Anda di halaman 1dari 81

Obat

Kardiovaskular
Ners ICCU
RSUD Cibinong
Tujuan

Mengetahui macam-macam obat-obat kardiovaskular

Mengetahui cara kerja obat-obat kardiovaskular

Mengetahui efek samping obat-obat kardiovaskular

Mengetahui peran perawat dalam pemberian obat-obat


kardiovaskular
Anti Aritmia

Anti Anti
Koagulasi Angina

Gagal
Gagal Anti
Jantung
Jantung Hipertensi
OBAT GAGAL JANTUNG
Gagal Jantung

Ketidakmampuan jantung
sebagai pompa darah
untuk memenuhi secara adekuat
kebutuhan metabolisme tubuh
Berikatan pada actin untuk mengikat 1 tetap
pada tempatnya Menutupi situs aktif G-actin
+ Ca  perubahan konformasi
+ Tropomyosin  KompleksTroponin-Tropomysin 1
Excitation-
Contraction
Coupling
Obat Gagal Jantung

• Inotropik positif :
 Meningkatkan kontraksi dari miokard
• Kronotropik positif :
 Meningkatkan heart rate (HR)
 Meningkatkan cardiac output (CO)
• Dromotropik positif :
 Berhubungan dengan sistem konduksi
 Digunakan untuk mengatasi kegagalan otot jantung
OBAT GAGAL JANTUNG
INOTROPIK

DIGITALIS

ACE INHIBITOR

DIURETIK
... Obat Gagal Jantung ...

INOTROPIK
Meningkatkan kadar Ca intraselular

JENIS :
1. Digitalis-glucoside (Digoxin)
- Indikasi : CHF class II-IV
2. Catecholamine (Dopamin, norephineprine)
- Indikasi : hipotensi simptomatik
3. Synthetic catecholamine (Dobutamin)
- Indikasi : ADHF dg hipoperfusi
syndrome
Zat kimia yang konsentrasi
Second intraselularnya meningkat atau Respon
Messenger menurun (lebih jarang) sebagai respons Selular
terhadap aktivasi reseptor oleh agonis

cAMP (Cyclic AMP) : mengaktifkan protein kinase A


IP3 (Inositol tri Fosfat) : membuka kanal Ca2+ di retikulum endoplasma
DAG (Diasil gliserol) : mengaktifkan protein kinase C
Jalur Transduksi Sinyal pada GPCR (G-protein-
coupled reseptor)

Jalur Adenilat Siklase Jalur Fosfolipase


Vesikel
sinaptik
1 & 2

High dose

1 1
Epinephrine (Adrenalin)
 Alpha dan Betta effects
 Meningkatkan cardiac output & menurunkan SVR
 Inotropik yg terbaik utk meningkatkan kerja jantung
 Tetapi ....
- Merupakan vasokonstriktor untuk ginjal
- Menaikkan kebutuhan O2 dari jantung

 Digunakan dalam keadaan emergency


Norepinephrine (Noradrenalin)

 Umumnya Alpha, tapi bisa juga betha


 Meningkatkan SVR tapi kurang berefek terhadap cardiac output
 Bersifat vasokonstriktor
 Tetapi ....
- Bisa memperburuk cardiac output
- Penggunaan yang terlalu lama atau berlebihan akan berakibat kurang
baik
terhadap pembuluh darah perifer
Dopamin
Efek :
- Dosis rendah : 1 - 2,5 ug/kgBB/m  dopaminergik
- Dosis sedang : 2,5 – 5 ug/kbBB/m  beta
- Dosis tinggi : > 5 ug/kgBB/m  alpha
*Kenaikan dosis dopamin dapat menyebabkan pergeseran
terhadap efek obat, dari inotropik yang sifatnya dilator (inodilator)
menjadi inokonstriktor
Dopamin...

EFEK :
- Merangsang syaraf simpatis
- Merangsang reseptor Alpha dan Beta

NURSING POINT :
- Dapat menyebabkan takikardia
- Monitor irama jantung
- Monitor tekanan darah dan urin output
• aliran simpatis
di batang otak
• Menghambat
pelepasan
neurotransmitter
Dobutamin

 Umumnya bersifat beta


 Meningkatkan kontraktilitas & heart rate
 Menurunkan SVR (tahanan sistemik)
 Baik digunakan untuk terapi gagal jantung
 Baik untuk mikro sirkulasi
... Obat Gagal Jantung ...

DIGITALIS

EFEK : 1. Meningkatkan kontraktilitas otot jantung


( Inotropik Positif )
2. Menghambat pengaliran impuls listrik
( Kronotropik Negatif )

INDIKASI : Gagal jantung, AF

Contoh : Lanoxin, Digoxin


... Obat Gagal Jantung ...

Digitalis / Digoxin :

- Nilai terapetik sempit 1-2 mg / 24 jam


- Dapat menyebabkan intoksikasi
- Tanda & gejala keracunan digoxin :
mual, muntah, anorexia, sakit kepala, pusing,

kejang/itching, perub personality/akut psychosis,


bingung, aritmia (heart block, AF slow vent
respons,
SB <50bpm, VT, junct takikardi)
OBAT ANTI HIPERTENSI
Sel Juxtaglomerular
Sel penghasil renin

Kemoreseptor

Baroreseptor
ANTI HIPERTENSI
 Ace Inhibitor/ ARB/ - 1 Bloker/-2 Agonist

  - Blocker

 CCB

 Diuretik
(Captopril, ramipril)

(Candesartan)
ACE Inhibitor/ARB

INDIKASI : Gagal jantung, Hipertensi, MCI

Kontra Indikasi :
Hipotensi, renal insufiensi, hiperkalemia

Efek samping : hipotensi, hiperkalemia, ARF, batuk


ACE Inhibitor/ARB :

Nursing Point :
- Monitor tekanan darah
- Monitor fungsi ginjal
- Hindari makanan yang mengandung tinggi K+
- Monitor tekanan darah selama di rumah,
khususnya pada awal penggunaan obat atau
ketika dilakukan peningkatan dosis
- Hubungi tenaga kesehatan jika terdapat
gejala : kelelahan secara ekstrim, sulit
bernafas atau menelan, pusing
OBAT ANTI HIPERTENSI
PENGHAMBAT ADRENERGIK

- 1 BLOCKER
EFEK : - Vasodilatasi, terutama arteriol
OBAT ANTI HIPERTENSI

-2 Agonist

ADRENOLITIK SENTRAL
- Menurunkan resistensi perifer dengan menghambat
keluarnya Nor-Ephrineprin di SSP
( Klonidin, Metildopa )
SA Node,

OBAT ANTI HIPERTENSI Miocard, vaskular

PENGHAMBAT ADRENERGIK

 - BLOCKER
EFEK : - Vasodilatasi
Non dihidropiridin
OBAT ANTI HIPERTENSI CCB
 T Type CCB
 SA Node
Ex: Verapamil,
Diltiazem

 L Type CCB
 Otot polos
Ex: Nifedipine,
amlodipine
Dihidropiridin
OBAT ANTI HIPERTENSI
CCB

EFEK :
- Menurunkan HR
- Mengontrol irama

NURSING POINT :
- Monitor BP, pernafasan (RR, kedalaman), HR dan EKG (irama
jantung)
- Monitor elektrolit, fungsi thyroid, fungsi liver
OBAT ANTI HIPERTENSI
DIURETIK

Efek Anti Hipertensi berdasarkan kerjanya yang


dapat mengurangi volume plasma dan cairan
ekstra sel.
Tekanan darah turun akibat berkurangnya curah
jantung
Augmentasi
 HCT

 Asetazolamid
 Spironolactone

 Furosemid
Diuretik :

INDIKASI : Gagal Jantung, edema paru, hipertensi


Nursing Point :
1. Berikan diuretik pada pagi/siang hari
2. Pasien & klrg harus diberi penjelasan tentang

diet tinggi K+, kecuali yg mendapat sparing K+


3. Jika pasien ada masalah/gangguan ginjal
atau nilai K+ nya tinggi, jangan diberi
suplemen K+
4. Batasi intake Na++ untuk menurunkan
kebutuhan dosis diuretik
Diuretik :

Nursing Point :
5. Monitor berat badan setiap pagi
6. Monitor intake dan output pasien
7. Monitor tekanan darah
8. Monitor kadar elektrolit
9. Monitor edema
10. Hindari perubahan posisi secara mendadak
untuk meminimalkan terjadinya hipotensi
ortostatik
Terapi Farmakologi pada Hipertensi

• Dimulai bila pada pasien hipertensi derajat 1 yang tidak mengalami penurunan tekanan darah
setelah > 6 bulan menjalani pola hidup sehat dan pada pasien dengan hipertensi derajat ≥ 2.
• Beberapa prinsip dasar terapi farmakologi untuk menjaga kepatuhan dan meminimalisasi efek
samping, yaitu :
 Bila memungkinkan, berikan obat dosis tunggal
 Berikan obat generic (non-paten) bila sesuai dan dapat mengurangi biaya
 Berikan obat pada pasien usia lanjut ( diatas usia 80 tahun ) seperti pada usia 55 – 80 tahun,
dengan memperhatikan faktor komorbid
 Berikan edukasi yang menyeluruh kepada pasien mengenai terapi farmakologi
 Lakukan pemantauan efek samping obat secara teratur
A Statement by the American
Society of Hypertension and
the International Society of
Hypertension, 2013
(PERKI, 2015)
(PERKI, 2015)
(PERKI, 2015)
Penghitungan Obat
Latihan

Pasien dengan keluhan nyeri dada dan sesak.


TD 90/60 mmHg, HR 105 x/m, RR 26 x/m, & S 36.
Setelah dilakukan EKG, terdapat ST elevasi di lead V1-V4.
1. Apa yang terjadi dengan pasien tersebut dan data tambahan apa
yang diperlukan?
2. Obat apa saja yang bisa diberikan pada pasien dengan kondisi
tersebut?
3. Jika diberikan obat tersebut. Berapa ml/jam jika diberikan 3
mcg/kgBB/menit dengan BB 55 Kg?
4. Apa diagnosis keperawatan yang bisa ditegakkan?
Terima Kasih
Banyak 

Anda mungkin juga menyukai