Anda di halaman 1dari 32

HIPERTENSI

Ole: Tim Farmakologi FIKES


Merupakan suatu kelainan di mana
tekanan darah dalam keadaan istirahat
melebihi batas normalnya.
Hipertensi bukanlah suatu penyakit
melainkan suatu keadaan yang abnormal
dari tubuh kita yang bersifat reversible.
JENIS HIPERTENSI
 HipertensiEssensial :Belum dapat
dijelaskan mekanismenya dg tepat.
Penyebab tdk diketahui secara pasti.
Namun diduga kuat riwayat keluarga
 Hipertensi sekunder :Disebabkan oleh
penyakit misal ginjal, pembuluh darah,
kelainan endokrin, dll
GEJALA HIPERTENSI
 Sering pusing
 Kencang di sekitar tengkuk
 Sering berdebar
 Sering berkeringat

Sebagian besar tdk merasakan gejala


apapun,diagnosa ditegakkan berdasarkan
hasil pengukuran TD
Klasifikasi menurut WHO
KATEGORI SYSTOLIC DIASTOLIC
(mmHg) (mmHg)
Optimal < 120 dan < 80
Normal < 130 dan < 85
High normal 130 - 139 atau 89 - 89
Hipertensi
stage 1 : mild 140 - 159 atau 90 - 99
stage 2 : mod 160 - 179 atau 100 - 109
stage 3 : severe > 180 atau > 110
Isolated systolic HTN ( ISH ) > 140 dan < 90
FAKTOR RESIKO
Dapat dimodifikasi Tdk dpt dimodifikasi
- merokok - pria / wanita
- dislipidemia - post menapouse
- alkohol - riwayat keluarga
- obesitas (BB) - suku bangsa
- diet tinggi garam - umur > 60 th
- DM
- Exercise

Terapi non farmakologi


 Diet :
- restriksi / pembatasan Na
- supplemen Ca
- diet (buah, sayuran, gandum, ikan,
hasil peternakan, susu rendah lemak 
kaya Ca, K, Mg ; rendah gula, lemak,
kolesterol, daging merah)
Komplikasi
 Angina / Miocard Infark
 Stroke
 Heart Failure
 Diabetes Mellitus
TERAPI FARMAKOLOGIK

1. Diuretik
2.  Blocker
3. Calcium - channel blocker
4. Angiotensin Conveting Enzim
inhibitor
5. Angiotensin II antagonist
- Blocker
Mek. Kerja :
Untuk mengatur ritme jantung yg abnormal dan menjaga
jantung dari serangan berulang setelah serangan pertama
Kardioselektivitas: Terjadi penurunan tekanan darah tanpa
menimbulkan penciutan Bronchus. Tetapi walau begitu
hati-hati penggunaan pada pasien asma, bronchitis dan
diabetes mellitus. Ex. Asetobutolol, atenolol.
Mengurangi daya kontraksi jantung, vasodilatasi perifer,
bradikardia dalam keadaan istirahat dikurangi dengan efek
menurunnya keluhan rasa letih. Ex. pindolol
Efek Samping umum golongan beta bloker
Bradikardia
Memperparah Asma--Bronkokontriksi
Menghambat sekresi insulin hingga DM menjadi lebih
parah.
Insomnia
Mimpi buruk
Depresi
Diare
Konstipasi
Nausea
Vomitting
KEHAMILAN DAN LAKTASI
Beta Bloker TIDAK BOLEH digunakan
pada wanita hamil karena penyaluran
darah melalui plasenta dikurangi akibatnya
perkembangan janin terganggu dan obat
ini bisa mencapai ASI.
Saran selama terapi dg obat ini bayi diberi
susu formula.
ACETOBUTOLOL
Zat ini bersifat lokal-anestetik serta efek
sampingnya yang agak ringan.
Dosis: 1 x sehari 400 mg pada pagi hari.
 ATENOLOL
Zat kardioselektif tanpa isa atau efek lokal
anestetik.
Dosis: 1-2 x 100 mg.
 PINDOLOL
Berdaya efek 6 kali lebih kuat daripada propanolol
dengan khasiat ISA yang terkuatnya dengan efek
samping yang minimal seperti bradikardia atau
bronkokontriksi.
Dosis: Pagi hari 10 mg.
PROPANOLOL
Zat ini bersifat lokal-anestetik terkuat tanpa ISA
ringan dan tidak kardioselektif serta efek
sampingnya yang agak ringan.
Dosis: 2-3 x sehari 40 mg pada pagi hari sewaktu
makan.
 LABETOLOL
Zat kardioselektif dengan ISA ringan dan efek
lokal anestetik hanya pada dosis tinggi serta
berdaya vasodilatasi.
ESO: Hipotensi, hidung tersumbat, gangguan GI.
Dosis: 2 x 100 mg.
 Golongan Antagonis Kalsium
Mekanisme kerjanya menghambat pemasukan
kalsium dari myocard dan otot polos dari
dinding arteriol yang terangsang sehingga
mencegah kontraksi dan vasokontriksi yang
bersifat sebagai vasodilatasi koroner maupun
perifer.
Ex. Nifedipine, Verapamil, Diltiazem
Kontraindikasi: Kehamilan dan Laktasi.
Efek Samping: Gangguan Saluran pencernaan,
sakit kepala.
 Mekanisme kerja ion kalsium
Untuk kontraksi semua sel otot diperlukan
ion kalsium termasuk dalam pembentukan
dan penyaluran impuls AV jantung.
Obat-obat Ca antagonist berperan
menghambat pemasukan ion kalsium ke
dalam sel sehingga mengurangi penyaluran
impuls dan kontraksi jantung serta dinding
pembuluh.
 Efek terpenting dari golongan ini adalah:
1. Vasodilatasi koroner dengan perbaikan
penyaluran darah dan penyerahan oksigen
ke otot jantung terutama bila terjadi kejang.
2. Vasodilatasi perifer dengan mengurangi
beban jantung lewat penurunan tekanan
darah
3. Menekan kerja jantung dengan
berkurangnya daya dan frekuensi kerja
jantung hingga penggunaan oksigen pada
penggunaan emosi dan fisik menurun.
Nifedipin
Berkhasiat vasodilatasi kuat
Penggunaan : Hipertensi ringan/sedang.
Dosis: Hipertensi pagi hari 30 mg tablet retard
(lepas lambat)
Efek samping: Gangguan fungsi hati, gangguan
gastrointestinal, rasa tidak nyaman.
Kontraindikasi: Kehamilan dan laktasi karena
dapat menimbulkan hipotensi dan pada janin
berakibat hipoksia serta mencapai ASI.
Dosis: 3 x 10-20 mg atau 2 x 20-40 mg Retard
sewaktu makan.
Verapamil
Khasiat vasodilatasinya tidak sekuat nifedipine,
digunakan pada angina variant/stabil dan
hipertensi.
Dosis: Oral 3-4 x sehari 80 mg, pemeliharaan 4
x 80-120 mg.
Efek samping: Konstipasi, hipotensi, pusing,
sakit kepala dan bradikardia.
Kontraindikasi: Kehamilan dan hipotensi.
Dosis: 3-4 x 80 mg tablet SR.
Diltiazem
Khasiat vasodilatasinya lebih kuat daripada
verapamil, penggunaan sama dengan
verapamil.
Dosis: Oral 3-4 x sehari 60 mg, maksimum 3 x
sehari 120 mg.
Efek samping: gangguan GI, sakit kepala,
mengantuk dan insomnia.
Kontraindikasi: Hipotensi, bradikardia, kehamilan
dan laktasi.
ACEIs
Mekanisme kerja :
- Mencegah pengubahan enzimatis dari
angiotensin 1 menjadi angiotensin 2
yang mana bila angiotensin 2
meningkat maka akan menyebabkan
efek vasokontriksi kuat akibatnya
tekanan darah meningkat.
Merupakan First choice pada pasien
Diabetes Mellitus.
KEHAMILAN DAN LAKTASI
ACE-Inhibitor dan AT-II Bloker tidak boleh
digunakan pada wanita hamil karena
bersifat teratogenik terutama pada
kehamilan 6 bulan terakhir.
CAPTOPRIL
Merupakan penghambat ACE pertama yang
digunakan, Efeknya dalah Vasodilatasi.
Digunakan pada kasus hipertensi ringan
sampai kuat, kerjanya diperkuat bila
dikombinasikan dengan diuretikum.
Dosis Hipertensi Captopril: Oral 1-2 kali 12,5-
25 mg sebelum makan.
KI : Gangguan fungsi ginjal.
Efek Samping : Hilang rasa kadang-kadang
penciuman dan yang paling utama adalah
batuk kering
ENALAPRIL
Sama halnya dengan kaptopril merupakan
penghambat ACE pertama yang digunakan,
Efeknya dalah Vasodilatasi. Digunakan pada
kasus hipertensi ringan sampai kuat, kerjany
diperkuat bila dikombinasikan dengan
diuretikum.
Dosis Hipertensi Enalapril: Oral 1-2 kali 5-10
mg sebelum makan/setelah makan.
KI : Gangguan fungsi ginjal.
Efek Samping : Paling utama adalah batuk
kering tanpa hilang rasa
LISINOPRIL
Sama halnya dengan kaptopril merupakan
penghambat ACE pertama yang digunakan,
Efeknya dalah Vasodilatasi. Digunakan pada
kasus hipertensi ringan sampai kuat, kerjany
diperkuat bila dikombinasikan dengan
diuretikum.
Dosis Hipertensi Captopril: Oral 1 kali 10 mg
sebelum makan.
KI : Gangguan fungsi ginjal.
Efek Samping : Paling utama adalah batuk
kering tanpa hilang rasa
AT-II Blocker
Mekanisme kerja :
- Menduduki reseptor angiotensin II yang
terdapat di otot jantung dan dinding
pembuluh melalui blokir reseptor dengan
efek vasodilatasi yang berakibat tekanan
darah darah menjadi menurun dan beban
jantung juga menjadi ringan.
Penggunaan khusus pada pasien Hipertensi.
ANGIOTENSIN II ANTAGONIST
Candesartan, irbesartan, losartan,
telmisartan, valsartan
Mekanisme kerja: Dengan cara
menduduki reseptor Angiotensin 2 yang
terdapat di jantung, dan dinding
pembuluh.
Efek protektif terhadap renal & jantung
Indikasi : HTN dg hiperlipidemia, HTN
ringan sampai berat.
Kombinasi dengan diuretikum dapat
memperkuat efek hipotensinya.
ANGIOTENSIN II ANTAGONIST
ESO: Pusing dan batuk kering tetapi lebih
jarang bila di bandingkan golongan ACE
inhibitor.
Dosis:
Losartan: Oral 1x 50 mg.
Valsartan: Oral 1 x 80-160 mg
Candersartan: Oral 1x 8 mg.
PEMILIHAN TERAPI

1. Diabetes Mellitus
1st : ACEIs
2nd : -bloker, diuretik
sedapat mungkin hindari diuretik (thiazide)
karena dapat menekan sekresi insulin yang
menyebabkan hiperglikemia.
2. Gagal Jantung
1st : ACEIs
kombinasi dg carvedilol, bisoprolol,
metoprolol, diuretik
SUMBER LITERATUR
Drs. Than Hoan Tjay dan Drs Kirana
Rahardja, Obat-obat Penting Edisi V,
Cetakan Pertama Jakarta, 2002.
Farmakologi dan Terapi Edisi 4 Fakultas
Kedokteran UI Jakarta, 1995.
Drug information handbook
Dinamika obat Edisi ke-5 Ernst mutschler.
Informasi Specialite Indonesia tahun 2008.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai