akibat insufisiensi
koroner atau vasopasme
 Pengobatan hipertensi
 SL : pengobatan hipertensi akut
 PO : penatalaksaan sakit kepala migren, sindrom rainaud
dan gagal ginjal
4) Kerja obat
 Bekerja pada saluran kalsium lambat pada otot polos vaskuler,
mengakibatkan vasodilatasi koroner
 Vasodilatasi koroner dan penurunan lanjutan pada frekuensi
dan keparahan serangan angina pectoris
 Menurunkan tekanan darah

5) Farmakokinetik
 Absorbs : diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral,
metabolisme hepatic yang cepat dapat menurunkan
ketersediaan hayati (45-70%)
 Distribusi : Distribusi tidak diketahui
 Metabolisme dan ekskresi : sebagian besar dimetabolisme oleh
hati
6) Kontraindikasi dan perhatian : Hipersensitivitas, Penyakit
hati yang parah ( dianjurkan untuk mengurangi dosis,
Gagal jantung kongesti, Kehamilan , laktasi atau anak-anak.
8) Rute dan dosis
- PO (dewasa) : 10-30 mg 3 kali sehari (tidak lebih dari
180 mg/hari) atau 30-90 mg sekali sehari (tidak lebih
dari 90-120 mg/hari) dalam bentuk lepas lambat
- SL (dewasa) : 10 mg, diulang dalam 15 menit
9) Kesediaan
Kapsul : ( 5 mg), 10 mg, 20 mg,
Tablet lepas lambat : 30 mg, 60 mg, 90 mg.
4 Obat ini bekerja
dengan
menurunkan
perhantaran
n e rg i k syaraf simpatetik
A nd re
e r a k s i sehingga
ya ng b
ra l menghasilkan
s e nt
penurunan
tekanan darah
Metildopa
1) Metildopa (oral) : Aldomet, Amodopar, {Apo-
Metildopa}, {Dopamet}, {Novamedopa}.
2) Metildopa (intravena) : Aldomet
3) Klasifikasi: antihipertensi (agonis adrenergik alfa
yang bekerja di pusat)
4) Kategori Kehamilan: B
5) Indikasi
a) Digunakan bersama obat anti hipertensi lain dalam
penatalaksanaan hipertensi sedang sampai berat
b) Akibat awitannya yang lambat, bentuk parenteral
tidak boleh digunakan dalam keadaan kedaruratan.
6) Kerja Obat
a) Menstimulasi reseptor adrenergik alfa, menyebabkan
penurunan aliran keluar simpatik. Akibatnya adalah
inhibisi kardioakselerasi dan pusat vasokonstriktor.
b) Efek keseluruhannya adalah berkurangnya tahanan
perifer total, dengan sedikit perubahan pada frekuensi
jantung atau curah jantung
c) Efek terapeutik: menurunkan tekanan darah.
7) Farmakokinetik
a) Absorpsi : diabsorpsi dari saluran GI.
b) Distribusi : Menembus sawar darah otak. Menembus
plasenta dan memasuki ASI dalam jumlah kecil.
c) Metabolisme dan Ekskresi : dimetabolisme oleh
hati, dan diekskresi melalui ginjal
8) Kontraindikasi dan Perhatian
a) Dikontraindikasikan pada : hipersensitivitas, penyakit hati yang
parah
b) Gunakan secara hati-hati pada: riwayat penyakit hati sebelumnya,
kehamilan (telah digunakan secara aman), laktasi.
9) Rute dan Dosis
a) PO (Dewasa) : 500-2000 mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi (tidak
lebih dari 750 mg/hari selama 2 hari pertama, untuk rumatan
jangan melebihi 3000 mg/24 jam).
b) PO (Anak-anak) : 10-65 mg/kg/hari dalam 2-4 dosis terbagi (tidak
melebihi 3000 mg/24 jam).
c) IV (Dewasa) : 250-1000 mg tiap 6 jam.
d) IV (anak-anak) : 20-40 mg/kg/24 jam diberikan dalam dosis terbagi
tiap 6 jam (tidak lebih dari 3000mg/24 jam).
10) Sediaan
a) Tablet : 125 mg, 250 mg, 500 mg
b) Suspensi oral : 250 mg/5 ml
c) Injeksi : 250 mg/5 ml
Hipertensi Dalam Kehamilan
Penyebab
hipertensi Banyak teori telah
dikemukakan tentang
dalam terjadinya hipertensi
kehamilan dalam kehamilan tapi
hingga kini tidak satupun teori yang
belum dianggap mutlak
dikatakan benar seperti
diketahui
teori genetik dan adaptasi
dengan jelas kardiovaskular, teori
defisiensi gizi dan lain-
lain.
Obat Anti Hipertensi Yang Aman Bagi Ibu Hamil
Metildopa
- Metildopa merupakan obat pilihan utama untuk
hipertensi kronik parah pada kehamilan yang
dapat menstabilkan aliran darah uteroplasenta
dan hemodinamik janin.
- Obat ini termasuk golongan α2-agonis sentral
yang mempunyai mekanisme kerja dengan
menstimulasi reseptor α2-adrenergik di otak
- Metildopa aman bagi ibu dan anak, dimana telah
digunakan dalam jangka waktu yang lama dan
belum ada laporan efek samping pada
pertumbuhan dan perkembangan anak
Labetalol
- Labetalol merupakan antihipertensi non
kardioselektif yang memiliki kerja penghambat beta
lebih dominan dibandingkan antagonis alfa.
- Melalui penggunaan labetalol, tekanan darah dapat
diturunkan dengan pengurangan tahanan sistemik
vaskular tanpa perubahan curah jantung maupun
frekuensi jantung yang nyata sehingga hipotensi
yang terjadi kurang disertai efek takikardia
- labetalol dapat dikatakan sebagai obat alternative
yang lebih aman dan efektif diberikan pada
kehamilan.
Membuat
pembuluh darah
Mengurangi Melebarkan
lebih rileks, tidak
besarnya isi pembuluh
spasme/kejang
volume darah darah.

Prinsip
pengobatan
Hipertensi

Anda mungkin juga menyukai